IMPREALISME BARAT DI
INDONESIA
Ade Firman M
Kedatangan Bangsa Barat
• Kedatangan bangsa barat (eropa) tidak lepas dari
akibat Perang Salib yang menyebabkan kerajaan –
kerajaan Nasrani di Eropa bermusuhan dengan Turki .
• Tahun 1453 , Konstantinopel ( pusat pasar rempah –
rempah di Eropa )direbut oleh kerajaan Turki sehingga
pelabuhan Konstantinopel tertutup bagi Eropa .
• Dengan dukungan IPTEK yang semakin maju ,
membuat bangsa Eropa berusaha mencari rempah –
rempah secara langsung ke Hindia .
Latar Belakang kedatangan Bangsa Eropa ke
Dunia Timur
1. Jatuhnya Konstantinopel tahun 1453 ke
tangan Turki Utsmani
2. Mencari rempah – rempah
3. Catatan perjalanan Marcopollo dengan 2
bukunya :
• iL million : sejuta keajaiban
• Imagomundi : citra dunia
4. Perkembangan IPTEK
Beberapa Penjelajah yang Sampai ke Dunia
Timur
1. Amerigo Vespuci (1492) di Bahama
2. Colombus (1492) di Haiti
3. Vasco Da Gama (1497) di Tanjung Harapan
Baik
4. Cornelius de Houtman (1596) di Banten ,
Indonesia
5. Alfonso de Al Guquerque (1522) di Ternate-
Tidore , Maluku
3 Tujuan Penting Kedatangan Bangsa Eropa
memonopoli perdagangan
hongi tochen (mengawasi para pedagang maluku agar tidak
menjual rempah2 ke pedagang lain)
ekstipasi ( menebang tanaman rempah2 milik rakyat agar
tidak berlebihan)
contingenten ( rakyat wajib membayar pajak berupa hasil
bumi)
verplichte leverentie (rakyat wajib membayar pajak berupa
hasil bumi di wilayah yang tidak dikuasai oleh voc
pleanger / priangan stelsel (kewajiban rakyat menanam
kopi)
• VOC menerapkan politik adu domba sehingga
membuat kekuasaan VOC semakin luas & kuat .
VOC juga berhasil mendesak kekuasaan raja –
raja di Indonesia .Hal ini menimbulkan
permasalahan di bidang keamanan &
pembiayaan .
• Kurang pengawasan di berbagai daerah
menimbulkan banyak pegawai VOC korupsi .
Banyaknya utang karena dana habis untuk
pembiayaan perang dan membuat kas negara
kosong . VOC lemah dan mengalami
kemerosotan .
Akhir VOC
Tahun 1795 terjadi perubahan di Negeri Belanda
akibat serangan tentara Perancis , Penguasa
Belanda yaitu Williem V melarikan diri ke Inggris .
Negara Belanda yang telah berada di bawah
pengaruh Perancis diubah menjadi Republik Bataaf
.
VOC diambang kebangkrutan , Pemerintah
Republik Bataaf membubarkan VOC tanggal 31
Desember 1799 . Utang piutang dan semua milik
VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda .
Penyebab Kemunduran VOC
Utang VOC yang besar
Pembagian deviden
Persaingan dagang dengan kongsi lain
Liberalisme ( kebebasan ekonomi dagang )
Gaji pegawai yang besar
Pendudukan Belanda oleh Perancisvoc
keuangan voc semakin deficit
pegawai2 voc banyak yang melakukan korupsi
banyak uang yang dikeluarkan untuk membiayai perang
kalah bersaing dengan kongsi dagang inggris dan perancis
banyak mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia
rakyat Indonesia sudah tidak mampu membeli barang2 yang
dipasarkan voc
Lahirnya Pemerintahan Kolonial
Tahun 1806 , atas desakan Napoleon Bonaparte
( penguasa Perancis) , Republik Bataaf diubah menjadi
bentuk kerajaan . Louis Napoleon (adik Napoleon
Bonaparte) diangkat menjadi Raja di Kerajaan Belanda .
Untuk melaksanakan pemerintahan di Indonesia ,
Pemerintah Kerajaan Belanda mengangkat Gubernur
Jendral yang berkuasa di Indonesia atas nama
pemerintah kerajaan Belanda .
Mulai saat itu , lahirlah Pemerintahan Kolonial Hindia
Belanda di Indonesia .
Setelah VOC dibubarkan, maka pemerintah
belanda mengangkat willem daendels sebagai
gubernur jendral di Indonesia.
Tugas - tugas W. Daendels sbb :
- mempertahankan jawa dari kekuasaan
inggris
- membentuk pemerintahan di Indonesia
- memperbaiki masalah keuangan
Kebijakan W. Daendeles
Bidang birokrasi pemerintahan
Pulau Jawa dibagi menjadi 9 kerasidenan
Para bupti diangkat sebagai pegawai
pemerintahan
Bidang Hukum dan Peradilan
3 jenis peradilan :
-Peradilan untuk orang Eropa ( Belanda ,
Inggris , Perancis , Spanyol , Portugis )
-Peradilan untuk orang Pribumi / Inlander
-Peradilan untuk orang Timir Asing ( Cina ,
Arab , Persia )
memberantas korupsi
Bidang Militer dan Pertahanan
• l.vibalis
• dr. w. bosch
• fransen van de putte
• barn van hoevel
• dr. douwes dekker
Liberalisme