Anda di halaman 1dari 2

I.

ESAI

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan economic double taxation! Berikan ilustrasi atau
contoh untuk memperjelas jawaban Saudara!
2. Article 24 Treaty Model mengatur mengenai “non-discrimination”. Jelaskan apa yang
dimaksud “non-discrimination” ini! Sertakan ilustrasi atau contoh untuk memperjelas
jawaban Saudara!
3. Satu wajib pajak badan Indonesia memperoleh penghasilan global (world wide income)
sebesar Rp 400.000.000 dimana sebesar Rp 100.000.000 berasal dari luar negeri
(Negara X). Jika tarif pajak domestik adalah 25% dan tarif pajak negara X sebesar 30%:
a. Berapa besarnya kredit pajak (ordinary) yang diperkenankan?
b. Jika Indonesia memperkenankan WP menggunakan metode pengurangan (deduction
method), tentukan besarnya pengurangan pajak yang diperkenankan.
4. Nelayan Vietnam melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan Natuna. Apabila
kegiatan penangkapan ikan dilakukan melalui BUT di Natuna, penghasilan dari
penangkapan ikan tidak dikenakan pajak oleh negara Vietnam. Nelayan Vienam selalu
berlabuh di Pontianak untuk mengisi pembekalan kapal. Selain itu nelayan tersebut
menyewa gudang untuk menyimpan lobster hasil tangkapannya.
Dari informasi tersebut apakah nelayan Vietnam memiliki Bentuk Usaha Tetap di
Indonesia? Jelaskan secara ringkas dan disertai argumen yang lugas.

II KASUS
1. Subyek Pajak (20%)
Wanto bekerja di sebuah kapal pesiar berbendera Yunani. Pelayaran biasanya berlangsung
selama 8 bulan dan selama itu juga Wanto bekerja. Wanto belum beristri dan biasanya
hanya berada di Indonesia selama 3 bulan, dan 1 bulan Wanto piknik di berbagai tempat
wisata luar negeri. Maklum Wanto banyak duitnya. Namun sayangnya, Wanto belum pernah
bayar pajak karena tidak tahu harus bayar pajak ke Negara mana. Memang Wanto masih
memiliki KTP Bali, Indonesia, namun berdasarkan informasi yang ia dapat dari mantannya
yang lulusan PKN STAN, katanya sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-2/PJ/2009, disebutkan bahwa WNI yang bekerja di luar negeri lebih dari 183 hari maka
ia menjadi Subyek Pajak Luar Negeri.

Berdasarkan cerita tersebut, Saudara Diminta untuk menentukan apakah Wanto Subyek
Pajak Indonesia atau bukan. Jelaskan argumentasi Saudara berdasarkan cara penentuan
residence seseorang yang telah Saudara pelajari sebelumnya!

2. Pemajakan BUT
Isaku Iki adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Perusahaan ini
merupakan cabang Isaku Iku Corp, sebuah perusahaan Jepang di Indonesia. Produk yang
dijual Isaku Iki& Isaku Iku Corp berupa sepeda listrik dengan brand Semi Yoben. Produksi
barang seluruhnya di Indonesia dan dijual baik di dalam negeri maupun luar negeri. Isaku
Iku hanya berperan sebagai marketing dan distributor Semi Yoben.

Halaman 1 dari 2
Selain Isaku Iki, perusahaan lain di Indonesia yang mendapat hak memproduksi sepeda
merk Semi Yoben adalah PT Sakukurata. Setiap tahun PT Sakukurata membayar royalti ke
Isaku Iku sebesar Rp 500.000.000. Untuk menjamin kualitas Semi Yoben, Isaku Iku
mengirim teknisi ke PT Sakukurata dan PT Sakukurata diwajibkan membayar technical
assistant fee sebesar Rp 150.000.000 per tahun.

Data penjualan tahun 2017 tampak sebagai berikut:

Sales – Isaku Iku Corp. Rp. 35.000.000.000

Sales – Isaku Iki Rp. 20.000.000.000

Harga Pokok Penjualan tahun 2017 dilaporkan sebagai berikut:

HPP – Isaku Iku Corp Rp. 15.000.000.000

HPP – Isaku Iki Rp. 10.000.000.000

Biaya yang dikeluarkan Isaku Iku Corp sepanjang tahun 2017 untuk Sales, General &
Administrative Expense (SGA) sebesar 40.000.000.000 di mana di dalamnya termasuk
biaya pengelolaan Isaku Iki sebesar 15.000.000.000.

Biaya SGA Isaku Iki sebesar Rp.9.000.000.000. Di dalam biaya SGA ini termasuk biaya
royalti sebesar Rp 500.000.000 per tahun dan biaya management fee Rp 15.000.000.000
per tahun. Kedua biaya ini dibayarkan ke Isaku Iku.

DIMINTA:

Hitung Branch Profit Tax (Pajak atas Laba Cabang Perusahaan) dari Isaku Iki!

Halaman 2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai