Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PPN

1. Jelaskan minimal empat perbedaan PPN dan PPnBM ? Apakah dapat menghindari terjadinya
mekanisme pajak berganda
Perbedaan PPN dan PPnBM
Berdasarkan masing-masing karakteristiknya, secara garis besar terdapat tiga poin
perbedaan PPN dan PPnBM, yakni:
a. Jenis pungutan. Pada PPN, jenis pungutan yang dibebankan adalah pungutan atas nilai tambah
barang. Sementara, PPnBM merupakan pungutan tambahan yang dikenakan selain PPN kepada
barang yang sifatnya mewah.
b. Pengenaan Pajak. PPN dikenakan di setiap mata rantai jalur produksi maupun jalur distribusi,
mulai dari tingkat pabrikan, tingkat pedagang besar hingga tingkat pedagang pengecer.
Sementara, PPnBM hanya dikenakan satu kali, yakni saat impor atau saat penyerahan BKP di
dalam negeri oleh pabrikan yang menghasilkannya.
c. Pengkreditan. PPN dapat dikreditkan melalui mekanisme pajak masukan dan pajak keluaran.
Sementara, PPnBM tidak dapat dikreditkan dengan PPN atau PPnBM lainnya.

2. Jelaskan perbedaan pengertian ppn ditanggung pemerintah dan ppn dibebaskan ? bagaimana
konsekuensi bagi pkp yang menyerahkan kepada konsumen akhir
 Pajak Ditanggung Pemerintah (P-DTP), adalah pajak terutang yang dibayar oleh
pemerintah dengan pagu anggaran yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara, kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang mengenai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
 PPN dibebaskan, artinya penyerahan BKP/JKP tertentu yang terutang PPN, tetapi
pembeli dibebaskan dari pembayaran PPN

3. Jelaskan perbedaan PPN dan PPnBM! Jelaskan beban yang harus ditanggung pengusaha kena
pajak yang terkait dengan penyelesaian kewajiban PPN ?
 Perbedaan PPN dan PPnBM
Berdasarkan masing-masing karakteristiknya, secara garis besar terdapat tiga poin
perbedaan PPN dan PPnBM, yakni:
a. Jenis pungutan. Pada PPN, jenis pungutan yang dibebankan adalah pungutan atas nilai
tambah barang. Sementara, PPnBM merupakan pungutan tambahan yang dikenakan selain PPN
kepada barang yang sifatnya mewah.
b. Pengenaan Pajak. PPN dikenakan di setiap mata rantai jalur produksi maupun jalur distribusi,
mulai dari tingkat pabrikan, tingkat pedagang besar hingga tingkat pedagang pengecer.
Sementara, PPnBM hanya dikenakan satu kali, yakni saat impor atau saat penyerahan BKP di
dalam negeri oleh pabrikan yang menghasilkannya.
c. Pengkreditan. PPN dapat dikreditkan melalui mekanisme pajak masukan dan pajak keluaran.
Sementara, PPnBM tidak dapat dikreditkan dengan PPN atau PPnBM lainnya.
 Beban yang harus ditanggung pengusaha kena pajak yang terkait dengan penyelesaian
kewajiban PPN
a. Melaporkan perhitungan pajak
b. Memunggut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM) yang terutang
c. Melaporkan Usahanya yang telah dikukuhkan menjadi seorang Pengusaha Kena
Pajak
d. Menyetorkan PPN yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran karena lebih
besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta menyetorkan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah yang terutang

4. Sebuah BUT menyelenggarakan jasa konsultasi manajemen di Indonesia. Pada tahun 2016 ada
dua perusahaan di Indonesia menandatangani kontrak konsultasi manajemen langsung dengan
kantor pusat BUT tersebut di USA . Setiap tahun kantor pusat juga membebankan biaya ke
semua perwakilannya. Jelaskan bagaimana BUT tersebutmenghitung kewajiban pajak atas
penghasilannya? Bagaimana dengan pemajakan ataslaba setelah pajak yang diperoleh BUT
ketika ditransfer ke pemilik BUT di luar negeri?
Jawaban : Dengan asumsi biaya yang dibebankan untuk menunjang kegitan perusahaan. Bila
BUT Indonesiapunya hub efektif makanya masuk jadi pengh, sebaliknya. Obyek pajak bentuk
usaha tetap

5. Faktur pajak merupakan dokumen penting dalam PPN. Jelaskan pengertian faktur pajak dan
informasi pokok yang harus ada dalam faktur pajak? Apakah yang dimaksud dengan faktur pajak
cacat? Jelaskan potensi risiko yang dapat terjadi atas faktur pajak sehingga perusahaan harus
menanggung tambahan biaya. Pengendalian internal apa yang harus diterapkan perusahaan
terkait dengan faktur pajak sehingga administrasi pajak menjadi efisien dan efektif?
Jawab :
 Faktur Pajak adalah suatu bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PengusahaKena Pajak
karena adanya penyerahan Barang Kena Pajak/ Jasa kena Pajak.
Informasi pokok yang harus ada di dalam faktur pajak :
a. Nama, alamat, NPWP yang menyerahkan BKP dan/atau JKP
b. Nama, alamat, NPWP yang membeli BKP dan/atau JKP
c. Jenis barang atau jasa
d. PPN yang dipungut
e. PPnBM yang dipungut (jika ada)
f. Kode, nomor seri dan tanggal pembuatan faktur pajak
g. Nama, jabatan, dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak.

 Faktur Pajak cacat adalah faktur pajak yang tidak lengkap informasinya (sesuai dengan
informasi standar yang harus dimiliki oleh faktur pajak). Akibatnya adalah perusahaan
atau pengusaha tidak bisa mengkreditkan PPN masukan mereka.Potensi risiko yang
dapat terjadi atas faktur pajak sehingga perusahaan harus menanggung tambahan
biaya, yaitu perusahaan terlambat mengeluarka faktur pajak. Akibat keterlembatan ini
perusahaan yang bertanggung jawab mengeluarkan Faktur Pajak akan dikenakan denda
dengan nominal tertentu (sesuai dengan peraturan perpajakan).
 Pengendalian internal yang dapat dilakukan oleh perusahaan terkait dengan Faktur
Pajak agar administrasi pajak menjadi efisien dan efektif adalah membuat Faktur Pajak
ditanggal paling awal ( saat penyerahan atau pembayaran lebih dulu terjadi) dan
memastikan bahwa di setiap transaksi pembelian perusahaan mendapatkan Faktur
Pajak yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan bukti pengkreditan. Karena tanpa
adanya Faktur Pajak ini perusahaan tidak bisa mengkreditkan PPN masukan yang telah
mereka bayarkan. Selain itu, agar lebih efektif dan efisien perusahaan juga bisa
membuat term of payment yang tepat agar perusahaan tidak perlu membayar terlebih
dahulu pajak yang seharusnya ditanggung oleh pihak lain. Term of payment yang paling
baik adalh end of month.

6. Sebuah PKP memiliki kebijakan untuk melakukan pembayaran PPN pada saat penjualan tersebut
dibayar oleh pelanggan. Saat ini penjualan perusahaan terbagi menjadi tiga kategori, penjualan
tunai kepada pelanggan retail, penjualan kredit terbatas (jangka waktu maksimum satu bulan)
kepada pelanggan baru dan penjualan kredit (jangka waktu tergantung negosiasi, rata-rata 2-3
bulan) kepada pelanggan utama. Untuk menghindari masalah, faktur pajak dibuat pada saat
pembayaran (dibuat tanggal faktur pajak berbeda dengan tanggal penjualan). Perusahaan dapat
efisien mengelola pembayaran PPN dengan sistem ini. Untuk piutang yang tidak tertagih karena
pembayarannya belum dilakukan tidak dibuatkan faktur pajak. Pelanggan tidak merasa
bermasalah dengan sistem yang diterapkan perusahaan. Jelaskan pendapat Anda terkait dengan
praktik yang dilakukan PKP ini. Berikan saran atas kebijakan penjualan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai