Anda di halaman 1dari 1

RESUME SEMINAR NASIONAL 07-10-2023

“MENGULIK TREN PERDAGANGAN MELALUI SISTEM ELEKTRONIK (PMSE) DAN ASPEK PERPAJAKAN BAGI
GENERASI Z”
PMSE adalah perdagangan yang transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat dan
prosedur elektronik, disebutkan dalam Pasal 4 ayat (2) UU No. 1 Tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektroni. Ketentuan dasar mengenai
Perdagangan Melalui Sistem Elektronik atau PMSE ini sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 28 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.Tepatnya pada 1 Juli 2020,
produk digital dari luar negeri kena PPN 10% resmi diberlakukan.Kemudian tarif PPN PMSE menjadi
11% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) karena per 1 April 2022 tarif PPN terbaru naik berdasarkan UU
HPP. PMSE diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.03/2022 tentang Tata Cara
Penunjukan Pemungut, Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan PPN atas Pemanfaatan BKP Tidak
Berwujud dan/atau JKP dari Luar Daerah Pabean di Dalam Daerah Pabean Melalui Perdagangan Melalui
Sistem Elektronik. Pemungut PPN Perdagangan Melalui Sistem Elektronik harus membuat bukti pungut
PPN. bukti pungut ini berupa Faktur Pajak elektronik untuk PPMSE dalam negeri. Sementara itu, bagi
PPMSE luar negeri, bukti pungut PPN PMSE produk dan jasa digital dari luar negeri ini adalah dapat
berupa commercial invoice, billing, order receipt, atau dokumen sejenis.sesuai Pasal 7 ayat (3) PMK No.
48/2020 bahwa bukti pungut PPN merupakan dokumen yang kedudukannya dipersamakan dengan
Faktur Pajak, dibuat berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh DJP. Pemungutan PPN PMSE Wajib
menyetorkan PPN yang dipungut untuk setiap Masa Pajak paling lama diterima oleh bank/pos persepsi
atau lembaga persepsi lainnya pada akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.

Pasal 8 ayat 3 PMK No. 60/PMK.03/2022 , pemungut PPN PMSE dapat menyetorkan PPN yang
dipungut menggunakan: Mata uang rupiah, dengan kurs yang ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan
(kurs pajak) yang berlaku pada tanggal penyetoran, Mata uang dolar Amerika Serikat dan Mata uang
asing lainnya yang ditetapkan oleh Ditjen Pajak.Sedangkan pelaporan PPN yang telah dipungut dan
dibayarkan itu dilakukan secara triwulanan.Paling lama akhir bulan berikutnya setelah periode triwulanan
berakhir.

Pasal 9 ayat 2 PMK 60/2022 menyebutkan, pelaporan PPN PMSE paling sedikit memuat: Jumlah
pembeli barang dan/atau penerima pajak, Jumlah pembayaran, Jumlah PPN yang dipungut dan Rincian
transaksi PPN yang dipungut.

Khusus produk dan jasa digital luar negeri, DJP menunjuk pemungut, penyetor dan pelaporan
PPN atas PMSE, yaitu: Pedagang/penyedia jasa luar negeri , Penyelenggara PMSE luar negeri ,
Penyelenggara PMSE dalam negeri

Sedangkan kriteria pelaku usaha PMSE pemungut PPN produk digital dan jasa digital luar negeri ini
adalah Nilai transaksi Rp600 juta setahun dan Rp50 juta per bulan, Jumlah traffic atau pengakses
melebihi jumlah tertentu dalam waktu 12 bulan, Pelaku usaha yang telah memenuhi kriteria tetapi belum
ditunjuk sebagai pemungut PPN, dapat menyampaikan pemberitahuan secara online ke DJP, Nilai
transaksi dan jumlah traffic yang harus dikenakan PPN ditentukan DJP, Pemungut PPN PMSE ini adalah
diberikan nomor identitas sebagai sarana administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas pemungut.

Saat ini kendala pada belum diaturnya sanksi PMSE yang tidak menyetoprkan pajaknya ke
negara kita karena pemerintah masih kesulitan untuk memberi sanksi kepada badan hukum luar negeri ,
dan sedang diupayakan merumuskan mekanisme sanksi atau penagihan ke badan hukum luar negri
tersebut.

WIDYA HALIZA SAPUTRA (221011800002)

Anda mungkin juga menyukai