OLEH:
KELOMPOK 7
ANGGOTA KELOMPOK:
2023
A. Pengertian e-SPT
Menurut Kementerian Keuangan, e-SPT adalah data SPT wajib pajak dalam
bentuk elektronik yang dibuat oleh wajib pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT.
Sedangkan menurut Pandiangan (2008:35) menyatakan bahwa e-SPT adalah
penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau dengan
menggunakan media komputer.
Dari pengertian para pakar diatas dapat dikatakan bahwa E-SPT adalah aplikasi
pengisian SPT yang disediakan oleh Ditjen Pajak. Perbedaan utama e-SPT dengan e-
filing dan e-form ialah e-SPT menggunakan aplikasi, sehingga harus menginstal
aplikasi e-SPT dalam perangkatnya.
C. Manfaat e-SPT
E-SPT adalah aplikasi atau software komputer yang dibuat oleh Direktorat
Jenderal Pajak untuk memudahkan pembuatan dan pelaporan SPT secara online.
Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan E-SPT:
1. Memudahkan wajib pajak dalam melaporkan SPT secara online dan menghemat
waktu serta biaya.
2. Mengurangi kesalahan-kesalahan pada pengisian SPT.
3. Data perpajakan perusahaan, proses pelaporan pajak atau bukti lapor pajak online
akan terjaga keamanannya.
4. Memungkinkan wajib pajak untuk melakukan perhitungan manual menggunakan
Microsoft Excel dan menyiapkan data-data pendukung, kemudian hasil perhitungan
dan data pendukung dimasukkan ke aplikasi E-SPT tahunan PPh orang pribadi
maupun SPT PPh Badan.
5. Mengefisiensikan waktu dan biaya dalam pelaporan SPT.
D. Jenis-Jenis e-SPT
Ada berbagai jenis e-SPT yang tersedia, termasuk e-SPT untuk laporan pajak
penghasilan, pajak pertambahan nilai, serta berbagai jenis pajak lainnya. Setiap jenis e-
SPT memiliki persyaratan dan prosedur yang berbeda-beda, tergantung pada jenis pajak
yang dikenakan dan jenis penghasilan yang dilaporkan. Oleh karena itu, penting untuk
memahami jenis-jenis e-SPT yang tersedia dan persyaratan penggunaannya agar dapat
memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar dan tepat waktu. Berikut merupakan
beberapa jenis-jenis e-SPT yang dapat disampaikan:
8. e-SPT Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Atas Penjualan Barang Mewah
(PPnBM)
PPN dan PPnBM adalah pajak yang dikenakan pada penjualan barang dan
jasa tertentu. e-SPT PPN dan PPnBM digunakan untuk melaporkan pajak tersebut
dan dibayar setiap bulan.
e-SPT Tahunan 1770 digunakan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP)
yang memiliki penghasilan dari pekerjaan, usaha, atau sumber penghasilan lainnya
selama satu tahun pajak. Jenis penghasilan yang dilaporkan meliputi penghasilan
bruto, penghasilan neto, penghasilan tidak kena pajak, penghasilan kena pajak yang
tidak final, dan penghasilan kena pajak yang final.
E. Syarat-Syarat e-SPT
1. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan sudah terdaftar di sistem
Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
2. Sudah terdaftar sebagai pengguna e-filing
3. Memiliki akses ke internet dan email pada perangkat komputer yang sudah
memenuhi persyaratan minimal untuk menjalankan aplikasi e-SPT.
4. Sudah mengunduh dan memasang aplikasi E-SPT yang terbaru dari situs resmi DJP
atau KPP terdekat
5. Memiliki data keuangan dan transaksi yang akan dilaporkan dalam format yang
sesuai dengan yang diminta oleh E-SPT
6. Memiliki pemahaman yang cukup tentang tata cara pengisian formulir dan prosedur
pembayaran pajak menggunakan E-SPT.
7. Sudah memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) e-Filing yang dapat diperoleh
melalui sistem e-Filing.
8. Mengisi SPT dengan benar dan lengkap sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
berlaku.
9. Mengirimkan SPT melalui aplikasi e-SPT dan mendapatkan Bukti Penerimaan
Elektronik (BPE) sebagai tanda bahwa SPT telah diterima oleh DJP.
10. Memiliki dokumen pendiri usaha, dokumen izin usaha jika merupakan pendiri
1. Internet sangat rentan dengan virus, yang mengakibatkan hilangnya semua data-
data
2. Tidak efisien, karena walaupun Wajib Pajak telah mendapat izin untuk
menggunakan Media Elektronik sebagai sarana untuk menyampaikan SPT, namun
SPT Induknya tetap harus dilaporkan dalam bentuk aslinya
3. Penggunaan komputer dan internet masih belum populer dikalangan masyarakat
banyak, terutama di daerah-daerah (selain di kota besar di Indonesia), sehingga
perlu waktu untuk mengsosialisasikannya
1. Wajib pajak melakukan instalasi aplikasi e-SPT pada sistem komputer yang
digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya;
2. Wajib pajak menggunakan aplikasi e-SPT untuk merekam data-data perpajakan
yang akan dilaporkan, yaitu antara lain:
a. Data Identitas Wajib Pajak Pemotong/ Pemungut dan Identitas Wajib Pajak
yang Dipotong/ Dipungut seperti NPWP, Nama, Alamat, Kode Pos, Nama
KPP, Pejabat Penandatangan, Kota, Format Nomor Bukti Potong/ Pungut,
Nomor Awal Bukti Potong/ Pungut, Kode Kurs Mata Uang yang digunakan;
b. Bukti Pemotongan/ Pemungutan PPh;
c. Faktur Pajak;
d. Data perpajakan yang terkandung dalam SPT;
e. Data Surat Setoran Pajak (SSP), seperti: Masa Pajak, Tahun Pajak, Tanggal
Setor, NTPN, Kode Akun/ KJS, dan Jumlah Pembayaran Pajak;
3. Wajib pajak yang telah memiliki sistem administrasi keuangan atau perpajakan
sendiri dapat melakukan proses impor data dari sistem yang dimiliki wajib pajak ke
dalam aplikasi e-SPT dengan mengacu kepada format data yang sesuai dengan
aplikasi e-SPT;
4. Wajib pajak mencetak Bukti Pemotongan/ Pemungutan dengan menggunakan
aplikasi e-SPT dan menyampaikannya kepada pihak yang dipotong/ dipungut;
5. Wajib pajak mencetak Formulir Induk SPT Masa PPh dan/ atau SPT Masa PPN
dan/ atau SPT Tahunan PPh menggunakan aplikasi e-SPT;
6. Wajib pajak menandatangani Formulir Induk SPT Masa PPh dan/ atau SPT Masa
PPN dan/ atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi e-SPT;
7. Wajib pajak membentuk file data SPT dengan menggunakan aplikasi eSPT dan
disimpan dalam media elektronik;
8. Wajib pajak menyampaikan e-SPT ke KPP tempat wajib pajak terdaftar dengan
cara:
a. Secara langsung atau melalui pos/ perusahaan jasa ekspedisi/ kurir dengan bukti
pengiriman surat, dengan membawa atau mengirimkan Formulir Induk SPT
Masa PPh dan/ atau SPT Masa PPN dan/ atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan e-
SPT yang telah ditandatangani dan file data SPT yang tersimpan dalam bentuk
elektronik serta dokumen lain yang wajib dilampirkan; atau
b. Melalui e-Filing sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e-Filling atau lapor pajak
online adalah penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) melalui media pelaporan
pajak secara elektronik atau secara online yang ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) pada Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-
03/PJ/2015;
9. Tanda penerimaan surat
a. Atas penyampaian e-SPT secara langsung diberikan tanda penerimaan surat dari
TPT, sedangkan penyampaian e-SPT melalui pos/ jasa ekspedisi/ kurir bukti
pengiriman surat dianggap sebagai tanda terima SPT;
b. Atas penyampaian melalui
c. e-Filing diberikan bukti penerimaan elektronik.
Daftar Pustaka
Akib, M., & Amdayani, L. (2013). Analisis Penerapan Sistem E-Filing Dalam Menyampaikan
Surat Pemberitahuan (SPT) Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Pada KPP Pratama
Kendari). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 3(1), 40–52.
Avianto, G. D., Rahayu, S. M., & Kaniskha, B. (2016). Analisa Peranan E-Filing Dalam
Rangka Meningkatkan Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib
Pajak Orang Pribadi (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan).
Jurnal Perpajakan (JEJAK), 09(01), 1–8