Anda di halaman 1dari 10

(http://alfiantoromdoni.blogspot.com/2012/01/manajemen-dan-organisasi.

html) Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang manajemen, berikut pengertian dengan demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama. Fungsi dan Proses Manajemen Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen: 1. George R. Terry Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling. 2. Harold Kontz dan Cyrill ODonnel Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan conrtolling. 3. Henry Fayol Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan. 1. Perencanaan (planning) Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup halhal berikut: Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan. Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan. Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn. Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran. Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan. Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan. Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H: - What : apa tujuan yang hendak dicapai - Why : mengapa hal tersebut perlu dilakukan. - Where : dimana hal tersebut akan dilakukan. - When : kapan hal tersebut akan dilakukan - Who : bagaimana cara melakukannya Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut: a. Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan. b. Memusatkan perhatian pada sasaran. c. Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif d. Memudahkan pengawasan. e. Mendorong orang memberikan prestasi. 3. Pelaksanaan (Actuating) Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership). Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai. 4. Pengawasan (Controlling) Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu: Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai. Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.

TIPE-TIPE MANAJEMEN 1. SEGI TIPE GOLONGAN Golongan pimpinan yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain. Golongan menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan lain-lain.

Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain sebagai pemimpin mereka. 2. SEGI TIPE LEADERSHIP Manajemen Tradisional adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan kebiasaan yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis. Manajemen ini mempunyai kelemahan yaitu : Pengembangan lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin sampai puluhan tahun. Penggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha atau pekerjaan yang terbatas. Manajemen Bapak-Isme adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan bawahan terhadap manajernya. sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya. Kelemahannya yaitu : Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga selalu akan gagal. Penggantian pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan sebagai bapak. Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil. Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan. Manajemen sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta. Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah atau kwalitas kerjanya. Kelemahannya yaitu : Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak. Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional, dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat. Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau robot. Manajemen ilmiah adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang perlu diambil. Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi masalah atau kasus dan berusaha mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif, sistematis, rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social, psykologis, dan sebagainya. Proses Manajemen Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas: Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan. Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian. Ciri-Ciri Manajer Profesional: 1. Mempunyai rasa percaya diri yang besar. 2. Berpandang jauh kedepan. 3. Berwawasan luas. 4. Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil Keterampilan manajemen yang dibutuhkan: Menurut Robert L.Katz : 1. Keterampilan konseptual (conceptional skill) 2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill) 3. Keterampilan teknis (technical skill) Menurut Ricky W. Griffin: 1. Keterampilan manajamen waktu. 2. Keterampilan membuat keputusan. 3. Organisasi Definisi Organisasi Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi: 1.Prof Dr. Sondang P. Siagian organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan. 2.Drs. Malayu S.P Hasibuan organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja. 3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro

organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. 4. James D Mooney Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama. 5. Chester L Bernard (1938) Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama. 6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives). Fungsi Pengorganisasian Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan. Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan. Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni: a. Kemudahan dalam pelaksanaan tugas. b. Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan. c. Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas. Pentingnya mengenal Organisasi: a. Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi. b. Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Spesialisasi dalam melaksanakan tugas Bentuk-Bentuk Organisasi: - Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol. Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan. - Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson. Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja. - Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan organisasi garis dan staf. Prinsip-Prinsip Organisasi Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williamsyang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya Organization of Canadian Government Administration (1965), bahwa prinsip -prinsip organisasi meliputi: 1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas. Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain. 2) Prinsip Skala Hirarkhi. Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan. 3) Prinsip Kesatuan Perintah. Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja. 4) Prinsip Pendelegasian Wewenang. Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi. 5) Prinsip Pertanggungjawaban. Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan. 6) Prinsip Pembagian Pekerjaan. Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi. 7) Prinsip Rentang Pengendalian.

Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya. 8) Prinsip Fungsional. Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya. 9) Prinsip Pemisahan. Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain. 10) Prinsip Keseimbangan. Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh koperasi di suatu desa terpencil, struktur organisasinya aka n berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya. 11) Prinsip Fleksibilitas Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya. 12) Prinsip Kepemimpinan. Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut. Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif. Hubungan Antara Manajemen dan Organisasi Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

