SPT BADAN
OLEH :
KELOMPOK 7
HELENA CHRISTINA MENGGALOMO (16061104047)
VANIA AZALLIA BUDIAK (16061104025)
ZAQIAH JIHAN SIJAYA (16061104051)
ISRAEL S. A. SARIRA (16061104065)
PENDAHULUAN
Bukan hanya pajak penghasilan pribadi yang biasanya dilakukan oleh
perorangan/individu, baik itu pekerja atau pengusaha atas pendapatan yang
diperolehnya selama satu tahun, pajak dari penghasilan sebuah usaha atau
atas nama perusahaan juga wajib dilaporkan. Pajak para pekerja atau
perorangan biasa disebut Pajak Penghasilan (PPh) Pribadi. Untuk pajak
yang dipungut dari sebuah hasil usaha atau perusahaan, disebut PPh Badan.
Keduanya, sama-sama harus dilaporkan dalam penyampaian SPT (Surat
Pemberitahuan) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) sebagai bukti Anda telah
menunaikan kewajiban sebagai warga negara Indonesia
Setiap perusahaan yang telah memiliki NPWP wajib untuk
melaporkan SPT Tahunan PPh Badan. Kewajiban ini juga
berlaku bagi perusahaan yang telah memiliki NPWP namun
belum
Definisimelakukan kegiatan
SPT Tahunan dapatusaha atau belum
ditemukan dalam beroperasi.
Pasal 1 ayat (13)
UU No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan UU No. 16 Tahun 2009, dalam aturan tersebut
disebutkan
Melalui SPT bahwa
TahunanSPTPPh Tahunan merupakan
Badan, wajib pajak surat
akan
pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun
melaporkan sekaligus mempertanggung jawabkan kewajiban
pajak.
perpajakan perusahaan dalam 1 tahun.
1. Penghasilan yang merupakan objek pajak,
penghasilan yang dikenakan PPh Final dan penghasilan
yang bukan merupakan objek pajak.
Selain subjek, ada pula objek PPh Badan yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu objek PPh tidak final dan
objek PPh final. Objek PPh tidak final adalah objek pajak yang pada akhir tahun dihitung ulang, lalu
diperhitungkan dengan kredit pajak yang telah dipotong pihak lain (jika ada). Sementara itu, objek
PPh final adalah objek PPh yang pajaknya telah final atau selesai pada saat dipotong oleh pihak lain
atau dipotong sendiri pada akhir tahun dan tidak dihitung ulang.
Jenis SPT Tahunan Pajak Badan/Perusahaan
Jenis SPT Tahunan Pajak Penghasilan antara pribadi dan badan berbeda, yakni:
1. SPT Tahunan Pajak 1770SS untuk penghasilan kurang dari Rp60 juta per tahun
2. SPT Tahunan Pajak 1770S untuk penghasilan lebih dari Rp60 juta per tahun
3. SPT Tahunan Pajak 1770 untuk penghasilan yang bekerja sebagai wiraswasta atau pemilik usaha
4. SPT Tahunan Pajak 1771 untuk wajib apajak badan atau perusahaan
Jenis SPT Tahunan Pajak 1771 ini digunakan untuk bentuk badan usaha seperti:
1) PT (Perseroan Terbatas)
2) CV (Comanditer Venture)
3) UD (Usaha Dagang)
4) Yayasan
5) Organisasi
6) Atau Perkumpulan
1. Induk SPT Tahunan PPh Badan 1771 (2 halaman) (wajib diisi), untuk
melaporkan perhitungan pajak penghasilan.
Formulir SPT Tahunan PPh 3. Lampiran II : Formulir 1771-II (wajib diisi), untuk melaporkan perincian
Badan 1771 adalah formulir harga pokok penjualan, biaya usaha lainnya dan biaya usaha secara komersial.
yang digunakan oleh Wajib
Pajak Badan untuk
melaporkan penghasilan, 4. Lampiran III : Formulir 1771-III (wajib diisi), untuk melaporkan kredit
biaya dan perhitungan Pajak pajak.
Penghasilan Wajib Pajak
Badan dalam jangka waktu 1
(satu) tahun pajak. Formulir 5. Lampiran IV : Formulir 1771-IV (wajib diisi), untuk melaporkan PPh Final dan
SPT Tahunan PPh Badan 1771 Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak penghasilan.
terdiri dari :
1. Badan usaha yang memiliki pendapatan bruto sampai Rp 4,8 miliar per tahun:
Dikenakan tarif pajak PPh final, yaitu PPh Pasal 4 Ayat 2 dengan perhitungan
pajak 1% dikalikan dengan seluruh pendapatan bruto dari hasil usaha
perseroan.
2. Badan usaha yang memiliki pendapatan bruto lebih dari Rp 50 miliar per
tahun: Besarnya tarif pajak penghasilan PPh badan dikenakan tarif pajak
tunggal 25% dikalikan dengan laba bersih sebelum pajak.
3. Badan usaha yang memiliki pendapatan bruto antara Rp 4,8 miliar – Rp 50
miliar.
Tarif sebesar 12,5% untuk pajak penghasilan yang mendapatkan fasilitas
(pendapatan bruto sampai dengan Rp 4,8 miliar).
Tarif sebesar 25% untuk pajak penghasilan yang tidak mendapatkan fasilitas
(pendapatan bruto Rp 4,8 miliar – Rp 50 miliar).
TAHAPAN PENGISIAN DAN PELAPORAN SPT TAHUNAN PPH BADAN
Dalam melakukan pengisian dan pelaporan SPT Tahunan PPh Badan, ada 3 tahap
yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Pembuatan Laporan Keuangan Perusahaan
2. Pengisian SPT Tahunan PPh Badan
3. Pelaporan SPT Tahunan PPh Badan
Melalui jasa
ekspedisi atau
Melalui jasa kurir
e-filing dengan bukti
pengiriman
surat
Langsung
melalui KPP
tempat Melalui Pos
wajib pajak
terdaftar
Setiap perusahaan yang telah memiliki NPWP wajib untuk
melaporkan SPT Tahunan PPh Badan. Melalui SPT Tahunan PPh
Badan, wajib pajak akan melaporkan sekaligus mempertanggung
jawabkan kewajiban perpajakan perusahaan dalam 1 tahun. SPT
Tahunan PPh Badan atau yang biasa disebut dengan SPT 1771,
terdiri dari Formulir 1771 Induk, Formulir 1771 Lampiran I sampai
dengan Lampiran VI, Transkrip Kutipan Elemen-elemen dari
Laporan Keuangan, Daftar Penyusutan dan Amortisasi Fiskal.
Objek PPh Badan yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu objek PPh
tidak final dan objek PPh final. Formulir SPT Tahunan PPh Badan
1771 adalah formulir yang digunakan oleh Wajib Pajak Badan
untuk melaporkan penghasilan, biaya dan perhitungan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak Badan dalam jangka waktu 1 (satu)