Setelah Anda klik logo efiling Pajak tersebut, akan muncul halaman daftar SPT yang pernah
Anda buat, kemudian klik tombol "Buat SPT"
Contoh #2 Isian untuk Pria dengan pekerjaan sebagai Pegawai Gaji per tahun di bawah 60
juta
Contoh #3 Isian untuk Pria dengan pekerjaan sebagai Pemilik Usaha atau Pekerjaan Bebas
Keterangan:
Pekerjaan Bebas adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai
keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terikat oleh suatu
hubungan kerja.
Pisah Harta adalah apabila, dikehendaki secara tertulis oleh suami-isteri berdasarkan
perjanjian pemisahan harta dan penghasilan
e-SPT adalah aplikasi yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh
Wajib Pajak untuk kemudahan dalam menyampaikan SPT. Anda dapat mengunduhnya di
sini: http://www.pajak.go.id/e-spt
Penghasilan Bruto adalah jumlah seluruh penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak sehubungan dengan pekerjaan selama Tahun Pajak yang bersangkutan dari
setiap pemberi kerja. Penghasilan tersebut antara lain dapat berupa Gaji/uang
pensiun/tunjangan hari tua (THT), Tunjangan PPh, Tunjangan lainnya, uang penggantian,
uang lembur dan sebagainya, Honorarium, imbalan lain sejenisnya, Premi asuransi yang
dibayar pemberi kerja, Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya yang
dikenakan pemotongan PPh Pasal 21, dan Tantiem, bonus, gratifikasi, jasa produksi, THR.
Untuk cara pengisian berikut adalah untuk SPT Tahunan OP 1770S (seperti pada Contoh #1).
Untuk cara pengisian pada Contoh #2 dan Contoh #3 dapat Anda ikuti penjelasan yang sudah
ada di situ efiling pajak.
Berikut tampilan awal SPT 1770S, isi Tahun Pajaknya kemudian klik tombol "langkah
Berikutnya"
1. Data Form
Keterangan:
Tahun Pajak adalah tahun diterima/diperolehnya penghasilan, pilih sesuai tahun
penghasilan
Status SPT Normal adalah Jika Anda menyampaikan SPT untuk kali pertama untuk tahun
pajak tertentu. Jika Anda memilih normal, nilai pembetulan ke akan terisi otomatis dengan
angka nol(0) dan tdk dapat diubah
Status SPT Pembetulan adalah Jika Anda menyampaikan SPT untuk membetulkan SPT
yang dilaporkan sebelumnya. Jika Anda memilih pembetulan, Isikan nilai pembetulan ke-
berapa SPT Anda pada kotak isian pembetulan dan pastikan bahwa SPT sebelumnya telah
Anda Kirimkan ke Direktorat Jenderal Pajak
2. Lampiran II
Isi semua kolom yang disediakan, namun jika tidak ada, bisa langsung Anda klik "Lanjut
Ke...."
Keterangan:
Bagian A
isilah kolom sesuai dengan data pemotongan PPh yang bersifat final yang Anda miliki
Bagian B
Ketentuan pengisian Daftar Harta sbb:
Tanah (cantumkan lokasi dan luas tanah);
Bangunan (cantumkan lokasi dan luas bangunan);
Kendaraan bermotor, mobil, sepeda motor (cantumkan merek dan tahun
pembuatannya)
Kapal pesiar, pesawat terbang, helikopter, jetski, peralatan olah raga khusus, dan
sejenisnya
Uang Tunai Rupiah, Valuta Asing sepadan US Dollar, Simpanan termasuk tabungan
dan deposito di Bank Dalam dan Luar Negeri, Piutang, dan sebagainya dicantumkan secara
global
Efek-efek (saham, obligasi, commercial paper, dan sebagainya) dicantumkan secara
global
Keanggotaan perkumpulan eksklusif (keanggotaan golf, time sharing dan sejenisnya)
Penyertaan modal lainnya dalam perusahaan lain yang tidak atas saham (CV, Firma)
dicantumkan secara global
Harta berharga lainnya, misalnya batu permata, logam mulia, dan lukisan
dicantumkan secara global
Kolom Keterangan : Kolom ini diisi dengan keterangan-keterangan lain yang
dianggap perlu. Misalnya untuk rumah dan tanah diberi keterangan Nomor Objek Pajak
(NOP) sesuai yang tertera dalam SPPT PBB.
Bagian C
Daftar ini digunakan untuk melaporkan jumlah kewajiban/utang pada akhir Tahun Pajak
Contoh:
ilustrasi:Bila Anda meminjam sejumlah uang kepada Bank A Jl. Gatot Subroto No. 40
Jakarta sebesar Rp. 100.000.000 pada Tahun 2013. Sampai dengan akhir Tahun 2015 sisa
pinjaman yang masih harus dilunasi kepada Bank A adalah sebesar Rp. 20.000.000.
Bagian D
Bagian ini diisi dengan daftar susunan anggota keluarga yang menjadi tanggungan
sepenuhnya Wajib Pajak, sesuai kondisi awal tahun pajak.
3. Lampiran I
Pada halaman ini, karena status Anda adalah pegawai/karyawan, maka Bagian C adalah yang
WAJIB Anda isi, berikut contohnya
Gambar #1 Menu Lampiran I
Keterangan:
Bagian Identitas
Pada pilihan Status Kewajiban Perpajakan Suami Istri, pilih :
Bagian A.5
Bagian ini diisi jumlah zakat/sumbangan keagamaan yang bersifat wajib atas penghasilan
yang menjadi objek pajak yang nyata-nyata dibayarkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi
kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat atau lembaga pengelola sumbangan
keagamaan lainnya yang dibentuk dan disahkan oleh Pemerintah, sesuai dengan bukti
setoran yang sah.
Bagian B.7
Tanggungan dan status. Contoh: menikah anak satu maka PTKP-nya K-1 sebesar Rp
42.000.000
Bagian C.10
Untuk jenis pajak Pasal 24, jumlah PPh yang dipotong/dipungut adalah mana yang lebih kecil
antara jumlah yang sebenarnya atau jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan formula
sebagai berikut:
Bagian D.14 a
Diisi dengan jumlah PPh yang telah dibayar sendiri selama tahun pajak bersangkutan berupa
PPh Pasal 25 Tahun Pajak yang bersangkutan termasuk jumlah pelunasan PPh yang terutang
berdasarkan penghitungan sementara dalam hal Wajib Pajak Menyampaikan pemberitahuan
permohonan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT tahunan
Bagian D.14 b
Diisi dengan jumlah pokok PPh yang ada di dalam Surat Tagihan Pajak, tidak termasuk
sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda
Bagian Pembayaran
Apabila berdasar hitungan sistem, status SPT Anda Kurang Bayar, sistem akan
menampilkan panel pembayaran
Apabila Anda sudah melakukan pembayaran atas kekurangan pembayaran pajak, pilih
Sudah, dan masukkan NTPN dari Bukti Penerimaan Negara yang Anda miliki, serta tanggal
pembayarannya
Apabila Anda belum melakukan pembayaran, sistem ini memberikan layanan
pembuatan Kode Billing, yang dapat Anda gunakan untuk melakukan pembayaran di Bank
baik secara online(internet banking) atau datang langsung ke Bank
Apabila Anda belum aktif sebagai user ebilling di DJP Online, aktifkan terlebih
dahulu
Bagian E.17, Jika Status Lebih Bayar
Permohonan Tidak berlaku apabila kelebihan berasal dari PPh yang Ditanggung
Pemerintah (DTP)
Pilihan DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17C(WP dengan Kriteria
Tertentu), merupakan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak yang
diberikan kepada wajib pajak dengan kriteria tertentu (WP Patuh)yang ditetapkan oleh
Kanwil DJP. Persayaratan WP dengan kriteria tertentu dapat dilihat pada Pasal 17C UU KUP
dan Pasal 1 PMK Nomor 192/PMK.03/2007
Pilihan DIKEMBALIKAN DENGAN SKKPP PASAL 17D (WP yang memenuhi
persyaratan tertentu), merupakan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak
yang dapat diberikan kepada WP selain kriteria di atas yang memenuhi persyaratan tertentu
sesuai Pasal 17D UU KUP dan Pasal 1 dan 2 PMK Nomor 193/PMK.03/2007
5. Kirim SPT
Selesai mengisi formulir, pada langkah ke-5 Anda diminta untuk mengirimkan SPT Tahunan
Online yang sudah Anda isi, tampilannya sebagai berikut
Setelah Anda memasukkan Kode Verifikasi ke kolom Kirim SPT, silahkan klik tombol
"Kirim SPT". Jika berhasil maka Anda akan diarahkan kembali ke halaman daftar SPT
seperti berikut
Untuk melihat bukti tanda terima SPT Tahunan elektronik, silahkan klik logo printer pada
kolom daftar SPT di atas, berikut contoh Tanda terima SPT Tahunan elektronik yang saya
terima
Penutup
Jadi demikian lah proses pengisian SPT Tahunan Online dengan Efiling DJP Online. Seluruh
proses dalam artikel ini sudah saya lakukan sendiri dari step awal hingga akhir. Cetak lah
Tanda terima SPT Tahunan elektronik jika bendahara kantor Anda memintanya. Untuk
pertanyaan seputar Cara Mengisi SPT Tahunan Online, silahkan Anda tanyakan di blog ini