Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada nabi Muhammad saw. Salah satu nikmatnya yang tidak ternilai
harganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini pun dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum
Penulis pun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kesalahan, baik dari segi isi penulisan maupun kata-kata yang digunakan.
Oleh karena, itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan
makalah ini lebih lanjut akan penulis terima dengan senang hati.
Terima kasih

Bandung, 23 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
a. Latar Belakang.....................................................................................................1
b. Rumusan Masalah................................................................................................2
c. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
KREATIVITAS INDIVIDU............................................................................................3
a. PENGERTIAN KREATIVITAS.........................................................................3
b. UNSUR UNSUR...................................................................................................3
c. KARAKTERISTIK..............................................................................................4
d. FAKTOR-FAKTOR KREATIVITAS................................................................5
e. OPTIMALISASI..................................................................................................6
BAB III.............................................................................................................................9
ANALISIS PERILAKU...................................................................................................9
BAB IV............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
a. Kesimpulan.........................................................................................................13
b. Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kreativitas merupakan daya cipta, keahlian, dan keterampilan yang
dimiliki oleh seorang individu yang sangat dibutuhkan di era modern
seperti saat ini. Karena, dengan memiliki kreativitas seseorang dapat
menciptakan inovasi baru dan penemuan- penemuan baru. Kreativitas pada
dasarnya dimiliki oleh semua orang, namun tidak semua orang dapat
menggunakan kreativitas dengan baik.

Para ahli mengemukakan beberapa ciri individu yang memiliki potensi


kreatif yakni : rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang
tinggi, berani menghadapi resiko, senang akan hal-hal yang baru, dan lain
sebagainya. Namun disamping hal tersebut, faktor dari luar juga
berpegaruh seperti pola asuh orang tua, lingkugan pergaulan, dan lainnya.
Dalam kreativitas, terdapat unsur- unsur yang mendukung yakni :
kemampuan berpikir, kepekaan emosi, bakat, dan daya imajinasi.

Kreatifitas adalah hasil dari proses interaksi antara individu dan


lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan dimana ia berada, dengan demikian baik perubahan didalam
individu maupun didalam lingkungan dapat menunjang atau dapat
menghambat upaya kreatif. Implikasinya adalah bahwa kemampuan
kreatif dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Mengingat bahwa
kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap
orang, yang dapat ditemukenali (diidentisifikasi) dan dipupuk melalui
pendidikan yang tepat, salah satu masalah yang kritis adalah bagaimana
dapat menemukenali potensi kreatif siswa dan bagaimana dapat
mengembangkannya melalui pengalaman pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kreativitas?
2. Apa saja unsur- unsur yang mendukung timbulnya kreativitas?
3. Bagaimana karakteristik atau ciri ciri kreativitas yang ada dalam diri
seseorang ?
4. Apa saja faktor pendorong kreativitas ?
5. Cara mengoptimalkan kreativitas individu?

C. Tujuan
Mendeskripsikan kreativitas individu. Meliputi definisi kreativitas,
karakteristik kreativitas dalam diri individu, faktor pendorong kreativitas,
dan cara mengoptimalkan kreativitas individu.

2
BAB II
KREATIVITAS INDIVIDU

A. PENGERTIAN KREATIVITAS

Pengertian Kreativitas Secara etimologis, istilah kreatif berasal dari bahasa


Latin dan merupakan istilah yang diperuntukkan baik untuk Tuhan, Dewa dan
manusia. Penelitian dan pengembangan kreativitas baru dipentingkan setelah
Rusia (ketika itu masih bernama Uni Soviet) meluncurkan Sputnik pada 4
Oktober 1957.

