(Netflix, Facebook
hingga TikTok)
Pengenaan PPN produk digital luar negeri ini dilakukan secara bertahap
dengan masa pemberlakuan di periode pertama mulai Agustus, tahap kedua
pada September tahun ini dan seterusnya.
Pengenaan PPN produk dan jasa digital luar negeri ini diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Keuangan (PMK) Nomor 48/PMK.03/2020 tentang:
Apa saja jenis produk digital luar negeri yang sudah mulai diberlakukan
pungutan PPN ini, berikut ulasan
Alasan Pengenaan PPN pada Produk Digital Luar Negeri
Pengertian produk digital berdasarkan Pasal 1 ayat (6) dalam PMK No. 48/2020
tersebut yakni:
Barang Digital adalah setiap barang tidak berwujud yang berbentuk informasi
elektronik atau digital meliputi barang yang merupakan hasil konversi atau
pengalihwujudan maupun barang yang secara originalnya berbentuk
elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada piranti lunak, multimedia,
dan/atau data elektronik.
Sedangkan yang dimaksud jasa digital yang dikenakan PPN sesuai Pasal 1 ayat
(6) dalam beleid tersebut:
Jasa Digital adalah jasa yang dikirim melalui internet atau jaringan elektronik,
bersifat otomatis atau hanya melibatkan sedikit campur tangan manusia, dan
tidak mungkin untuk memastikannya tanpa adanya teknologi informasi,
termasuk tetapi tidak terbatas pada pelayanan jasa berbasis piranti lunak.
Jenis Produk dan Jasa Digital
Langganan streaming music
Langganan streaming film
Jasa online
Penunjukan perusahaan sebagai pemungut PPN produk digital luar negeri ini
diumumkan Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui siaran
pers DJP Nomor: SP-29/2020 terhadap 6 produk digital luar negeri dan Nomo:
SP-35/2020 untuk 10 produk digital luar negeri.
Pengenaan PPN atas pemanfaatan produk digital dari luar negeri sejatinya
bukan merupakan jenis pajak baru. Sebab sudah lama diatur dalam Undang-
Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN).
Namun pemerintah mengakui bahwa selama ini kurang efektif karena hanya
mengandalkan pemungutan dan penyetoran sendiri oleh pembeli/konsumen
yang sifatnya retail dan masih dalam ekonomi digital saat ini.
Enam produk digital yang kena PPN 10% atau perusahaan pemungut PPN
barang dan digital luar negeri yang telah ditunjuk DJP untuk gelombang
pertama adalah:
Keenam perusahaan produk dan layanan digital luar negeri tersebut akan
memungut PPN 10% dari harga sebelum pajak terhadap penjualannya kepada
pembeli/konsumennya. Produk dan layanan digital luar negeri yang dijual
keenam pelaku usaha itu akan dipungut PPN mulai 1 Agustus 2020.
10 Produk Digital Luar Negeri Kena PPN Mulai September 2020
Sedangkan sepuluh produk digital yang kena PPN 10% atau perusahaan
pemungut PPN barang dan digital luar negeri yang ditunjuk DJP untuk
gelombang kedua di antaranya:
Dengan penunjukan ini, maka mulai 1 September 2020 dari sepuluh pelaku
usaha tersebut akan mulai memungut PPN atas produk dan layanan digital
yang mereka jual kepada konsumen di Indonesia.
Tentunya, tak berhenti pada 16 produk dan jasa digital luar negeri itu saja,
pemerintah masih terus gencar mengincar barang dan jasa digital luar negeri
lainnya untuk dikenakan PPN.
Selain merupakan produk dan jasa yang asalnya memang dari luar negeri dan
dipasarkan di Indonesia, salah satu kriteria lain perusahaan atau produk dan
jasa digital luar negeri yang diwajibkan atas PPN adalah:
Bisa Dikreditkan
PPN yang dibayarkan pada pelaku usaha atas pembelian barang atau jasa yang
digunakan untuk kegiatan usaha ini dapat diklaim sebagai Pajak Masukan oleh
Pengusaha Kena Pajak (PKP). Artinya, Pajak Masukan dari produk digital luar
negeri ini bisa dikreditkan.
Untuk dapat mengkreditkan Pajak Masukan, PKP selaku pembeli produk dan
jasa digital luar negeri ini harus memberitahukan:
Nama
Pemungut PPN PMSE harus membuat bukti pungut PPN. Bukti pungut PPN
produk dan jasa digital dari luar negeri ini dapat berupa commercial
invoice, billing, order receipt, atau dokumen sejenis, yang menyebutkan
pemungutan PPN dan telah dilakukan pembayaran.
Sesuai Pasal 7 ayat (3) PMK No. 48/2020 tersebut, bukti pungut PPN
merupakan dokumen yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak,
dibuat berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh DJP.
Sedangkan pelaporan PPN yang telah dipungut dan dibayarkan itu dilakukan
secara triwulanan, paling lama akhir bulan berikutnya setelah periode
triwulanan berakhir.
Sistem Elektronik
Daftar Pengusaha Pemungut PPN Produk Digital Luar Negeri dan
Dalam Negeri :