Anda di halaman 1dari 28

Pengisian, Pembayaran

Pelaporan dan
Pengarsipan
SPT TAHUNAN WP BADAN
Our
team
1 30 03
2

Brenda Cindy Indra Palguna Sri Wahyuni


2107531046 2107531243 2107531018

1 23
9

Korita Dewi Wisa Maharani


2107531187 2107531208
Table of contents

01 02
Pengisian SPT Tahunan Pembayaran SPT Tahunan
WP BADAN WP BADAN

03 04
Pengarsipan SPT
Pelaporan SPT Tahunan
Tahunan
WP BADAN
WP BADAN
01
Pengisian SPT
Tahunan Wajib Pajak
Badan
DEFINISI SPT
SPT merupakan surat pemberitahuan tahunan yang wajib
dilaporkan oleh setiap wajib pajak. SPT digunakan untuk
memberitahukan perhitungan pajak mulai dari objek
pajak dan/atau bukan objek pajak, serta kewajiban sesuai
dengan peraturan undang-undang yang berlaku.
WP Badan akan diminta untuk memberitahukan informasi-informasi
sebagai berikut:
1. Identitas lengkap
2. Penghasilan kena pajak
3. PPh terutang
4. Kredit pajak
5. PPh kurang/lebih bayar
6. Angsuran PPh Pasal 25 tahun berjalan
7. Kompensasi kerugian fiskal
8. PPh final
9. Penghasilan lain yang bukan objek pajak.
Lampiran Formulir 1771 I
Lampiran ini untuk memberitahukan laporan keuangan komersial dan penghitungan
penghasilan neto fiskal. Pada lampiran ini, WP harus mengisi data penghasilan neto
komersial dalam dan luar negeri, PPh yang dikenakan pajak final, penghasilan yang tidak
termasuk objek pajak, serta penyesuaian fiskal.

Lampiran Formulir 1771


II
Kolom (1) : nomor urut

Kolom (2) : perincian

Kolom (3) : diisi dengan biaya yang merupakan Harga Pokok Penjualan

Kolom (4) : diisi dengan Biaya Usaha Lainnya yang bukan merupakan Harga Pokok Penjualan

Kolom (5) : diisi dengan Biaya-biaya langsung yang terkait dengan penghasilan dari luar usaha

Kolom (6) : diisi dengan jumlah kolom (3) ditambah dengan kolom (4) ditambah dengan kolom (5)
Lampiran Formulir 1771 III

Lampiran Formulir 1771 III merupakan formulir yang diisi untuk melaporkan
kredit pajak dalam negeri.

Lampiran Formulir 1771


IV
Lampiran ini adalah formulir yang digunakan untuk melaporkan jumlah
penghasilan yang dikenakan PPh final, jumlah PPh final yang dibayarkan dan
jumlah penghasilan yang bukan merupakan objek PPh selama tahun pajak
yang bersangkutan. Bagi Wajib Pajak yang memperoleh penghasilan dari
usaha dengan peredaran bruto tertentu yang dikenai PPh Final berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, wajib melampirkan rincian
jumlah penghasilan dan pembayaran PPh Final per Masa Pajak dari masing-
masing tempat usaha.
Lampiran Formulir 1771 V
Formulir ini digunakan untuk melaporkan daftar pemegang saham/pemilik
modal dan jumlah dividen yang dibagikan serta daftar susunan pengurus dan
komisaris. Lewat formulir ini, WP diminta memerinci nama, alamat, NPWP,
besaran modal yang disetor serta jumlah dividen yang diberikan.

Lampiran Formulir 1771


VI
Formulir ini digunakan untuk melaporkan daftar penyertaan modal pada
perusahaan afiliasi, daftar utang dari pemegang saham dan/atau perusahaan
afiliasi, daftar piutang kepada pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi.
02
Pembayaran SPT
Tahunan Wajib Pajak
Badan
Pembayaran SPT Wajib Pajak Badan

Online Offline
Cara membayar pajak melalui DJP Online
a. Log in ke laman djponline.pajak.go.id.

b. Masukkan NPWP, password, dan kode keamanan untuk login ke akun Anda.

c. Selanjutnya pilih menu e-Billing System.

d. Pilih pada menu Isi SSE.

e. Kemudian Anda akan mendapat form Surat Setoran Elektronik (SSE) yang harus Anda isi.

f. Data pada formulir tersebut akan terisi otomatis. Yang perlu Anda ubah hanya pada kolom Jenis Pajak, Jenis Setoran, Masa Pajak,
Tahun Pajak, Uraian Pajak yang dibayarkan, dan Jumlah Setoran.

g. Setelah merampungkan pengisian, klik Simpan.

h. Klik pada pilihan Kode Billing.

i. Klik Cetak Kode Billing.

j. Setelah mendapatkan Kode Billing, bayar pajak online lewat bank, kantor pos, atau ATM yang Anda gunakan. Bisa juga melalui
03
Pelaporan SPT
Tahunan Wajib Pajak
Badan
Penyampaian SPT Tahunan pajak tidak
hanya dilakukan oleh Wajib Pajak Orang
Pribadi (WP OP) saja, tetapi juga Wajib
Pajak Badan.
Kapan Batas Melaporkan SPT Tahunan WP Badan?

Laporan pajak tahunan perusahaan berisikan bukti Pajak Penghasilan (PPh) yang
dipungut dari laba usaha badan yang harus tercantum dalam proses cara lapor
SPT Tahunan Badan.

Batas penyampaian SPT Tahunan Badan adalah tanggal 30 April setiap


tahunnya untuk Tahun Pajak sebelumnya. Misal, cara lapor SPT Tahunan
Badan untuk tahun pajak 2021, maka waktu pelaporan SPT-nya adalah 30
April 2022. Diimbau agar jangan sampai terlambat dalam pelaporan SPT atau
pajak tahunan perusahaan agar tidak dikenakan sanksi berupa denda.
Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan (PJAP) bisa disebut juga Mitra Resmi atau disebut juga Application Service
Provider (ASP). Ada 14 (empat belas) penyedia yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak untuk menyelenggarakan
layanan aplikasi perpajakan, sebagaimana disebutkan dibawah ini nama website-nya, yakni:
Cara Lapor SPT Tahunan Pajak Badan Online

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah menyediakan layanan e-filing untuk mempermudah
penyampaian SPT Tahunan Badan atau laporan pajak tahunan perusahaan.

Adapun keuntungan melapor SPT Tahunan Badan atau Perusahaan di e-filling klikpajak, yaitu:

Bukti Lapor Resmi Gratis Lapor Proses Cepat & Mudah


Sebelum dapat menggunakan layanan e-filing buat laporan pajak
tahunan perusahaan, diwajibkan memiliki nomor identitas untuk
melakukan transaksi online.

EFIN
Nomor identitas yang
diterbitkan oleh Ditjen Pajak
untuk WP yang melakukan
transaksi elektronik dengan
lembaga itu. eFiling
Pelaporan SPT bagi pengguna
Formulir SPT 1771 yang
Siapa Pengguna eFiling dilakukan oleh WP Badan.
Badan?
Dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan (UU PPh), Badan adalah
sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan satu kesatuan, baik
yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha. Subjek
WP Badan ini harus melaporkan SPT Pajak melalui e-Filing.

Wajib lapor SPT melalui e-Filing bagi WP Badan ini diumumkan


Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui PENG-04/PJ.09/2016 tentang:

“Kewajiban Pelaporan Pajak secara Elektronik bagi


Pengusaha Kena Pajak (PKP) Pengguna e-Faktur bahwa
WP Badan yang Telah Dikukuhkan sebagai PKP
(Pengusaha atau Perusahaan yang memiliki omzet bruto di
atas Rp4,8 miliar setahun) yang Membuat e-Faktur Wajib
Melakukan e-Filing SPT Tahunan PPh Badan.”
Bentuk dari badan dapat berupa:
● Perseroan Terbatas (PT) ● Dana Pensiun.
● Persekutuan Komanditer ● Persekutuan.
(CV/Commanditaire ● Perkumpulan (dapat berbentuk
Vennootschap) asosiasi, persatuan, perhimpunan,
● Perseroan lainnya. atau ikatan dari pihak-pihak yang
● Badan Usaha Milik Negara mempunyai kepentingan)
(BUMN) ● Yayasan.
● Badan Usaha Milik Daerah ● Organisasi Massa atau organisasi
(BUMD) yang sejenisnya.
● BUMN/BUMD dengan nama dan ● Lembaga.
dalam bentuk apapun. ● Bentuk Usaha Tetap (BUT).
● Firma. ● Bentuk Badan lainnya.
● Kongsi.
Dokumen yang Harus Disiapkan pada Laporan SPT Tahunan
Badan
● Harus memiliki SPT Formulir 1771 ● Laporan Penyampaian CbCR atau
yang didapatkan atau diunduh Laporan Per Negara atau Country
melalui e-SPT dari DJP Online. by Country Report (CbC Report)
● Mempunyai EFIN Badan. ● Daftar Nominatif Biaya
● Menyiapkan dokumen laporan Entertainment berupa daftar
keuangan atau dokumen nominatif biaya entertainment ini
pendukung lainnya yang bersifat diperlukan hanya jika ada
optional. ● Daftar Nominatif Biaya Promosi
● Penghitungan Peredaran Bruto & Daftar nominatif biaya promosi ini
Pembayaran. juga diperlukan untuk dilampirkan
● Laporan Debt to Equity Ratio & jika ada.
Utang Swasta Luar Negeri. ● Khusus Wajib Pajak Migas.
● Ikhtisar Dokumen Induk & ● Khusus BUT (Bentuk Usaha Tetap)
Dokumen Lokal.
Setelah menyampaikan SPT Pajak, akan peroleh
bukti lapor dalam bentuk elektronik, yakni Bukti
Penerimaan Elektronik (BPE) dari DJP, yang
berisi:● Informasi Nama Wajib Pajak (WP)
● Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
● Tanggal pembuatan BPE.
● Jam pembuatan BPE.
● Nomor Tanda Terima Elektronik
(NTTE)
06
Pengarsipan
Pengarsipan
Pengelolaan kearsipan pada dasarnya merupakan salah satu kegiatan yang
ditujukan untuk mengelola segala dokumen-dokumen yang ada dalam suatu
organisasi atau instansi yang dapat digunakan sebagai penunjang aktivitas organisasi
tersebut dalam mencapai tujuannya. Terkait dengan pengelolaan kearsipan di
Indonesia diatur

UU No. 43 tahun
2009

24
Kendala-Kendala
Banyaknya faktor yang dapat merusak bahkan menghilangkan arsip yang nilainya sangat
penting bagi sebuah organisasi yang dapat sangat merugikan apabila kehilangan. Pertumbuhan arsip
yang sangat pesat dirasa semakin membutuhkan perhatian yang serius, bukan saja dari biaya yang
harus dikeluarkan untuk ruang penyimpanan dan perawatannya namun juga tenaga untuk menjaga
serta menemukannya Terkait dengan pengelolaan kearsipan di Indonesia diatur kembali. Dengan begitu banyak dan
pesatnya pertumbuhan arsip dikantor ini menimbulkan berbagai kendala yang diakui dan dirasakan
oleh pengelola arsip itu sendiri, beberapa kendala yang timbul antara lain sebagai berikut :
a. Pertumbuhan arsip yang begitu banyak membuat tempat yang disebut rumah arsip atau record center sudah tidak
memadai.

b. Arsip arsip harus dikelompokkan berdasarkan ketentuan instansi dalam artian tidak boleh hanya ditumpuk yang kemudian
memerlukan ruang yang lebih luas karena retensi atau pemusnahan arsip hanya dilakukan selama kurun waktu 10 s.d 13
tahun sekali. Karena dalam jangka waktu itu arsip sudah dianggap kadaluarsa.

c. Pengelolaan arsip membutuhkan penanganan yang lebih, namun petugas atau pengelola arsipnya terbatas.

d. Jika arsip dipinjam atau dibutuhkan kadangkala mendapat kesulitan dalam penemuannya, namun sejauh ini masih dapat
diatasi. Tetapi dengan pertumbuhan yang begitu pesat bukan tidak mungkin suatu saat menyebabkan frustasi. 25
Pengarsipan Offline
Pengelolaan kearsipan secara offline dilakukan di Kantor Badan Pelayanan Pajak
meliputi :
a. Pencatatan, arsip arsip pajak yang masuk diberi tanda atau kode klasifikasi kemudian dikelompokkan dengan cermat
agar arsip disimpan dan dikelola ditempat yang tepat.

b. Pengendalian dan pendistribusian, arsip arsip yang berbentuk arsip badan akan segera di distribusikan ke Depo Arsip
Dinas Kearsipan untuk selanjutnya dikelola disana mengingat tenaga dan alat kearsipan yang masih terbatas.

c. Penyimpanan, arsip arsip pajak yang diterima kemudian dipisah pisah menurut subyeknya. Arsip pajak pribadi
selanjutnya akan disimpan di record center atau rumah arsip sedangkan arsip pajak badan akan di serahkan ke Depo
Arsip.

d. Pemeliharaan, arsip yang robek akan diberi solatip. Ruang penyimpanan arsip fisik di beri AC atau pendingin ruangan

agar terhindar dari debu dan udara yang terlalu kering yang dapat menyebabkan kerusakan arsip.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. (2019). Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Pajak Penghasilan Pasal 21. (2021). djpb.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 20
September 2022. Dari
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/kotabumi/id/informasi/perpajakan/pph-
pasal21.html#:~:text=%2D%20PPh%20pasal%2021&text=Peraturan%20Menteri
%20Keuangan%20No mor%20252,Jasa%2C%20dan%20Kegiatan%20Orang
%20Pribadi.

Contoh Soal Perhitungan PPh Pasal 22. (2022). Diakses tanggal 21 September 2022, dari
https://atpetsi.or.id/contoh-soal-perhitungan-pph-pasal-22
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai