PENDIDIKAN
NIM : 11220182000065
C. Fungsi-Fungsi Manajemen
Berikut fungsi-fungsi manajemen berdasarkan gabungan dari beberapa
Organizing ( organisasi )
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama
dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau
sejumlah sasaran. Jadi dalam fungsi ini terkait bagaimana cara untuk
membangun & mengayomi suatu organisasi dengan fungsi
pengorganisasian untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Leading
Leading berkaitan dengan pengambilan keputusan suatu hal dan
menjadi pendorong dan pemberi inspirasi kepada bawahan dalam
pelaksanaan kerja serta memilih orang-orang untuk menjalankan
pelaksanaan kerja sesuai kemampuan yang dimilikinya.
3. Directing / Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-
perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-
benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
4. Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi
manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan
kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela
sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
5. Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai
tujuan organisasi.
6. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah
salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila
perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat
diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang
telah digariskan semula.
7. Reporting
Fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil
kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang
bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih
tinggi.
8. Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.
9. Acting
Acting merupakan tindakan pelaksana dari rencana yang telah dibuat.
10. Facilitating
Facilitating merupakan kegiatan memfasilitasi karyawan dengan alat
atau model yang dibutuhkan. Fasilitas bias berupa barang atau jasa
sesuai kebutuhan karyawan.
11. Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan
taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum
suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.
12. Evaluating
Evaluating merupakan fungsi sebelum mengambil tindakan korektif
oleh pimpinan. Fungsi ini dilaksanakan jika dalam organisasi terdapat
hal yang harus dievaluasi.
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
A. Kerangka Dasar Manajemen Pendidikan Islam
Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen juga bersifat universal, dan
mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis mencakup kaidahkaidah,
prinsip-prinsip, dan konsep-konsep yang cenderung benar dalam semua situasi
manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan manajemen dapat
diterapkan dalam setiap organisasi baik pemerintah, pendidikan, perusahaan,
keagamaan, sosial dan sebagainya.
Ditinjau dari perspektif sistem filsafat, manajemen Pendidikan Islam tersebut telah
mencakup sisi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi sebagai obyek
pengelolaan, dalam hal ini berupa lembaga (organisasi), dan hal-hal lain yang terkait
yaitu : epistemologi sebagai cara atau metode pengelolaan, dalam hal ini berupa
proses pengelolaan dan cara menyiasati, sedangkan aksiologi sebagai hasil
pengelolaan berupa pencapaian tujuan.
MANAJEMEN KURIKULUM
PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam
Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh para pakar
dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dahulu sampai sekarang. Istilah
kurikulum berasal dari Bahasa latin, yakni curiryang artinya pelari; dan curere yang
artinya tempat terpacu. Jadi Curriculum dapat diartikan jarak yang harus ditempuh
oleh pelari. Dari makna yang berdasarkan rumusan tersebut, Kurikulum dalam
pendidikan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan
diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.
Kurikulum pendidikan Islam memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-cirinya sebagai
berikut :
1. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan, kandungan,
metode, alat, dan tekniknya.
2. Memiliki keseimbangan antara kandungan kurikulum dari segi ilmu dan
seni, kemestian, pengalaman, dan kegiatan pengajaran yang beragam
3. Memiliki perhatian yang luas dan kandungan yang menyeluruh.
Maksudnya ialah aspek pribadi siswa tepat pada sasaran terutama aspek
pribadi siswa yaitu jasmani, akal, dan rohani.
4. Berkecenderungan pada seni halus, aktivitas pendidikan jasmani, latihan
militer, pengetahuan teknik, latihan kejuruan, dan bahasa asing untuk
perorangan maupun bagi mereka yang memiliki kesediaan, bakat, dan
keinginan.
5. Keterkaitan kurikulum dengan kesediaan, minat, kemampuan, kebutuhan,
dan perbedaan perorangan di antara mereka.
Prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar kurikulum pendidikan Islam, yaitu sebagai
berikut :
Perkara yang perlu didahulukan dalam kurikulum pendidikan islam ialah al-
qur’an, hadist dan juga bahasa Arab. Kedua ialah bidang ilmu yang meliputi kajian
tentang manusia sebagai individu dan juga sebagai anggota masyarakat.