i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah pengantar manajemen dan bisnis tepat pada
waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen yang selalu
memberikan dukungan dan bimbingannya, Makalah ini kami buat dengan
tujuan untuk memenuhi nilai tugas pengantar manajemen dan bisnis. Tak
hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kata, kami berharap semoga
makalah pengantar manajemen dan bisnis ini bisa memberikan informasi
dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini
hingga akhir.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................. 1
iii
BAB I
PENDHULUAN
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi pokok permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dan ruang lingkup manajemen?
2. Apa manager kepemimpinan ?
3. Apa saja klasifikasi manager ?
4. Apa saja ketrampilan yang harus dimiliki manager ?
A. MANAGEMEN
a) Pengertian
2. Pengorganisasian (Organization)
Berarti para manajer itu mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber daya
bahan yang dimiliki organisasi. Sejauh mana efektifnya suatu organisasi tergantung
pada kemampuannya untuk mengarahkan sumber daya yang ada dalam mencapai
tujuannya. Tentu saja,dengan makin terpadudan terarahnya pekerjaan akan
menghasilkan makin efektifnya organisasi. Mendapatkan koordinasi yang
sedemikian itu merupakan salahsatu tugas manajer.
2
4. Pengendalian (Controling)
• Strengths (kekuatan)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
• Weakness (kelemahan)
• Opportunities (peluang)
• Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri
B. MANAGER KEPEMIMPINAN
4
pertimbangan bahwa ia memiliki kemampuan tertentu, telah memberikan jasa luar
biasa kepada organisasi, atau memiliki jenjang pendidikan tertentu yang layak
memperoleh ganjaran lebih baik dari pada rekan sesama manajer. Itu ciri dari manajer
zaman dahulu. Manajer zaman sekarang pada umumnya menganggap dirinya seorang
profesional, baik secara teknis maupun manajerial. Ia bekerja pada suatu perusahaan
untuk memperoleh pendapatan dan keamanan hidup, dengan sukarela pula ia bekerja
dalam bidang yang ia pilih sendiri. Sedangkan manajer sekarang sangat mudah
berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Artinya ia tidak taat kepada
perusahaan melainkan mengikuti penawaran gaji yang ia anggap memadai dan sesuai
dengan kualifikasinya.
Ganjaran dianggap memadai jika sesuai dengan jasa yang ia berikan kepada
perusahaan, prestasi Kerja yang telah ia tunjukkan, sumbangsih kepada bidang
keilmuannya, atau adanya rasa hormat dari rekan kerja dalam bidangnya.
Keterikatannya hanya pada karier yang dipilihnya. Dengan kecenderungan seperti ini
maka tuntutan kepada mereka pun dari waktu ke waktu menjadi semakin besar.
Di antara para manajer timbul persaingan kompetensi dan jaringan. Mereka yang
unggul dalam penguasaan keilmuannya serta memiliki networking yang lebih baik,
dapat dengan mudah pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain mencari ganjaran
tertinggi dan kepuasan kerja maksimal.
1. menghasilkan produk lebih banyak, lebih murah, lebih menarik, lebih baik,
lebih ramah lingkungan, dan lebih berselera global
4. menyesuaikan diri dengan setiap kondisi ekonomi, politik dan social negara
sendiri.
5
C. KLASIFIKASI MANAGER
Banyak cara orang mengklasifikasikan manajer untuk melihat kemampuan utama
seorang manajer. Namun bukan berarti pembedaan atau pengklasifikasian itu berlaku
statis atau kaku tetapi hal ini hanyalah untuk memahami kelebihan seseorang ketika
menjadi seorang manajer. Pengklasifikasian manajer dapat dilakukan dengan melihat
mereka pada tingkatan dalam organisasi yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga
golongan, yaitu (Handoko, 1996):
b. Manajer menengah.
Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu
organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-
kegiatan para manajer lainnya dan kadangkadang juga karyawan operasional.
Sebutan lain bagi manajer menengah adalah general manajer, manajer pabrik,
mandor wilayah, divisi manajer Sebagai contoh adalah manajer wilayah yang
membawahi beberapa kepala divisi wilayah.
c. Manajer puncak.
Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen
organisasi dan bertanggung jawab menciptakan kondisi penting untuk
melakukan perubahan. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah pimpinan
eksekutif (CEO) atau pimpinan oposisi (COO), wakil presiden.
6
D. KETRAMPILAN MANAGER
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat
manajer:
Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang
lain.Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari
suatu bidang tertentu.
8
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling
utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang
manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat
diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap
alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan
terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian
tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat
minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada pemimpin (atasan),
3. ada yang dipimpin (bawahan),
4. ada kerja sama.
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan
( skils). Kemampuan ( skils) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan
kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha
yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang
diperluk pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan
dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu
berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
9
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu
organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan
lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit dari
pada Lower Management.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan
keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin
rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian
operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya
makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut
bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat
Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga.
Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan
seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit
sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak
1. Mazhab klasik
10
Mazhab klasik di bagi menjadi 2 cabang ,yaitu manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik,
a) Mazhab prilaku
b) Mazhab ilmu manajemen
Beliau hidup pada tahun 1771-1858.Pada tahun 1800-an ia adalah seorang manajer
pada beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanarls,Skotlandia.Pengalaman
memimpin dalam perusahaan dapat menyentuh hatinya untuk menyediakan perumahan
yang layak bagi bawahannya. Selain itu juga ia bertindak sebagai innovator dengan
cara melakukan perbaikan menyeluruh pada kondisi kerja yang ia pimpin,ia juga
menetapkan mekanisme kerja spesifik yang mampu memberikan dampak meningkatnya
produktivitas.
b.Charles Babbage
c. Hanry L. Gantt
e. pasangan Gilberth
Pengembangan teori organisasi klasik adalah Henry Fayol yang hidup pada tahun
1841-1925. Timbulnya teory organisai klasik sebagai dampak dari adanya organisasi
yang kompleks. Fayol berpendapat bahwa praktik manajemen yang baik memiliki suatu
pola tertentu yang dapat diidentifikasikan dan dianalisis.keyakinannya bahwa dengan
peramalan ilmiah, metode manajement yang tepat,serta hasil yang memuaskan, pasty
akan diperoleh dan dapat diakui sampai saat ini. Dalam usahanya mengembangkan ilmu
manajemen, fayol memulainya dengan membagi perusahaan menjadi enam aktifitas
yang saling bergantung.aktifitas yang dimaksud adalah sebagai berikut:
12
Orientasinya adalah pada fungsi manajerial sehingga ia mendefinisikan manajemen
dengan cara membagi 5 fungsi.
II.MAZHAB PERILAKU
a.Hugo masterberg.
13
b. Elton mayo
IV.USAHA-USAHA PERPADUAN
14
secara efektif.adanya integrasi prespektif merupakan suatu pendekatan konseptual
yang menjanjikan bagi spesialisasi manajemen.dua prespektif untuk integrasi tersebut
adalah pendekatan system dan pendekatan kontingensi.pendekatan system terhadap
manajemen memandang bahwa organisai sebagai sebuah system yang terpadu
dengan maksud tertentu terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara
keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena
telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori.
Manajemen diartikan profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu
dalam mencapai tujuan.
Tujuan dalam managment sangat penting karena tujuan tersebut dapat : Terwujudnya
suasana kerja yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi
para karyawan atau anggota, Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif
mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
16
Daftar pustaka
https://www.slideshare.net/dWaay/manajemen-manajer-dan-kepemimpinan
http://sayadany.blogspot.co.id/2012/03/manajemen-manajer-dan-kepemimpinan.html
http://mykomaru.blogspot.co.id/2011/03/manajemen-manajer-dan-kepemimpinan.html
http://hakikikirizky.blogspot.co.id/2013/10/perkembangan-konsep-manajemen.html
17