Anda di halaman 1dari 18

TUTORIAL PENGISIAN SPT 1770 S

1. Login ke djponline.pajak.go.id

Masukan NPWP, Password dan ketik kode chaptca, lalu klik Login
2. Klik LAPOR

3. Klik Efiling

4. Klik BUAT SPT dan Jawab Pertanyaan Awal, kemudian klik SPT 1770S
5. Isikan Tahun Pajak dan Status SPT, lalu Klik Selanjutnya
6. Jika muncul notifikasi telah ditemukan bukti potong, hal itu adalah notifikasi bahwa
Saudara memiliki bukti potong yang telah diterbitkan oleh pemberi kerja. Saudara
bisa memilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan data tersebut. Jika
menggunakan, maka bukti potong akan otomatis terekam di isian SPT Saudara.
7. Lanjut ke Lampiran II. Isikan Lampiran II Bagian A yaitu Penghasilan yang
dikenakan PPh Final

Caranya : Klik tambah, pilih jenis penghasilan dan isikan data yang lain, lalu
klik Simpan.
Jika tidak ada, lanjut ke bagian B.
8. Isi Lampiran II Bagian B
Jika sudah pernah melaporkan SPT menggunakan efiling, Saudara, Saudara
dapat menggunakan data harta dari SPT tahun lalu dengan meng klik Harta
Pada SPT Tahun Lalu.

Jika belum, Klik Tambah lalu isi daftarnya :


Pilih jenis harta, misalnya tabungan, motor, mobil, rumah dan seterusnya

Isikan Nama Harta, Tahun Perolehan (tahun beli), Harga Perolehan (harga beli)
dan Keterangan (isi keterangan atas harta tersebut misalnya Plat Nomor,
Alamat Rumah, NOP dan sebagainya).
Kemudian klik simpan
Rekam semua harta yang dimiliki.
Setelah selesai, lanjut ke Bagian C
9. Isi Lampiran II Bagian C
Jika sudah pernah melaporkan SPT menggunakan efiling, Saudara, Saudara
dapat menggunakan data utang dari SPT tahun lalu dengan meng klik Utang
Pada SPT Tahun Lalu

Klik Tambah lalu isikan kolom-kolomnya.


Tahun Peminjaman diisi dengan tahun peminjaman
Jumlah pinjaman diisi dengan posisi pinjaman pada akhir tahun pajak (2020)
Lalu klik Simpan.
Setelah semua pinjaman direkam, lanjutkan ke bagian D
10. Isi Lampiran II Bagian D
Klik tambah lalu isikan formulir.
Jika sudah pernah melaporkan SPT menggunakan efiling, Saudara, Saudara
dapat menggunakan data tanggungan dari SPT tahun lalu dengan meng klik
Tanggungan Pada SPT Tahun Lalu. Lalu klik Simpan.
11. Lanjut ke Lampiran I Bagian A
Isikan penghasilan Dalam Negeri Lainnya (jika ada).

12. Lanjut ke Lampiran I bagian B


Isikan Penghasilan Lain yang Tidak termasuk Objek Pajak (jika ada)
13. Lanjut ke lampiran I Bagian C yaitu Bukti Potong
Bukti potong ini wajib diisi ya, jika tidak diisi maka tidak dapat lanjut ke step
berikutnya.
14. Setelah itu kita lanjut ke INDUK SPT
Pertama isi identitas.
Pilih status perkawinan.
Kemudian isi status SPT. Defaultnya adalah KK (Kepala Keluarga) kecuali ada
kondisi lain misalnya memilih terpisah atau pisah harta antara suami dan istri.
15. Lanjut ke Bagian A
Isikan kolom-kolom penghasilan dari Luar Negeri dan Zakat/Sumbngan Wajib
(jika ada), sesuai dengan bukti potong dan kondisi sebenarnya.
Zakat/Sumbangan Wajib yang dapat diisikan adalah Zakat/Sumbangan yang
diserahkan kepada badan-badan tertentu yang telah disahkan oleh
kementerian keuangan.
16. Lanjutkan ke Bagian B
Pilih angka sesuai jumlah tanggungan.
Tanggungan yang diperbolehkan adalah anak dan orang tua dan ditulis juga di
daftar keluarga di lampiran II.
17. Lanjutkan ke Bagian C
Bagian C tidak perlu diisi karena akan terisi otomatis dari perhitungan bagian
A dan bagian B.

18. Lanjut ke Bagian D


Isikan jumlah Kredit Pajak yang telah dibayar sendiri melalui pembayaran PPh
Pasal 25 setiap bulannya (jika ada).
19. Lanjutkan ke Bagian E
Bagian E tidak perlu dilakukan pengisian karena sudah otomatis.
Pada bagian ini ada 3 jenis status SPT yang dapat terjadi, NIHIL, LEBIH BAYAR
atau KURANG BAYAR.
NIHIL artinya tidak ada pajak yang masih harus dibayar.
LEBIH BAYAR artinya terdapat pajak yang lebih dibayar/dipotong dan nantinya
akan diproses untuk pengembalian di KPP.
KURANG BAYAR artinya masih terdapat pajak yang harus dibayar sendiri oleh
Wajib Pajak sebelum melakukan penyampaian SPT.
Catatan : Status ini menunjukkan jenis status SPT, bukan menunjukkan status
pembayaran. Jadi ketika SPT Kurang Bayar sudah dilunasi dan disampaikan,
maka status SPTnya tetap SPT Kurang Bayar. Demikian juga SPT Lebih Bayar,
ketika sudah selesai dilakukan pengembalian, status SPTnya tetap SPT Lebih
Bayar.
20. Lanjut ke Bagian F
Ini diisi apabila terdapat penghasilan dalam negeri lainnya atau penghasilan
dari luar negeri yang sifatnya rutin sehingga harus ada pajak yang harus
diangsur melalui PPh Pasal 25.
Pilih apakah PPh Pasal 25 dihitung langsung dari Jumlah Kurang Bayar atau
dihitung dengan lampiran lain. Kemudian isikan jumlahnya.
Jika penghasilan hanya dari pekerjaan dan penghasilan tidak rutin. Lanjut ke
langkah berikutnya.

21. Lanjut ke Bagian Pernyataan


Centang pernyataan kebenaran pengisian SPT
22. Ambil kode dengan meng klik (klik disini)
Cek email/SMS kode verifikasi
Tuliskan kode verifikasi pada kotak yang disediakan
Kirim SPT

Anda mungkin juga menyukai