Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kreatif
Kreatif adalah suatu kemampuan yang ada pada individu atau kelompok
yang memungkinkan mereka untuk melakukan terobosan atau pendekatan-
pendekatan tertentu dalam memecahkan masalah dengan cara yang berbeda.
Arti kreatif juga dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan dalam
menciptakan hal-hal baru atau cara-cara baru yang berbeda dari sesuatu yang
sudah ada sebelumnya.
Menurut Shadiq (2010), pengertian kreatif adalah gagasan terhadap
konsep dan rencana untuk kemajuan, gagasan ini dibutuhkan dalam pemikiran
dan juga hasil karya seseorang di dalam memecahkan masalah-masalah sosial
yang sedang berkembang.
Menurut KBBI, kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan atau daya
cipta, kreativitas juga dapat bermakna sebagai kreasi terbaru dan orisinil yang
tercipta, sebab kreativitas suatu proses mental yang unik untuk menghasilkan
sesuatu yang baru, berbeda dan orisinil.

2.2. Pengertian Inovatif


Inovasi adalah suatu proses dan/ atau hasil pengembangan pemanfaatan suatu
produk/ sumber daya yang telah ada sebelumnya, sehingga memiliki nilai yang lebih
berarti. Inovatif juga disebut sebagai suatu pembaharuan terhadap berbagai sumber
daya sehingga sumber daya tersebut mempunyai manfaat yang lebih bagi manusia.
Proses inovasi sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan karena kedua hal tersebut dapat memudahkan dalam memproduksi
sesuatu yang baru dan berbeda. Proses inovasi ini terjadi secara terus menerus di
dalam kehidupan manusia karena adanya keinginan untuk melakukan sesuatu
menjadi lebih mudah dan cepat. Salah satu contoh inovasi adalah perkembangan
telepon yang berubah dan semakin canggih dari waktu ke waktu.

2.3. Kriteria Manusia Kreatif


1. Kelincahan mental berpikir dari segala arah dan kemampuan untuk bermain-main
dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep, lambanglambang, kata-kata dan
khususnya melihat hubungan-hubungan yang tak bisa antara ide-ide, gagasan-
gagasan, dan sebagainya. Berpikir ke segala arah (convergen thinking) adalah
kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai arah, segi, dan
mengumpulkan fakta yang penting serta memgarahkan fakta itu pada masalah atau
prkara yang dihadapi.
2. Kelincahan mental berpikir ke segala arah (divergen thinking) adalah kemampuan
untuk berpikir dari satu ide, gagasan menyebar ke segala arah .
3. Fleksibel konseptual (conseptual fleksibility) adalah kemampuan untuk secara
spontan mengganti cara pandang, pendekatan, kerja yang tidak selesai.
4. Orisinilitas (originality) adalah kemampuan untuk memunculkan ide, gagasan,
pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (meski tidak selalu baik) yang jarang
bahkan “mengejutkan”.
5. Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Dari penyelidikan ditemukan
bahwa pada umumnya orang-orang kreatif lebih menyukai kerumitan dari pada
kemudahan, memilih tantangan daripada keamanan, cenderung pada tali-
temalinya (complexity) dari yang sederhana (simplixity)
6. Latar belakang yang merangsang. Orang –orang kreativ biasanya sudah lama
hidup dalam lingkungan orang-orang yang dapat menjadi contoh dalam bidang
tulis-menulis, seni, studi, penelitian, dan pengembangan ilmu serta penerapannya,
dan dalam suasana ingin belajar, ingin bertambah tahu, ingin maju dalam bidang-
bidang yang digumuli
7. Kecakapan dalam banyak hal. Para manusia kreatif pada umumnya banyak minat
dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple skill).

Juga dapat memunculkan ciri-ciri manusia berpikir kreatif :


1. Sensitif terhadap masalah-masalah,
2. Mampu menghasilkan sejumlah ide besar,
3. Fleksibel,
4. Keaslian,
5. Mau mendengarkan perasaan,
6. Keterbukaan pada gejala bawah sadar,
7. Mempunyai motivasi,
8. Bebas dari rasa takut gagal,
9. Mampu berkonsentrasi, dan
10. Mempunyai kemampuan memilih.

2.4. Kriteria Manusia Inovatif


1. Challenges status quo; tidak merasa cepat puas dengan keadaan yang ada dan
selalu mempertanyakan otoritas dan rutinitas serta mengkonfrontasikan
asumsiasumsi yang ada.
2. Curious; senantiasa mengeksplorasi lingkungannya dan menginvestigasi
kemungkinan-kemungkinan baru, memiliki rasa kekaguman (sense of awe)
3. Self-motivated; tanggap terhadap kebutuhan dari dalam (inner needs) senantiasa
secara proaktif memprakarsai proyek-proyek baru, menghargai setiap usaha.
4. Visionary; memiliki imaginasi yang tinggi dan memiliki pandangan yang jauh ke
depan.
5. Entertains the fantastic; memunculkan ide-ide “gila”, memandang sesuatu yang
tidak mungkin menjadi sebuah kemungkinan, memimpikan dan menghayalkan
sesuatu yang besar-besar.
6. Takes risks; melampaui wilayah yang dianggap menyenangkan, berani mencoba
dan menanggung kegagalan.
7. Peripatetic; merubah lingkungan kerja sesuai yang dibutuhkan, senang melakukan
perjalanan (travelling) untuk memperoleh inspirasi atau pemikiran segar.
8. Playful/humorous; memliki ketertarikan terhadap hal-hal yang aneh dan
mengagumkan, berani tampil beda, bertindak nekad, serta mudah dan sering
tertawa layaknya seorang anak kecil.
9. Self-accepting; dapat mempertahankan ide-idenya dan menganggap
“kesempurnaan sebagai musuh kebaikan”, tidak terikat dengan apa-apa yang
diipandang baik menurut orang lain.
10. Flexible/adaptive –terbuka bagi setiap perubahan, mampu melakukan penyesuaian
terhadap rencana-rencana yang telah dibuat, menyajikan berbagai solusi dan
gagasan
11. Makes new connections; mampu melihat hubungan-hubungan diantara unsurunsur
yang terputus, mensintesakan dan mengkombinasikannya.
12. Reflective, menginkubasi setiap masalah dan tantangan, mencari dan
merenungkan berbagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.
13. Recognizes (and re-cognizes) patterns; perseptif terhadap sesuatu dan dapat
membedakannnya, dapat melihat kecenderungan dan prinsip serta mampu
mengorganisasikannnya, dapat melihat ”the Big Picture.”
14. Tolerates ambiguity, merasa nyaman dalam situasi kacau (chaos), dapat
menyajikan situasi paradoks, tidak tergesa-gesa membenarkan terhadap suatu ide
yang muncul.
15. Committed to learning; berusaha mencari pengetahuan secara terus menerus,
mensintesakan segala in put, menyeimbangkan setiap informasi yang terkumpul
dan menyelaraskan setiap tindakan.
16. Balances intuition and analysis memilih dan memilah diantara pemikiran divergen
dan pemikiran konvergen, memiliki intuisi tertentu sebelum melakukan analisis,
meyakini apa yang sudah dianalisis dan menggunakannya secara hati-hati dengan
menggunakan akal.
17. Situationally collaborative; berusaha menyeimbangkan pemikiran dari setiap
individu, membuka pelatihan dan mencari dukungan organisasi.
18. Formally articulate; mengkomunikasikan setiap gagasan secara efektif,
menterjemahkan konsep abstrak ke dalam bahasa penuh arti, menciptakan
prototype atau model yang dianggap paling mudah
19. Resilient; merefleksi hal-hal dianggap mengecewakan atau yang tidak dinginkan,
belajar dengan cepat dari umpan balik, berkemauan untuk mencoba dan terus
mencoba lagi
20. Persevering; bekerja keras dan tekun, memperjuangkan gagasan-gagasan baru
dengan gigih, memiliki komitmen terhadap hasil-hasil yang telah digariskan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Upaya Menjadi Manusia Kreatif
Berupaya menjadi seseorang yang kreatif dengan cara :
1. memahami arti penting potensi diri atau bakat;
2. mengenal potensi diri;
3. mengungkap ide-ide karya dari potensi diri;
4. membuat prioritas ide karya;
5. merencanakan dan berkarya.
Pertama, memahami arti penting potensi diri atau bakat. Bakat /potensi
merupakan fasilitas Allah Swt. agar manusia dapat berperan sebagai khalifah di muka
bumi.Hal tersebut harus disyukuri dengan cara mengaktualisasikan dan
mengoptimalkan bakat/potensi untuk kepentingan sesama.

Kedua, mengenal potensi diri. Beberapa cara untuk mengenal potensi diri antara
lain yaitu a) mengenali kegiatan yang disukai dan menyenangkan bagi diri sendiri.
Aktifitas yang disukai kemungkinan merupakan cermin potensi diri; b)mengenali
aktifitas yang mengasikkan, sehingga tidak merasa telah melakukan aktifitas
tersebut berjam-jam.Ketika sedang mengungkapkan potensi diri, kita cenderung
masuk ke dalam kondisi mengalir;c) mengenali aktifitas yang biasanya mudah dan
cemerlang dilakukan; d) mengenali aktifitas impian atau imajinasi yang belum
terealisasi; e) menanyakan kepada orang terdekat mengenai bakat/potensi yang kita
miliki; f) mengenali aktifitas yang mudah dan cepat untuk dipelajari. Beberapa cara
tersebut diharapkan dapat memberikan informasi dan kesimpulan mengenai potensi
diri seseorang.

Ketiga, mengungkap ide-ide karya dari potensi diri. Pada tahap ini seseorang
diminta untuk mengeluarkan ide-ide karya dari potensinya sebanyak-banyaknya
secara kuantitas. Otak manusia tidak seperti komputer yang berpikir runtut dan linier,
tetapi otak manusia berpikir memancar dan eksplotif. Mind Map yang dikenalkan
meniru cara kerja otak tersebut. Mind Map dapat digunakan untuk menggali ide
sebanyak-banyaknya.

Keempat, membuat prioritas ide karya. Banyaknya ide-ide yang telah


diungkapkan tentunya tidak semua dapat direalisasikan,sehingga perlu menentukan
prioritas ide. Kriteria membuat prioritas ide dapat didasarkan pada keunikan ide;
kesegeraan untuk dapat diwujudkan; atau yang paling banyak dimanfaatkan orang
lain. Selanjutnya dilakukan : (1) Menentukan dasar kriteria dan kriteria
dikelompokkan menjadi tiga, misal banyak dimanfaatkan (kategori A), cukup
dimanfaatkan (kategori B), kurang dimanfaatkan (kategori C);( 2) Mengelompokkan
ide-ide sesuai dengan kategori yang telah dibuat; (3) Mendaftar ide-ide yang
termasuk dalam kelompok A , misal kategori ide yang banyak dimanfaatkan;(4) Ide-
ide dalam kelompok A dapat dirinci lagi untuk dipilih sebagai prioritas ide karya.

Kelima, merencanakan dan berkarya. Apabila sudah ditentukan prioritas ide


karya maka perlu membuat rencana. Inti rencana berisi edua hal, yaitu tujuan
dan cara mencapainya.Beberapa hal yang direncanakan meliputi : (1) merumuskan
tujuan, yakni ide karya yang akan diwujudkan; (2) merumuskan target waktu
penyelesaian; (3) merumuskan langkah-langkah yang dilakukan agar ide karya
terselesaikan; (4) menemukan tokoh anutan dan pembimbing dan (5) menentukan
tempat berkarya dan menuliskan alat atau fasilitas yang diperlukan. Selanjutnya
rencana yang telah dirumuskan hendaknya dilakukan karena rencana sebagus apa pun
tanpa disertai tindakan tidak ada artinya. Beberapa hal yang perlu dilakukan agar
rencana dapat direalisasikan yaitu (1) menyisihkan waktu dua jam dalam sehari untuk
berkarya;(2) Selalu mengingat Allah Swt. dalam setiap mengawali suatu
kegiatan yang dan mengerahkan seluruh kemampuan dalam berkarya; (4) dalam
berkarya membutuhkan orang lain sehingga diperlukan usaha memperluas
jaringan kerja; (5) melakukan segala sesuatu dengan baik; (6) menyikapi
kegagalan secara positif dengan terus berupaya tanpa mengenal lelah dan putus asa;
(7) bersikap rendah hati, menunjukkan sikap terbuka terhadap kritik dan saran dari
pihak lain; (8) secara terus menerus senantiasa melakukan upaya memperbaiki
sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik.
bermanfaat dengan bacaan basmalah “Bismillahirrohmaanirrohiim”; (3) bersungguh-
sungguh

3.2. Upaya Menjadi Manusia Inovatif


3.3. Kreatif Dalam Keperawatan
3.4. Inovatif Dalam Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai