Secara garis besar, kewajiban kita sebagai Wajib Pajak adalah membayar dan melaporkan
pajak terutang. Wajib Pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terhutang di tempat
pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Ada dua cara yang bisa dilakukan Wajib
Pajak (WP) untuk melaporkan SPT. Cara pertama adalah dengan manual yaitu menyetor SPT
pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat atau dropbox yang telah disediakan.
Sedangkan cara kedua yaitu lewat online atau e-filing.
CARA MANUAL
Untuk melaporkan SPT secara manual, wajib pajak bisa mendatangi KPP terdekat. Berikut
beberapa langkah jika wajib pajak ingin melaporkan SPT secara manual:
Pelaporan SPT Tahunan bisa dilakukan secara online melalui kanal DJP Online di website
resmi Ditjen Pajak. Berikut cara lapor SPT lewat e-Filing DJP Online:
SARANA:
JENIS SPT:
1. SPT Tahunan
SPT Tahunan adalah SPT untuk suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak. Berfungsi
untuk melaporkan Pajak Penghasilan atas penghasilan diri sendiri.
Terbagi menjadi:
a) PPh Badan
- 1771 = Diperuntukkan bagi wajib pajak badan.
b) PPh Orang Pribadi
- 1770 = Untuk pekerja lepas, pemilik bisnis dan orang yang bekerja pada lebih dari
satu pekerjaan. Pekerjaan bebas yang dimaksud adalah, jika misalnya Wajib Pajak
berprofesi sebagai dokter, konsultan dan pekerjaan bebas lainnya yang
membutuhkan keahlian khusus.
- 1771 SS = Inisial SS di belakang kode angka 1770 adalah singkatan dari “Sangat
Sederhana”. Merupakan formulir SPT bagi Wajib Pajak berpenghasilan sama
dengan atau kurang dari Rp60 juta per tahun.
2. SPT Masa
SPT masa adalah jenis SPT atau pelaporan pajak yang digunakan oleh perusahaan untuk
melakukan pemotongan gaji terhadap karyawannya atas pembayaran PPh. SPT Masa
dilaporkan setiap bulan karena adanya pemungutan atau pemotongan pajak di perusahaan
setiap bulannya.
Berikut ini pajak yang menggunakan jenis SPT Masa:
- Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
- Pajak Penghasilan (PPh) 15
- Pajak Penghasilan (PPh) Final/Pasal 4 ayat 2
- Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25
- Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21/26
- Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22
- Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23/26