Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Yang menjadi alasan memilih judul “Kekuasaan VOC Di Indonesia " ini
adalah kita sebagai siswa yang masih banyak memerlukan pengetahuan yang
perlu di ketahui, serta untuk memahami lebih lanjut tentang sejarah VOC itu
sendiri ,selain itu latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pembuatan makalah dari guru sejarah kami.

Makalah ini membahas tentang awal terbentuknya ,perkembangan,dan


kebangkrutan VOC.Disini diterangkan materi yang dibutuhkan sebagai referensi
agar dapat menyempurnakan topik yang akan diperbincangkan.

Indonesia memang terkenal akan kekayaan alamnya terutama rempah-


rempahnya sehingga banyak yang datang untuk melakukan perdagangan dengan
rakyat indonesia,tetapi kenyataannya daerah tersebut di manfaatkan untuk
memperluas kekuasaan ,sehingga terjadi persaingan antar Bangsa Eropa.

Untuk mengatasi persaingan yang tidak sehat, seorang anggota parlemen


Belanda bernama Prints Maurits mengajukan usul yaitu penggabungan seluruh
perusahaan datang yang ada di Belanda menjadi satu serikat dagang. Usulan
tersebut mendapat sambutan baik. Pada tanggal 20 Maret 1602, berdiri VOC
(Verenigde Oost Compagnie )

Dari situlah awal cerita VOC dalam menguasai rempah – rempah Indonesia.
Sehingga mereka dapat berkembang yang kemudian dapat bangkrut dan akhirnya
dibubarkan.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa latar belakang terbentuknya VOC ?
2. Bagaimana perkembangan VOC di Indonesia ?
3. Usaha apa yg dilakukanVOC untuk menguasai perdagangan di Indonesia?
4. Faktor apa yang menyebabkan VOC bangkrut?
1.3 TUJUAN
 Tujuan di buatnya makalah ini adalah:
 untuk mengetahui penyebab terbentuknya VOC d i indonesia
 mengetahui perkembangan VOC di indonesia
 Mengetahui saja yang dilakukan baik itu kebijakan maupun kejahatan
yang diterapkan pada rakyat Indonesia.
 Mengetahui proses kemunduran VOC.
 Mengetahui penyebab kebangkrutan VOC hingga akhirnya dibubarkan.

Harapan saya adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri,
akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka yang membutuhkan untuk referensi
ataupun bahan bacaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA VOC

Belanda datang ke Indonesia sejak tahun 1596,beberapa kongsi dagang Belanda


melakukan melakukan monopoli perdagangan dan meraup keuntungan yang
melimpah dari kepulauan Indonesia itu sendiri, sehingga terjadi persaingan antar
kongsi dagang Belanda,selain itu belanda juga harus bersaing dengan kongsi
dagang inggris yaitu EIC (east india Compagnie).

Terkait adanya persaingan antar kongsi Belanda, maka Pemerintahan dan


Parlemen Belanda mengusulkan agar antar kongsi Belanda mendirikan sebuah
perusahaan dagang yang lebih besar. Pada tanggal 20 Maret 1602 secara resmi
dibentuklah persekutuan kongsi dagang Belanda yang diberi nama Vereenigde
Oost Indische Compagnie (VOC). VOC memilii kantor pusat di Amsterdam.

Adapun tujuan dibentuk VOC adalah :

 Menghindari persaingan antara kongsi dagang Belanda itu sendiri


 Membantu keuangan pemerintah Belanda
 Memperkuat posisi sehingga dapat melaksanakan monopoli perdagangan
 Menjalankan pemerintahan sebagai wakil pemerintah Belanda di Hindia
Timur

Pengurus pusat VOC terdiri atas tujuh belas orang atau dikenal dengan sebutan
heerenzeventien.

Dalam menjalankan tugasnya VOC mendapat wewenang dari pemerintah belanda


berupa hak oktroi,yang meliputi:

 Hak mencetak uang


 Hak untuk memelihara angkatan perang

3
 Hak untuk memerintah daerah yang diduduki
 Hak untuk melakukan perjanjian dengan raja raja
 Hak untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah

Keberhasilan VOC memperluas wilayah merepotkan heeren zeventien dalam


mengurusi keorganisasian VOC,sehingga pada tahun 1610 heeren zeventien
menunjuk seorang Gubernur Jenderal yang bertugas mengendalikan kekuasaan di
wilayah kekuasaan VOC ,Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Both,dan
untuk menjalankan tugasnya gubernur jenderal VOC dibantu oleh sebuah dewan
bernama Raad Van Indie (dewan hindia).

2.2 KEBIJAKAN –KEBIJAKAN VOC

Untuk menguasai perdagangan rempah –rempah di kepulauan maluku ,VOC


menerapkan kebijakan kebijakan sebagai berikut :

 Hongi tochten (pelayaran hongi) yaatu pelayaran pantai yang dilengkapi


dengan angkatan perang untuk mengawasi para pedagang maluku agar
tidak menjual tanaman rempah-rempah kepada pedagang lain dan jika
melanggar peraturan maka akan mendapat hukuman berat.
 Ekstirpasi yaitu menebang tanaman rempah-rempah penduduk agar
produksi rempah–rempah tidak berlebihan.
 Contingenten yaitu kewajiban rakyat untuk membayar pajak bumi.

2.3 PERKEMBANGAN VOC

Jenderal Pieter Both memimpin VOC hingga tahun 1614,selanjuttnya di


gantikan oleh Gerard Reynst selama satu tahun,kemudian pada tahun 1615
Gubernur Jenderal VOC di pegang oleh Laurent Reael.Di bawah
kepemimpinannya VOC berhasil membangun gedung Mauritius di tepi Sungai
Ciliwung.Gubernur Jenderal Laurents Real memimpin VOC hingga tahun 1619
dan digantikan oleh Jan Pieterszoon Coen.

4
Pada masa pemerintahan J.P Coen pada tanggal 30 mei 1619 ia bersama delapan
belas kapal perangnya berhasil menguasai Jayakarta dan membakar isi kota
Jakarta.selanjutnya di atas puing –puing kota Jayakarta J.P Coen membangun kota
baru yang di beri nama Batavia.sejak saat itu kota Batavia menjadi pusat kekuatan
VOC.Setelah memiliki basis kekuatan di Ambon dan Batavia,usaha VOC untuk
menguasai kerajaan–kerajaan lokal dan pelabuhan semakin ditingkatkan,dengan
cara menerapkan politik adu domba ( devide it impera) .

Dalam perkembangannya ,VOC pandai memanfaatkan konflik pribumi. Dalam


konflik tersebut ,biasanya penguasa setempat akan meminta bantuan kepada
VOC, dan sebagai imbalannya VOC meminta daerah kekuasaan.yang nantinya
akan di jadikan pangkalan VOC dan tempat untuk memasarkan barang.Pada
tahun 1641 VOC berhasil menggantikan portugis di Malaka, setelah menguasai
Malaka VOC berhasil menguasai Aceh.

Untuk mengawasi kegiatan monopoli perdagangan di beberapa wilayah,VOC


tetap menjalankan pelayaran hongi.Sementara itu, untuk memperkuat
kedudukannya ,VOC mendirikan benteng pertahanan di setiap wilayah yang
berhasil dikuasai, benteng tersebut antara lain : Benteng Duurstede,Bentang
Nassau,Benteng Victoria,Benteng Orange, Dan Benteng Rotterdam.VOC juga
berusaha memperluas wilayah kekuasaanya hinnga ke Papua pada tahun 1606
,selanjutnya pada tahun 1667 pulau- pulau di sekitar Papua yang sebelumnya di
bawah kekuasaan kerajaan Tidore berhasil dikuasai oleh VOC.

Di setiap wilayah yang dikuasai ,VOC tidak hanya melakukan monopoli


perdagangan tetapi berusaha mengatur kegiatan politik dan pemerintah di wilayah
tersebut.dengan hak oktroi yang dimiliki ,VOC dapat bertindak selayaknya sebuah
negara.

5
2.4 KEBANGKRUTAN VOC

Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, VOC mengalami puncak
kejayaan. Penguasa dan kerajaan-kerajaan lokal berhasil diungguli. Jalur
perdagangan yang dikendalikan VOC menyebar luas membentang dari
Amsterdam, Tanjung Harapan, India sampai Irian/Papua. Keuntungan
perdagangan rempah-rempah juga melimpah. Namun di balik itu ada persoalan-
persoalan yang bermunculan. Semakin banyak daerah yang dikuasai ternyata juga
membuat pengelolaan semakin kompleks

Kendala dan permasalahan yang dihadapi VOC, terutama yang berhubungan


dengan masalah keuangan yang pada akhirnya membawa kongsi dagang itu
kepada kebangkrutan. Hal ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal VOC
itu sendiri VOC.

Faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC yaitu:

 Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi


 Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah kekuasaan VOC yang
sangat luas
 kegemaran rakyat VOC untuk berfoya –foya

Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC yaitu :

 Meletusnya revolusi prancis yang menyebabkan belanda jatuh ketangan


belanda dibawah kepemimpinan napoleon Bonaparte.
 Reaksi penetangan oleh rakyat indonesia terhadap VOC dalam bentuk
peperangan yang banyak menyedot dana dan tenaga.

Untuk mengatasi hal tersebut VOC segera meminta bantuan berupa pinjaman
uang kepada pemerintah Belanda.Dalam perkembangan selanjutnya.Setelah
melihat ketidakberesan dalam kongsi dagang tersebut, saham dan daerah
kekuasaan VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda,Kemudian p ada tanggal
31 Desember 1799 VOC dibubarkan.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Setelah menemukan daerah penghasil rempah – rempah, perdagangan antar


bangsa pun meningkat. Untuk menghindari persaingan antar pedagang satu
bangsa dibentuklah kongsi dagang. Dalam bab ini, maka Belanda mendirikan
VOC ( vereenigde Oost –Indisce Compagnie )di Indonesia yang diatur oleh
pengurus pusat yang disebut heeren zeventien

VOC merupakan organisasi yang mengurusi masalah perdagangan belanda di


Hindia Timur (Indonesia).namun dalam perkembangannya VOC bertindak seperti
sebuah negara.VOC didirikan untuk mencari keuntungan sebanyak – banyaknya
hingga akhirnya menjadi kongsi penjajah. Mulailah bercokol kolonialisme dan
imperialisme di Indonesia.

Pada kejayaannya, wilayah kekuasaan VOC semakin meluas sehingga


menimbulkan masalah dalam manajemen pemerintahan. Pengawasan tidak lagi
berjalan lancar,Pengurus VOC mulai hidup berfoya-foya dan adanya korupsi.
Sehingga utang VOC meningkat dan habis untuk membiayai perang. VOC mulai
mengalami kebangkrutan.dan kekuasaan voc diambil alih oleh Pemerintah
belanda.Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan

3.2 SARAN

Dalam makalah ini, penulis berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat
menjadikan pelajaran tentang peristiwa sejarah masuknya bangsa Eropa ke
Indonesia,termasuk keberadaan VOC yang membawa banyak pengaruh bagi
bangsa Indonesia. Pengaruh yang ada harus kita evaluasi dengan baik,jangan
sampai kita kembali terjajah dengan kedatangan bangsa dan organisasi asing
seperti VOC. Indonesia memiliki banyak sumber daya yang harus kita kelola
sepandai-pandainya agar tidak mudah dikuasai oleh bangsa asing yang akan

7
menjadikan kita budak di negara sendiri. Sebagai generasi bangsa kita harus
mengisi kemerdekaan dan menjaga keutuhan serta kasatuan wilayah Indonesia
supaya masa penjajahan tidak terulang lagi.

Anda mungkin juga menyukai