Anda di halaman 1dari 5

KEPEMIMPINAN

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Dewi Wulandari

Disusun Oleh:
Marissa Sirait
(4203121025)
PRODI PENDIDIKAN FISIKA KELAS B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
2020/2021
A. KONSEP MANAJEMEN
Beberapa definisi umum manajemen yang diberikan oleh penulis dan pemikir terkenal adalah:
 Menurut Harold Koontz dan Heinz Weihrich, Manajemen adalah proses merancang dan
memelihara lingkungan di mana individu, yang bekerja bersama dalam kelompok, secara
efisien mencapai tujuan yang dipilih.
 Menurut Robert L. Trewelly dan M. Gene Newport, Manajemen didefinisikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian operasi organisasi untuk
mencapai koordinasi sumber daya manusia dan material yang penting dalam pencapaian
tujuan yang efektif dan efisien.
 Menurut Kreitner, “Manajemen adalah proses bekerja dengan dan melalui orang lain untuk
secara efektif mencapai tujuan organisasi dengan secara efisien menggunakan sumber daya
yang terbatas dalam lingkungan yang berubah.
Jadi Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses menyelesaikan sesuatu dengan tujuan mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Beberapa istilah penting dalam definisi ini adalah:
Proses: Proses berarti fungsi atau kegiatan utama yang dilakukan manajemen untuk menyelesaikan
sesuatu. Fungsi-fungsi ini adalah perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian, pengarahan dan
pengendalian.
Efektivitas: Efektivitas berkaitan dengan hasil akhir. Ini pada dasarnya berarti menyelesaikan tugas
yang diberikan. Dengan demikian Efektivitas dalam manajemen berkaitan dengan melakukan tugas
yang tepat, menyelesaikan kegiatan dan mencapai tujuan
Efisien: Efisiensi berarti melakukan tugas dengan benar dan dengan biaya minimum. Manajemen
prihatin dengan penggunaan sumber daya input yang efisien yang pada akhirnya mengurangi biaya
dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
penting bagi manajemen untuk mencapai tujuan (keefektifan) dengan sumber daya minimum yaitu,
seefisien mungkin dengan tetap menjaga keseimbangan antara efektivitas dan efisiensi.
Karakteristik Manajemen
Karakteristik dasar manajemen adalah:
Manajemen adalah proses yang berorientasi pada tujuan: Suatu organisasi memiliki serangkaian
tujuan dasar yang merupakan alasan dasar keberadaannya. Manajemen menyatukan upaya individu
yang berbeda dalam organisasi untuk mencapai tujuan ini.
Manajemen bersifat luas: Kegiatan yang terlibat dalam mengelola suatu perusahaan adalah hal yang
umum bagi semua organisasi baik ekonomi, sosial atau politik.
Manajemen bersifat multidimensi: Manajemen adalah aktivitas kompleks yang memiliki berbagai
dimensi seperti:
 Manajemen pekerjaan: Semua organisasi ada untuk kinerja beberapa pekerjaan. Manajemen
menerjemahkan karya ini dalam hal tujuan yang ingin dicapai dan menetapkan cara untuk
mencapainya.
 Manajemen orang: Sumber daya manusia atau manusia adalah aset terbesar organisasi.
Mengelola orang memiliki dua dimensi yaitu menyiratkan berurusan dengan karyawan
sebagai individu dengan beragam kebutuhan dan perilaku dan juga berarti berurusan dengan
individu sebagai sekelompok orang untuk mencapai tujuan organisasi, dengan membuat
kekuatan mereka efektif dan kelemahan mereka tidak relevan.
 Manajemen operasi: Ini membutuhkan proses produksi yang memerlukan aliran bahan input
dan teknologi untuk mengubah input ini menjadi output yang diinginkan untuk konsumsi
Manajemen adalah proses yang berkelanjutan: Proses manajemen adalah serangkaian fungsi yang
berkelanjutan, komposit, tetapi terpisah (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penempatan
staf, dan pengendalian). Fungsi-fungsi ini secara bersamaan dilakukan oleh semua manajer sepanjang
waktu.
Manajemen adalah kegiatan kelompok: Organisasi adalah kumpulan individu yang beragam
dengan kebutuhan yang berbeda. Manajemen harus memungkinkan semua anggotanya untuk tumbuh
dan berkembang ketika kebutuhan dan peluang berubah harus mengubah dirinya dan tujuannya sesuai
dengan kebutuhan lingkungan.
Manajemen adalah kekuatan yang tidak berwujud: Manajemen adalah kekuatan yang tidak
berwujud yang tidak dapat dilihat tetapi kehadirannya dapat dirasakan dalam cara fungsi organisasi
Pada dasarnya, FUNGSI MANAJEMEN dibagi menjadi tiga, antara lain:

1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah aktivitas strategis dengan menyusun hal-hal yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan
dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari
semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Planning yang baik harus memiliki tujuan, dibuat secara rasional dan sederhana, memuat
analisis pekerjaan, flkesibel sesuai dengan kondisi, memiliki keseimbangan dan juga mampu
mengefektifkan sumber daya. Jenjang Planning dari perspektif manajemen sendiri memiliki beberapa 
tahapan:

1. Top Level Planning, perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. memberikan petunjuk
umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan
sifatnya menyeluruh. top level planning ini penekanannya pada tujuan jangka panjang organisasi dan
tentu saja menjadi tanggungjawab manajemen puncak.

2. Middle Level Planning, jenjang perencanaan ini sifatnya lebih administratif meliputi berbagai
cara menempuh  tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. tanggungjawab pada level ini berada
pada level mid-management atau manajemen pada tiap divisi.

3. Low Level Planning, perencanaan ini memfokuskan diri dalam menghasilkan sehingga
planing ini mengarah  kepada aktivitas operasional. dan perencanaan ini menjadi tanggungjawab
manajemen pelaksana.

2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan
dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan,
siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3. Pengarahan (Actuating)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. Dalam proses
ini meliputi kegiatan:

1. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan
efisien

2. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan

3. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan


4. Evaluasi (Controlling)
Evaluasi dilakukan setelah proses kerja dilakukan. Pada proses ini, kinerja dinilai apakah
sesuai dengan planning. Pada tahap ini manajemen mengevaluasi keberhasilan dan efektifitas kinerja,
melakukan klarifikasi dan koreksi,  dan juga memberikan alternatif solusi masalah yang terjadi selama
proses kerja berlangsung.

Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini diperhatikan:

1. Routing, manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa mengetahui letak diaman
sesuatu sering terjadi suatu kesalahan

2. Scheduling, manajer harus bisa menetapkan dengan tegas kapan semestinya pengawasan itu
dijalankan. terkadang pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan,
dan sebaliknya yang dilakukan secara mendadak terkadang malah lebih berguna.

3. Dispatching, manajemen dalam hal ini akan melakukan penyampaian terkait evaluasi kinerja
kepada unit delegasi. pihak manajer akan menyampaikan kesalahan dan solusi perbaikan.

4. Follow Up, yaitu proses tindak lanjut dan penyampaian informasi. Masalah yang disampaikan
dan didiskusikan selanjutnya ditindak-lanjut sebagai upaya memperbaiki kesalahan kinerja.

B. KONSEP PEMIMPINAN/LEADERSHIP
Pemimpin atau lender adalah orang yang mempunyai bawahan atau orang yang mengendalikan
jalannya org anisasi. Pemimpin adalah subjek atau pelaku unsur-unsur yang terdapat dalam
kepemimpinan, yaitu adanya kekuasaan, pengaruh, kekuatan, dan pemegang tanggung jawabutama
bagi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya. Meskipun tidak semua pemimpin memiliki
jiwa kepemimpinan yang sama, secara timbal balik dan fungsional, kedua konsep tersebut tidak dapat
dipisahkan. Dalam organisasi selalu terdapat pemimpin, yang dapat disebut dengan istilah ketua
umum, kepala, direktur utama, Presiden direktur, manajer puncak, dan sebagainya. Bawahan dari
pemimpin organisasi disebut ketua bidang, manajer tingkat menengah, dan manajer paling bawah,
misalnya manajer pemasaran, manajer keuangan, supervisor, dan manajer operasional.[ Anton
Athoillah, Dasar-dasar manajemen, (Bandung : Pustaka Setia, 2010 ) Hlm. 178. ]
Seorang pemimpin mempunyai kelebihan yang memungkinkan ia mengatur dan mengarahkan
bawahannya. Superioritas seorang pemimpin akan menentukan terbentuknya sikap taat dari seluruh
bawahannya. Jika seorang pemimpin kurang berwibawa, kurang tegas, dan kurang ditunjang oleh
pengetahuan tentang kepemimpinan, bawahan menjadi kurang taat terhadap semua intruksinya dan
menyepelekan kebijakan yang ditetapkan. Oleh karena itu, kepemimpinan berkaitan dengan
keterampilan dan keahlian menggerakkan orang lain.[ Ibid. hlm 188.]
Sedangkan kepemimpinan itu sendiri, kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi
dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaanyang telah ditugaskan kepada mereka.
Sebagaimana didefinisikan oleh Stone, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the
process of directing and influencing the task-related activities of grup members. Kepemimpinan
adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang
harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu
sebagai proses dan sebagai atribut. Sebagai proses kepemimpinan difokuskan kepada apa yang
dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses dimana pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk
memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi
mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam
organisasi. Adapun dari sisi atribut kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki
tujuan kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga
orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
[ Nashar, dasar-dasar manajemen, (Surabaya: pena salsabila, 2013), Hlm. 135-136.]
Secara historis, ada tiga konsep kepemimpinan sebagaimana dijelaskan Ngalim Purwanto, sebagai
berikut.
1.Suatu konsep yang menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa
sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada pada diri seorang pemimpin. Dalam konsep ini
kepemimpinan dapat diartikan sebagai traits within the individual leader. Seseorang dapat menjadi
pemimpin karena ia memang dilahirkan seorang pemimpin dan bukan karena dibuat atau dididik
untuk itu (leaders were borned and not made). Konsep ini merupakan konsep kepemimpinan yang
paling tua dan paling lama dianut orang.[ Anton Athoillah, Dasar-dasar manajemen, (Bandung :
Pustaka Setia, 2010) Hlm. 189.]
2.Konsep kedua memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (function of the grup). Dalam
konsep ini sukses tidaknya suatu kepemimpinan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan atau sifat-
sifat yang ada pada seseorang, tetapi justru yang paling penting adalah dipengaruhi oleh sifat-sifat dan
cirri-ciri kelompok yang berlainan sehingga memerlukan tipe atau gaya kepemimpinan yang berbeda-
beda.[ Anton Athoillah, Dasar-dasar manajemen, (Bandung : Pustaka Setia, 2010) Hlm. 190.]
3.Konsep ketiga merupakan konsep yang lebih maju lagi. Konsep ini tidak hanya didasari atas
pandangan yang bersifat psikologis dan sosiologis, tetapi juga atas ekonomi dan politis.[ Ibid ]
Dengan adanya ketiga konsep kepemimpinan tersebut, arti kepemimpinan dapat dikemukakan sebagai
berikut.
1.Prajudi Atmosudirdjo dalam Ngalim Purwanto mengatakan bahwa kepemimpinan adalah
kepribadian (personality) seseorang yang mendatangkan keinginan pada sekelompok orang untuk
mencontohnya atau mengikutinya, atau seseorang yang memancarkan pengaruh tertentu, kekuatan
atau wibawa, sedemikian rupa sehingga membuat sekelompok orang bersedia melakukan apa yang
dikehendakinya.[ Ibid, hlm, 191.]
2.Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai penyebab dari berbagai kegiatan, proses atau
kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap (mental/fisik) dari kelompok orang, baik dalam
hubungan organisasi formal dan informal.
3.Kepemimpinan dalah suatu seni, kesanggupan (ability) atau teknik untuk membuat sekelompok
bawahan dalam organisasi formal atau para pengikut atau simpatisan dalam organisasi informal
mengikuti atau menaati segala apa yang dikehendakinya, membuat mereka memiliki antusianisme dan
semangat untuk semangat mengikutinya, atau bahkan berkorban untuknya. Teori-teori kepemimpinan
diantaranya, teori genetik, teori sosial, teori situasional, teori ekologis, teori sosio-behavioristik.

DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/marketing-manajemen/konsep-manajemen-pengertian-dan-karateristiknya-dalam-
bisnis/#:~:text=Apa%20itu%20Konsep%20Manajemen%3F&text=Menurut%20Robert%20L.
%20Trewelly%20dan,tujuan%20yang%20efektif%20dan%20efisien.
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-fungsi-dan-unsur-manajemen/
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-fungsi-dan-unsur-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai