Anda di halaman 1dari 23

Ayudhia Salsabila

(06)

XI MIPA 6
Perebutan Hegemoni di
Indonesia oleh Bangsa
Barat
Pengertian Hegemoni

Hegemoni (bahasa Yunani: ἡγεμονία hēgemonía) pada awalnya merujuk


pada dominasi (kepemimpinan) suatu negara-kota Yunani terhadap negara-kota lain
dan berkembang menjadi dominasi ekstrem negara terhadap negara lain. Ahli
politik Antonio Gramsci mengembangkan makna awal tersebut untuk merujuk pada
dominasi suatu kelas sosial terhadap kelas sosial lain
dalam masyarakat melalui hegemoni budaya. Hegemoni juga merupakan suatu
bentuk kekaisaran yang mengendalikan negara-negara bawahannya
dengan kekuasaan (persepsi bahwa ia dapat memaksakan tujuan politiknya), dan
bukannya dengan kekuatan(tindakan fisik langsung untuk memaksakan tujuan
politiknya).
Hegemoni adalah bentuk penguasaan terhadap kelompok tertentu dengan
menggunakan kepemimpinan intelektual dan moral secara konsensus. Artinya,
kelompok-kelompok yang terhegemoni menyepakati nilai-nilai ideologis penguasa
Latar Belakang bangsa
Eropa ke Indonesia
Indonesia dikenal sebagai daerah penghasil rempah-
rempah. Oleh karena itu, bangsa Eropa datang ke Indonesia
untuk mencari rempah-rempah yang pada saat itu berfungsi
sebagai penghangat saat musim dingin dan pengawet
makanan. Selain itu, memiliki rempah-rempah menjadi
symbol kejayaan seorang raja pada saat itu, di sisi lain harga
rempah pun mahal.
Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudra dan sampai di Tanjung Harapan, Afrika
Selatan, pada 1488. Penjelajahan lalu diteruskan Vasco da Gama yang sampai di Gowa
(India) pada 1498, lalu pulang ke Lisboa, Portugal, dengan membawa rempah-rempah.
Portugal Portugis pun semakin gigih dalam mencari sumber rempah-rempah. Untuk itu, Portugis
melanjutkan ekspedisi ke timur yang dipimpin Alfonso d’Albuquerque untuk menguasai
Malaka. Ia berhasil menguasai Malaka sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di Asia
Tenggara pada 10 Agustus 1511.

Pada awalnya, Christopher Colmbus orang Spanyol pertama yang berlayar. Karena kesalahan
arah, ia harus gagal. Lalu, dilanjutkan oleh Magelhaens. Pelayaran Magelhaens berpengaruh
bagi dunia ilmu pengetahuan karena dirinya berhasil membuktikan bahwa bumi itu bulat.
Spanyol Penjelajahan Magelhaens kemudian dilanjutkan Sebastian del Cano. Pada 1521, Sebastian
del Cano berhasil berlabuh di Tidore, namun kedatangan mereka dianggap melanggar
Perjanjian Tordesillas. Untuk menyelesaikan permasalahan keduanya, Portugis dan Spanyol
melakukan Perjanjian Saragosa pada 1529.
Pada 1596, Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten. Sikap Belanda yang kurang
ramah dan berusaha memonopoli perdagangan di Banten membuat Sultan Banten saat itu
marah. Akibatnya, ekspedisi ini terbilang gagal. Sekitar 1598-1600, pedagang Belanda mulai
Belanda berdatangan kembali. Kedatangannya kali ini dipimpin Jacob van Neck. Ia berhasil mendarat
di Maluku dan membawa rempah-rempah. Keberhasilan van Neck menyebabkan semakin
banyak pedagang Belanda datang ke Indonesia.

Tokoh penjelajahnya adalah Sir Henry Middleton dan James Cook. Henry Middleton mulai
menjelajah di tahun 1604 dari Inggris menyusuri perairan Cabo da Roca (Portugal) dan Pulau
Canary. Henry Middleton lanjut menuju perairan Afrika Selatan hingga Samudra Hindia. Ia
Inggris sampai di Sumatra, lalu menuju Banten di akhir 1604. Ia berlayar ke Ambon (1605) lalu ke
Ternate serta Tidore dan mendapat rempah-rempah, seperti lada dan cengkeh. Sedangkan
ada James Cook sampai ke Batavia tahun 1770, setelah dari Australia.
Penyebab Hegemoni

Karena banyaknya bangsa Eropa yang ada di Indonesia, maka


muncul Hegemoni, perebutan kekuasaan di Indonesia. Mencegah
hal tersebut, dibentuklah VOC.
Vereenigde Oostindische
Compagnie
Vereenigde Oostindische Compagnie atau lebih dikenal dengan
VOC merupakan perusahaan dagang tersebut. VOC didirikan pada
20 Maret 1602 oleh Johan van Oldenbarnevelt. Kepemimpinannya
dipegang oleh 17 orang pemegang saham (Heeren Zeventien) yang
berkedudukan di Amsterdam.
John van Olden
Barneveld

Pengusul dibentuknya VOC pada tanggal 20


Maret 1602, dengan Gubernur Jenderalnya
Pieter Both yang berkedudukan di Ambon
Hak Oktroi
– Kongsi Dagang ini mendapatkan pengesahan dari Pemerintah Belanda berupa hak oktroi
yang terdiri dari 46 pasal. Adapun Pasal pentingnya

VOC mendapat hak


berdagang di daerah
sebelah Timur dari Cabo
da Bao Esperanza
(Tanjung Harapan) –
Selat Magelhaens

