Anda di halaman 1dari 4

RESENSI

Sepenggal Cerita Cinta


“Bukan Cinta Monyet”

Nama : Ni Kadek Della Aprilia Astuti Abdi

No : 25

Kelas : XI MIPA 5

SMA NEGERI 1 KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


Sepenggal Cerita Cinta
Judul buku : Bukan Cinta Monyet

Penulis : Gagah Prahadhita

Penerbit : Pustaka Ekspresi

Desain sampul: Gus Ryan

Tata letak : I Made Sugianto

Jalan Diwang Dangin, Banjar Lodalang no 54, Desa Kukuh,


Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, 82181

Email : pustaka_ekspresi@yahoo.com

Hp : 081338722483

Cetakan : I/Desember 2014

ISBN : 978-602-7610-29-3

Mia meyakini kalau perasaan sukanya terhadap Rony bukanlah sekedar


cinta monyet. Cewek kelas 1 SMP itu bahkan berani bersumpah kalau dia
memang benar-benar telah jatuh cinta sama cowok yang jadi kakak kelasnya di
sekolah.

Suatu ketika Mia curhat kepada Lili, kakaknya yang beda 6 tahun itu. Mia
mengatakan bahwa dia jatuh cinta sama Rony kakak kelasnya itu. Lili hanya
tersenyum mendengar curhat Mia, adiknya yang centil.

Pukul 06.30 Mia sudah siap berangkat ke sekolah. Sarapan yang


dihidangkan mamanya di atas meja pun disantapnya hingga tuntas. Lalu Mia
pamit kepada mama dan papanya bahwasannya Mia mau berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, baru beberapa langkah Mia menginjakan kakinya di
halaman sekolah, tiba-tiba di dalam dadanya bergemuruh tak karuan begitu
melihat sesosok cowok bernama Rony yang baru saja dibahasnya bersama Lili
tadi malam. Cowok itu terlihat begitu asik ngobrol bersama temannya di depan
kelas, termasuk seorang cewek yang duduk bersebelahan dengan Rony di bangku
panjang depan kelasnya.

Mia mencoba menenangkan gemuruh di dalam dadanya. Untuk menuju ke


kelasnya, Mia harus melewati depan kelas Rony. Itu artinya Mia juga harus
menahan perasaan panasnya ketika melintas di depan gerombolan Rony cs. Ketika
Mia berjalan menuju kelas dia mendengar suara akrab sapaan dari Rony betapa
girangnya dalam hati Mia ketika disapa Rony. Namun, Mia bersikap netral sambil
membalas sapaan Rony dan bilang bahwa dia mau masuk menuju ke kelasnya.

Dalam 2 Minggu terakhir, nilai-nilai dari beberapa mata pelajaran Mia


mulai menurun drastis. Sikap periangnya pun berubah. Mia kini lebih suka
menyendiri, mengurung diri di kamar. Perubahan sikap Mia sempat terbaca oleh
Lili, sehingga Lili terpaksa harus ikut turun tangan. Ketika sudah malam Lili
mengajak Mia yang sedang di kamar untuk makan malam. Lili langsung to the
point menanyakan kenapa nilai pelajarannya Mia mulai menurun drastis. Tak
terasa Mia meneteskan air matanya. Sedih bercampur bingung kini mendera
pikirannya. Mia tak tahu harus berbuat apa terhadap kekacauan pada dirinya.

Dengan pelan Mia menjelaskan tentang keadaan yang dialaminya. Bahwa


Rony pindah sekolah karena ikut ayahnya yang pindah tugas ke Kalimantan.
Kemudian Lili menasehati adiknya itu, dengan memberi tahu bahwa ada kalanya
cinta memerlukan sebuah pengorbanan. Cinta kan tidak harus memiliki. Masih
banyak waktu untuk memupuk cinta, dan semua itu juga memerlukan waktu untuk
mendewasakan pikiran seseorang.

Dengan membaca buku Sepenggal Cerita Cinta "Bukan Cinta Monyet"


kita jadi tahu bahwa cinta itu butuh pengorbanan, tetapi bukan hanya cinta saja
segala sesuatu juga membutuhkan pengorbanan. Cerita nya juga seru jadi excited
untuk membacanya karena sering terjadi pada anak remaja.

Bahasa yang dipakai kurang mudah dipahami jadi pesan yang ingin
disampaikan sulit untuk diresapi. Dan dalam buku ini kurangnya gambar yang
tersedia sehingga mengurangi minat baca.
Secara umum buku ini layak dibaca oleh semua kalangan. Alangkah
baiknya di dalam buku ini di isikan gambar yang mendukung tentang cerita yang
dibaca agar menarik minat pembaca.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai