Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Sekretariat : Jalan Kamboja No.11A Denpasar 80223
Telp/Fax : (0361) 262725
Website: http://feb.unmas.ac.id, E-mail : akuntansiunmas@gmail.com

MATA KULIAH : PERPAJAKAN


DOSEN : M DONI PERMANA PUTRA, SE., M.Si.
SEMESTER/KELAS :-
HARI/TANGGAL :-
WAKTU :-

TUGAS
NAMA : NI LUH PUTU GITA
YULIANTHARY A
KELAS/ABSEN : PEMASARAN A PAGI/19

1. Apa perbedaan pengusaha yang belum dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
dengan pengusaha kena pajak?
Jawab: Pengusaha dan pengusaha kena pajak dibedakan berdasarkan persyaratan
pengusaha untuk dapat dianggap sebagai pengusaha kena pajak dalam konteks PPN
adalah pengusaha (badan/ orang pribadi) yang melakukan penyerahan barang/ jasa kena
pajak (supply taxable goods/ services). Pengusaha Kena Pajak (PKP) merupakan
pengusaha, baik itu orang pribadi ataupun badan yang melakukan kegiatan penyerahan
Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenai pajak
berdasarkan Undang-Undang.Perusahaan PKP adalah perusahaan yang sudah
dikukuhkan Pengusaha Kena Pajak. Jadi, perusahaan PKP adalah perusahaan yang
sudah dikukuhkan Pengusaha Kena Pajak. Sementara pengertian dari PKP sendiri tidak
termasuk di dalamnya pengusaha kecil sebagaimana telah ditetapkan oleh keputusan
Menteri Keuangan. Kecuali jika pengusaha tersebut ingin perusahaannya dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak.

2. Sebutkan hak dan kewajiban pengusaha kena pajak?


Jawab: Hak dan kewajiban pengusaha kena pajak (PKP) meliputi:
a) Melaporkan usaha yang dijalankan sebagai PKP jika omzet lebih dari Rp 4,8
miliar dalam satu tahun pajak.
b) Melakukan pemungutan PPN dan PPnBM terutang untuk transaksi berkenaan
dengan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP).
c) Menyetorkan PPN yang harus dibayar jika pajak keluaran lebih besar dari pajak
masukan yang bisa dikreditkan.
d) Melakukan pengkreditan pajak masukan atau pajak pembelian dalam transaksi
Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak.
e) Mengajukan restitusi jika pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran.

3. Apa syarat seorang pengusaha yang ingin dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak?
Jawab: Pengusaha kecil dapat memilih untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena
Pajak (PKP). Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP wajib memungut,
menyetor, dan melaporkan PPN atau Pajak PPnBM yang terutang atas penyerahan BKP
dan/atau JKP yang dilakukannya. Syarat agar pengusaha dikukuhkan sebagai PKP
adalah memiliki omzet dalam satu tahun buku mencapai Rp 4,8 miliar, melewati proses
survey yang dilakukan KPP atau KP2KP tempat pendaftaran, dan melengkapi dokumen
dan syarat pengajuan PKP atau pengukuhan PKP.

4. Menurut saudara adakah keuntung pengusaha yang dikukuhkan sebagai PKP?


Jawab: menjadi pengusaha yang dikukuhkan sebagai PKP merupakan hal yang
menguntugkan, diantaranya:
a) Dengan menjadi PKP, pengusaha baik perorangan atau badan dianggap telah
memiliki sistem yang sudah baik, dianggap legal secara hukum dan telah tertib
membayar pajak.
b) Dengan menjadi PKP, pengusaha baik perorangan maupun badan telah dianggap
besar dan status PKP akan berpengaruh saat menjalin kerja sama dengan
perusahaan lain yang tergolong besar.

5. Apa yang dimaksud dengan Surat Ketetapan Pajak/SKP dan menurut saudara mengapa
SKP bisa diterbitkan?
Jawab: Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat ketetapan yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak. SKP meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB),
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat Ketetapan Pajak
Nihil (SKPN), dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar. SKP diterbitkan untuk
memaksimalkan pemungutan, pelayanan, dan koreksi pajak. SKP berfungsi sebagai
dasar dalam memenuhi berbagai kewajiban yang perlu dilakukan dalam aspek
perpajakan.

6. Jelaskan fungsi dari SPT?


Jawab: Adapun fungsi dari SPT tersebut yaitu:
a) Bagi Wajib Pajak
Berfungsi sebagai sarana untuk dapat melaporkan suatu pertangungjawaban atas
penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang yaitu antara lain:
1) Pembayaran atau pelunasan pada pajak yang telah dilaksanakan sendiri
atau melalui suatu pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu
tahun pajak atau juga bagian Tahun Pajak.
2) Penghasilan yang merupakan sebuah objek pajak, yang dikenakan PPh
bersifat final, dan bukan objek pajak.

b) Harta dan kewajiban.

Pembayaran dari sebuah pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau
badan lain dalam satu masa pajak sesuai dengan beberapa ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

c) Bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Berfungsi sebagai suatu sarana untuk dapat melaporkan dan mempertanggung-


jawabkan perhitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) yang juga sebenarnya terutang yaitu
antara lain:

d) Pengkreditan Pajak Masukan (PM) terhadap suatu Pajak Keluaran (PK).

Pembayaran atau juga pelunasan pada pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh
PKP atau melalui suatu pemungutan pihak lain dalam satu masa pajak sesuai
dengan sebuah ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

e) Bagi Pemotong atau Pemungut Pajak

Berfungsi sebagai suatu sarana untuk dapat melaporkan dan mempertanggung-


jawabkan pajak yang dipotong atau juga dapat dipungut dari pihak lain dan
penyetorannya.

f) Bagi Petugas Pajak

Berfungsi sebagai suatu sarana untuk dapat menguji kepatuhan wajib pajak
dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

7. Sebutkan jenis-jenis SPT?


Jawab: Adapun jenis – jenis SPT yaitu
1) SPT Tahunan Pajak Penghasilan, yang terdiri dari
a. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan
b. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan bagi Wajib Pajak yang
diizinkan menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Dollar Amerika
Serikat
c. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi
d. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21

2) SPT Masa Pajak Penghasilan


a. SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26
b. SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 22
c. SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pasal 26
d. SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 25
e. SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2)
f. PT Masa Pajak Penghasilan Pasal 15

3) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai


4) SPT Masa PPN bagi Pemungut Pajak Pertambahan Nilai

8. Kapan batas waktu penyampaian SPT?


Jawab: Adapun batas waktu penyampaian SPT yaitu:
1) SPT Masa, paling lama dua puluh hari setelah akhir Masa Pajak, kecuali untuk
SPT Masa PPh Pasal 22, PPN dan PPnBM yang dipungut oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai yaitu secara mingguan paling lama pada hari kerja
terakhir minggu berikutnya, dan SPT Masa PPh Pasal 22, PPN dan PPnBM yang
dipungut oleh Bendahara paling lama 14 hari setelah Masa Pajak berakhir. Untuk
WP dengan kriteria tertentu yang melaporkan beberapa Masa Pajak dalam satu
SPT Masa, paling lama 20 hari setelah berakhirnya Masa Pajak terakhir.
2) SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lama 3 (tiga)
bulan setelah akhir Tahun Pajak, sedangkan untuk SPT Tahunan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak badan, paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun
Pajak.

9. Apa sanksi untuk Orang pribadi/ Badan jika tidak/ terlambat melaporkan SPT?
Jawab: SPT yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu
yang ditentukan, dikenakan sanksi administrasi berupa denda:
1) SPT Tahunan PPh orang pribadi Rp 100 ribu;
2) SPT Tahunan PPh badan Rp 1 juta;
3) SPT Masa PPN Rp 500 ribu;
4) SPT Masa Lainnya Rp 100 ribu.
Pengenaan sanksi administrasi berupa denda tersebut tidak dilakukan terhadap:
1) Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia;
2) Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas;
3) Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing yang tidak
tinggal lagi di Indonesia;
4) Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia;
5) Wajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum
dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
6) Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;
7) Wajib Pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan; atau
8) Wajib Pajak lain yaitu Wajib Pajak yang dalam keadaan antara lain: kerusuhan
massal, kebakaran, ledakan bom atau aksi terorisme, perang antar suku atau
kegagalan sistem komputer administrasi penerimaan negara atau perpajakan.

Bagi Wajib Pajak yang alpa tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi
isinya tidak benar atau tidak lengkap dan dapat merugikan negara yang dilakukan
pertama kali tidak dikenai sanksi pidana tetapi dikenai sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar 200% dari pajak yang kurang dibayar. Sanksi pidana juga dikenakan
terhadap setiap orang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan
SPT tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap sehingga dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan
yang pertama kali, didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling
lama 1 (satu) tahun.

10. Pelajari materi yang saudara tidak ikuti selama tidak hadir dikelas! Jika ada yang tidak
saudara pahami, jadikan pertanyaan untuk jawaban soal no 10 ini!
Jawab: Beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
dalam membayar pajak yaitu:
1) Memberikan pemahaman melalui tahap pendidikan terutama pendidikan dalam
hal perpajakan.
2) Membangun kepercayaan masyarakat terhadap pentingnya pajak.
3) Memberikan kemudahan dalam hal pemenuhan kewajiban perpajakan dan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak.
4) Pemberian bimbingan, pemahaman, pendekatan serta sosialisasi kepada
masyarakat mengenai manfaat dari membayar pajak.
5) Dimulai pada diri sendiri sadar akan pajak pribadi, dan melaporkan SPT
Tahunannya kepada lembaga yang berwewenang di KPP terdekat atau bisa
melalui online. Dan mengajak rekan kerja untuk ikut membayar pajak.

----------------------------------------- Selamat Mengerjakan --------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai