Anda di halaman 1dari 34

Siti Hadijah

181821624

Latihan 1:

1. Jelaskan yang di maksud dengan subyek pajak dalam negeri orang pribadi dan subyek
pajak dalam negeri badan?
Jawab:
 Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh
tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau
 Orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.
Seseorang yang lahir dan berdiam di Indonesia bertahun-tahun otomatis
menjadi subjek pajak dalam negeri. Ini sudah jelas memenuhi syarat tinggal
lebih dari 183 hari.
 Subyek pajak dalam negeri badan, adalah badan yang didirikan atau bertempat
kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang
memenuhi criteria:
 Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pembiayaannya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara
atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.
 Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran pemerintah pusat atau
pemerintah daerah dan,
 Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional Negara, dan
 Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak.

2. Sebutkan siapa saja yang bukan merupakan subyek pajak?


Jawab:
 Badan perwakilan Negara asing.
 Pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat lain dari Negara asing
dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan
bertempat tinggal bersama mereka dengan syarat bukan warga Negara
Indonesia (WNI) dan Negara yang bersangkutan memberikan perlakukan timbal
balik.
 Organisasi internasional yang ditetapkan oleh keputusan menteri keuangan
dengan syarat Indonesia ikut dalam organisasi tersebut dan organisasi tersebut
tidak melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
 Pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh keputusan
menteri keuangan dengan syarat bukan WNI dan tidak memperoleh penghasilan
dari Indonesia.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nomor pokok wajib pajak (NPWP)?
Jawab:
Adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

4. Sebutkan fungsi NPWP?


Jawab:
Sebagai sarana dalam administrasi perpajakan.
 Sebagai identitas wajib pajak.
 Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi
perpajakan.
 Menjadi persyaratan dalam pelayanan umum, misalnya paspor, kredit bank dan
lelang, persyaratan pegawai bagi beberapa perusahaan.

5. NPWP dapat dihapus oleh dirjen pajak jika memenuhi 2 kriteria. Sebutkan kedua
criteria tersebut?
Jawab:
Menurut peraturan direktur jenderal pajak nomor per-20/pj/2013, penghapusan NPWP
hanya boleh dilakukan terhadap wajib pajak yang sudah tidak lagi memenuhi
persyaratan subjektif dan/atau objektik sesuai dengan undang-undang ketentuan
umum dan tata cara perpajakan (UU KUP). Yaitu:
 Wajib pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia dan tidak meninggalkan
warisan.
 Wajib pajak bendahara pemerintah yang tidak lagi memenuhi syarat sebagai
wajib pajak karena yang bersangkutan sudah tidak lagi melakukan pembayaran.

6. Sebutkan ancaman hukuman yang akan diberikan jika terbukti menyalahgunakan


NPWP dan NPPKP yang merugikan Negara?
Jawab:
Ancaman hukuman yang menyalahgunakan NPWP dan NPPKP yang merugikan Negara:
 Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau pengukuhan PKP,
sehingga dapat merugikan pada pendapatan Negara dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (tahun) dan denda
paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
dan paling tinggi 4(empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang
bayar.
 Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak nomor pokok wajib pajak atau
pengukuhan pengusaha kena pajak, atau menyampaikan surat pemberitahuan
dan/keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap, dalam rangka
mengajukan permohonan restitusi atau melakukan kompensasi pajak atau
pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6(enam)
bulan dan paling lama 2(dua) tahun dan denda paling sedikit 2(dua) kali jumlah
restitusi yang dimohonkan dan /atau kompensasi atau pengkreditan yang
dilakukan dan paling banyak 4(empat) kali jumlah restitusi yang dimohonkan
dan/atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nomor pengukuhan pengusaha kena pajak
(NPPKP)?
Jawab:
Adalah suatu nomor identitas pengusaha kena pajak yang didapatkan saat seorang
pengusaha telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak lewat surat pengukuhan
pengusaha kena pajak. Jika pengusaha sudah mendapat nomor pengukuhan
pengusaha kena pajak atau disingkat sebagai NPPKP berarti pengusaha kena pajak
tersebut dinyatakan sudah resmi menjadi PKP (pengusaha kena pajak) dan dengan
demikian terikat kewajiban-kewajiban perpajakan yang diperuntukan bagi PKP.
Latihan 2:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan surat pemberitahuan (SPT)?


Jawab:
Adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan
atau pembayaran pajak,objek pajak atau bukan objek pajak,dan harta atau
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
kekantor pelayanan pajak dimana wajib pajak terdaftar.

2. Kapan batas waktu penyampaian SPT?


Jawab:
Adalah direktorat jenderal pajak kementrian keuangan memperlonggar batas
penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan (pph)
tahunan pajak 2019 bagi wajib pajak orang pribadi hingga akhir april 2020.

3. Kriteria apa saja yang menyebabkan SPT di anggap tidak disampaikan?


Jawab:
Adalah pasal 3 ayat (7) undang-undang KUP mengatur empat hal yang
menyebabkan SPT dianggap tidak disampaikan yaitu:
 Surat pemberitahuan tidak ditanda tangani
 Surat pemberitahuan tidak sepenuhnya dilampiri keterangan atau dokumen.
 Surat pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar disampaikan setelah tiga
tahun sesudah berakhirnya masa pajak,bagian tahun pajak atau tahun
pajak,dan wajib pajak telah ditegur secra tertulis.
 Surat pemberitahuan disampaikan setelah direktur jenderal pajak melakukan
pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak.

4. Sebutkan denda (sesuai SPT masing-masing) apabila menyampaikan SPT lewat


dari waktu yang telah ditentukan?
Jawab:
 SPT tahunan PPH orang pribadi Rp.100.000,
 SPT tahunan PPH badan Rp.1.000.000
 SPT masa PPN Rp.500.000,
 SPT masa lainnya Rp.100.000

5. Apabila WP membayar pajak melewati batas waktu yang telah ditentukan, sanksi
administrasi apa yang akan dikenakan dan berapa besarnya?
Jawab:
sebesar 2% perbulan dari pajak yang belum dibayarkan .denda telat bayar pajak
waktunya dihitung sejak tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal
pembayaran pajak .bagian dari bulan pajak dihitung 1 bulan penuh, yang artinya
jika anda telat bayar pajak hanya 10 hari maka hitungan waktu dendanya tetap 1
bulan

6. Sebelum menyampaikan SPT, WP harus membayar pajak terlebih dahulu. Surat


apa yang digunakan untuk membayar pajak berapa rangkap harus disiapkan dan
untuk siapa saja masing-masing rankap tersebut?
Jawab:

surat setoran pajak SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang
telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara
lain ke kas Negara mulai tempat pembayaran yang ditunjuk oleh menteri
keuangan

Rangkap

 Lembar 1 untuk arsip wajib pajak


 Lembar 2 untuk kantor pelayanan perbendaharaan Negara (KPPN)
 Lembar 3 untuk dilaporkan oleh wajib pajak ke kantor pelayanan pajak
 Lembar 4 untuk arsip kantor penerima pembayaran

7. Andi melaporkan SPT PPH orang pribadi tahun 2018 pada tanggal 5 april 2015.
Sanksi administrasi apa yang akan dikenakan terhadap andi dan berapa
besarnya?
Jawab:

wajib pajak terlambat atau tidak melaporkan SPT tahunan PPh 21 akan
dikenakan denda Rp. 100.000

Bila WP badan /perusahaan terlambat atau atau tidak mealporkan SPT tahunan
PPh 22 dikenakan denda sebesar Rp. 1.000.000

Sanksi administrasi untuk surat pemberitahuan masa pajak pertambahan nilai


sebesar Rp. 500.000
Denda surat pemberitahuan masa lainya sebesar Rp. 100.000 dan Besarnya 2%

8. PPH pasal 23masa januari 2016 baru dibayarkan PT.A pada tanggal 30 mei 2016.
Hitunglah bunga pajak yang harus dibayar PT.A atas keterlambatan pembayaran
pajak tersebut?
Jawab:

bunga pajak yang harus dibayar PT.A sebesar 15%


9. PT ABC akan membayar PPH pasal 23 atas jasa sebesar Rp.3.540.000, untuk
bulan maret 2016 buatlah SPPnya?
Jawab:
2% x Rp3.540.000 = Rp70.800

10. PT .ABC akan membayar pajak tersebut diatas (no.9) pada tanggal 10 april 2016,
tetapi tanggal 10 april 2016 adalah hari sabtu.hari dan tanggal berapa PT. ABC
bisa membayar pajak?
Jawab:
pembayaran dan penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya
uaitu hari senin tanggal 11 april 2016
Latihan 3 :

1. Hadi tinggal di Jakarta membuka toko kelontong di depan rumahnya


yang menyediakan kebutuhan sehari-hari. Penghasilan bruto / tahun
sebesar Rp 30.000.000, berapakah penghasilan neto Pak Hadi?

Jawab:

Penghasilan bruto / tahun x persentase norma perhitungan:


Rp 30.000.000 x 30% = Rp 9.000.000

2. Wayan tinggal di Denpasar, beliau mempunyai kantor jasa hukum.


Penghasilan bruto / tahun sebesar Rp 50.000.000, berapakah
penghasilan neto Pak Wayan?
Jawab:
Penghasilan bruto / tahun x persentase norma perhitungan:
Rp 50.000.000 x 51% = Rp 25.500.000

3. Edi tinggal di Tangerang Selatan, membuka usaha warung nasi.


Penghasilan bruto per bulan adalah sebagai berikut :
Bulan Penghasilan
Bruto
Januari Rp 2.000.000
Februari Rp 2.300.000
Maret Rp 2.100.000
April Rp 1.900.000
Mei Rp 2.200.000
Juni Rp 2.300.000
Juli Rp 2.500.000
Agustus Rp 2.400.000
September Rp 2.200.000
Oktober Rp 2.100.000
November Rp 2.300.000
Desember Rp 2.000.000
Berapakah penghasilan neto Edi per tahun?
Jawab:

BULAN PENGAHSILAN BRUTO PENGHASILAN NETO


Rp 2.000.000 5% × 50% × 2.000.000
Januari
= Rp.50.000
Rp 2.300.000 5% × 50% × 2.300.000
Februari
= Rp.57.500
Rp 2.100.000 5% × 50% × 2.100.000
Maret
= Rp.52.500
Rp 1.900.000 5% × 50% ×1.900.000
April
= Rp.47.500
Rp 2.200.000 5% × 50% ×2.200.000
Mei
= Rp.55.000
Rp 2.300.000 5% × 50% ×2.300.000
Juni
=Rp.57.500
Rp 2.500.000 5% × 50% ×2.500.000
Juli
=Rp.62.500
Rp 2.400.000 5% × 50% ×2.400.000
Agustus
= Rp.60.000
Rp 2.200.000 5% × 50% ×2.200.000
September
=Rp.55.000
Rp 2.100.000 5% × 50% ×2.100.000
Oktober
=Rp.52.500
Rp 2.300.000 5% × 50% ×2.300.000
November
=Rp.57.500
5% × 50% × 2.000.000
Rp 2.000.000
Desember = Rp.50.000

Jadi Rp.605.000 × 12 = Rp.7.260.000

4. Surya tinggal di Tangerang Selatan, membuka toko


handphone di ITC BSD. Penghasilan bruto per bulan adalah
sebagai berikut :
Bulan Penghasilan
Bruto
Januari Rp 10.000.000
Februari Rp 12.300.000
Maret Rp 12.100.000
April Rp 11.900.000
Mei Rp 12.200.000
Juni Rp 12.300.000
Juli Rp 12.500.000
Agustus Rp 12.400.000
September Rp 12.200.000
Oktober Rp 12.100.000
November Rp 12.300.000
Desember Rp 12.000.000
Berapakah penghasilan neto Surya per tahun?

Jawab:

PENGAHSILAN PENGHASILAN
BULAN
BRUTO NETO
5% × 50% ×
Rp.10.000.000
Januari 10.000.000
= Rp.250.000
5% × 50% ×
Februari Rp. 12.300.000 12.300.000
= Rp.307.500
5% × 50% ×
Rp 12.100.000
Maret 12.100.000
= Rp.302.500
5% × 50%
Rp 11.900.000
April ×11.900.000
= Rp.297.500
5% × 50%
Rp 12.200.000
Mei ×12.200.000
= Rp.305.000
5% × 50%
Rp 12.300.000
Juni ×12.300.000
= Rp.307.500
5% × 50% ×
Rp 12.500.000
Juli 12.500.000
=Rp.312.500
5% × 50% ×
Rp 12.400.000
Agustus 12.400.000
= Rp.310.000
5% × 50% ×
Rp 12.200.000
September 12.200.000
= Rp.305.000
5% × 50% ×
Rp 12.100.000
Oktober 12.100.000
= Rp.302.500
5% × 50% ×
Rp 12.300.000
November 12.300.000
= Rp.307.500
5% × 50% ×
Rp 12.000.000 12.000.000
Desember
= Rp.300.000

Berapakah penghasilan neto Surya per tahun?

Jadi Rp.3.607.500 × 12 = Rp.43.290.000


Latihan 4: halaman 31

1. Bambang pegawai pada perusahaan PT Buana, menikah tanpa anak,


memperoleh gaji sebulan Rp 4.000.000. PT Buana mengikuti
program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Premi
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah
masing-masing 0,5% dan 0,3% dari gaji. PT Buana menanggung
iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji
sedangkan Bambang membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2%
dari gaji setiap bulan. Disamping itu PT Buana juga mengikuti
program pensiun untuk pegawainya.

PT Buana membayar iuran pensiun untuk Bambang ke dana pensiun,


yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap
bulan sebesar Rp 100.000, sedangkan Bambang membayar iuran
pensiun sebesar Rp 50.000. Berapakah PPh 21 per bulan?
Jawab:

Gaji pokok perbulan. Rp.4.000.000


Ditambah:
-Jaminan kecelakaan kerja. Rp.20.000
-Jaminan kematian kerja Rp.12.000
Penghasilan bruto Rp.4.032.000
perbulan.
Dikurangi:
-By jabatan/bulan Rp.500.000
-Iuran dana pensiun/bln. Rp.50.000
-THT atau JHT/bulan. Rp.80.000
Rp.630.000
Penghasilan neto perbulan
Rp.3.402.000
Penghasilan neto
pertahun:
(Penghasilan neto perbulan x 12bulan) Rp.40.824.000
PTKP:
-untuk Wajib Pajak Rp36.000.000
-tambahan WP kawin Rp 3.000.000
Rp.39.000.000
Penghasilan Kena Pajak(PKP) pertahun Rp.1.824.000
PPh21perbulan=(Rp1.824.000:12bulan)=Rp 152.000

2. Hari, berstatus kawin dengan 2 (dua) orang anak yang masih


menjadi tanggungan, bekerja sebagai pegawai tetap pada PT Nusa
lndah Gemilang dengan gaji sebulan sebesar Rp 8.000.000. Hari
setiap bulan membayar iuran pensiun sebesar Rp 250.000 ke Dana
Pensiun Artha Mandiri yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di PT Nusa Indah
Gemilang terhitung mulai 1 Agustus 2016, Hari akan memasuki masa
pensiun dan akan memperoleh uang pensiun sebesar Rp 4.000.000
per bulan. Berapakah PPh 21 per bulan sebelum dan sesudah
pensiun?
Jawab:
Gaji pokok perbulan Rp.8.000.000
Dikurangi:
-By jabatan/bulan Rp500.000
-Iuran dana pensiun/bln Rp250.000
Rp.750.000
Penghasilan neto perbulan Rp.7.250.000
Penghasilan Neto 7bulan(masa bekerja Januari
s.d.Agustus2016)
Rp7.250.000x7 Rp50.750.000
PTKP(K/2):
- untuk WP sendiri. Rp.36.000.000
- tambahan karena menikah. Rp.3.000.000
- tambahan untuk 2orang anak Rp6.000.000
Rp.45.000.000
Penghasilan Kena Pajak(PKP) pertahun Rp.5.750.000

PPh Pasal 21 terutang:5%xRp5.750.000 Rp.287.500


PPh Pasal 21 terutang Rp.35.938
sebulan:Rp287.500:8.
-PPh21 perbulan sesudah pensiun:
Pensiun sebulan. Rp.4.000.000
Dikurangi:
By pensiun( 5%xRp4.000.000). Rp.200.000
Penghasilan neto sebulan Rp.3.800.000
Penghasilan neto Agustus s/d Desember2016
5xRp3.800.000. Rp.19.000.000
Penghasilan neto dari PT Nusa lndah Gemilang Rp50.750.000
Jumlah penghasilan neto 2016
Rp.69.750.00
0 PTKP(K/2):
- untuk WP sendiri. Rp.36.000.000
- tambahan karena menikah. Rp.3.000.000
- tambahan untuk 2orang anak. Rp6.000.000
Rp.45.000.00
0
Penghasilan kena pajak Rp.24.750.000
PPh Pasal21 terutang: 5%xRp24.750.000 Rp.1.237.500
PPh Pasal21 atas uang pensiun yang harus dipotong tiap bulan adalah
(Rp1.237.500:5) Rp 247.500

3. Eka (punya NPWP) adalah karyawati pada perusahaan PT.


Unggul Makmur dengan status menikah dan mempunyai tiga
anak. Suami Eka merupakan PNS di Kabupaten Tangerang. Eka
menerima gaji Rp 5.000.000 per bulan dan mendapatkan
tunjangan kehadiran sebesar Rp 500.000. PT. Unggul Makmur
mengikuti program pensiun dan BPJS Kesehatan. Perusahaan
membayar premi JKK untuk Eka sebesar 0,5% dari gaji.
Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp
40.000 per bulan. Eka juga membayar iuran pensiun sebesar Rp
30.000 per bulan.
Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari
Tua karyawannya setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji,
sedangkan Eka membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan
sebesar 2% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah
masing-masing sebesar 1% dan 0,3% dari gaji. Berapakah PPh
21 per bulan?
Jawab:
Gaji pokok perbulan. Rp.5.000.000
Tunjangan kehadiran Rp.500.000
Penghasilan bruto. Rp.5.500.000
Ditambah:
-jaminan kecelakaan kerja. Rp.55.000
-jaminan kematian kerja Rp.16.500
Rp.71.500
Penghasilan bruto perbulan.
Rp.5.571.00
0 Dikurangi:
-by jabatan Rp.500.000
-iuran pensiuan Rp.30.000
-iuran jaminan hari tua Rp.110.00
0
(Rp.640.000
)
Penghasilan neto Rp.4.931.00
perbulan 0
Penghasilan neto(Rp.4.931.000 x Rp.59.178.00
pertahun 12) 0
PTPKP(K/3)
- untuk WP sendiri. Rp.36.000.000
-menikah. Rp.3.000.000
-3orang anak. Rp.9.000.000
Rp.48.000.00
0
Penghasilan kena pajak pertahun. Rp.11.178.000
Pph pasal 21 terutang 5% x Rp.11.178.000 Rp.558.900
Pph pasal 21 perbulan (558.900 : 12). Rp.46.575

4. Indri seorang karyawati (belum mempunyai NPWP) dengan


status menikah tanpa anak, bekerja di PT. Tentrem dengan gaji
sebulan Rp 3.500.000. Indri membayar iuran pensiun ke dana
pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan sebesar Rp 50.000 sebulan. Berdasarkan surat
keterangan dari Pemda tempat domisili yang diserahkan kepada
pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai
penghasilan apa pun. Pada bulan Juni 2016, Indri mendapatkan
THR sebesar Rp 3.500.000. Berapakah PPh 21 atas THR?

Jawab:

Gaji indri perbulan Rp 3.500,000

Tunjaganhariraya Rp 3.500.000 +

Penghasilanbruto Rp 7.000.000

Dikurangi :

 Biayajabatan ( non NPWP )


6% X 7.000.000 Rp 420.000
 Iuranpensiun Rp 50.000
Rp470.000 +
Penghasilannettosebulan Rp 7.470.000

Penghasilannetto se tahun

12 x 7.470.000 Rp 89.640.000

PTKP

 Dirisendiri Rp 36.000.000
 Tambahankrnmenikah Rp 3.000.000
Rp 39.000.000 –

Penghasilankenapajak( PKP ) per tahun Rp 50. 640.000

PPh 21 per tahun

= 18% x 50.640.000 = Rp9.115.200

PPh 21 per bulan

=9.115.200 : 12 bln = Rp759.000

5. Hermawan (belum menikah dan mempunyai NPWP), bekerja di


PT. Jaya dengan mendapat upah harian sebesar Rp 250.000.
Hermawan bekerja selama 15 hari. Berapakah PPh 21?
Jawab:
Gaji pokok harian HermawanRp.250.000
Penghasilan neto Hermawan
(Rp.250.000 x 15 hari lerja)Rp.3.750.000 Pph pasal 21
terutang Hermawan:
(5% x Rp.3.750.000). Rp.187.500

6. Anita adalah seorang notaris (punya NPWP), bekerja di PT.


Sumber Dana sebagai tenaga ahli. Pendapatan Anita adalah
sebagai berikut :
a. Pada Januari 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 25.000.000
b. Pada Maret 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 35.000.000
c. Pada Juni 2016 mendapat penghasilan sebesar Rp 37.000.000
d. Pada Oktober 2016 mendapat
penghasilan sebesar Rp 43.000.000
Berapakah PPh 21 dari setiap penghasilan
yang diperoleh Anita tersebut?

Jawab:
Rumus : (penghasilanbruto× 50% ) × 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑙 17

Penghasilanbruto =
25.000.000,00+35.000.000,00+37.000.000,00+43.000.000,00
= Rp 140.000.000

PKP = Rp 140.000.000 × 50% = Rp 70.000.000

Tarifprogresif = (5%× 50.000.0000) + (15% × 20.000.000) = Rp


5.500.000

7. Darwis, seorang manager di PT. Elang berstatus menikah dan


mempunyai 3 orang anak. Menerima gaji sebesar Rp 25.000.000
per bulan. PT. Elang mengikuti program pensiun dan BPJS
Kesehatan. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana
pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan, sebesar Rp 250.000 per bulan. Eka juga membayar
iuran pensiun sebesar Rp 150.000 per bulan.
Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari
Tua karyawannya setiap bulan sebesar 3,7% dari gaji,
sedangkan Darwis membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap
bulan sebesar 2% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah
masing-masing sebesar 1% dan 0,3% dari gaji. Berapakah PPh
21 per bulan?
Jawab:
Gaji Rp.25.000.000
Premi jaminan kecelakaan Rp. 250.000
Premi jaminan kematian -
Jumlah Rp. 25.325.000

Pengurangan Biaya jabatan


5%x25.325.000 Rp. 1.266.250
Iuran pensiun Rp. 400.000
Jaminan hari tua Rp. 925.000 2.591.250
Rp. 22.760.750
Jadi penghasilan neto setahun
12x22.760.750= Rp. 273.129.000
PTKP setahun
-untuk wajib pajak= Rp.54.000.000
Menikah Rp. 4.500.000
Anak-anak Rp. 4.500.000x3
Rp. 72.000.000
Rp. 201.129.000
Penghasilan kena pajak setahun
Pph pasal 21 tentang
5%x201.129.000 = Rp. 10.056.450
Pph pasal 21 = Rp. 10.056.450:12
= Rp. 838.037

Halaman 5: halaman 38

1. PT Geng Motors adalah importir mobil belum memiliki Angka


Pengenal Importir (API), mengimpor 50 unit mobil dari Korea,
dengan harga faktur US$ 10.000 per unit. Biaya asuransi dan
biaya angkut yang berkaitan dengan impor mobil tersebut
masing-masing adalah 2% dan 3%. Bea masuk yang dibayar
oleh PT Geng Motors sebesar 5% dari CIF dan bea masuk
tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs pada saat itu ditetapkan
oleh Menteri Keuangan sebesar $1 = Rp 13.000. Berapa PPh
pasal 22 yang harus dibayar oleh PT Geng Motors dan siapa
yang memungut?
Jawab:
Harga faktur:50 unit x$500.000
Biaya asuransi(2%) $10.000
Biaya angkut (3%) $15.000
……………
CIF $525.000
Bea masuk:5%x$525.000 $ 26.250
Bea masuk tambahan:20%X$525.000 $105.000
……………
Nilai impor $656.250
Nilai impor dalam rupiah:
$656.250 X Rp.9.000=Rp.5.906.250.000
PPH 22 yang harus dipungut (memiliki API)
25% x Rp.5.906.250.000=Rp.147.656.250,-
2. PT ABC, perusahaan yang memiliki API, mengimpor gandum dari
Amerika dengan harga US$100.000. Biaya asuransi sebesar
US$5.000 dan ongkos angkut sebesar US$25.000. Kurs Tengah
BI (BI rate) waktu itu sebesar Rp 13.500 dan kurs pajak
ditetapkan sebesar Rp 13.000 per US$1. Bea masuk dibayar oleh
PT ABC sebesar 30% dari CIF. Berapa PPh 22 yang harus
dibayar dan siapa yang memungut?
Jawab:

Harga gandum $100.000


Biaya asuransi $5.000
Biaya angkut $25.000
………………+
Cif $130.000
Cif dalam rupiah $130.000 x Rp.13.000= Rp.1.690.000.000
Bea masuk 30% x Rp.1.690.000.000 =Rp.507.000.000
………………………
Nilai inpor Rp.2.197.000.000
Pph 22 yg harus dipungut(memiliki API)
Rp.2.197.000.000 X 2,5%=RP.54.925.000

3. PT. Langgeng merupakan perusahaan yang bergerak di industri


mebel. Berikut transaksi yang dilakukan oleh PT. Langgeng
selama bulan Februari 2016 :
a. Menjual meja kursi ke Pemprov DKI sebesar Rp 143.000.000 (termasuk
PPN)
b. Melakukan pembelian benda-benda pos seperti perangko dan
materai langsung ke PT (persero) Pos Indonesia. Jumlah
keseluruhan nilai pembelian benda-benda pos tersebut
adalah Rp 9.800.000.
c. Membayar tagihan atas pembelian semen kepada PT Indo
Semen untuk pembangunan kantor cabang sebesar Rp
65.000.000 (tidak termasuk PPN).
d. Membayar tagihan listrik kepada PT PLN (persero) cabang
Jakarta Selatan sebesar Rp 25.000.000
e. Membeli bahan baku kayu dari pengepul (tidak memiliki
NPWP) sebesar Rp 500.000.000 (tidak termasuk PPN)
f. Membeli mobil operasional kantor sebesar Rp 200.000.000.

Diminta :
i. Hitunglah
PPh 22 dari masing-masing transaksi dan siapa
pemungutnya!
ii. Buatlah SPP untuk membayar PPh 22 oleh PT.
Langgeng dan kapan paling lambat pembayaran
tersebut dilakukan?
iii. Buatlah SPT untuk PPh 22 tersebut dan kapan paling
lambat SPT tersebut dilaporkan?
Jawab:
Jadi, besarnya PPh Pasal22 yang dipungut oleh Pemprov DKI
sebesarRp2.727.270,-.(1,5 %x harga pembelian dan dipotong karena tidak
memiliki NPWP).

Jadi,batas waktu pembayaran SSP dari semua data diatas adalah tanggal 10,
bulan berikutnya setelah waktu transaksi dari PT Langgeng.

Jadi,batas waktu pelaporan SPT dari semua data diatas adalah tanggal 20, bulan
berikutnya setelah waktu transaksi dari PT Langgeng.

4. Pertamina melakukan transaksi sebagai berikut :


a. Menjual BBM ke SPBU Swasta dengan harga Rp 50.000.000
b. Menjual BBG ke PT. Keling dengan harga Rp 30.000.000
c. Menjual pelumas ke PT. XYZ dengan harga Rp 10.000.000
Hitunglah PPh 22 atas transaksi tersebut dan siapa yang memungut PPh 22
tersebut?
Jawab:
a. DPP PPN=(100/110) x Rp
50.000.000 0,5% x Rp
250.000,00
b. DPP PPN=(100/110) x Rp
30.000.000
0,3% x Rp 90.000,00
c. DPP PPN=(100/110) x Rp 10.000.000 0,1% x Rp 10.000,00
Adapun yang memungut pph 22 tersebut adalah badan pertamina itu
sendiri.

Halaman 6: halaman 43

1. PT. Lima Sekawan merupakan perusahaan yang bergerak di


industri perdagangan eceran. Berikut pembayaran transaksi
selama bulan Juni 2016.
a. PT. Lima Sekawan menggunakan jasa CV. ACAC (tidak punya
NPWP) untuk perawatan AC sebanyak 5 unit. Harga
perawatan per unit adalah Rp 40.000.
b. Membayar ke CV. Media untuk mengelola website PT. Lima
Sekawan sebesar Rp 600.000
c. Membayar bunga atas pinjaman dari Bank Umum sebesar Rp 2.000.000
d. Membayar bunga atas pinjaman dari PT. Selaras sebesar Rp 5.000.000
e. Membayar deviden sebesar Rp 10.000.000 ke PT. Empat Saudara
f. Menggunakan jasa CV.Harmoni (tidak punya NPWP) untuk
membuat neon box senilai Rp 5.000.000.
g. Melakukan perawatan berkala untuk mobil operasional kantor
di CV. Service (punya NPWP) dengan biaya perbaikan sebesar
Rp 4.000.000 (terdiri dari Rp 3.200.000 suku cadang, Rp
800.000 jasa)
h. Karena mobil operasional sedang di servis, maka perusahaan
menyewa mobil dari PT.Rental senilai Rp 1.000.000.
i. Menggunakan biro jasa Tn. Kurdi (punya NPWP) untuk
memperpanjang STNK motor kantor senilai Rp 300.000.
j. Untuk meningkatkan kemampuan softskill karyawannya, PT.
Lima Sekawan mengadakan training dengan trainer dari PT.
Latihan (punya NPWP) senilai Rp 20.000.000
Diminta :
i. Hitunglah PPh 23 untuk masing-masing transaksi!
ii. Buatlah SSP untuk PPh 23 yang harus dibayar dan
kapan paling lambat harus dilakukan pembayaran?
iii. Buatlah SPT dan bukti potong atas PPh 23 serta kapan
paling lambat harus melaporkan SPT tersebut?

Jawab:
a. Hitunglah pph 23 untuk masing masing
transaksi 4% x 40.000 = 1.600
b. 2% x 600.000 = 12.000
c. 15% x 2.000.000 = 300.000
d. 15% x 5.000.000 = 750.000
e. 15% x 10.000.000 = 1.500.000
f. 4% x 5.000.000 = 200.000
g. 2% x 600.000 = 8.000
h. 2% x 1.000.000 = 2.000
i. 2% x 300.000 =6000
j. 2% x 20.000.000 = 400.000
I. Paling lambat harus dilakukan pembayaran adalah tanggal 10 bulan juli 2016
II. Paling lambat harus melaporkan SPT tersebut adalah tgl 20 juli 2016

2. PT. Selaras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang


perdagangan yang modalnya terdiri dari 100 lembar saham.
Saham tersebut dimiliki oleh PT. Serasi sebanyak 20 lembar dan
PT. Serupa sebanyak 35 lembar. Pada bulan Juni 2016, PT.
Selaras membagikan deviden kepada PT. Serasi dan PT. Serupa
dengan masing-masing sebesar Rp 20.000.000 dan Rp
35.000.000.
Diminta :
a. Berapakah PPh 23 yang dipotong oleh PT. Selaras untuk transaksi di
atas?
b. Buatlah bukti potong PPh 23!
Jawab:

A. 15% x Rp100.000.000

=Rp.15.000.000

Jadi total pph pasal 23 yang harus dipotong oleh PT.Selaras sebesar
Rp.15.000.000

B. Bukti pemotongan pph pasal 23

Nama: PT. Selaras


Jenis penghasilan Jumlah Tarif (%) Pph yang
penghasilan bruto dipotong (Rp)
(Rp)
Dividen Rp.10.000.000 15% Rp.15.000.000

Latihan 7:
Soal :

1. PT Perdana di Jakarta memperoleh penghasilan neto dalam tahun


2015 sebagai berikut:

Penghasilan Dalam Negeri Rp 400.000.000 Penghasilan dari


LN (tarif pajak 20%) Rp 200.000.000

Hitunglah PPh 24 yang bisa dikreditkan dan berapa Pajak yang


harus dibayar oleh PT. Perdana di Indonesia?
Jawab:

Menghitung total penghasilan kena pajak


Penghasilan dalam negeri Rp 400.000.000
Penghasilan dari LN Rp 200.000.000
Jumlah penghasilan neto Rp 600.000.000

Menghitung total PPh terutang


Pajak terhutang 25% x Rp 600.000.000 Rp 150.000.000

Menghitung PPh maksimum yang dapat di kreditkan


: (Penghasilan LN : total penghasilan) x total PPh
terutang (Rp 200.000.000 : Rp 600.000.000) x Rp
150.000.000 = Rp49.999.999 (dibulatkan)
Rp50.000.0
00
Menghitung PPh yang terutan atau di potong di LN :
20% x Rp 200.000.000 Rp 40.000.000

2. PT Kirana pada tahun 2015 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut:


 Di negara X memperoleh penghasilan berupa laba usaha
sebesar Rp 300.000.000 (tarif pajak yang berlaku 40%)
 Di negara Y menderita kerugian sebesar Rp 500.000.000.
 Di dalam negeri memperoleh laba usaha sebesar Rp 500.000.000
Hitunglah PPh 24 yang bisa dikreditkan dan berapa Pajak yang harus
dibayar oleh PT. Kirana di Indonesia?

Jawab:
Penghasilan dinegara X Rp.300.000.000
Kerugian dinegara Y Rp.500.000.000
Laba usaha didalam negri. Rp.500.000.000
Jumlah penghasilan neto
Rp.1.300.00
0.000 Pajak terhutang 40% x Rp.1.300.000.000 =
Rp.520.000.000
(Penghasilan dinegara X : total penghasilan) x total pph terhutang
(500.000.000 : 1.300.000.000) x 520.000.000 = 199.999.999 =
Rp.200.000.000
Pajak yang harus dibayar PT.kirana 40% x 500.000.000 = Rp20.000.000

3. PT Kartika berkedudukan di Jakarta pada tahun pajak 2015


memperoleh penghasilan bersih sebagai berikut:
 di negara Singapura memperoleh penghasilan berupa laba
usaha sebesar Rp200.000.000 (tarif pajak yang berlaku
25%)
 di negara Malaysia memperoleh penghasilan berupa laba
usaha sebesar Rp300.000.000 (tarif pajak yang berlaku
30%)

 di negara Filipina memperoleh penghasilan berupa laba


usaha sebesar Rp400.000.000 (tarif pajak yang berlaku
40%)
 di dalam negeri rugi sebesar Rp100.000.000
Hitunglah PPh 24 yang bisa dikreditkan dan berapa
Pajak yang harus dibayar oleh PT. Kartika di
Indonesia?

Jawab:

penghasilan negara singapura Rp.200.000.000

Penghasilan negara Malaysia Rp.300.000.000

Penghasilan negara Filipina Rp.400.000.00

Kerugian dalam negri (Rp.100.000.000)


Penghasilan neto Rp.800.000.000

Menghitung pph terutang 25% x Rp.800.000.000 =

Rp.200.000.000

Negara singapura 25% x Rp200.000.000 =

Rp.50.000.000 Negara malaysian 25% x

Rp300.000.000 = Rp.75.000.000 Negara filipina

25% x Rp400.000.000 = Rp.100.000.000

Pph terutang di singapura 25% x Rp200.000.000 =


Rp.50.000.000 Pph terutang di malaysia 30% x
Rp300.000.000 = Rp.90.000.000 Pph terutang di filipina
40% x Rp400.000.000 = Rp.160.000.000
= Rp300.000.000
Jadi kredit pajak luar negri yang harus dibayar yaitu Rp.300.000.00
Latihan 7: halaman 51.

1. PT. Angin Ribut memiliki transaksi bulan Mei 2016 sebagai berikut :
a. PT. Angin Ribut membayar kepada PT. A
(perusahaan pelayaran Indonesia) sebesar Rp
60.000.000 atas sewa kapal untuk mengekspor
barang.
b. PT. Angin Ribut membayar kepada Sing Ltd (perusahaan
penerbangan Singapura) sebesar Rp 100.000.000 untuk
mengekspor barang.
Diminta :
i. Hitunglah PPh pasal 15 dari masing-masing transaksi tersebut di
atas!
ii. Buatlah SSP untuk membayar PPh Pasal 15
iii. Buatlah SPT untuk melaporkan PPh Pasal 15 tersebut
Jawab:

2. PT. Kerang menggunakan kapal laut PT. Mutiara untuk


mengantarkan barang pesanan dari Jakarta ke Surabaya
senilai Rp 800.000.000. PT. Mutiara mendapat imbalan
sebesar Rp 25.000.000. Hitunglah PPh Pasal 15!
Jawab:
1,2% x Peredaran bruto =1,2% x Rp 25.000.000
=Rp 300.000
3. PT. Laut Luas merupakan perusahaan pelayaran dalam
negeri. Pada bulan Februari 2016 mengangkut barang dari
Malaysia ke Surabaya dengan imbalan Rp 32.000.000. Pada
bulan Maret 2016 mengangkut barang dari Surabaya ke
Singapura dengan imbalan 27.500.000 (termasuk PPN).
Hitunglah besarnya penghasilan yang diterima oleh PT. Laut
Luas.
Jawab:
peredaran bruto Rp 32.000.000 + Rp 27.500.000 = Rp
59.500.000 1,2% x Peredaran bruto
=1,2% x Rp 59.500.000
=Rp 714.000

4. PT.Apel Co (perusahaan luar negeri) mengangkut produk


elektronik milik PT.Micro senilai Rp 1.000.000.000 dengan
kapal dari Gresik ke Surabaya dengan imbalan Rp 40.000.000.
Karena kondisi barang tidak ada yang rusak, maka mendapat
tambahan imbalan sebesar Rp 10.000.000.

5. PT. Pelangi menyewa kapal PT. Suka Berlayar untuk


mengadakan pesta farewell direktur mereka. Harga sewa
sebesar Rp 50.000.000 dan kapal hanya bersandar di
pelabuhan. Berapa imbalan yang diterima oleh PT. Suka
Berlayar?

Jawab:
Rp. 50.000.000x2%= Rp. 1.000.000
Harga sewa = Rp. 50.000.000
Pph pasal 23 = 2%
Pajak pengenaan= Rp. 1.000.000
Total imbalan= harga sewa-pph pasal 23
= Rp. 50.000.000-Rp. 1.000.000
= Rp. 49.000.000

6. PT. Samudera mengangkut barang milik Tn. Andi dari


Jakarta ke Denpasar dengan imbalan Rp 10.000.000.
Berapakah imbalan yang diperoleh PT. Samudera?
Jawab:
Rp. 10.000.000x2%= Rp. 200.000
Harga sewa = Rp. 10.000.000
Pph pasal 23= 2%
Pajak pengnaan = Rp. 200.000
Total imbalan = Rp. 10.000.000-Rp. 200.000
= Rp. 9.800.000

Latihan 8: halaman 58

1. Penghasilan neto PT. A tahun 2015 sebesar Rp 80.000.000.


Sisa kompensasi kerugian tahun 2014 adalah 100.000.000.
Kredit pajak tahun 2014 adalah : PPh 22 sebesar Rp
5.000.000, PPh 23 sebesar Rp 7.000.000, PPh 24 sebesar
Rp 3.000.000.
Diminta :
i. Hitunglah PPh 25 per bulan untuk tahun 2015!
ii. Buatlah SSP nya dan kapan paling lambat dibayarkan?
iii. Kapan paling lambat dilaporkan ke KPP?
Jawab:

 Penghasilan tahun 2015. 100.000.000

Kredit pajak:

PPh Pasal 22 5.000.000

PPh Pasal 23 7.000.000

PPh Pasal 24 3.000.000

Jumlah kredit pajak (15.000.000)

Dasar Perhitungan PPh Pasal 25 tahun 2015 85.000.000

Besarnya PPh Pasal 25 per bulan = Rp. 85.000.000/12 = Rp


7.085.333.33333. Jadi, Tuan Purnama harus membayar sendiri angsuran PPh
Pasal 25 setiap bulan pada tahun 2015 sebesar Rp. 7.085.333.33333

 Pembayaran dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

 Pelaporan dilakukan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.

2. Penghasilan PT. B tahun 2015 sebesar Rp 75.000.000,


termasuk di dalamnya penghasilan tidak teratur sebesar Rp
Rp 25.000.000. Kredit pajak tahun 2015 sebesar Rp
10.000.000. Hitunglah PPh 25 per bulan tahun 2016.
Jawab:
Pph PT. B tahun 2015 75.000.000

Kredit pajak. (10.000.000)

Dasar Perhitungan PPh Pasal 25 tahun 2015 65.000.000

Besarnya PPH pasal 25 per bulan = 65.000.000/12= Rp. 5.416.666.66667.


jdi, Tuan Purnama harus membayar sendiri angsuran PPh Pasal 25 setiap
bulan pada tahun 2015 sebesar Rp. 5.416.666.66667

3. SPT Tahunan Badan PT.COD tahun 2015 dibayar dan


dilaporkan tanggal 25 Mei 2016 dengan data sebagai
berikut :
a. Penghasilan neto/Penghasilan Kena Pajak Rp 400.000.000
b. Kredit pajak (PPh 22,23,24) sebesar Rp 40.000.000
c. PPh pasal 25 masa Desember 2015 sebesar Rp 5.000.000 Hitunglah
PPh 25 tahun 2016 dan implikasi perpajakannya!
Jawab:
Kredit pajak:
PPH pasal 22 RP.400.000.000
PPH pasal 23 RP.40.000.000
PPH pasal 24 RP.5.000.000
PPH 25 per thn/jmlh kredit pajaknya RP.
355.000.000 Pph 25 per thn/12 RP.
29.583.33
Besarnya pph pasal 25 thn 2016= RP. 29.583.33/12=RP. 2.465.27.
Jadi PT.COD pph pasal 25 setiap bulan pada tahun 2016
pajaknya sebesar RP. 2.465.000

4. SPT Tahunan Badan PT. TAU tahun 2015 dibayar dan


dilaporkan tanggal 25 April 2016 dengan data sebagai
berikut :
a. Penghasilan neto/Penghasilan Kena Pajak 2015 Rp 400.000.000
b. Kredit pajak (PPh 22,23,24) sebesar Rp 40.000.000
c. PPh pasal 25 masa Desember 2015 sebesar Rp 5.000.000
WP melakukan pembetulan SPT Tahunan, dibayar
dan dilaporkan pada tanggal 16 Agustus 2016
dengan data baru berupa penghasilan neto 2015
Rp 500.000.000.
Hitunglah PPh 25 tahun 2016 dan implikasi perpajakannya!
Jawab:
Penghasilan neto 2015 RP.500.000.000
Kredit pajak:
PPH pasal 22 RP. 400.000.000
PPH pasal 23 RP. 40.000.000
PPH pasal 24 RP. 5.000.000-
Pph 25 per tahun/jumlah kredit pajak (RP. 355.000.000)
Pph 25 tahun 2016/12 RP.145.000.000
Besarnya pph pasal 25 thn 2016 = RP. 145.000.000/12
=RP. 12.083.33
Jadi PT.TAU pph pasal pada tahun 2016 sebesar RP. 12.083.
33

5. Dari SPT Tahunan tahun 2015 diperoleh data sebagai berikut :


a. Penghasilan neto sebesar Rp 100.000.000
b. Kredit pajak :
 PPh 23 sebesar Rp 14.000.000
 PPh 24 sebesar Rp 12.000.000
 PPh 25 /bulan tahun 2014
sebesar Rp 5.000.000
Hitunglah PPh 25 tahun
2016!

Jawab:
Penghasilan Rp. 100.000.000
Kredit:
Pph 23 Rp. 14.000.000
Pph 24 Rp. 12. 000.000
Pph 25 Rp. 5. 000.000
Total Rp. (31.000.000)
Jadi pph 25 tahun 2016:
Rp. 100.000.000-Rp. 31.000.000 = Rp. 69.000.000/12
= Rp. 5.750.000

Anda mungkin juga menyukai