PENGERTIAN MERKANTILISME
Merkantilisme sendiri berasal dari bahasa inggris merchant yang berarti pedagang.
Melalui sistem merkantilisme, sebuah negara berupaya untuk mengoptimalkan
aktifitas perdagangan untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah.
Merkantilisme adalah paham yang mulanya populer di Eropa pada tahun 1500an.
Kala itu, negara-negara Eropa meyakni, kekayaan dan kekuatan sebauh negara bisa
tercapai dengan meningkatkan ekspor, untuk mengumpulkan logam mulia seperti
emas dan perak. Merkantilisme menggantikan sistem ekonomi feodal yang
sebelumnya dianut di kawasan Eropa Barat. Sebagai episentrum dari Kerajaan
Britania Raya, kala itu Inggris memiliki kekayaan alam yang terbatas. Untuk
meningkatkan kekayaannya, Inggris memperkenalkan kebijakan fiskal yang
mencegah negara-negara penjajah dari membeli produk luar selain produk Inggris.
TOKOH MERKANTILISME
Salah satu tokoh merkantilisme yang terkenal yakni Jean-Baptiste Colbert (1619-
1683). Ia merupakan pejabat setara dengan Menteri Keuangan Prancis yang
mempelajari teori-teori perdagangan luar negeri dan memiliki posisi untuk
mengeksekusisi ide-ide dalam teori tersebut.
Sebagai seorang penganut monarki yang taat, Colbert kala itu menyerukan strategi
ekonomi yang melindungi tahta Prancis dari kelas dagang Belanda yang sedang naik
daun.
Colbert juga meningkatkan ukuran angkatan laut Prancis sehingga Prancis memiliki
kemampuan untuk mengontrol rute perdagangan. Harapannya, hal itu bisa membantu
meningkatkan kemampuan Prancis menumbuhkan kekayaan.
Meski praktiknya terbukti tak berhasil, namun ide-idenya sangat populer hingga
akhirnya dibayangi oleh teori ekonomi pasar bebas.
Selain Colbert, beberapa tokoh teori merkantilisme lainnya yakni:
Jean Bodin, adalah seorang imuwan berbangsa Prancis yang dapat dikatakan
sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan tentang teori uang
dan harga.
Thomas Mun, seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris yang banyak
menulis masalah perdagangan di luar negeri. Menurutnya, untuk
meningkatkan kekayaan negara cara yang biasa dilakukan adalah lewat
perdagangan pedoman yang dilakukan adalah nilai ekspor ke luar negeri
harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh negara itu.
Jean Baptis Colbert, adalah Menteri Utama di bidang ekonomi dan
keuangan dalam pemerintahan Raja Louis XIV di Prancis. Tujuan kebijakan
yang dibuat Colbert lebih diarahkan pada kekuasaan dan kejayaan negara dari
pada untuk meningkatkan kekayaan orang per orang.
Sir William Petty, seorang pengajar di Oxford University dan banyak
menulis tentang ekonomi politik. Ia menganggap penting arti bekerja dari
sumber daya tanah, karena baginya bukan jumlah hari kerja yang menentukan
suatu barang melainkan biaya yang diperlukan agar para pekerja tersebut
dapat tetap bekerja.
PENYEBAB MERKANTILISME :
1. Tumbuhnya perdagangan dan pelayaran dari benua Eropa dengan benua lain
sebesar-besarnya
Dalam buku Sejarah Perekonomian Indonesia (2009) karya R.Z Leirissa dkk,
merkantilisme mendorong adanya kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa di
Indonesia. Hal itu dikarenakan, Indonesia merupakan penghasil komoditas rempah-
rempah yang sangat dicari di pasar internasional.
Pada sekitar abad ke-17 Masehi mulai muncul kongsi-kongsi dagang seperti VOC
(kongsi dagang Belanda) dan EIC (kongsi dagang Inggris) di Indonesia. Kehadiran
kongsi dagang Eropa di Indonesia bertujuan untuk menguasai dan memonopoli
perdagangan di kawasan kepulauan Nusantara melalui jalur peperangan dan politik.
KOLONIALISME
PENGERTIAN KOLONIALISME
Kolonialisme merupakan istilah yang berasal dari kata “colonus”, artinya adalah
menguasai. Oleh sebab itu, kolonialisme dapat dimaknai sebagai suatu upaya yang
dilakukan suatu negara untuk menguasai wilayah tertentu di luar negaranya.
Adapun tujuan dari kolonialisme suatu negara ialah untuk mencapai kekuatan
dominan di berbagai bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sumber daya alam
maupun sumber daya manusia. Hal ini terjadi sebab sebuah negara yang ingin
melakukan kolonialisme tidak memiliki kekayaan bumi yang dibutuhkan. Selain itu,
sebuah negara yang hendak melakukan kolonialisme merupakan negara superior
daripada negara lain.
Ciri utama terjadinya kolonialisme adalah penguasaan suatu wilayah dengan sumber
daya alam yang melimpah untuk dibawa ke negara asal penjajah tersebut. Biasanya
proses kekuasaan ini berlangsung cukup lama karena dukungan militer yang kuat.
Contoh negara yang berhasil menguasai wilayah lain yaitu, Belanda, Spanyol,
Portugis, dan Inggris.
TOKOH KOLONIALISME
Portugis
Pengalaman dua tokoh ini membuat Portugis semakin berambisi menguasai suatu
wilayah. Untuk melanjutkan ekspedisi, maka Portugis mengirim Alfonso
d’Albuquerque. Ia berhasil menguasai Malaka pada tanggal 10 Agustus 1511.
Spanyol
Selanjutnya, pada tahun 1521, Sebastian del Cano melakukan penjelajahan hingga
berhasil berlabuh di Tidore. Namun, penjelajahan del Cani ini dianggap melanggar
perjanjian Tordesillas, yaitu perjanjian yang dibuat Spanyol dengan Portugis. Hingga
akhirnya dibuatlah Perjanjian Saragosa pada tahun 1529 untuk menyelesaikan
masalah perebutan kekuasaan tersebut.
Belanda
Pelayaran tersebut dilakukan pada tahun 1604. Sedangkan James Cook memulai
pelayarannya dari arah Australia. Hingga akhirnya pada tahun 1770, sampailah ia di
Batavia.
PENYEBAB KOLONIALISME
(a) Kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan penemuan kompas, teropong, peta;
(b) Adanya buku Imago Mundi karangan Marcopolo tentang perjalanan ke Timur;
Hal tersebutlah yang menjadi pendorong bangsa Eropa datang dan menciptakan
kolonialisme di Indonesia. Kemudian ada beberapa negara yang dikalahkan oleh
negara lain yang ingin mengambil alih. Itulah Grameds yang dialami bangsa kita
dulu
DAMPAK KOLONIALISME
Akibat penjajahan tersebut cukup lama dirasakan oleh rakyat Indonesia. Bukan
hanya dalam bidang politik saja, namun segala aspek kehidupan. Berikut adalah
rincian akibat dari masa kolonialisme di Indonesia:
1. Terdapat banyak bahasa serapan berasal dari bangsa kolonial yang dipakai oleh
rakyat Indonesia sampai sekarang.
2. Masuknya bangsa kolonial membuat bertambahnya wawasan terhadap alat musik
serta tarian internasional.
3. Terdapat bangunan peninggalan dengan ciri khas kolonial serta arsitektur barat di
Indonesia.
4. Terdapat benda-benda bersejarah peninggalan kolonial yang dapat menjadi bukti
atas kondisi di masa lalu.
PENGERTIAN IMPERIALISME
Melansir dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2 karya Drs. Tugiyono Ks, dkk, di
Indonesia awal imperialisme kuno dimulai dengan kegiatan Portugis dan VOC
termasuk imperialisme perdagangan, yaitu menguasai perdagangan dengan aturan
dan paksaan.
Imperialisme modern bertujuan untuk memperluas daerah jajahan untuk industri, dan
sebagai daerah sumber tenaga buruh yang murah. Imperialisme modern sendiri
berkembang di dunia sejak abad ke-19.
TOKOH IMPERIALISME
Daendels. Merupakan salah satu jenderal hindia belanda yang menjabat saat
inggris ingin menyerang belanda. Oleh karena itu, Daendels diberikan tugas
untuk menjaga indonesia khususnya pulau jawa untuk tidak jatuh ke tangan
inggris. Untuk itulah Daendels memperlakukan aturan yang ketat. Salah
satunya adalah sistem kerja rodi membangun jalan dari Merak sampai ke
Pamekasan yang harus dilakukan oleh masyarakat indonesia. Alasan
pembangunan jalan adalah agar lebih mudah dalam menunjang aktivitas
pemerintahan kolonial belanda. Tentunya kerja ini tidak dibayar dan
kesehatan pribumi indonesia tidak diperhatikan oleh daendels sehingga
banyak pribumi yang meninggal saat proses pembangunan jalan ini.
