Makalah ini Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
2021
Daftar Isi
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
BAB II .................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
PENUTUP ............................................................................................................ 20
A. Kesimpulan .................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pasti memiliki kreativitas baik itu kreativitas dalam
bidang seni ataupun keilmuan. Kreatifitas adalah sebuah kata yang mudah
diucapkan tetapi susah untuk diartikan, bahkan susah untuk dijalankan dalam
kehidupan keseharian bagi yang belum terbiasa dan yang masih terbelenggu dengan
pikiran bahwa kreativitas itu harus menghasilkan ciptaan yang luar biasa hebat.
Banyak orang mengatakan bahwa kreativitas itu suatu cara berfikir untuk keluar
dari masalah hidup keseharian yang melingkupi dan membelitnya. Kreatifitas
berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan suatu masalah atau
fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi sesuatu yang baru.
Bahkan kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang dapat
menciptakan sesuatu yang baru. Dalam belajar kreativitas berperan penting untuk
membantu individu agar semakin maju dalam belajar dan menciptakan inovasi-
inovasi baru agar belajarnya lebih mudah dipahami. Sedangkan dalam
pembelajaran kreatif berperan penting membantu guru dan yang lainnya untuk lebih
memahami masalah siswa atau anak dalam belajar kemudian mengembangkan
pembelajaran yang lebih baik dan kreatif agar anak atau siswa cepat menangkap
sesuatu, memahami apa yang diberikan, mampu memecahkan persoalan, dan
akhirnya sendiri dapat menjadi individu yang sangat kreatif.
Dalam prakteknya ternyata untuk menjadi seseorang yang kreatif
sangatlah sulit. Hal ini dikarenakan adanya faktor penghambat baik dari dalam diri
maupun luar diri. Untuk itu kita perlu mengenali hal tersebut, sehingga dampak
yang menghambat kreativitas dapat diminimalisir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kreativitas
Kreativitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar
kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan,
kreativitas sendiri memiliki arti kemampuan untuk menciptakan atau menemukan
sesuatu yang baru yang berbeda dari yang sebelumnya.
Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir dalam cara-cara yang baru
dan tidak biasa serta menghasilkan pemecahan masalah yang unik (Santrock, 2007).
B. Teori-Teori Kreativitas
a) Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu
masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak.Priadi kreatif
dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman
traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang
disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari
trauma.
Adapun tokoh-tokohnya adalah:
Sigmund Freud. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme
pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran
mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima.
Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas
kreatif.Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat
tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan
penyebab utama dari kreativitas.
Ernest Kris. Ia menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi
(beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasaan, jika
perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga sering
muncul dalam tindakan kreatif.
Carl Jung. Ia juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan
peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran
yang tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya
ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan karya-karya
baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan kelanjutan dari eksistensi
manusia.
b) Teori Humanistik
Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari
kesehatan psikologis tingkat tinggi. Dan kreativitas dapat berkembang
selama hidup dan tidak terbatas pada usia lima tahun pertama.
Abraham Maslow. Ia menekankan bahwa manusia mempunyai
naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-
kebutuhan itu, diwujudkan Maslow sebagai hirarki kebutuhan manusia, dari
yang terendah hingga yang tertinggi.
Carl Rogers. Ia menjelaskan ada 3 kondisi dari pribadi yang kreatif,
adalah keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi
sesuai dengan Patokan pribadi seseorang, kemampuan untuk bereksperiman
atau untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep.
c) Teori Cziksentmihalyi
Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah
Predisposisi genetis (genetic predispotition).Contoh seorang yang system
sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka
terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
C. Tahap-Tahap Kreativitas
Wallas (1926) dan Haefele (1962) mengemukakan ada empat tahapan dalam
proses kreativitas yang harus dijalani yaitu:
a. Tahap Persiapan
Otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi
sebagai dasar atau riset untuk karya kreatif yang sedang terjadi.
Caranya dengan wawancara, mencatat data, membaca yang
diperlukan atau kegiatan lain yang berfungsi mengumpulkan fakta,
ide, opini. Setelah informasi dikumpulkan dilakukan pengaturan
atau pengolahan terhadap konsep-konsep (dua buah sekurang-
kurangnya) yang merupakan bahan-bahan pemikiran untuk
menimbulan konsep baru.
b. Tahap Inkubasi.
Tahap istirahat (pengendapan) merupakan masa
penyimpanan informasi dan merenungkannya. Alam bawah sadar
mengolah dan mengambil alih informasi, menyemainya dengan
mengaitkan berbagai ide, termasuk menjajarkan,
memadukan/menggabungkan, menyortir atau memilah,
membayangkan dan mengitari /mempersempit atau mencari intisari
ide.
Dalam proses inkubasi kreatif dikenal tiga metode ampuh
untuk meningkatkan hasil upaya kreatif, yaitu kemujuran
(serendipity) adalah menemukan hal-hal yang tidak dicari secara
kebetulan dan cerdik. Keserentakan (synchronicity), berarti sedang
dalam mencari ide dan secara tidak sengaja mengalami suatu
kejadian atau rangkaina kejadianyang tepat untuk memecahkan
masalah yang sedang dihadapi. Kekacaubalauan (chaos), yaitu suatu
tipuan semesta atau keserentakan yang tidak terjelaskan, ide muncul
pada saat-saat ganjil.
c. Tahap Pencerahan
Tahap pencerahan ialah saat inspirasi sebuah gagasan baru
muncul dalam piiran seakan-akan dari ketiadaan muncul jawaban
baru yang jitu. Sangat dipentingkan sikap santai untuk mendorong
tahap inkubasi dan pencerahan.
d. Tahap Pelaksanaan/Pembuktian
Tahap menghimpun dana, merencanakan suatu kegiatan
hingga menguji gagasan tersebut. Ada yang berhasil cepat, ada yang
sangat lambat bahkan memakan waktu bertahun-tahun bahkan ada
yang tidak berhasil. Pada tahap ini, terjadi penyempurnaan ataupun
pengujian terhadap ide yang baru sehingga dapat dilaksanakan.
D. Ciri-Ciri Kreativitas
F. Teknik-Teknik Kreativitas
A. Kesimpulan
https://docs.google.com/document/d/1nPTgSvGbfw1TZPxthnBbedVU5nYjNAjXD
UdwYk9sFuI/edit?pli=1
http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-berfikir-kreatif-
creative.html