Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR MANAJEMEN

Disusun oleh Kelompok 3 :


1) EFRI MAULANA
2) GALIH RAKA SIWI
3) ILWAN KHOIR MATONDANG

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
2022

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah pengantar manajemen dan bisnis tepat pada
waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen yang selalu
memberikan dukungan dan bimbingannya, Makalah ini kami buat dengan
tujuan untuk memenuhi nilai tugas pengantar manajemen dan bisnis. Tak
hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kata, kami berharap semoga
makalah pengantar manajemen dan bisnis ini bisa memberikan informasi
dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini
hingga akhir.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN KONSEP DASAR MANAGEMEN


A. Managemen........................................................................................ 2
B. Manager Kepemimpinan.................................................................... 4
C. Klasifikasi Manager........................................................................... 6
D. Ketrampilan Manager........................................................................ 8
E. Perkembangan Konsep Managemen.................................................. 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ....................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari bagaimana berinteraksi
dengan orang lain. Dalam lingkungan kerja, seseorang harus mampu berinteraksi,
bekerja sama dan menyesuaikan dengan orang lain untuk mencapai sebuah
tujuan. Dengan demikian maka aktivitas ini akan membawa seseorang pada
tatanan yang lebih baik Dalam lingkungan kerja, seseorang harus mampu
mengelola setiap pekerjaan agar bisa terlaksana dengan baik. Tentunya ini terkait
dengan bagaimana seseorang mengetahui dan mampu melaksanakan manajemen
yang baik.
Manajemen yang baik hanya bila seseorang mengetahui dan mampu
melaksanakan manajemen bersdasarkan teori dan praktek. Dengan demikian
maka dapat dikatakan bahwa manajemen yang baik hanya mungkin terjadi
apabila kita mengerti apa sebenarnya manajemen, fungsi manajemen, peran
manajemen dalam lingkungan organisasi. Karena konsep-konsep manajemen
yang baik, harus dikuasai oleh seorang terutama seorang menejer selaku
pengambil keputusan dalam sebuah organisasi.

B. Rumusan Masalah
Yang menjadi pokok permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dan ruang lingkup manajemen?
2. Apa manager kepemimpinan ?
3. Apa saja klasifikasi manager ?
4. Apa saja ketrampilan yang harus dimiliki manager ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup managemen
2. Untuk mengetahui apa manager kepemimpinan
3. Untuk mengetahui klasifikasi manager
4. Untuk mengetahui apa saja ketrampilan yang harus dimiliki manager
5. Untuk mengetahui perkembangan konsep managemen
1
BAB II
PEMBAHASAN

PEMBAHASAN KONSEP DASAR MANAGEMEN

A. MANAGEMEN
a) Pengertian

Managemen sering di artikan sebagai “seni untuk melaksanakan suatu


pekerjaan melalui orang lain”. Pada kenyataannya para manager mancapai tujuan
organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu
dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksakan pekerjaan itu oleh dirinya
sendiri. Manajemen dapat diartikan dalam berbagai aspek, yaitu :

1. Proses perencanaan (Planning)

Menunjukkan bahwa para manajer memikirkan tujuan dan kegiatannya sebelum


melaksanakannya. Kegitan mereka biasanya berdasar suatu cara, rencana, atau
logika, bukan asal tebak saja.

2. Pengorganisasian (Organization)

Berarti para manajer itu mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber daya
bahan yang dimiliki organisasi. Sejauh mana efektifnya suatu organisasi tergantung
pada kemampuannya untuk mengarahkan sumber daya yang ada dalam mencapai
tujuannya. Tentu saja,dengan makin terpadudan terarahnya pekerjaan akan
menghasilkan makin efektifnya organisasi. Mendapatkan koordinasi yang
sedemikian itu merupakan salahsatu tugas manajer.

3. Memimpin (To Lead )

Menunjukkan bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruhi


bawahannya, menggunakan oaring lain untuk melaksanakan suatu tugaas tertentu.
Dengan menciptakan suasana yang tepat,mereka membantu bawahannya bekerja
sebaik mungkin.

2
4. Pengendalian (Controling)

Berarti para manajer berusaha untuk meykinkan bahwa organisasi bergerak


dalam arah tujuan.Apabila salah satu bagian dari organisasi menuju arah yang salah,
para manajer beeusaha untuk mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya
kembali ke tujuan yang benar.

a) Ruang Lingkup Managemen

Ruang Lingkup Manajemem adalah lokasi di mana suatu organisasi


mengembangkan kegiatan di tempat yang ditentukan dan mengendalikannya. Jadi,
setiap perusahaan / badan usaha mempunyai ruang lingkup manajemen yang
berbeda–beda sesuai dengan manajemen masing–masing perusahaan. Ruang lingkup
manajemen dibagi menjadi dua, yaitu :

I. Lingkungan Luar (Eksternal), terdiri dari:

 Lingkungan Umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio kultural (budaya),


teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan
kondisi lingkungan alam.
 Lingkungan Khusus (Tugas), meliputi pemilik (stockholder), customer, klien,
pemasok (suplier), pesaing, suplai tenaga kerja, badan pemerintah, lembaga
keuangan, media, dan serikat pekerja.

II. Lingkungan Dalam (Internal), terdiri dari :

 Manusia (specialized dan manajerial personal).


 Finansial (sumber, alokasi, dan control dana).
 Fisik (gedung, kantor, dll.).
 Sistem dan Teknologi.
 Sistem Nilai dan Budaya Organisasi.

Untuk mengukur dan menganalisis lingkungan ini digunakan analisis SWOT.


Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor
internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities
dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk
3
mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi
yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. Analisis SWOT terdiri dari empat
faktor, yaitu:

• Strengths (kekuatan)

merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

• Weakness (kelemahan)

Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau


konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat
dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

• Opportunities (peluang)

Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi


yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

• Threats (ancaman)

Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri

B. MANAGER KEPEMIMPINAN

Manajer adalah anggota organisasi yang mengawasi dan mengarahkan pekerjaan


anggota lain. Di dalam perkembangannya kemudian, manajer diartikan sebagai
seorang anggota organisasi yang memadukan dan mengkoordinasikan pekerjaan orang
lain. Hal ini berarti bahwa manajer bertanggung jawab langsung atas sekelompok
orang di sebuah divisi perusahaan atau dapat berarti menyelia atau mensupervisi satu
orang saja.

Manajer zaman dahulu menyesuaikan diri dengan struktur organisasi, garis


wewenang, peraturan, dan tujuan-tujuan yang ditentukan perusahaan untuk dirinya.
Ganjaran atau penghargaan (reward) diperoleh dari organisasi dan bukan dari

4
pertimbangan bahwa ia memiliki kemampuan tertentu, telah memberikan jasa luar
biasa kepada organisasi, atau memiliki jenjang pendidikan tertentu yang layak
memperoleh ganjaran lebih baik dari pada rekan sesama manajer. Itu ciri dari manajer
zaman dahulu. Manajer zaman sekarang pada umumnya menganggap dirinya seorang
profesional, baik secara teknis maupun manajerial. Ia bekerja pada suatu perusahaan
untuk memperoleh pendapatan dan keamanan hidup, dengan sukarela pula ia bekerja
dalam bidang yang ia pilih sendiri. Sedangkan manajer sekarang sangat mudah
berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Artinya ia tidak taat kepada
perusahaan melainkan mengikuti penawaran gaji yang ia anggap memadai dan sesuai
dengan kualifikasinya.

Ganjaran dianggap memadai jika sesuai dengan jasa yang ia berikan kepada
perusahaan, prestasi Kerja yang telah ia tunjukkan, sumbangsih kepada bidang
keilmuannya, atau adanya rasa hormat dari rekan kerja dalam bidangnya.
Keterikatannya hanya pada karier yang dipilihnya. Dengan kecenderungan seperti ini
maka tuntutan kepada mereka pun dari waktu ke waktu menjadi semakin besar.

Di antara para manajer timbul persaingan kompetensi dan jaringan. Mereka yang
unggul dalam penguasaan keilmuannya serta memiliki networking yang lebih baik,
dapat dengan mudah pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain mencari ganjaran
tertinggi dan kepuasan kerja maksimal.

Kecenderungan atau trend seperti ini juga menguntungkan bagi perusahaan.


Dengan adanya kompetisi ketat maka perusahaan dapat menuntut para manajer untuk
berprestasi maksimal.

Umumnya perusahaan memberikan empat tantangan, yaitu :

1. menghasilkan produk lebih banyak, lebih murah, lebih menarik, lebih baik,
lebih ramah lingkungan, dan lebih berselera global

2.       memperbaiki lingkungan hidup dan kondisi lainnya

3.       menyesuaikan diri dengan setiap perubahan besar dalam lingkungan global

4.       menyesuaikan diri dengan setiap kondisi ekonomi, politik dan social negara
sendiri.

5
C. KLASIFIKASI MANAGER
Banyak cara orang mengklasifikasikan manajer untuk melihat kemampuan utama
seorang manajer. Namun bukan berarti pembedaan atau pengklasifikasian itu berlaku
statis atau kaku tetapi hal ini hanyalah untuk memahami kelebihan seseorang ketika
menjadi seorang manajer. Pengklasifikasian manajer dapat dilakukan dengan melihat
mereka pada tingkatan dalam organisasi yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga
golongan, yaitu (Handoko, 1996):

a. Manajer lini – pertama.


Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan
mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut manajemen lini/garis – pertama
(first – line) atau first – level). Para manajer ini sering disebut dengan manajer
kantor, penyelia jasa, manajer departemen. Sebagai contoh adalah penyelia
teknik dalam suatu departemen riset.

b. Manajer menengah.
Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu
organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan para manajer lainnya dan kadangkadang juga karyawan operasional.
Sebutan lain bagi manajer menengah adalah general manajer, manajer pabrik,
mandor wilayah, divisi manajer Sebagai contoh adalah manajer wilayah yang
membawahi beberapa kepala divisi wilayah.
c. Manajer puncak.
Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
organisasi dan bertanggung jawab menciptakan kondisi penting untuk
melakukan perubahan. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah pimpinan
eksekutif (CEO) atau pimpinan oposisi (COO), wakil presiden.

6
 

Tingkatan-tingkatan manajemen dalam suatu organisasi dapat pada Gambar berikut

Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi


manajemen yang dilaksanakan. Ada dua fungsi utama manajemen yaitu manajemen
administratif dan manajemen operatif. Manajemen administrative lebih berurusan
dengan penetapan tujuan dan kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian, dan
pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkodinasi untuk mencapai tujuan.
Sedangkan manajemen operatif lebih mencakup kegiatan memotivasi, supervisi, dan
komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan mereka untuk mencapai hasil-
hasil secara efektif. Pada tingkatan manajemen rendah, para manajer akan banyak
melaksanakan fungsi manajemen operatif. Semakin tinggi tingkatannya, mereka
menjadi lebih terlibat dengan manajemen administratif. Tentu saja tidak ada posisi
manajemen yang hanya melaksanakan salah satu, operatif atau administratif, semua
tingkatan mempunyai kedua unsur tersebut

Seseorang dapat dikatakan sebagai manajer agresif progresif apabila ia memiliki


pandangan jauh ke depan, memiliki ide dan gagasan luar biasa, serta mengutamakan
teknologi. Manajer jenis ini ketika berada dalam organisasi berusaha mendapatkan
pertumbuhan dan perubahan organisasi. Namun apabila organisasi Anda sedang sakit
maka organisasi Anda tidak membutuhkan manajer seperti ini. Organisasi Anda
7
membutuhkan seorang manajer kondusif yang akan membawa organisasi ke arah
kestabilan normal.

D. KETRAMPILAN MANAGER
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat
manajer:
 Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
 Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang
lain.Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
 Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari
suatu bidang tertentu.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua


keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

1.Keterampilan manajemen waktu


Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh
kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu
dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam
—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang
akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji
yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki
tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang
dan mengurangi produktivitas perusahaan.

8
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling
utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang
manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat
diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan
terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian
tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat
minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada pemimpin (atasan),
3. ada yang dipimpin (bawahan),
4. ada kerja sama.
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan
( skils). Kemampuan ( skils) yang dimaksud terdiri dari:
1.      Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan
kesempatan      secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha
yang penting.
2.     Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang
diperluk  pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3.      Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.

    Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan
dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu
berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)

9
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).

Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu
organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan
lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit dari
pada Lower Management.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan
keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin
rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian
operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya
makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut
bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat
Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga.
Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan
seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit
sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak

E. PERKEMBANGAN KONSEP MANAGEMEN


1. MAZHAB KLASIK

Teori dan prinsip manajemen memberikan kemudahan dalam menentukan


sesuatu yang harus di kerjakan dengan cara efektif menjadi seorang manajer,dan dapat
juga diartikan sebagai fungsi manajemen.selain itu manajer dapat mengelola sebuah
otoritas  tanpa menggunakan teori dan prinsip ,aktivitas berjalan hanyalah intuisi,firasat
dan harapan sehingga hasilnya tidak akan memberikan kepuasan berbagai pihak.

            Manejemen dapat di aplikasikan dalam setiap situasi keorganisasian,baik dalam


organisasi yang berskala sederhana maupun organisasi yang kompleks,dan organisasi
dalam berbagai jenis usaha.

            Ada tiga mazhab(aliran)manajemen yang mengikuti perkembangannya.

1. Mazhab klasik
10
Mazhab klasik di bagi menjadi 2 cabang ,yaitu manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik,

a) Mazhab prilaku
b) Mazhab ilmu manajemen

Secara detail masing-masing mazhab akan didepresikan secara ringkas melalui


pembahasan berikut .

1.Manajemen Ilmiah cabang mazhab klasik pertama                                          

Para pengembang mazhab ini, antara lain Robert Owen,Charles Babbage,Frederik


W.Taylor,Henry L.Gantt,dan pasangan Gilberth.

a. Robert Owen                                                                                      

 Beliau hidup pada tahun 1771-1858.Pada tahun 1800-an ia adalah seorang manajer
pada beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanarls,Skotlandia.Pengalaman
memimpin dalam perusahaan dapat menyentuh hatinya untuk menyediakan perumahan
yang layak bagi bawahannya.  Selain itu juga ia  bertindak sebagai innovator dengan
cara melakukan perbaikan menyeluruh pada kondisi kerja yang ia pimpin,ia juga
menetapkan mekanisme kerja spesifik yang mampu memberikan dampak meningkatnya
produktivitas.

b.Charles Babbage

Beliau hidup pada tahun 1792-1871.keyakinan babbage dalam ilmiah pada


proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya.Selain itu juga
prinsip pembagian kerja merupakan karya babbage.setiap bawahan di didik dengan
satu keterampilan spesifik dan hanya di berikan tanggung  jawab dari sebagian
proses,untuk meningkatkan efesiensi dapat juga dilakukan dengan pekerjaan yang
sama untuk menciptakan ketrampilan bawahan.

c. Hanry L. Gantt

Henry L. Gantt hidup pada tahun 1861-1919.Rendahnya motivasi yang di capai


mengakibatkan gent meninggalkan system tarif upah diferensial untuk di ubah
menjadi satu inovasi baru berupa motivasi kerja kepada para bawahan.selain itu juga
11
langkah lain yang diambil gantt adalah memperkenalkan system baru untuk
penggambaran jadwal produksi,yang sampai sekarang dikenal dengan Gantt chart.

e. pasangan Gilberth

Frank B.Gilberth nidup pada tahun 1868-1942,sedangkan lilioana M. Gilberth


sebagai istri hidup pada tahun 1878-1972. Pasangan gilberth berpendapat bahwa
studi gerak akan meningkatkan semangat  kerja bagi bawahan karena keuntungan
fisiknya yang nyata dan karena dapat menunjukan perhatiann manajemen pada para
bawahan. Sesuai dengan rencana tersebut, seorang bawahan harus mengerjakan saat
itu juga,mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi, dan melatih
penggantinya, seluruhnya dalam waktu berbarengan.kontribusi manajemen ilmiah
sanggat besar artinya bagi dunia kini.selain itu,penekanan pada seleksi kemampuan
dan pelatihan untuk meningkatkan efektifitas bawahan, mendorong para manajer
untuk mencari cara yang terbaik guna mengoperasikan suatu pekerjaan.

2.Teori Organisasi klasik Cabang Mazhab Klasik Kedua

Pengembangan teori organisasi klasik adalah Henry Fayol yang hidup pada tahun
1841-1925. Timbulnya teory organisai klasik sebagai dampak dari adanya organisasi
yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu
pola tertentu yang dapat diidentifikasikan dan dianalisis.keyakinannya bahwa dengan
peramalan ilmiah, metode manajement yang tepat,serta hasil yang memuaskan, pasty
akan diperoleh dan dapat diakui sampai saat ini. Dalam usahanya mengembangkan ilmu
manajemen, fayol memulainya dengan membagi perusahaan menjadi enam aktifitas
yang saling bergantung.aktifitas yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Fungsi teknis,yaitu memproduksi dan membuat produk


2. Fungsi komersial,yaitu membeli bahan baku dan menjual produk
3. Fungsi financial, yaitu memperoleh dan menggunakan modal
4. Fungsi keamanan,yaitu melindungi  para bawahan dan aktfa perusahaan
5. Fungsi akuntansi ,yaitu mencatat dan mengecek biaya,keuntungan,dan utang-
utang,menyiapkan neraca, serta menghimpun statistic.
6. Fungsi manajerial

12
Orientasinya adalah pada fungsi manajerial sehingga ia mendefinisikan manajemen
dengan cara membagi 5 fungsi.

1. Perencanaan ,berarti menentukan suatu cara bertindak yang memungkinkan


organisasi dapat mencapai tujuannya.
2. Pengorganisasian,berarti memobilisasi SDM dan SDA dari organisasi untuk
mewujudkan rencana menjadi suatu hasil.
3. Pengomandoan, berarti memberikan pengarahan kepada para bawahan dan
mengusahakan mereka untuk mengerjakan pekerjaannya
4. Pengoordinasian
5. Pengendalian
Prinsip manajemen yang di kembangkan fayol yang mendasari perilaku manajerial yang
efektif adalah: pembagian kerja,otoritas,disiplin,kesatuan perintah,kesatuan
arah,menomorduakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum,pemberian
upah,sentralisasi,hierarki,tertib,keadilan,kestabilan staf, inisiatif,dan semangat koorps.

II.MAZHAB PERILAKU

Munculnya mazhab perilaku di sebabkan para manajer menemukan bahwa


dengan pendeketan klasik, efesiensi produksi dan keselarasan kerja yang sempurna
tidak dapat diwujudkan.Para pakar di bawah ini berusaha memperkuat dari organisasi
klasik dengan wawasan sosiologi dan psikologi.

a.Hugo masterberg.

Dalam bukunya Psychology and industrial efficiency dikemukakan bahwa


peningkatan produktifitas dapat dilakukun dengan cara sebagai berikut

1. Menemukan orng yang terbaik


2. Menciptakan pekerjaan yang terbaik
3. Menggunakan pengaruh psikologis
4.

13
b. Elton mayo

Mayo pada eksperimennya menemukan bahwa insentif berupa finensial apabila


diberikan tidak menyebabkan peningkatan produktifitas. Kenaikan produktifitas
disebabkan oleh adanya sebuah rantai sikap yang rumit.Berdasarkan hasil
penelitiannya, mayo member kesimpulan bahwa para bawahan akan bekerja lebih
keras apabila mereka yakin bahwa manajemen memikirkan tentang kesejahteraan
mereka dan para penyelia memberikan perhatian khusus kepadanya.mayo
mengusulkan perlunya pelatihan yang mendalam tentang psikologi, sosiologi dan
antropologi serta metode penelitian yang canggih.

III.MAZHAB ILMU MANAJEMEN

Munculnya mazhab ilmu manajemen dilatarbelakangi oleh lahirnya riset operasi


yang di bentuk oleh pemerintah inggris untuk menghadapi sejumlah permasalahan
baru yang rumit dalam peperangan yang harus segera dipecahkannya pada permulaan
perang dunia ke-2.dengan dibentuknya OR yang terdiri atas ahli matematika, ahli
fisika, dan ahli lainnya, inggris mampu mencapai terobosan teknologi dan strategi
yang penting. Namun,dengan usainya perang maka OR diaplikasikan dalam
menghadapi permasalahan industry sehingga teknologi industry mulai digunakan.
Lambat laun,ahli spesialis OR sering kali di panggil untuk membantu manajer dalam
memecahkan permasalahan yang sering dihadapi.

IV.USAHA-USAHA PERPADUAN

Mazhab ilmu perilaku dan mazhab ilmu manejemen, keduanya merupakan


pendekatan yang penting dan penuh semangat terhadap penelitian,analisis, dan
pemecahan permasalahan manajemen.oleh karena itu, teori klasik tetap penting
artinya karena kenyataan menunjukan bahwa teory tersebut mampu memadukan
perkembangan yang lebih baru menjadi desain dasar permasalahan tradisional yang
di identifikasikan oleh para pengamat mazhab klasik. Sering kali terdapat beberapa
individu yang berusaha memadukan respektif dari semua mazhab.

Manfaat yang diharapkan dari mempelajari perkembangan dan respektif ke-3


mazhab adalah agar kelak  calon manajer mampu memahami prespektif
koleganya.demikian juga, ia mampu mempersiapkan kerjasama dengan mereka

14
secara efektif.adanya integrasi prespektif merupakan suatu pendekatan konseptual
yang menjanjikan bagi spesialisasi manajemen.dua prespektif untuk integrasi tersebut
adalah pendekatan system dan pendekatan kontingensi.pendekatan system terhadap
manajemen memandang bahwa organisai sebagai sebuah system yang terpadu
dengan maksud tertentu terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan.

Pendekatan system ini tidak secara terpisah berhubungan dengan berbagai


komponen dari suatu organisasi, tetapi memberikan kepada manajer suatu cara
memandang terhadap organisasi sebagai keseluruhan yang utuh dan sebagai
komponen dari yang lebih besar.pendekatan kontingensi yang dikembangkan oleh
para manajer diusahakan untuk menerapkan konsep-konsep mazhab utamakedalam
situasi nyata.tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana yang dalam situasi
tertentu dan pada waktu tertentu akan paling baik memberikan kontribusi pada
pencapaian tujuan organisasi.para manajer yang terlatih tersebut dalam pendekatan
kontingensi akan menerapkan teori tersebut dalam situasi berikut.

a) Apabila bawahan yang terdidik di motifasi oleh kebanggaan atas kemampuanya


maka pengayaan kerja dianggap lebih efektif.
b) Apabila bawahan berpendidikan rendah dan kesempatan serta peralatan untuk
melatihnya terbatas maka penyederhanaan kerja di pandang lebih baik.

Oleh karena itu, para pengamat pendekatan kontingensi menganggapnya sebagai


cabang yang terkemuka dari mazhab pemikaran manajemen yang saat ini
berkembang.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

 Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara
keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena
telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. 
 Manajemen diartikan profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu
dalam mencapai tujuan.
 Tujuan dalam managment sangat penting karena tujuan tersebut dapat : Terwujudnya
suasana kerja yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi
para karyawan atau anggota, Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif
mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

16
Daftar pustaka

https://www.slideshare.net/dWaay/manajemen-manajer-dan-kepemimpinan
http://sayadany.blogspot.co.id/2012/03/manajemen-manajer-dan-kepemimpinan.html
http://mykomaru.blogspot.co.id/2011/03/manajemen-manajer-dan-kepemimpinan.html
http://hakikikirizky.blogspot.co.id/2013/10/perkembangan-konsep-manajemen.html

17

Anda mungkin juga menyukai