Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

SEJARAH INDONESIA KEMAHARAJAAN VOC


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata pelajaran :
Sejarah Indonesia

Guru Pengampu : Gampil Waheni , S.Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Dhiky Mahendra
Kelas : XI/A

MADRASAH ALIYAH SABIILUL MUTTAQIEN


SUKARAJA NUBAN BATANG HARI NUBAN
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Anugerah dari-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Sejarah Indonesia tentang “Sejarah Indonesia Kemaharajaan
VOC di Indonesia”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia, serta
sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan yang semoga bermanfaat. Namun, kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah tentu tidak sempurna dan masih banyak
kekurangan, maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran, dan pesan
dari seluruh pembaca makalah ini terutama Guru mata pelajaran Sejarah Indonesia yang kami
harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Sukaraja Nuban,06 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Lahirnya VOC............................................................................................3
B. Pemerintahan VOC di Indonesia.............................................................................4
C. Reaksi Rakyat Terhadap Perlakuan VOC................................................................6
D. Kemunduran VOC...................................................................................................7
E. Pembubaran VOC....................................................................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 1620 Gubernur Jan Pieter Zoen Coen mengeluarkan perintah untuk
membangun Gedung Fatahila. Yang merupakan bangunan Belanda di Batavia yang
digunakan sebagai kantor Gubernur Jendral VOC.

Sejarah VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1620 yang merupakan


perusahaan Belanda yang memiliki hak monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia,
khususnya di Indonesia. Badan VOC atau Perserikatan Dagang Hindia Timur
Belanda merupakan badan dagang yang istimewa, karena didukung oleh Negara dan
diberi fasilitas yang nyaman.VOC juga memiliki hak-hak istimewa missal mengeluarkan
mata uang sendiri, memerintah di negara jajahan, dan lain-lain. Dengan kata lain VOC
merupakan negara dalam negara, VOC juga dianggap mengeluarkan pembagian saham
perusahaan yang pertama.

Di Indonesia VOC memiliki sebutan popular (Kompeni/Kumpeni). Kata ini


diambil dari kata Compagnie dalam nama lengkap bahasa Belanda. Tetapi rakyat lebih
mengenal dengan sebutan (Kompeni) adalah tentara Belanda karena penjajahan merka
atas rakyat Nusantara seperti tentara Belanda.

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah lahirnya VOC ?
2. Bagaimana pemerintahan VOC di indonesia ?
3. Bagaimana reaksi rakyat terhadap perlakuan VOC?
4. Bagaimana kemunduran VOC ?
5. Bagaimana pembubaran VOC ?
B. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah lahirnya VOC
2. Mengetahui bagaimana pemerintahan VOC di indonesia
3. Mengetahui bagaimana reaksi rakyat terhadap perlakuan VOC
4. Mengetahui bagaimana kemunduran VOC
5. Mengetahui bagaimana pembubaran VOC
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Lahirnya VOC

Berita tentang keuntungan yang melimpah berkat perdagangan rempah-rempah


menyebar luas. Oleh sebab itu, semakin banyak orang-orang Eropa yang tertarik pergi ke
Nusantara. Mereka saling berinteraksi dan bersaing dalam meraup keuntungan
berdagang. Para pedagang atau perusahaan dagang Portugis bersaing dengan para
pedagang Belanda, bersaing dengan pedagang Spanyol, bersaing dengan para pedagang
Inggris, dan seterusnya.

Bahkan tidak hanya antarbangsa, antarkelompok atau kongsi dagang, dalam satu
bangsa pun mereka saling bersaing. Guna untuk memperkuat posisinya di dunia timur,
masing-masing kongsi dagang dari suatu negara membentuk persekutuan dagang
bersama. Sebagai contoh seperti tahun1600 Inggris membentuk sebuah kongsi dagang
yang diberi nama East India Company (EIC).

Persaingan yang cukup keras juga terjadi di antara perusahaan dagang orang-
orang Belanda. Kenyataan ini mendapat perhatian khusus dari pihak pemerintah dan
parlemen Belanda, sebab persaingan antar kongsi Belanda juga akan merugikan Kerajaan
Belada sendiri. Maka dari itu, pemerintah dan Parlemen Belanda (States General) pada
tahun 1598 mengusulkan agar antar kongsi dagang Belada bekerja sama membentuk
sebuah perusahaan dagang yang lebih besar.

Pada 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi dagang Belanda
di Nusantara sebagai hasil fusi antar kongsi yang telah ada. Kongsi dagang Belanda
diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan
“Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur”. VOC
ini secara resmi didirikan di Amsterdam.

Tujuan dibentuknya VOC ini antara lain:

1. Menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi


pedagang Belanda yang telah ada.
2. Memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan dengan para
pedagang negara lain.

VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang,


sehingga disebut “Dewan Tujuh Belas” (de Heeren XVII). Mereka terdiri dari
delapan perwakilan kota pelabuhan dagang di Belanda.
B. Pemerintahan VOC di Indonesia

Tindakan VOC dengan adanya Hak Oktroi sangat merugikan bangsa Indonesia.
Hak Oktroi seolah ijin usaha kepanjangan tangan pemerintah Belanda, bahkan bisa
dikatakan VOC sebagai sebuah “negara dalam negara”. Untuk menguasai perdagangan
rempah-rempah, VOC menerapkan hak monopoli, menguasai pelabuhan-pelabuhan
penting dan membangun benteng-benteng. Benteng-benteng yang dibangun VOC adalah:

1. Di Banten disebut Benteng Kota Intan (Fort Pellwijk).


2. Di Ambon disebut Benteng Victoria.
3. Di Makassar disebut Benteng Retterdam.
4. Di Ternate disebut Benteng Orange.
5. Di Banda Aceh disebut Benteng Nasao.

Dengan keunggulan senjata, juga memanfaatkan kompetisi dan konflik di antara


penguasa lokal (kerajaan), VOC berhasil memonopoli perdagangan pala dan cengkeh di
Maluku. Satu persatu kerajaan-kerajaan di Indonesia dikuasai VOC. Kebijakan ekspansif
(menguasai) semakin gencar diwujudkan ketika Jan Pieterszoon Coen diangkat menjadi
Gubernur Jenderal menggantikan Pieter Both pada tahun 1817.

Daerah-daerah strategis bagi pelayaran dan perdagangan di sepanjang


pantai Nusantara dikuasai VOC. Hal ini bisa dikatakan sebagai tindakan
imperialism pantai, yaitu :

1. Pada tahun 1919/1921 merebut pelabuhan Jayakarta.


2. Pada tahun 1625 menduduki daerah pusat rempah-rempah di pulau Banda.
3. Pada tahun 1641 merebut Benteng Portugis di Malaka.
4. Pada tahun 1662 menduduki pusat perdagangan Pariaman di pantai Barat
Sumatra.
5. Pada tahun 1667 menduduki Bandar Makassar.

Dalam upaya mempertahankan monopoli dan melarang keterlibatan bangsa Barat lainnya
maupun para pedagang Asia dalam perdagangan rempah-rempah di kepulauan Maluku, VOC
melakukan intervensi militer ke berbagai daerah dan pelayaran Hongi (Hongi Tochten).
Pelayaran Hongi yaitu pelayaran keliling menggunakan perahu jenis kora-kora yang dipersenjatai
untuk mengatasi perdagangan gelap atau penyelundupan rempah-rempah di Maluku. Pelayaran
ini juga disertai Hak Ekstirpasi, yaitu hak unutk membinasakan tanaman rempah-rampah yang
melebihi ketentuan.

Pada tahun 1700-an, VOC berusaha menguasai daerah-daerah pedalaman yang banyak
menghasilkan barang dagang. Imperialism pedalaman ini sasarannya kerajaan Banten dan
Mataram, karena daerah ini banyak menghasilkan barang-barang komoditas seperti beras,gula
merah, jenis-jeniskacang dan lada.
Tindakan VOC yang sewenang-wenang , sangat keras dan kenjam menimbulkan
perlawanan rakyat Indonesia. Perlawanan terhadap monopoli VOC terjadi dimana-mana
seperti di Mataram, Banten Makassar, dan Maluku

C. Reaksi Rakyat

Perlakuan VOC terhadap Indonesia, menyebabkan banyak perlawanan dari


berbagai penjuru.

Sultan Agung bercita-cita mengusir orang-orang Belanda dari pulau Jawa. Pada
tahun 1628 menyerang VOC di Batavia dipimpin Tumenggung Bahureksa gagal.
Menyusul pasukan Tumenggung Suro Agul-agul.

Kyai Dipati Mandurareja dan Kyai Dipati Upasanata, menyerang benteng


Holandia tetapi gagal. Pada tahun 1629 pasukan Mataram kembali menyerang Batavia.
Serangan gagal kembali. Namun, pada serangan kedua ini Gubernur Jenderal J.P. Coen
mening.

Ibukota Makasar Sombapou merupakan Bandar yang sangat strategis. VOC ingin
menguasainya. Usaha yang dilakukannya antara lain mengajukan permintaan kepada
Sultan Maksar agar :

1. Makasar menutup bandarnya bagi kapal-kapal asing kecuali VOC.


2. Makasar memberi hak monopoli kepada VOC.
3. Melarang kapal-kapal dagang Makasar membeli rempah-rempah di Maluku.

Permintaan tersebut ditolak Sultan, akhirnya perselisihan tidak bisa dihindarkan.


Sebagai raja, Sultan Hasannudin dengan gagah berani melawan VOC. Ia mendapat
julukzn “Ayam Jantan dari Timur”. Tahun 1667 VOC berhasil menghasut raja Bone Aru
Palaka untuk melawan Makasar.

Pertemuan hebat terjadi Juli 1667, pasukan Makasar harus menghadapi


persekutuan VOC dan Aru Palaka. Tahun 1667 bulan November, Sultan Hasannudin
terpaksa harus memandatangani perjanjian Bongaya, isinya:

1. Makasar harus mengakui monopoli VOC.


2. Makasar diperkecil hingga tinggal Gowa.
3. Makasar harus membayar seluruh biaya perang.

Perlawanan rakyat Banten terhadap VOC mulai berlangsung sejak VOC merebut
Jayakarta (1629). Perlawanan ditingkatkan pada masa pemerintahan Sultan Agung
Tirtayasa, sejak 1651. Melihat perkembangan Banten VOC tidak senang, maka VOC
dengan bantuan putra raja (Sultan Haji) berhasil mengadu domba.
D. Kemunduran VOC

Kemunduran VOC terjadi sejak abad ke-18 disebabkan oleh hal-hal berikut :

1. Banyak korupsi yang dilakukan pegawai-pegawai VOC.


2. Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan
VOC.
3. Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar.
4. Persaingan dengan kongsi dagang lain, seperti kongsi dagang Portugis (Compagnie
des Indies) dan kongsi dagang Inggris (East Indian Company).
5. Utang VOC yang sangat besar.
6. Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usahanya mengalami
kemunduran.
7. Berkembangnya paham liberalism sehingga monopoli perdagangan m diterapkan
VOC tidak sesuai lagi untuk diteruskan.
8. Penduduk Prancis terhadap negeri Belanda pada than 1795. Prancis memiliki musuh
utama Inggris yang berada di India untuk meluaskan jajahannya di Asia Tenggara.
Badan seperti VOC tidak dapat diharapkan terlalu banyak dalam menghadapi Inggris
sehingga VOC harus dibubarkan.

E. Pembubaran VOC

Menjelang abad ke-18, VOC mengelami kebangkrutan yang ditandai dengan


memburuknya kondisi keuangan VOC dan menumpuknya utang-utang VOC. Korupsi
merupakan sebab utama kebangkrutan itu. Hal itu diperparah oleh hutang peperangan
VOC dengan rakyat Indonesia dan Inggris dalam memperebutkan kekuasaan di bidang
perdagangan yang semakin menumpuk.

Sebab lainya adalah kemerosotan moral di antara penguasa akibat sistem


monopoli perdagangan. Keserakahan VOC membuat penguasa setempat tidak sungguh-
sungguh membantu VOC dalam memonopoli perdagangan. Akibatnya, hasil panen
rempah-rempah yang masuk ke VOC jauhdari jumlah yang diharapkan.

Hal utama lainnya adalah ketidakcakapan para pegawai VOC dalam


mengendalikan monopoli. Akibatnya Verplichte leveranties (penyerahan wajib)
dan Peanger Stesel (Aturan Priangan) tidak berjalan semestinya. Kedua aturan
itu tadinya dimaksudkan untuk mengisi kas VOC yang kosong. Verplichte
leveranties mewajibkan tiap daerah menyerahkan hasil bumi berupa lada, kayu,
beras, kapas, nila, dan gula dengan harga yang ditentukan VOC.

Sedangkan Preanger Stelsel mewajibkan rakyat Priangan menanam kopi dan


menyerahkan hasil panennya kepada VOC, juga dengan tarif yang ditentukan VOC.
Sementara itu, perang antara Belanda dan Inggris terjadi juga di Asia. Armada kapal EIC
berturut-turut merebut kedudukan VOC di Persia, Hindustan, Sri Lanka, smapai Malaka.

Menyadari ancaman itu, Republik Bataaf mulai bertindak keras kepada VOC.
Selain VOC tidak dapat diandalkan lagi dalam menghadang serangan Inggris, persoalan
internal yang berlarut-larut dalam tubuh VOC dan anggaran VOC yang menyedot uang
negara membuat pemerintah Republik Bataaf mencabut Hak Oktroi izin usaha VOC dan
pada 31 Desember 1799 VOC pun dibubarkan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

Pada 20 Maret 1602, para padagang Belanda mendirikan Verenigde Oost-


Indische Compignie-VOC (Perkumpulan Dagang India Timur). Untuk melaksanakan
tugasnya VOC memilki Hak Oktroi. Sebagai realisasi hak tersebut, VOC menerapkan
berbagai kebijakan yang pada akhirnya hanya merugikan Indonesia.

VOC semakin merajalel dan menguasai hasil bumi Indonesia serta melakukan
penyerangan di berbagai daerah apabila daerah tersebut tidak mau berkerjasama.
Peperangan pun tidak dapat dihindari oleh beberapa kerajaan Indonesia yang menolak
kerjasama dengan VOC. Bermacam reaksi pun bermunculan.

Pada abad ke-18 VOC mulai mengalami kemunduran baik disebabkan oleh faktor
internal maupun eksternal.

VOC dibubarkan pada 31 Desember 1799.

B. Saran

Dengan kondisi Indonesia dewasa ini, harusnya kita bersyukur atas apa yang telah
diberikan Tuhan kepada kita. Kita tidak pernah merasakan penderitaan dari pendahulu
kita. Oleh karena itu kita harus bisa mempertahankan kemerdekaan kita, apalagi dengan
kondisi Indonesia yang sekarang sangat rentan terjadi penjajahan secara tidak langsung.
agar bendera merah putih tetap berkibar diseluruh kepulauan Indonesia, kita harus
bersatu dan memperkuat persaudaraan antara suku, ras, agama. Agar tidak terjajah oleh
bangsa lain.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 1

http://faranisahaqi.wordpress.com/2014/09/07/kemaharajaan-voc/

http://laiameika13.blogspot.in/2015/03/kemaharajaan-voc.html.

http://lilyistigfaiyah.blogspot.com/2012/12/faktor-penyebab-kemundurannya-voc.html

http://aminhidayatcenter.blogspot.com/2013/03/kebijakan-pemerintah-kolonial-dan.html

http://campusnancy.blogspot.com/2012/10/reaksi-rakyat-indonesia-terhadap.html

http://nawa-birawa.blogspot.com/2010/09/pengaruh-kebijakan-pemerintah-kolonial.html

Anda mungkin juga menyukai