TUGAS
NAMA : NI LUH PUTU GITA
YULIANTHARY A
KELAS/ABSEN : PEMASARAN A PAGI/19
1. Apa perbedaan pengusaha yang belum dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
dengan pengusaha kena pajak?
Jawab: Pengusaha dan pengusaha kena pajak dibedakan berdasarkan persyaratan
pengusaha untuk dapat dianggap sebagai pengusaha kena pajak dalam konteks PPN
adalah pengusaha (badan/ orang pribadi) yang melakukan penyerahan barang/ jasa kena
pajak (supply taxable goods/ services). Pengusaha Kena Pajak (PKP) merupakan
pengusaha, baik itu orang pribadi ataupun badan yang melakukan kegiatan penyerahan
Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dikenai pajak
berdasarkan Undang-Undang.Perusahaan PKP adalah perusahaan yang sudah
dikukuhkan Pengusaha Kena Pajak. Jadi, perusahaan PKP adalah perusahaan yang
sudah dikukuhkan Pengusaha Kena Pajak. Sementara pengertian dari PKP sendiri tidak
termasuk di dalamnya pengusaha kecil sebagaimana telah ditetapkan oleh keputusan
Menteri Keuangan. Kecuali jika pengusaha tersebut ingin perusahaannya dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak.
3. Apa syarat seorang pengusaha yang ingin dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak?
Jawab: Pengusaha kecil dapat memilih untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena
Pajak (PKP). Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP wajib memungut,
menyetor, dan melaporkan PPN atau Pajak PPnBM yang terutang atas penyerahan BKP
dan/atau JKP yang dilakukannya. Syarat agar pengusaha dikukuhkan sebagai PKP
adalah memiliki omzet dalam satu tahun buku mencapai Rp 4,8 miliar, melewati proses
survey yang dilakukan KPP atau KP2KP tempat pendaftaran, dan melengkapi dokumen
dan syarat pengajuan PKP atau pengukuhan PKP.
5. Apa yang dimaksud dengan Surat Ketetapan Pajak/SKP dan menurut saudara mengapa
SKP bisa diterbitkan?
Jawab: Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat ketetapan yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak. SKP meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB),
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat Ketetapan Pajak
Nihil (SKPN), dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar. SKP diterbitkan untuk
memaksimalkan pemungutan, pelayanan, dan koreksi pajak. SKP berfungsi sebagai
dasar dalam memenuhi berbagai kewajiban yang perlu dilakukan dalam aspek
perpajakan.
Pembayaran dari sebuah pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau
badan lain dalam satu masa pajak sesuai dengan beberapa ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Pembayaran atau juga pelunasan pada pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh
PKP atau melalui suatu pemungutan pihak lain dalam satu masa pajak sesuai
dengan sebuah ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Berfungsi sebagai suatu sarana untuk dapat menguji kepatuhan wajib pajak
dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
9. Apa sanksi untuk Orang pribadi/ Badan jika tidak/ terlambat melaporkan SPT?
Jawab: SPT yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu
yang ditentukan, dikenakan sanksi administrasi berupa denda:
1) SPT Tahunan PPh orang pribadi Rp 100 ribu;
2) SPT Tahunan PPh badan Rp 1 juta;
3) SPT Masa PPN Rp 500 ribu;
4) SPT Masa Lainnya Rp 100 ribu.
Pengenaan sanksi administrasi berupa denda tersebut tidak dilakukan terhadap:
1) Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia;
2) Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas;
3) Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing yang tidak
tinggal lagi di Indonesia;
4) Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia;
5) Wajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum
dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
6) Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;
7) Wajib Pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
Menteri Keuangan; atau
8) Wajib Pajak lain yaitu Wajib Pajak yang dalam keadaan antara lain: kerusuhan
massal, kebakaran, ledakan bom atau aksi terorisme, perang antar suku atau
kegagalan sistem komputer administrasi penerimaan negara atau perpajakan.
Bagi Wajib Pajak yang alpa tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi
isinya tidak benar atau tidak lengkap dan dapat merugikan negara yang dilakukan
pertama kali tidak dikenai sanksi pidana tetapi dikenai sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar 200% dari pajak yang kurang dibayar. Sanksi pidana juga dikenakan
terhadap setiap orang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan
SPT tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap sehingga dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara dan perbuatan tersebut merupakan perbuatan setelah perbuatan
yang pertama kali, didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar dan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling singkat 3 (tiga) bulan atau paling
lama 1 (satu) tahun.
10. Pelajari materi yang saudara tidak ikuti selama tidak hadir dikelas! Jika ada yang tidak
saudara pahami, jadikan pertanyaan untuk jawaban soal no 10 ini!
Jawab: Beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
dalam membayar pajak yaitu:
1) Memberikan pemahaman melalui tahap pendidikan terutama pendidikan dalam
hal perpajakan.
2) Membangun kepercayaan masyarakat terhadap pentingnya pajak.
3) Memberikan kemudahan dalam hal pemenuhan kewajiban perpajakan dan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak.
4) Pemberian bimbingan, pemahaman, pendekatan serta sosialisasi kepada
masyarakat mengenai manfaat dari membayar pajak.
5) Dimulai pada diri sendiri sadar akan pajak pribadi, dan melaporkan SPT
Tahunannya kepada lembaga yang berwewenang di KPP terdekat atau bisa
melalui online. Dan mengajak rekan kerja untuk ikut membayar pajak.