Anda di halaman 1dari 28

Sejarah Indonesia

PERKEMBANGAN
PENJAJAHAN BANGSA
EROPA DI INDONESIA
Nama : Istiana
Yulianti, S.Pd
Sekolah : SMK
Negeri 51
Guru Mapel : Sejarah
KOMPETENSI DASAR

• Menganalisis proses masuk dan


perkembangan penjajahan
3.5 bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia.

• Mengolah informasi tentang proses


masuk dan perkembangan
4.5 penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia.
Perkembangan Kolonialisme dan
Imperialisme di Indonesia
Tujuan Pembelajaran

Peserta didik berfikir kritis dan kreatif dalam


memahami proses masuk dan perkembangan
is licensed under CC BY-SA
penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda
dan Inggris) di Indonesia serta menjunjung
tinggi tanggung jawab dengan
mengembangkan sikap bersyukur.
Pengertian Kolonialisme

Kolonialisme berasal dari kata “koloni” yang


artinya pemukiman. Upaya yang dilakukan negara-
negara penguasa dalam rangka menguasai suatu
daerah/wilayah untuk mendapatkan sumber daya

Kolonialisme bertujuan untuk menguasai dan


menguras habis semua sumber daya yang ada dan
kemudian dibawa ke negaranya
Pengertian Imperialisme
Imperialisme berasal dari kata “imperator” artinya
memerintah. Sebuah paham mengenai penguasaan
daerah atau bangsa oleh negara lain yang bertujuan
untuk memerintah negara tersebut

Imperilaisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh


pada semua bidang kehidupan negara yang
bersangkutan
 Kolonialisme dan Imperialisme diawali adanya
Penjelajahan Samudra

Faktor-factor yang melatarbelakangi penjelajahan


Samudra adalah

1. Jatuhnya Konstatinopel tahun 1453 ke


tangan
bangsa Turki Usmani
2. Semangatnya Reconquesta
3. Buku Imago Mundi dikarang oleh Marcopollo
4. Ingin membuktikan bumi bulat
5. Kemajuan teknologi perkapalan
6. Penemuan Kompas
Lahirnya kolonialisme-imperialisme barat

Gold : kekayaan
Alfonso de
Albuquerque

Masuk
Glory : Kejayaan Nusantara

Gospel :
Menyebarkan
Agama Nasrani
Kolonialisme-Imperialisme Barat (Eropa) di
Indonesia

KEPULAUAN MALUKU
Pengaruh dan kekuasaan kolonialisme Portugis
di Indonesia

Alfonso d’Albuquerque bersama


armadanya berhasil menaklukkan
Malaka pada tahun 1511 dan
sampai di Maluku tahun 1512 dan
bersahabat dengan Ternate.
Pengaruh dan kekuasaan kolonialisme Spanyol
di Indonesia

Sebastian del Cano


Tiba di Maluku tahun 1521 setelah melalui FIlipina,
Kalimantan Utara kemudian langsung ke Tidore. Portugis
yang telah dahulu berada di Tidore tidak mau tersaingi
akhirnya dibuat Perjanjian Saragosa (tahun 1526) yang
menyebabkan Spanyol harus meninggalkan Tidore dan
kembali ke Filipina.
Pengaruh dan kekuasaan kolonialisme Belanda
di Indonesia
Cornelis de Houtman
(1595),menempuh perjalanan Ke
Tanjung Harapan, kemudian
dilanjutkan sampai di Banten.
Kedatangannya ditolak oleh rakyat
Banten karena Cornelis de
Houtman bersikap kasar dan
sombong.

Jacob Van Neck


(1598),kedatangannya disambut
baik oleh rakyat Banten.
VOC (Vereenigde Oost Indische
Compagnie) berdiri pada tanggal 20
Maret 1602 dengan Gubernur
Jenderal pertamanya Pieter Both.
Latar belakang kolonialisme-imperialisme bangsa Belanda

• Belanda mencari alternatif perdagangan


yaitu rempah-rempah di Asia, yang
sebelumnya dirahasiakan oleh Portugis
Vereenigde Oostindische Compagnie
(1602-1799)
Menghindari terjadinya
Tujuan persaingan yang tidak
sehat diantara pedagang-
pedagang Belanda

Memperkuat posisi
Belanda dalam
menghadapi persaingan Memonopoli perdagangan
rempah-rempah di
dengan bangsa-bangsa Indonesia
VOC
Eropa lainnya seperti
serikat dagang East India
Company dari Inggris

Membantu pemerintah
Belanda yang sedang
berjuang melawan
pendudukan Spanyol
Kebijakan VOC di Indonesia

• Memberlakukan dua jenis pajak kepada rakyat. Pajak wajib berupa


hasil bumi, dan penyerahan hasil bumi dengan murah (ditentukan
VOC)
• Menyingkirkan pedagang jawa, melayu, arab, dan cina
• Menentukan luas areal penanaman rempah-rempah
• Melakukan kebijakan ekstirpasi dan pelayaran hongi
• Mewajibkan kerajaan yang telah terikat perjanjian untuk menyerahkan
upeti
• Mewajibkan rakyat menanam tanaman tertentu, terutama kopi
Gubernur Jenderal VOC

Pieter Both (1610-1614)


• Dikenal sebagai peletak dasar
VOC. Namun kurang sukses
dalam memonopoli rempah-
rempah di Maluku kepulauan
Banda.

Jan Pieterszoon Coen (1619-1627)


• Dikenal sebagai pembuat
kebijakan VOC yang kejam.
• Mengawali penjajahan di bumi
nusantara dengan perdagangan
budak
Berakhirnya kekuasaan VOC (1799)

Faktor Eksternal Faktor Internal

Korupsi disemua
tingkatan
Napoleon Perdagangan gelap
Bonaparte merajalela
menguasai Belanda
dan mendirikan Anggaran biaya
Republik Bataaf untuk pegawai
(1795-1806) sangat besar
Adanya persaingan
dengan Inggris
Indonesia Pasca-VOC : Masuknya pengaruh Prancis
dan Inggris

Dalam kurun waktu 1806-1811, Nusantara merupakan wilayah jajahan


Prancis, namun para pejabat masih didominasi oleh orang-orang Belanda
1. Herman Willem Daendels (Januari 1808-Mei 1811)
Tugas utamanya :
• Mempertahankan Pulau Jawa dari ancaman Inggris.
• Mengatur pemerintahan di Indonesia.
Langkah yang ditempuh dalam melakukan pembangunan ekonomi:
• memungut pajak hasil bumi dari rakyat (Contingenten)
• menjual tanah negara kepada pihak swasta asing
• mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (Prianger Stelsel)
• mewajibkan rakyat pribumi menjual hasil panennya hanya kepada
Belanda dengan harga murah
• Melakukan pembangunan fisik:
• membangun pabrik senjata di Semarang
• membangun benteng pertahanan
• membangun pangkalan armada laut di Merak dan Ujung Kulon
• Upaya Daendels melakukan pembangunan fisik melahirkan kerja
paksa atau kerja rodi, yang menyengsarakan rakyat Indonesia.
Membangun jalan raya Anyer-Panarukan sepanjang
1.000 km, yang disebut “Jalan Raya Daendels”
2. Jan Willem Janssens (20 Februari-18 September 1811)

Pemerintah Janssens sangat lemah, sehingga dimanfaatkan Inggris


untuk menyerang dan menguasai wilayah Indonesia.
Janssens menyerah pada 18 September 1811.
• Perjanjian penyerahan kekuasaan Belanda kepada Inggris dikenal
dengan nama Perjanjian Tuntang.
• Isi perjanjian Tuntang:Pulau Jawa yang dikuasai Belanda harus
diserahkan kepada Inggris
3. Thomas Stamford Raffles (1811-1814)

Lord Minto selaku Gubernur East India Company (EIC) yang


berkedudukan di India menugaskan Thomas Stamford Raffles
untuk menjadi penguasa baru di wilayah bekas Hindia
Belanda.
Ketika Raffles mulai berkuasa, di Eropa terjadi perubahan
politik.
Dalam Perang Koalisi yang terakhir (1813-1814) Perancis
menderita kekalahan dari Inggris dan sekutunya.
Peninggalan Inggris di Indonesia

Benteng Marlborough
Kebun raya bogor

Bunga Rafflesia Arnoldi


Masa kekuasaan Belanda kedua (1816-1942)

Kondisi ekonomi
belanda masih sangat
Konvensi London lemah karena kas
Tahun 1814 keuangannya dalam
keadaan kosong

Pemerintah Belanda
Berkuasa Kembali

Penyebabnya adalah:
1. Banyaknya utang luar negeri negara Belanda.
2. Besarnya pengeluaran biaya perang di Eropa maupun di beberapa
daerah di Indonesia, seperti Perang Diponegoro yang menguras kas
negara Belanda.
KRONOLOGIS
Republik bataaf (Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda I)
Gubernur Jendral : Daendels

Penjajahan Inggris Kebijakan : Landrent

Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda II


Gubernur Jendral : Van Den Bosch
Kebijakan : Tanam Paksa

Politik Etis
Pencetus : Edward Douwes Dekker (Multatuli), Van Deventer dan Baron Van Hoevel
Isi : Irigasi, Emigrasi, edukasi

Politik Pintu Terbuka

Anda mungkin juga menyukai