Analisis Novel
PERSEMBAHAN
Penulis : Giddens Ko
Cetakan : I
Sinopsis :
Buku ini menceritakan sebuah kisah nyata tentang perjalanan cinta Ke Jingteng
dalam mendapatkan hati Shen Jiayi selama delapan tahun. Cintanya yang semakin
besar membuatnya semakin takut terhadap penolakan hingga kesempatan mereka
untuk bersama pun terlewatkan. Dan pada akhirnya, Shen Jiayi menikah dengan
orang lain yang tidak kekanakan seperti Ke Jingteng. Mereka yang pernah menyukai
Shen Jiayi pun menjadi teman baik dan menyimpan masa muda mereka dalam hati.
Novel ini memberi pelajaran bahwa sekuat apapun kita berusaha, jika bukan takdir
maka tidak akan terjadi. Dan beranilah mendengar hasil dari perjuanganmu.
Rangkuman Buku :
Musim panas tahun 1990, di kelas seni 2A SMP Jingcheng, Ke Jingteng
dipindahkan ke pojok belakang kelas sebagai tumbal atas siswa rusuh di kelas
minggu ini. Di sana, ia seperti sedang dikucilkan bersama dinding tembok. Minggu
berikutnya juga sama, ia masih duduk di pojok belakang kelas. Ia pun mulai
mencoret-coret grafiti di tembok dan berbicara dengan tembok hingga membuat
Guru Lai marah. Saking kesalnya, ia dipindahkan untuk duduk di depan Shen Jiayi,
perempuan teladan di kelas. Entah mengapa, Ke Jingteng menjadi tidak percaya diri
jika harus berhadapan dengan gadis itu. Dan dengan terpaksa, Shen Jiayi
menyanggupi perintah dari Guru Lai untuk mengawasi Ke Jingteng.
Ke Jingteng merasa malu, tertekan, dan sangat tidak nyaman ketika duduk di
depan Shen Jiayi. Dari belakang, Shen Jiayi menanyakan alasan Ke Jingteng yang
ribut di saat jam pelajaran berlangsung. Dan ketika Shen Jiayi mengucapkan bahwa
Ananda Putri Safitri
Beberapa hari kemudian, Guru Lai membawa kabar buruk bahwa kelas mereka
yang semula berisi 45 murid akan dikurangi menjadi 30 murid. Shen Jiayi pun mulai
membantu Ke Jingteng dengan memberinya coretan Stabilo berwarna dan satu soal
matematika setiap istirahat. A He merupakan saingan cinta terbesarnya yang gigih.
Mereka selalu berada di kelas yang sama sejak kelas 1 SD hingga SMP. Bisnis
keluarga pun juga sama. Dan mereka menyukai orang yang sama ketika kelas 6 SD.
Ke Jingteng mulai menyadari bahwa ia menyukai Shen Jiayi ketika melihat A He
menaruh hati pada gadis itu.
Ananda Putri Safitri
Saat kelas 3 SMP, banyak hal yang terjadi di tahun itu. Ia diizinkan
memelihara anjing karena adiknya mendapat nilai bagus. Lalu, Li Xiaohua
menghampirinya. Gadis itu tidak jauh berbeda dengan Shen Jiayi dalam hal
akademik. Ia juga menyukai novel cinta. Entah mengapa, Ke Jingteng menjadi kutu
buku semenjak dekat dengan Li Xiaohua. Ia bahkan membeli buku agar tidak seolah
mengarang ketika mengajari Li Xiaohua. Dan mereka menjadi lebih dekat dengan
cerita Yuji Miyamoto dan Pedangnya. Ketika hubungan Ke Jingteng dan Li Xiaohua
menggantung, persahabatan Shen Jiayi dan A He semakin lama semakin dekat.
Bahkan, Liao Yinghong terang-terangan menyukai Shen Jiayi. Ke Jingteng merasa
kesal namun berusaha menyadari bahwa manusia tidak boleh rakus. Saat ujian
simulasi pertama anak kelas tiga, namanya masuk dalam daftar merah untuk pertama
kalinya dan mendapat peringkat 59.
Semester terakhir di kelas 3 SMP, membuat semua orang sibuk belajar. Daftar
nama hitam sudah dihilangkan. Nilai Ke Jingteng pun semakin naik dan ia meraih
peringkat 20-30 sesekolah. Guru Lai tidak berhenti mengubah tempat duduk agar
murid di kelasnya mendapat nilai bagus. Ia menjelaskan bahwa akan ada beasiswa
untuk 100 murid di daftar merah jika masuk SMA yang satu yayasan dengan
sekolahnya kini. Ke Jingteng kembali mengobrol dengan Shen Jiayi ketika diberi
Ananda Putri Safitri
tanggung jawab yang sama dalam pembuatan buku tahunan. Gadis itu bertanya
padanya apakah Ke Jingteng menyukai Li Xiaohua. Lelaki itu pun menjawab jujur
iya. Meski begitu, ia juga bingung dengan perasaannya terhadap Shen Jiayi. Ke
Jingteng menulis kata-kata di buku tahunan milik Li Xiaohua tetapi tidak
mengizinkan siapapun menulis sesuatu di buku tahunan miliknya.
Suatu hari, Ke Jingteng mendapati Shen Jiayi sedang belajar di ruang kelas
gedung SMP selepas pukul enam sore. Ke Jingteng pun menghampiri dan mereka
mengobrol bersama. Gadis itu dan kakaknya ternyata melakukan hal yang sama
namun berbeda ruangan. Dari situ, Ke Jingteng kembali mengejar Shen Jiayi dengan
cara ikut belajar malam di sekolah, membantu Shen Jiayi mengerjakan soal
matematika, dan menjadi teman terbaiknya. Ia berusaha mengalahkan saingan
cintanya yang dianggap Shen Jiayi sebagai penganggu dalam belajarnya.
Ke Jingteng akhirnya bisa naik podium yang sama sebagai juara sekolah
meskipun ia hanya berada di posisi kelima. Dan saat liburan musim dingin, Ke
Jingteng menyiapkan sepuluh kado untuk Shen Jiayi. Tidak lupa juga mengirim surat
bahwa ia akan menjauh dari Shen Jiayi. Gadis itu bingung dan berusaha meminta
maaf meskipun tidak tahu salahnya dimana. Saat hari H, Ke Jingteng menghampiri
Shen Jiayi untuk memberikan semua kadonya. Gadis itu tertawa senang dibuatnya. Ia
tidak menyangka akan mendapat hadiah kekanakan yaitu sebuah bata merah dengan
coretan tanda tangan Tipp-Ex satu kelas kecuali tanda tangan A He. Ke Jingteng
terkejut. Ternyata A He juga tidak mau mengalah. Temannya itu berpindah jurusan
IPS dan kelas yang sama dengan Shen Jiayi. Juga, kini ia kurus.
Semester dua kelas satu SMA, kemampuan bermain basket A He lebih baik
dari Ke Jingteng. Shen Jiayi pun lebih tinggi tiga sentimeter darinya. Ia yang mulai
merasa terancam membuat taktik baru. Taruhan nilai matematika, Bahasa Inggris,
dan Bahasa Mandarin dengan imbalan sekotak susu seminggu disanggupi oleh Shen
Jiayi. Pemenangnya adalah gadis itu. Ke Jingteng pun membuat taruhan lagi. Kali ini,
jika Shen Jiayi menang, ia akan menggunduli rambutnya. Sedangkan jika ia menang,
Shen Jiayi harus menguncir kuda rambutnya.
Ke Jingteng mulai membuat lagu untuk Shen Jiayi meskipun ia buruk dalam
kelas musik. Ia juga mengajari teman laki-laki sekelasnya untuk menghapal lagu
karangannya selama dua hingga tiga tahun. Xu Bochun memberi tips kepada Ke
Ananda Putri Safitri
Jingteng untuk mencatat topik-topik pembicaraan dengan Shen Jiayi agar ada bahan
ketika sedang bertelepon. Ke Jingteng pun menerima saran itu. Hari pengumuman
hasil ujian bulanan pun keluar. Ia kembali kalah. Ketika hujan deras di malam
sekolah, ia pun cepat-cepat menyuruh tukang cukur untuk menbabat habis rambutnya.
Lalu, menunjukkan penampilan barunya di depan Shen Jiayi dan kakaknya. Gadis itu
tertawa lepas. Keesokan harinya, Shen Jiayi menguncir kuda rambutnya. Itulah
pertama kali gadis itu tidak mendapat tiga besar karena fokus dengan taruhan.
