PROBLEM-PROBLEM KREATIVITAS
SISWA DISEKOLAH
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan kepada tim untuk menyelesaikan Makalah ini. Tim juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons, selaku dosen mata kuliah yang
telah memberikan tugas dan bimbingan sehingga menambah wawasan dalam situasi sekarang
ini.
Makalah ini disusun oleh tim dengan tujuan memenuhi tugas wajib mata
Pembelajaran Kretif yang diberikan oleh Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons. Pada
kegiatan ini, tim menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata tim mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia pasti memiliki kreativitas baik itu kreativitas dalam bidang seni
ataupun keilmuan. Kreatifitas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah untuk
diartikan, bahkan susah untuk dijalankan dalam kehidupan keseharian bagi yang belum
terbiasa dan yang masih terbelenggu dengan pikiran bahwa kreativitas itu harus
menghasilkan ciptaan yang luar biasa hebat. Banyak orang mengatakan bahwa kreativitas itu
suatu cara berfikir untuk keluar dari masalah hidup keseharian yang melingkupi dan
membelitnya. Kreatifitas berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan suatu
masalah atau fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi sesuatu yang baru.
Bahkan kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang
baru.
Dalam belajar kreativitas berperan penting untuk membantu individu agar semakin
maju dalam belajar dan menciptakan inovasi-inovasi baru agar belajarnya lebih mudah
dipahami. Sedangkan dalam pembelajaran kreatif berperan penting membantu guru dan yang
lainnya untuk lebih memahami masalah siswa atau anak dalam belajar kemudian
mengembangkan pembelajaran yang lebih baik dan kreatif agar anak atau siswa cepat
menangkap sesuatu, memahami apa yang diberikan, mampu memecahkan persoalan, dan
akhirnya sendiri dapat menjadi individu yang sangat kreatif. Dalam prakteknya ternyata
untuk menjadi seseorang yang kreatif sangatlah sulit. Hal ini dikarenakan adanya faktor
penghambat baik dari dalam diri maupun luar diri. Untuk itu kita perlu mengenali hal
tersebut, sehingga dampak yang menghambat kreativitas dapat diminimalisir.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Faktor-faktor pendorong kreatifitas setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat
yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu
perlu kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu
sendiri.
Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Suasana, kondisi sekolah sangat
menentukan kreatifitas berkembang.
Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang berbeda, lingkungan yang
tidak kondusif mengakibatkan anak tidak berkembang kreatifitasnya.
B. Berfikir Kreatif
Berfikir kreatif dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang digunakan ketika
seorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu gagasan baru. Gagasan baru tersebut
merupakan gabungan gagasan sebelumnya yang belum pernah diwujudkan .
Pengertian ini lebih memfokuskan pada proses individu untuk memunculkan gagasan
baru yang merupakan gabungan gagasan-gagasan sebelumnya yang belum diwujudkan atau
masih dalam pemikiran. Pengertian berfikir ini ditandai adanya gagasan baru yang
dimunculkan sebagai hasil dari proses berfikir tersebut.
Sanggup meneriman segala uraian guru dan tugas yang harus dipecahkan
Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan mengungkapkan
dirinya secara kreatif dalam bidang dan kadar yang berbeda -beda. Yang penting dalam
pendidikan adalah bahwa bakat kreatif dapat dan perlu ditingkatkan dan dikembangkan.
Pengembangan kreatifitas dengan pendekatan 4P yakni :
1. Pribadi
Kreatifitas adalah ungkapan keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungan.
Dari pribadi yang unik inilah diharapkan timbul ide – ide baru dan produk – produk yang
inovatif.
2. Pendorong
Untuk mewujudkan bakat kreatif siswa diperlukan dorongan dan dukungan dari
lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apresiasi, dukungan, pemberian
penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri siswa sendiri (motivasi
internal) untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam lingkungan
yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat dalam lingkungan yang tidak mendukung.
Banyak orang tua yang kurang menghargai kegiatan kreatif peserta didik mereka dan
lebih memprioritaskan pencapaian prestasi akademik yang tinggi dan memperoleh
rangking tinggi dalam kelasnya. Demikian pula pendidik meskipun menyadari pentingnya
perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah
murid yang banyak maka tidak ada waktu bagi pengembangan kreativitas.
3. Proses
Untuk mengembangkan kreativitas siswa, ia perlu diberi kesempatan untuk bersibuk
secara aktif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya
dalam berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan
kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif.
4. Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna
adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang
untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan , kegiatan) kreatif. Yang tidak boleh
dilupakan adalah bahwa pendidik menghargai produk kreatifitas peserta didik dan
mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan mempertunjukkan atau
memamerkan hasil karya peserta didik. Ini akan lebih menggugah minat peserta didik
untuk berkreasi.
Peran pendidik sebagai brain power menjadi motor penggerak untuk melahirkan
karya-karya kreatif peserta didik bangsa. Kini sudah saatnya pendidik menjadi pelopor dan
pengembang kreativitas siswa melalui penyelenggaraan proses pembelajaran yang
menumbuhkembangkan kemampuan kreatif.
Kreativitas tidak akan muncul secara instan, melainkan berproses dalam sebuah alur
berpikir. Berpikir kreatif awalnya dirangsang oleh munculnya berbagai kepenasaran dan
keingintahuan (curioucity), atau didorong oleh kebutuhan untuk memecahkan masalah yang
rumit.
Bagaimanapun luasnya pengetahuan dan tingginya skill yang dimiliki pendidik,
apabila tidak disertai kemampuan transformasi secara baik, maka akan sulit bagi siswa untuk
memahami penjelasan pendidiknya. Sehubungan dengan hal itu, kemampuan pedagogik
menjadi sangat penting bagi seorang pendidik.
A. SIMPULAN
B. SARAN
https://docs.google.com/document/d/1nPTgSvGbfw1TZPxthnBbedVU5nYjNAjXDUdwYk9
sFuI/edit?pli=1
http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-berfikir-kreatif-creative.html
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta