A. KOMPTENSI INTI
KI.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikapberiman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
KI.2 Memiliki karakter, jujur, dan peduli, bertanggungjawab,. pembelajar sejati sepanjang hayat,
dan . sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional
KI.3 Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan: . ilmu pengetahuan, . teknologi, . seni, dan .
budaya. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI.4 Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: . kreatif, . produktif, . kritis,
mandiri, . kolaboratif, dan . komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
1. Pengertian VOC
VOC adalah kongsi dagang asal Belanda yang memonopoli aktivitas perdagangan di Asia dan
menyatukan perdagangan rempah-rempah dari wilayah timur.
Sebagai sebuah kongsi dagang, VOC memiliki beragam hak istimewa dan kewenangan yang sangat
luas. Walau hanya sebuah kongsi dagang saja, VOC didukung penuh oleh negara (Belanda) dan
difasilitasi secara istimewa. Misalnya VOC boleh memiliki pasukan perang dan mengadakan
perjanjian dengan negara lain
3. Tujuan didirikannyaVOC
a. Membantu dana pemerintahan Belanda.
b. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
c. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting di Indonesia.
d. Menghindari persaingan curang yang akan merugikan para pedagang Belanda.
e. Memonopoli perdagangan di Nusantara terutama memonopoli rempah-rempah
4. Hak Octroi VOC
Tahukah kamu keistimewaan VOC?
VOC dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal yang menjalankan tugas pemerintahan di daerah-
daerah jajahan. Selain itu, VOC mempunyai hak octroi/istimewa yang isinya sebagai berikut :
a. Hak mencetak uang
b. Hak memiliki angkatan perang
c. Hak memerintah daerah yang diduduki
d. Hak melakukan perjanjian dengan raja-raja
e. Hak monopoli perdagangan rempah-rempah
Pada awalnya, VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Akan tetapi, dalam perkembangannya
menjadi penguasaan pasar (monopoli). Pada saat melakukan monopoli rempah-rempah di Indonesia,
VOC membuat perjanjian dengan kerajaan di Indonesia. Isinya setiap kerajaan hanya mengizinkan
rakyat menjual hasil bumi kepada VOC. Karena produsen sudah dikuasai VOC, maka pada saat
rempah-rempah dijual, harganya sangat turun. Sebaliknya, VOC menjual kembali dengan harga yang
sangat tinggi. Selain monopoli perdagangan VOC juga melakukan politik adu domba (Devide Et
Impera) untuk memecah belah kerajaan-kerajaan di Nusantara sehingga lebih muda untuk dikuasai.
Untuk meluaskan kekuasaan, VOC mempersiapkan dengan cara perang (militer). Beberapa
Gubernur Jenderal, seperti Antonio Van Diemon (1635-1645), Johan Maatsuyeker (1653-1678),
Rijklof van Goens (1678-1681), Cornelis Janzoon Speelman (1681-1684), merupakan tokoh-tokoh
peletak dasar ekspansi VOC.
Peta diatas menunjukkan Salah satu program kerja paksa yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal Da
endels antara tahun 1808-1811 untuk membangun Jalan Raya antara Anyer sampai Panarukan sepan
jang 1100km. Program ini dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat mobilisasi kekuatan Hindia
Belanda untuk menangkal datangnya tentara Inggris. untuk mempercepat selesainya program, maka
Gubernur Jenderal Daendels memerintahkan kerja paksa pada daerah-daerah yang terlewati jalur jal
an tersebut. pada Pelaksanaan kerja paksa yang melibatkan ribuan orang dengan medan Jalan yang t
erjal dan menembus pegunungan membuat banyak bekerja yang mengalami penderitaan dan kecelak
aan kerja. Selain itu, Belanda juga melakukan program kerja paksa pada beberapa bidang ekonomi,
misalnya pertambangan dan perkebunan. Rakyat pribumi dipaksa untuk bekerja di perusahaan-perus
ahaan pertambangan dan perkebunan dengan tanpa upah yang memadai.
Proyek kerja paksa pada masa penjajahan Hindia Belanda.
No Nama Proyek Tempat Bentuk Kerja Paksa
Kerja paksa atau juga kerja rodi dilakukan Belanda untuk membangun beberapa fasilitas yang
dibutuhkan dalam mencegah serangan dari Inggris dan kepentingan lainnya. Sebagai contoh fasilitas
itu adalah pabrik senjata di Surabaya dan Semarang, Pangkalan Armada di Ujung Kulon dan Anyer d
an Jalan Raya Pos antara Anyer dan Panarukan. Bagi Belanda kerja rodi sangat menguntungkan kare
na tidak membutuhkan biaya yang besar dalam membangun fasilitas untuk kepentingannya. Tetapi b
agi rakyat Indonesia sangat merugikan karena menimbulkan penderitaan dan korban jiwa.
DAFTAR PUSTAKA
Supardi, dkk. 2017. Buku Guru IPS Kelas VIII Edisi Revisi, Jakarta:Kemendikbud
Supardi, dkk. 2017. Buku Siswa IPS Kelas VIII Edisi Revisi, Jakarta:Kemendikbud
https://www.merdeka.com/pendidikan/simak-kisah-kejam-kerja-rodi-di-indonesia.
htmlhttp://www.guruips.com/2016/08/kebijakan-deandels-dan-kerja-rodi-masa.html