Tujuan Penulisan
1. Bertujuan untuk menganalisis status bentuk badan usaha Netflix dalam
pengenaan pajak di Indonesia.
2. Bertujuan untuk mengkaji secara mendalam peran pemerintah dalam
penegakan hukum terhadap pemungutan pajak bagi NetFlix yang belum
berbadan usaha tetap.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
normatif yang memberikan penjelasan yang sistematis
atas peraturan yang mengatur kategori hukum
tertentu. Karya tulis ilmiah yang dibuat ini mengacu
pada peraturan perundang-undangan serta berbagai
literatur yang terkait dengan kedudukan Netflix.
Penelitian ini dilakukan dengan pendataan dan
ketentuan hukum positif berkaitan dengan
Pemungutan pajak itu sendiri. Penelitian ini terdiri dari
beberapa pendekatan. Pendekatan yang Undang dan
peraturan yang berkaitan dengan isu hukum yang
menonjol.
A. Bentuk Usaha Tetap
1. Pengertian Bentuk Usaha Tetap
Bentuk usaha tetap adalah badan usaha yang digunakan oleh
subjek pajak luar negeri atau non-resident taxpayer. BUT bisa
dimiliki oleh per orang atau pribadi (nature person) maupun
badan resmi (legal person) dalam berbisnis di Indonesia.
Berdasarkan Pasal 2 Ayat 5 dalam Undang-undang (UU) Nomor
36 Tahun 2008 Mengenai Pajak Penghasilan, BUT adalah
bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak
tinggal di Indonesia. Syarat lain yang tercantum di dalam ayat
ini termasuk mereka yang berada di Indonesia tidak lebih dari
183 hari dalam waktu 12 bulan. Selain itu, yang termasuk dalam
pasal di atas adalah badan usaha yang tidak berada di
Indonesia untuk berkegiatan usaha di Indonesia. Batasan waktu
183 hari per tahun juga berlaku bila Indonesia dan negara asal
badan usaha yang bersangkutan tidak punya tax treaty atau
PB3 (Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda).
2. Contoh Bentuk Usaha tetap
Sesuai Pasal 2 Ayat 5 UU Nomor 36/2008, ada 16
contoh bentuk usaha tetap sebagai subjek pajak, yaitu:
• Tempat kedudukan manajemen.
• Cabang perusahaan.
• Kantor perwakilan.
• Gedung kantor.
• Pabrik.
• Bengkel.
• Gudang.
• Ruang promosi atau penjualan.
• Pertambangan dan penggalian sumber daya alam.
• Wilayah kerja pertambangan MIGAS (minyak bumi
dan gas).
• Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan,
atau pun perhutanan.
• Proyek pembangunan, pemasangan, atau
perakitan.
• Pemberian jasa apa pun selama di atas 60 hari
dan dalam rentang 12 bulan.
• Agen dengan kedudukan yang tidak bebas.
• Agen atau pegawai usaha asuransi yang tidak
berdiri dan tidak bertempat di Indonesia, tetapi
menanggung risiko atau menerima premi asuransi
di Indonesia.
• Komputer, peralatan otomatis, atau agen
elektronik yang dimiliki dan digunakan untuk
transaksi bisnis melalui internet.
3. Penghasilan yang Menjadi objek Pajak penghasilan BUT