No : 25
Kls : XI I
1.
A. Berikut Latar Belakang berdirinya VOC
Pendirian VOC pada tahun 1602 merupakan respons terhadap situasi ekonomi dan
geopolitik yang ada pada saat itu. Pada abad ke-17, Belanda merupakan salah satu
negara yang berperang untuk kemerdekaan dan kemandirian politik serta ekonomi
dari Spanyol yang kuasa.
1. Hongi tochten (Pelayaran Hongi), yakni pelayaran pantai yang dilengkapi dengan
angkatan perang untuk mengawasi para pedagang Maluku supaya mereka tidak
menjual hasil rempah-rempahnya kepada pedagang lain dan jika melanggar mereka
akan mendapat hukuman berat.
2. Ekstirpasi, yaitu menebang tanaman rempah-rempah penduduk agar tidak
mengalami produksi yang berlebihan.
3. Contingenten, yaitu kewajiban rakyat untuk membayar pajak dalam bentuk hasil
bumi.
2.
A. Berikut ini kebijakan Thomas Stamford Raffles di Indonesia dalam
berbagai bidang :
Kebijakan Raffles di bidang politik
1. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan (berlangsung hingga 1964), yang
dibagi lagi menjadi beberapa distrik.
2. Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi
menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat. Sistem
pemerintahan feodal oleh Raffles dianggap dapat mematikan usaha-usaha
rakyat.
3. Penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang diperoleh secara turun-
temurun. Mereka kemudian dijadikan pegawai pemerintah kolonial yang
langsung di bawah kekuasaan pemerintah pusat.
4. Politik memecah belah juga menjadi salah satu kebijakan Inggris di Indonesia
Kebijakan Raffles di bidang ekonomi
1. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib
(Verplichte Leverantie) sejak zaman VOC yang dianggap memberatkan
rakyat.
2. Menetapkan sistem sewa tanah (landrent system).
3. Pajak dibayarkan kepada kolektor yang dibantu oleh kepala desa tanpa melalui
bupati.
4. Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedangkan
pemerintah membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman yang
paling menguntungkan.
5. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras.
Kebijakan Raffles di bidang sosial
1. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa).
2. Penghapusan perbudakan, meskipun pada praktiknya Raffles melanggar
undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis
perbudakan.
3. Peniadaan pynbank, yaitu hukuman kejam dengan melawan harimau.
Kebijakan Raffles di bidang hukum
1. Sistem peradilan Raffles berorientasi pada besar kecilnya kesalahan, bukan
didasarkan atas warna kulit (ras) seperti Daendels.
2. Berikut ini badan-badan penegak hukum yang ada pada masa Raffles :
Court of Justice pada setiap residen
Court of Request pada setiap divise
Police of Magistrate
3. Raffles juga meniadakan pengadilan yang dilaksanakan oleh para bupati,
karena akan menimbulkan dualisme dalam hukum.
Kebijakan Raffles di bidang ilmu pengetahuan
1. Ditulisnya buku berjudul History of Java.
2. Memberikan bantuan kepada John Crawfurd (Residen Yogyakarta) untuk
mengadakan penelitian yang menghasilkan buku berjudul History of the
East Indian Archipelago.
3. Mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan
dan ilmu pengetahuan.
4. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi.
5. Dirintisnya Kebun Raya Bogor.
4.
Dampak positif :
1. akyat Indonesia mengenal berbagai teknik menanam jenis-jenis tanaman baru.
Meningkatnya jumlah uang yang beredar di pedesaan, sehingga memberikan
rangsangan bagi tumbuhnya perdagangan.
2. Munculnya tenaga kerja yang ahli dalam kegiatan non pertanian yang terkait
dengan perkebunan dan pepabrikan di pedesaan.
3. Penyempurnaan fasilitas yang digunakan dalam proses tanam paksa, seperti
jalan, jembatan, penyempurnaan fasilitas pelabuhan dan pabrik serta gudang
untuk hasil budidaya.
Dampak Negatif :
1. Timbul kelaparan
2. Memakan waktu
3. Memakan waktu
4. Membutuhkan air banyak