Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PEMBELAJARAN KREATIF

PROBLEM-PROBLEM KREATIVITAS

SISWA DISEKOLAH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. AINNUR FITRIYA 1203351004


2. IRMA AFRIANI NASUTION 1203351024
3. MEGA HAFNI SIREGAR 1203351020

KELAS : BK REGULER C 2020


DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN


BIMBINGAN PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan kepada tim untuk menyelesaikan Makalah ini. Tim juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons, selaku dosen mata kuliah yang
telah memberikan tugas dan bimbingan sehingga menambah wawasan dalam situasi sekarang
ini.

Makalah ini disusun oleh tim dengan tujuan memenuhi tugas wajib mata
Pembelajaran Kretif yang diberikan oleh Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons. Pada
kegiatan ini, tim menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata tim mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 10 September 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MENUNJANG KREATIVITAS


B. BERFIKIR KREATIF
C. STRATEGI 4P DALAM PENGEMBANGAN KRATIVITAS
D. TANTANGAN DAN HAMBATAN DALAM BERFIKIR KREATIF
E. PERKEMBANGAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN

BAB III PENUTUP

A. SIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap manusia pasti memiliki kreativitas baik itu kreativitas dalam bidang seni
ataupun keilmuan. Kreatifitas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah untuk
diartikan, bahkan susah untuk dijalankan dalam kehidupan keseharian bagi yang belum
terbiasa dan yang masih terbelenggu dengan pikiran bahwa kreativitas itu harus
menghasilkan ciptaan yang luar biasa hebat. Banyak orang mengatakan bahwa kreativitas itu
suatu cara berfikir untuk keluar dari masalah hidup keseharian yang melingkupi dan
membelitnya. Kreatifitas berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan suatu
masalah atau fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi sesuatu yang baru.
Bahkan kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang
baru.

Dalam belajar kreativitas berperan penting untuk membantu individu agar semakin
maju dalam belajar dan menciptakan inovasi-inovasi baru agar belajarnya lebih mudah
dipahami. Sedangkan dalam pembelajaran kreatif berperan penting membantu guru dan yang
lainnya untuk lebih memahami masalah siswa atau anak dalam belajar kemudian
mengembangkan pembelajaran yang lebih baik dan kreatif agar anak atau siswa cepat
menangkap sesuatu, memahami apa yang diberikan, mampu memecahkan persoalan, dan
akhirnya sendiri dapat menjadi individu yang sangat kreatif. Dalam prakteknya ternyata
untuk menjadi seseorang yang kreatif sangatlah sulit. Hal ini dikarenakan adanya faktor
penghambat baik dari dalam diri maupun luar diri. Untuk itu kita perlu mengenali hal
tersebut, sehingga dampak yang menghambat kreativitas dapat diminimalisir.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan faktor-faktor yang menunjang kreativitas!


2. Bagaimana cara berfikir kreatif?
3. Jelaskan strategi 4p dalam pengembangan kreatif!
4. Jelaskan tantangan dan hambatan dalam berfikir kreatif!
5. Bagaimana pengembangan kreativitas dalam pembelajaran!

C. TUJUAN

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah


2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang baru
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor Yang Menunjang Kreativitas

Faktor-faktor pendorong kreatifitas setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat
yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu
perlu kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu
sendiri.

Faktor penunjang kreatifitas yaitu :

1. Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga yang harmonis dan demokratis mendorong anak untuk


mengekspresikan diri tanpa tekanan dan hambatan.

2. Faktor Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Suasana, kondisi sekolah sangat
menentukan kreatifitas berkembang.

3. Faktor Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang berbeda, lingkungan yang
tidak kondusif mengakibatkan anak tidak berkembang kreatifitasnya.

B. Berfikir Kreatif
Berfikir kreatif dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang digunakan ketika
seorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu gagasan baru. Gagasan baru tersebut
merupakan gabungan gagasan sebelumnya yang belum pernah diwujudkan .

Pengertian ini lebih memfokuskan pada proses individu untuk memunculkan gagasan
baru yang merupakan gabungan gagasan-gagasan sebelumnya yang belum diwujudkan atau
masih dalam pemikiran. Pengertian berfikir ini ditandai adanya gagasan baru yang
dimunculkan sebagai hasil dari proses berfikir tersebut.

Kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Sedangkan kreatif adalah


orang melihat yang sama tapi berfikir dengan cara yang berbeda. Orang kreatif mampu stand
out of the crowd tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan kreatifitas membuat peluang
baru dan terbuka. Berfikir kreatif berarti melibatkan diri dalam proses mental yang
dipergunakan dalam bentuk berfikir yang meliputi bidang tanggapan, asosiasi, dan
penggunaan kembali.

Tugas utama sebagai siswa kreatif dalam berfikir adalah :

 Sanggup meneriman segala uraian guru dan tugas yang harus dipecahkan

 Menyingkat pengalaman belajar

 Memberi analisis tentang pemecahan masalah

 Memberi kritik yang sehat tentang pemecahan masalah


 Dapat menggunakan ilmu yang dimiliki dalam perbuatan dan tindakan

Ciri-ciri berfikir kreatif antara lain :

 Hasil yang dicapai bersifat orisinil

 Menggunakan prosedur dengan cara-cara baru dan tidak dapat diperkirakan

C. Strategi 4P Dalam Pengembangan Kreativitas

Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan mengungkapkan
dirinya secara kreatif dalam bidang dan kadar yang berbeda -beda. Yang penting dalam
pendidikan adalah bahwa bakat kreatif dapat dan perlu ditingkatkan dan dikembangkan.
Pengembangan kreatifitas dengan pendekatan 4P yakni :

1. Pribadi
Kreatifitas adalah ungkapan keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungan.
Dari pribadi yang unik inilah diharapkan timbul ide – ide baru dan produk – produk yang
inovatif.

2. Pendorong
Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan dari
lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian
penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri (motivasi
internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan
yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung.
Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan kreatif peserta didik mereka dan
lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh
rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula pendidik meskipun menyadari pentingnya
perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah
murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi pengembangan kreativitas.

3. Proses
Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk bersibuk
secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya
dalam berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan
kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif.

4. Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna
adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang
untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan , kegiatan) kreatif. Yang tidak boleh
dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai produk kreatifitas peserta didik dan
mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau
memamerkan hasil karya peserta didik. Ini akan lebih menggugah minat peserta didik
untuk berkreasi.

D. Tantangan Dan Hambatan Dalam Berfikir Kreatif

Kreativitas merupakan kemampuan mental psikologis yang tidak tampak langsung


secara kasat mata. Kreativitas seringkali terbelenggu oleh pola berpikir yang kaku dan
terikat pada kaidah-kaidah baku atau alur sebab akibat secara konvensional. Disatu pihak,
pola berpikir demikian dapat memudahkan penentuan keputusan akhir dan
mengkomunikasikannya kepada pihak lain, namun di lain pihak malah akan mematikan
timbulnya insiatif dan selanjutnya membatasi berkembangnya kreativitas, sehingga inovasi
sulit diperoleh.
Ada banyak tantangan yang dihadapi dalam proses berpikir kreatif, di antaranya adalah:
1. Ragu-ragu dan tidak ada keberanian dalam menyampaikan ide karena dihantui
perasaan takut salah, hawatir idenya akan dilecehkan orang lain, dan takut
dikucilkan dari lingkungan;
2. Sangat terikat pada mekanisme berpikir yang sudah terpola secara baku, sehingga
memandang tidak perlu direpotkan dengan mencari-cari sesuatu yang baru dan
belum tentu akan menjadi lebih baik;
3. Kondisi lingkungan yang bersifat status quo sehingga cenderung akan menolak
perubahan;
4. Proses berpikir yang lamban sehingga idenya keburu ditangkap pihak lain.
Lingkungan dan budaya tradisional seringkali menjadi penghambat utama bagi lahirnya
kreativitas. Misalnya: kurangnya wawasan dan penguasaan pengetahuan yang terbatas,
tradisi turun temurun yang mengajarkan bahwa seorang peserta didik harus selalu patuh
akan menghambat kreativitas berpikir peserta didik, pimpinan yang bersifat otoriter tidak
memberi kesempatan kepada peserta didik buahnya untuk berbeda pendapat, penolakan
lingkungan atas ide kreatif yang dimunculkan akan mematikan semangat orang untuk
menemukan terobosan baru, suasana hati yang sedang gundah atau panas akan ikut
menutup lahirnya ide baru, demikian pula ancaman atau tekanan (pressure) dari pihak lain
dapat membuyarkan gagasan-gagasan baru.

E. Pengembangan Kreativitas Dalam Pembelajaran

Peran pendidik sebagai brain power menjadi motor penggerak untuk melahirkan
karya-karya kreatif peserta didik bangsa. Kini sudah saatnya pendidik menjadi pelopor dan
pengembang kreativitas siswa melalui penyelenggaraan proses pembelajaran yang
menumbuhkembangkan kemampuan kreatif.
Kreativitas tidak akan muncul secara instan, melainkan berproses dalam sebuah alur
berpikir. Berpikir kreatif awalnya dirangsang oleh munculnya berbagai kepenasaran dan
keingintahuan (curioucity), atau didorong oleh kebutuhan untuk memecahkan masalah yang
rumit.
Bagaimanapun luasnya pengetahuan dan tingginya skill yang dimiliki pendidik,
apabila tidak disertai kemampuan transformasi secara baik, maka akan sulit bagi siswa untuk
memahami penjelasan pendidiknya. Sehubungan dengan hal itu, kemampuan pedagogik
menjadi sangat penting bagi seorang pendidik.

Pengembangan kreativitas dalam proses pembelajaran dapat dilakukan melalui


tahapan sebagai berikut:
1. Menyadari adanya masalah yang menarik perhatian dan penting untuk segera dicari
pemecahannya, atau menghadapi kebutuhan yang urgent, atau memiliki sebuah
imajinasi yang ingin diwujudkan untuk kemaslahatan umat;
2. Mengidentifikasi akar masalah, fokus kebutuhan, serta target produk imajinasi;
3. Mencari berbagai rujukan yang dapat memberi inspirasi bagi lahirnya ide-ide baru
dalam upaya memecahkan masalah atau mewujudkan keinginan di atas;
4. Merumuskan berbagai alternatif solusi atau produk yang belum pernah atau jarang
dilakukan orang lain;
5. Menilai setiap alternatif solusi melalui diskusi secara transparan agar dapat
menemukan alternatif terbaik;
6. Mengembangkan alternatif terpilih menjadi sebuah karya inovatif
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menemukan sesuatu yang


baru yang berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas dapat ditinjau dari berbagai macam
teori yaitu teori psikoanalisa, teori humanistik dan teori Cziksentmihalyi. Dalam kreativitas
ada empat macam tahapan yang harus dijalani yaitu tahapan persiapan, tahapan inkubasi,
tahapan pencerahan, dan tahapan pelaksanaan atau pembuktian. Orang-orang yang memiliki
kreativitas tentu memiliki ciri-ciri khusus seperti kemampuan bekerja keras, berpikir mandiri,
pantang menyerah dan masih banyak lagi.

B. SARAN

Penulis mengetahui dalam makalah ini tentunya masih ada kekurangan-kekurangan


yang tanpa di senggaja atau di sadari kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan
kritik yang sifatnya membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, Tuhana Tufiq. 2013. Cara Cerdas Melejitkan IQ Kreatif Anak.

Jogjakarta: Kata Hati

Campbell, David. Tanpa Tahun. Mengembangkan Kreativitas. Disadur oleh A. M.


Mangunhardjana, 1986. Kanisius: Yogyakarta.

https://docs.google.com/document/d/1nPTgSvGbfw1TZPxthnBbedVU5nYjNAjXDUdwYk9
sFuI/edit?pli=1

http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-berfikir-kreatif-creative.html

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai