Anda di halaman 1dari 16

MERKANTILISME

PENGERTIAN MERKANTILISME
Merkantilisme sendiri berasal dari bahasa inggris merchant yang berarti pedagang.
Melalui sistem merkantilisme, sebuah negara berupaya untuk mengoptimalkan
aktifitas perdagangan untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah.

Merkantilisme adalah paham yang mulanya populer di Eropa pada tahun 1500an.
Kala itu, negara-negara Eropa meyakni, kekayaan dan kekuatan sebauh negara bisa
tercapai dengan meningkatkan ekspor, untuk mengumpulkan logam mulia seperti
emas dan perak. Merkantilisme menggantikan sistem ekonomi feodal yang
sebelumnya dianut di kawasan Eropa Barat. Sebagai episentrum dari Kerajaan
Britania Raya, kala itu Inggris memiliki kekayaan alam yang terbatas. Untuk
meningkatkan kekayaannya, Inggris memperkenalkan kebijakan fiskal yang
mencegah negara-negara penjajah dari membeli produk luar selain produk Inggris.

Contohnya saja, Inggris mengeluarkan undang-undang yang mengatur mengenai


impor gula pada tahun 1764. Undang-unang tersebut menaikkan bea masuk untuk
gula rafinasi serta molase yang diimpor oleh koloni. Dengan demikian, maka Inggris
menjadi pemain tunggal atau memberikan pasar monopoli kepada petani gula negara
jajahan mereka di Hinda Barat. Di bawah sistem merkantilisme, sebuah negara kerap
kali meningkatkan peran militer untuk memastikan stabilitas pasar dan ketersediaan
pasokan di dalam negeri terjaga. Sebab, lewat merkantilisme, baik tidaknya
perekonomian dikukur berdasarkan ketersediaan pasokan modal di negara itu. Selain
itu, penganut paham merkantilisme juga meyakini, kesehatan ekonomi sebuah negara
bisa dinilai dengan tingkat kepemilikan logam mulia, seperti emas dan perak, yang
jumlahnya cenderung akan meningkat mengikuti penambahan jumlah konstruksi
rumah baru, hasil pertanian, serta permintaan pasar yang kuat oleh barang dan bahan
baku.

TOKOH MERKANTILISME

Salah satu tokoh merkantilisme yang terkenal yakni Jean-Baptiste Colbert (1619-
1683). Ia merupakan pejabat setara dengan Menteri Keuangan Prancis yang
mempelajari teori-teori perdagangan luar negeri dan memiliki posisi untuk
mengeksekusisi ide-ide dalam teori tersebut.

Sebagai seorang penganut monarki yang taat, Colbert kala itu menyerukan strategi
ekonomi yang melindungi tahta Prancis dari kelas dagang Belanda yang sedang naik
daun.

Colbert juga meningkatkan ukuran angkatan laut Prancis sehingga Prancis memiliki
kemampuan untuk mengontrol rute perdagangan. Harapannya, hal itu bisa membantu
meningkatkan kemampuan Prancis menumbuhkan kekayaan.
Meski praktiknya terbukti tak berhasil, namun ide-idenya sangat populer hingga
akhirnya dibayangi oleh teori ekonomi pasar bebas.
Selain Colbert, beberapa tokoh teori merkantilisme lainnya yakni:

 Jean Bodin, adalah seorang imuwan berbangsa Prancis yang dapat dikatakan
sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan tentang teori uang
dan harga.
 Thomas Mun, seorang saudagar kaya yang berasal dari Inggris yang banyak
menulis masalah perdagangan di luar negeri. Menurutnya, untuk
meningkatkan kekayaan negara cara yang biasa dilakukan adalah lewat
perdagangan pedoman yang dilakukan adalah nilai ekspor ke luar negeri
harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh negara itu.
 Jean Baptis Colbert, adalah Menteri Utama di bidang ekonomi dan
keuangan dalam pemerintahan Raja Louis XIV di Prancis. Tujuan kebijakan
yang dibuat Colbert lebih diarahkan pada kekuasaan dan kejayaan negara dari
pada untuk meningkatkan kekayaan orang per orang.
 Sir William Petty, seorang pengajar di Oxford University dan banyak
menulis tentang ekonomi politik. Ia menganggap penting arti bekerja dari
sumber daya tanah, karena baginya bukan jumlah hari kerja yang menentukan
suatu barang melainkan biaya yang diperlukan agar para pekerja tersebut
dapat tetap bekerja.

PENYEBAB MERKANTILISME :

1. Tumbuhnya perdagangan dan pelayaran dari benua Eropa dengan benua lain

2. Keinginan bangsa Eropa untuk mengumpulkan kekayaan dan keuntungan

sebesar-besarnya

3. Timbulnya persaingan dagang antara negara-negara Eropa


DAMPAK MERKANTILISME

Dampak Merkantilisme di Indonesia , merkantilisme memiliki dampak yang besar


bagi Indonesia. Pada abad semasa merkantilisme berkembang, banyak pedagang
Eropa yang melakukan hubungan perdagangan dengan penduduk Indonesia.

Dalam buku Sejarah Perekonomian Indonesia (2009) karya R.Z Leirissa dkk,
merkantilisme mendorong adanya kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa di
Indonesia. Hal itu dikarenakan, Indonesia merupakan penghasil komoditas rempah-
rempah yang sangat dicari di pasar internasional.

Pada sekitar abad ke-17 Masehi mulai muncul kongsi-kongsi dagang seperti VOC
(kongsi dagang Belanda) dan EIC (kongsi dagang Inggris) di Indonesia. Kehadiran
kongsi dagang Eropa di Indonesia bertujuan untuk menguasai dan memonopoli
perdagangan di kawasan kepulauan Nusantara melalui jalur peperangan dan politik.
KOLONIALISME

PENGERTIAN KOLONIALISME

Kolonialisme merupakan istilah yang berasal dari kata “colonus”, artinya adalah
menguasai. Oleh sebab itu, kolonialisme dapat dimaknai sebagai suatu upaya yang
dilakukan suatu negara untuk menguasai wilayah tertentu di luar negaranya.

Adapun tujuan dari kolonialisme suatu negara ialah untuk mencapai kekuatan
dominan di berbagai bidang kehidupan, baik politik, ekonomi, sumber daya alam
maupun sumber daya manusia. Hal ini terjadi sebab sebuah negara yang ingin
melakukan kolonialisme tidak memiliki kekayaan bumi yang dibutuhkan. Selain itu,
sebuah negara yang hendak melakukan kolonialisme merupakan negara superior
daripada negara lain.

Ciri utama terjadinya kolonialisme adalah penguasaan suatu wilayah dengan sumber
daya alam yang melimpah untuk dibawa ke negara asal penjajah tersebut. Biasanya
proses kekuasaan ini berlangsung cukup lama karena dukungan militer yang kuat.
Contoh negara yang berhasil menguasai wilayah lain yaitu, Belanda, Spanyol,
Portugis, dan Inggris.
TOKOH KOLONIALISME

Portugis

Portugis mengirim seseorang yang Bartholomeus Diaz untuk melakukan


penjelajahan samudera demi barang berharga yaitu rempah-rempah. Bartholomeus
Diaz berhasil mendarat di Tanjung Harapan, Afrika Selatan pada tahun 1488.
Selanjutnya penjelajahan samudera diteruskan oleh Vasco da Gama yang sampai di
Gowa, hingga akhirnya pulang dengan membawa rempah-rempah.

Pengalaman dua tokoh ini membuat Portugis semakin berambisi menguasai suatu
wilayah. Untuk melanjutkan ekspedisi, maka Portugis mengirim Alfonso
d’Albuquerque. Ia berhasil menguasai Malaka pada tanggal 10 Agustus 1511.

Spanyol

Christopher Columbus merupakan orang Spanyol pertama yang berhasil melakukan


penjelajahan pada tahun 1942. Ia berlayar menuju benua Amerika hingga menyampai
daerah tujuan yaitu India. Kemudian penjelajahan dilanjutkan Magelhaens, dimana ia
berhasil menguasai Filipina pada tahun 1521.

Selanjutnya, pada tahun 1521, Sebastian del Cano melakukan penjelajahan hingga
berhasil berlabuh di Tidore. Namun, penjelajahan del Cani ini dianggap melanggar
perjanjian Tordesillas, yaitu perjanjian yang dibuat Spanyol dengan Portugis. Hingga
akhirnya dibuatlah Perjanjian Saragosa pada tahun 1529 untuk menyelesaikan
masalah perebutan kekuasaan tersebut.

Belanda

Penjelajahan samudera oleh Belanda dilakukan Cornelis de Houtman pada tahun


1956. Cornelis de Houtman berhasil mendarat  di Banten, namun karena sikap
Belanda kurang ramah dan terkesan memonopoli membuat Sultan Banten marah.
Hingga terjadi perlawanan rakyat Banten, dan ekspedisi dianggap gagal.

Selanjutnya pada tahun 1598-1600, kedatangan Belanda di Indonesia dipimpin oleh


Jacob van Neck. Ia berhasil menguasai daerah Maluku. Membuat semakin
banyaknya pedagang Belanda yang berdatangan di Indonesia.
Inggris

Berbagai negara yang mencoba mencari rempah-rempah di Indonesia, membuat


Inggris ikut serta berlomba-lomba berlayar menuju Indonesia. Sir Henry dan James
Cook merupakan dua tokoh ternama dalam pelayaran samudera yang dilakukan
Inggris. Henry Middleton mendapatkan rempah-rempah seperti lada dan cengkeh di
Banten, Tidore, Ternate dan Ambon.

Pelayaran tersebut dilakukan pada tahun 1604. Sedangkan James Cook memulai
pelayarannya dari arah Australia. Hingga akhirnya pada tahun 1770, sampailah ia di
Batavia.

PENYEBAB KOLONIALISME

Bangsa Eropa saling bersaing menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah,


salah satunya Indonesia. Selain itu, perlu diketahui bahwa ada beberapa hal yang
mendorong bangsa Eropa datang ke Indonesia. Misalnya seperti:

(a) Kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan penemuan kompas, teropong, peta;

(b) Adanya buku Imago Mundi karangan Marcopolo tentang perjalanan ke Timur;

(c) Berkembangnya semangat mencari kekuasaan dengan simbol 3G yaitu Gold


(mencari keuntungan dengan memiliki bahan dan barang berharga), Gospel
(penyebaran agama kristen yang diyakini bangsa barat), dan Glory (memperoleh
kejayaan dengan memiliki banyak kekuasaan); dan

(d) Jatuhnya kekuasaan Konstantinopel pada tahun 1453.

Hal tersebutlah yang menjadi pendorong bangsa Eropa datang dan menciptakan
kolonialisme di Indonesia. Kemudian ada beberapa negara yang dikalahkan oleh
negara lain yang ingin mengambil alih. Itulah Grameds yang dialami bangsa kita
dulu
DAMPAK KOLONIALISME

Akibat penjajahan tersebut cukup lama dirasakan oleh rakyat Indonesia. Bukan
hanya dalam bidang politik saja, namun segala aspek kehidupan. Berikut adalah
rincian akibat dari masa kolonialisme di Indonesia:

1. Dalam Bidang Politik

1. Adanya penerapan pemerintah tidak langsung, dimana kekuasaan dipimpin oleh


bupati atau gubernur atas nama kolonial.
2. Munculnya berbagai perlawanan rakyat Indonesia atas kebijakan pemerintah
kolonial yang tidak adil.
3. Kekuasaan kerajaan diambil alih dan bergantung pada pemerintahan kolonial. Oleh
sebab itu, rakyat banyak melakukan pemberontakan dan terpecah belah.
4. Jawa menjadi pusat pemerintahan dan dibagi atas beberapa wilayah perfektuf.
5. Hukum adat diubah menjadi hukum modern oleh bangsa barat.

2. Dalam Bidang Ekonomi

1. Terjadi monopoli perdagangan oleh penjajah terhadap rakyat Indonesia.


2. Bidang pertanian sebagai sumber ekonomi utama rakyat bergeser pada bidang
industri perkebunan.
3. Praktik monopoli perdagangan oleh VOC membuat  perdagangan di nusantara
mengalami kemunduran di kancah internasional.
4. Adanya sistem pajak bumi dan penyerahan hasil bumi kepada pemerintah kolonial.
5. Penerapan sistem tanam paksa yang membuat rakyat mengalami kerugian dan
penderitaan.
6. Munculnya uang sebagai alat pembayaran baru pada masa pemerintahan kolonial.

3. Dalam Bidang Sosial

1. Terjadi perubahan lapisan sosial di masyarakat.


2. Banyaknya mobilitas sosial yang terjadi akibat pemerintahan kolonial yang
membutuhkan tenaga di wilayah lain.
3. Munculnya golongan buruh yang terdiri dari pribumi dan golongan majikan yaitu
para kolonial.
4. Munculnya elit terdidik atas tuntutan pemerintah kolonial untuk memenuhi
kebutuhan pemerintahan.
5. Pembentukan status sosial yang cenderung menjatuhkan pribumi.
6. Adanya tindakan kekerasan dan pemerasan yang kejam terhadap rakyat Indonesia.
7. Daerah Indonesia yang terisolasi dan membuat rakyatnya mengalami
ketertinggalan.

4. Dalam Bidang Budaya

1. Terdapat banyak bahasa serapan berasal dari bangsa kolonial yang dipakai oleh
rakyat Indonesia sampai sekarang.
2. Masuknya bangsa kolonial membuat bertambahnya wawasan terhadap alat musik
serta tarian internasional.
3. Terdapat bangunan peninggalan dengan ciri khas kolonial  serta arsitektur barat di
Indonesia.
4. Terdapat benda-benda bersejarah peninggalan kolonial yang dapat menjadi bukti
atas kondisi di masa lalu.

5. Dalam Bidang Pendidikan

1. Munculnya golongan-golongan terpelajar yang memiliki wawasan tinggi di


Indonesia.
2. Semakin banyak rakyat Indonesia yang bisa membaca dan menulis untuk
dipekerjakan pada pemerintahan kolonial. Namun menjadi nilai yang berharga
pada kemerdekaan Indonesia kelak.
3. Rakyat indonesia menjadi memiliki pengetahuan serta terbuka terhadap
perkembangan dunia luar.
4. Rakyat Indonesia menjadi termotivasi untuk meraih kemerdekaan negaranya
setelah mendapatkan wawasan serta pendidikan.
5. Rakyat Indonesia pada akhirnya mengetahui mana yang benar dan salah pada
kondisi yang terjadi waktu itu.
IMPERIALISME

PENGERTIAN IMPERIALISME

Imperialisme adalah nafsu untuk memperluas wilayah dengan menguasai negara.


Berdasarkan perkembangannya paham imperialisme dibagi menjadi dua yaitu
imperialisme kuno dan modern.

Imperialisme kuno disebut sebagai imperialisme perdagangan. Tujuan imperialisme


kuno adalah untuk menguasai perdagangan atas suatu wilayah dengan cara monopoli
dan paksaan. Imperialisme kuno didukung dengan semangat gold, gospel, dan glory.

Melansir dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2 karya Drs. Tugiyono Ks, dkk, di
Indonesia awal imperialisme kuno dimulai dengan kegiatan Portugis dan VOC
termasuk imperialisme perdagangan, yaitu menguasai perdagangan dengan aturan
dan paksaan.

Imperialisme modern bertujuan untuk memperluas daerah jajahan untuk industri, dan
sebagai daerah sumber tenaga buruh yang murah. Imperialisme modern sendiri
berkembang di dunia sejak abad ke-19.
TOKOH IMPERIALISME

 Daendels. Merupakan salah satu jenderal hindia belanda yang menjabat saat
inggris ingin menyerang belanda. Oleh karena itu, Daendels diberikan tugas
untuk menjaga indonesia khususnya pulau jawa untuk tidak jatuh ke tangan
inggris. Untuk itulah Daendels memperlakukan aturan yang ketat. Salah
satunya adalah sistem kerja rodi membangun jalan dari Merak sampai ke
Pamekasan yang harus dilakukan oleh masyarakat indonesia. Alasan
pembangunan jalan adalah agar lebih mudah dalam menunjang aktivitas
pemerintahan kolonial belanda. Tentunya kerja ini tidak dibayar dan
kesehatan pribumi indonesia tidak diperhatikan oleh daendels sehingga
banyak pribumi yang meninggal saat proses pembangunan jalan ini.

 Van Der Cappelen. merupakan salah satu jenderal yang menghapuskan


sistem peran penguasa tradisional dan memperlakukan pajak yang
memberatkan rakyat. Hal ini menyebabkan banyak perlawanan yang
dilakukan oleh masyarakat indonesia.  

 Van Den Bosch. Merupakan salah satu jenderal yang menjabat setelah Van
Der Cappelen menjabat. Dalam kepemimpinannya, Van Den Bosch
diperintahkan untuk mengatasi bagaimana mengisi kas belanda yang kosong
setelah banyak terjadi perlawanan. Akhirnya ia mengusulkan sistem tanam
paksa atau biasa disebut cultuur stelsel. Oleh masyarakat indonesia, paraturan
ini dianggap semakin memberatkan.
PENYEBAB IMPERIALISME

1. Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia
(ambition, eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Namun, sampai di
manakah batas-batas kejayaan itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat
mengendalikan keinginan ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis.
Karena itu dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu mengandung benih
imperialisme.
2. Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia
ini (racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini
menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan
anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak
menguasai, atau mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya.
3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan
imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi.
Imperialisme di sini dapat timbul sebagai "bij-product" saja. Namun, jika
penyebaran agama itu didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan
pertama terdesak dan merosot menjadi alasan untuk membenarkan tindakan
imperialisme.
4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan
suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.
5. Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab
yang terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme
modern.
1. Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara
2. Ingin ikut dalam perdagangan dunia
3. Ingin menguasai perdagangan
4. Keinginan untuk menjamin suburnya industri
DAMPAK IMPERIALISME

1. Akibat politik
1. Terciptanya tanah-tanah jajahan
2. Politik pemerasan
3. Berkorbarnya perang kolonial
4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
5. Timbulnya nasionalisme

1. Akibat Ekonomis
1. Negara imperialis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah
kemiskinan
2. Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
3. Perdagangan dunia meluas
4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
5. Kapital surplus dan penanaman modal di tanah jajahan
6. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
2. Akibat sosial
1. Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
2. Si imperialis maju, yang dijajah mundur
3. Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang
pada bangsa yang dijajah
4. Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki
hak apa-apa
5. Munculnya gerakan Eropa-isasi.
REVOLUSI INDUSTRI

PENGERTIAN REVOLUSI INDUSTRI

REVOLUSI INDUSTRI adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia


memproduksi barang. 

Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali, dan saat ini kita sedang
mengalami revolusi industri yang keempat. 

Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang
ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti ada jutaan pekerjaan lama
menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul.

Lebih detailnya elo harus lihat di setiap revolusi industri, tapi kasarnya adalah,
beberapa hal yang semula begitu sulit, begitu lama, begitu mahal dalam proses
produksi mendadak jadi mudah, cepat, dan murah. 

Ingat, Ekonomi membicarakan macam-macam upaya manusia menghadapi


kelangkaan.

Munculnya pabrik sebagai tanda revolusi Industri. (dok. Ant Rosetzky on Unsplash)

Revolusi industri menghasilkan penurunan, malah terkadang menghilangkan


beberapa kelangkaan tersebut, sehingga waktu, tenaga, dan uang yang semula
digunakan untuk mengatasi kelangkaan-kelangkaan tersebut mendadak jadi bebas.

Jadi, bisa digunakan untuk hal lain untuk mengatasi kelangkaan yang lain.

Hilangnya atau berkurangnya sebuah kelangkaan otomatis mengubah banyak aspek


dalam kehidupan bermasyarakat. 

Apalagi kalau ternyata beberapa kelangkaan menghilang! Nah, kita lihat satu persatu,
sesuai urutannya.
Revolusi industri terjadi pada tahun 1770-an akhir pada revolusi industri 1.0 hingga
4.0 di sekitar tahun 2011

TOKOH REVOLUSI INDUSTRI


Tokoh zaman revolusi industri dan penemuan penemuannya!

 Mesin pemintal benang oleh James Hargraves.


 Mesin tenun oleh Edmund Cartwight.
 Cap selinder oleh Thomass Bell.
 Pesawat telepon oleh Geraham Bell.
 Kapal uap oleh Ridhard Trevethick.
 Kapal kincir oleh Symington.
 Pesawat terbang oleh Wilbul Wright.

PENYEBAB REVOLUSI INDUSTRI

Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi revolusi industri, yakni teknologi, ekonomi, dan
sosial budaya. Pada bidang teknologi, penggunaan sumber energi baru, termasuk bahan
bakar dan tenaga penggerak, seperti mesin uap dan listrik, masif terjadi. Ada pula
penemuan mesin baru, pemintalan, dan mesin tenun, yang memungkinkan peningkatan
produksi dengan meminimalkan tenaga manusia. Perkembangan penting dalam
transportasi dan komunikasi juga terjadi. Seperti penemuan lokomotif uap, kapal uap,
pesawat, telegram, dan radio. Adanya perubahan teknologi tersebut memungkinkan
penggunaan sumber daya alam yang meningkat, diiringi produksi massal barang-barang
manufaktur. Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Revolusi Industri Cikal Bakal Hari Buruh
Internasional Pada bidang ekonomi, revolusi industri menghasilkan distribusi kekayaan yang
lebih luas. Terjadi pula penurunan nilai tanah sebagai sumber kekayaan, disamping
peningkatan produksi industri dan perdagangan internasional. Pada bidang sosial,
pertumbuhan kota, perkembangan gerakan kelas pekerja, dan munculnya pola otoritas
baru, turut jadi faktor yang mempengaruhi revolusi industri. Pada budaya, ada transformasi
budaya baru. Para pekerja memperoleh keterampilan baru dan khas, dan hubungan mereka
dengan pekerjaan mulai bergeser.

DAMPAK REVOLUSI INDUSTRI


Dampak revolusi industri adalah pada sektor produksi yang lebih murah dan mudah
karena penemuan listrik serta pembenahan sistem kerja. Bahkan militer pun semakin
maju karena pesawat, tank, maupun senjata diproduksi secara massal. Dapat dikatakan,
kehidupan agraris telah bergeser ke industrialis.

Anda mungkin juga menyukai