INDONESIA
DISUSUN OLEH :
RISKA DWI ARIANTY
XI MIPA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Sejarah VOC di Indonesia” dengan baik tanpa halangan
apapun. Makalah ini berisikan informasi tentang sejarah VOC di Indonesia dari
awal terbentuknya sampai kebangkrutan VOC itu sendiri.
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang
telah memberikan tugas makalah ini, sehingga saya lebih mengerti tentang
sejarah VOC yang ada di Indonesia. Dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan – kekurangan baik teknik penulisan maupun materi, untuk
itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat di
harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA VOC
Belanda datang ke Indonesia sejak tahun 1596, beberapa kongsi dagang
Belanda melakukan monopoli perdagangan dan meraup keuntungan yang
melimpah dari kepulauan Indonesia itu sendiri, sehingga terjadi persaingan
antar kongsi dagang Belanda, selain itu Belanda juga harus bersaing dengan
kongsi dagang Inggris yaitu EIC (East India Compagnie).
Pengurus pusat VOC terdiri atas 17 orang atau dikenal dengan sebutan
heeren zeventien. Dalam melaksanakan tugasnya VOC mendapat wewenang
dari pemerintah Belanda berupa hak oktroi, yang meliputi :
Pada masa pemerintahan J.P Coen pada tanggal 30 Mei 1619 ia bersama
18 kapal perangnya berhasil menguasai Jayakarta dan membakar isi kota
Jakarta. Selanjutnya di atas puing – puing kota Jayakarta J.P Coen membangun
kota baru yang di beri nama Batavia. Sejak saat itu kota Batavia menjadi pusat
kekuatan VOC. Setelah memiliki basis kekuatan di Ambon dan Batavia, usaha
VOC untuk menguasai kerajaan – kerajaan local dan pelabuhan semakin
ditingkatkan, dengan cara menerapkan politik adu domba (devide it impera).
Benteng Duurstede
Benteng Nassau
Benteng Victoria
Benteng Orange
Benteng Rotterdam
Untuk mengatasi hal tersebut VOC segera meminta bantuan berupa pinjaman
uang kepada pemerintah Belanda. Dalam perkembangan selanjutnya, VOC
tidak memiliki pemasukan, sehingga hutang VOC kepada pemerintah Belanda
semakin menumpuk dan tidak mungkin sanggup untuk membayarnya. Setelah
melihat ketidakberesan dalam kongsi dagang tersebut, saham dan daerah
kekuasaan VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda, kemudian pada tanggal
31 Desember 1799 VOC dibubarkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah menemukan daerah penghasil rempah – rempah, perdagangan
antar bangsa pun meningkat. Untuk menghindari persaingan antar pedagang
satu bangsa dibentuklah kongsi dagang. Dalam bab ini, maka Belanda
mendirikan VOC (Vereenigde Oost – Indische Compagnie) di Indonesia yang
diatur oleh pengurus pusat yang disebut heeren zeventien.
3.2 SARAN
Dalam makalah ini, penulis berharap supaya kita sebagai bangsa Indonesia
dapat menjadikan pelajaran tentang peristiwa sejarah masuknya bangsa Eropa
ke Indonesia, termasuk keberadaan VOC yang membawa banyak pengaruh bagi
bangsa Indonesia. Pengaruh yang ada harus kita evaluasi dengan baik, jangan
sampai kita kembali terjajah dengan kedatangan bangsa dan organisasi asing
seperti VOC. Indonesia memiliki banyak sumber daya yang harus kita kelola
sepandai – pandainya agar tidak mudah dikuasai oleh bangsa asing yang akan
menjadikan kita budak di negara sendiri. Sebagai generasi bangsa kita harus
mengisi kemerdekaan dan menjaga keutuhan serta kesatuan wilayah Indonesia
supaya masa penjajahan tidak terulang lagi.