Anda di halaman 1dari 27

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJER KANTOR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Perkantoran

Dosen Pengampu: Drs. H. T. Darmansah, MA

MPI-2 Semester IV
Disusun Oleh:
Tamimi Mujahid (0307212031)
Eka Julia Putri (0307212053)
Denny Fitriani H. (0307212056)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur Alhamdulillah kita ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu
Wata’alaa. Yang mana ia telah memberikan begitu banyak nikmatnya kepada kami.
Sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. Yang mana syafa’at-Nya lah
yang kita harapkan di hari kemudian kelak. Makalah ini kami susun dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Perkantoran yang meliputi nilai
kelompok, nilai individu, dan nilai keaktifan.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah, dan manusia adalah tempatnya khilaf serta
salah. Kami sebagai penyusun sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf
atas segala kekurangannya. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih banyak kepada
Bapak Drs. H. T. Darmansah, MA selaku dosen pengampu untuk mata kuliah
Manajemen Perkantoran yang telah membina kami dalam penyusunan makalah kami.
Kami juga berharap makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Semoga pembaca
maupun penyusun mendapatkan syafa’at dan rahmat. Aamiin.

Medan, 30 Maret 2023

Kelompok

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
A. Hakikat Manajer Kantor .................................................................................... 3
B. Fungsi dan peran manajer kantor ....................................................................... 8
C. Masalah, Etika dan Keahlian Manajer Kantor ................................................. 15
BAB III ........................................................................................................................... 21
PENUTUP ...................................................................................................................... 21
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu penentu maju mundurnya sebuah perusahaan atau kantor tergantung
kepada seorang pemimpin atau manajer bagaimana dia mengarahkan karyawan atau
pegawainya serta meningkatkan kinerja karyawannya. Pengelolaan semua aktivitas
setiap organisasi harus benar-benar tepat agar tujuan organisasi yang telah
direncanakan dapat tercapai secara maksimal. Karena setiap aktivitas organisasi tidak
lepas dari daya guna manusia tenaga kerja atau karyawannya. Peran seorang manajer
sangat penting untuk mengembangkan berbagai potensi sumber daya manusia dengan
organisasi agar mampu diintegrasikan secara efektif dan efisien. Pencapaian tujuan
suatu organisasi terutama organisasi bisnis sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Secara umum faktor sumber daya manusia sebagai human system merupakan
kunci utamanya. Sebagai individu yang melaksanakan pekerjaan di dalam suatu
organisasi, manusia adalah salah satu sumber daya yang harus selalu diperhatikan,
karena kualitas kinerja manusia menjadi faktor penting terutama bagi organisasi yang
telah mempunyai arah dan tujuan yang pasti, seperti organisasi bisnis yang selalu profit
oriented. Keberadaan manusia sebagai asset pada organisasi bisnis, menjadikan
seorang manajer memegang peran penting dalam mengelola kualitas sumber daya
manusia agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien.
Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama
priode waktu tertentu,merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan
oprasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki.
Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang di gunakan untuk sebagian atau
seluruh tindakan atau aktifitas dari suatu organisasi pada suatu priode dengan referensi
pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masalalu atau yang diproyeksi dengan dasar
efisien, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.
Manajer pada dasarnya adalah subjek dari kegiatan manajemen. Artinya manajer
adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi manajer adalah

1
individu yanng bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam
sebuah organisasi dijalankan bersama anggota dari organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hakikat Manajer Kantor?
2. Bagaimana Fungsi dan Peran Manajer Kantor?
3. Apa Saja Masalah, Etika dan Keahlian Manajer Kantor?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Hakikat Manajer Kantor
2. Untuk mengetahui Bagaimana Fungsi dan Peran Manajer Kantor
3. Untuk mengetahui Apa Saja Masalah, Etika dan Keahlian Manajer Kantor

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Manajer Kantor

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Manajer adalah: (1) orang
yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah
orang untuk mencapai sasaran; (2) orang yang berwenang dan bertanggung jawab
membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk
mencapai sasaran tertentu.
Menurut Robert Tanembaum, manajer adalah seseorang yang mengarahkan
orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah mereka
yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan
mengontrol para bawahan yang bertanggungjawab, supaya semua bagian pekerjaan
dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan1.
Manajerial mengacu pada prinsip-prinsip dalam organisasi dimana seorang
pimpinan (leader) dihadapkan pada kondisi untuk mengatur organisasi yang
diembannya, baik itu penyusunan struktur organisasi sampai pada proses pembuatan
kebijakan guna mewujudkan tujuan organisasi. Kepemimpinan atau manajerial
merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam organisasi, baik buruknya
sebuah organisasi sering kali sebagian besar tergantung pada faktor pemimpin.
Berbagai riset telah membuktikan bahwa faktor pemimpin memegang peranan penting
dalam pengembangan organisasi. Faktor pemimpin yang sangat penting adalah
karakter dari orang yang menjadi pemimpin tersebut bahwa sembilan puluh persen
dari semua kegagalan kepemimpinan adalah kegagalan pada karakter.

Karakteristik manajer adalah sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti


kepemimpinan yang membedakan seorang pimpinan dengan pemimpin lainnya.
Karakteristik merupakan watak, sifat batin manusia/sebagai pemimpin yang
mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau kepribadian. Karakter adalah
nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan,

1
DARMANSAH.T, Manajemen Perkantoran, ed. Suhendri (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan
Pendidikan Indonesia, 2020). 153-154

3
hukum/konstitusi, adat istiadat dan estetika2. Hakikat karakter kepemimpinan adalah:
(a) jujur, (b) visioner atau memandang ke depan, (c) memberi inspirasi, (d) cakap, (e)
adil, (f) mau memberi dukungan, (g) berpikiran luas, (h) cerdas, (i) lugas, (j) dapat
diandalkan, (k) berani, (j) mau bekerja sama, (k) imajinatif, (l) peduli, (m)bertekad
bulat, (n) dewasa, (o) ambisius, (p) setia, (q) mampu mengendalikan diri, dan (r)
mandiri. Hal itu senada dengan urutan prioritas karakter kepemimpinan dalam Islam,
yaitu STAF sebagai singkatan dari Sidiq (jujur), Tabliq, Amanah, dan Fatonah (cerdas)
yang merupakan sifat kepemimpinan Rasulullah SAW., sebagaimana dalam surah Al-
Ahzab ayat 21:

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah3

Ayat di atas menafsirkan bahwa seharusnya manusia dalam setiap


perilakunya meneladani Rasulullah SAW. Rasulullah SAW merupakan teladan yang
baik pada aspek kesabaran, keberanian, dan dalam menghadapi bencana. Dalam hal
ini, termasuk juga yang wajib diteladani adalah dalam hal kepemimpinannya.
Manajerial adalah kemampuan dalam menjalankan fungsi manajemen yang
harus dimiliki oleh seorang manajer. Menurut James, AF Stoner manajemen
merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian. Hal ini sangat terkait dengan kemampuan organisasi dalam
mendayagunakan segala sumber daya yang ada dalam organisasi demi mencapai
tujuan.

2
Rusdiana and Kasmin, “Buku Daras Manajemen Perkantoran,” 2015, 33–34.
3
Indah Kusuma Dewi, “Implementasi Nilai-Nilai Profetik Dalam Kepemimpinan Modern Pada Manajemen
Kinerja Di Perguruan Tinggi Islam Swasta Kota Metro,” Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat
Islam 12 12, no. 1 (2019): 47–76,

4
Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar manajemen, perencanaan adalah
proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan organisasi dengan memilih yang
terbaik dari alternatif-alternatif (kemungkinan) yang ada. Dalam perencanaan terdapat
gambaran mengenai kondisi dan pencapaian organisasi dimasa yang akan datang.
Selanjutnya adalah pengorganisasian, fungsi pengorganisasian (organizing)
tidak lain adalah pembagian kerja, artinya penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan, mengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagikannya kepada setiap
karyawan, serta menetapkan hierarki dan hubungan-hubungan. Hasibuan menyatakan
bahwa pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang
diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap
individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut4.
Kepemimpinan erat kaitannya dengan usaha untuk mendorong semua
elemen organisasi untuk mencapai tujuan. Model kepemimpinan yang selanjutnya
akan menentukan pencapaian sebuah organisasi. Apakah pemimpin bisa
berkomunikasi dan memberikan motivasi kepada tim-nya. Sehingga ada sinergi antar
elemen dalam organisasi.
Pengawasan adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh
kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya, John P. Kotter, merumuskan bahwa antara manajemen dengan
leadership (manajerial) pada dasarnya berbeda. Beberapa perbedaan tersebut, antara
lain yaitu:
1) Manajemen berhubungan dengan usaha menanggulangi kompleksitas, sedangkan
manajerial menanggulangi perubahan.

4
Althon K. Pongtuluran and Abedneiggo Carter Rambulangi, “Analisis Penerapan Fungsi-Fungsi
Manajemen Pada Kantor Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja Althon,” JOURNAL OF
MANAGEMENT (SME’s) 5, no. 2 (2017): 155–172.

5
2) Manajemen berkaitan dengan perencanaan dan penganggaran untuk mengatasi
kompleksitas, sedangkan manajerial mengenai penentuan arah perubahan melalui
pembentukan visi.
3) Manajemen mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan rencana melalui
pengorganisasian dan penyusunan staf, sedangkan manajerial mengarahkan orang
untuk bekerja berdasarkan visi.
4) Manajemen menjamin pencapaian rencana melalui pengendalian dan pemecahan
masalah, sedangkan manajerial memotivasi dan mengilhami orang agar berusaha
melaksanakan rencana5.
Secara umum manajer adalah seorang yang bertindak sebagai seorang
perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, serta pengendali orang dan
mekanisme kerja sebuah manajemen untuk mencapai tujuan yang terbagi sesuai
dengan tingkat-tingkat manajemen yang ada. Menurut tingkatan manajemen, Tingkat
manajer dapat kita diklasifikasikan menjadi tiga golongan yang berbeda, yaitu sebagai
berikut:
1) Manajer Puncak
Manajer Puncak merupakan pelaksana dari tingkatan manajemen puncak, yang
terdiri dari sekelompok kecil eksekutif, yang bertanggung jawab atas keseluruhan
manajemen organisasi. Manajer pada tingkat ini harus memiliki pengetahuan yang
luas dan kapasitas kepemimpinan yang mumpuni agar dapat menciptakan
gagasan-gagasan yang bersifat abstrak untuk melihat gambaran secara global.
Tugas dan tanggung jawab manajer pada tingkat puncak adalah untuk
merumuskan strategi perusahaan dan perencanaan yang akan diterapkan pada
manajer dan karyawan di tingkat yang lebih rendah. Sebutan khas bagi manajer
puncak adalah presiden direktur, wakil presiden direktur, CEO (chief executive
officer), dan sebagainya.
2) Manajer Menengah
Manajer menengah merupakan pelaksana dari tingkatan manajemen menengah.
Manajer menengah bertanggung jawab untuk menerapkan, melaksanakan dan

5
DARMANSAH.T, Manajemen Perkantoran.155-156

6
mengontrol pelaksanaan strategi dan perencanaan yang dirumuskan oleh manajer
puncak. Peranan utama dari tingkat manajer ini adalah dalam mensosialisasikan
perencanaan pada manajer dan karyawan yang ada di bawahnya agar terlaksanan
dengan baik. Manajer dalam tingkatan ini sering disebut sebagai manajer divisi,
manajer operasional, manajer departemen, kepala pengawas (superintedents), dan
sebagainya. Seperti contoh kepala divisi perusahaan yang membawahi beberapa
kepala bagian.
3) Manajer Lini Pertama
Manajer Lini Pertama merupakan pelaksana dari tingkatan manajemen bawah
yang bertugas memimpin dan mengawasi tenaga – tenaga operasional. Para
manajer dalam tingkatan ini sering disebut sebagai kepala atau pimpinan (leader),
mandor, dan penyedia (supervisor). Manajer lini pertama ini adalah pihak yang
paling sering berinterakasi langsung dengan karyawan. Seperti contoh adalah
mandor dalam pabrik, kepala seksi yang langsung membahawai tenaga pengetik
dan pembukuan dalam kantor yang besar. Walaupun manajer pada tingkatan ini
lebih banyak berinteraksi dengan pekerjaan lapangan, tetapi bukan berarti para
manajer pada tingkat ini tidak terlibat dalam proses perencanaan dan controlling.
Manajer puncak dan menengah sering kali melibatkan manajer lini pertama, agar
mendapatkan masukan karena pada manjer tingkat inilah yang paling sering
berinteraksi dengan karyawan secara langsung6.
Atas dasar ruang lingkup kegiatan yang dikelola, para manajer dapat pula
diklasifikasikan sebagai manajer fungsional atau manajer umum. Manajer fungsional
mempunyai tanggung jawab hanya atas satu kegiatan organisasi, seperti produksi,
pemasaran, keuangan, kepegawaian (personalia), atau akuntansi. Kegiatan-kegiatan
dari fungsi-fungsi lainnya ada di bawah tanggung jawab manajer-manajer fungsional
lainnya. Sebagai contoh, manajer pemasaran bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
distribusi tetapi harus minta bantuan kepada manajer personalia untuk masalah-
masalah tenaga penjualnya.

6
Citra Ayu Anisa, “Tingkat Manajemen Dan Manajer Beserta Fungsi-Fungsi Manajemen,”
Leadership:Jurnal Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 2 (2021): 150,.

7
Kepala madrasah sering juga disebut manajer di madrasah yang dipimpinnya.
Karena kepala madrasah merupakan guru yang menjabat sebagai pemimpin/manajer
yang bertanggung jawab atas guru-guru dan staf yang di bawah pimpinannya. Dalam
masalah kepemimpinan nabi Muhammad SAW menjelaskan di dalam hadis yang
berbunyi:

َ ِ‫ُكلُّ ُكمِ َراعِ َو ُكلُّ ُكمِ َمسئُول‬


‫عنِ َر ِعيَّ ِت ِِه‬

Artinya : Setiap dari kalian adalah pemimpin dan tiap tiap pemimpin akan
dimintai pertanggung jawaban.

B. Fungsi dan peran manajer kantor

1. Fungsi Manajer
Manajer perusahaan harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
sebagai berikut:
1. Fungsi Perencanaan
Dalam fungsi perencanaan kegiatan pokok yang dilakukan seperti, penentuan
tujuan, penyusunan, program dan jadwal, penyusunnan anggaran, pengembangan
prosedur, serta penetapan dan penafsiran kebijakan. perencanaan perusahaan
antara lain meliputi produksi, pemasaran, SDM, dan ketatausahaan.
2. Fungsi Pengorganisasian
Dalam fungsi Pengorganisasian kegiatan yang dilakukan antara lain, menyusun
struktur organisasi, mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab serta
menetapkan hubungan antarbagian dalam organisasi. itulah tiga pokok kegiatan
yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
3. Fungsi Pelaksana Kerja
Berdasarkan rencana yang telah disusun dalam fungsi ini agar dicapai hasil yang
diinginkan, manajer harus terlibat dalam pelaksanaan rencana kerja. tujuannya
supaya dicapai koordinasi antar bagian dan kualitas proses dan hasil produksi
senantiasa terjaga.

8
4. Fungsi Pengawasan
Manajer mengawasi apakah pelaksanaannya dan hasilnya telah sesuai dengan apa
yang telah direncanakan. apakah perlu ada perbaikan dan lain sebagainya. dalam
melaksanakan tugas yang cakupannya luas itu manajer dibantu oleh beberapa
kepala bagian produksi, kepala bagian pemasaran, kepala bagian kepegawaian,
dan kepala bagian keuangan7.
Fungsi Manajer Menurut George R. Terry dalam Garnida dan Priansa
mengatakan bahwa setiap manajer menjalankan fungsi-fungsi manajer yang terdiri
dari perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan juga pengawasan.
Masing-masing fungsi tersebut diuraikan sebagai berikut:
1) Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan ialah suatu proses penyusunan tentang apa saja yang akan
dikerjakan, kapan dan siapa yang harus mengerjakannya untuk menentukan tindakan
di masa yang akan datang. Perencanaan yang baik akan menghasilkan sebuah rumusan
tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Dengan adanya rencana maka akan
memudahkan manajer untuk mengambil keputusan dan juga manajer akan mengetahui
cara mengorganisasikan sumber daya secara efektif 8.
2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Tujuan dari pengorganisasian ialah untuk mengelompokkan kegiatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki agar rencana yang dilaksanakan
dapat tercapai dengan cara efektif dan efisien. Dalam proses pengorganisasian,
manajer perlu menyesuaiakan strategi yang telah disusun agar tujuan dari perusahaan
dapat tercapai secara efektif dan efisien.
3) Fungsi Kepemimpinan (Leading)
Kepemimpinan ialah suatu proses memengaruhi orang lain untuk bekerja demi
mencapai suatu tujuan tertentu. Pekerjaan yang berkaitan dengan kepemimpinan
meliputi lima jenis kegiatan antara lain membuat dan mengambil keputusan,
menentukan dan memilih orang yang akan menjadi anggota kelompoknya

7
Grasela Sonia, “THE SCOPE OF DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE OFFICE MANAGER,”
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2021, 2013–15.
8
Ulfa Widaningsih and Harmon Chaniago, “THE EFFECT OF ROLE OF A MANAGER AND
SUPERVISOR FOR COMPANIES) Ulfa,” Academia.Edu, 2021, 1–13.

9
mengadakan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan, memberikan semangat
dan motivasi kepada bawahan agar mereka bertindak, serta mengembangkan dan
memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar lebih terampil sehingga
memudahkan dalam mencapai tujuan.
4) Fungsi Pengendalian (Controlling)
Pengendalian ialah suatu proses sistematis untuk menetapkan standar prestasi
dan sasaran perencanaan dalam bentuk pemantauan atau pemonitoran pelaksanaan
suatu rencana dan memastikan rencana itu dikerjakan dengan baik atau tidak.
Pengendalian bisa juga dikatakan sebagai suatu proses yang menjamin bahwa suatu
tindakan telah dilaksanakan sesuai rencana.

2. Peran Manajer
Manajer dalam menjalankan tugasnya mempunyai peran yang cukup banyak.
Peran-peran yang dijalankan tersebut berbeda namun saling berhubungan satu dengna
yang lainnya. Dalam artian peran tersebut merupakan suatu rangkaian yang saling
terkait. Menurut Henry Mintzberg, peran yang dijalankan manager dapat
dikelompokkan ke dalma tiga kelompok utama yaitu peran yang berkaitan dengan
interpersonal, transfer informasi dan pengambilan keputusan.
(1) Kelompok peran interpersonal
Peran interpersonal adalah peran yang mana seorang manager dituntut agar
mampu menjalankan tugas tugas rutinnya sebagai manajer. Ada tiga peran yang masuk
dalam kelompok peran interpersonal ini.
Pertama yaitu sebagai kepala simbolis. dalam menjalankan peran ini, manager
wajib menjalankan serangkaian tugas tugas rutin perusahaan baik yang bersifat legal
maupun sosial. Peran ini dijalankan pada saat upacara nasional. Peran yang lainnya
yaitu sebagai pemimpin, dimana manager memiliki tanggung jawab memberikan
motivasi dan arahan kepada karyawan. Hal ini dilakukan agar karyawan yang dipimpin
lebih bersemangat lagi dalam bekerja. Peran ini dijalankan hampir setiap saat karena
kebanyakan kegiatan manajerial kantor melibatkan karyawan.

10
Peran lain berkaitan dengan interpersonal adalah sebagai penghubung. Manajer
berperan sebagai jembatan antar dunia luar dengan inter perusahaan. Sekaligus
memelihara hubungan baik yang telah terjalin melalui bantuan dan informasi yang ada.
Contohnya yaitu dengan melakukan pekerjaan bersama dewan eksternal, menerima
surat dari dunia luar dan juga menjalin hubungan kerjasama eksternal perusahaan.
(2) Kelompok peran informasional
Pada saat saat tertentu, seluruh manager diharuskan mengumpulkan informasi
dari perusahaan dan institusi lain di luar perusahaan yang dipimpinnya. Biasanya,
informasi tersebut dapat diperoleh dengan cara membaca majalah bisnis, mengikuti
perkembangan perusahaan lain serta mempelajari kembali mengenai perubahan
perubahan yang terjadi pada selera masyarakan publik. Ketika manajer berusaha
mendapatkan informasi, manager menjalankan peran yang berbeda9.
Pertama yaitu sebagai monitor. Dimana manager memiliki sejumlah informasi
dan berperan menjadi sumber inti dari segala informasi perusahaan, baik internal
maupun eksternal. Dikarenakan manajer disini menangani kontrak yang diterima
perusahaan dari dunia luar, maka manajer berusaha mengumpulkan informasi dari
setiap perusahaan yang memberikan kontrak kerja kepada perusahaannya. Sehingga
manajer disini bersikap seperti seorang mata-mata bagi perusahaan.
Peran lain ialah sebagai penyampai informasi yang ada di perusahaan yang di
dapat dari dunia luar atau dari organisasi lain di luar perusahaan kepada semua
karyawan karyawan yang bekerja di perusahaannya. Hal ini bertujuan agar komunikasi
vertikal dengan bawahan bisa terjaga dengan baik.
Selain itu, manager juga berperan sebagai juru bicara kepada pihak pihak diluar
perusahaan mengenai kebijakan kebijakan perusahaan serta rencana, tindakan dan
manfaat dari perusahaan bagi orang luar perusahaan. Peran ini dijalankan misalnya
pada saat pertemuan dengan dewan eksternal perusahaan, penanganan kontrak dan
juga penyebarluasan informasi kepada masyarakat luar.

9
Rifki Muhammad Mufti, “HE ROLE AND INFLUENCE OF MANAGER IN THE OFFICE
ENVIRONMENT PERAN,” Academia.Edu, no. Nim 185211057 (2020).

11
(3) Kelompok peran pengambilan keputusan
Kelompok peran manajer yang terakhir yaitu peran pengambilan keputusan
yang mana terdiri atas empat peran yang terkait dengan kelompok ini. Salah satunya
adalah peran pengusaha dimana manajer mencari peluang dalam perusahaan dan
linggkungannya serta menjadi pemrakarsa proyek proyek pelaku perubahan.pada saat
berperan sebagai pengusaha, selain memprakarsai manajer juga mengawasi proyek
yang ditanggung jawabi.
Selanjutnya berperan sebagai pengelola gangguan yang mana
menanggungjawabi tindakan perbaikan pada saat perusahaan dihadapkan pada
gangguan penting yang tidak diduga sebelumnya. Peran ini dilakukan pada saat krisis
terjadi pada perusahaan.
Menurut Henry Mintzberg, manajer mempunyai sepuluh peran yang dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Peranan Hubungan Antarpribadi (Interpersonal Role) Peranan manajer yang
melibatkan orang yang bersifat seremonial dan simbolis.
a. Peranan sebagai Kepala (The Figurhead Role) Peranan yang mewakili
organisasi untuk menjadi pemimpin secara formal dalam suatu
kesempatan
b. Peranan pimpinan (The Leader Role) Peranan untuk melakukan
pengarahan dan mendorong bawahannya
c. Peran penghubung (Liaison Role) Peranan untuk membentuk hubungan
antar staf, rekan, dan orang lain dari luar organisasi untuk memperoleh
informasi
2. Peranan yang Berkaitan dengan informasi (Informational Role) Peran manajer
selaku penyebar dan pemantau informasi dan komunikasi10.
a. Peran Pemantau (Monitor Role) Peranan untuk mengumpulkan informasi
untuk mengembangkan organisasi yang baik

Fatmasari Feira, “JURNAL MANAJEMEN KANTOR PERANAN MANAJER UNTUK MENCAPAU


10

TUJUAN ORGANISASI,” Academia.Edu, 2021, 21.

12
b. Peran Penyebar (Disseminator Role) Peranan yang menjadikan seorang
manajer untuk melakukan penyebaran informasi kepada seluruh jajaran di
organisasi
c. Peranan Juru bicara (Spokesman Role) Peranan seorang manajer yang
bertujuan menyampaikan informasi selain di organisasi yang terkait

3. Peranan dalam Pengambilan Keputusan (Decision Making)

a. Peran kewirausahaan (Entrepreneur Role) Peran manajer untuk menjadi


perancang perubahan yang terkendali di organisasi
b. Peran Penghalau Gangguan (Disturbance-handler role) Peran yang
bermaksud membuat manajer menjadi bertanggung jawab pada saat
organisasi mengalami permasalahan kritis
c. Peran Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator of Role) Peran manajer
yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan sumber daya
d. Peranan Perunding (Negotiator Role)
Peran manajer untuk berpartisipasi dalam rangka kegiatan negosiasi dengan
pihak lain mengendalikan organisasi. Tetapi, terdapat perbedaan di antara para
manajer yang tergantung kepada jenis organisasi dan tempat dimana dia bekerja.
Seluruh manajer pasti memiliki keterampilannya masing-masing yang bersangkut paut
dengan aktivitas kesehariannya di organisasi. Namun, terdapat tiga jenis dasar
keterampilan yang diperlukan oleh manajer
a. Keterampilan Teknis Keterampilan yang menggunakan kesanggupan
untuk memanfaatkan alat-alat, langkah, dan teknik pada bidang khusus.
Seorang manajer membutuhkan keterampilan teknis untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu yang berkaitan dan menjadi tanggung jawab.
b. Keterampilan Kemanusiaan Kemahiran untuk bekerja dengan orang lain,
berusaha mengerti perilaku individu lain, dan menggiatkan orang lain ke
langkah yang lebih baik sebagai perorangan maupun kelompok.
Keterampilan ini berguna untuk menjaga hubungan manusia ini agar
mampu bekerja dengan sesama anggota yang berasal dari organisasi lain
dan memandu kelompok kerjanya sendiri.

13
c. Keterampilan Konseptual Menyelaraskan dan mempersatukan hal-hal
yang berkepentingan dan kegiatan organisasi termasuk dalam kecakapan
mental. Hal ini mencangkup kemampuan seorang manajer untuk
mengawasi organisasi secara keseluruhan dan memahami bahwa bagian
di dalam organisasi saling tergantung antara satu dengan yang lain.
Keterampilan konseptual penting bagi seorang manajer untuk mengetahui
bagaimana faktorfaktor dalam keadaan yang berkaitan antara satu dengan
yang lainnya, sehingga manajer akan mengambil tindakan ditujukan untuk
kepentingan organisasi.
Mintzberg merupakan ahli ilmu manajemen memiliki pendapat bahwa kantor
memiliki 10 peran yang dilakukan oleh manajer kantor, tetapi 10 peran tersebut
diperinci lagi ke dalam tiga sub-kelompok yaitu11 :
1. Peran antar pribadi, yang melibatkkan orang lain, bersifat seremonial dan simbilis.
2. Peran informasional, manajer sebagai pemantau dan pemberi informasi, serta
peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, peran sebagai wirausaha, pembagi sumber daya,
pemecah masalah dan perunding.
Mintzberg juga menyimpulkan bahwa peran manajer secara garis besar yaitu
melakukan interaksi dengan orang lain. Peran lain dari seorang manajer (manager
role) antara lain sebagai berikut:
Interpersonal role manajer, manajer harus memiliki hubungan baik dengan pihak lain.
• Figure head: manajer harus mampu mewakili departemen yang dipimpin.
• Leader: manajer mampu memimpin bawahannya secara efektif.
• Liaison: manajer mampu dan bisa menjadi penghubung antar departemen.

11
Wahyuni Tantri, “PERBEDAAN DAN PERSAMAAN MANAJER KANTOR DAN SUPERVISOR
DIFFERENCE AND EQUATION OF OFFICE MANAGERS AND SUPERVISORS,” Academia.Edu, no.
165211030 (2022): 25.

14
C. Masalah, Etika dan Keahlian Manajer Kantor

Masalah etika dan keahlian manajer kantor dapat mempengaruhi efektivitas


dan kredibilitas mereka dalam mengelola kantor. Sebagai seorang manajer kantor,
terdapat beberapa masalah yang dapat dihadapi dalam mengelola kantor dan tim kerja.
Beberapa masalah yang mungkin dihadapi antara lain:

1. Komunikasi yang buruk: Kurangnya komunikasi antara manajer dan karyawan


atau antara karyawan dapat menyebabkan kebingungan, kesalahan, dan
ketidaksepahaman. Oleh karena itu, manajer kantor harus memastikan bahwa
saluran komunikasi yang jelas dan terbuka telah terbentuk dan mendorong
karyawan untuk memberikan umpan balik.
2. Konflik dalam tim: Konflik dapat timbul dari perbedaan pendapat atau tujuan,
gaya kerja yang berbeda, atau masalah pribadi antara karyawan. Manajer
kantor harus memiliki keterampilan yang cukup untuk menangani konflik
dengan bijaksana dan membantu memfasilitasi solusi yang seimbang dan adil.
3. Kurangnya motivasi: Karyawan yang kurang termotivasi dapat menurunkan
produktivitas dan semangat dalam kantor. Manajer kantor harus memahami
apa yang memotivasi karyawan mereka dan berusaha untuk menciptakan
lingkungan kerja yang positif dan menginspirasi.
4. Kurangnya pengembangan karyawan: Karyawan yang merasa bahwa mereka
tidak memiliki kesempatan untuk berkembang dalam pekerjaan mereka dapat
merasa kecewa dan meninggalkan kantor. Manajer kantor harus memastikan
bahwa karyawan memiliki peluang untuk belajar dan berkembang dalam karir
mereka melalui pelatihan, penugasan proyek, dan pengembangan
keterampilan.
5. Masalah keuangan: Masalah keuangan seperti anggaran yang terbatas atau
pengeluaran yang berlebihan dapat mempengaruhi kinerja kantor dan membuat
manajer kantor harus mencari cara untuk menghemat biaya dan mengelola
anggaran dengan efektif.
6. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan: Manajer kantor harus memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang cukup dalam mengelola kantor dan tim

15
kerja mereka. Kurangnya keterampilan dan pengetahuan dapat menghambat
kemampuan manajer kantor untuk memimpin dengan efektif dan membuat
keputusan yang tepat.
7. Masalah teknologi: Peralatan dan sistem teknologi yang usang atau tidak
efektif dapat menghambat kinerja kantor dan membuat karyawan merasa
frustrasi. Manajer kantor harus memastikan bahwa peralatan dan sistem
teknologi yang digunakan kantor cukup efektif dan terbaru.

Karena kepemimpinan itu terkait erat dengan pencaoaian suatu cita-cita,


kepemimpinan harus berada didalam genggaman tangan seorang pemimpin beriman
kepada allah. Allah sudah tegas melarang kita mengangkat atau menjadikan orang-
orang kafir sebagai pemimpin. Firman allah SWT dalam surat ali imran ayat 28:

Artinya :

jangan lah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali


dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian,
niscaya lepaslah ia dari pertolongan allah, kecuali karena (siasat) memelihara
diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka . dan allah memperingatkan kamu
terhadap diri (siksa) nya. Dan hanya kepada allah kembali (mu)

Etika
1. Pengertian dan Prinsip Etika
Etika merupakan serangkaian prinsip atau nilai-niai moral. Dalam hal ini, etika
audit merupakan prinsip atau nilai-nilai moral dalam melaksanakan pekerjaan audit.
Boynton mengatakan bahwa:
Ethics consist of moral principles and standard of conduct. In general

16
use, the word ethics relates to the philosophy of human conduct and
principles of human morality and duty. Morality, in turn, focuses on
the “right” and wrong of human behavior.
2. Penerapan Etika
Agar terjadi keharmonisan dan keteraturan dalam bermasyarakat maka sikap
etika harus lebih diperhatikan dan wajib hukumnya. Apa yang akan terjadi apabila
kita tidak memiliki kepercayaan kepada orang-orang di sekitar kita yang telah
berlaku jujur. Akan mustahil tercapai sebuah komunikasi yang efektif jika para
orang tua, guru, para pemilik perusahaan, saudara kita, para rekan kerja, serta
teman-teman kita selalu berkata bohong12.
Etika dibagi menjadi empat menurut Ikatan Akuntan Indonesia yaitu:
a. Integritas, integritas auditor internal membangun kepercayaan dan
memberikan dasar kepecayaan terhadap penilaian yang dilakukan,
b. Objektivitas, auditor internal menunjukkan tingkatan objektivitas
profesional tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan
mengomunikasikan informasi tentang aktiitas atau proses yang sedang
diperiksa,
c. Kerahasiaan, auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan
informasi yang diterima dan tidak mengungkap informasi tanpa otoritas
yang sesuai, tanpa jaminan sah atau tuntutan profesi, dan lain sebagainya
dan
d. Kompetensi, auditor internal menerapkan pengetahuan, keahlian, dan
pengalaman yang diperlukan dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya pada jasa layanan audit internal.
Masalah etika dan keahlian kantor menjadi isu penting dalam mengelola
sebuah organisasi. Beberapa masalah etika yang sering terjadi dalam kantor antara
lain:

12
Giovanny Vermico Aritof Riau University and CA Dr. Rita Anugerah, MAFIS, Ak, CA Dr. M. Rasuli,
SE, M.Si, Ak, “Pengaruh Situasi Audit, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Terhadap Skeptisisme Pofesional
Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Se-Sumatera,” JOM FEKON 4, no. 2014 (2014): 9–
15.

17
1. Diskriminasi: Diskriminasi dapat terjadi dalam bentuk apapun, seperti
diskriminasi gender, ras, agama, atau orientasi seksual. Hal ini harus
dihindari oleh manajer kantor dan seluruh karyawan untuk menjaga
keadilan dan keberagaman.
2. Korupsi: Korupsi dapat merusak citra perusahaan dan reputasi manajer
kantor. Oleh karena itu, etika bisnis yang baik harus dijunjung tinggi dan
tindakan korupsi harus dihindari.
3. Pelecehan: Pelecehan fisik atau verbal dapat terjadi di kantor. Manajer
kantor harus memiliki kebijakan dan tindakan yang tepat untuk menangani
masalah ini dengan serius dan melindungi karyawan.

Keahlian
Keahlian merupakan suatu yang harus dimiliki oleh seorang auditor untuk
mendukung kualitas auditnya. Menurut Artha, dkk menyatakan bahwa kualitas
auditor didapat dari pengalaman dapat meningkatkan kemampuan dalam
melakukan audit. Syafitri, Memberikan definisi jika keahlian auditor yaitu
seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas,pendidikan serta keterampilan
yang tinggi serta ditambah dengan pengalaman audit yang dimilikinya. De Angelo
berpendapat bahwa keahlian dapat dilihat dari berbagai sudut pandang auditor
individual, audit tim, dan kantor akuntan publik (KAP)13.
Keahlian kantor juga sangat penting bagi manajer kantor. Beberapa keahlian
yang diperlukan oleh manajer kantor antara lain:
1. Keterampilan manajemen: Manajer kantor harus memiliki keterampilan
manajemen yang baik, termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya
manusia, keuangan, dan waktu untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Kemampuan komunikasi: Manajer kantor harus memiliki kemampuan
komunikasi yang baik, termasuk kemampuan untuk memimpin diskusi,

13
Ni Nyoman Wati, Muhammad Ichsan Gaffar, and Riwayat Artikel, “Pengaruh Keahlian, Independensi,
Dan Etika Terhadap Kualitas Audit Pada Inspektorat Kota Gorontalo,” Jurnal Mahasiswa Akuntansi 1, no.
1 (2022): 112–216.

18
presentasi, dan pertemuan dengan karyawan dan pemangku kepentingan
lainnya.
3. Keterampilan teknis: Manajer kantor harus memiliki keterampilan teknis
yang memadai, seperti pemahaman tentang perangkat lunak kantor,
program keuangan, dan aplikasi manajemen proyek.
4. Keterampilan kepemimpinan: Manajer kantor harus memiliki keterampilan
kepemimpinan yang baik untuk memotivasi karyawan dan memimpin tim
secara efektif.
5. Kemampuan analisis dan pemecahan masalah: Manajer kantor harus
memiliki kemampuan analitis yang kuat dan dapat memecahkan masalah
yang rumit dengan cepat dan tepat.
6. Keterampilan pengambilan keputusan: Manajer kantor harus memiliki
kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan efektif untuk
memajukan organisasi.
7. Keterampilan pengembangan karyawan: Manajer kantor harus memiliki
kemampuan untuk mengembangkan karyawan mereka dengan memberikan
pelatihan, dukungan, dan umpan balik yang konstruktif.
8. Keterampilan menjalin hubungan: Manajer kantor harus memiliki
kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan karyawan,
pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya.
9. Keterampilan finansial: Manajer kantor harus memiliki pemahaman tentang
keuangan dan dapat mengelola anggaran organisasi dengan efektif.
10. Etika bisnis: Manajer kantor harus mematuhi standar etika bisnis yang
berlaku dan menjaga integritas kantor, termasuk dalam hal keuangan,
hukum, dan keselamatan kerja.
Keahlian manajer kantor merujuk pada kemampuan dan pengetahuan yang
diperlukan oleh seseorang untuk mengelola kantor dan tim kerja dengan efektif. Ini
mencakup berbagai kemampuan seperti keterampilan kepemimpinan, keterampilan
komunikasi, manajemen waktu, analitis, strategi, serta kemampuan untuk memotivasi
dan menginspirasi karyawan.

19
Seorang manajer kantor yang baik harus mampu mengelola sumber daya
manusia, anggaran, dan memastikan efektivitas operasional kantor dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Mereka juga harus mampu membangun hubungan yang
kuat dengan pelanggan dan klien, serta mampu mengatasi masalah dan situasi yang
menantang secara efektif.
Selain itu, manajer kantor harus mampu memimpin dengan bijaksana dan
memberikan arahan yang jelas kepada tim kerja. Mereka juga harus mampu
berkomunikasi dengan efektif dan bekerja sama dengan berbagai departemen atau
pihak terkait untuk mencapai tujuan bersama. Dalam keseluruhan, keahlian manajer
kantor sangatlah penting dalam memastikan efektivitas kantor dan keberhasilan dalam
mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Manajerial mengacu pada prinsip-prinsip dalam organisasi dimana seorang


pimpinan (leader) dihadapkan pada kondisi untuk mengatur organisasi yang
diembannya, baik itu penyusunan struktur organisasi sampai pada proses pembuatan
kebijakan guna mewujudkan tujuan organisasi. Kepemimpinan atau manajerial
merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam organisasi, baik buruknya
sebuah organisasi sering kali sebagian besar tergantung pada faktor pemimpin.
Faktor pemimpin yang sangat penting adalah karakter dari orang yang menjadi
pemimpin tersebut bahwa sembilan puluh persen dari semua kegagalan kepemimpinan
adalah kegagalan pada karakter. Hal ini sangat terkait dengan kemampuan organisasi
dalam mendayagunakan segala sumber daya yang ada dalam organisasi demi
mencapai tujuan.

B. Saran

Dalam menjalankan tanggung jawab, para manajer kantor harus selalu


memperhatikan etika, tanggung jawab dan keahlian yang dibutuhkan untuk memimpin
kantor secara efektif dan efisien. Hal ini akan membantu memastikan bahwa kantor
berfungsi dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan sukses.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anisa, Citra Ayu. “Tingkat Manajemen Dan Manajer Beserta Fungsi-Fungsi


Manajemen.” Leadership:Jurnal Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 2
(2021): 150. https://doi.org/10.32478/leadership.v2i2.712.

DARMANSAH.T. MANAJEMEN PERKANTORAN. Edited by Suhendri. Medan:


Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2020.

Dewi, Indah Kusuma. “IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PROFETIK DALAM


KEPEMIMPINAN MODERN PADA MANAJEMEN KINERJA DI
PERGURUAN TINGGI ISLAM SWASTA KOTA METRO.” Ijtimaiyya: Jurnal
Pengembangan Masyarakat Islam 12 12, no. 1 (2019): 47–76.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ijtimaiyya/index%0A.

Fatmasari Feira. “JURNAL MANAJEMEN KANTOR PERANAN MANAJER UNTUK


MENCAPAU TUJUAN ORGANISASI.” Academia.Edu, 2021, 21.

Grasela Sonia. “THE SCOPE OF DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE OFFICE


MANAGER.” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2021,
2013–15.

Mufti, Rifki Muhammad. “HE ROLE AND INFLUENCE OF MANAGER IN THE


OFFICE ENVIRONMENT PERAN.” Academia.Edu, no. Nim 185211057 (2020).

Nyoman Wati, Ni, Muhammad Ichsan Gaffar, and Riwayat Artikel. “Pengaruh Keahlian,
Independensi, Dan Etika Terhadap Kualitas Audit Pada Inspektorat Kota
Gorontalo.” Jurnal Mahasiswa Akuntansi 1, no. 1 (2022): 112–26.

Pongtuluran, Althon K., and Abedneiggo Carter Rambulangi. “ANALISIS


PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA KANTOR
KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA Althon.” JOURNAL
OF MANAGEMENT (SME’s) 5, no. 2 (2017): 155–72.

Rusdiana, and Kasmin. “Buku Daras Manajemen Perkantoran,” 2015, 33–34.

22
University, Giovanny Vermico Aritof Riau, and CA Dr. Rita Anugerah, MAFIS, Ak, CA
Dr. M. Rasuli, SE, M.Si, Ak. “Pengaruh Situasi Audit, Etika, Pengalaman Dan
Keahlian Terhadap Skeptisisme Pofesional Auditor (Studi Empiris Pada Kantor
Akuntan Publik Se-Sumatera.” JOM FEKON 4, no. 2014 (2014): 9–15.

Wahyuni Tantri. “PERBEDAAN DAN PERSAMAAN MANAJER KANTOR DAN


SUPERVISOR DIFFERENCE AND EQUATION OF OFFICE MANAGERS AND
SUPERVISORS.” Academia.Edu, no. 165211030 (2022): 25.

Widaningsih, Ulfa, and Harmon Chaniago. “THE EFFECT OF ROLE OF A MANAGER


AND SUPERVISOR FOR COMPANIES) Ulfa.” Academia.Edu, 2021, 1–13.

23

Anda mungkin juga menyukai