Anda di halaman 1dari 43

PERKEMBANGAN

KOLONIALISME DAN
IMPERIALISME BARAT DI
1
INDONESIA
2
3

Kolonialisme Bangsa
Bangsa
Lain

Suatu sistem yang digunakan


dalam menjalankan politik
pendudukan

Wilayah
Imperialisme
Bangsa Lain

Suatu sistem penjajahan langsung


dari suatu negara terhadap negara
lain
Penjelajahan Samudra oleh Bangsa
Barat
4

Berasal dari kata:


coloni = wilayah kekuasaan,
dan
isme = paham.

Paham yang menganut


adanya pengembangan
Kolonialisme kekuasaan suatu negara atas
wilayah—beserta
manusianya—yang berada di
luar batas negaranya.

Dibedakan menjadi:
1. Kolonialisme eksploitasi
2. Kolonialisme penduduk
3. Kolonialisme deportasi
Penjelajahan Samudra oleh Bangsa
Barat
5

Berasal dari kata:


Imperium = memerintah, dan
isme = paham.

Suatu sistem jajahan yang dibentuk


dengan cara membentuk
Imperialisme
pemerintahan jajahan di wilayah
yang dijajahnya.

Dibedakan menjadi:
1. Imperialisme kuno, dan
2. Imperialisme modern
Penjelajahan Samudra oleh Bangsa
Barat
6

Jatuhnya kota Konstantinopel Kisah perjalanan Marco Polo


Tahun 1453 ke tangan penguasa ke dunia Timur, yaitu
Turki Usmani. perjalanan kembalinya Marco
Polo dari negari Cina melalui
Penemuan Copernicus jalur pelayaran.
yang didukung oleh
Galileo, yang
menyatakan bumi itu Penemuan Kompas.
bulat.

Semangat reconquesta yaitu semangat untuk


menaklukkan Islam di seluruh dunia.
Penjelajahan Samudra oleh Bangsa
Barat
7

PENJELAJAHAN
SAMUDRA
Dipelopori oleh

Penjelajahan
Bangsa Eropa
ke Indonesia
8

= Spanyol
= Belanda
= Portugis
Masa Penjajahan Portugis
9

• Penjelajah Pertama adalah Bartholomeus Diaz. Berhasil


mencapai Tanjung Harapan pada tahun 1487, kemudian
Penjelajah Vasco de Gama menginjakkan kaki di Calicut pada
tahun 1498. Setiap daerah yang baru memasang batu
Pertama padrao yaitu batu yang bertulisan dengan simbol
gambar bola dunia.

• Tujuan: 3G
Tujuan dan • Gold : untuk mencari emas dan kekayaan.
• Glory : untuk menyebarkan agama kristen
Upaya • Gospel : untuk mencari keharuman nama, kejayaan dan
keberhasila kekuasaan.
n • Menguasai wilayah perdagangan dan pelayaran di Asia
Tenggara.
Masa Penjajahan Portugis
10

Bangsa Portugis masuk ke Nusantara di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque


yang berhasil menaklukkan Goa (1510) dan Malaka (1511). Sejak itu, Portugis
menguasai perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa

Bangsa Portugis kemudian menjalin kerja sama dagang, terutama untuk komoditas
lada, dengan Kerajaan Sunda (Pajajaran) ditandai dengan dibuatnya Padrao atau
prasasti kerja sama tahun 1522.

Bangsa Portugis diusir dari Ternate oleh Sultan Baabullah tahun 1575.

Berdasarkan Kesepakatan Lisabon tahun 1859 antara Kerajaan Belanda dan


Kerajaan Portugal, bangsa Portugis akhirnya menyingkir dari Hindia Timur, kecuali
bagian timur Pulau Timor (kini wilayah Timor Leste).
Masa Penjajahan Portugis
11

Koin Alfonso de Albuquerque

Padrao atau prasasti kerja sama


antara Kerajaan Portugal dan
Kerajaan Sunda

Tentara Kesultanan Ternate


antara tahun 1900-1920 Petempuran Belanda vs
Portugis
Masa Penjajahan Portugis
12

Faktor
Kemunduran
Masa Penjajahan Spanyol
13 Ingat Perjanjian Tordesilas bangsa Spanyol berlayar ke arah
barat. Para penjelajah Spayol antara lain:

Chistophorus Columbus

• Melakukan pelayaran ke Benua Amerika 1492-1502.

Ferdinand Magelhaens

• Sampai ujung selatan Amerika dikenal dengan Selat Magelhaens dan


menyeberang Samudera Pasifik dan mendarat di Filipina 1521.

Sebastian del Cano

• Tiba di Maluku tahun 1521 setelah melalui FIlipina, Kalimantan Utara


kemudian langsung ke Tidore. Portugis yang telah dahulu berada di Tidore
tidak mau tersaingi akhirnya dibuat Perjanjian Saragosa (tahun 1526) yang
menyebabkan Spanyol harus meninggalkan Tidore dan kembali ke Filipina.
14
Masa Penjajahan Belanda
15
Kekuasaan VOC
1596 • Belanda Di bawah Cornelis De Houtman mendarat di Banten.
• Kedatangannya ditolak oleh rakyat Banten karena Cornelis
de Houtman bersikap kasar dan sombong.
1598 Datangnya Jacob Van Neck di Banten, kedatangannya
disambut baik oleh rakyat Banten.
1602 Belanda Mendirikan VOC (Verenigde Oose Indische
Compagne) dengan Tujuan :
1. Adanya persaingan diantara para pedagang Belanda
2. Harga rempah-rempah merosot
3. Petani dan Pedagang Indonesia banyak memperoleh
keuntungan dibanding Belanda
4. Adanya persaingan dengan Pedagang-pedagang
Eropa
SURAT PEMBENTUKAN VOC
16
17
VOC Berkembang Dengan
Pesat
Mempunyai Hak oktroi atau hak istimewa.
Kebijakan
VOC di negara jajahan:
1. Monopoli
2. Ekstirpasi
3. Pelayaran hongi atau hongi tochten
4. Strategi divide et impera atau politik adu
Pelayaran Hongi : Ekstirpasi :
domba
Pelayaran untuk Aksi penebangan /
mencegah pembakaran pohon pala /
pelanggaran cengkeh oleh Belanda yang
monopoli rempah- dianggap menanam lebih
reempah di maluku
18 Hak Oktroi terdiri

 Hak Memonopoli perdagangan


 Hak memiliki angkatan perang
 Hak mengangkat pegawai
 Hak memberi pengadilan
 Hak mendirikan benteng
Koin VOC, membuat dan mengedarkan mata uang
sendiri termasuk salah satu hak oktroi  Hak menyatakan perang dan
damai
 Hak mencetak dan mengedarkan
mata uang sendiri
Tokoh-tokoh Pendiri VOC
19
 Pangeran Mauritz
 Baron von Hoevel
 Pieter Both = Gubernur jenderal VOC pertama (1610-1614) dan mendirikan
markas VOC di Ambon, Banten, dan Batavia.
 Jan Pieterszoon Coen = Coen dua kali menjabat gubernur jenderal VOC
(1619-1623 dan 1627-1629) dan memindahkan markas VOC di Ambon ke
Batavia.

Pieter Both Jan Pieterszoon Coen


20 Aturan-aturan Monopoli VOC

 Verplichte Leverantie : penyerahan wajib hasil bumi


dengan harga yang telah ditetapkan. Melarang rakyat
menjual hasil buminya selain kepada VOC.
 Contingenten : kewajiban membayar pajak berupa hasil
bumi
 Tempat menanam rempah-rempah ditentukan VOC
 Kewajiban menanam kopi di priangan
 Kewajiban menanam Pala dan cengkeh di Maluku
 Luas wilayah perkebunan dibatasi oleh VOC
21 Faktor Kemunduran VOC :

1. Rendahnya gaji pegawai VOC menyebabkan


terjadinya korupsi
2. Adanya persaingan dengan kongsi dagang lain,
yaitu dari Inggris dan Perancis
3. Hutang VOC yang sangat besar.
4. Biaya perang untuk memadamkan perlawanan
rakyat sangat besar.
5. Tingginya biaya untuk memperluas kantor cabang
VOC
22

31 Desember 1799 VOC dibubarkan

1 Januari 1800 Hak Otroi Dicabut

Setelah VOC dibubarkan


pemerintah Hindia Belanda diambil
langsung oleh pemerintah
Kerajaan Belanda
Masa Pemerintahan
Gubernur Jenderal Daendels dan
23 Janssens

Pada 1795, Perancis berhasil menguasai Belanda


dan membentuk Republik Bataaf di bawah
pemerintahan Louis Napoleon.

Pada 1806, Napoleon mengangkat adiknya, Louis


Napoleon sebagai raja Belanda.

Bendera Republik Bataaf

Perancis menguasai Belanda (yang berarti negeri ini


menjadi daerah kekuasaan Belanda-Perancis)
Masa Pemerintahan
Gubernur Jenderal Daendels dan
24 Janssens
Pemerintah Prancis mengirim Herman Williem Dandels (1808—
1811) untuk menjalankan pemerintahan di Hindia Belanda
dengan tugas utama mempertahankan Pulau Jawa dari
serangan Inggris.

Kebijakan yang paling terkenalnya adalah membangun Jalan


Raya Pos (de Grote Postweg) dari Anyer hingga Panarukan
sepanjang 1.100 km. Jalan raya ini untuk mempermudah
mobilitas pasukan di Jawa.

Daendels dipanggil kembali ke Belanda pada tahun 1811 dan


digantikan oleh Jan Willem Janssens. Pasukan Inggris mendarat
H.W Daendels di Batavia pada 4 Agustus 1811 dan berhasil menguasai kota
tersebut. Pada 18 September 1811, Janssens menandatangani
Kapitulasi Tuntang sebagai tanda resmi penyerahan Hindia
Belanda kepada Inggris.
25

Peta Jalan Raya Pos (de Grote Postweg)


26
Jasa-jasa Daendles Di Indonesia:

1. Membangun ketentaraan (Angkatan


perang, benteng, pabrik, mesiu)
2. Membangun jalan pos (Anyer – Panarukan)
3. Membangun Pelabuhan (Pelabuhan Merak)
4. Membangun kota baru dengan nama
“Weltervreden” dan “Meester Cornelis”
(Pindahan dari Batavia yang dianggap tidak
sehat)
Masa Pemerintahan
Gubernur Jenderal Daendels dan
27 Janssens

GUBERNUR JENDRAL JANSEN

 Menggantikan Dandles
 Jansen tidak sekuat Daendles
akibatnya banyak timbul perang
dan masalah antara lain :
1. Keuangan buruk
2. Hubungan dengan raja-raja
setempat kurang baik J.W. Janssens
28
GUBERNUR JENDRAL JANSEN
(1811)

1811 Jansen mendapat serangan dari


Inggris di bawah Lord Minto

G. J. Jansen menyerah Kepada Inggris Dalam


“KAPITULASI TUNTANG”
Isi : Hindia Belanda Diserahkan kepada Inggris
Masa Pemerintahan
Thomas Stamford Raffles
29

Masa pemerintahan Inggris di Nusantara dimulai sejak 18


September 1811.
Latar Belakang :
1. Usaha Perluasan Wilayah kekuasaan di daerah Asia
Tenggara
2. Usaha Perluasan daerah perdagangan
3. Mengambil
Beberapa alih kekuasaan Belanda
kebijakannya:
1. Membagi Pulau Jawa menjadi enam belas
keresidenan.
2. Menghapus peran para bupati sebagai pemungut
pajak dan menjadikannya sebagai pegawai
pemerintah kolonial.
3. Menetapkan sistem sewa tanah (landrent)
Thomas Stamford Raffles 4. Memberi kebebasan kepada para petani untuk
menanam tanaman yang laku di pasaran dunia.
Pemerintahan Raffles berakhir pada 1816 dan digantikan
oleh John Fendall Jr.
30 PENINGGALAN PEMERINTAHAN RAFFLES

Buku karangan Raffles hasil penelitiannya selama mermerintah


di Nusantara
31 Convention OF London

• Diadakan Tahun 1814


ISI :
1. Indonesia dikembalikan kepada Belanda.
2. Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni Guyana,
tetap di tangan Inggris.
3. Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris,
sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai
gantinya

• Setelah Convention Of London, Indonesia kembali


dijajah oleh Belanda
Masa Pemerintahan
van der Capellen dan de Gisignies
32
Pada 1816 Hindia Belanda secara resmi dikembalikan oleh Inggris kepada Belanda.
van der Capellen diangkat sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda (1816—1826)
dengan tugas mengisi kas kerajaan Belanda.

Kebijakannya:
1. Memberikan kebebasan kepada kelompok swasta untuk menanamkan modalnya
di Hindia Belanda, tetapi pengelolaan sumber daya alam tetap dilakukan oleh
pemerintah Hindia Belanda.
2. Menghapus peran para pejabat lokal.
3. Menetapkan pajak untuk penduduk pribumi.

Kebijakannya membuat rakyat pribumi menderita karena beban pajak yang tinggi.
Perlawanan-perlawanan pun mulai bermunculan, salah satunya Perang Jawa atau
Perang Diponegoro (1825—1830). Van der Capellen dianggap tidak berhasil mengisi
kas kerajaan yang semakin menipis sehingga digantikan oleh Hendrik Merkus de Kock.

De Kock hanya sebentar menjabat kemudian digantikan oleh Leonard Pierre Joseph
du Bus de Gisignies (1826—1830) yang tetap saja tidak berhasil mendatangkan uang
bagi kas kerajaan.
Masa Pemerintahan
van der Capellen dan de Gisignies
33

Merkus de Kock van der Capellen


de Gisignies
Masa Pemerintahan Belanda II
(1830-1942)
34

 PENERAPAN TANAM PAKSA (1830-1870)


- Rakyat dipaksa menanam tanaman yang laku di
jual di Eropa misalnya Teh, Kopi, Karet.

 POLITIK LIBERAL (1870)


- Belanda tidak hanya mengambil kekayaan
Indonesia, tetapi juga berkewajiban
mensejahterakan rakyatnya.
Masa Pemerintahan Belanda II
(1830-1942)
35

CULTUURSTELSEL (1830-1870)
 Tokoh Penccetus Tanam paksa adalah VAN DEN BOSCH
 LATAR BELAKANG TANAM PAKSA
- Kekosongan kas negara karena :
* Perang dengan Napoleon
* Perang dengan Belgia
* Perang Diponegoro (1825-1830)
- Kecilnya pendapatan ekspor kopi
- Kegagalan ekonomi liberal (1815-1830)
VAN DEN BOSCH
36
Masa Pemerintahan Belanda II
(1830-1942)
37

ATURAN-ATURAN TANAM PAKSA


 Harus ada persetujuan agar penduduk menyediakan sebagian
dari tanahnya untuk ditanami tanaman ekspor yang di jual di
Eropa
 Tanah yang diambil hanya 1/5 dari tanah petani
 Tanah yang diberikan bebas pajak
 Jumlah pekerja tidak boleh lebih banyak dari petani
 Kegagalan panen ditanggung pemerintah Belanda
 Keuntungan tanam paksa dibagi dengan pemilik tanah
 Bagi yang tidak memiliki tanah akan dipekerjakan pada
perkebunan atau pabrik-pabrik milik pemerintah selama 65 hari
setiap tahun.
 Pelaksanaannya diserahkan kepada pemimpin pribumi. Pegawai
Eropa bertugas sebagai pengawas umum.
38
PELAKSANAAN TANAM PAKSA
• Dalam Pelaksanaannya Tanam Paksa mengalami
penyimpangan
• Disebut dengan “ CULTUURE PROCENT”
Masa Pemerintahan Belanda II
(1830-1942)
39

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN
 Perjanjian yang harusnya dilakukan sukarela, tetapi
pelaksanaannya dilakukan secara paksa.
 Luas tanah yang diambil lebih dari 1/5.
 Pengerjaan tanaman ekspor lebih melebihi tanaman padi.
 Pajak tanah masih dikenakan.
 Kelebihan panen tidak dikembalikan kepada petani.
 Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani.
 Buruh yang dibayar pemerintah malah dijadikan tenaga
paksaan.
40 TANAM PAKSA
41 DAMPAK TANAM PAKSA

BAGI BELANDA BAGI INDONESIA

 Keuntungan yang sangat  Kesengsaraan, kemiskinan,


besar 18 juta gulden/tahun kelaparan, kemelaratan,
penderitaan yang
 Perusahaan belanda yang berkepanjangan.
tadinya bangkrut mulai bangkit
 Beban pajak yang berat.
kembali
 Jumlah penduduk Indonesia
 Meningkatnya hasil tanaman menurun.
ekspor
DAMPAK POSITIFNYA
 Pabrik gula diambil alih oleh
 Penduduk Indonesia mengenal
pemerintah
jenis tanaman baru
 Penduduk Indonesia tau
menanam tanaman yang laku
di Eropa
REAKSI DARI TANAM PAKSA
42

INDONESIA ORANG EROPA BELANDA


INGGRIS
Perlawanan langsung Dikritik secara tajam oleh :
kepada Belanda Tanam paksa tidak
- Baron van hoevel
sesuai dengan paham
liberalisme yang - Dowes Dekker
sedang berkembang - De Wall
di Eropa - Van Deventer
GAGAL

DIHAPUSKAN
DIKURANGI
Pelaksanaan Sistem Ekonomi Liberal
(Politik Pintu Terbuka)
43
Faktor utama munculnya sistem ekonomi liberal adalah
kemenangan kelompok liberal dalam parlemen Belanda.
Berikut beberapa undang-undang yang dikeluarkan pada
masa sistem ekonomi liberal:
 Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) tahun 1870.
 Undang-Undang Gula (Suiker Wet) tahun 1870.
Pengaruh sistem ekonomi liberal
a. Meningkatnya jumlah pengusaha asing yang ingin
menanamkan modalnya di Hindia Belanda.
b. Banyak bermunculan perkebunan-perkebunan swasta
asing di Hindia Belanda.
c. Berkembangnya kegiatan pertambangan.
d. Terjadinya pengerahan tenaga kerja secara besar-
besaran.
Dampak sistem ekonomi liberal:
a. Eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya telah
melampaui batas.
b. Penduduk pribumi kehilangan tanah miliknya yang
terpaksa disewakan atau bahkan dijual.
c. Mereka terpaksa menjadi kuli di tanah mereka sendiri

Kelompok humanis di negeri Belanda mengusulkan


dilaksanakan politik etis sebagai pengganti politik liberal.

Anda mungkin juga menyukai