Van Den Bosch. Merupakan salah satu jenderal yang menjabat setelah Van
Der Cappelen menjabat. Dalam kepemimpinannya, Van Den Bosch
diperintahkan untuk mengatasi bagaimana mengisi kas belanda yang kosong
setelah banyak terjadi perlawanan. Akhirnya ia mengusulkan sistem tanam
paksa atau biasa disebut cultuur stelsel. Oleh masyarakat indonesia, paraturan
ini dianggap semakin memberatkan.
PENYEBAB IMPERIALISME
1. Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia
(ambition, eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Namun, sampai di
manakah batas-batas kejayaan itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat
mengendalikan keinginan ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis.
Karena itu dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu mengandung benih
imperialisme.
2. Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia
ini (racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini
menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan
anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak
menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya.
3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan
imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi.
Imperialisme di sini dapat timbul sebagai "bij-product" saja. Namun, jika
penyebaran agama itu didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan
pertama terdesak dan merosot menjadi alasan untuk membenarkan tindakan
imperialisme.
4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan
suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.
5. Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab
yang terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme
modern.
1. Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara
2. Ingin ikut dalam perdagangan dunia
3. Ingin menguasai perdagangan
4. Keinginan untuk menjamin suburnya industri
DAMPAK IMPERIALISME
1. Akibat politik
1. Terciptanya tanah-tanah jajahan
2. Politik pemerasan
3. Berkorbarnya perang kolonial
4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
5. Timbulnya nasionalisme
1. Akibat Ekonomis
1. Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah
kemiskinan
2. Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
3. Perdagangan dunia meluas
4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
5. Kapital surplus dan penanaman modal di tanah jajahan
6. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
2. Akibat sosial
1. Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
2. Si imperialis maju, yang dijajah mundur
3. Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang
pada bangsa yang dijajah
4. Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki
hak apa-apa
5. Munculnya gerakan Eropa-isasi.
REVOLUSI INDUSTRI
Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali, dan saat ini kita sedang
mengalami revolusi industri yang keempat.
Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang
ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti ada jutaan pekerjaan lama
menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul.
Lebih detailnya elo harus lihat di setiap revolusi industri, tapi kasarnya adalah,
beberapa hal yang semula begitu sulit, begitu lama, begitu mahal dalam proses
produksi mendadak jadi mudah, cepat, dan murah.
Munculnya pabrik sebagai tanda revolusi Industri. (dok. Ant Rosetzky on Unsplash)
Jadi, bisa digunakan untuk hal lain untuk mengatasi kelangkaan yang lain.
Apalagi kalau ternyata beberapa kelangkaan menghilang! Nah, kita lihat satu persatu,
sesuai urutannya.
Revolusi industri terjadi pada tahun 1770-an akhir pada revolusi industri 1.0 hingga
4.0 di sekitar tahun 2011
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi revolusi industri, yakni teknologi, ekonomi, dan
sosial budaya. Pada bidang teknologi, penggunaan sumber energi baru, termasuk bahan
bakar dan tenaga penggerak, seperti mesin uap dan listrik, masif terjadi. Ada pula
penemuan mesin baru, pemintalan, dan mesin tenun, yang memungkinkan peningkatan
produksi dengan meminimalkan tenaga manusia. Perkembangan penting dalam
transportasi dan komunikasi juga terjadi. Seperti penemuan lokomotif uap, kapal uap,
pesawat, telegram, dan radio. Adanya perubahan teknologi tersebut memungkinkan
penggunaan sumber daya alam yang meningkat, diiringi produksi massal barang-barang
manufaktur. Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Revolusi Industri Cikal Bakal Hari Buruh
Internasional Pada bidang ekonomi, revolusi industri menghasilkan distribusi kekayaan yang
lebih luas. Terjadi pula penurunan nilai tanah sebagai sumber kekayaan, disamping
peningkatan produksi industri dan perdagangan internasional. Pada bidang sosial,
pertumbuhan kota, perkembangan gerakan kelas pekerja, dan munculnya pola otoritas
baru, turut jadi faktor yang mempengaruhi revolusi industri. Pada budaya, ada transformasi
budaya baru. Para pekerja memperoleh keterampilan baru dan khas, dan hubungan mereka
dengan pekerjaan mulai bergeser.