PERAN MANAJEMEN Selain kategori besar dari fungsi manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki mengisi peran manajerial yang berbeda. Peran ini dikategorikan oleh peneliti Henry Mintzberg, dan mereka dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama: decisional, interpersonal, dan informasi. PERAN DECISIONAL peran Decisional memerlukan manajer untuk merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya. Ada empat peran spesifik yang decisional. Peran pengusaha memerlukan manajer untuk menetapkan sumber daya untuk mengembangkan barang yang inovatif dan jasa, atau untuk mengembangkan bisnis. Sebagian besar peran ini akan diselenggarakan oleh manajer tingkat atas, meskipun manajer menengah dapat diberikan beberapa kemampuan untuk membuat keputusan tersebut. Penangan gangguan mengoreksi masalah tak terduga yang dihadapi organisasi dari lingkungan internal atau eksternal. Manajer di semua tingkatan dapat mengambil peran ini. Misalnya, pertama-line manajer dapat memperbaiki masalah menghentikan jalur perakitan atau manajer tingkat menengah mungkin mencoba untuk mengatasi setelah terjadinya perampokan toko. Top manajer lebih mungkin untuk menghadapi krisis besar, seperti membutuhkan penarikan produk cacat. Peran decisional ketiga, yaitu pengalokasi sumber daya, menentukan yang melibatkan unit kerja yang akan mendapatkan sumber daya. Top manajer cenderung membuat besar, keputusan anggaran secara keseluruhan, sementara mangers menengah dapat membuat alokasi yang lebih spesifik. Dalam beberapa organisasi, manajer pengawas bertanggung jawab untuk menentukan alokasi untuk menaikkan gaji karyawan. Akhirnya, negosiator bekerja dengan orang lain, seperti pemasok, distributor, atau serikat buruh, untuk mencapai kesepakatan mengenai produk dan jasa. Pertama-tingkat manajer dapat bernegosiasi dengan karyawan tentang isu-isu kenaikan gaji atau jam lembur, atau mereka dapat bekerja dengan manajer pengawasan lainnya bila diperlukan sumber daya harus dibagi. manajer Tengah juga bernegosiasi dengan manajer lain dan cenderung untuk bekerja untuk mengamankan harga yang diinginkan dari pemasok dan distributor. Top manajer bernegosiasi tentang isu-isu yang lebih besar, seperti kontrak kerja, atau bahkan merger dan akuisisi perusahaan lain. PERAN INTERPERSONAL peran interpersonal memerlukan manajer untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan dan organisasi. boneka ini biasanya seorang manajer menengah atas. manajer ini dapat berkomunikasi tujuan organisasi masa depan atau panduan etika bagi karyawan dengan pertemuan perusahaan. Seorang pemimpin bertindak sebagai contoh bagi karyawan lainnya untuk mengikuti, memberikan perintah dan arahan kepada bawahan, membuat keputusan, dan memobilisasi dukungan karyawan. Manajer harus menjadi pemimpin di semua tingkat organisasi; sering rendah tingkat manajer melihat ke manajemen puncak untuk contoh kepemimpinan. Dalam peran penghubung, palungan harus mengkoordinasikan pekerjaan orang lain di unit kerja yang berbeda, membangun aliansi antara lain, dan bekerja sumber daya untuk berbagi. Peran ini sangat penting bagi manajer menengah, yang sering harus bersaing dengan manajer lain untuk sumber daya yang penting, namun harus menjaga hubungan yang sukses bekerja dengan mereka untuk jangka waktu yang lama. PERAN INFORMASI Informational peran adalah mereka di mana para manajer mendapatkan dan mengirimkan informasi. Peran ini telah berubah secara dramatis sebagai teknologi telah meningkat. Monitor mengevaluasi kinerja orang lain dan mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja itu. Monitor juga mengawasi perubahan lingkungan dan di dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja individu dan organisasi. Pemantauan terjadi pada semua tingkat manajemen, meskipun manajer di tingkat yang lebih tinggi organisasi lebih mungkin untuk memantau ancaman eksternal terhadap lingkungan dibandingkan tengah atau manajer lini pertama. Peran penyebar mensyaratkan bahwa manajer memberitahu karyawan perubahan yang mempengaruhi mereka dan organisasi. Mereka juga mengkomunikasikan visi dan tujuan perusahaan. Manajer di setiap tingkat menyebarkan informasi kepada orang-orang di bawah mereka, dan banyak informasi ini menetes alam dari atas ke bawah. Akhirnya, juru bicara berkomunikasi dengan lingkungan eksternal, dari iklan perusahaan barang dan jasa, untuk menginformasikan masyarakat tentang arah organisasi. Juru bicara untuk pengumuman besar, seperti perubahan arah strategis, kemungkinan untuk menjadi seorang manajer top. Tapi, lain, informasi lebih rutin dapat diberikan oleh manajer pada semua tingkat perusahaan. Misalnya, seorang manajer menengah dapat memberikan press release ke koran lokal, atau manajer supervisor dapat memberikan presentasi pada pertemuan komunitas. Sumber:emi- http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2033463-peranan-manajemen/#ixzz2fp2e7aWI

(http://ulfahfauziyah.blogspot.com/2012/10/bentuk-bentuk-organisasi.html) 1. Organisasi Garis Oleh Henry Fayol (Paris) Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi. Kelebihan a. kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan b. proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat. c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal Kekurangan a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh b. ada kecendrungan bertindak otokratis c. kesempatan berkembang terbatas 2. Organisasi Fungsional Oleh F.W. Taylor. Pimpinan-pimpinan yang ada tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberik komando sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Kebaikan a. Pembagian tugas jelas b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya. Keburukan a. Spesialilsasi menyebabkan susah tour of duty b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi. Organisasi Garis dan Staf Oleh Harrington Emerson Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat. Kebaikan a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun. b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli. c. Dapat mewujudkan The right man in the right place. Keburukan a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi Organisasi Staf dan Fungsional Merupakan kombinasi organisasi staf dan funsional, memiliki kekurangan dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional. PRINSIP ORGANISASI a. Perumusan Tujuan dengan Jelas - Sebagai pedoman kearah mana organisasi akan dibawa - Landasan bagi organisasi yang bersangkutan - Menentukan macam aktifitas yang akan dilakukan - Menentukan program prosedur, KISS ME (Koordinasi, Integrasi,Simplikasi, Sinkronisasi, dan Mekanisasi) b. Pembagian Kerja c. Delegasi Kekuasaan d. Rentang Kekuasaan e. Tingkat-tingkat Pengawasan f. Kesatuan Perintah dan Tanggung jawab

3.

4.

(http://indirpan.wapsite.me/Materi%20UNPAM/Materi%20POB/Perkembangan%20Teori%20Manajemen) Perkembangan teori manajemen ================================== Pendahuluan Perkembangan teori manajemen terjadi sangat pesat. Oleh karena itu, pembahasan dan pemahaman tentang manajemen mengenai sasaran, perlu diketahui terlebih dahulu proses perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip yang akan memberikan landasan kuat bagi pemahaman perkembangan selanjutnya. -----------------------------------------Teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen membuat lebih mudah bagi manajer untuk memutuskan apa yang harus dilakukan agar dapat menjalankan fungsinya secara efektif. Tanpa teori, pembahasan adalah berupa intuisi, dugaan dan harapan yang akan membatasi penggunaannya dalam organisasi yang semakin kompleks. -----------------------------------------Sebelum sejarah yang disebut zaman manajemen ilmiah muncul telah terjadi revolusi industri pada abad ke 19, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen sistematik. Usaha-usaha pengembangan manajemen kemudian dilakukan oleh para teoritis. -----------------------------------------Teori Manajemen Klasik Ada dua tokoh manajemen, yang mengawali manajemen ilmiah, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage. Robert Owen (1771-1858). Pada permulaan tahun 1800 Robert Owen seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja, membangun perumahan yang lebih baik bagi karyawan. -----------------------------------------Owen mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi karyawanlah yang akan menaikan produksi dan keuntungan (laba), dan investasi yang paling menguntungkan adalah para karyawan atau vital machines dan Owen juga mengembangkan prosedur kerja yang memungkinkan peningkatan produktivitas. -----------------------------------------Charles babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi, setiap tenaga kerja harus di beri latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Lini perakitan modrn yang banyak di jumpai sekarang, di mana setiap karyawan bertanggung jawab atas pekerjaan tertentu yang berulang, di dasarkan pada gagasan babbage. -----------------------------------------Manajemen Ilmiah Frederick W. Taylor (1900-an) empat prinsip dasar: 1. Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen, agar, sebagai contoh, metoda yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat di tentukan. 2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat di berikan tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya. 3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan. 4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja. -----------------------------------------Teori organisasi klasik Henry Fayol (1841-1925) mengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks. Dalam teorinya Fayol memerinci manajemen menjadi lima unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan -----------------------------------------Fayol membagi operasi-operasi perusahaan perusahaan menjadi enam kegiatan; (1) teknik produksi dan manufacturing produk, (2) komersial pembelian bahan baku dan penjualan produk, (3) keuangan (finansial) perolehan dan penggunaan modal, (4) keamanan perlindungan karyawan dan kekayaan, (5) akuntansi pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan neraca, dan pengumpulan data statistik, (6) manajerial. -----------------------------------------Fayol juga mengemukakan empat belas prinsip manajemen; 1. Pembagian kerja adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja 2. Wewenang hak untuk memberikan perintah dan dipatuhi 3. Disiplin harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan organisasi 4. Kesatuan perintah setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya satu atasan 5. Kesatuan pengarahan operasi-operasi dalam organisasi yang mepunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana. 6. Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan di bawah kepentingan umum-kepentingan harus tunduk pada kepentingan organisasi. 7. Balas jasa - kompensasi untuk pekerjaan yang di laksanakan harus adil baik bagi karyawan maupun pemilik. 9. Sentralisasi adanya keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi. 9. Rantai saklar (garis wewenang) garis wewenang dan perintah yang jelas. 10. Order bahan-bahan (material) dan orang-orang harus ada pada tempat dan waktu yang tepat. Terutama orang-orang hendaknya di tempatkan pada posisi atau pekerjaa-pekerjaan yang paling cocok untuk mereka. 11. Keadilan-harus ada kesamaan perlakuan dalam organisasi. 12. Stabilitas staf organisasi tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi. 13. Inisiatif bawahan harus di beri kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan rencananya, walaupun beberapa kesalahan mungkin terjadi. 14. Esprit de corps (semangat korps). Kesatuan adalah kekuatan, pelaksanaan operasi orga nisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat korps. ------------------------------------------

Teori Hubungan Antar Manusia Teori ini muncul karena ketidak puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi industri. Hugo Munsterberg (1816-1916) mengemukakan untuk mencapai peningkatan produktifitas dapat dilakukan dengan tiga cara: 1. Penemuan best possible person 2. Penciptaan best possible work 3. Penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan -----------------------------------------Menurut Elton Mayo (1880-1949) bila manajemen personalia mendorong lebih banyak dan lebih baik dalam bekerja, hubungan manusiawi dalam organisasi adalah baik. Bila moral dan efisiensi memburuk hubungan manusia dalam organisasi adalah buruk. Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka. -----------------------------------------Penemuan lainnya adalah bahwa kelompok kerja informal, lingkungan sosial karyawan, juga mempunyai pengaruh besar pada produktifitas. Konsep mahluk sosial dimotivasi oleh kebutuhan sosial, keinginan akan hubungan timbal balik dalam pekerjaan, dan lebih responsif terhadap dorongan kelompok kerja pengawasan manajemen, dan yang dimmotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan phisik manusia. -----------------------------------------Teori Perilaku Prinsip-prinsip dasar perilaku organisasi yang dapat di simpulkan dari pendapat para tokoh manajemen modern adalah sbb; 1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip) 2. Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-hati 3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi 4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen kekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan. -----------------------------------------Sebagai tambahan beberapa gagasan yang lebih khusus dari berbagai riset perilaku adalah: 1. Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan pencapaian tujuan organisasi 2. Manajer masa kini harus diberi latihan dalam pemahaman prinsip-prinsip dan konsep-konsep manajemen. 3. Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuhan mereka 4. Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan. 5. Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai kepuasan diri dari pekerjaan tersebut. 6. Pola-pola pengawasan dan manajemen pengawasan harus dibangun atas dasar pengertian positif yang menyeluruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadap pekerjaan. -----------------------------------------Pendekatan Kontingensi Pendekatan ini dikembangkan oleh para manajer, konsultan dan peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran/teori manajemen dalam situasi kehidupan nyata. -----------------------------------------Menurut pendekatan ini tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik mana, pada situasi tertentu, dibawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu pencapaian tujuan manajemen. -----------------------------------------Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen yang berbeda pula, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan dalam seluruh kondisi. -----------------------------------------Sebagai contoh, dimana karyawan membutuhkan dorongan untuk meningkatkan produktivitas, pendekatan klasik akan mengemukakan penyederhanaan kerja, tetapi pendekatan hubungan manusiawi berusaha menciptakan iklim yang dapat memotivasi karyawan dan mengusulkan perluasan kerja. -----------------------------------------Mana metoda yang paling baik? Bila karyawan tidak terdidik (unskilled) serta kesempatan latihan dan sumber daya terbatas, penyederhanaan kerja mungkin merupakan penyelesaian yang paling baik. Tetapi bila karyawan terlatih dan kepuasan kerja adalah kebutuhan mereka, program perluasan kerja mungkin lebih efektif. Kadang-kadang dalam situasi tertentu digunakan kombinasi kedua pendekatan tersebut.

(http://mokhamadsamsuri007.blogspot.com/2013/01/perkembangan-teori-manajemen.html) PERKEMBANGAN TEORI MANAGEMENT TEORI/ ALIRAN MANAJEMEN KLASIK Aliran klasik, terbagi menjadi : a. Teori Manajemen Ilmiah b. Teori Organisasi Klasik. Beberapa pendapat yang mendukung teori tersebut : 1. Robert Owen (1771-1858)/ Bapak Manajemen Personalia Beliau mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja.Lalu dari pengamatan tersebut beliau menyimpulkan, bahwa : a. Peningkatan kondisi karyawan (perumahan, jam kerja) dapat meningkatkan hasil produk dan laba b. Kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan 2. Charles Babbage (1792-1871) Seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Beliau mempunyai pendapat, bahwa : a. Penerapan prinsip ilmiah dalam proses kerja dapat meningkatkan produktivitas, menekan cost b. Ide kegiatan perakitan : pekerja dapat dilatih ketrampilan tertentu dan bertanggungjawab thd apa yang dikerjakan TEORI MANAJEMEN ILMIAH Beberapa pendapat dari tokoh-tokoh yang mendukung teori manajemen ilmiah, antara lain : 1. Frederick Winslow Taylor / Bapak Manajemen Ilmiah ( Scientific Management ) Beliau menyimpulkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama : a. A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. b. Penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan. Salah satu pendapat beliau, Dimana manajer adalah pelayan bagi bawahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya dan beliau mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Lalu oleh Taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (Time and a motion study). 2. Henry Laurance Gantt Beliau merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu : a. kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama. b. mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja. c. pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus. d. penggunaan instruksi kerja yang terperinci. TEORI ORGANISASI KLASIK Tokoh-tokoh yang mendukung teori organisasi klasik, antara lain : 1. Henry Fayol (1841-1925) Seorang industrialis Perancis, yang mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks. Beliau membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu : Perencanaan Pengorganisasian Pemberian Perintah Pengkoordinasian Pengawasan Lalu, beliau pun juga membagi enam kegiatan manajemen, yaitu Teknik Produksi dan Manufakturing Produk b. Komersial c. Keuangan d. Keamanan e. Akuntansi f. Manajerial 2. Mary Parker Follett (1868 1933) Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori klasik tapi dia memperkenalkan unsurunsur hubungan manusiawi. menerapkan psikologi dalam A. Perusahaan B. Industri C. Pemerintahan. Jadi dapat disimpulkan apabila terjadi konflik dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi. ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI/ NEO KLASIK 1. HUGO MUNSTERBERG / BAPAK PSIKOLOGI INDUSTRI Beliau mencetuskan penerapan psikologi dalam peningkatan produksi dengan 3 cara, yaitu : Mendapatkan orang yang cocok (Best Possible Person) Menciptakan kondisi kerja yang baik (Best Possible Work) Memotivasi karyawan (Best Possible Effect) 2. ELTON MAYO Beliau menerapkan percobaan-percobaan HAWTHORNE yaitu dimana perilaku manusia dalam situasi kerja, yang menggambarkan manajer bertemu/berinteraksi dengan bawahan. Adanya sebuah perhatian khusus menyebabkan seseorang meningkatkan usahanya (HAWTHORNE EFFECT) KONSEP MANUSIA RASIONAL/SOSIAL ALIRAN MANAJEMEN / HUBUNGAN MODERN Aliran Hubungan Modern, dibagi menjadi dua. yaitu : A. Aliran hubungan manusiawi ( perilaku organisasi ).

Tokoh yang mendukung aliran tersebut : Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika motivasi. Douglas McGregor, dengan teori X dan teori Y nya. Frederick Herzberg, yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor. B. Berdasar pada manajemen ilmiah/ manajemen operasi atau dikenal sebagai aliran kuantitatif (operation research dan management science atau manajemen operasi). ALIRAN KUANTITATIF q Menggunakan teknik riset operasi dalam memecahkan permasalahan dalam industri. q Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science. Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu : 1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci 2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan 3. penyelesaian model 4. pengujian model atas hasil penggunaan model 5. penetapan pengawasan atas hasil 6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi PENDEKATAN KONTINGENSI ( CONTINGENCY APPROACH ) q Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda. Atau pendekatan ini juga bisa disebut kombinasi dari pendekatan klasik dan hubungan manusiawi. q Beberapa kaidah utama dari pada pendekatan tersebut, antara lain: 1. Lingkungan 2. Konsep dan teknik 3. Hubungan kontingensi antara keduanya

Anda mungkin juga menyukai