MANAJEMEN PENDIDIKAN
TENTANG
LUBUK SIKAPING
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Konsep dasar manajemen pendidikan".
Terimakasih kami ucapkan kepada :
Bapak Dr.Harvius, S.Pd., MA selaku dosen pembimbing
Pemakalah
Kelompok l
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…..………………………............................................................... I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Penulisan……………………………………...........................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan.................................................................................................. 7
Saran ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen pendidikan adalah keseluruhan (proses) yang membuat sumber-
sumber personel dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya
tujuan-tujuan bersama. Ia mengerjakan fungsi-fungsinya dengan jalan
mempengaruhi perbuatan orang-orang. Proses ini mencakup perencanaan,
organisasi, koordinasi, pengawasan, penyelenggaraan dan pelayanan dari segala
sessuatu mengenai urusan sekolah yang langsung berhubungan dengan pendidikan
seklah seperti kurikulum, guru, murid, metode-metode, alat-alat pelajaran, dan
bimbingan. Juga soal tentang tanah dan bangunan sekolah, perlengkapan,
pembekalan, dan pembiayaan yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan
termasuk didalamnya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno menagement, yang artinya
seni, melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
1
Malayu,Hasibuan.(2005), Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, PT Bumi Aksara:
Jakarta.h 87.
Jika fungsi manajemen pendidikan yang dikemukakan oleh semua ahli
digabugkan, maka terdapat beberapa fungsi, yaitu:
a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai
atau diraih dimasa depan. Sebagaimana halnya fungsi-fungsi manajemen
lainnya, istilah perencanaan (Planing) juga mempunyai bermacam batasan
sesuai dengan pendapat para ahli manajemen. Perencanaan tidak lain adalah
pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubungkan antara fakta satu dengan
fakta lainnya, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan
dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya
diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki.
b. Organizing
Organizing adalah pengelompokan kegiatan yang diperlukan yaitu
penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit
yang ada dalam organisasi. Organizing dapat pula dikatakan sebagai
keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta
penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing
dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berguna dan berhasil
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Forecasting
Forecasting adalah kegiatan meramalkan, mengadakan taksiran
terahdap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana
yang lebih pasti dapat dilakuakan.
d. Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen yang berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi dan pengembangannya sampai
dengan usaha agar petugas memberi daya guna maksimal kepada
organisasi.2
e. Directing
Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada
bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar
2
Burhanudin, (1994) Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.h 43.
tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
f. Leading
Leading adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang
menyebabkan orang-orang lain bertindak. Leading terdiri atas lima macam
kegiatan, yaitu: mengambil keputusan; mengadakan komunikasi agar ada
bahasa yang sama antara manajer dan bawahan; memberi semangat inspirasi
dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak; memilih orang-
orang yang menjadi anggota kelompoknya; memperbaiki pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan agar mereka trampil dalam usaha mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
g. Coordinating
Coordoinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan
kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatukan dan
menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama
yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain: memberi
instruksi, memberi perintah; mengadakan pertemuan-pertemuan yang dapat
memberi penjelasan-penjelasan; memberi bimbingan atau nasihat;
mengadakan coaching; bila perlu memberi teguran.
h. Motivating
Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi
manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada
bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa
yang dikehendaki oleh atasan tersebut.
i. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian, adalah
salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan
sekaligus bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud
tercapai tujuan yang sudah digariskan.
j. Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa
penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada
pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam
penerimaan laporan dapat memperoleh gambaran pelaksanaan tugas
terhadap orang yang memberi laporan.
2. Tujuan
Adapun tujuan Belajar Manajemen Pendidikan ialah:
a. Efisien dalam menggunakan sumber daya.
Dengan mempelajari manajemen pendidikan dengan baik, diharapkan
seseorang dapat mengelola sumber daya secara efisien, misalnya sumber daya
yang berupa pembiayaan, waktu dan lain sebagainya.
b. Efektif dalam pencapaian tujuan.
Dengan mempelajari manajemen pendidikan secara berkesinambungan dan
secara sungguh-sungguh, diharapkan seseorang dapat mengefektifkanproses dan
sumber daya yang dikelola untuk mencapai tujuan dengan optimal.
c. Bermuara pada tujuan pendidikan.
Tujuan manajemen pendidikan tidak akan lepas dari tujuan pendidikan
nasional, yaitu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
d. Mendukung kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Manajemen pendidikan juga mendukung dan memfasilitasi kegiatan
pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan pendidikan
yang didukung dengan manajemen pendidikan yang baik, akan mendapatkan
hasil yang baik sehingga tujuan pendidikan yang ditargetkan dapat tercapai.3
3. Manfaat
Adapun manfaat dari manajemen pendidikan adalah.
a. Menciptakan suasana belajar yang bermutu dan menyenangkan dan yang lebih
penting lagi adalah dapat menciptakan peserta didik belajar cara belajar
(learning how to learn) yang terbaik bagi dirinya.
b. Meningkatkan kompetensi manajemen pendidikan bagi pendidik sehingga lebih
professional.
c. Menghemat sumberdaya dengan hasil memuaskan.
d. Mendapatkan tenaga kependidikan yang professional.
3
Made, Pidata. (2004) Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.h. 54
C. Hubungan manajemen dengan pendisikan
Komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan agaknya dapat
dibilang serius. Di saat kondisi bangsa yang masih menghadapi krisis multidimensional
seperti sekarang ini, konsistensi pemerintah tetap berupaya untuk melakukan
pembenahan (improvisasi) terhadap sistem pendidikan nasional. Salah satu upaya itu
adalah pemerintah memberikan peluang selebar-lebarnya bagi institusi sekolah untuk
mengembangkan sikap otonomnya dan memperkokoh basis manajemennya.
Sampai saat ini, permasalahan umum yang menjadi kendala utama bagi
penyelenggaraan sekolah adalah persoalan manajemen. Sehingga persoalan ini
termasuk bagian dari masalah yang peka dan rawan. Karena itu, muncullah sebuah
pemikiran ke arah pengelolaan pendidikan yang memberikan keluasan kepada sekolah
untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan secara luas. Jadi, manajemen itu
sangat dibutuhkan dalam upaya mengembangkan suatu lembaga pendidkan ke arah
yang lebih baik. Manajemen merupakan kebutuhan yang penting dalam pendidikan
yaitu untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola
berbagai sumber daya organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode
dan lainnya secara efektif, inovatif, kreatif, solutif dan efisien.4
D. Ruang lingkup manajemen pendidikan
Adapun ruang lingkup manajemen pendidikan dibagi atas beberapa bagian yaitu:
1. Manajemen kurikulum, meliputi perencanaan,, pengawasan dan evaluasi kegiatan
tentang pendataan mata pelajaran/mata kuliah yang diajarkan/dipasarkan, waktu
jam yang tesedia, jumlah guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas,
penjadwalan, kegiatan belajar-mengajar, buku-buku yang dibutuhkan, semester
program, evaluasi, program tahunan, kelender pendidikan, perubahan kurikulum
maupun inovasi-inovasi dalam pengembangan kurikulum.
2. Manajemen peserta, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan tes
penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan
kesiswaan, motivasi dan peningkatan kualitas pencapaian dan sebagainya.
3. Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawaian), meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi kegiatan penerimaan pegawai baru,
mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar
umum kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta pegawai, dan sebagainya.
4. Manajemen keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan masuk dan
4
Arifin dkk, (1997) Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta: Ditjen Bimbaga Islam. h 33.
keluarnya dana, usaha-usaha yang menghasilkan sumber-sumber sekolah seperti
kegiatan koperasi serta penggunaan dana secara efisien.
5. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pengadaan barang-
barang pembagian dan penggunaan barang (inventaris), perbaikan barang, dan
tukar tambah maupun penghapusan barang.
6. Manajemen/administrasi perkantoran, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan
pelayanan yang terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta
berhubungan dengan kegiatan lembaga.
7. Manejemen hubungan dengan masyarakat, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masyarakat,
misalnya pendataan alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil kerjasama,
program-progran humas.
8. Manajemen unit penunjang pendidikan, melipiti perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan ddan evaluasi kegiatan unit penunjang, misalnya
bimbingan dan penyuluhan (BP), perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, dan
sebagainya.
9. Manajemen ekstrakurikuler, manajemen ekstrakulikuler adalah seluruh proses
yang direncanakan dan dikelola secara terorganisir mengenai kegiatan sekolah
yang dilakukan diluar kelas dan diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk
menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki
peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan dapatkannya
maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam
mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dsirinya melalui kegiatan-
kegiatan yang wajib maupun pilihan.
10. Manejemen layanan khusus pendidikan, meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, evaluasi dan evaluasi pelayanan khusus, misalnya menu
makanan/konsumsi, layanan antar jemput, bimbingan khusus di rumah, dan
sebagainya.
11. Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah.5
5
Nanang, Fattah.(2011) Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.h 90.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran