Untuk pelaporan SPT Tahunan pajak online Tahun Pajak 2022 sedikit berbeda dengan SPT
Tahunan Tahun Pajak sebelumnya. Untuk Tahun Pajak 2022 kami dari bidang Perbendaharaan
membagikan masing-masing 2 (dua) bukti potong untuk setiap pegawai, yaitu:
1. Bukti potong 1721 A2 yang bersumber dari penghasilan Gaji bulanan, Gaji THR dan Gaji
ketigabelas.
2. Bukti potong 1721 VII untuk pemotongan PPh final yang bersumber dari TPP dan atau
TPG untuk Guru yang sudah bersertifikasi.
Dari ke dua formulir tersebut maka penghasilan setiap pegawai bisa dipastikan penghasilan
bruto melebihi Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) per tahun.
Untuk penghasilan bruto diatas Rp60 juta pertahun menggunkakan Formulir SPT 1770 S.
formulir SPT 1770 S memiliki struktur yang lebih kompleks dibanding formulir 1770 SS karena
ada beberapa lampiran yang harus diisi
Sebelum mengisi SPT Pajak online atau e-Filing, perlu terlebih dahulu menyiapkan
beberapa dokumen pendukung, antara lain:
Cara Isi dan Lapor SPT Tahunan Pajak 1770 S via Aplikasi
e-Filing
Perlu diketahui, cara isi SPT 1770 S menggunakan aplikasi e-Filing lewat website DJP Online
agak berbeda dengan 1770 SS. Tahapannya lebih panjang karena harus mengisi banyak
lampiran.
Bila mengisi penghasilan dari pekerjaan, pilih Pasal 21 di kolom Jenis Pajak.
Kemudian isi NPWP pemberi kerja (perusahaan tempat bekerja atau bendahara). Kalau
NPWP itu benar, maka nama perusahaan atau bendahara akan muncul secara
otomatis di kolom Nama Pemotong atau Pemungut Pajak.
Isi nomor bukti, tanggal bukti pemotongan atau pemungutan, dan jumlah PPh yang
dipotong atau dipungut.
13) Setelah selesai, klik tombol simpan dan akan ditampilkan ringkasan pemotongan
pajakmu
Jika sudah pernah mengisi daftar harta di e-Filing, dapat menampilkan lagi dengan
klik “Harta pada SPT Tahun Lalu.”
Isi kode utang, nama pemberi pinjaman, alamat, tahun peminjaman, dan jumlah utang.
Lalu klik simpan.
Bila sudah pernah melaporkan daftar utang di e-Filing, kamu bisa menampilkan kembali
dengan memilih “Utang pada SPT Tahun Lalu.”
27) Tambahkan tanggungan yang dimiliki, Istri dan anak yang menjadi tanggungan.
Isi status perkawinan, status kewajiban perpajakan suami, misal wajib pajak adalah
kepala keluarga dan istri tidak bekerja.
Lalu pilih golongan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Bila telah berkeluarga tanpa
tanggungan, pilih Kawin/K dan kolom sebelahnya 0.
Perhatikan kewajiban perpajakan secara terpisah dengan suami atau istri (MT), hidup
berpisah (HB), atau melakukan perjanjian pemisahan harta (PH).
Di tahap ini akan ditampilkan perhitungan PPh dan SPT berdasarkan data yang
dimasukkan di langkah-langkah sebelumnya. Status SPT akan terlihat di bagian
bawah apakah Nihil, Kurang Bayar, atau Lebih Bayar
Periksa kembali data tersebut. Jika sudah sesuai, klik langkah berikutnya
Jika status SPT kurang bayar, akan muncul pertanyaan sudahkah kamu melakukan
pembayaran? Jika belum, klik jawaban belum.
Jika sudah membayar, klik jawaban sudah. Kemudian masukkan Nomor Transaksi
Penerimaan Negara (NTPN) dan tanggal bayar sesuai bukti pembayaran
Bila tidak memiliki kewajiban PPh Pasal 25, klik langkah berikutnya
38) Tahapan selanjutnya muncul ringkasan SPT dan pengambilan kode verifikasi.
39) SPT kamu sudah terkirim. Cek email untuk melihat Bukti Penerimaan Elektronik (BPE)
SPT Pajak Online atau e-Filing 1770 S