Anda di halaman 1dari 6

Nama Guru : Kasmaria Saragih S.

Pd

Mindo Manurung S.Pd

Sengli Gultom S.Pd

Mapel : IPS

Kelas : VIII

Tanggal : 19 Maret 2021

Hari : Jumat

B. KONDISI MASYARAKAT INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN

1. Pengaruh Monopoli Dalam Perdagangan

Kalian tentu sering mendengar istilah monopoli. Apakah yang disebut monopoli?
Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.
Bagaimanakah dampak monopoli? Bagi pelaku perusahaan, monopoli sangat menguntungkan
karena mereka dapat menentukan harga beli dan harga jual. Sebagai contoh, pada saat
melakukan monopoli rempah-rempah di Indonesia, VOC membuat perjanjian dengan
kerajaan-kerajaan di Indonesia. Isinya, setiap kerajaan hanya mengizinkan rakyat menjual
hasil bumi kepada VOC. Karena produsen sudah dikuasai VOC, maka pada saat rempah-
rempah dijual, harganya sangat turun. Sebaliknya, VOC menjualnya kembali ke Eropa
dengan harga yang sangat tinggi.

VOC memang dibentuk dengan tujuan untuk menghindari persaingan diantara


perusahaan dagang Belanda dan memperkuat diri agar dapat bersaing dengan perusahaan
dagang dari hegara lain, seperti Portugis dan Inggris. Oleh pemerintah Kerajaan Belanda,
VOC diberi hak-hak istimewa yang dikenal dengan nama hak Oktroi, seperti:

1. Hak mencetak uang.

2. Hak memiliki angkatan perang.

3. Hak memerintah daerah yang diduduki.

4. Hak melakukan perjanjian dengan raja-raja.

5. Hak memonopoli perdagangan rempah-rempah.

6. Hak mendirikan benteng.


Dengan adanya hak oktroi tersebut Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Indonesia
untuk menandatangani kontrak monopoli dengan berbagai cara. Salah satu caranya adalah
politik adu domba atau dikenal devide et impera. Siapa yang diadu domba? Adu domba
yang dilakukan Belanda dapat terjadi terhadap kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain,
atau antarpejabat kerajaan. Apa tujuan Belanda melakukan adu domba?

Belanda berharap akan terjadi permusuhan antarbangsa Indonesia, sehingga terjadi


perang antarkerajaan. Belanda juga terlibat dalam konflik internal yang terjadi di kerajaan.
Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda mendukung salah satu kerajaan yang
berperang. Demikian halnya saat terjadi konflik di dalam kerajaan, Belanda akan mendukung
salah satu pihak. Setelah pihak yang didukung Belanda menang, Belanda akan meminta balas
jasa.

Seusai perang, Belanda biasanya meminta imbalan berupa monopoli perdagangan


atau penguasaan atas beberapa lahan atau daerah. Akibat monopoli, rakyat Indonesia sangat
menderita. Mengapa demikian? Dengan adanya monopoli, rakyat tidak memiliki kebebasan
menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil bumi hanya kepada VOC. VOC
dengan kekuasaannya membeli hasil bumi rakyat Indonesia dengan harga yang sangat
rendah. Padahal apabila rakyat menjual kepada pedagang lain, harganya bisa jauh lebih
tinggi.

Berikut ini kebijakan-kebijakan VOC yang diterapkan di Indonesia.

1. Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan


monopoli perdagangan.

2. Melaksanakan politik devide et impera (memecah dan menguasai) dalam rangka


untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.

3. Untuk memperkuat kedudukannya, perlu mengangkat seorang Gubernur Jenderal.

4. Melaksanakan sepenuhnya hak Oktroi yang diberikan pemerintah Belanda.

5. Membangun pangkalan/markas VOC yang semula di Banten dan Ambon, dipindah ke


Jayakarta (Batavia).

6. Melaksanakan pelayaran Hongi (Hongi tochten).

7. Adanya hak ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang
melebihi ketentuan.

8. Adanya verplichte leverantie (penyerahan wajib) dan Prianger stelsel (sistem


Priangan).
Berikut ini pengaruh kebijakan VOC bagi rakyat Indonesia.

1. Kekuasaan raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh
VOC.

2. Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru di


bawah kendali VOC.

3. Hak oktroi (istimewa) VOC, membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin, dan
menderita.

4. Rakyat Indonesia mengenal ekonomi uang, mengenal sistem pertahanan benteng,


etika perjanjian, dan prajurit bersenjata modern (senjata api, meriam).

5. Pelayaran Hongi, dapat dikatakan sebagai suatu perampasan, perampokan,


perbudakan, dan pembunuhan.

6. Hak ekstirpasi bagi rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan atau sumber
penghasilan yang bisa berlebih.

2. Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa

Kebijakan pemerintah Kerajaan Belanda yang dikendalikan oleh Prancis sangat kentara pada
masa Gubernur Jenderal Daendels (1808 – 1811). Kebijakan yang diambil Daendels sangat
berkaitan dengan tugas utamanya yaitu untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan
pasukan Inggris.

Dalam upaya mempertahankan Pulau Jawa, Daendels melakukan hal-hal berikut.

1. Membangun ketentaraan, pendirian tangsi-tangsi/ benteng, pabrik mesiu/senjata di


Semarang dan Surabaya serta rumah sakit tentara.

2. Membuat jalan pos dari Anyer sampai Panarukan dengan panjang sekitar 1.000 km.

3. Membangun pelabuhan di Anyer dan Ujung Kulon untuk kepentingan perang.

4. Memberlakukan kerja rodi atau kerja paksa untuk membangun pangkalan tentara.

Berikut ini kebijakan-kebijakan yang diberlakukan Daendels terhadap kehidupan rakyat.

1. Semua pegawai pemerintah menerima gaji tetap dan mereka dilarang melakukan
kegiatan perdagangan.

2. Melarang penyewaan desa, kecuali untuk memproduksi gula, garam, dan sarang
burung.

3. Melaksanakan contingenten yaitu pajak dengan penyerahan hasil bumi.


4. Menetapkan verplichte leverantie, kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada
pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan.

5. Menerapkan sistem kerja paksa (rodi) dan membangun ketentaraan dengan melatih
orangorang pribumi.

6. Membangun jalan pos dari Anyer sampai Panarukan sebagai dasar pertimbangan
pertahanan.

7. Membangun pelabuhan-pelabuhan dan membuat kapal perang berukuran kecil.

8. Melakukan penjualan tanah rakyat kepada pihak swasta (asing).

9. Mewajibkan Prianger stelsel, yaitu kewajiban rakyat Priangan untuk menanam kopi.

Pengaruh kebijakan pemerintah kerajaan yang diterapkan oleh Daendels sangat berbekas
dibanding penggantinya, Gubernur Jenderal Janssens yang lemah. Langkah-langkah
kebijakan Daendels yang memeras dan menindas rakyat menimbulkan:

1. kebencian yang mendalam baik dari kalangan penguasa daerah maupun rakyat,

2. munculnya tanah-tanah partikelir yang dikelola oleh pengusaha swasta,

3. pertentangan/perlawanan penguasa maupun rakyat,

4. kemiskinan dan penderitaan yang berkepanjangan, serta

5. pencopotan Daendels.

Pada tahun 1810, Kaisar Napoleon menganggap bahwa tindakan Daendels sangat otoriter.
Pada tahun 1811 Daendels ia ditarik kembali ke negeri Belanda dan digantikan oleh
Gubernur Jenderal Janssens. Ternyata Janssens tidak secakap dan sekuat Daendels dalam
melaksanakan tugasnya. Ketika Inggris menyerang Pulau Jawa, ia menyerah dan harus
menandatangani perjanjian di Tuntang pada tanggal 17 September 1811. Perjanjian tersebut
dikenal dengan nama Kapitulasi Tuntang, yang berisi sebagai berikut.

a. Seluruh militer Belanda yang berada di wilayah Asia Timur harus diserahkan kepada
Inggris dan menjadi tawanan militer Inggris.

b. Hutang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris.

c. Pulau Jawa dan Madura serta semua pelabuhan Belanda di luar Jawa menjadi daerah
kekuasaan Inggris (EIC).
TUGAS SOAL PILIHAN BERGANDA

1. Rute kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia berikut ini yang benar adalah ....

A. Benua Eropa - Pantai Barat Afrika - Tanjung Harapan - Malaka - Maluku


B. Benua Eropa - Samudera Atlantik - Benua Amerika - Samudera Pasifik - Maluku
C. Benua Eropa - Pantai Barat Afrika - Tanjung Harapan - Samudera Hindia - Selat
Sunda - Banten
D. Benua Eropa - Tanjung Harapan - Samudera atlantik - Selat Sunda - Banten

2. Ekspedisi bangsa Belanda yang dipimpin Cornelis de Houtman pertama kali tiba di
pelabuhan ....

A. Malaka
B. Sunda
C. Banten
D. Maluku

3. Tujuan dibentuknya VOC adalah ....

A. membuka hubungan kerjasama antar sesama pedagang bangsa Barat


B. untuk menjalin kerjasama dengan para pedagang pribumi
C. mengusir para pedagang asal Belanda lainnya yang baru masuk
D. mencegah terjadinya persaingan tidak sehat diantara para pedagang Belanda

4. Nasib pedagang Asia setelah kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia adalah ....

A. perdagangan semakin menguntungkan karena bangsa Barat membeli dengan harga


tinggi
B. kehidupan pedagang Asia terangkat dengan kedatangan bangsa-bangsa Barat
C. rantai perdagangan antara petani Indonesia dengan pedagang Asia terputus
D. terjalin hubungan kerjasama untuk menguasai perdagangan di Indonesia

5. Penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau beberapa perusahaan disebut ....

A. pasar bebas
B. kongsi dagang
C. monopoli
D. oligopoli

6. Pernyataan berikut yang menggambarkan praktik monopoli perdagangan VOC adalah ....

A. VOC tidak dapat menentukan sendiri harga beli hasil bumi rakyat
B. pedagang-pedagang lain diperbolehkan membeli hasil bumi
C. rakyat diberikan kebebasan menjual hasil bumi kepada siapapun
D. rakyat tidak diperbolehkan menjual hasil bumi selain kepada VOC
7. Dampak monopoli dagang dan adu domba VOC terhadap rakyat Indonesia adalah ....

A. timbul rasa kecewa, benci, dan perlawanan di berbagai daerah


B. pedagang pribumi dapat menjual hasil bumi dengan harga mahal kepada VOC
C. raja-raja mendukung pelaksanaan monopoli perdagangan oleh VOC
D. perekonomian semakin membaik setelah VOC melakukan monopoli dagang

8. Penyebab utama kebangkrutan VOC adalah ....

A. korupsi dan manajemen dalam perusahaan yang buruk


B. banyak mengalami kekalahan dalam perang melawan kerajaan
C. posisi terjepit oleh persekutuan dagang asal Inggris (EIC)
D. rakyat Indonesia tidak ada lagi menjalin hubungan dagang

9. Pengerahan paksa tenaga manusia dalam pembangunan sarana dan prasarana umum pada
masa pemerintahan Hindia Belanda disebut ....

A. devide et impera
B. cultuur stelsel
C. landrent
D. rodi

10. Pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan sepanjang 1000 kilometer dipimpin
oleh ....

A. Gubernur Jan Pieterszoon Coen


B. Gubernur Herman Willem Daendels
C. Gubernur Thomas Stamford Raffles
D. Gubernur Johannes Van Den Bosch

11. Sistem sewa tanah (landrent-system) merupakan bentuk kebijakan pemerintah


penjajahan ....

A. Portugis
B. Spanyol
C. Inggris
D. Belanda

Anda mungkin juga menyukai