Prang atau badan lain


tidak diperbolehkan
berlayar atau
berdagang di daerah
tersebut.
Tujuan
Kebijakan

Verplichte Pelayaran
Contingenten Ekstirpasi
leverantie hongi

• pajak wajib • penyerahan • menebang • Pelayaran


berupa hasil wajib hasil bumi kelebihan dengan perahu
bumi yang dengan harga jumlah tanaman kora-kora untuk
langsung yang telah agar memantau
dibayarkan ke ditentukan VOC produksinya penanaman dan
VOC. tidak berlebihan perdagangan
sehingga harga rempah-rempah
dapat oleh petani.
dipertahankan.
Pada tahun 1799, VOC bangkrut karena pegawai VOC banyak yang
melakukan korupsi, menanggung utang akibat perang, dan
kemerosotan moral para pegawai. Dengan dibubarkannya VOC,
maka kekuasaannya di Indonesia kemudian diambil alih oleh
pemerintah kerajaan Belanda yang saat itu dikuasai Perancis

Kebangkrutan
Perebutan Politik Hegemoni
Bangsa Eropa di Indonesia
Pemerintahan Republik Bataaf

Kerajaan Belanda dipimpin Louis


Napoleon, yang merupakan adik Napoleon
Bonaparte, mengangkat Gubernur Jenderal Herman
Willem Daendels pada tahun 1808 untuk
mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris.
Tugas lainnya adalah memperbaiki nasib rakyat
selaras dengan cita-cita Revolusi Perancis
Namun, kebijakannya menyebabkan
praktik perbudakan dan membuat hubungan dengan
raja di Jawa menjadi buruk. Lalu Ia,
digantikan Gubernur Jenderal Janssens pada tahun
1811. Masa pemerintahannya tidak lama, karena
pasukan Inggris datang menyerang. Janssens dan
pasukannya menyerah dengan ditandatanganinya
Perjanjian Tuntang, sehingga selanjutnya Nusantara
berada di bawah kekuasaan Inggris.
Kebijakan Daendels

Bidang Pertahanan Bidang Ekonomi Bidang Pemerintahan

• Membangun jalan • Mengeluarkan uang • Membagi pulau


Anyer-Panarukan kertas Jawa menjadi 9
• Mendirikan • Monopoli wilayah
banteng perdagangan beras • Membangun kantor
• Membangun • Preangerstelsel, pengadilan
pelabuhan Merak & kebijkan kaum • Mengangkat Bupati
Ujung Kulon priangan untuk menjadi pegawai
menanam kopi pemerintah
Masa Pemerintahan Inggris

Pada 1811, pimpinan Inggris di India,


Lord Minto, memerintahkan Thomas
Stamford Raffles menguasai Pulau
Jawa. Penjajahan bangsa Inggris tidak
berlangsung lama. Sejak 1816 Inggris
menyerahkan kembali kekuasaannya
kepada Belanda. Indonesia kembali
berada di bawah kekuasaan Belanda
Kebijakan Thomas Stamford
Raffles
Bidang • Membagi pulau Jawa menjadi 16 keresidenan
Pemerintahan • Melarang kerja paksa dan perbudakan

• Land rent (sewa tanah) petani diwajibkan membayar sewa,


Bidang Ekonomi karena tanah milik pemerintah

Bidang Ilmu • Berdirinya Kebun Raya Bogor


• Menulis buku History of Java dan menemukan Raflessia
Pengetahuan Arnoldi
Masa Pemerintahan Belanda

Van der Capellen ditunjuk sebagai


Gubernur Jenderal, menerapkan
kebijakan dalam menghapuskan peran
penguasa tradisional, menerapkan
pajak yang memberatkan rakyat,
sehingga muncul banyak perlawanan
dari rakyat. Belanda juga
mengutus Johannes van den
Bosch untuk meningkatkan
penerimaan negara Belanda yang
kosong akibat perang dengan
masyarakat Nusantara dan Bangsa
Eropa lainnya.
Sistem Tanam Menanam 1/5 lahan yang dimiliki
dengan tanaman yang diwajibkan

Paksa
Hasil tanaman harus dijual ke
Van den Bosch memberlakukan pemerintah
sistem tanam paksa (cultuur stelsel)
sejak tahun 1830.
Penerapan cultuur stelsel banyak
Kaum petani tidak boleh bekerja
mengalami penyimpangan, seperti
melebihi penanaman padinya
waktu tanam yang melebihi usia
tanam padi, tanah yang seharusnya
bebas pajak tetap kena pajak,
hingga rakyat harus menyediakan Rakyat yang tidak punya lahan, wajib
sampai setengah tanahnya. Meski bekerja rodi 65 hari tiap tahunnya
begitu, Tanam Paksa juga
berdampak positif karena rakyat
Indonesia mengetahui jenis-jenis Kerusakan tanaman akan ditanggung
tanaman baru dan mengetahui cara pemerintah
tanam yang baik. Namun, tanam
paksa dihapus tahun 1870
Daftar Pustaka

– https://blog.ruangguru.com/sejarah-kelas-11-perkembangan-kolonialisme-dan-
imperialisme-eropa-di-indonesia
– http://edoarsanova.blogspot.com/2017/10/sejarah-indonesia-perebutan-
hegemoni.html
– Winarno, Dwi dan Mahendra, Yadika. 2018. Sejarah Indonesia. Bogor : Quandra.
– https://id.wikipedia.org/wiki/Hegemoni
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai