Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEMAHAMI KONSEP KREATIVITAS

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


perkembangan peserta didik

Dosen Pengampu:
Nopriyanti, M. Pd. / Rudi Hermawan, S. Pd., M. Pd

Oleh:
Kelompok 8

Elsha Octhavia Zaid (06121282328050)


Wahyu Hikmawan (06121282328049)

SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Rudi
Hermawan,S.Pd.,M.pd sebagai dosen pengampu mata kuliah perkembangan peserta
didik yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Indralaya,20 Januari 2024

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................


1.4 Tujuan Penulisan .........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Materi Pertama.............................................................
2.1.1 Sub-Materi Pertama
2.1.2 Sub-Materi Kedua....................................
2.2 Materi Kedua................................................................................
2.3 Materi Ketiga...........................................................
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................
3.2 Saran..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kreativitas merupakan suatu potensi yang telah ada sejak anak dilahirkan,
namun potensi tersebut tidak akan berkembang secara optimal apabila tidak
mendapatkan pendidikan dan latihan dari lingkungannya. Setiap individu
memiliki potensi kreatif, yang membedakan antara individu yang satu dengan
yang lain hanyalah besar atau kecilnya potensi tersebut. Ada individu yang sangat
kreatif karena memiliki potensi kreativitas yang besar, sedangkan individu yang
lain kreativitasnya terbatas sepertinya tidak kreatif, ini karena individu yang
bersangkutan potensi kreativitasnya hanyalah kecil/tidak seperti individu yang
lain.
Individu yang dikatakan kreatif adalah seseorang yang meiliki potensi
kreativitas yang besar. Untuk mengetahui hal ini ada ciri-ciri yang dapat
diidentifikasi melalui sikap, perilaku, dan penampilannya. Untuk mengidentifikasi
ciri-ciri tersebut dapat dilakukan melalui tes/psikotes dan/atau pengamatan, serta
melihat atau mencermati hasil-hasil karyanya.
Kreativitas dapat berkembang apabila memiliki kondisi lingkungan yang
memberikan stimulasi agar potensi kreatif yang dimiliki seseorang tertantang
untuk berfungsi secara optimal. Pada pembahasan materi berikut ini akan
disajikan jenis lingkungan yang dapat memupuk berkembangnya kreativitas
seseorang. Disamping itu juga faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
berkembangnya kreativitas seseorang.
Kreatifitas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah
untukdiartikan, bahkan susah untuk dijalankan dalam kehidupan keseharian bagi

4
yang belum terbiasa dan yang masih terbelenggu dengan pikiran bahwa
kreativitas itu harusmenghasilkan ciptaan yang luar biasa hebat. Banyak orang
mengatakan bahwakreativitas itu suatu cara berfikir untuk keluar dari masalah
hidup keseharian yangmelingkupi dan membelitnya.
Kreatifitas itu sikap dan pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yangbaru,
baik baru menurut dirinya maupun baru menurut orang lain. Kreativitas
ituberhubungan penciptaan sesuatu yang baru dan orisinal.
Kreatifitas berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan
suatumasalah atau fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi
sesuatu yangbaru. Bahkan kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang
dapat menciptakansesuatu yang baru. Nah, itu adalah tinjauan kreatifitas bagi
orang awam dan orang yangtidak mau memusingkan diri dengan definisi-definisi.
Tetapi alangkah baiknya kita juga melihat pengertian kreativitas bagiorang-
orang ahli. Kreativitas menurut Julius Chandra dalam bukunya Kreatifitas,
diamengartikan kemampuan mental dan berbagai jenis keterampilan khas
manusia yangdapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda, orisinal, sama
sekali baru, indah,efisien, tepat sasaran dan tepat guna.

Pendidikan formal di sekolah pada umumnya belum sepenuhnya berperan


mengembangkan kreativitas siswa. Menurut Utami Munandar (1996)
pembelajaran di sekolah mempunyai kecenderungan sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran di sekolah cenderung mengembangkan aspek
kognitif saja yang bersifat menalar, sementara aspek kreativitas
terabaikan. Di sekolah anak-anak dibiasakan mencari jawaban tunggal
yaitu hanya satu saja yang benar sesuai dengan apa yang diinginkan guru.
b. Jawaban satu persoalan hendaknya seragam, konsep berpikir divergen
tidak dikembangkan sepenuhnya, sehingga menghambat berkembangnya
kreativitas siswa.

5
Melalui pembahasan materi berikut ini konsep-konsep tentang masalah
kreativitas akan diuraikan lebih rinci. Mahasiswa dapat lebih memperdalam
kajiannya tentang kreativitas melalui berbagai macam referensi lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian kreativitas?
b. Apa saja tahap-tahap kreativitas?
c. Bagaimana karakteristik individu kreatif?
d. Bagaimana ciri-ciri keluarga yang melahirkan anak kreatif?
e. Apa saja hal-hal yang menghalangi berkembangnya kreativitas?
f. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berkembangnya kreativitas?
g. Bagaimana upaya guru dalam mengembangkan kreativitas siswa disekolah?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian kreativitas
b. Untuk memahami apa saja tahap-tahap kreatifitas
c. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik individu kreatif
d. Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri keluarga yang melahirkan anak
kreatif
e. Untuk mengetahui apa saja hal-hal yang menghalangi berkembangnya
kreativitas
f. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
berkembangnya kreatifitas
g. Untuk mengetahui bagaimana upaya guru dalam mengembangkan
kreatifitas siswa disekolah?

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kreativitas


Banyak ahli yang mejelaskan makna kreativitas, beberapa ahli diantaranya
menjelaskan pengertian kreativitas sebagai berikut.

7
1. Guilford (1967) menyatakan bahwa inteligensi berkaitan dengan kemampuan
berpikir konvergen, sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan
kemampuan seseorang untuk berpikir divergen.Berpikir konvergen yaitu
proses berpikir didasari oleh berbagai hal menuju ke satu hal/kesimpulan,
sedangkan berpikir divergen yaitu kemampuan berpikir yang berawal dari
satu persoalan atau satu hal menuju keberbagai hal. Misalnya dalam
memecahkan suatu persolan lalu ditinjau dari berbagai segi.
2. Utami munandar menjelaskan bhawa kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk menciptakan produk-produk baru, meskipun komponen-
komponennya tidak semuanya baru.

Apabila pendapat para ahli tersebut disimpulkan maka akan diperoleh


pokok-pokok pemikiran tentang makna kreativitas sebagai berikut:
1. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan
produkproduk baru.
2. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk berpikir divergen,
meskipun tetap ada kaitannya dengan kemampuan berpikir
konvergen.
3. Produk dari pemikiran kreatif itu antara lain mengandung ciri-ciri adanya
kelancaran (fluency) yaitu mengandung banyak ide/pemikiran dan bersifat
luas; keluwesan (flexibility) dapat diterapkan dalam memecahkan berbagai
persoalan; keaslian (originality) bukan meniru bersifat khas dan unik; dan
elaborasi (elaboration) merupakan penyempurnaan terhadap hal-hal yang
sebelumnya telah ada sehingga dapat lebih praktis, berdaya guna, dan
menimbulkan kemudahan-kemudahan untuk melakukan sesuatu.

2.2 Tahap-Tahap Kreativitas


Potensi kreatif berkembang melalui beberapa tahap sebagai berikut:

8
1) Tahap persiapan (preparation) yaitu mulai dengan mempelajari latar belakang
masalah yang dihadapi.
2) Tahap konsentrasi (concentration) yaitu berpikir sepenuhnya tentang masalah
tersebut.
3) Tahap inkubasi (incubation) yaitu istirahat untuk penenangan dengan cara
santai sejenak.
4) Ilumination (illumination) yaitu tahap “AHA” pada saat itu mendapatkan
suatu ide/gagasan tentang pemecahan masalah yang dihadapi tadi.
5) Varivikasi/Produksi (Verivication/production) yaitu tahap terakhir mulai
memecahkan masalah tersebut dan merealisasikan dalam bentuk ide-ide.

2.3 Karakteristik Individu Kreatif


Individu yang memiliki potensi kreativitas tinggi menunjukkan sikap dan perilaku
yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan perilaku kreatif
digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini. Menurut Rogers (dalam Utami
Munandar, 2004) ada tiga kondisi dari pribadi kreatif:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman.
2. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi
seseorang (internal locus of evaluation).
3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan
konsepkonsep.
Para ahli lain seperti Torrance dan Dembo (1979); Conny Semiawan 1984); Cohen
(1976); Siegelman (1973); Utami Munandar (2004); mengemukakan beberapa ciri
orang kreatif antara lain :
1. Suka humor, tidak kaku dan tidak tegang dalam bekerja,
2. suka pada pekerjaan yang menantang,
3. cukup kuat memusatkan perhatian,
4. suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif,

9
5. lebih sensitif terhadap keadaan orang lain,
6. tidak banyak terikat pada kelompoknya,
7. mampu memunculkan ide-ide yang aneh,
8. terbuka terhadap ide/penemuan baru,
9. fleksibel/tidak kaku,
10. memiliki konsep diri positif.

2.4. CIRI-CIRI KELUARGA YANG MELAHIRKAN ANAK KREATIF


Berikut ini Mangunhardjono (1986) mengemukakan beberapa ciri kehidupan
keluarga yang dapat melahirkan anak-kreatif.
1. Menghargai anak sebagai pribadi.
2. Memberikan contoh tingkah laku kreatif.
3. Menaruh perhatian pada pengembangan bakat anak.
4. Memiliki patokan etis yang jelas, seperti: - Kejujuran, - penghargaan pada
mutu pekerjaan, - memiliki keingintahuan secara intelektual, - memiliki
ambisi yang sehat.
5. Kurang khawatir terhadap aktivitas yang dilakukan anak.
6. Keluarga yang sering berpindah-pindah.

2.5 HAL-HAL YANG MENGHALANGI BERKEMBANGNYA


KREATIVITAS
Menurut David Campbel (dalam Mangunhardjono, 1986) ada beberapa hal atau
kondisi yang menghalangi berkembangnya kreativitas anak, antara lain:
1. Takut gagal bila akan melakukan aktivitas.
2. Terlalu mengutamakan tata-tertib dan tradisi.
3. Gagal melihat kekuatan yang dimilikinya.
4. Berpikir terlalu pasti.
5. Enggan untuk mencoba-coba/bermain-main.

10
6. Terlalu mengharap hadiah.

2.6 FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI


BERKEMBANGNYA KREATIVITAS
Mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi berkembangnya kreativitas
seseorang, berikut ini David Campbel (dalam Mangunhardjono, 1986) menjelaskan
adanya bebera faktor yang mempengaruhi.
1. Faktor genetik.
2. Adanya keterbukaan dalam keluarga.
3. Adanya kebebasan psikologis.
4. Kehidupan yang sering berpindah-pindah.
5. Tersedianya fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakat.
6. Keberanian dalam mengambil resiko.

2.7 UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SISWA DI


SEKOLAH
Menurut Clark (1979); Rogers yang dikutip oleh Munandar (2004) untuk
mengembangkan kreativitas (dalam mengajar) perlu menciptakan rasa aman dan
kebebasan psikologis. Untuk itu pendidik perlu mengusahakan:
1. Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan
keterbatasannya.
2. Menghindarkan adanya suasana yang bersifat mengancam.
3. Memberikan empaty terhadap persoalan yang dihadapi anak.
4. Memberikan kebebasan untuk berpendapat, permissiveness(memaklumi)
terhadap pemikiran anak.

Menurut David Campbel (dalam Mangunhardjono, 1986) guru yang memiliki


kebiasaan berikut ini sangat baik untuk menumbuh kembangkan kreativitas anak:

11
a. Bersifat mengasuh/membimbing.
b. Suka bersifat informal.
c. Memiliki persiapan mengajar yang matang.
d. Tidak terikat pada buku pelajaran saja.
e. Terbuka terhadap pendapat yang berlawanan.
f. Suka memberikan penguatan (reinforcement) bila ada siswa yang kreatif.
g. Tidak terlalu pasti.

Menurut Utami Munandar (2004) ada strategi 4P (Pribadi, Pendorong, Proses, dan
Produk) dalam pengembangan kreativitas, yaitu:
1. Pribadi Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu dalam
melakukan interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan atau produk kreatif
ialah yang mencerminkan originalitas dari individu tersebut.
2. Pendorong Bakat kreatif siswa akan terwujud bilamana ada dukungan dari
lingkungan dan dorongan dari dalam dirinya sendiri (motivasi internal)
untuk menghasilkan sesuatu.
3. Proses Anak/siswa perlu diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas dan
diberikan fasilitas ang diperlukan. Kurikulum yang terlalu padat
mengakibatkan tidak ada peluang bagi siswa untuk melakukan kegiatan
kreatif, dan jenis pekerjaan yang monoton tidak menunjang bagi siswa untuk
mengungkapkan dirinya secara kreatif.
4. Produk Kondisi yang memungkinkan seseorang untuk menciptakan produk
kreatif yang bermakna yaitu kondisi pribadi dan kondisi lingkungan. Kedua
kondis tersebut seberapa jauh mampu menimbulkan kegiatan kreatif dan
menghasilkan sesuatu produk kreatif.

12
Studi Kasus Tentang Kreativitas Guru Pada Pembelajaran Tematik Integratif
Di SD Anak Saleh Malang

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan


bahwa kreativitas guru dalam proses pembelajaran tematik integratif dikelas 1 SD
Anak Saleh Malang cukup baik, karena pada umumnya guru kelas telah dapat
membuat dan melakukan perencanaan pembelajaran, pengelolaan pelaksanaan
pengajaran dengan baik, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang
autentik ,motivatif, edukatif, dan menggunakan bentuk-bentuk penilaian yang
bervariasi.

13
Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas guru dalam pembelajaran
tematik integratif di SD Anak Saleh Malang terdiri dari faktor pendukung dan faktor
penghambat.
Faktor pendukungnya adalah :
1.keaktifan guru dalam komunitas profesi dan mengikuti kegiatan pelatihan membuat
guru memiliki keterampilan yang baik dalam menggunakan berbagai macam sumber
belajar, mengkombinasikan berbagai metode pembelajaran, mengelola kelas, dam
menggunakan bentuk-bentuk penilaian yang bervariasi.
2.Motivasi berprestasi mendorong guru untuk selalu belajar meningkatkan cara
mengejarnya.
3.Rekan kerja guru yang ramah dan peduli terhadap dirinya menjadikan guru
semangat dalam kebersamaan.
4.Kelengkapan sarana pembelajaran menjadi faktor yang mendorong guru untuk
menyalurkan kreativitasnya dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menarik.

Adapun faktor penghambatnya :


1. Pendidikan guru kelas yang tidak linier
2. Kurangnya penghargaan dari atasan
3. Faktor kesejahteraan guru

Adapun upaya yang telah dilakukan sekolah untuk meningkatkan kreativitas


guru dalam pembelajaran tematik di SD Anak Saleh Malang adalah mengembangkan
kompetensi guru, mendorong guru untuk studi lanjut, memberikan supervisi yang
intensif, dan menciptakan iklim kerja yang kondusif.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah membaca materi kreatifitas diatas dapat disimpulkan bahwasebenarnya
setiap manusia memiliki potensi kreatifitas untuk mengembangkan setiapbakat yang
dimiliki, dan faktor yang mempengaruhi yaitu keluarga, sekolah, danmasyarakat.
Tugas kita sebagai seorang guru (calon pendidik) adalah membantu siswadan
mengarahkannya untuk lebih kreatif melalui metode pembelajaran yang efektif
dandisenangi oleh siswa sehingga siswa mampu berkembang dalam berfikir maupun
dalammengesplor bakat dan minat yang dimiliki.

15
3.2 Saran

3.2.1 Bagi Guru


Metode belajar efektif dan menyenangkan seperti school to naturedapat
membantu siswa dalam mengembangkan kreatifitasnya, oleh sebab itu guru
diharapkan setiap harinya mampu membuat ide-ide yang berbeda untukmelakukan
pengajaran pada anak didiknya.

3.2.2 Bagi Mahasiswa


Sebagai seorang mahasiswa kita harus bisa menumbuhkan kreativitas
dan inovasi yaitu :
1.peluang dan kesempatan. Kita harus bisa mengamati setiap peluang dan

kesempatan disekitar.
2.Menumbuhkan rasa ingin tahu.
3.Membuka jaringan yang luas
4.Harus berani
5.Selalu berfikir positif

16
DAFTAR PUSTAKA

Conny Semiawan. 1984. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah menengah.
Jakarta: Gramedia.
Mangunhardjono, A.M. 1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius.
Utami Munandar. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta: Rineka
Cipta.
Cambell, David.(1986).mengembangkan kreativitas. Yogyakarta :kansius.
Majid Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Hawadi Akbar Reni. (2001).Kreativitas, Jakarta : Grasindo.
Hasnawati. (2013) .Sistem pembelajaran Terpadu Di Sekolah, Marwah, 12 (1).

17
https://news.bsi.ac.id/2022/02/07/begini-cara-efektif-menumbuhkan-kreativitas-dan-
inovasi/

18

Anda mungkin juga menyukai