Anda di halaman 1dari 2

Gadis kecil

Mata nya tak merekam cahaya matahari yang nampak terang sebelumnya ,Langit nampak
begitu gelap hingga cahaya lampu dibuat redup olehnya, semilir angin yang menjalankan tugasnya
dengan sempurna hingga mampu membuat badan si gadis kecil ini menggil halus. Langakah nya pun
terhenti karena ia tidak sanggup menahan dinginnya malam itu , sampai seorang kakak berambut
pendek menemukannya yang sebatang kara itu tengah duduk di atas tumpukan kardus.

“cantik juga kamu?” ujar seorang kakak berambut pendek kepada si gadis kecil.

“belum makan ya? Pasti kamu laparkan, ayo ikut denganku!”

Kakak yang bertanya dengan dingin kepada si gadis apakah dia sudah makan, membuat si gadis itu
menganggap kakak yang baru ia temui pada saat itu sudah seperti keluarga baginya. Bagaimana pun
juga dia cuma gadis polos yang tidak mengetahui dunia sebenarnya seperti apa. Bahkan untuk
menjaga jarak dengan orang lain saja dia tidak mengerti.

Saat dijalan menuju tempat yang akan mereka tuju. ia pun banyak menanyakan hal-hal apa
saja yang akan ia lakukan untuk membiayai biaya hidup nya. Kakak itu pun menjawab satu per satu
petanyaan-pertanyaan yang terus di lontarkan oleh si gadis kecil itu kepadanya.

“tidak sulit kok, kamu hanya perlu mencuci piring atau bersih-bersih sebagai biaya hidup” ujar kakak
itu.

“iya! Kalau itu aku bisa melakukannya”

Tidak lama kemudian mereka pun sampai ketempat yang di tuju.

“disini , ayo masuk” ucap kakak itu kepada sigadis sambil menyuruh ia masuk

“sudah kubawa!, beri salam kepada mereka! Mereka adalah orang-orang yang akan tinggal
denganmu.” Kata kakak tersebut sambil memperkenalkan gadis kecil itu kepada teman-temannya

“selamat malam.” Ucap si gadis sambil menekurkan kepalanya.

Gadis itu sama sekali tidak tahu. Bahwa tempat itu ternyata adalah gua para iblis yang memakai
topeng manusia. Namun sebenarnya dia hanya harus melakukan apa yang mereka suruh. Sebagai
mana bayaran untuk biaya hidup yang di bilang kakak cewek itu. Bagi seorang gadis kecil, tentu saja
hal itu sangat sulit dan juga kejam.

sampai suatu malam mereka menyuruh gadis kecil itu untuk menghibur seorang pria hidung
belang. Harapannya untuk mendapatkan keluarga langsung hancur dalam sekejap. Dimata si gadis
mereka semua mulai terlihat sangat menakutkan. Dan tidak lama setelah itu mereka mulai memukuli
si gadis. Alasannya karena dia nggak bisa membayar biaya hidup, katanya. Walau alasan terbesar
sebenarnya adalah karena wajah si gadis rusak hingga tidak bisa membayar biaya hidup, tapi
memang pada dasarnya mereka selalu memukuli gadis itu tanpa alasan jelas. Gadis itu sudah seperti
budak bagi mereka. Bahkan kalanya dia hanyalah sebatas karung tinju.Gadis itu juga tidak bisa
dengan mudah meninggalkan tempat itu. Karena mereka memiliki foto gadis itu tanpa mengenakan
busana. Aneh kan? Padahal dia benci dan takut dengan tempat itu. Walau begitu dia sama sekali
tidak ingat dengan rumahnya. Cara gadis itu bertahan hidup adalah dengan membayar biaya hidup
setiap hari. Diantara biaya hidup itu salah satunya adalah dengan cara mencari cerita seram dan
menceritakannya pada mereka. Terutama kakak yang membawa sigadis ketempat itu, dia sangat
suka cerita seram. Si gadis juga pernah dipukul karna cerita yang dia ceritakan tidak seram.

Saat malam tiba, tugas terakhirnya pada satu hari adalah menceritakan satu per satu cerita
seram yang telah dia pilih. Dia harus terus menceritakan cerita itu sampai satu orang terakhir yang
masih terbangun tidur. Dan yang selalu masih terbangun adalah si kakak.

“kenapa ceritanya tidak seram sih!”

Plakkkk!!!... satu tamparan mendarat di pipi sigadis kecil itu

Wajahnya semakin hari semakin hancur karena kekerasan yang terus berlanjut. Tapi dia
dapat menghindar dari pekerjaan di hotel berkat luka-luka yang sulit hilang tersebut. Si gadis sudah
puas hanya dengan itu. Baginya lebih baik di pukuli dari pada melayani laki-laki hidung belang yang
tidak dia kenali.

Gadis itu jadi terbiasa dengan kekerasan dan dengan segala hal tak beralasan yang terjadi di
tempat itu. Kesenangan yang dia miliki hanyalah dengan mecari cerita seram. Dengan berhasil
mencari cerita yang seru dan menyeramkan, dia sudah merasa di akui oleh orang-orang itu. Gadis itu
berpikir dirinya bisa bertahan dengan cukup baik di tempat itu.sambil terus membayar biaya
hidupnya. Tapi sugesti diri seperti itu pun tidak bertahan lama. sampai Suatu ketika...

“dasar tolol!, mau mati kamu ya!”ujar kakak sambil memukul si gadis

Hanya dengan alasan salah mencuci pakaian gadis itu dipukuli sampai hampir mati. Memang
sebenarnya gadis itu di pukuli bukan karna cucian , tapi dia hanya menjadi sasaran pelepas stress
oleh kakak itu. Gadis itu bodoh ya? Kenapa dia tidak mencoba melawan walau hanya satu kali?

“hey lihat nggak keadaannya? Dia hampir mati loh” ucap salah satu teman si kakak

“menghajarnya kira-kira dong. Kalau sampai mati kan repot jadinya.”

Si gadis itu pun di buang ke ruang pakaian begitu saja dalam keadaan sekarat.

“anak itu beneran hampir mati tuh,mau di bawa kerumah sakit nih?” ucap teman si kakak

“dia babak belur begitu, kalau di bawa kerumah sakit malah kita yang celaka!” ucap si kakak.

“gimana kalau kita coba hubungi tukang jual beli organ? Kita bisa dapat uang dan mayatnya juga bisa
bereskan kan?”

Pada malam itu mereka pun masih terus berusaha untuk mencari jalan agar si gadis ini tetap
bertahan hidup tanpa harus membawanya ke rumah sakit, namun sayang usaha mereka tidak
membuahkan hasil.Gadis yang menyedihkan itu terus memikirkan cerita seram bahkan sampai
sebelum dia mati. Dia ingin menjadi malaikat maut apabila dia mati. Karena tidak ada hal seperti
keluarga yang ingin dia temui diakhirat sana. Gadis itu menaruh harapannya pada cerita tidak jelas
yang ditulis seorang hanya untuk bersenang senang di internet, kemudian dia menutup matanya.
Dan akhirnya si gadis pun meniggal dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

Anda mungkin juga menyukai