Anda di halaman 1dari 10

Penjelasan tambahan e-Faktur 3.

1. Faktur Pajak Masukan tersedia di aplikasi e-Faktur maksudnya tidak langsung akan masuk pada menu administrasi Pajak Masukan. Sifatnya data
prepopulated, sehingga WP harus menentukan terlebih dahulu Masa Pajak dan status pengkreditannya, setelah ditentukan dan di-upload baru data tersebut
masuk ke daftar Pajak Masukan. Menu ini merupakan alat bantu
2. Fitur prepopulated ini default Pajak Masukan nya adalah dikreditkan kecuali untuk Faktur Pajak dengan Kode Transaksi 07 dan 08.
3. Prepopulated Pajak Masukan e-Faktur tersedia untuk Pajak Masukan sejak Januari 2020. Mekanismenya dimulai dengan memilih Masa Pajak yang akan
dikreditkan, sehingga pada saat user memilih Masa Pajak yang dilaporkan, Pajak Masukan dari Faktur Pajak Keluaran dari PKP Penjual yang sudah
memperoleh approval sukses di Masa Pajak tersebut dan di 3 Masa Pajak ke belakang yang belum dikreditkan atau dilaporkan dalam SPT Masa PPN yang
akan tersedia dalam fitur prepopulated.
Melalui prosedur ini PKP Pembeli dapat memilih untuk mengkreditkan Pajak Masukan di Masa Pajak tertentu. Dalam hal PKP memlilih untuk
mengkreditkan Pajak Masukan dimaksud, PKP dapat meng-upload Pajak Masukan yang akan dikreditkan. Pajak Masukan yang tidak di-upload merupakan
Pajak Masukan yang belum dikreditkan, akan tersedia untuk pembetulan Masa Pajak tersebut atau pelaporan SPT Masa PPN 3 Masa Pajak berikutnya
4. Apabila PKP pembeli sudah lapor Pajak Masukan Penjual baru dapat membatalkan Faktur Pajak yang sudah dikreditkan oleh Pembeli setelah memperoleh
persetujuan pembeli. Pembatalan Faktur Pajak oleh PKP Penjual atas Faktur Pajak yang sudah dikreditkan oleh PKP Pembeli mensyaratkan persetujuan
pembatalan Faktur Pajak dimaksud oleh PKP Pembeli sebelum dapat sepenuhnya dapat dibatalkan oleh PKP Penjual.
5. Untuk dokumen lain (dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak), tidak ada perubahan, kecuali untuk dokumen tertentu
berupa PIB yang juga dapat menggunakan mekanisme prepopulated pada aplikasi e-Faktur.
6. Untuk dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak berupa PIB dapat menggunakan fitur prepopulated PIB pada aplikasi e-
Faktur. Dokumen Surat Penetapan Bea Masuk, Cukai, dan Pajak (SPPBMCP) juga termasuk dokumen kepabeanan terkait impor yang dapat diinput ke
aplikasi e-Faktur melalui mekanisme prepopulated PIB. Keseluruhan dokumen PIB yang dapat diprepopulated di aplikasi e-Faktur sebagaimana dimaksud
dalam PER-13/PJ/2019 tentang Dokumen Tertentu yang Kedudukannya Dipersamakan dengan Faktur Pajak, mencakup BC20, BC24, BC28, SPPBMCP,
PIBK Barang Penumpang, SPTNP, SPP, Surat Teguran, dan SPKTNP)

Pelaporan SPT yang dibuat dengan menggunakan aplikasi e-Faktur 3.0

1. Akses eFaktur web melalui https://web-efaktur.pajak.go.id akses ini hanya dapat dilakukan hanya oleh perusahaan yang sudah ditunjuk. Dalam hal kesulitan
login, harap dipastikan Sertifikat Elektronik telah terinstall di browser
2. Setelah menggunakan e-Faktur 3.0, seluruh proses terkait pelaporan SPT diarahkan menggunakan e-Faktur Web Based
3. Penarikan data lampiran A2 bisa di download to csv pada menu pelaporan SPT Masa PPN melalui e-Faktur Web Based
4. Untuk menu pelaporan SPT Masa PPN melalui e-Faktur Web Based, DJP menyediakan dalam bentuk tampilan SPT. Dalam hal diperlukan, PKP
dimungkinkan untuk melakukan posting data SPT Masa PPN melalui aplikasi Client Desktop 3.0 dan melakukan cetak pdf disana sebagai pembanding
(namun data yang digunakan untuk pelaporan SPT adalah data sebagaimana e-Faktur Web Based.
5. Posting data dapat dilakukan secara berulang-ulang. Namun demikian hanya disediakan menu Buka dan Hapus SPT. Dalam rangka akan melakukan posting
ulang, bisa dilakukan Hapus SPT terlebih dahulu.
6. Prosedur pembetulan SPT untuk Masa Pajak sebelum e-Faktur 3.0 dilakukan tetap di aplikasi e-Faktur 3.0 dengan mekanisme lapor melalui csv.

Apabila Wajib Pajak menemui kendala dalam hal penggunaan efaktur versi 30 silahkan menghubungi 1500 200 atau AR anda di KPP Terdaftar

Supaya lebih bisa memahami aplikasi efaktur 3.0 dalam implementasi silahkan download dan pelajari ebook ” e-faktur 3.0 under 30 minutes ” karya Angga
Sukma Daniswara klik pada cover untuk download semoga bermanfaat.

Sekilas Tahapan Berlakunya e-Faktur 3.0


Bicara soal e-Faktur 3.0, tak lepas dari proses yang cukup panjang yakni diawali dari pembuatan Faktur Pajak secara manual era sebelum tahun 2015.

Lalu Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-136/PJ/2014 tentang Penetapan Pengusaha Kena Pajak (PKP)
yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk elektronik, mulai 2015 PKP wajib membuat Faktur Pajak Elektronik (e-Faktur Pajak).

Seperti diketahui aplikasi e-Faktur DJP ini telah mengalami beberapa kali pembaruan, yakni:

 Aplikasi e-Faktur 1.0.0.46 yang diluncurkan pada 2016


 Aplikasi e-Faktur 2.0 yang berlaku pada 2017
 Aplikasi e-Faktur 2.1 pada 2018
 Aplikasi e-Faktur 2.2 pada 2019
 Terbaru adalah e-Faktur 3.0 yang mulai berlaku pada 1 Oktober 2020

Impelentasi e-Faktur 3.0 ini melalui serangkaian uji coba yang dilakukan sejak awal 2020 terbatas untuk Wajib Pajak (WP) PKP yang ditunjuk dalam proyek
percontohan.

Note: Kelebihan e-Faktur 3.0 Dibanding e-Faktur 2.2

Berikut tahapannya:

1. Tahap pertama dilakukan pada Februari 2020. Ketika itu, uji coba e-Faktur 3.0 secara terbatas dilakukan pada 4 Pengusaha Kena Pajak di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) WP Besar.
2. Tahap kedua dilakukan pada 10 Juni 2020. Perluasan uji coba e-Faktur 3.0 dilakukan pada 27 Pengusaha Kena Pajak di KPP WP Besar dan KPP Madya
Jakarta
3. Tahap ketiga dilakukan pada 1 Agustus 2020 lalu. Uji coba e-Faktur 3.0 diperluas pada 4.617 Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di seluruh KPP WP
Besar, KPP Madya Jakarta dan 19 PKP di KPP Madya dan Pratama luar wilayah Jakarta.
4. Tahap keempat pada 1 September, dimana pada tahap akhir uji coba e-Faktur 3.0 ini dilakukan pada 5.445 Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di 159
KPP Pratama yang telah menyampaikan usulan.
5. Adapun tahap kelima dilakukan pada 1 Oktober 2020. Implementasi e-Faktur 3.0 secara nasional resmi diberlakukan pada semua Pengusaha Kena
Pajak.
Dengan pemberlakuan secara nasional ini, maka para pengguna e-Faktur pada situs DJP online harus memperbarui patch versi terbaru pembuatan Faktur Pajak
Elektronik ini untuk bisa menggunakan aplikasi e-Faktur 3.0 dan terdaftar sebagai pengguna.

Ilustrasi update e-Faktur 3.0

Apa itu e-Faktur 3.0?


e-Faktur 3.0 adalah sistem aplikasi DJP versi terbaru untuk membuat Faktur Pajak elektronik yang dilengkapi dengan fitur otomasi atau tidak perlu input data
Pajak Masukan secara manual dan bisa untuk menyampaikan SPT Masa PPN melalui aplikasi e-Faktur.

Artinya, membuat Faktur Pajak dan melaporkan SPT Masa PPN hanya dalam satu aplikasi saja yakni e-Faktur 3.0 sehingga pelaporan SPT Masa PPN tidak
lagi menggunakan aplikasi e-Filing.

Ilustrasi e-Faktur 3.0

Ketentuan Pelaporan SPT Masa PPN di e-Faktur 3.0


Dengan pemberlakuan resmi e-Faktur 3.0 ini secara nasional kepada seluruh PKP, apabila akan melakukan pelaporan SPT Masa PPN atau pembetulan SPT
Masa PPN untuk Masa Pajak sebelum September 2020, dapat melakukan posting SPT pada aplikasi e-Faktur 3.0 kemudian melaporkan CSV melalui DJP
Online.

Note: Cara Menghitung PPN Kurang Bayar, PPN Lebih Bayar dan PPN Nihil

Setelah mulai berlakunya aplikasi e-Faktur 3.0, penyampaian SPT Masa PPN untuk Masa Pajak September 2020 san seterusnya sudah harus menggunakan e-
Faktur versi 3.0 ini.

Melalui e-Faktur 3.0 ini, dalam proses pelaporannya PKP tinggal melihat SPT Masa PPN yang sudah tersedia dalam sistem e-Faktur terbaru ini dan tinggal
melakukan konfirmasi saja untuk dilanjutkan ke proses penyampaian SPT.
Ilustrasi membuat e-Faktur sebelum
melaporkan SPT Masa PPN

Cara Lapor SPT Masa PPN di e-Faktur


Berikut tahapan cara lapor SPT Masa PPN melalui aplikasi e-Faktur versi 3.0 ini:

 Masuk ke e-Faktur web


 Masuk ke database SPT
 Pilih SPT Masa PPN yang akan dilaporkan

Note: Cara agar Barang Impor Bebas PPN Bea Masuk

Alur proses pelaporan SPT Masa PPN di e-Faktur


3.0 via dokumentasi DJP

Proses Pelaporan SPT Masa PPN di e-Faktur 3.0


Dalam pelaporan SPT Masa PPN melalui aplikasi e-Faktur versi 3.0 ini, ada proses validasi.

Validasi tersebut diantaranya:

 Cek WP masih aktif, untuk PKP pada Masa Pajak yang dilaporkan
 Cek pemeriksaaan
 Cek SPT sudah pernah dilaporkan belum, jika SPT pembetulan, SPT Normal harus sudah ada
 Cek SPT Lebih Bayar tidak dilaporkan lebih dari 3 tahun, dan lainnya

Berikut proses pelaporan SPT Masa PPN atau 1111:

 Mulai menentukan Masa Tahun Pajak dan Status Pembetulan


 Masuk ke aplikasi e-Faktur web-based
 Sistem akan membuat SPT induk, Lampiran A1, A2, B1, B3 dan AB
 Lanjutkan membuka SPT induk, Lampiran A1, A2, B1, B2, B3 dan AB
 Lalu pastikan SPT Masa PPN 1111 sudah sesuai dan melengkapi SPT
 Jika belum sesuai, lakukan pembetulan data yang sesuai
 Jika sudah sesuai, klik ‘Ya’ dan sistem akan menghitung Pajak Keluaran dan Pajak Masukan
 Jika SPT Kurang Bayar, lakukan pengisian NTPN yang sesuai jumlah kurang bayar
 Lalu sistem akan melakukan validasi NTPN
 Jika belum sesuai, PKP harus mengisikan NTPN yang sesuai jumlah kurang bayar
 Jika sudah sesuai, klik ‘Ya’ untuk memberitahukan status SPT adalah SIAP LAPOR
 Kemudian jika status SPT sudah SIAP LAPOR, PKP menyetujui dan melaporkan SPT
 Berikutnya sistem akan melakukan validasi pelaporan SPT
 Jika belum sesuai, sistem akan memberitahuan ketidaksesuaian pelaporan, maka PKP harus menyesuaikan SPT sesuai pemberitahuan DJP
 Jika sudah sesuai, klik ‘Ya’ dan sistem akan menerbitkan tanda terima pelaporan SPT
 Pelaporan SPT Masa PPN melalui e-Faktur 3.0 pun selesai

Proses pelaporan SPT Masa PPN via


dokumentasi DJP

Fitur Baru pada e-Faktur 3.0


Adapun fitur tambahan yang ada dalam aplikasi e-Faktur 3.0 adalah: 

1. Prepopulated pajak masukan berupa e-Faktur


2. Prepopulated pajak masukan berupa Pemberitahuan Impor Barang (PIB) 
3. Prepopulated VAT refund
4. Prepopulated SPT Masa PPN
5. Sinkronisasi kode cap pada aplikasi e-Faktur

Agar lebih mudah menggunakan aplikasi e-Faktur versi terbaru ini, PKP bisa pula menggunakan e-Faktur Klikpajak.id.
Klikpajak.id adalah Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan (PJAP) atau Application Service Provider (ASP) mitra resmi DJP yang disahkan dengan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-169/PJ/2018.

Ilustrasi membuat Faktur Pajak


Pakai Fitur Prepopulated e-Faktur 3.0 Tanpa ‘Install’ Sendiri
Melalui e-Faktur Klikpajak, PKP bisa memanfaatkan fitur prepopulated pada e-Faktur 3.0 tanpa harus melakukan instalasi dengan mengunduh patch terbaru
untuk update fitur DJP ini.

Cukup gunakan aplikasinya, biar Klikpajak yang mengurus sistemnya untuk mempermudah pembuatan e-Faktur dan pelaporan SPT Masa PPN Anda.
Karena Klikpajak merupakan aplikasi pajak berbasis web (web based) yang didukung dengan teknologi cloud.

Cloud computing  atau komputasi awan adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna.

Melalui teknologi cloud, Anda bisa menggunakan aplikasi tanpa harus mengunduh (download) dan memasang (install) aplikasi terlebih dahulu.

Sebab sistem cloud yang berbasis web ini memudahkan Anda dalam mengakses data dan informasi melalui internet secara cepat.

Anda pun dapat melakukan semua aktivitas perpajakan hanya dalam satu platform kapan saja dan di mana saja.

Ilustrasi sistem kemanan cloud yang terjamin

Bagaimana dengan keamanan data?

Tenang, Anda dapat menyimpan berbagai riwayat permbayaran atau bukti pelaporan pajak maupun aktivitas pajak lainnya dengan aman, karena keamanan dan
kerahasiaan data terjamin.

Sebab Klikpajak sudah bersertifikat ISO 27001 dari Badan Standar Internasional ISO yang menjamin standar keamanan sistem teknologi informasi.
Sehingga Anda tidak perlu khawatir kehilangan bukti bayar atau lapor pajak hilang jika terjadi kerusakan atau kehilangan komputer maupun laptop.

Dengan e-Faktur Klikpajak yang terintegrasi dalam satu platform, Anda dapat mengelola administrasi perpajakan mulai dari:

 Faktur Pajak Masukan


 Faktur Pajak Keluaran
 Membuat Faktur Pajak Retur
 Mengelola Faktur Pajak Masukan, Keluaran, dan Retur

Anda akan dipandu dengan langkah-langkah penggunaan fitur e-Faktur yang mudah dan sederhana.

Fitur e-Faktur Klikpajak juga memudahkan Anda mengelola Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP) dan memperoleh Surat Pemberitahuan PPN sesuai data yang
diunggah ke DJP.

Note: Anda juga dapat menginput data Faktur Masukan menggunakan Scan QR Code e-Faktur Klikpajak secara gratis. Langkah-langkah input Faktur Pajak
Masukan lewat handphone selengkapnya lihat di SINI.

Bahkan pembuatan dan pengelolaan e-Faktur Anda semakin cepat karena salah satu kelebihan Klikpajak adalah terintegrasi dengan aplikasi
akuntansi online Jurnal by Mekari – Simple Online Accounting Software.

Melalui e-Faktur Klikpajak, Anda bisa menarik data langsung dari pembukuan atau laporan keuangan Jurnal.id tanpa harus keluar masuk platform lagi.

Tentu saja, hal ini semakin menghemat waktu Anda, bukan?

Untuk mengetahui bagaimana cara membuat e-Faktur, bayar PPN dan melaporkan SPT Masa PPN, lihat tutorialnya di SINI.
Lebih jelasnya bagaimana cara membuat:

 Cara membuat Faktur Keluaran


 Membuat Faktur Pengganti
 Cara membuat Faktur Pajak Pembatalan
 Membuat Faktur Pajak Retur
 Cara menghapus ‘Draft’ Faktur Pajak

Berikut panduan langkah-langkah membuat berbagai jenis Faktur Pajak melalui e-Faktur ‘Online’.

Contoh fitur membuat Faktur


Pajak di e-Faktur Klikpajak

Bisa Membuat Bukti Potong PPh 23/26 di e-Bupot Klikpajak


Klikpajak juga dilengkapi fitur e-Bupot yang memudahkan Anda menerbitkan Bukti Potong dan mengelola bukti pemotongan dalam jumlah banyak lebih
mudah.

Bahkan fitur e-Bupot yang semakin memudahkan Anda membuat bukti pemotongan PPh Pasal 23/26 dan melaporkan SPT PPh 23/26 melalui e-Bupot dengan
menarik data langsung dari laporan keuangan elektronik.

Wajib e-Bupot

Seperti diketahui, baik WP Pengusaha Kena Pajak (PKP) maupun Non-PKP yang melakukan transaksi yang mengharuskan membuat bukti pemotongan PPh
23/26 wajib menggunakan e-Bupot mulai 1 Oktober untuk masa pajak September 2020.

Wajib e-Bupot bagi WP PKP dan Non-PKP ini diatur dalam Kepdirjen Nomor KEP-368/PJ/2020 tentang Penetapan Pemotong PPh Pasal 23/26 yang
Diharuskan Membuat Bukti Pemotongan dan Diwajibkan Menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 23/26 Berdasarkan PER-04/PJ/2017.

Keunggulan e-Bupot Klikpajak

Berikut keunggulan e-Bupot Klikpajak yang dapat membantu bisnis perusahaan:

 Pengelolaan bukti pemotongan dalam jumlah banyak lebih mudah karena alur pembuatan yang efisien dan ramah penggunaan (user friendly).
 Penghitungan pajak otomatis pada SPT Masa PPh 23/26.
 Pengiriman bukti pemotongan pajak langsung ke lawan transaksi.
 Bukti pemotongan serta pelaporan SPT Masa PPh 23/26 tidak perlu ditandatangani dengan tanda tangan basah.
 Bukti pemotongan dan bukti pelaporan tersimpan aman, baik di PJAP dan DJP karena Klikpajak menggunakan teknologi cloud. Sehingga tak perlu
khawatir bukti potong dan lapor pajak hilang jika terjadi kerusakan atau kehilangan komputer maupun laptop karena Anda tetap bisa mengaksesnya di
mana pun.
 e-Bupot Klikpajak juga terintegrasi dengan sistem pembukuan akuntansi online Jurnal.id, sehingga semakin mudah dalam pembuatan bukti potong.
 e-Bupot Klikpajak juga memiliki performa yang dapat di-scale upsesuai kebutuhan.
 Layanan support pajak yang dapat diandalkan dan tutorial dalam penggunaan aplikasi yang terus diperbarui.
 Fitur e-Bupot Klikpajak juga menyediakan data untuk kebutuhan rekapitulasi dan rekonsiliasi data faktur pajak atas transaksi yang dilakukan.
Contoh fitur membuat bukti potong PPh 23/26 di e-Bupot
Klikpajak

Membuat Kode Billing dan Bayar Pajak di e-Billing Klikpajak


Sebelum menyetor pajak, Anda perlu mendapatkan Kode Billing atau ID Billing terlebih dahulu dari DJP melalui e-Billing.

Anda juga bisa membuat Kode Billing sebagai syarat yang harus dipenuhi pada saat akan melakukan pembayaran pajak dengan mudah di Klikpajak.

Anda bisa membuat Kode Billing untuk semua jenis Kode Akun Pajak (KAP) dan Kode Jenis Setoran (KJS) dengan mudah dan gratis.
Semua riwayat ID Billing dan SSP akan tersimpan dengan aman sesuai jenis dan masa pajak yang diinginkan.

Begitu juga Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) juga akan disimpan dengan rapi dan aman pada Arsip Pajak di Klikpajak.

Sistem e-Billing akan membimbing Anda mengisi Surat Setoran Pajak (SSP) elektronik dengan benar sesuai transaksi.

Note: Langkah-langkah cara membuat Kode Billing dan Bayar Billing, selengkapnya lihat di SINI.

Klikpajak akan menerbitkan ID Billing Anda resmi dari DJP dan Anda dapat langsung membayar pajak tanpa harus keluar dari platform.

