Anda di halaman 1dari 2

Nama : Marissa Sirait (Kelompok VI)

NIM : 4203121025

Kelas : PSPF 2020-B

Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar

Tugas Rutin 2 => 10 Jenis Berpikir serta contohnya

No Jenis Berpikir Pengertian Contoh


1. Berpikir acak Gaya berpikir acak konkret Mereka mempunyai dorongan kuat untuk
konkret (AK) menggunakan cara berpikir divergen, menemukan alternatif dan mengerjakan
berwawasan luas, dan suka segala sesuatu dengan cara mereka sendiri.
bereksperimen seperti pada sekuensial
konkret yang mendasarkan diri pada
realitas tetapi cenderung melakukan
pendekatan dengan coba-coba. Oleh
karena itu, saya berpikir tipe ini sering
membuat lompatan intuitif yang sangat
diperlukan untuk menciptakan pemikiran
kreatif sejati.
2. Berpikir acak Gaya berpikir acak abstrak mengatur Siswa tipe acak abstrak, tahapan proses
abstrak (AA) informasi melalui refleksi, berkembang berpikir kreatif yang dilaluinya dilakukan
pesat dalam lingkungan yang tidak secara acak dan tidak berurutan. Kemudian
terstruktur, dan berorientasi kepada dari segi kreativitasnya, STBAA tidak
manusia. Tipe ini dapat mengingat memenuhi indikator keluwesan (flexibility)
dengan baik jika informasi dibuat sesuai selama pemecahan masalah biologi.
kesukaannya dan merasa sangat dibatasi
jika ditempatkan dalam lingkungan yang
sangat terstruktur. Orang yang memiliki
gaya acak abstrak adalah pemikir global
yang spontan, dan cenderung
menggunakan perasaan yang menjadi
bagian utama dunianya
3. Berpikir sekuensial Gaya berpikir sekuensial konkret Siswa yang memiliki gaya berpikir ini
konkret (SK) mendasarkan diri pada realitas serta harus mengatur tugas-tugas menjadi proses
memproses informasi dengan cara tahap demi tahap dan berusaha keras untuk
teratur, urut, dan linier. Tipe ini mendapatkan kesempurnaan pada setiap
menganggap realitas adalah apa yang tahap.
dapat diserap melalui pancaindra
(penglihatan, persentuhan, pendengaran,
pengecapan, dan pembauan). Gaya
berpikir ini memproses informasi tahap
demi tahap, berusaha sampai sempurna
dan belajar sambil praktik. Gaya berpikir
sekuensial konkret berbakat menjadi
pengatur yang perfeksionis,
4. Berpikir sekuensial Gaya berpikir sekuensial abstrak suka Siswa tipe sekuensial abstrak, tahapan
abstrak (SA) dengan dunia teori, pikiran yang abstrak, proses berpikir kreatif yang dilaluinya
berpikir konseptual dan menganalisis dilakukan secara berurutan dari tahap
informasi. Orang dengan gaya ini mudah pertama sampai tahap terakhir. Indikator
mengetahui apa yang penting, seperti kreativitas yang terlihat dalam bentuk
poin-poin utama dan detail yang kelancaran (fluency), keluwesan
signifikan sehingga berpotensi menjadi (flexibility), keaslian (originality), dan
filsuf dan ilmuwan peneliti yang hebat. keterperincian (elaboration) selama
pemecahan masalah biologi.

5. Berpikir lancar a. Mencetuskan banyak gagasan jawaban Upaya pengembangan aspek fluency guru
penyelesaian atau jawaban. harus lebih mendorong siswa untuk
b. Selalu memikirkan lebih dari satu mengeluarkan jawaban-jawaban lain
jawaban. sebagai alternatif mengembangkan
keluwesan. Cara yang dilakukan oleh guru
untuk mengembangkan kelancaran adalah
dengan mengajukan pertanyaan
6. Berpikir luwes a. Mengahasilkan gagasan, jawaban atau menjelaskan bahwa untuk mengembangkan
(fleksibel) pertanyaan yang bervariasi. kemampuan berpikir kreatif maka
b. Dapat melihat suatu masalah dari pertanyaan yang diajukan guru harus
sudut pandang yang berbeda-beda. berupa pertanyaan divergen. Pertanyaan
c. Mencari banyak alternatif atau arah terbuka (divergen) akan memberi
yang berbeda-beda. kesempatan kepada siswa utnuk
d. Mampu mengubah cara posisi yang memberikan jawaban benar lebih dari satu
berbeda atau bertentangan pendekatan dan berbeda sehingga mendorong siswa
atau pemikiran. berpikir fleksibel atau lentur
7. Berpikir orisinil a. Mampu melahirkan ungkapan yang Mengeluarkan ide atau gagasan yang unik,
baru dan unik dan tidak biasa misalnya yang berbeda dari
b. Memikirkan cara-cara tak lazim untuk yang ada di buku atau berbeda dari
mengungkapkan diri. pendapat orang lain
e.Mampu membuat kombinasi-
kombinasi yang tak lazim dari bagian-
bagian atau unsur-unsur.
8. Berpikir elaborative a. Mampu berkarya dan mengembangkan Mengkomunikasikan hasil kerjanya secara
suatu produk atau gagasan. detail dan rinci
b. Menambahkan atau memperinci
detail-detail dari suatu objek, gagasan
atau situasi sehingga menjadi lebih
menarik.
9. Berpikir deduktif Berpikir deduktif adalah gaya berpikir Misalnya salah satu bilangan asli tersebut
untuk memperoleh simpulan yang A. Tiga bilangan asli berurutan yang
dimulai dari simpulan umum (premis ditanyakan dapat dinyatakan dengan A,
mayor) menuju kesimpulan khusus, yang A+1, dan A + 2. Diketahui A + (A + 1) +
dijembatani oleh premis minor. (A + 2) = 45, didapat 3A + 3 = 45. Jadi 3A
= 42 dan A = 14. Kemudian siswa tersebut
menyimpulkan: “Jadi bilangan-bilangan itu
14, 15, dan 16.” Pemecahan masalah
seperti ini menggunakan pendekatan
deduktif
10 Berpikir induktif Berpikir induktif tidak berangkat dari Siswa memecahkan masalah dengan cara
. kebenaran umum tetapi berangkat dari mencoba-coba, “trial and error,” dan
data atau fakta sebagai simpulan khusus, menemukan jawabannya. Pendekatan
lalu ditarik menjadi pernyataan sebagai seperti ini termasuk dalam pendekatan
suatu simpulan. induktif

Daftar Pustaka.

 M Yunus.2014.Mindset Revolution: Optimalisasi Potensi Otak Tanpa Batas.Yogyakarta:Jogja Bangkit


Publisher

 Sanjaya, Wina.2013.Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur.Jakarta:PT Fajar Interpratama


Mandiri

 Hafiziani Eka,dkk.2020.Kemampuan-Kemampuan Matematis Dan Pengembangan Instrumennya.Bandung:


UPI Sumedang Press

Anda mungkin juga menyukai