“MENGELOLA KREATIVITAS”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1
MATERI 4
MENGELOLA KREATIVITAS
A. Pengertian Kreativitas
Kreativitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar
kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan,
kreativitas sendiri memiliki arti kemampuan untuk menciptakan atau menemukan
sesuatu yang baru yang berbeda dari yang sebelumnya.
Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir dalam cara-cara yang baru
dan tidak biasa serta menghasilkan pemecahan masalah yang unik (Santrock,
2007).
Campbell (dalam Manguhardjana, 1986) mengemukakan kreativitas sebagai
suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
a. Baru (novel), yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya, segar,
menarik, aneh dan mengejutkan.
b. Berguna (useful), yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis,
mempermudah, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah,
mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang baik.
c. Dapat dimengerti (understandable), yang diartikan hasil yang sama dapat
dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa
2
yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan dan tak dapat
diulangi.
B. Teori-Teori Kreativitas
3
· Abraham Maslow. Ia menekankan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri
dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu,
diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah
hingga yang tertinggi.
· Carl Rogers. Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif, adalah
keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai
dengan Patokan pribadi seseorang, kemampuan untuk bereksperiman atau untuk
‘bermain’ dengan konsep-konsep.
C. Tahap-Tahap Kreativitas
Wallas (1926) dan Haefele (1962) mengemukakan ada empat tahapan dalam
proses kreativitas yang harus dijalani yaitu:
a. Tahap Persiapan
4
Otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau
riset untuk karya kreatif yang sedang terjadi. Caranya dengan wawancara,
mencatat data, membaca yang diperlukan atau kegiatan lain yang berfungsi
mengumpulkan fakta, ide, opini. Setelah informasi dikumpulkan dilakukan
pengaturan atau pengolahan terhadap konsep-konsep (dua buah sekurang-
kurangnya) yang merupakan bahan-bahan pemikiran untuk menimbulan konsep
baru.
b. Tahap Inkubasi
Tahap istirahat (pengendapan) merupakan masa penyimpanan informasi dan
merenungkannya. Alam bawah sadar mengolah dan mengambil alih informasi,
menyemainya dengan mengaitkan berbagai ide, termasuk menjajarkan,
memadukan/menggabungkan, menyortir atau memilah, membayangkan dan
mengitari /mempersempit atau mencari intisari ide.
Dalam proses inkubasi kreatif dikenal tiga metode ampuh untuk
meningkatkan hasil upaya kreatif, yaitu kemujuran (serendipity) adalah
menemukan hal-hal yang tidak dicari secara kebetulan dan cerdik. Keserentakan
(synchronicity), berarti sedang dalam mencari ide dan secara tidak sengaja
mengalami suatu kejadian atau rangkaina kejadianyang tepat untuk memecahkan
masalah yang sedang dihadapi. Kekacaubalauan (chaos), yaitu suatu tipuan
semesta atau keserentakan yang tidak terjelaskan, ide muncul pada saat-saat
ganjil.
c. Tahap Pencerahan
Tahap pencerahan ialah saat inspirasi sebuah gagasan baru muncul dalam
piiran seakan-akan dari ketiadaan muncul jawaban baru yang jitu. Sangat
dipentingkan sikap santai untuk mendorong tahap inkubasi dan pencerahan.
d. Tahap Pelaksanaan/Pembuktian
Tahap menghimpun dana, merencanakan suatu kegiatan hingga menguji
gagasan tersebut. Ada yang berhasil cepat, ada yang sangat lambat bahkan
memakan waktu bertahun-tahun bahkan ada yang tidak berhasil. Pada tahap ini,
terjadi penyempurnaan ataupun pengujian terhadap ide yang baru sehingga dapat
dilaksanakan.
5
D. Ciri-Ciri Kreativitas
6
6. Latar belakang yang merangsang, orang-orang kreatif biasanya sudah lama
hidup dalam lingkungan orang-orang dapat menjadi contoh dan dalam suasana
ingin belajar, ingin bertambah tahu, ingin maju dalam bidang-bidang yang
ditekuninya.
7. Kecakapan dalam banyak hal, para manusia kreatif pada umumnya
mempunyia banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang.
b. Ciri-ciri yang memungkinkan: yang membuat mampu mempertahankan ide-
ide kreatif sekali sudah ditemukan tetap hidup. Ciri-ciri ini meliputi,
7
dengan ciri-ciri orang kreatif tetapi ciri-ciri ini merupakan akibat dari kekuatan
kepribadian orang-orang kreatif dan situasi batin yang diakibatkan oleh
kreativitas. Ciri-ciri ini meliputi,
1. Tidak mengambil pusing apa yang dipikirkan orang lain. orang-orang kratif
berpikir sendiri dan mereka tidak mengambil pusing mengenai apa yang
dipikirakan orang lain. akibatnya mereka tidak peka terhadap perasaan orang-
orang sekitar.
2. Kekacauan psikologis. Karena selalu berpikir yang tidak lazim dapat
membawa mereka ketengah kekacauan psikolgis dan dapat mengakibatkan
keberantakan hidup.
8
Lingkungan keluarga yang harmonis dan demokratis mendorong anak
untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan dan hambatan.
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kreatifitas. Anak laki-laki
cenderung lebih besar kreatifitasnya daripada anak perempuan, terutama setelah
masa kanak-kanak. Hal ini disebabkan adanya perbedaan perlakuan antara anak
laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki dituntut untuk lebih mandiri, sehingga
anak laki-laki biasanya lebih berani mengambil resiko disbanding anak
perempuan.
2. Urutan kelahiran
Anak sulung, anak tengah dan anak bungsu akan berbeda tingkat
kreatifitasnya. anak yang lahir ditengah, belakang, dan anak tunggal cenderung
lebih kreatif daripada anak yang lahir pertama. Hal ini terjadi karena biasanya
anak sulung lebih ditekan untuk lebih menyesuaikan diri oleh orangtua sehingga
anak lebih penurut dan kreatifitasnya mati.
3. Intelegensi
Anak yang intelegensinya tinggi pada setiap tahapan perkembangan
cenderung menunjukan tingkah kreatifitas yang tinggi dibandingkan anak yang
intelegensinya rendah. Anak yang pandai lebih banyak mempunyai gagasan baru
9
untuk menyelesaikan konflik social dan mampu merumuskan penyelesaian
konflik tersebut.
10
b. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial
c. Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan
penyelidikan
d. Stereotip peran seks
e. Diferensiasi antara bekerja dan bermain.
f. Otoritarianisme
g. Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan
F. Teknik-Teknik Kreativitas
11
b. Kebebasan dalam memberikan gagasan
c. Gagasan sebanyak mungkin
d. Kombinasi dan peningkatan gagasan
3. Pertanyaan yang memicu gagasan
Teknik ini juga disebut daftar periksa atau checklist dikembangkan oleh Alex
Osborn dengan tujuan meningkatkan gagasan. Pertanyaan-pertanyaan Osborn
yang berupa “kata kerja manipulatif” membantu seseorang dalam
mengembangkan gagasan kreatif dengan melihat hubungan-hubungan baru.
B. Teknik Kreatif Tingkat II
1. Synectics
Teknik synectics dikembangkan oleh William J.J Gordon dan merupakan teknik
berpikir kreatif yang menggunakan analogi dan metafor untuk membantu pemikir
menganalisis masalah dan mengembangkan berbagai sudut tinjau (Feldhusen &
Treffinger,1980).
2. Futuristic
Yaitu mengajar dengan pandangan masa depan amat penting agar siswa kelak
dapat menggunakan kemampuan mereka untuk membantu menciptakan masa
depan. Siswa perlu dibantu dalam mengaitkan perubahan yang akan terjadi di
dunia dengan perubahan mereka sendiri.
12
2. Kendala biologis
Beberapa pakar menekankan bahwa kemampuan kreatif merupakan ciri herediter,
sementara pakar lainnya percaya bahwa lingkungan menjadi faktor penentu
utama.
3. Kendala fisiologis
Seseorang yang mengalami kendala faali karena terjadi kerusakan otak yang
disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan maupun mereka yang memiliki
keterbatasan fisik dapat menghambat untuk mengungkapkan kreativitasnya.
4. Kendala sosiologis
Lingkungan sosial merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan kita
dalam pengembangan kreatif. Bila tidak diarahkan dan didukung maka hasilnya
tidak akan baik.
5. Kendala psikologis
Hal ini dikarenakan hampir semua orang telah membentuk persepsi diri bahwa
diri mereka tidaklah kreatif. Keyakinan sepert ini yang membuat mereka susah
dan tidak berkembang dari segi kreativitas.
b. Kendala dalam mengembangkan kreativitas anak, meliputi empat
“pembunuh kreativitas anak” yaitu:
1. Evaluasi
Rogers (dalam Vernon, 1982) menekankan salah satu syarat untuk memupuk
kreativitas konstruktif adalah bahwa pendidik tidak memberikan evaluasi, atau
paling tidak menunda pemberian evaluasi sewaktu anak sedang asyik berkreasi.
Bahkan menduga akan dievaluasi dapat mengurangi kreativitas anak.
2. Hadiah
Kebanyakan orang percaya bahwa memberi hadiah akan memperbaiki atau
meningkatkan perilaku tersebut. Ternyata tidak demikian. Pemberian hadiah dapat
merusak motivasi intrinsik dan mematikan kreativitas.
3. Persaingan (kompetisi)
Kompetisi lebih komplek daripada pemberian evaluasi atau hadiah secara
tersendiri, karena kompetisi meliputi keduanya. Biasanya persaingan terjadi
apabila siswa merasa bahwa pekerjaannya akan dinilai terhadap pekerjaan siswa
13
lain dan bahwa yang terbaik akan menerima hadiah. Hal ini terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dan sayangnya dapat mematikan kreatvitas.
4. Lingkungan yang membatasi
Albert Einstein yakin bahwa belajar dan kreativitas tidak dapat ditingkatkan
dengan paksaan. Sebagai anak ia mempunyai pengalaman mengikuti sekolah yang
sangat menekankan pada disiplin dna hafalan semata-mata. Ia selalu diberitahu
apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarina, dan pada ujian harus dapat
mengulanginya dengan tepat. Pengalaman yang baginya amat menyakitkan dan
menghilngkan minatnya terhadap ilmu, meskipun hanya untuk sementara. Padahal
sewaktu baru berumur lima tahun ia amat tertarik untuk belajar ketika ayahnya
menunjukkan kompas kepadanya. Contoh ini menunjukkan bahwa jika berpikir
dan belajar dipaksakan dalam lingkungan yang amat membatasi, minat dan
motivasi intrinsik dapat dirusak.
c. Kendala dari lingkungan, meliputi lingkungan yang tidak sehat dalam
pergaulan dan lingkungan yang tidak mendukung anak untuk berkreasi dalam
kesehariannya.
d. Kendala dari rumah, meliputi
1. Orang tua yang tidak mendukung kemampuan anak.
2. Keinginan orang tua untuk melihat anaknya berprestasi sehingga mereka
mendorong anak dalam bidang-bidang yang tidak diminatinya.
3. Keluarga tidak menggunakan secara tepat empat “pembunuh kreativitas
anak” yaitu evaluasi, hadiah, kompetensi, dan pilihan atau lingkungan yang
terbatas (Amabile, 1989).
e. Kendala dari sekolah, meliputi
1. Sikap guru
Dalam suatu studi, tingkat motivasi diri siswa rendah, jika guru terlalu banyak
mengontrol, dan lebih tinggi jika guru memberikan lebih banyak otonomi.
2. Belajar dengan hafalan mekanis menghambat kreativitas.
3. Kegagalan
Semua siswa pasti pernah mengalami kegagalan dalam pendidikan mereka, tetapi
frekuensi kegagalan dan cara bagaimana hal itu ditafsirkan mempunyai dampak
yang nyata terhadapa motivasi diri dan kreativitas.
14
4. Tekanan akan konformitas dari guru
5. Sistem sekolah yang membatasi anak untuk mengembangkan bakat dan
minatnya.
15
c. Guru mengakui dan menghargai adanya perbedaan individual
d. Guru bersikap menerima dan menunjang anak
e. Guru menyediakan pengalaman mengajar yang berdiferensiasi
f. Guru cukup memberikan struktur dalam mengajar sehingga anak tidak
merasa ragu
g. Setiap anak ikut mengambil bagian dalam merencanakan pekerjaan
kelompok
h. Guru tidak bersikap sebagai tokoh yang maha mengetahui tetapi menyadari
keterbatasan sendiri
Sebelum melakukan apapun, tulis ide anda. Apakah itu mungkin ide bagus atau
tidak terlalu bagus, apakah akan anda lakukan atau tidak, penting untuk
mendokumentasikan ide. Ketika ide datang akan terasa begitu menyenangkan dan
pasti untuk suatu alasan kuat maka terproses secara otomatis oleh otak cerdas
anda, lalu tring… muncul ide. Mendokumentasikan ide adalah langkah awal yang
bagus. Anda dapat mencatat ide menggunakan buku harian atau aplikasi. Saya
pribadi menggunakan Evernote yang tersingkron dengan hape dan komputer. Atau
catatan model apapun yang biasa anda pakai, selama anda dapat menemukan
kembali catatan anda.
16
2. Evaluasi apakah ide anda cocok dengan tujuan anda
Apakah ide anda cocok dengan tujuan jangka panjang anda? Jika iya, bagaimana
cara kerjanya? Bukan untuk maksud berlebihan melakukan ini, tetapi anda perlu
mengambil waktu jeda untuk melihat dan berpikir tentang ide anda ini apakah ini
benar – benar akan membawa anda mencapai cita – cita, karir, atau tujuan anda?
Lalu kemudian kita dapat dengan mudah dapat melihat apakah sebuah ide
membawa kita mendekat dengan tujuan atau malah membuat kita menjauh, atau
bahkan membawa ke arah berbeda, mungkin ide ini bukan untuk anda, atau
mungkin belum saat yang tepat untuk anda.
Mungkin ada anda dapat mengeksplorasi ide anda sebagai sampingan atau sebagai
hobi, dan tidak perlu untuk memberikan prioritas utama jika anda benar – benar
tahu kemana anda ingin melangkah di masa depan.
Momentum adalah hal yang perlu diperhatikan untuk masalah ide. Anda perlu
melihat apakah ide ini sebenarnya usang untuk kondisi saat ini atau terlalu dini.
17
Atau mungkin waktu bukan menjadi faktor sama sekali – seperti ketika sebuah ide
muncul tentang seni atau artikel yang tak lekang oleh waktu.
Berapa banyak waktu, tenaga, dan uang yang diperlukan untuk mewujudkan ide?
Apakah anda sanggup membiayai ide tersebut? Seperti apa ide itu ketika
dieksekusi? Apakah anda siap untuk komit 100%? Biasanya ketika kita berada
dalam imajinasi, semua hal terlihat mudah, potensial, dan menyenangkan, namun
apakah benar semua demikian?
Kita cenderung mengabaikan di dalam pikiran tentang kerja keras, waktu yang
lama, stress dan frustasi untuk mewujudkan sebuah ide. Jika anda melihat
biayanya berat untuk diwujudkan lebih baik anda simpan dulu ide anda.
Jika anda serius dengan sebuah ide, anda perlu untuk menguji apakah ide anda
benar. Bagaimana secara cepat kita dapat membuat prototipe kecil dari ide dan
18
melihat misalnya apakah sesuatu dapat dipasarkan dan memiliki potensi nyata?
Beberapa ide kecil dapat anda lakukan segera dan melihat apa yang terjadi.
Penting untuk mengimplementasikan ide baru atas projek yang sedang anda
kerjakan jika mungkin. Mengapa? Karena inovasi dapat terjadi di persimpangan
ide. Anda dapat membuat suatu perubahan fundamental dengan menggabungkan
beberapa inspirasi dan sudut pandang berbeda.
Kedua, mengaplikasikan sesuatu yang baru itu kadang tidak gampang, dan jika
anda dapat mengimplementasikan bagian dari ide yang telah anda miliki, anda
dapat sekalian menguji apakah ide anda itu ide yang baik.
Hal penting untuk diperhatikan adalah, anda perlu untuk benar-benar yakin dan
percaya atas ide kecil anda dan tau ini akan berhasil.
19
Sesuatu yang baru biasanya menarik perhatian. Ada semacam rasa penasaran,
penuh dengan gairah keingintahuan dan kemungkinan. Secara alami, ketika ide
datang, kita dapat terbuai oleh ide tersebut.
20
Soal Latihan
21
REFERENSI
22