Karena e-Billing Klikpajak terintegrasi dengan bank persepsi yang ditunjuk DJP untuk menerima pembayaran/setoran pajak.

Setelah pembayaran pajak selesai, Anda akan langsung menerima Bukti Penerimaan Elektronik (BPE) resmi dari DJP.
Contoh BPE yang diterbitkan Klikpajak resmi dari DJP

Lapor SPT Pajak di e-Filing Klikpajak  Gratis!


Melalui e-Filing Klikpajak, Anda dapat melaporkan semua jenis SPT Tahunan/Masa dengan langkah-langkah yang mudah.

Lapor SPT pajak di e-Filing Klikpajak juga gratis selama, seperti:

 SPT Tahunan Pajak Badan


 SPT Masa (Bulanan) Pajak
 SPT Tahunan Pajak Pribadi

Setelah menyampaikan SPT Pajak, Anda akan peroleh bukti lapor dalam bentuk elektronik, yakni Bukti Penerimaan Elektronik (BPE) dari DJP, yang berisi:

 Informasi Nama Wajib Pajak (WP)


 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
 Tanggal pembuatan BPE
 Jam pembuatan BPE
 Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE)

Melalui Klikpajak, Anda juga akan mendapatkan NTTE resmi dari DJP sebagai bukti lapor.

Mudah Lihat Batas Waktu Bayar dan Lapor Pajak

Tak perlu bingung kapan waktunya harus membayar dan melaporkan pajak Anda tepat waktu.

Hindari sanksi atau denda telat bayar dan lapor pajak, lebih mudah lihat semua jadwal pembayaran dan pelaporan pajak pada kalender saku di Kalender Pajak
Klikpajak.
Makin Praktis karena Terhubung Aplikasi Jurnal.id
Jurnal.id adalah software akuntansi online berbasis cloud dengan laporan keuangan lengkap seperti:

 Neraca keuangan;

 Arus kas;

 Laba-rugi;

Dan lainnya yang memudahkan Anda untuk mengelola faktur, biaya, stok barang, cash link atau transfer secara langsung dalam aplikasi hingga melihat
ringkasan bisnis dari smartphone Anda.
Karena Klikpajak terintegrasi dengan aplikasi akuntansi online Jurnal.id, Anda dapat menarik data dari laporan keuangan perusahaan ketika ingin membuat
Faktur Pajak elektronik, Bukti Pemotongan pajak, hingga penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan/Masa PPh dan PPN.

Penarikan data ini akan membuat Anda tidak perlu lagi memasukkan (input) data secara manual satu per satu dari setiap laporan keuangan yang akan dibuat
administrasi perpajakannya.

Anda tinggal mengimpor laporan keuangan yang diinginkan, data transaksi berpajak yang tercatat pada laporan keuangan akan otomatis tersedia dan tersusun
dalam aplikasi pajak online Klikpajak. Siap digunakan untuk membuat administrasi perpajakan sesuai kebutuhan.

Note: Ingin mengetahui bagaiana Anda semakin dimudahkan dengan integrasi aplikasi pajak online Klikpajak.id dan aplikasi akuntansi online Jurnal.id untuk
setiap kebutuhan aktivitas perpajakan Anda? Selengkapnya baca di SINI.
Contoh fitur
akuntansi online Jurnal.id yang terhubung dengan aplikasi pajak online Klikpajak.id

Tim Support Klikpajak Selalu Siap Membantu Anda!


“Fitur lengkap Klikpajak membantu mempermudah urusan perpajakan bagi Anda para pelaku usaha, konsultan pajak, maupun bagi Anda yang berprofesi pada
bagian keuangan atau sebagai sebagai tax officer di perusahaan.”

Sebagai mitra resmi DJP, Klikpajak akan membantu Anda dalam menghitung, membayar hingga melaporkan kegiatan perpajakan Anda.

Tinggal klik, semua urusan pajak Anda selesai dalam sekejap!

Ingin melihat bagaimana Klikpajak dapat membantu bisnis atau aktivitas Anda dalam membuat Faktur Pajak, Bukti Pemotongan pajak, penyampaian SPT
Tahunan/Masa PPh dan PPN, serta berbagai aktivitas perpajakan lainnya secara efektif yang dapat menghemat banyak waktu Anda?

Anda mungkin juga menyukai