f
Sel ent
m
e ss
ass
ALUR KUP
WP SPT SKP Inkraacht
• 3 bulan
Banding Inkraacht
Upaya hukum
luar biasa
PK
Pembukuan dan Pencatatan
harta kewajiban
ph & biaya modal
laporan keuangan
neraca
PENGECUALIAN:
PENCATATAN
peredaran atau
data yang dikumpulkan
penerimaan bruto
secara teratur
dan/atau ph bruto
• Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dengan tidak
menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak
BATAS WAKTU
*) PPN akhir
20 hari *) bulan
SPT Masa setelah akhir Masa berikutnya
Pajak
3 bulan
SPT Tahunan PPh OP setelah akhir
Tahun Pajak
4 bulan
SPT Tahunan PPh Badan setelah akhir
Tahun Pajak
B. Jika Pencatatan
(Penghasilan Bruto x Norma Perhitungan Penghasilan Netto) x Tarif Pasal 17
CONTOH PENGHITUNGAN:
Total penghasilan Gunawan pada tahun 2021 sebesar Rp 84.168.975,00. Gunawan Bekerja sebagai Karyawan di PT
Pentolan Berkarya, Gunawan menikah dengan tanggungan satu anak. Hitung besaran PPh yang harus dibayar atau
terutang oleh Gunawan adalah:
Penghasilan Gunawan Rp.84.168.879,00
Pengurang (Biaya Jabatan 5%) (Rp. 4.208.444,00)
Total Penghasilan bersih Rp. 79.960.435,00
PTKP Menikah satu anak Rp. 63.000.000,00
PKP (Penghasilan Kena Pajak) Rp. 16.960.435,00
PPh yang harus dibayar:
5% x Rp. 16.960.435,00 = Rp. 848.022,00
Gunawan pada tahun 2021 mempunyai Total Omzet dari Dagang Baju Rp. 5.400.000.000 dengan margin profit 4%
dari Omzet Gunawan memilih menggunakan pencatatan dengan tarif penghasilan netto sebesar 50%. Gunawan
menikah dengan tanggungan satu anak. Hitung besaran PPh yang harus dibayar atau terutang oleh Gunawan
adalah:
margin profit Gunawan Rp. 5.400.000.000 x 4% = Rp. 216.000.000
DPP Penghasilan Netto (Rp. 5.400.000.000 x 50%) - PTKP (63.000.000) = Rp. 2.637.000.000
PPh yang harus dibayar:
5% x Rp 60.000.000 = Rp 3.000.000
10% x Rp190.000.000 = Rp 28.500.000
15% x Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000
30% x Rp.2.137.000.000 = Rp 641.100.000
Jumlah Rp 735.100.000
CONTOH PENGHITUNGAN:
Gunawan pada tahun 2021 mempunyai Total Omzet dari Dagang Baju Rp. 5.400.000.000 dengan margin profit 4%
dari Omzet Gunawan memilih menggunakan pembukuan dengan biaya gaji 70jt biaya kantor dan lain-lain 35jt.
Gunawan menikah dengan tanggungan satu anak. Hitung besaran PPh yang harus dibayar atau terutang oleh
Gunawan adalah:
margin profit Gunawan Rp. 5.400.000.000 x 4% = Rp. 216.000.000
Total biaya usaha (biaya gaji + biaya kantor = Rp. 95.000.000
Total Keuntungan bersih (asumsi tdk ada koreksi fiskal) = Rp. 121.000.000
DPP Kentungan bersih Rp. 121.000.000 - PTKP (63.000.000) = Rp. 58.000.000
PPh yang harus dibayar:
5% x Rp 58.000.000 = Rp 2.900.000
Gunawan pada tahun 2021 mempunyai Total Omzet dari Dagang Baju Rp. 5.400.000.000 dengan margin profit 4%
dari Omzet Gunawan memilih menggunakan pajak UMKM 0,5 dan untuk tahun berikutnya Gunawan akan
dikenakan tarif normal karena sudah melewati 4,8M dalam satu Tahun pajak. Gunawan menikah dengan
tanggungan satu anak. Hitung besaran PPh yang harus dibayar atau terutang oleh Gunawan adalah:
margin profit Gunawan Rp. 5.400.000.000 x 4% = Rp. 216.000.000
Perhitungan pajak UMKM gunawan dalam tahun 2021
DPP Pajak UMKM = Rp.5.400.000.000 – Rp.500.000.000 = Rp.4.900.000.000
Total Pajak UMKM yang harus dibayar Rp.4.900.000.000 x 0,5% = Rp.24.500.000
Kesimpulan
• Unutk menentukan efesiansi pajak orang pribadi kita harus
mengetahui model bisnisnya
• Kita harus mengetahui penambahan hartanya
• Kita harus memilih model perhitungan perpajakan yang tetap untuk
meminimalkan resiko di periksa oleh petugas pajak