Anda di halaman 1dari 9

MASA KOLONIALISME

Nama

Neng Rahma Tila ila Hopipah

HPI III B 1193060058


LATAR BELAKANG MASALAH
Revolusi Industri yang memberikan pengaruh terhadap perekonomian, khususnya di kawasan Eropa telah
mendorong Negara negara Barat untuk melakukan penjelajahan samudera. Penjelajahan ini bertujuan untuk
mencari daerah yang akan dijadikan jajahan. Di daerah-daerah yang telah berhasil dikuasai, para penjelajah
melakukan eksploitasi besarbesaran terhadap sumber daya alam dan memasarkan hasil industri dari negaranya.
Pada awal kedatangannya, para penjelajah yang menemukan daerah baru dan mendarat di suatu tempat,
memperkenalkan dirinya sebagai pedagang. Mereka melakukan interaksi perdagangan dengan penduduk
pribumi, bahkan di antara mereka ada pula yang mendirikan pemukiman (koloni)
Pada perkembangan selanjutnya, tanpa disadari oleh penduduk pribumi daerah itu oleh mereka dianggap
sebagai daerah miliknya. Dengan leluasa mereka mengeksplorasi dan mengeksploitasi kekayaan yang ada di
daerah baru itu. Dalam sistem politik, pendudukan, dan penguasaan suatu daerah oleh Negara lain disebut
penjajahan atau istilah populernya disebut kolonialisme.
Tujuan utama kolonialisme adalah kepentingan ekonomi. Kebanyakan koloni yang yang dijajah adalah
wilayah yang kaya akan bahan mentah. Istilah kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk pemerintahan
atas sebuah wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk mendapatkan sebuah wilayah baik
melalui paksaan atau dengan cara damai. Penaklukan atas sebuah wilayah bisa dilakukan secara damai atau
paksaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Negara yang menjajah menggariskan panduan tertentu
atas wilayah jajahannya, meliputi aspek kehidupan sosial, pemerintahan, undang-undang dan sebagainya.
PEMBAHASAN

Kolonialisme merupakan suatu sistem dimana suatu negara menindas atau


menguasai sumber daya dan rakyat negara lain namun masih tetap
berhubungan dengan negara asal, Istilah ini memperlihatkan kepada himpunan
keyakinan yang dipakai untuk memperomosikan sistem ini, terutama
kepercayaan terhadap moral pengkoloni lebih hebat dari pada yang dikolonikan.
Negara kolonilasme pertama ialah Spanyol dan Inggris. Pendukungnya
berpendapat bahwa hukum kolonial dapat menguntungkan negara yang
dikolonialkan dengan memajukan infrastruktur ekonomi serta politik yang
sangat di butuhkan untuk memodernisasikan dan demokrasi. Mereka
menunjukan ke beas koloni yakni Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia,
Hongkong dan Singapura untuk contoh sukses pasca-kolonialisme.
Masa Kolonialisme
Kolonilasme merupakan pengembangan kekuasaan suatu negara atas wilayah
dan manusia diluar batas suatu negara, untuk melakukan dominasi ekonomi dari
sumber daya, pasar wilayah dan tenaga kerja tersebut. Istilah ini mengarah
kepada himpunan keyakinan yang dipakai untuk melegitimasikan sistem ini,
terutamanya kerpercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat dari pada
yang dikolonikan.
Masuknya Kolonialisme Di Indonesia
Sejarah perkembangan kolonialisme berawal daat Vasco da Gama yang berasal
dari portugis berlayar ke India pada tahun 1498. Berawal dari pencarian jalan ke
Timur untuk mencari sumber rempah-rempah perlombaan dalam mencari tanah
jajahan dimulai. Kuasa Barat Portugis dan juga Spanyol kemudian diikuti Inggris
dan Belanda untuk berlomba-lomba dalam mencari daerah penghasil rempah-
rempah dan juga untuk berusaha menguasainya
Pada awalnya penguasan wilayah untuk kepentingan ekonomi dan akhirnya beralih menjadi
penguasa/penjajah politik yaitu campur tangan untuk menyelesaikan pertikaian, perang antar saudara,
dll. Hal ini dikarenakan kuasa kolonial tersebut ingin menjaga kepentingan mereka seperti pergagangan
dari pada pergolakan politik lokal yang dapat menggangu kelancaran perdagangan mereka.
Kolonilisme berkembang sangat pesat sesudah perang dunia I. Sejarah kolonilisme Eropa dibagi
menjadi 3 peringkat, yakni:
Dari abad 15 sampai Revolusi industry (1763) yang memperlihatkan datangnya kuasa Eropa seperti
Spanyol dan Portugis.
Setelah Revolusi Industri hingga tahun 1870-an.
Dari tahun 1870-an hingga tahun 1914 ketika meletusnya Perang Dunia I yang merupakan puncak
pertikaian kuasa-kuasa imperialis.
Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia
Hubungan perdagangan antara Asia – Eropa yang berlangsung selama berabad-abad
mengalami gangguan dengan adanya Perang Salib ( 1096 – 1291 M ), puncaknya terjadi
setelah kota Konstantinopel dikuasai oleh Turki Usmani tahun 1453 yang berakibat
hubungan perdagangan tersebut terputus total. Akibatnya bangsa Eropa terpaksa
mencari jalan sendiri menuju ke daerah penghasil rempah-rempah yaitu Hindia
( Indonesia ), sehingga dimulailah
“ Jaman Penjelajahan Samudera”.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya penjelajahan Samudera antara lain :
Reconguesta, yaitu semangat pembalasan bangsa Eropa terhadap kekuasaan Islam di
manapun dijumpai, sebagai tindak lanjut dari Perang Salib.
Gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
Glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan negara atau daerah jajahan.
Gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.
Adanya penemuan baru seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta yang
menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.
Adanya teori Heliosentris oleh Copernicus yang menyatakan pusat tata surya adalah
matahari dan bentuk bumi bulat sehingga mendorong orang untuk membuktikannya.
Negara Eropa yang mempelopori penjelajahan samudera adalah Portugis dan Spanyol, yang
kemudian diikuti oleh Inggris, Perancis dan Belanda.
Adapun tokoh-tokoh penjelajah samudera yang terkenal adalah sebagai berikut :
Portugis : Bartholomeus Diaz, Vasco da Gama, Alfonso d’ Albuquerque.
Spanyol : Christoper Columbus, Ferdinand Magelhaez, Juan Sebastian Del Cano.
Inggris : Sir Francis Drake, Sir James Lancaster, James Cook.
Belanda : Cornelis de Houtman, Jacob van Neck, Abel Jan Tasman.
KESIMPULAN

Kolonialisme bangsa Eropa merupakan satu masa yang tidak dapat


dihilangkan dari sejarah bangsa Indonesia, bahkan sejumlah bangsa di
beberapa belahan dunia. Nusantara adalah salah satu wilayah yang tidak
luput dari kolonialisme bangsa Eropa, kemudian lebih dikenaldengan
sebutan Hindia Belanda oleh bangsa kolonial. Pembentukan tanah koloni
di wilayah Hindia Belanda membutuhkan banyak sumber daya manusia,
baik sebagai tenaga kerja profesional maupun sebagai tentara kolonial.
Sumber daya manusia tersebut di didatangkan dari Eropa, maka sejak itu
banyak bangsa Eropa yang bermigrasi ke wilayah Hindia Belanda.

Anda mungkin juga menyukai