KONSEP KREATIVITAS
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi
Disusun Oleh :
1. Diana Kulsum
2. Fazri Ahmad Fairuz
3. Jejen Jaenudin
4. Neneng Vinna Angelina
5. Rissa Amalia
6. Risma Aulia Rahman
7. Sindi Apriliani
8. Yeni Apriliany
D3 Keperawatan
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
Makalah Konsep Kreativitas ini disusun guna memenuhi tugas Bu Sri Wulan
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Sri Wulan Lindsari ,M.Kep.,
Ners selaku dosen Pengampu. Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peulis mohon
kritik dan sarannya untuk membangun penulis demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan...........................................................................................................1
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kreativitas merupakan suatu kebutuhan di kehidupan dan pendidikan pada saat ini.
Kreativitas juga bisa menghasilkan berbagai perkembangan baru dengan inovasi baru di
kehidupan. Seseorang yang kreatif akan selalu diperlukan oleh lingkungannya karena dia
mampu untuk memenuhi kebutuhan lingkungan yang terus berubah mengikuti jaman.
Potensi kreativitas begitu penting dan menjadi dasar yang harus dimiliki setiap anak.
Setiap anak-anak memiliki ciri-ciri, menurut para ahli anak-anak memiliki ciri individu
kreatif seperti rasa ingin tahu yang besar, imajinasi yang tinggi, berani mengambil resiko,
senang bertanya, senang akan hal-hal baru, dan sebagainya. Meskipun demikian faktor orang
tua, guru di sekolah, dan lingkungan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi
perkembangan kreativitas tersebut.
Konsep kreativitas anak usia dini dengan orang dewasa sangat berbeda, kreativitas
pada orang dewasa berarti keberadaan keahlian, keterampilan, dan motivasi diri. Orang
dewasa yang kreatif adalah seseorang yang memiliki keterampilan teknik rima, kemampuan,
memiliki bakat, gaya dan karya yang mempesona, konsentrasi serta ketekunan yang luar
biasa, dan keterbukaan ide yang mengagumkan.
Kreativitas pada anak memiliki ciri-ciri tersendiri dengan keunikan gagasan dan
tumbuhnya imajinasi serta fantasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh apapun yang artinya
mereka memiliki kebebasan juga keleluasaan beraktifivitas.
Kreativitas adalah hasil dan proses interaksi antara individu dan lingkungannya.
Seseorang dapat mempengaruhi dan juga dipengaruhi oleh lingkungan ia berada. Kreativitas
juga dapat mengoptimalkan otak sebagai sumber utama.
1.2 Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
Selain itu, konsep kreativitas juga merujuk pada semua hal yang menyangkut proses
1. Asep Hamdani
Makna dari kreativitas mengarah pada proses yang dilakukan secara bertahap dan
berkelanjutan untuk menghasilkan suatu perubahan yang baru dan lebih baik. Lebih
jelasnya lagi, proses tersebut membutuhkan kemauan yang kuat dan ide yang
fleksibel.
2. Utami Munandar
Kreativitas menurut Utami Munandar adalah salah satu bentuk dari aktualisasi diri
Pengertian kreativitas menurut Abraham & Carl Rogers memuat inti yang sama.
Mereka berpendapat bahwa kreativitas berkaitan sangat dekat dengan aktualisasi diri
setiap manusia. Dengan begitu, potensi yang dimiliki oleh setiap manusia dapat
dimunculkan.
4. James Gallagher
Terdapat dua hal penting yang membentuk konsep kreativitas menurut James
merujuk pada kombinasi antara gagasan dan karya tersebut sehingga terpatri di dalam
dirinya.
5. Supriadi
memunculkan segala sesuatu yang sifatnya baru dan memiliki ciri khas tersendiri.
Bentuk dari sesuatu tersebut dapat berupa ide ataupun produk yang nyata.
6. Clark Monstakis
Wallas (1926) dan Haefele (1962) mengemukakan ada empat tahapan dalam proses
a. Tahap Persiapan
Otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau riset
untuk karya kreatif yang sedang terjadi. Caranya dengan wawancara, mencatat data,
membaca yang diperlukan atau kegiatan lain yang berfungsi mengumpulkan fakta,
b. Tahap Inkubasi
3
memadukan/menggabungkan, menyortir atau memilah, membayangkan dan mengitari
Dalam proses inkubasi kreatif dikenal tiga metode ampuh untuk meningkatkan
hasil upaya kreatif, yaitu kemujuran (serendipity) adalah menemukan hal-hal yang
tidak dicari secara kebetulan dan cerdik. Keserentakan (synchronicity), berarti sedang
dalam mencari ide dan secara tidak sengaja mengalami suatu kejadian atau rangkaina
Kekacaubalauan (chaos), yaitu suatu tipuan semesta atau keserentakan yang tidak
c. Tahap Pencerahan
Tahap pencerahan ialah saat inspirasi sebuah gagasan baru muncul dalam piiran
seakan-akan dari ketiadaan muncul jawaban baru yang jitu. Sangat dipentingkan sikap
d. Tahap Pelaksanaan/Pembuktian
tersebut. Ada yang berhasil cepat, ada yang sangat lambat bahkan memakan waktu
bertahun-tahun bahkan ada yang tidak berhasil. Pada tahap ini, terjadi penyempurnaan
a. Teori Psikoanalisis
b. Teori Assosiasionistik
4
Memandang kreativitas sebagai hasil dari proses asosiasi dan kombinasi antara
c. Teori Gestalt
d. Teori Eksistensial
yang baru melalui perjumpaan antara manusia dengan manusia, dan antara manusia
dengan alam. Menurut May (1980), dengan teori eksistensial ini, setiap perilaku
kreatif selalu didahului oleh ‘perjumpaan’ yang intens dan penuh kesadaran antara
e. Teori Interpersonal
pencipta (kreator) sebagai inovator dan orang di sekeliling sebagai pihak yang
mengakui hasil kreativitas. Teori ini menekankan pentingnya nilai dan makna dari
f. Teori Trait
a. Ciri-ciri Kognitif
5
berpikir luwes (flexibelity), orisinilitas (originality), kemampuan
dalam mengatasi persoalan, orang yang kreatif adalah orang yang kreatif dalam
berpikir, mereka dapat dengan mudah meninggalkan cara berpikir yang lama dan
tidak terpaku pada pola pemikiran yang lama. Hal ini bisa dilakukan dengan
untuk menyampaikan berbagai macam ide tentang apa saja tanpa rasa takut salah.
berbagai macam ide tentang apa saja tetapi masih memperhatikan kebenaran ide
tersebut. Ciri-ciri ini dapat dilihat pada sikap anak didik dalam memberikan
pertimbangan terhadap situasi, yang berbeda dari yang diberikan orang lain,
dalam membahas atau mendiskusikan suatu situasi selalu mempunyai posisi yang
6
Merupakan kemampuan untuk melahirkan ide-ide atau gagasan-gagasan dan
yang tidak lazim dalam mengungkapkan diri, dan mampu mencari berbagai
terpikirkan oleh orang lain. Ciri-ciri ini dapat dilihat pada sikap anak didik dalam
orang lain, mempertanyakan cara-cara yang lama dan berusaha memikirkan cara-
cara yang baru, memiliki cara berpikir yang lain dari yang lain, setelah membaca
baru, memberikan warna-warna yang tegas dan berbeda dengan keadaan aslinya
4) Kemampuan menilai (evaluation)
apakah suatu pertanyaan benar, atau sutau tindakan itu bijaksana serta tidak hanya
mencetuskan gagasan saja tetapi juga melaksanakannya. Ciri-ciri ini dapat dilihat
pada sikap anak didik dalam memberi pertimbangan atas dasar sudut pandangnya
peneliti atau penilai yang kritis, menentukan pendapat dan bertahan terhadapnya.
5) Kemampuan memperinci (elaboration)
7
Merupakan kemampuan untuk memperkaya atau mengembangkan suatu ide,
gagasan atau produk dan kemampuan untuk memperinci suatu obyek, gagasan,
dan situasi sehingga tidak hanya menjadi lebih baik tetapi menjadi lebih menarik.
Ciri-ciri ini dapat dilihat pada sikap anak didik dalam mencari arti yang lebih
orang lain, mencoba atau menguji detil-detil untuk melihat arah yang akan
ditempuh, mempunyai rasa keindahan yang kuat sehingga tidak puas dengan
lain.
b. Ciri-ciri afektif
sikap mental atau perasaan individu. Ciri-ciri afketif ini saling berhubungan dan
memperhatikan banyak hal, peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui atau
meneliti. Ada beberapa perilaku peserta didik yang mencerminkan rasa ingin
kejadiankejadian.
8
2) Bersifat imajinatif/fantasi
pernah terjadi dan menggunakan daya khayal namun dapat membedakan mana
khayalan dan mana yang kenyataan. Perilaku yang terlihat pada siswa biasanya
orang lain, meramalkan apa yang akan dikatakan atau dilakukan orang lain,
mempunyai firasat tentang sesuatu yang belum terjadi, melihat hal-hal dalam
suatu gambar yang tidak dilihat orang lain, membuat cerita tentang tempat-tempat
yang belum pernah dikunjungi atau tentang kejadian-kejadian yang belum pernah
dialami.
tertantang oleh situasi-situasi yang rumit serta lebih tertarik pada tugas-tugas
yang sulit. Perilaku anak didik yang mencerminkan sikap tertantang oleh
melibatkan diri dalam tugas-tugas yang majemuk, tertantang oleh situasi yang
berhasil, mencari jawaban-jawaban yang lebih sulit atau rumit daripada menerima
Berani mempunyai pendapat meskipun belum tentu benar, tidak takut gagal
atau mendapat kritik dari orang lain. Perilaku anak didik yang memiliki sifat
berani dalam mengambil risiko adalah berani mempertahankan gagasan-gagasan
atau pendapatnya walaupun mendapatkan tantangan atau kritik, bersedia
9
mengakui kesalahan-kesalahannya, berani menerima tugas yang sulit meskipun
ada kemungkinan gagal, berani mengajukan pertanyaan atau mengemukakan
masalah yang tidak dikemukakan orang lain, tidak mudah dipengaruhi orang lain,
melakukan hal-hal yang diyakini, meskipun tidak disetujui sebagian orang, berani
mencoba hal-hal baru, berani mengakui kegagalan dan berusaha lagi.
5) Sifat menghargai
a. Jenis Kelamin
10
Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kreatifitas. Anak laki-laki cenderung
lebih besar kreatifitasnya daripada anak perempuan, terutama setelah masa kanak-
kanak.
b. Urutan kelahiran
Anak sulung, anak tengah dan anak bungsu akan berbeda tingkat kreatifitasnya.
anak yang lahir ditengah, belakang, dan anak tunggal cenderung lebih kreatif daripada
anak yang lahir pertama.
c. Intelegensi
a. Kendala historis
Ditinjau secara historis ada kurun waktu tertentu yang merupakan puncak
kejayaan kreativitas dan sebaliknya pula ada kurun waktu tertentu yang tidak
menunjang bahkan menghambat pengembangan kreativitas perorang maupun
kelompok.
b. Kendala biologis
c. Kendala fisiologis
11
Seseorang yang mengalami kendala faali karena terjadi kerusakan otak yang
disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan maupun mereka yang memiliki
keterbatasan fisik dapat menghambat untuk mengungkapkan kreativitasnya.
d. Kendala sosiologis
e. Kendala psikologis
Hal ini dikarenakan hampir semua orang telah membentuk persepsi diri bahwa
diri mereka tidaklah kreatif. Keyakinan sepert ini yang membuat mereka susah dan
tidak berkembang dari segi kreativitas.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, proses konstuksi ide yang dapat dierapkan
3.2 Saran
Demikian makalah ini dibuat, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran
kami harapkan agar dimasa yang akan datang dapat membuat yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.uny.ac.id/9844/2/BAB%202%20-%2008108244084.pdf
https://eprints.uny.ac.id/9450/1/bab%201%20-NIM.07102241028.pdf
https://www.cryptowi.com/pengertian-kreativitas/
http://sule-epol.blogspot.com/2019/07/makalah-kreativitas-kreatif-inovatif.html
http://desprokreatif.blogspot.com/2009/06/tahap-tahap-dalam-mencapai-kreativitas.html
https://eprints.uny.ac.id/9844/2/BAB%202%20-%2008108244084.pdf
https://psikologikreativitasump.wordpress.com/2011/12/16/ciri-ciri-kreativitas/