Ketika tahun pertama di SMA hampir berakhir, Guru Zhou menunjuk Shen
Jiayi dan Ke Jingteng untuk menjadi panitia Buddhist Summer Camp selama sepuluh
hari. Ke Jingteng menolaknya mentah-mentah. Sedangkan, gadis itu malah
menyanggupi dengan mudahnya. Terpaksa Ke Jingteng ikut. Mereka berdua pun
berhasil mengumpulkan sepuluh orang termasuk mereka. Di acara tersebut, Shen
Jiayi dan A He sangat disukai anak-anak. Sedangkan, Ke Jingteng bersikap seperti
dirinya sendiri dan memberi hukuman mengenai titik kematian kepada anak pembuat
onar agar jera. Di malam terakhir, anak-anak berkumpul dan mulai berbicara
mengenai impiannya. Ke Jingteng pun mengatakan bahwa dirinya ingin menjadi
orang hebat yang mampu mengubah sedikit dunia dengan menatap mata Shen Jiayi.
Karena Ke Jingteng sudah diterima sebelum lulus, ia pun mulai kembali malas.
Teman-temannya kesal dengan Ke Jingteng karena ia bersikap begitu menyebalkan.
Shen Jiayi yang tahu sikap Ke Jingteng menjadi rutin membangunkan lelaki itu pada
jam 6.30 pagi dengan lagu yang berbeda setiap harinya. Dan saat kelulusan, mereka
bertukar hadiah. Shen Jiayi memberikan buket bunga dan Ke Jingteng memberi
sebuah kaus bergambar bola mata dengan apel di dalamnya serta tempat untuk
coretan tanda tangan di seragam sebelah kirinya. Shen Jiayi ikut ujian masuk
manajemen sains namun gagal. Ke Jingteng pun akhirnya menyatakan cinta dan
melarang gadis itu untuk menjawabnya hingga gempa itu terjadi.
kata-kata yang keluar dari mulut Shen Jiayi melukai harga dirinya. Ia menangis
karena tidak bisa lagi menahan amarah. Semenjak pertengkaran itu, Ke Jingteng
berhenti mengejarnya. Masing-masing dari mereka juga memiliki pacar.
Setelah kabar itu, terjadilah gempa bumi terbesar dengan pusat gempa di Taipei
sebesar 6,8 SR. Seluruh mahasiswa yang berada di asrama pun segera keluar dan
berusaha untuk menelepon keluarganya atau kekasihnya di tengah susahnya sinyal.
Ke Jingteng pun bersepeda mencari sinyal guna menelepon Shen Jiayi setelah
memastikan keluarganya dan pacarnya baik-baik saja. Ternyata saat membicarakan
nilai ujian masuk universitas, Shen Jiayi ingin memberitahu bahwa ia juga
menyukainya. Namun, Ke Jingteng menolak mendengar. Hingga hubungan mereka
menjadi seperti sekarang. Bahkan saat April Mop nanti, Shen Jiayi berencana untuk
menembaknya. Hal itu benar-benar membuat Ke Jingteng merasa senang sekaligus
berterima kasih.
Akhir tahun 1999, Ke Jingteng lolos ujian tertulis untuk mengambil gelar
magister namun gagal masuk karena esainya yang seperti novel. Ia pun memutuskan
untuk berhenti belajar setahun. Ia kemudian menyewa kamar dan menulis banyak
novel di sana. Kebanyakan teman-temannya mengambil gelar magister. Bahkan
Yang Zeyu akan mengambil gelar doktor tahun depan. Bisa dikatakan mereka sudah
sukses dan mapan. Beberapa bulan sebelumnya, Shen Jiayi memberitahu bahwa
dirinya akan menikah dengan seseorang yang delapan tahun lebih tua darinya. Ke
Jingteng pun menyelamati.
Resensi :
KELEBIHAN : Bahasa yang digunakan merupakan bahasa sehari-hari sehingga
sangat mudah untuk dipahami.
Inspirasi:
Hal yang dapat diteladani :
▪ Setiap orang diberi talenta yang berbeda oleh Tuhan. Karena itu, hasil yang bisa
didapatkan juga pasti tidak sama.
▪ Hanya dengan ketekunan, seseorang baru bisa menikmati hasil yang indah. Hanya
dengan terus tekun berusaha, seseorang baru bisa melihat dunia yang tidak
terbayangkan sebelumnya.
▪ Mungkin benar aku tidak memiliki cara untuk menentukan sesuatu, tetapi aku
percaya bahwa dalam kehidupan, tidak ada yang mustahil.
▪ Terkadang kita harus belajar untuk merelakan jika memang bukan takdir.
Ananda Putri Safitri
Penutup
Kesimpulan :