Secara umum, kemampuan kreatif dikenal dari tiga sub kemampuannya:


kelancaran, keluwesan dan orisinilitas. Ketiga kemampuan itu harus saling
dipadukan untuk menghasilkan hasil kreativitas yang baik dan sempurna. Carl
Rogers menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk
mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan
menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan organisme. Sedangkan Clark Moustakis, seorang psikolog
humanistik terkemuka menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman
mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu terhadap bentuk
terpadu dalam hubungan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kreativitas adalah kemampuan


untuk berkreasi, kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Kreativitas juga dapat
diartikan sebagai suatu pola pikir atau ide yang timbul secara spontan dan
imajinatif, yang merincikan hasil artistik penemuan dan penciptaan baru.

Kreativitas secara umum menurut Baron (1969, dalam Munandar, (2009,


hlm 21) adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang
baru”). Begitu pula menurut Haefele (1962, dalam Munandar, (2009, hlm 21)
memaparkan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-
kombinasi baru yang mempunyai makna sosial).

3
B. UNSUR UNSUR
1. Kemampuan Berpikir Kritis
Kreatifitas sangat ditentukan oleh kemampuan berpikir kritis tidak merasa
puas dengan apa yang ada. Ia ingin mencari sesuatu yang lain daripada
yang telah ada. Dengan berpikir kritis orang dituntut untuk mencari
kemungkinan-kemungkinan lain, hubungan-hubunganbaru dan cara-cara
baru.
2. Kepekaan Emosi
Selain berpikir kritis, kepakaan emosi juga sangat perlu agar seseorang
dapat menangkap dan merassakan sesuatu yang samar dari apa yang ada
disekitarnya.
3. Bakat
Bakat dapat memperkuat daya kreativitas seseorang, tetapi bukan satu-
satunya unsur yang menentukan. Jika demikian, orang yang berbakat
menulis akan lebih berhasil dalam menulis dibanding dengan orang yang
kurang atau tidak berbakat.
4. Daya Imajinasi
Kreativitas menuntut daya imajinasi yang tinggi. Dengan daya imajinasi
seseorang dapat menciptakan sebuah gambaran utuh dan lengkap dalam
fantasinya, serta mampu mengasosiasikan segala sesuatu yang dilihat,
dicium, dirasa, didengar atau dirabahnya

C. KARAKTERISTIK

Beberapa karakteristik atau ciri-ciri utama kreativitas menurut Boden,


2004; & Craft, 2001 (dalam Nastity, 2016) adalah

1. Orisinalitas
Orisinalitas merupakan suatu pemikiran secara intrinsic yang
pemikirannya tidak tetap, memiliki perspektif pemikiran baru dalam sudut
pandang untuk mengamati suatu persoalan
2. Kelengkapan (comprehensiveness)

4
Kelengakapan merupakan cara berpikir yang mampu memberikan analisis
pelengkap dalan suatu masalah dengan sudut pandang yang berbeda,
tingkat yang berbeda, serta mampu membentuk teori-teori yang baru untuk
diintegrasikan ke dalam sejumlah elemen pemikiran sebagai proses
berfikir untuk mencapai kesimpulan
3. Perbedaan (divergence)
Perbedaan merupakan cara menyelesaikan masalah dengan lebih dari satu
pola pikir penyelesaian dengan kemampuan dalam menyimpulkan
beberapa informas dari arah yang berbeda.
D. FAKTOR-FAKTOR KREATIVITAS

Menurut Rogers (dalam Munandar, 2009) menjelaskan dua hal terkait yang dapat
mempengaruhi perkembangan kreativitas, sebagai berikut:

a. Faktor internal, hal ini berasal dari individu yang terkait. Menurut Rogers
(dalam Munandar, 2009) dikatakan bahwa setiap individu memiliki
dorongan dari dalam dirinya untuk dapat berkreativitas, menggapai potensi
yang dimiliki, mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang
dimilikinya. Dorongan ini merupakan motivasi utama bagi individu dalam
mengembangkan kreativitas ketika individu membentuk hubungan baru
dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (rogers,
dalam Munandar, 2009).
b. Faktor eksternal, merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang
terkait dengan aspek-aspek keamanan serta kebebasan psikologis, selain
itu pandangan serta minat dari setiap individu pun memiliki cara pandang
yang berbeda. Munandar ( 2009) menyatakan bahwa lingkungan yang
dapat mempengaruhi kreativitas individu diantaranya lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan sumber utama
pengembangan kreativitas individu

Hurlock (2005) mengatakan bahwa secara umum terdapat faktor-faktor


penentu yang dapat pula mempengaruhi kreativitas, yaitu:

1. Jenis Kelamin

5
Hasil penelitin terdahulu menyatakan bahwa laki-laki akan lebih
cenderung kreatif dibandingkan dengan anak perempuan.

Anak laki-laki cenderung lebih berani mengambil resiko dibandingkan


dengan anak perempuan yang cenderung lebih berfikir dua kali dalam
bertindak.

2. Kondisi sosial ekonomi


Anak dengan kondisi sosial ekonomi tinggi akan cenderung lebih kreatif
dibandingkan dengan kondisi sosial ekonomi lemah.
3. Ukuran keluarga
Anak yang berasal dari keluarga kecil akan memiliki kecenderungan yang
lebih dalam hal kreatvitasnya, dibandingkan dengan keluarga yang
memiliki anggota keluarga lebih banyak.
4. Lingkungan kota dan desa
Anak yang tinggal di lingkungan desa akan lebih rendah dalam hal
kreativitasya jika dibandingkan dengan anak yang tinggal di kota. Karena
di pedesaan pada umumnya memiliki pola asuh otoriter.
5. Intelegnsi
Anak yang memiliki intelegensi tinggi akan cenderung lebih kreatif jika
dibandingkan dengan anak yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata.
Hal ini dikarenakan anak dengan kemampuan intelegensi tinggi lebih akan
mampu membentuk gagasan baru pada berbagai situasi sosial serta
penyelesaian konflik.
E. OPTIMALISASI

Kreativitas sebagai kemampuan seseorang memiliki 4 dimensi, yaitu pribadi


(person), pendorong (press), proses (process), produk (product). Berikut ini uraian
lanjut mengenai 4 (empat) dimensi tersebut yaitu:

A. Pribadi (Person)
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam
interaksi dengan lingkungannya. Dari ungkapan pribadi yang unik inilah
dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk produk inovatif.

6
Menurut Hulbeck dalam Munandar (2009, hlm. 20) “creative action is an
imposing of one’s own whole persinality on the environment in an unique and
character istic way”.
Menurut Carl Rongers dalam Munandar (2009, hlm. 34) tiga kondisi dari
pribadi yang kreatif adalah sebagai berikut:
 Keterbukaan terhadap pengalaman.
 Kemampuan untuk menilai situasi dengan patokan pribadi seseorang
(internal locus of evaluation).
 Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan
konseokonsep. Rencana inovatif serta produk orisinal mereka telah
dipikirkan dengan matang lebih dahulu, dengan mempertibangkan
masalah yang mungkin akan timbul dan implikasinya.

B. Proses (Process)

Pertama-tama yang perlu ialah proses bersibuk diri secara kreatif tanpa perlu
selalu atau terlalu cepat menuntut dihasilkannya produk produk kreatif yang
bermakna hal itu akan datang dengan sendirinya dalam iklim yang menunjang,
menerima, dan menghargai.

Dalam Hamzah (2012, hlm. 33) kreativitas dalam proses dinyatakan sebagai
“creativity is a process that manifest it self in fluency, in flexibility as well as in
originality of thinking”. Proses kreativitas menurut Walles dalam Munandar
(2009, hlm. 21) ada 4 (empat) tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan, seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan


masalah dengan belajar berfikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang
dan sebagainya.
2. Tahap inkubasi, adalah tahap dimana individu seakan-akan melepaskan
diri dari masalah tersebut atau tidak memikirkan masalah secara sadar.
Mereka melaporkan bahwa gagasan atau inspirasi yang merupakan titik
mula dari suatu penemuan atau kreasi baru berasal dari daerah pea-sadar
atau timbul dalam keadaan ketidak sadaran penuh.

7
3. Tahap iluminasi saat timbulnya inspirasi atau gagasan pemecahan masalah
baru.
4. Tahap verifikasi atau tahap ealuasi ialah tahap dimana ide atau kreasi baru
tersebut harus di uji terhadap realitas.

C. Produk (Product)

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang


bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan, yaitu sejauh mana
keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam
proses (kesibukan, kegiatan) kreatif. Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri
pribadi kreatif, dan dengan dorongan (internal maupun eksternal) untuk
bersibuk diri secara kreatif, maka produk-produk kreatif yang bermakna
dengan sendirinya akan timbul.

Dimensi produk kreativitas digambarkan sebagai berikut “creativity to


bring something new intp excistence”. Menurut Basener dan Treffinger dalam
Munandar (2009, hlm. 41) menyarankan bahwa produk kreatif dapat
dogolongkan menjadi tiga kategori, yaitu:

1. Kebaruan (novelty) Sejauh mana produk itu baru, dalam hal jumlah
dan proses yang baru, teknik baru, bahan baru, konsep baru yang
terlibat.
2. Pemecahan (resolution) Menyangkut derajat sejauh mana produk itu
memenuhi kebutuhan dari situasi bermasalah. Tiga kriteria dalam
dimensi ini adalah, bahwa produk itu harus bermakna (valiable) atau
memenuhi kebutuhan, logis, dengan mengikuti aturan yang ditentukan
dalam bidang tertentu, dan berguna karena dapat diterapkan secara
praktis.
3. Elaborasi dan sintesis Sejauh mana produk itu menggabung unsur-
unsur yang tidak sama atau serupa menjadi keseluruhan yang koheren
(bertahan secara logis).

8
D. Pendorong (Press)

Bakat kreatif akan terwujud jika adanya dorongan dan dukungan


dari lingkungannya, ataupun jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri
(motivasi internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat
berkembang dalam lingkungan yang menunjang. Di dalam keluarga, di
sekolah, di dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam
masyarakat.Kategori keempat dari dimensi kreativitas ini menekankan
pada dorongan baik dorongan internal maupun dorongan eksternal dari
lingkungan sosial dan psikologis. Mengenai press dari lingkungan, ada
lingkungan yang tidak menghargai imajinasi atau fantasi dan menekankan
kreativitas dan inovasi.

9
BAB III

ANALISIS PERILAKU
1. Adiamila Lingga

Kejadian ini terjadi pada tanggal 11 september 2019 pukul 18.52 di sebuah
warung kecil di dekat rumah. Di gambar terlihat seorang ibu sedang duduk
menggunakan kerudung berwarna putih sambil menonton televisi yang ada di
warung. Ibu tersebut sangat antusias mengomentari setiap kejadian yang ada di
televisi tersebut, hingga tangannya pun sesekali menggambarkan kejadian yang ia
lihat di televisi sambil tetap mengomentarinya. Bisa diliat dalam ekspresinya
menggambarkan bagaimana ibu itu menonton televisi dengan mulut yang sedang
berbicara. Di dalam kejadian itu pula ada ibu penjaga warung yang sedang
melayani pembeli tapi ketika mendengar ibu berkerudung putih berkomentar ibu
penjaga warung pun terpancing untuk memberikan komentarnya tentang apa yang
ibu berkerudung putih itu bicarakan.

2. Farisa Rizkiani

10
Pada tanggal 11 september 2019 di Jalan Gegerkalong Girang, terlihat seorang
pria ter;ihat kesulitan dalam menyebrang jalan raya dikarenakan padatnya jalanan
tersebut, terlebih lagi para pengguna jalan terutama motor engggan mengalah
dengan orang yang ingin menyebrang. Hal ini disebabkan masih adanya rasa egois
yang tinggi pada dalam diri masyarakat.

3. Rahmi Rajfalni Amarsa

Pada hari Jum’at 06 September 2019 tepatnya di gang dekat Darut Tauhid
saya melihat seorang anak kecil. Anak kecil tersebut memakai baju berwarna
kuning dan memakai celana jeans, dia juga membawa-bawa kertas untuk
membukus nasi. Ketika saya berjalan untuk menghampiri ayah saya dia melihat
saya dengan tajam dan mengikuti saya. Ketika berada di dekat saya anak kecil ini
seperti ingin memukul saya namun saya menghindar dan tersenyum. Kemudian
adik tersebut tiba-tiba duduk di tengah jalan sambil menggigit kertas yang dia

11
pegang dan juga melirik kesana kemari seperti orang yang sedang kebingungan.
Hingga akhirnya saya pulang.

4. Setia Dharmakusuma

Kejadian ini terjadi pada tanggal 10 September 2019 di kereta api Serayu terlihat
seorang ibu ibu sedang mencium balsem untuk menghilangkan mabok kendaraan
serta melancarkan pernafasan. Dikarenakan udara di dalam kereta sangat dingin
terlebih lagi saat malam hari. Apa lagi ibu itu menggunakan kaos serta jaket yang
terlihat tipis.

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kreativitas itu dimaknai sebagai sebuah kekuatan atau energi yang
ada dalam diri individu. Energi ini menjadi daya dorong bagi seseorang
untuk melakukan sesuatu dengan cara atau untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
Kreativitas dimaknai sebagai sebuah proses, yaitu proses
mengelola informasi, melakukan sesuatu, membuat sesuatu, atau proses
yang tercermin dalam kelancaran, dan kelenturan dalam berpikir.
Kreativitas adalah sebuah produk. Penilaian orang lain terhadap kreativitas
seseorang akan dikaitkan dengan produknya. Kreativitas dimaknai sebagai
person. Kreatif ini tidak dialamatkan pada produknya atau pada prosesnya.
Tetapi kreativitas disini ditujukan pada individunya.
Ciri-ciri orang Kreatif, Berfikir di luar kotak, Tidak pernah takut
dengan adanya saingan, Selalu berfikir menggunakan otak kanan,
Memiliki pandangan pibadi, Suka tantangan. Tiga bahan dasar untuk
memupuk kreatvitas. Bahan pertama dan terpenting adalah Keahlian dalam
bidang khusus, Bahan kedua adalah keterampilan berpikir kreatif, Unsur
atau bahan ketiga atau bahan terakhir yang berfungsi untuk mematangkan
kreativitas adalah kecintaan.
B. Saran
Setiap individu memiliki kreativitas, maka dari itu harus adanya
proses pengembangan potensi pada individu tersebut. Karena orang yang
kreatif itu orang yang tidak pernah puas pada pencapaiannya dan ingin
terus belajar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Citra Pertiwi M. (2016). PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI


MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP
CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Millah. (2016). Pengertian Kreativitas. Diakses dari

http://digilib.uinsby.ac.id/5908/5/Bab%202.pdf

Adzani, Al. (2012). Unsur Penting Dalam Kreativitas. Diakses dari

http://aladzaniart.blogspot.com/2012/03/unsur-penting-dalam-
kreatifitas.html

Arifin, Zainal, dkk. (2015). Kreativitas. Diakses dari

http://romdonahromdonah04.blogspot.com/2015/12/makalah-
kreativitas.html?m=1

14
LAPORAN DISKUSI

Kelompok 8 (azka) : apakah menjiplak kreativitas?

Jawaban: bukan, karena menurut kelompok kami kreativitas itu yang timbul dari
dalam diri seseorang, pola piker dari dalam diri seseorang yang nantinya akan
menghasilkan sesuatu yang baru. Menjiplak bukanlah kreativitas karena menjiplak
serupa dengan plagiat ya itu meniru atau mengambil hasil pikiran atau ide orang
lain.

Kelompok 9 (Atikah) : apakah IQ mempengaruhi kreativitas? (farisa)

Jawaban: intelegensi menyangkut pada cara berpikir konvergen yaitu memusat,


sedangkan kreativitas berkenaan dengan cara berpikir divergen yaitu menyebar.
Menurut Torrance (1965) mengungkapkan bahwa anak yang kreativitasnya tinggi
mempunyai taraf intelegensi (IQ) di bawah rata-rata teman sebayanya. Dalam
konteks bakat IQ tidak bisa dijadikan sebagai kriteria tunggal untuk
mengidentifikasi orang-orang yang berbakat. Berbagai penelitian mengenai
hubungan intelegensi dan kreativitas hasilnya berbeda-beda. Artinya, orang yang
IQ-nya tinggi, mungkin kreativitasnya rendah ataupun sebaliknya.

Kelompok 10 (fitri): apa akibat tidak mempunyai kreativitas? (lingga)

Jawaban: Jika seseorang tidak berpikir kreatif, orang tersebut akan kesulitan
ketika menghadapi permasalahan rumit ataupun mudah. Karena pada umumnya
jika kita tidak berpikir kreatif, hal yang terpikir sebagai solusi adalah hal-hal yang
tidak dipertimbangkan.

Kelompok 11 (silfia): kenapa ada perbedaan kreativitas laki-laki dan perempuan?

Jawaban: Perbandingan dalam hal kreativitas telah dilakukan Munandar (1977)


pada siswa sekolah menengah di Indonesia yang menemukan bahwa kreativitas
perempuan cenderung lebih tinggi dari laki-laki dengan perbandingan 58%
berbanding 42%. Hasil yang sama ditemukan Aziz (2006) yang berdasarkan hasil
penelitiannya pada 82 anak yang mempunyai tingkat kreativitas tinggi ternyata
lebih banyak diperoleh anak perempuan dibanding laki-laki dengan perbandingan
35 (53%) berbanding 31 (47%). Cramond, et all (2005) menyatakan bahwa dari
berbagai penelitian tentang kreativitas ditemukan adanya hubungan antara
perbedaan jenis kelamin dengan tingkat kreativitas baik dalam bentuk kuantitas
maupun kualitas. Hasil analisis mereka terhadap jurnal penelitian dari tahun 1958-
1998 ditemukan adanya perbedaan baik pada aspek fluency, flexibility,
originality, dan elaboration. Perempuan cenderung lebih tinggi pada aspek

15
fluency, originality, dan elaboration, sedangkan pada aspek flexibility laki-laki
cenderung lebih tinggi walau perbedaannya tidak terlalu tinggi.

Kelompok 1 (yalda): apakah kreativitas terbatas atau tidak?

Jawaban: Menurut kelompok kami, kreativitas itu tidak terbatas. Karena menurut
Robert E. Franken mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang
untuk menginternalisasikan ide pikirannya, mengkomunikasikannya dengan dunia
sosial dan memecahkan masalah dengan ide yang dimiliki. Selama ini, kita
cenderung memandang kreativitas terbatas hanya pada seni saja. Misalnya, orang
yang kreatif adalah orang yang memiliki talenta melukis, menari, atau mendesain.
Namun sebenarnya, kreativitas merupakan cara pandang dan berpikir seseorang
ketika melihat suatu objek. Tidak semua orang percaya bahwa kreativitas
sebenarnya dapat dilatih dan diciptakan. Apalagi kreativitas ini sebenarnya dapat
dilatih dan ditingkatkan.

Kelompok 2 (Farhan): apakah kreativitas bisa membantu ABK?

Jawaban: Menurut kami, Pada dasarnya kekurangan atau kecacatan seseorang


bukan menjadi penghalang untuk berpikir kreatif. Menurut Armstrong (2002)
menyebutkan bahwa pada dasarnya anak masih mempunyai banyak sekali
kesempatan untuk berkarya dan berkreativitas, dan ini salah satu kondisi yang
mendukung untuk anak dapat meningkatkan daya kreasinya.  Kreativitas akan
muncul jika anak tersebut mempunyai kesempatan untuk meraih pengetahuan,
dimana banyak hal yang ia pelajari sehingga akan muncul ide ide baru untuk
berkreasi
.
Kelompok 3 (tasya): golden age kreativitas individu, dan apa peran guru BK?

Jawaban: Periode 0-5 tahun merupakan masa kritis (golden age). Peran guru BK:
a. Kegiatan belajar yang menyenangkan
b. Pembelajaran dalam bentuk kegiatan bermain
c. Mengaktifkan siswa
d. Memadukan berbagai aspek pembelajaran dan perkembangan
e. Pembelajaran dalam bentuk konkret
f. Pecinta seni dan keindahan
g. Memiliki kecintaan yang tulus terhadap anak
h. Memiliki ketertarikan terhadap perkembangan anak
i. Bersedia mengembangkan potensi yang dimiliki anak
j. Hangat dalam bersikap
k. Memiliki sikap konsisten akan tetapi dinamis
l. Bersedia bermain dengan anak

16
m. Luwes dan lincah menghadapi kebutuhan, minat dan kemampuan anak
n. Memberi kesempatan pad anak untuk menjelajahi lingkungan
o. Memberi kesempatan pada anak untuk mencoba dan mengembangkan
kemampuan, daya pikir dan daya ciptanya.

Kelompok 4 (handi): bagaimana cara meningkatkan kreativitas? (rahmi)

Jawaban: Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru


ataupun cara kita menyelesaikan suatu permasalahan. Bukan berarti harus sama
sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada
sebelumnya. Kreativitas dapat dikembangkan dan ditingkatkan sesuai kemampuan
masing-masing individu.
Kreativitas berarti berani untuk mengambil risiko, yaitu berani untuk mencoba
hal-hal baru yang belum pernah dilakukan dan hasilnya belum jelas. Ini berarti
harus lebih berani melakukan kekeliruan secara berlebihan. Dari itu kreativitas
harus mempertimbangkan segala risiko dan konsekuensi dengan cermat terlebih
dahulu. Tak hanya itu, cara meningkatkan kreativitas bisa timbul dari diri kita
sendiri karena setiap individu sudah memiliki potensi, kemudian diberikan waktu
untuk memproses potensi atau ide tersebut dan juga diperlukan dorongan dari
teman-teman dekatnya atau keluarga seperti memberi motivasi ataupun semangat.

Kelompok 5 (erin): apakah duduk 7-15 jam dapat mempengaruhi perkembangan


kreativitas. Jika benar apa hubungannya?
Jawaban: menurut kelompok kami, duduk terlalu lama seperti 7-15 jam dapat
mempengaruhi perkembangan kreativitas seseorang. karena ini dapat membuat
kreativitas seseorang susah untuk berkembang dikarenakan situasi saat duduk
terlalu lama membuat mood seseorang jelek dan malas untuk berpikir.
Hubungannya adalah jika kita kurang berusaha untuk mengasah potensi dan ide
yang ada di dalam diri kita itu bisa menghambat kreativitas seseorang. Karena
otak pun sama seperti pisau semakin di asah semakin tajam

Kelompok 6 (indah): faktor penghambat kreativitas? (darma)

Jawaban: Faktor penghambat kreatifitas:


*faktor internal:
1)Takut untuk mengambil risiko
2)Takut untuk dikritik
3)Kurangnya usaha berkreasi
4)Tidak percaya diri
*faktor eksternal:
1)Sikap orang tua yang otoriter, mereka mendorong anak dalam bidang-bidang
yang tidak diminati.

17
2)Cara guru mengajar yang otoriter
3)Masyarakat yang tidak mendukung seseorang untuk berkreasi
4)Tidak adanya sarana dan fasilitas yang dapat mendukung pengembangan
kreativitas.

18

Anda mungkin juga menyukai