Anda di halaman 1dari 186

Bab 1

Masa Lalu Sylphy

Bagian 1
Mari kita bicara tentang seorang gadis muda tertentu.
Gadis muda itu lahir sebagai anak tunggal pemburu miskin dan tinggal di suatu daerah terpencil
Kerajaan Asura.
Ayahnya adalah manusia setengah Elf.
Ibunya adalah manusia yang memiliki sedikit campuran gen ras hewan pada darahnya, dulunya
dia merupakan budak seorang bangsawan Asura.
Keduanya membesarkan gadis muda itu dengan baik, dan penuh kasih sayang.
Sekilas, kau tidak melihat apapun dari dirinya selain gadis yang bahagia.
Namun, rambutnya berwarna hijau zamrud.
Rambutnya membuat hidupnya berantakan.
Rambut hijau kelabu.
Menurut satu kisah, semakin mirip warna rambutnya dengan ras iblis, maka semakin kejam
orang itu.
Kebetulan, suatu ras yang begitu ditakuti oleh ras lain (yaitu Ras Supard), juga memiliki rambut
hijau.
Kemudian, ada juga teori yang menyatakan bahwa orang yang memimpin Ras Supard, yaitu
Dewa Iblis Laplace, juga berambut hijau.
Gadis muda itu bukan Ras Iblis.
Namun, rambut hijau zamrud itu membuat orang lain ketakutan.
Warna yang dibenci.
Meskipun begitu, dia masihlah seorang gadis muda belia yang tak berdosa.
Masa lalu adalah masa lalu.
Keadaan Kerajaan Asura yang makmur sungguh berbeda dengan Benua Iblis, di sana hanya
sedikit orang yang memiliki gagasan ekstrim mendiskriminasi Ras Iblis.
Rambut gadis muda itu dan kedua orang tuanya sama sekali tidak berhubungan dengan Ras
Iblis. Rambut hijau itu karena mutasi.
Pertama-tama, mereka terkejut dan melihatnya dengan begitu heran, kemudian lambat laun
mereka menerimanya.
Tapi, hanya orang dewasa yang bisa menerima perbedaan itu.
Ketika gadis muda itu berjalan di luar sendirian, dia pun diserang oleh anak-anak seusianya.

1
Dia dikucilkan, dan mereka melemparkan bola lumpur ke kepalanya, sembari memanggilnya
Ras Iblis yang jahat. Itu semua karena rambutnya yang berwarna hijau zamrud.
Gadis muda itu melewati hari demi hari dengan ketakutan yang terus-menerus, terkadang dia
pun menangis tanpa daya.
Dia tidak mengerti mengapa anak-anak seusianya selalu berusaha menyakitinya.
Ibunya menatapnya dengan kasihan. Dia memotong rambut anaknya sampai pendek, kemudian
menjahitkan celana agar anaknya bisa lari lebih cepat ketika dibully.
Ayahnya berbicara dengan orang tua anak-anak nakal itu, sembari mengajukan petisi agar
mereka tidak membully putrinya.
Namun, upaya itu tidak bisa menyelesaikan masalah yang paling mendasar.
Setiap kali gadis muda itu main ke luar, dia selalu dibully.
Bagi anak-anak nakal, itu hanya permainan.
Membully si anak kesepian yang warna rambutnya berbeda dari mereka.
Mengumpulkan kekuatan bersama-sama untuk mengalahkan iblis. Permainan semacam itulah
yang mereka lakukan.
Namun, bagi si gadis muda, ini sama sekali bukan permainan.
Anak-anak itu mengejarnya dengan niat jahat, melempar bola lumpur, dan terkadang batu.
Jika dia lari, mereka akan mengejar dan menangkapnya.
Jika dia mencoba melawan, dia akan dipukul, ditendang, dan dia pun mengalami rasa sakit
yang traumatis.
Orang-orang dewasa sempat memperingatkan anak-anak nakal itu.
Pembullyan pun berhenti untuk beberapa saat, namun tak lama berselang mereka memulainya
lagi di tempat-tempat yang tak dilihat oleh orang dewasa.
Gadis muda itu merasa putus asa akan kehidupannya di dunia ini.
Dia berpikir bahwa selain orang tuanya, dia tidak punya orang yang mengasihinya.
Dia tidak bisa mengubah warna rambutnya.
Dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Dia tidak punya pilihan selain menjalani hidup dengan kepala tertunduk, dan berusaha sebisa
mungkin untik tidak mengundang perhatian.
Kemudian seorang anak laki-laki muda menyelamatkan si gadis malang.
Umurnya sama dengan gadis muda itu.
Setelah melihat gadis itu dilempari bola lumpur, dia berlari dengan kecepatan penuh. Dengan
lantang, bocah itu menantang lawan yang ukuran tubuhnya dua kali lipat lebih besar dari
tubuhnya sendiri, kemudian dia pun berhasil membubarkan sekelompok anak nakal itu.
Bukan hanya itu. Dia memanggil gadis muda itu dengan suara yang baik.
Air hangat keluar dari tangannya untuk membersihkan gadis muda itu.
Dia datang untuk memperbaiki semuanya.
2
Bagi si gadis muda, ini adalah kejadian layaknya kisah dongeng.
Ada perubahan dalam kehidupan sehari-hari gadis muda itu.
Bocah itu melindungi si gadis muda dari niat jahat anak-anak nakal yang selalu membullynya.
Kemudian, pembullyan pun berhenti.
Bocah itu memberikan kekuatan pada si gadis muda.
Dia mengajarkan kepadanya keajaiban yang dikenal sebagai sihir.
Bocah itu seusia dengan si gadis, namun dia tahu segalanya.
Bocah itu mengajarkan semua yang ingin dia ketahui.
Huruf, sihir, fenomena alam, matematika ...
Bagi si gadis muda, bocah itu bagaikan dewa.
Gadis muda selalu bersama si bocah ke manapun dia pergi.
Tak butuh waktu lama, si gadis pun jatuh cinta padanya.
Bahkan di usianya yang masih belia, dia sudah memikirkan pernikahan. Dia sudah tahu istilah
seperti pengantin wanita, dan diam-diam ia pun bertekad, "Suatu saat nanti aku akan menjadi
pengantinnya dan menikah dengannya."
Setelah itu, berbagai hal terjadi, dan hubungan mereka menjadi sedikit canggung.
Namun, dia masih mencintainya.
Gadis itu pikir, dia akan selamanya dilindungi oleh si bocah.
Kemudian, mereka pun berpisah.
Mereka terpaksa berpisah.
Bocah itu dihajar oleh ayahnya sendiri, kemudian dijual ke seorang bangsawan nan jauh di
sana.
Gadis muda itu berpikir: jika aku tidak menyelamatkannya; jika aku tidak membawanya
kembali ...
Namun, dia dihentikan oleh ayahnya.
Gadis muda itu tidak mengingat dengan jelas apa yang coba dikatakan oleh ayahnya saat itu.
Sepertinya, si bocah harus pergi untuk menjadi lebih kuat.
Kau juga harus berusaha yang terbaik untuk menjadi kuat sepertinya.
Kira-kira seperti itulah nasehat ayahnya.
Namun, satu-satunya yang masih terngiang di telinga si gadis adalah kalimat terakhirnya.
"Apa Sylphy ingin terus-terusan dilindungi olehnya selamanya?"
Hanya kalimat itulah yang dia ingat dengan begitu jelas.
Dia juga ingat bahwa bukan itu masalahnya.
Dia juga setuju bahwa selalu dilindungi bukanlah hal yang baik.

3
Kalau suatu hari nanti orang yang dicintainya dipaksa untuk pergi, dia tak ingin hanya
melihatnya tanpa bisa berbuat apapun.
"Aku mengerti, aku akan menjadi cukup kuat untuk menyelamatkan Rudi!"
Hari itu, kehidupan si gadis muda berubah.
Gadis muda itu mulai aktif melatih dirinya sendiri.
Dia melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan bocah itu.
Dia membangun kekuatan fisiknya dengan berlari, dan melatih tubuhnya dengan mengayunkan
tongkat
Setiap hari dia menggunakan sihir dan mempertajam kepekaannya.
Bahkan tanpa si bocah, gadis muda itu tahu apa yang harus dia lakukan.
Sembari berusaha, dia coba memikirkan ke mana bocah itu pergi.
Namun dengan pengetahuannya saat ini, dia tak bisa memprediksi ke manakah bocah itu pergi.
Pada saat seperti ini, apa yang akan dilakukan bocah itu?
Apa yang akan dia katakan?
Jika kau tidak tahu apa-apa, maka bertanyalah, itulah yang pernah dikatakan oleh si bocah.
Si gadis pun mengikuti sarannya, lantas dia bertanya.
Dia pergi untuk bertanya pada seseorang yang tahu lokasi di manakah anak muda itu berada.
Gadis muda itu pergi ke kantor kepala desa.
Itu adalah tempat ibu bocah itu bekerja setiap harinya.
Di sana, dia bertanya pada sang ibu tentang ke manakah si bocah pergi.
Namun, sang ibu hanya menunjukkan senyum nakal di wajahnya, dan dia pun menipu si gadis.
Si gadis tidak menyerah, lantas dia memutuskan untuk mengorek informasi sebanyak mungkin
dari sang ibu, sembari membantu pekerjaannya sebagai penyembuh.
Itu bukanlah tindakan yang dia pikirkan secara mendalam.
Jika dia semakin akrab dengan sang ibu, mungkin dia akan keceplosan memberitahu
dimanakah lokasi bocah itu berada. Seperti itulah niatnya.
Ayahnya pun sempat berkata, "Hal semacam itu bisa saja terjadi, maka lebih baik kau kenal
dekat dengan keluarganya.", maka dia pun semakin yakin.
Namun, ibu si bocah tak kunjung memberitahu ke manakah putranya pergi.
Gadis muda masih belum menyerah, tapi setiap kali sang ibu menipunya, dia selalu tersenyum
kecil sembari berkata, "Jika Kau ingin bertemu Rudi, kau harus berusaha lebih keras lagi."
Dia masih tidak mengerti apapun.
Kemudian, gadis muda itu berpikir.
Kalau dia tidak mengerti apa yang dikatakan sang ibu, maka sampai kapanpun, dia tidak akan
bisa bertemu dengan si bocah.

4
Kalau terus-terusan begini, maka tak ada gunanya mendekati sang ibu.
Karena itulah, dia memutuskan untuk mendekati seorang Maid di rumah bocah itu.
Si bocah juga punya ayah, tapi gadis itu tidak begitu menyukainya.
Karena suatu ketika dia pernah melihat pria itu memukuli anaknya.
Ayah si bocah adalah lawan yang tidak dia pahami, namun bukan itu yang membuat si gadis
membencinya. Sejujurnya, dia takut bahwa dia juga akan dipukuli nanti.
Maka dia pun berusaha mendekati Maid.
Maid itu selalu mengabdikan dirinya pada si bocah.
"Aku yakin suatu saat nanti Rudeus-sama akan mendapatkan posisi mirip bangsawan kerajaan.
Jika kau menjadi istri Rudeus-sama, kau tidak punya pilihan selain belajar etiket, supaya bisa
berperilaku normal dalam komunitas bangsawan."
Setelah diberi tahu itu, dia pun mulai belajar tata krama dan etiket dengan setengah terpaksa.
Meskipun begitu, dia tidak bisa menolaknya setelah tahu bahwa semua ini demi si bocah.
Cara berjalan di istana, cara untuk menyesuaikan tubuh dengan gaun, cara berbicara, cara
menyapa, dan lain sebagainya.
Dia benar-benar meragukan apakah hal semacam ini perlu dipelajari dengan mendalam.
Namun, gadis muda itu begitu jujur dan memiliki ingatan yang baik.
Sayangnya, sang Maid juga tidak pernah memberitahu tempat ke manakah bocah itu pergi.
Kehidupan seperti ini berlanjut sampai ulang tahunnya yang ke 10.
Satu-satunya yang mengucapkan selamat padanya di hari ulang tahun yang ke 10 adalah
ibunya.
Belakangan ini monster di hutan semakin aktif, jadi ayahnya harus terus berjaga-jaga untuk
keselamatan desa.
Karena ayahnya adalah pemburu dan sudah familiar dengan keadaan hutan, maka dia harus
berburu ketika monster-monster semakin buas.
"Apakah kau benar-benar harus mendahulukan pemburuan monster di hari ulang tahun putrimu
yang ke 10?"
Begitulah ibunya bertanya kepada sang ayah.
Namun, gadis muda itu memahami posisi sang ayah, dan dia pun tidak menuntut lebih.
Bagaimanapun, ini juga terjadi saat hari ulang tahunnya yang ke 5.
Hadiah ulang tahun yang dia dapatkan dari ibunya adalah gaun putih.
Demi hari ini, ayahnya menabung sejumlah uang untuk membelikan kain. Kemudian ibunya
akan menjahitkan gaun untuknya.
Segera setelah gaun itu jadi, ibunya mengenakannya pada si gadis sembari berkata, "Cocok
kok, kau terlihat cantik." dan memujinya.
Gadis muda itu berkata, "eh ~", sambil tertawa malu-malu, dan dia juga berniat untuk
menunjukkan itu pada si bocah.

5
Setelah itu, dia mulai khawatir tentang apa yang bocah itu sedang lakukan sekarang.
Dia penasaran, apakah si bocah sedang kerepotan di lingkungan barunya.
Dia pun penasaran, apakah si bocah mendapatkan perayaan yang layak di hari ulang tahunnya
yang ke 10.
Dia berpikir, “aku juga ingin mengiriminya sesuatu”.
Namun, dia tidak bisa memikirkan apapun yang bocah itu inginkan.
Setelah bertanya kepada ibunya, "Kalau begitu, kau bebas memberikan apapun padanya, yang
penting niatnya ikhlas.", begitu katanya.
Keesokan harinya saat ayahnya kembali, dia bertanya pada sang ayah, kemudian mendapat
saran lain, "Kalau begitu, alangkah baiknya jika kau mengiriminya jimat keberuntungan yang
diberikan secara turun-temurun pada keluarga kita."
Katanya, jika liontin yang diukir dari kayu disimpan pada tubuhnya, maka hal-hal yang baik
akan terjadi.
Ayahnya juga selalu menyimpan benda itu pada tubuhnya.
Sepertinya benda itu diberikan pada ayahnya, ketika beliau tidak lagi tergantung pada
neneknya, yaitu seorang Elf perempuan. [1]
Setelah mendengar itu, si gadis pun setuju bahwa itu adalah hadiah yang baik.
Setiap hari gadis muda itu berusaha sebaik mungkin untuk mengukir liontin kayu.
Itu adalah pertama kalinya dia berusaha mengukir kayu. Gadis muda itu masihlah amatiran.
Namun, setiap hari dia berusaha sekeras-kerasnya.
Dan akhirnya dia menyelesaikannya.
Masihlah sangat jelek, namun cukup terlihat seperti liontin biasa.
Kemudian, timbul suatu masalah.
Meskipun dia berhasil membuat hadiah, namun bagaimana cara mengirimkannya pada si
bocah?
Setelah mencemaskannya, sang Maid memberinya saran.
"Kalau begitu, aku akan mencampurnya dengan barang yang akan dikirim."
Dia pun setuju dengan itu.
Gadis muda mengatakan kepada Maid berkali-kali, "Ini barang berharga, jadi benar-benar
pastikan barang ini terkirim, oke. "
Sang Maid tahu betul akan hal itu.
Dan dia menyepakatinya.
Beberapa saat setelah itu.
Insiden teleport terjadi.
Bagian 2
Gadis muda itu terteleport ke langit.

6
"Eh!!?"
Dia berada di ketinggian yang menakutkan.
Sesaat dia mengira itu adalah mimpi.
Perlahan-lahan, rasa sakit itu menyiksanya.
Rasa sakit seperti tercekik karena tekanan angin.
Menembus awan.
Dan kemudian terasa suatu teror.
Berkali-kali dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ini hanyalah mimpi.
"Hiii ~"
Gadis muda itu mendengar jeritan yang datang dari dalam tenggorokannya.
Teriakan tersebut merupakan bukti bahwa kejadian ini adalah kenyataan.
Dia tidak tahu kenapa.
Namun kenyataannya, dia jatuh dari langit.
Jika aku tidak melakukan sesuatu.
Jika aku tidak melakukan sesuatu.
Aku akan mati.
Mati.
Pasti mati.
Tak peduli sebodoh apapun gadis muda ini, dia tahu betul bahwa nyawanya akan melayang
bila jatuh dari ketinggian seperti ini.
Dia menggunakan semua Mana-nya.
Dia tahu bahwa tanah semakin dekat.
Gadis muda itu mengangkat angin.
Lantas dia terpakan angin itu pada tubuhnya sendiri.
Dia berpikir bahwa kecepatannya akan sedikit turun.
Namun, itu hanya berlangsung sebentar, dan dia pun kembali pada kecepatan semula.
Angin tidak berguna.
Apa yang harus kulakukan dalam situasi ini?
Apa yang dikatakan oleh bocah itu?
Ingat, ingat.
Bukankah bocah itu pernah mengatakan sesuatu?
Apa yang harus dilakukan pada saat kau jatuh dari tempat yang tinggi.
Lembutkan benturannya.

7
Sesuatu yang lembut.
Betul. Selimuti dirimu dengan sesuatu yang empuk.
Tapi seberapa empuk?
Apa yang harus aku ciptakan?
Aku tidak tahu, aku tidak tahu, aku tidak tahu!
Dalam kefrustasian, gadis muda itu melakukan apapun yang ada di benaknya.
Menciptakan air, menciptakan angin, menciptakan tanah, menciptakan api.
Bagaimanapun juga, tujuannya adalah memperlambat kejatuhannya dan menghindar dari
tubrukan dengan tanah.
Dia melakukan semua yang dia bisa.
Namun, dia tetap terjatuh.
Dia jatuh.
Ajaibnya gadis muda itu selamat.
Dia sendiri tidak tahu bagaimana caranya.
Dia tidak terluka.
Seluruh tubuhnya dipenuhi luka, memar, kotoran, dan kedua kakinya retak.
Itu adalah keadaan yang menyedihkan, tapi gadis muda itu mampu bertahan hidup.
Dia sendiri tak tahu apakah dia baik-baik saja.
Namun, kecepatannya turun.
Dia selamat meskipun sudah terjun dari ketinggian yang ekstrim, dan luka-lukanya hanya
sebatas patah tulang.
Namun, penderitaan terus berlanjut.
"ugo..aaa!"
Di tempat dia jatuh, ada monster yang berdiri tepat di depan matanya.
Itu adalah babi hutan dengan empat lengan, dan berjalan dengan dua kaki.
Gadis muda itu tahu monster ini.
Ayahnya bercerita bahwa dia pernah bertemu dengan monster seperti ini, tentu saja ayahnya
juga bilang jangan pernah mendekatinya, jangan bersuara, dan tunggu sampai monster itu
lewat.
Jika kau diperhatikan olehnya, gunakan sihir untuk melarikan diri secepat mungkin.
Itulah yang disarankan oleh ayahnya ketika berhadapan dengan monster ini.
Nama monster ini adalah Terminate Boar.
Gadis muda itu memiliki banyak hal yang tidak dia ketahui, tapi setidaknya dia paham bahwa
Terminate Boar adalah monster yang jarang muncul.

8
Terkadang dia keluar dari hutan dan menyerang orang-orang bersama Assault Dog, yaitu
monster peringkat E.
Hanya ada beberapa monster berbahaya di Asura.
Paling-paling, di Kerajaan Asura hanya monster kelas C yang sering muncul.
Bahayanya naik dari kelas C ke kelas B jika beberapa ekor Assault Dog bersamanya.
Kalau babi itu sendirian, mungkin tingkat bahayanya hanya setara kelas D.
Itulah Terminate Boar.
"Kyaaaa ???!"
Dengan panik, gadis muda itu berteriak dan mulai menembakkan sihirnya pada Terminate
Boar.
Sihir level menengah, [Icicle Breaker].
Dia sama sekali tidak ragu.
Sejak awal, dia menyerang si monster dengan mantra terkuat yang sudah dikuasainya, dan dia
berusaha sekeras mungkin sampai mencapai batas.
Hanya sekali serang.
Terminate Boar membeku, hancur, dan pecah.
"Ha..ha..agu !!"
Dengan sekali tarikan napas, dia coba berdiri, namun akhirnya dia menyadari bahwa kakinya
patah.
Gadis muda itu menggunakan sihir penyembuhan dan segera memulihkan keadaan fisiknya.
Dia pernah membantu pekerjaan ibu si bocah yang merupakan seorang penyembuh unggul,
dan saat itu pun dia sadar bahwa sihir penyembuhan adalah salah satu bidang yang paling dia
kuasai.
Namun, bukan berarti dia terbiasa menahan rasa sakit separah ini.
Dia menggunakan sihir itu dengan wajah berlinang air mata.
"...Ha ha."
Berdiri.
Sakit kepala yang intens mulai terasa.
Kesadarannya mulai buram, lantas dia pun pingsan.
Jika keadaan mental gadis muda itu normal, dia pasti menyadari bahwa kesadarannya yang
buram itu dikarenakan Mana-nya yang terkuras.
Bersusah payah menggunakan sihir untuk memperlambat jatuh dari langit, dan juga
menumbangkan monster dengan sekali serang.
Dia menguras semua Mana di tubuhnya tanpa ragu-ragu sedikit pun.
Itulah sebabnya, Mana si gadis habis.
"A ... apakah kau masih hidup ??? Yo ... kamu, dari mana asalmu? Siapakah namamu?"

9
Dia mendengar suara dari belakangnya.
Dengan kepalanya yang masih pening dan penglihatannya yang semakin kabur.
Sambil menahan semua itu, si gadis muda berbalik.
Ada seorang gadis di belakangnya.
Dia memiliki rambut keemasan dan wajah cantik yang begitu bening, seakan-akan transparan.
Gadis itu mengenakan gaun putih bersih dengan sulaman yang begitu mendetail. Mungkin
bajunya terbuat dari bahan yang 1000 kali lebih mahal daripada gaun yang pernah dipakainya
sebagai hadiah ulang tahun.
Di sisinya ada seorang anak laki-laki yang tangannya terluka, dan dia sedang bersandar pada
dinding. Di sebelah anak laki-laki itu ada seorang pria yang mengenakan jubah berdarah,
kelihatannya dia sedang sekarat.
"Sylphiette .."
Gadis muda itu mengatakan itu, lalu pingsan.
---
Dan insiden itulah yang mempertemukan Sylphy dengan Putri Kedua Asura, Putri Ariel
Anemoi Asura.

10
Bab 2
Perkenalan Sang Penyhir Pengawal – Fitts

Bagian 1
Ibukota Kerajaan Asura, di sana ada istana kerajaan bernama Istana Perak.
Ada taman yang dipenuhi oleh semerbak bunga-bunga putih.
Juga dikenal sebagai, Taman Lily Putih.
Di sanalah monster itu tiba-tiba muncul.
Monster itu berdiri di sana, di hadapan putri kedua Ariel, yang sedang berjalan-jalan di
sekeliling Taman Lily Putih.
Monster itu, Terminate Boar, langsung membunuh penjaga sang putri, Penyihir Pengawal
Derrick Redbat.
Monster itu menusukkan gading jahatnya pada sang putri.
Lantas, monster itu dikalahkan oleh tangan Ksatria Pengawal Luka, dan sang putri bisa lolos
dari maut.
Yang mengagumkan adalah, Luke melindungi nyawa sang putri dengan tubuhnya sendiri.
Monster yang tiba-tiba muncul di Istana Kerajaan adalah kejadian yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Peristiwa itu langsung menjadi buah bibir para bangsawan di Istana Kerajaan.
Keberadaan Sylphy berhasil disembunyikan dengan bantuan para bangsawan Fraksi Putri
Kedua.
Lord Liston sendiri dari Fraksi Putri Kedua menyatakan hal berikut:
“Seseorang pasti telah menyelundupkan Terminate Boar ke dalam Istana Kerajaan secara diam-
diam, kemudian melepaskannya saat tuan putri sedang berjalan-jalan di kebun. Ini pasti ulah
Fraksi Oposisi Putri Kedua. Satu-satunya orang yang bisa melakukan ini adalah, Lord August,
yang bertanggung jawab atas pertahanan istana kerajaan. Kita semua tahu bahwa Lord August
adalah pemimpin Fraksi Pangeran Pertama. Jadi, tanpa diragukan lagi, ini pasti ulah Fraksi
Pangeran Pertama.”
Karena tindakan gegabah Lord Liston, Fraksi Putri Kedua menjadi terpojok, dan mereka mulai
kehilangan pengaruhnya.
Bagian 2
Sylphy dirawat dengan baik sampai sehat.
Dia dianggap sebagai gadis muda yang turun dari langit untuk menyelamatkan sang putri.
Tentu saja dia akan segera mendapat gelar pahlawan yang menyelamatkan tuan putri dari
keadaan sulit.
Namun, ada juga beberapa pendapat yang menuduh si gadis sebagai orang jahat.

11
Tiba-tiba dia muncul dan membunuh Terminate Boar dengan sekali serang.
Dia juga bisa menggunakan mantra tanpa suara, padahal satu-satunya penyihir yang bisa
melakukannya ada di Akademi Sihir.
Ini mencurigakan.
Beberapa bangsawan tahu bahwa sang putri sedang merawat gadis ini. Mereka pun punya
beberapa keraguan.
Di antara keraguan-keraguan tersebut, ada pertanyaan seperti ini:
“Tidakkah lebih baik membuangnya saat dia masih tidak sadarkan diri?”
Saat pendapat ini didengarnya, putri kedua Ariel Anemoi Asura menyatakan dengan jelas:
“Siapapun dia, apakah itu masalah? Faktanya adalah, gadis ini telah menyelamatkan nyawaku.
Aku tidak akan memaafkan tindakan kasar apapun terhadap gadis ini.”
Senada dengan pernyataan sang putri, Ksatria Pengawal Luke juga setuju:
“Aku rasa juga begitu. Kalaupun gadis ini dikirimkan untuk mencelakai tuan putri, maka dia
tak perlu repot-repot menghentikan monster itu.”
Jelas kalau Sylphy tidak muncul saat itu, Putri dan Luke pasti sudah meregang nyawa.
Jika Sylphy adalah laki-laki, Luke mungkin telah mengubah pendapatnya mengenai masalah
ini.
Luke suka cewek bahenol, tapi itu hanyalah hobinya. Namun tidak dipungkiri bahwa rasa iba
Luke pada Sylphy juga dipengaruhi oleh parasnya yang cantik.
“Jika Putri bilang begitu.”
“Alasan Luke bahkan lebih logis.”
“Kita seharusnya tidak mencurigai gadis itu.”
Hasil diskusi menyatakan bahwa, mereka akan melakukan interogasi, tapi meskipun ditemukan
fakta bahwa gadis itu adalah musuh, mereka tetap akan mengampuninya.
Dan… begitulah kesimpulannya.
Bagian 3
Begitu Sylphy terbangun, dia mengira masih bermimpi.
Tempat tidur itu terlalu mewah.
Pakaian yang dikenakan oleh orang-orang di sekitarnya pun terlalu mewah.
Ruangan ini terlalu mewah.
"Aku tidak tahu mengapa aku bisa berakhir di tempat semewah ini."
“Yo, selamat pagi.”
Salah seorang di antara mereka berbicara.
Satunya lagi berpakaian layaknya ksatria, dan tampak lebih tua.
Lalu Sylphy membuka mulutnya.

12
Entah kenapa, sekilas dia mirip Rudeus.
“Namaku adalah Luke... Luke Notos Greyrat. Dan namamu adalah?”
Wajahnya yang tersenyum lembut membuat orang merasa lega.
Setiap gadis yang terhormat menyerah pada senyuman kekanak-kanakannya.
Meskipun ada beberapa gadis yang menolak, mereka tak bisa berbicara sepatah kata pun.
Dia merasa sangat bangga.
“...!”
Sylphy, untuk melindungi keluguannya, dia meringkuk menjadi bentuk 'kyu'. [2] Meskipun ia
tampak seperti Rudeus, dia tidak menyukai anak seumuran lainnya. Bahkan sampai sekarang
pun, masih banyak anak-anak di Desa Buina yang memandanganya dengan penuh permusuhan.
“Oh, ada apa ini? Dia kenapa?”
Melihat Sylphy yang terlalu takut, bocah itu menjadi gelisah.
Tampaknya ini adalah pertama kalinya dia mengalami penolakan.
Melihat adegan ini, bangsawan di sekitarnya tertawa.
“Ha ha ha! Tampaknya dia bukanlah tipe gadis yang mudah terjebak oleh playboy sepertimu!”
“Kami serahkan semuanya padamu, karena katanya kau adalah orang yang paling mahir
menangani gadis muda ....”
“Kamu masih terlalu muda untuk hal seperti ini, menyerah sajalah!”
Orang-orang dewasa di sekitarnya mengatakan hal-hal seperti itu kepada Luke, dan mencoba
membuatnya menyerah.
Namun, Luke berdiri tegak dengan mantab.
“Mohon tunggu. Semuanya berasal dari sini… dari sini!”
Dia mengatakan itu sembari menunjuk ke arah hatinya.
Itu adalah 'kebanggaan'nya.
“Aku minta maaf, apakah aku membuatmu takut, nona? Kalau berkenan, aku hanya ingin
menunjukkan ungkapan terimakasihku. Wahai gadis berambut putih mengkilat, aku benar-
benar bersyukur, karena kau telah menyelamatkan hidupku.”
Sylphy bertanya-tanya dalam hati, apa yang dia maksud dengan rambut putih mengkilat?
Siapakah bocah ini?
Sambil bingung, ia melihat sisi ranjang.
Ada meja rias yang ditempatkan di sana.
Katanya, di dunia ini “cermin” sangatlah mahal, namun ...
“...”
Sekilas, Sylphy tidak menyadari bahwa dia sedang melihat dirinya sendiri.

13
Pada cermin, dia melihat gadis yang duduk sendirian di ranjang, tapi ada sesuatu yang aneh di
sana.
Tatapan mata mereka bertemu.
Saat dia menggerakkan tangannya, tangan gadis itu juga ikut bergerak.
Dia segera menyadari bahwa fenomena ini sama seperti ketika dia melihat wajahnya di
permukaan air.
Sylphy terkejut.
“... Eh?”
Rambut Sylphy menjadi putih bersih.
“P-putih?”
Sementara Sylphy bingung, Luke terus berbicara dengan sopan.
Luke menundukkan kepalanya, dan memuji rambut putih Sylphy dengan kata-kata puitis yang
tidak begitu dia pahami.
“Ya. Rambutmu seperti salju pertama yang jatuh pada akhir musim gugur.”
Kata-kata yang biasanya bisa membuat seorang gadis meleleh itu tidak bisa menyentuh hati
Sylphy.
Sylphy sungguh bingung.
Rambutnya seharusnya berwarna hijau.
Meskipun dulu dia tidak punya cermin, namun dia pernah melihat helaian rambutnya yang
tertinggal di sisir.
Dia pun bertanya-tanya, mengapa rambutnya memutih.
Dia cukup lega karena rambut hijau yang selama ini menjadi masalah sudah tidak lagi ada,
namun dia sama sekali tidak tahu makna dibalik perubahan warna tersebut.
“M-mengapa ... begini?”
Kenapa bisa begini?
Dimana aku, sih?
Kenapa aku di sini?
Terlebih lagi, bagaimana aku bisa sampai ke sini?
Sylphy benar-benar tidak bisa mengerti, dia akhirnya coba berbicara dengan suara yang
menyedihkan.
Bagian 4
Setelah itu, pertanyaan lain muncul.
Para bangsawan mengajukan berbagai pertanyaan.
Luke menyingkir dengan wajah tercengang, karena dia diabaikan begitu saja.
“Darimana asalmu?”

14
“Apakah kau bawahan seseorang?”
“Darimana kau mempelajari sihir seperti itu?”
Sylphy tidak mengerti keadaannya.
Mengapa? Kenapa aku disini? Mengapa aku dikelilingi oleh semua orang dengan wajah
menyeramkan ini?
Namun, karena dia ditanya, dia pun menjawab dengan jujur.
Aku berasal dari Wilayah Fedoa, aku adalah anak perempuan satu-satunya seorang pemburu
di Desa Buena, dan aku belajar sihir dari temanku yang bernama Rudi.
Tanpa tahu apapun, tiba-tiba aku sudah berada di udara.
Entah bagaimana caranya, aku turun di dekat tempat monster itu berada, kemudian aku
menggunakan sihir yang kukuasai untuk mengalahkan monster itu.
Aku tidak tahu bagaimana atau mengapa semua ini terjadi.
Itulah jawaban jujur yang kuberikan pada mereka.
Para bangsawan yang mendengar, menatapnya dengan ragu.
Seorang gadis penyihir yang berasal dari suatu desa.
Saat sadar, tiba-tiba dia sudah berada di angkasa.
Saat sadar, tiba-tiba dia menghadapi seekor monster.
Itu bukan cerita yang bisa dipercaya.
Namun tetap saja, gadis ini telah melakukan kebaikan dengan menyelamatkan putri setelah
mengalahkan Termitae Boar dengan sihirnya.
Mudah dimengerti mengapa mereka meragukannya.
Tidak ada satu pun alasan untuk mempercayai perkataan Sylphy.
Untuk beberapa saat, para bangsawan Fraksi Putri Kedua membicarakan ini-dan-itu.
“Kalau dipikir-pikir, cerita seperti itu agaknya ....”
Di antara mereka, ada seorang bangsawan yang menceritakan hal yang pernah didengarnya.
“Ada seorang bangsawan Boreas yang mempekerjakan seorang guru privat. Guru itu juga bisa
menggunakan mantra tanpa suara seperti gadis ini. Dia adalah seorang bocah jenius yang bisa
menggunakan sihir kelas Saint di usia sangat muda. Mungkinkah, kita juga bisa menyebut gadis
ini jenius?”
Itu adalah Rudeus.
Di ibukota kerajaan, rumor tentang Rudeus masih terdengar samar-samar.
Itu karena Sauros membatasi informasi apapun yang berasal dari keluarganya.
Namun, saat Sauros mabuk-mabukan , dia mengoceh tentang seorang bocah laki-laki yang
sudah dianggapnya anak sendiri.
Suatu cerita tentang seorang anak jenius, yang mengalahkan antek-antek menteri senior. [3]
Seorang anak jenius, yang superioritasnya diakui oleh Raja Pedang Ghyslaine.

15
Seorang anak jenius, yang mampu mengatur putri tunggal keluarga Boreas.
Seorang anak jenius, dengan hobi yang payah. [4]
Itu tidak lebih dari rumor yang tidak berdasar.
Oleh karena itu, para bangsawan menganggapnya sebagai omong kosong belaka.
Namun, Sylphy benar-benar bisa menggunakan mantra tanpa suara.
Dengan demikian, kebenaran rumor itu semakin jelas.
“Ah, tapi sayangnya, itu cerita tentang bocah laki-laki!”
“Poin utamanya adalah, bukankah sangat aneh bila gadis ini tiba-tiba berada di dalam istana
kerajaan?”
Para bangsawan memperdebatkan fakta tersebut.
Mereka menanyai Sylphy sekali lagi.
Mengajukan pertanyaan utama
“Jangan-jangan, nama aslimu adalah 'Rudeus', bukankah begitu?”
“B-Bukan! Tentu saja bukan, Rudeus adalah Rudi ... umm, dialah orang yang mengajarkan
sihir padaku.”
Sylphy, menceritakan dengan rinci pada mereka tentang bagaimana bocah laki-laki bernama
Rudeus Greyrat itu mengajarinya sihir.
Dia menceritakan tentang betapa bijaknya bocah bernama Rudeus itu, dan bagaimana dia
mengajarkan berbagai hal padanya.
Cerita itu sangat mengejutkan para bangsawan.
Jika ceritanya benar, maka anak jenius itu memang ada, dan sebelum bekerja menjadi guru
privat di rumah keluarga Boreas, dia mempunya seorang murid di desa, yaitu gadis ini.
Gadis ini bukanlah murid biasa.
Karena dia juga bisa menggunakan mantra tanpa suara.
Tentunya ini adalah keadaan yang menkhawatirkan.
Yahh, jika rumor itu memang benar.
Dengan kemampuan Sauros memanipulasi informasi, kabar bahwa anak tersebut adalah laki-
laki atau perempuan bisa dirubah-rubah.
Namun, fakta bahwa gadis ini adalah pengguna mantra tanpa suara adalah suatu kenyataan.
Sedangkan, pengguna mantra tanpa suara adalah eksistensi yang langka.
Untungnya Sylphiette mengakui bahwa bocah itu pernah menjadi gurunya, sehingga kebenaran
rumor adanya bocah jenius di keluarga Boreas sudah terjamin.
Nama sebenarnya bocah jenius itu adalah Rudeus Greyrat.
Ketika nama lengkapnya diucapkan, para bangsawan menimpalinya dengan berkata: “Hm?”
dan ekspresi bingung terlihat jelas pada raut wajah mereka.

16
Greyrat? Mengapa nama belakangnya mirip dengan nama keluarga Bangsawan Atas yang
melindungi semua sisi Kerajaan Asura.
Nama Greyrat sudah umum bagi gelar manapun di negeri ini.
Orang-orang pun tahu bahwa pria-pria dari keluarga Greyrat kebanyakan adalah playboy.
Sudah sering terdengar kabar bahwa para pelayan keluarga Greyrat dihamili oleh tuannya
sendiri. Hal yang sama juga terjadi pada putri-putri bangsawan yang lebih rendah dari mereka.
Kemudian, korban pencabulan itu pun diangkat menjadi selir.
Kemudian, selir-selir tersebut juga mewarisi gelar Greyrat.
Ada empat keluarga yang dilindungi di Kerajaan Asura, yaitu:
• Notos
• Boreas
• Euro
• Zephyrus
Ada banyak orang di Kerajaan Asura yang memperkenalkan dirinya sebagai keluarga Greyrat.
Namun, meskipun itu nama biasa, persepsi orang bisa berubah jika dia merupakan anak yang
jenius.
Bagi bangsawan yang ingin membangun nama baik, mereka harus memiliki hubungan darah
dengan salah satu dari empat cabang utama keluarga Greyrat, maka tidak diragukan lagi bahwa
dia akan berusaha keras untuk menikahi salah satu diantaranya.
Dia memulai dengan Boreas, dengan dipekerjakan melalui Philip, yang kabarnya bukanlah
anak legal Sauros.
Paling tidak, pertunangan dengan putri semata wayang Boreas yang badung akan membuat
namanya diakui oleh banyak orang.
Luke mengatakan bahwa tak satu pun keluarganya punya anak lelaki dengan nama seperti itu.
“Perlu dikaji lebih dalam secara rinci.”
Para bangsawan sangat suka memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan perebutan
kekuasaan.
Jika Rudeus memilih pasangan selain dari keluarga Notos, maka beberapa orang akan berusaha
mencegahnya.
Namun jika dia memilih Notos, ada kemungkinan dia bisa dianggap sebagai sekutu.
Lantas, pembicaraan pun semakin menyimpang, padahal tujuan awal mereka ada mencaritahu
latar belakang Sylphy
Bagi mereka, kemungkinan perebutan kekuasaan jauh lebih penting daripada hal yang sepele,
seperti identitas Sylphy yang sebenarnya.
Bagian 5
Satu minggu kemudian.
Berita tentang hilangnya Wilayah Fedoa telah berhasil mencapai Ibukota Kerajaan.

17
Itu adalah laporan yang cepat.
Pada hari insiden metastasis terjadi, ada seorang ksatria yang menyaksikannya dari jarak
beberapa meter dari radius teleportasi. Dia hampir saja terjebak dalam lingkup teleportasi.
Mereka juga melaporkan situasi di kota terdekat.
Ada ksatria lain yang menyampaikan informasi dari ksatria tadi, dia berkuda selama beberapa
hari tanpa istirahat untuk menyampaikan informasi tersebut ke kota besar berikutnya.
Cara alternatif lain, seperti penyampaian informasi dengan menggunakan merpati juga
dilakukan, sehingga kabar bisa sampai lebih cepat ke ibukota.
Raja menerima kabar ini, dan menunjuk Divisi Sihir Asura untuk menyelidiki.
Diperlukan waktu seminggu sampai kabar tersebut tiba di ibukota.
Sementara itu, banyak laporan masuk tentang munculnya orang-orang dan beberapa monster
secara tiba-tiba di berbagai tempat.
Bahkan dengan banyaknya laporan yang masuk, mereka masih tidak tahu apa yang sedang
terjadi, dan mereka hanya mendefinisikan fenomena ini sebagai kejadian misterius dan tidak
bisa dijelaskan.
Namun dengan adanya banyak laporan, maka jelaslah insiden ini merupakan bencana
metastasis berskala nasional.
Informasi tentang bencana telah menyebar ke ibukota dalam sekejap mata.
Tentu informasi seperti itu juga sampai ke telinga Sylphy.
Ibu dan ayah, dia tidak tahu di mana keluarganya berada.
Semua orang hilang.
“Apa ini....?”
Setelah mendengar cerita seperti itu, gadis biasa ini benar-benar tercengang.
Dia bahkan tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
Atau mungkin, dia tidak perlu bereaksi sama sekali?
Apa yang telah terjadi?
Para bangsawan juga kebingungan menghadapi pertanyaan Sylphy.
Satu-satunya jawaban yang menerangkan kemunculan Sylphy dan monster itu adalah…
bencana metastasis bersekala besar. Namun tak seorang pun tahu apa penyebabnya, dan
bagaimana itu bisa terjadi.
Keraguan bahwa dia adalah seorang mata-mata telah memudar.
Sedangkan menurut pengakuannya, besar kemungkinan bahwa gadis ini hanyalah anak seorang
pemburu biasa.
Pemburu.
Tidak peduli seberapa besar pertolongannya pada sang putri, fakta bahwa pemburu adalah
profesi terendah dalam hirarki masyarakat tidaklah berubah. Dan orang – orang dalam istana
tidak akan membiarkan rumor seperti itu berkembang.

18
Sekalipun kau harus pulang, rumahmu sudah tidak berada pada tempatnya yang semula.
“Yahh, yahh… sepertinya klita sedang berada dalam masalah besar.”
“Pihak istana tidak begitu baik dalam mentolelir perbedaan status, dan meskipun kami harus
mengirimmu pulang, kau tidak lagi memiliki rumah.”
“Aku penasaran, apakah ada seseorang yang bisa menerima hak asuhmu?”
Jika gadis ini adalah pengguna mantra tanpa suara, maka seharusnya dia bisa dimanfaatkan
untuk hal lain.
Seorang Elf berambut putih akan sangat mengundang perhatian, dan ketika dia dewasa nanti,
dia pasti bisa mengemban berbagai macam tugas ...
Dan dengan senyuman cabul, para bangsawan setuju bahwa mereka sudah memikirkan
kesimpulan yang senada.
Namun tiba-tiba, sang putri kedua menolak pemikiran tersebut dengan pernyataannya.
“Karena rumah Sylphiette telah hilang dan lenyap, maka tidak masalah kalau dia tinggal
bersama denganku di istana ini. Mari menjadi teman baik?”
Putri kedua sangat senang dengan adanya Sylphy.
Tentu saja, fakta bahwa Sylphy telah menyelamatkannya bukan satu-satunya alasan.
Karena dia adalah seorang putri, maka wajar saja dia membantu sesama.
Namun, masalahnya adalah, Sylphy tidak begitu terdidik dan pengetahuannya tentang etiket
juga sangatlah kurang.
Meskipun tampaknya normal, namun kata-kata dan sikap Sylphy masihlah dianggap tidak
sopan untuk sekelas penghuni istana kerajaan.
Jika lawan bicaranya adalah para bangsawan, maka semua ucapannya haruslah bertata-krama.
Jika lawan bicaranya adalah keluarga kerajaan, maka semua tingkah lakunya haruslah bertata-
krama pula.
Namun, putri kedua tidak begitu mempermasalahkan akan hal itu. Dia menganggap bahasa
Sylphy yang tidak bertata-krama sebagai sesuatu yang umum layaknya perbincangan antar
teman.
“Um, Ojou-sama. Bukankah perbedaan status di antara kita terlalu besar?”
“Begitukah? Kalau kau belum pantas menjadi temanku ... kalau begitu, gimana jika kau
menjadi pengawalku saja? Bisakah kau melayaniku sebagai pangawal? Saat ini, pengawal
resmiku hanyalah Luke, sang Ksatria Penjaga. Belakangan ini, posisi Penyihir Pengawal
masihlah kosong.”
“Eh? Tapi, aku tidak sekuat itu ...”
“Tidak sekuat itu katamu? ... kusukusu, kau ini suka merendah ya!”
Tentu saja, para bangsawan menentang hal seperti itu.
Bahkan dengan kosongnya posisi penyihir pengawal.
Bahkan dengan kemampuannya untuk menggunakan mantra tanpa suara.
Bahkan setelah Sylphy menyelamatkan nyawa sang putri.
19
Pada akhirnya, Sylphy hanyalah gadis muda yang tak tahu apa-apa.
Dan di samping itu, asal-usul keluarganya masihlah tidak jelas, bahkan tidak ada cara untuk
memperjelasnya karena semuanya sudah lenyap.
Meskipun dia mengaku anak seorang pemburu, namun tak ada fakta yang bisa membuktikan
itu.
Namun, meskipun hidup di desa pertanian, dia sudah mengenal tata krama. Tapi tentu saja tata
krama yang dia kuasai tidak bisa disandingkan dengan sang putri.
Terus terang, Sylphy masihlah dianggap orang dari antah-berantah.
Namun, itu semua hanyalah alasan.
Gadis ini terlalu berharga jika hanya menjadi mainan barunya sang putri, seperti itulah
pemikiran para bangsawan.
Ariel menolak dengan tegas gagasan memanfaatkan Sylphy.
“Sylphy adalah penyelamat hidupku. Dan sekarang, aku bahkan sudah menganggapnya sebagai
teman! Siapa yang peduli tentang fakta bahwa dia adalah rakyat biasa!? Aku tidak akan
memaafkan perilaku kasar apapun padanya!”
Setelah mendengar kata-kata ini, Luke menunjukkan ekspresi wajah pahit.
Tugas yang sedang diembannya saat ini adalah Ksatria Pengawal, termasuk menyingkirkan
serangga kotor yang akan mendekati sang putri.
Apakah Sylphy adalah serangga yang hina ataupun berbahaya…. dia sama sekali tidak
mengetahuinya, namun tugas Luke masihlah melindungi sang putri dari segala jenis serangga.
Dia juga menyatakan terima kasih kepada Sylphy karena nyawanya telah terselamatkan.
Meskipun dia menghargai itu, namun tetap saja ada 1 korban jiwa dalam insiden serangan
Terminate Boar tempo hari. Nyawa Penyihir Pengawal bernama Derrick tidak terselamatkan
lagi.
Sebagai sesama rekan, Luke punya tanggung jawab untuk membalaskan dendam Derrick.
Anehnya, sudah lama Luke berpikir bahwa Penyihir Pengawal Derrick adalah seorang pria
yang menjijikkan.
Namun, pemikiran itu berubah seiring berlalunya waktu.
Derrick adalah seorang penyihir yang rela menggunakan tubuhnya untuk menghentikan
serangan Terminate Boar. Dengan kata lain, dia mati terhormat.
Jika bukan karena pengorbanan nyawanya, dan munculnya Sylphy, sang putri pasti sudah
menjadi mayat sekarang.
Dan jika Sylphy tidak muncul, Luke juga akan mati.
Namun, ada peraturan yang menyatakan bahwa siapapun dilarang membawa senjata ke kebun,
sehingga Luke tidak membawa pedangnya saat itu.
Andaikan saja dia membawa pedang, maka setidaknya meskipun Luke tidak bisa menang, ia
masih sanggup membiarkan sang putri melarikan diri ...
Karena keadaan seperti itu, maka seharusnya Luke berhutang banyak terhadap Sylphy.

20
Akan tetapi, gengsi Luke jauh lebih besar.
Harusnya, posisi setinggi pengawal putri diemban oleh para bangsawan yang jauh lebih
terhormat.
Sulit diterima bila posisi itu jatuh pada seorang gadis kampung.
Seharusnya anak bangsawan tinggi macam Luke membenci gadis kampungan ini.
“Apa pun keputusan Anda, aku akan menaatinya.”
Meskipun dalam hati Luke menolaknya, dia tidak bisa membantah titah sang putri. Jadi dia
hanya bisa menutup mata dan mengabaikan si gadis kampung dengan tak acuh.
Masalah ini menyebabkan sedikit kehebohan di kalangan para bangsawan.
Menyampingkan keinginan mereka sendiri.
Meskipun sang putri senang dengan Sylphy,
Sylphy mungkin tidak merasakan hal yang sama dengan sang putri, bagaimanapun dia sadar
diri dengan statusnya yang rendah.
Putri pemburu kampung, dan korban bencana metastasis, secara teknis dia hanyalah pengungsi
bencana yang perlu dikasihani.
Bahkan dengan fakta seperti itu, sang putri masihlah terancam oleh berbagai macam bahaya.
Misalnya, fraksi oposisi pastilah akan memanfaatkan Sylphy, karena gadis itu akan selalu
berada di dekat sang putri untuk menjaganya.
Semua bangsawan Asura adalah orang-orang yang berbahaya karena mereka haus kekuasaan.
Mereka melihat celah yang besar pada keamanan sang putri, jika gadis kampung antah-
berantah seperti itu dijadikannya teman dekat tanpa banyak pertimbangan.
Namun, sebenarnya Sylphy lebih dari sekedar ‘gadis kampung’.
Dia bisa menghasilkan sihir tingkat menengah tanpa menggunakan mantra, dan dia sudah
mengenal etiket dengan baik meskipun masih jauh dari kata layak untuk seukuran penghuni
istana.
Keberadaannya memanglah suatu misteri.
“Aku ingin tahu, dari mana kau belajar etiket?”
“Umm, di desaku, seorang Maid baik hati bernama Lilia-san telah mengajariku.'“
'Lilia.'
Saat nama itu muncul, ekspresi Ariel semakin kalut.
“Lilia! Aku ingat dia. Ketika masih kecil, aku pernah dilindungi oleh seorang Maid, dia adalah
seorang Maid istana!”
Kemudian, kesan para bangsawan semakin memburuk.
Maid dalam istana yang juga bertugas sebagai pengawal, ada suatu cerita yang mengabarkan
bahwa Maid itu cidera sehingga tak mampu bekerja, lantas dia mengundurkan diri dari
tugasnya.
Kabarnya, dia keceplosan menceritakan rahasia dalam istana pada seseorang.

21
Lilia pun melarikan diri ke Wilayah Fedoa.
“Umm, Lilia-san, ah, ia bekerja sebagai Maid-nya ayah Rudi, yang bernama Paul.”
“Paul, katamu?”
Nama baru muncul.
Paul Notos Greyrat
Jika seseorang menyebut nama Paul, orang-orang langsung mengingat seorang bocah nakal
dari keluarga Notos.
Ada juga rumor bahwa dia menyimpan dendam terhadap mantan kepala keluarga.
Seorang Maid istana, dipekerjakan oleh anak bangsawan kelas atas yang kabur dari rumah,
lantas wanita itu mengajarkan etiket pada seorang gadis kampung yang bisa menggunakan
mantra tanpa suara.
Terlalu sayang melewatkan kesempatan ini.
Bagi para bangsawan yang sudah banyak mendengar cerita tentang mereka, tidaklah mungkin
mereka menganggap ini semua hanyalah cerita karangan belaka.
Tidak ada gunanya penyelidikan lebih lanjut, karena Wilayah Fedoa sudah lenyap.
Sulit untuk memastikan kebenaran kasus ini.
“Sekarang apa yang harus kita lakukan ...?”
“Hmph.”
Para bangsawan semakin khawatir.
Ariel jarang mengatakan hal-hal yang egois.
Dan memang benar bahwa posisi Penyihir Pengawal masih kosong.
Meskipun Sylphy hanyalah rakyat biasa, dia memiliki skill langka sebagai seorang penyihir,
dan dia pun tahu etiket meskipun tidak sempurna.
Kemampuannya tidak buruk.
Oleh karena itu, mereka harus waspada.
Ada salah seorang keluarga Greyrat yang memihak fraksi putri kedua.
Pria itu bernama "Luke" dan menjabat sebagai Ksatria Pengawal.
Tentu saja itu berarti bahwa keluarga Notos adalah sekutu Ariel.
Namun Paul Greyrat adalah orang yang membuang gelarnya setelah berselisih dengan orang
tuanya.
Kalau dia adalah musuh keluarga Notos, maka ada kemungkinan dia juga musuh bagi Ariel.
Apakah Sylphy tidak menyadari itu ketika dia menyebutkan nama Paul?
Apa artinya?
Jika dia ingin menerima kepercayaan dari Ariel, seharusnya dia tidak menyebutkan nama Paul.
Itu sesuatu yang seharusnya ia mengerti.

22
Kemudian, setelah dia menyebutkan nama itu, apakah itu berarti Ariel akan membencinya?
Kalau begitu, apakah ada seseorang yang mengendalikan gadis ini?
Setidaknya, muncul fakta baru bahwa dia memiliki hubungan erat dengan Paul yang
merupakan musuh Notos.
Namun, jarang ada orang yang secara terang-terangan menyatakan permusuhannya dengan
keluarga Greyrat.
Tampaknya semua anggota keluarga Greyrat memiliki suatu keidentikan.
Kemudian, mereka menyadari sesuatu.
Dari keluarga Greyrat lainnya, ada seseorang tak ramah yang bernama Philemon, dia sekarang
menjadi kepala keluarga.
Sedangkan Sauros Boreas Greyrat adalah orang yang sering bermusuhan dengannya.
Sauros selalu berpendapat bahwa Paul lebih layak menjadi kepala keluarga daripada Philemon.
Namun dia bukan tipe orang yang akan melibatkan seorang gadis muda dalam urusan politik.
Kalau begitu, ada satu orang lagi yang mungkin mengendalikan gadis kampung ini.
Philip Boreas Greyrat.
Dia adalah orang yang tak segan-segan menghancurkan fraksi putri kedua yang merupakan
sekutu Notos, seseorang seperti dia pasti tega memanfaatkan gadis kampung seperti Sylphy.
Namun, Sauros, Philip, dan bahkan Rudeus, mereka semua hilang ketika Wilayah Fedoa lenyap
oleh bencana teleportasi.
Mungkin saja salah satu dari mereka adalah penyebab terjadinya insiden metastasis. Seolah-
olah mereka termasuk dalam korban bencana teleportasi, namun sebenarnya mereka sedang
melakukan pergerakan di balik layar.
Dan pergerakan pertama mereka adalah mengirimkan gadis bernama Sylphiette ini.
Semisal Sauros tidak ambil bagian, maka dalangnya adalah Philip. Mungkin juga motifnya
adalah menjebak James yang akan menjadi kepala keluarga berikutnya.
Untuk merebut kursi kepala keluarga berikutnya, Boreas akan melakukan segala cara. Mereka
bisa saja menghancurkan fraksi putri kedua, tau malah pura-pura bersekutu dengannya.
Dengan demikian, Sylphy yang dikirimkan ke istana bisa dianggap sebagai sekutu.
Apapun itu.
Dalangnya adalah Sauros, atau mungkin Philip.
Seperti itulah kesimpulan para bangsawan.
Kecurigaan tanpa dasar yang jelas itu berhasil mereka sempurnakan.
Kemudian, seorang bangsawan tertentu memiliki gagasan yang mengejutkan.
“Aku tahu, bagaimana kalau kita sebar kabar angin bahwa gadis itulah si Rudeus?”
Jika Sauros bergerak, maka ada kemungkinan Rudeus juga mengikutinya.
Jika rumor ini benar, maka Rudeus si jenius itu akan menunjukkan batang hidungnya.

23
Kemungkinan besar, Sauros akan menyimpan Rudeus sebagai kartu asnya.
Dia akan menyembunyikan sosok Rudeus, sehingga jika dia sudah dewasa nanti, dia akan
muncul dengan kekuatan yang tidak ada tandingannya.
Ketika Rudeus muncul nanti, dia pasti akan menjadi pemimpin keluarga Notos, dan
mengalahkan siapapun yang terlalu takut untuk bertindak.
Dia lah sosok yang akan menghancurkan fraksi putri kedua dengan begitu telak.
Sylphy diduga sebagai antek yang mereka kirim untuk memantau keadaan fraksi putri kedua.
Jika ada rumor yang mengabarkan bahwa Sylphy adalah Rudeus, maka itu akan mengacaukan
rencana mereka.
Kalau ada beberapa pihak yang menentang keras rumor tersebut, mungkin mereka adalah
bagian dari antek-antek Sauros dan Philip.
Bangsawan lainnya pun menyatakan keprihatinan.
“Akankah kebohongan itu segera terungkap?”
“Mungkin akan lebih baik jika kita menyamarkan gendernya sebagai seorang pria. Bersiaplah
untuk menghindari pertanyaan tentang gadis itu sebisa mungkin.”
“Tapi bagaimana kalau dia benar-benar mata-mata yang mereka kirim untuk menyelidiki kita?”
“Bagaimana mungkin mereka mengirim bocah yang begitu mencolok dengan kemampuan
mantra tanpa suara sebagai seorang mata-mata!”
“Atau mungkin, mereka sengaja mengirimnya agar kita tidak menyia-nyiakan gadis ini.”
“Apapun itu, akan lebih mudah bila kita mengumbar rumor palsu untuk memancing mereka
keluar dari persembunyiannya.”
Satu per satu kecemasan itu lenyap,
Para bangsawan mulai berpikir bahwa, bahkan rencana tak berharga seperti ini adalah ide yang
baik.
“Memang, jika dia adalah seorang mata-mata, maka informasi palsu yang bocor akan
menyebabkan kegelisahan di kubu lawan. Dan jika mereka ternyata tidak berhubungan, maka
kita tetap diuntungkan dengan mendapat seorang Penyihir Pengawal yang kuat, padahal kita
tak melakukan apapun, ini seperti mendapat rejeki yang jatuh dari langit, sedangkan gadis itu
benar-benar jatuh dari langit saat pertama kali menginjakkan kaki di istana ini. Kalau pun
mereka coba mengirimkan mata-matanya pada kita, yang perlu kita lakukan hanyalah
memanfaatkan mata-mata tersebut untuk kepentingan kita sendiri.”
“Bukan hanya itu. Tinggi gadis itu hampir sama dengan sang putri. Kalau kita mendandaninya
dengan benar, maka kita bisa membuat putri palsu. Kalau tidak salah, kita punya benda sihir
untuk melakukan itu.”
“Oh, dengan wujudnya sebagai pria, orang-orang pasti tidak lagi mengenalinya. Jika ada antek-
antek Sauros yang mengawasi dia, mereka tidak akan berpikir bahwa dia sudah diangkat
menjadi pengawal putri.”
“Sudah kuduga, Lord memang cerdik!”
Lalu.

24
Munculah “Fitts”, sang Penyihir Pengawal Putri Kedua.
Dia adalah pria misterius dan jenius yang mampu menggunakan mantra tanpa suara.
Karena wajahnya selalu disembunyikan di balik kacamata hitam, tak seorang pun tahu
identitasnya yang sebenarnya.
Namanya adalah Fitts, yang terhubung erat dengan Fedoa. [5]
Ada juga beberapa orang yang menghubungkannya dengan si jenius yang pernah bekerja di
keluarga Boreas.
Namun, tak seorang pun tahu latar belakang mereka.
Dia tidak boleh banyak bicara.
Dandanannya harus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tak seorang pun mengira bahwa
dia adalah perempuan.
Maka, “pria” itupun lahir.
Sylphy tidak bisa menolak ini semua.
Dengan jaminan bahwa dia diperbolehkan mendapatkan informasi apapun tentang metastasis,
Sylphy diberikan hak khusus, namun dia juga tak punya pilihan lain.
Dia tak punya tempat pulang, tak tahu ke mana harus pergi, maka dia pun terpaksa menjadi
seorang “Fitts”.
Dia hanyalah bidak percaturan politik.
Apapun itu……..
Sylphy menjadi “Fitts”, sang pengawal Ariel. ---Fakta Tambahan---
Ada beberapa penyebab memutihnya rambut Sylphy, yaitu : efek transisi metastasis, kehabisan
Mana, dan efek sindrom Marie Antoinette. [6]

25
Bab 3
Tuan Putri, Ksatria, dan Penyihir

Bagian 1
Kehidupan Sylphy berubah seketika.
Dari seorang gadis kampung biasa, menjadi seorang Pengawal Kerajaan.
Tugas pertama adalah memeriksa lemari pakaian barunya.
Dari Penyihir Pengawal yang sudah meninggal, dia diwarisi jubah, sepatu bot, dan sarung
tangan.
Dia mendapatkan “Sepatu Badai”, yaitu benda sihir yang bisa membuat pemakainya berlari
beberapa kali lebih cepat daripada biasanya.
“Jubah Penghangat Konstan”, yaitu jubah yang bisa menjaga suhu tubuh tetap hangat, sehingga
tidak mudah sakit di musim dingin.
“Sarung Tangan Super”, yaitu sarung tangan yang memiliki kemampuan untuk mengurangi
separuh dari dampak serangan pada telapak tanganmu.
Semuanya adalah “Benda Sihir”.
Suatu pakaian baru dipesankan secara khusus untuk Sylphy.
“Pakaian Dalam dari Ulat Penghasil Benang Baja”.
Itu adalah daleman terbuat dari serat yang tahan terhadap sayatan pedang sekalipun, namun itu
tidak mampu menahan serangan Swordmen dengan skill Dewa Pedang. Daleman itu
dimaksudkan untuk menahan serangan seperti lemparan belati.
Selain itu, ada juga peralatan sihir yang bisa berubah warna dan mengarahkanmu pada orang
tertentu, ketika bahaya akan mendekat.
Alat sihir itu disebut, “Kacamata Hitam Penyelamat”.
Seraya menyembunyikan wajahmu, kacamata itu juga bisa mengantisipasi bahaya yang
mendekat pada sang putri.
Itu semua adalah satu set benda sihir yang paling langka.
Jika seorang petualang mengetahuinya, dia pasti akan iri dan berusaha untuk mengambilnya.
Ada juga suatu tongkat yang hendak diberikan pada Sylphy, tetapi dia menolaknya.
Dia lebih memilih tongkat sihir pemula yang pernah diberikan Rudeus.
Itu adalah satu-satunya miliknya yang paling berharga.
Dia pun tidak ingin berpisah dari tongkat itu.
Bagaimanapun juga, itu adalah tongkat yang membantunya menumbangkan Terminate Boar
dengan sekali serang.
Tak ada seorang pun yang mempermasalahkannya.

26
Bahkan kebiasaan makannya telah berubah drastis.
Di Desa Buina, makanan pokoknya adalah sesuatu yang mirip seperti roti tawar berkerak coklat
dan sup sayuran.
Dan hidangan utamanya adalah kelinci atau burung hasil buruan ayahnya.
Jenis makanan seperti itulah yang Sylphy tahu.
Tapi meskipun Sylphy berasal dari keluarga miskin di Desa Buina, karena desa itu termasuk
wilayah Kerajaan Asura yang makmur, maka tidak pernah ada kelaparan yang
mengkhawatirkan.
Tapi sekarang, makanannya telah berubah menjadi hidangan mewah untuk pejabat istana
Asura!
Sup kental yang kaya rasa disajikan bersama roti tawar yang empuk.
Ada juga daging dan ikan bertaburan rempah yang dimasak dalam waktu yang begitu lama.
Salad yang terbuat dari sayuran mentah segar, dan semua itu disempurnakan dengan hidangan
penutup.
Itu semua terlalu mewah untuk Sylphy yang sebelumnya hanyalah gadis kampung biasa.
Tentu saja itu merupakan hidangan yang teramat mewah, meskipun dia belum terbiasa dengan
semua kemewahan itu, pekerjaannya yang berat sebagai pengawal putri membuatnya harus
menghabiskan seluruh makanan tersebut. Ia pun eneg setelah melihat seberapa banyak
makanan yang dihabiskan oleh para bangsawan tingkat atas negeri ini.
Hal yang sama dialami oleh Luke, yang juga merupakan pengawal putri, namun tingkatnya
lebih rendah.
Namun, perbedaan kualitas makanan di sini dibandingkan dengan Desa Buina bagaikan bumi
dan langit.
Bagi Sylphy, sehari-hari tinggal di istana bagaikan hidup dalam mimpi.
Satu-satunya hal yang dia sayangkan adalah kurangnya waktu pribadi.
Namun, dia terus memperkuat tubuhnya, dan berusaha mencari waktu untuk berlatih sihir.
Tentu saja, ia prihatin dengan apa yang terjadi pada Rudeus dan Desa Buina.
Meskipun informasi sedang dikumpulkan, Lord feodal James Boreas Greyrat telah melarikan
diri agar tidak dihukum mati, karena perkembangan upaya pencarian korban bencana
metastasis hampir tidak ada kemajuan sama sekali.
Namun, Menteri Darius membuat pergerakan dengan membantu seseorang bernama Alphonse,
yang kebetulan pernah menjabat sebagai pelayannya Sauros. Mereka mendirikan kamp-kamp
pengungsi. Akan tetapi, pengungsian itu pun terkesan begitu suram.
Sylphy bersikeras bahwa dia mau pergi untuk melihatnya, bahkan jika perlu, dia akan pergi ke
sana dengan berjalan kaki, namun dia tidak pernah mendapatkan ijin.
Orang-orang hanya menyuruhnya untuk menunggu, sembari melaksanakan tugasnya sebagai
pengawal kerajaan dengan benar.
Sylphy pun hanya bisa menuruti mereka.
Pada awalnya, dia melakukan banyak kesalahan.

27
Terutama ketika muncul di depan publik.
Tidak peduli berapa banyak pelajaran tentang etiket yang dia dapatkan, dia masih saja
melakukan kesalahan ketika mempraktekkannya.
Cara makannya masih buruk, ucapan salamnya ketika bertemu orang di lorong masih buruk,
dan tingkahnya di upacara juga masih buruk.
Kesalahan-kesalahan tersebut menjadi sasaran cemoohan dan hujatan terhadap putri kedua.
“Katanya sih anak jenius, tapi kejeniusannya sama sekali tidak berdampak pada tingkah
lakunya.”
Meskipun mereka tidak menyatakannya secara terang-terangan, bisikan-bisikan penuh
cemoohan masih bisa terdengar.
Sylphy jadi ingat saat-saat dia pernah dibully oleh anak-anak desa.
Ini hampir membuat kakinya gemetar ketakutan.
Namun, dia tidak akan meringkuk ketakutan lagi seperti dulu.
Karena semua cemoohan itu tidak ditujukan pada Sylphy saja.
Itu juga ditujukan pada Rudeus.
Bagi Sylphy, itu bukanlah hal yang bisa dia tahan.
Jika Rudeus, jika Rudeus berada di situasi ini, mungkin dia akan tetap bertahan tak peduli
sekeras apapun cemoohan itu.
Jika Rudeus bisa melakukannya, dia juga harus bisa karena Sylphy selalu ingin berdiri setara
dengan Rudeus.
Sembari memikirkan itu, semangat membara mulai menghangatkan dada Sylphy.
Setelah itu, dia memastikan dirinya sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan serupa, dan dia
pun bergerak dengan penuh hati-hati.
Dia mencaritahu hal-hal yang belum dia kuasai, kemudian mempelajarinya, lantas
mempraktekkannya lagi dan lagi.
Hal pertama yang harus diubah adalah perkataan 'Boku' [7] ketika menyebut diri sendiri, dia
pun sebisa mungkin meniru Rudeus untuk bertingkah layaknya pria tulen.
Sylphy juga banyak belajar dari Luke.
Dia adalah pujaan para wanita, dan dia selalu menganggap dirinya sendiri lebih baik daripada
orang lain.
Sylphy mengamati semua gerak-gerik Luke yang bisa membuat cewek klepek-klepek, dan
prinsipnya saat ini adalah, "menganalisis cowok macam apa yang disukai para gadis".
Setelah mengamati secara keseluruhan, akhirnya Sylphy tahu beberapa poin penting pada diri
Luke.
Dia punya semacam skill khusus.
Skill khusus itu adalah caranya berbicara dengan para gadis.
Luke telah melihat keputusasaan yang melanda Sylphy.

28
Melihat kesungguhan usaha, itu adalah suatu hal yang jarang terjadi pada wanita bangsawan.
Gadis itu selalu fokus untuk mencapai sesuatu, dan berusaha keras melampaui suatu hal yang
ingin dia raih.
Bagi Luke, melihat Sylphy yang terus berusaha keras setiap harinya, membuat dia merasa ingin
untuk membantu.
Diam-diam, Luke melengkapi beberapa hal yang dia tahu namun gadis itu tidak pahami, dan
secara diam-diam pula dia mengajarinya. Luke telah mendukungnya dari balik layar bagaikan
bayangan.
Hanya suatu bayangan saja.
Karena di sini, Luke populer bukannya tanpa sebab.
Dan Sylphy tahu betul akan hal itu.
Namun, Sylphy tidak pernah mencintai Luke.
Dalam hatinya, tidak ada ruang untuk lelaki selain Rudeus.
Dan Luke tampaknya juga tak tertarik pada karakter khusus bangsa Elf Bertelinga Panjang,
yaitu dadanya yang seperti papan cucian.
Malahan, persahabatan yang aneh mulai tumbuh di antara mereka berdua.
Luke sendiri memiliki beberapa teman.
Dia lahir di keluarga Notos, dan segera mengabdi pada Fraksi Putri Kedua. Sejak kecil dia
mengabdi pada putri, walaupun setengah dipaksa. Setelah cukup dewasa, dia diberikan mandat
berupa posisi Ksatria Pengawal, dan setiap hari dia habiskan dengan berlatih untuk memenuhi
tugasnya itu.
Tak ada seorang pun yang dianggapnya setara. Dia hanya punya orang-orang yang dikagumi
karena kemampuannya lebih hebat, namun selebihnya hanyalah orang-orang lemah yang dia
pandang rendah.
Ini bahkan terjadi pada mantan Penyihir Pengawal Derrick. Meskipun usia dan pengalaman
mereka terpaut cukup jauh, tidaklah mudah bagi Luke untuk mengakui bahwa mereka setara.
Hanyalah Sylphy yang membuatnya mengakui kesetaraan.
Mungkin baginya, hanyalah Sylphy yang pantas disebut teman.
Bagian 2
Sembari berteman akrab dengan Luke secara diam-diam, Sylphy dan Ariel juga terus
memperdalam ikatan persahabatan mereka.
Namun, awalnya tidaklah tanpa hambatan.
Awalnya, Ariel sangatlah sadis.
Dia adalah seorang gadis yang merasakan kegembiraan saat menyiksa orang lain.
Mungkin penyebab kelainan mental ini adalah pengalaman buruk bahwa dia pernah hampir
dibunuh. Sehingga dia merasakan kepuasan tersendiri saat membalas kejahatan orang lain.
Pada awalnya, Ariel hanya melakukan hal-hal sepele, seperti menyuruh para Maid untuk
bersih-bersih. Tapi lama-kelamaan, permintaannya mulai nyeleneh, seperti menyuruh Maid

29
bersih-bersih tanpa mengenakan busana, atau memukuli seorang bocah pesuruh bersama
penjaga lainnya.
Kau boleh bilang bahwa kegemaran putri yang satu ini adalah: “membully yang lemah”.
Tentu saja, orang-orang berusaha menyembunyikan kecenderungannya yang menyimpang itu,
namun itu sudah menjadi rahasia umum.
Pada awalnya, Ariel hanya menyiksa orang-orang lemah, namun lambat-laun dia kehilangan
minat pada orang lemah, lantas dia pun mulai mencari “Orang Kuat”.
Dia ingin “Orang Kuat” itu bersujud dan tunduk kepada otoritas dan posisinya.
Itulah yang membuatnya terpuaskan.
Luke bukanlah orang kuat baginya.
Dia pun tidak pernah menunjukkan kekuatannya pada Ariel.
Itulah yang menyebabkan Luke tidak pernah tertarik pada Ariel.
Ada juga pendahulunya Sylphy, yaitu seorang Penyihir Pengawal bernama Derrick.
Dia pun tak pernah menunjukkan kekuatannya yang sebenarnya pada Ariel.
Yang dia tunjukkan hanyalah ketaatan.
Pria manapun yang tidak menunjukkan kekuatan mental dan jiwa pemberontak, tidak akan
menarik minat Ariel.
Kemungkinan besar, mereka mampu menyelesaikan tugas sebagai penjaga Ariel karena tidak
satupun dari mereka membuat sang tuan putri tertarik.
Lalu, bagaimana dengan Sylphy?
Dia menumbangkan Terminate Boar hanya dengan sekali serang dengan menggunakan mantra
tanpa suara. Meskipun berada dalam lingkungan yang benar-benar berbeda dari kehidupannya
sebelumnya, dia masihlah menunjukkan semangat juang untuk mempelajari hal-hal yang aneh
baginya… bukankah itu menakjubkan?
'Lezat.'
Meskipun dia terampil dalam sihir,
Meskipun dia masih muda,
Meskipun rambutnya putih,
Meskipun dia memiliki telinga panjang,
Meskipun dia rajin,
Meskipun dia sudah punya pria yang dicintai.
Semua itu sesuai dengan selera Ariel.
Pada awalnya, Ariel masih menahan ‘rasa’ padanya.
Itu karena Sylphy telah menyelamatkan hidupnya.
Ariel berutang nyawa pada Sylphy.

30
Dia masih ingat betul rasa takut akibat munculnya Terminate Boar secara tiba-tiba di
hadapannya.
Jika bukan karena Derrick yang mengorbankan tubuhnya, kepala Ariel mungkin sudah
meledak dan mencecerkan otaknya kemana-mana.
Jika Luke tidak melindunginya, perut dan dada Ariel mungkin sudah terkoyak.
Luke ataupun sang putri pasti sudah tidak di sini jika bukan karena pertolongan Sylphy.
Terminate Boar berbeda dari Goblin.
Makhluk itu tidak bernafsu terhadap wanita, dan tidak berniat menganiayanya.
Yang ada di kepala mereka hanyalah merobek tubuh lawan ataupun memakannya.
Nyawa Ariel telah terselamatkan, dan Sylphy berhak menerima imbalan yang layak dari pihak
istana.
Namun, pemikiran seperti itu perlahan-lahan memudar.
Kini Sylphy bisa makan hidangan lezat setiap hari.
Kini Sylphy mendapatkan tempat tinggal yang mewah, meskipun harus bekerja keras setiap
hari.
Untuk pertama kalinya, Ariel mengucapkan terimakasih pada Sylphy sebelum memakan
hidangan lezat tersebut.
Bisa terlihat kegembiraan penuh kejahatan pada mata sang putri.
Tentu saja, Sylphy adalah Sylphy, dia lebih mengkhawatirkan keluarganya dan Rudeus
daripada dirinya sendiri.
Tapi, pada saat yang sama, Ariel juga tahu bahwa saat ini Sylphy berada dalam naungannya.
Jadi, sedikit tabiat seperti itu tercampur dalam kehidupan sehari-harinya.
Melihat sikap seperti itu, Ariel mempertimbangkan lagi tindakannya.
(Tidak masalah, kan?)
(Aku tidak perlu menahannya lagi, kan?)
Kesalahpahaman itu sempat membuat Ariel berpikir untuk melancarkan serangan yang brutal.
Pada malam tertentu, Ariel pergi ke kamar Sylphy, sembari membawa Dildo Resmi Kerajaan
Asura, kemudian dia pun menyerangnya!
Itu adalah malam penuh adegan sensor!
Bagaimanapun juga, tidak ada seorang pun berani menentang sang putri yang telah menentukan
pasangannya!
Maka, kebijakan Sylphy pun berada dalam posisi genting.
Bertentangan dengan harapan sang putri, Sylphy pun melawan.
Dengan mata semerah darah, ia langsung menerjang Ariel dan melawan.
Dalam keadaan setengah bingung, dia membalas.

31
Sylphy membuang jauh-jauh semua etiket dan tata krama yang telah dia pelajari sampai detik
itu.
Sylphy tak pernah punya perasaan hormat yang mendalam terhadap keluarga kerajaan.
Lilia pernah sesekali menceritakan bahwa dia melakukan ‘pekerjaan malam’ di istana ...
Sylphy menganggap apa yang dilakukan putri saat itu adalah upaya pemerkosaan.
Tentu saja, ia masih menaruh hormat pada Ariel.
Tapi tidak untuk yang satu ini,
Sylphy dengan sihirnya yang kuat telah melukai Ariel, bahkan hampir membunuhnya.
Jika pada waktu itu, Sylphy tidak bisa menggunakan sihir penyembuhan, akan terjadi masalah
serius.
Sebenarnya, perlawanannya pun sudah termasuk masalah besar.
Luke, yang mendengar jeritan Sylphy bergegas ke kamar.
Dan di sana ia melihat adegan, seorang Ariel yang babak belur, dan Sylphy yang memberikan
sihir penyembuhan padanya.
Ariel, sang putri kedua yang Luke bersumpah untuk melindunginya selamanya, kini hampir
tewas.
Namun Luke juga menyadari bahwa sesekali kebiasaan buruk Ariel muncul tanpa bisa dicegah.
Dan pada saat yang sama, dia juga berpikir bahwa ada yang aneh pada pemandangan ini.
Tidak mungkin Luke terus-terusan menutupi kebiasaan buruk Ariel.
Namun kalaupun Ariel memberikan perintahnya sekarang, dia tak akan segan memenggal
kepala Sylphy sekalipun.
Dia sangat mengerti akan hal itu.
Luke terkejut.
Apakah dia tega membunuh satu-satunya orang yang sudah dianggapnya teman, atau apakah
ia akan membela teman barunya itu yang tidak jelas darimana asalnya?
Untuk beberapa saat, Luke tenggelam dalam kebingungan yang tak berujung.
“Aku tak pernah menyangka, bahwa tersiksa ternyata senikmat ini ...”
Tampaknya Ariel baru saja menyatakan kecenderungan lain yang juga menyimpang.
Setiap bangsawan Asura memiliki fetish yang aneh-aneh.
Masoksisme tidak terkecuali.
Oleh karena itu, mereka hanya menganggap insiden ini sebagai 'permainan' belaka.
“Seorang pembunuh bernama Sylphy menyerang korban, yaitu Ariel”, itulah satu-satunya
kalimat yang pantas menjadi judul surat kabar bila kasus ini muncul ke permukaan.
Namun itu tak pernah terjadi, dan Ariel pun tak pernah melancarkan aksinya yang kedua
terhadap Sylphy.
Setelah kejadian itu, normal saja bila Sylphy menjauhi Ariel.

32
Tapi anehnya, setelah kejadian mengerikan itu, Sylphy malah semakin percaya pada Ariel.
Sylphy adalah gadis yang selalu dijauhi teman-teman seumurannya, dan dia hanya punya
seorang teman spesial bernama Rudeus.
Sylphy masihlah sangat muda, dan kini dia harus menjalani peran baru sebagai seorang lelaki.
Dia tak pernah tahu bagaimana caranya menjadi pria yang baik. Dia tidak begitu peka terhadap
bahaya, dan tidak pernah berhubungan dekat dengan orang lain.
Mungkin saja dia merasa kasihan pada Ariel yang malah merasa bahagia setelah dia hajar
sampai hampir tewas. Sylphy pun menganggap Ariel sebagai putri yang bijak karena tidak
menghukumnya walaupun dia telah melakukan hal yang berbahaya padanya.
Meskipun alasannya gak jelas, benang persahabatan terikat semakin erat antara Ariel dan
Sylphy.
Setelah itu, sedikit demi sedikit, Sylphy dan Ariel mulai memperdalam persahabatan mereka.
Bagian 3
Satu tahun telah berlalu semenjak terjadinya insiden metastasis, dan berbagai keadaan akan
berubah dengan sendirinya.
Ah tidak…. keadaan memang sudah berubah.
Setelah begitu lama insiden itu berlalu, Sylphy masihlah tidak mengerti apa yang telah terjadi.
Inilah permulaan dari perkataan Lord Liston yang tak masuk akal.
Dia memanfaatkan situasi ini dengan mengumbar tuduhan tak berdasar bahwa insiden tersebut
adalah ulah pangeran pertama.
Setidaknya, dia berlogika bahwa jika tiba-tiba ada monster yang muncul di dalam istana,
bukankah berarti ada seseorang yang memanggilnya?
Dengan pemikiran seperti itu, dia menyalahkan pihak lain atas terjadinya bencana tersebut.
Bahkan, dia mengarang skenario untuk menyalahkan orang yang tak berdosa.
Namun, setelah dilakukan kajian yang mendalam, munculah fakta bahwa insiden itu adalah
murni bencana alam, sehingga orang-orang tahu bahwa Liston asal tuduh. Sejak itulah, keadaan
berubah secara drastis.
Mereka pun menghujat orang yang memanfaatkan bencana ini untuk menjatuhkan suatu pihak
tertentu.
Memang seperti itulah tabiat para bangsawan, mereka melakukan apapun untuk menjatuhkan
lawan politiknya.
Namun, Lord Liston kehilangan kesempatannya.
Orang-orang percaya bahwa insiden itu adalah murni bencana alam, dan histeria ini
dimanfaatkan oleh pihak lainnya untuk menyerang balik Liston.
Munculah suatu kesempatan baru.
Yang pertama bertindak adalah fraksi pangeran, Mentri Tinggi Darius mengecam keras
tuduhan Lord Liston pada saat yang tepat.
Sayangnya, otoritas Lord Liston menurun drastis karena sebagian besar wilayahnya [8] lenyap
oleh bencana metastasis, lantas dia pun turun drajad menjadi bangsawan kelas dua.

33
Masalahnya, Liston adalah salah satu pendukung fraksi putri kedua, dan dengan kalahnya
Liston, fraksi putri kedua yang memang sudah lemah, mendapat serangan yang lebih gencar.
Menteri Tinggi Darius sengaja menjatuhkan bangsawan-bangsawan yang mendukung fraksi
Ariel. Dengan kata lain, dia menggerogoti kekuatan lawan politiknya sedikit demi sedikit.
Dalam perkembangan percaturan politik, para bangsawan yang berpengaruh telah kehilangan
kekuatannya, atau malah mengkhianati sang putri dengan membelot ke fraksi lain, itulah yang
menyebabkan runtuhnya fraksi putri Ariel.
Dengan hilangnya dukungan-dukungan yang kuat, maka peluang sang putri untuk
mendapatkan mahkota semakin tipis.
Namun, karisma Ariel sangatlah tinggi.
Popularitasnya di kalangan masyarakat juga tinggi. Jika dia dibiarkan hidup, maka lawan
politiknya pastilah akan mendapat masalah suatu hari nanti.
Darius menyarankan Pangeran Pertama untuk menghabisi nyawa Putri Kedua, mereka pun
telah mengirim seorang pembunuh untuk mengakhiri hidup Ariel.
Para bangsawan berpengaruh telah ditekan, sehingga tidak ada lagi pasukan yang akan
melindunginya.
Kakak yang berniat membunuh adiknya sendiri. Seperti itulah parahnya persaingan politik di
kalangan para bangsawan.
Untuk mendapatkan tahta Kerajaan Asura, dia harus memenangkan perlombaan yang bertajuk
perebutan kekuasaan.
Bahkan raja yang sedang berkuasa pun sudah sering menyinggung pewarisan tahta, dan itu
membuat peta persaingan politik semakin memanas.
Fraksi putri tidak memiliki pertahanan yang kuat.
Dia pun tidak bisa tinggal diam setelah nyawanya diancam oleh seorang pembunuh utusan
kakaknya sendiri.
Kehidupan Ariel sekarang dalam situasi genting.
Tapi, upaya pembunuhan itu bisa dibatalkan oleh tangan Sylphy.
Dia berhasil menggagalkan pembunuhan berencana tersebut.
Itu adalah pertarungan yang cukup sulit.
Kalau dia tidak pernah diajari sihir oleh Rudeus, mungkin dia tidak akan pernah menemukan
cara untuk mengalahkan seorang pembunuh profesional.
Sylphy menggunakan gerakan berkecepatan tinggi melalui gelombang kejut, dengan mantra
tanpa suara yang dikombinasikan dengan elemen lain.
Sylphy mempelajari itu setelah mengamati pergerakan Rudeus dari dekat, dan dia pun sering
bertanya pada Rudeus bagaimana dia melakukannya.
Rudeus menjelaskan berbagai macam teori di balik sihirnya, dan itulah yang ditiru oleh Sylphy.
Untungnya, sang musuh meremehkannya karena dia masih terlihat seperti bocah.
Andaikan saja itu tak terjadi, Sylphy pasti sudah meregang nyawa.

34
Namun, akhirnya Sylphy berhasil selamat.
Karena lawannya menggunakan racun, Sylphy sempat sekarat selama 3 hari, dan untungnya
dia bisa selamat tanpa menderita efek samping apapun setelahnya.
Akibatnya, nama “Fitts” yang merupakan nama samaran Sylphy, kini dikenal di seluruh sudut
istana kerajaan.
Rumor tentang anak jenius palsu sudah tidak lagi terdengar, karena Sylphy sudah membuktikan
semuanya dengan prestasinya.
Sejak dahulu kala, posisi Ksatria Pengawal dan Penyihir Pengawal telah menjadi tradisi
keluarga kerajaan, dan diwariskan secara turun-temurun. Posisi ini biasanya diisi oleh anak-
anak bangsawan yang kuat sebagai bentuk pengabdian.
Ketika seorang pembunuh dikirim, mereka mati dengan berani untuk melindungi tuan mereka.
Orang tua mereka begitu sedih atas kepergian anak-anak kebanggaannya.
Keluarga kerajaan juga turut berduka cita dengan mengirimkan medali kehormatan sebagai
balasan untuk keluarga yang ditinggalkan, dan dengan cara ini, ikatan kebangsawanan mereka
dengan pihak istana semakin diperdalam.
Agaknya ini ironis…. karena nyawa anak-anak mereka hanyalah digunakan sebagai sarana
untuk mempertinggi status kebangsawanan keluarganya.
Kau bisa menyebutnya bidak yang dikorbankan untuk kehormatan keluarga.
Namun Sylphy sangat berbeda.
Meskipun pengalaman bertarung dia sangat kurang, dia telah menjadi seorang penyhir yang
berbakat.
Mendengar bahwa upaya pembunuhan itu gagal, Darius pun semakin memutar otak.
Bagaimanapun juga, dia telah mengirim pembunuh nomor satu untuk misi perebutan
kekuasaan ini.
Fraksi pangeran pertama menjadi lebih hati-hati.
Dan kelompok Ariel mulai ditakuti lagi.
Mereka pun berpikir bahwa cepat atau lambat sang putri akan terbunuh jika tetap tinggal di
istana.
Hanya ada beberapa sekutu yang tersisa.
Hanya ada beberapa pengawal yang tersisa, dan hanya satu bangsawan yang berpengaruh.
Seorang pembunuh berani muncul terang-terangan di ruang keluarga kerajaan, namun tak
seorang pun bisa dituduh sebagai pengirimnya.
Insiden ini menjadi masalah yang tidak lagi dipertanyakan. Seakan-akan semua orang sudah
pasrah pada nyawa sang putri.
Bangsawan terkemuka pendukung Fraksi Ariel, yaitu Philemon Notos Greyrat, menyarankan
sesuatu untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kumohon kaburlah dari istana, Ariel-sama. Hanya kematian yang menantimu di sini.”
“Aku harus kabur dari rumahku sendiri katamu?”

35
“Aku berteman baik dengan Darius, maka aku akan berpura-pura membelot ke fraksi pangeran
pertama, kemudian akan kulemahkan dia dari dalam. Ariel-sama, Anda harus mengumpulkan
kekuatan di luar negeri, menciptakan aliansi baru, kemudian kembalilah ke istana ketika ada
kesempatan bagus, dan saat itu pun aku siap beraksi untuk kembali membelamu.”
Philemon adalah orang yang pintar.
Dia sangat diuntungkan jika Ariel berhasil naik tahta.
Jika ia berpura-pura memihak Darius, keluarga Notos tidak akan jatuh meskipun Ariel berhasil
terbunuh, itu berarti dia telah menyusun suatu rencana yang menguntungkan keluarganya, tak
peduli siapapun yang memenangkan kekuasaan.
Mengikuti nasihat itu, sang putri diungsikan ke luar negeri.
Di sana, dia akan mengumpulkan kekuatan sembari mengulur waktu.
Ariel tidak tahu hal-hal seperti itu.
Tapi, jelas dia akan terbunuh jika terus berada di istana.
Ada banyak tempat di mana dia bisa pergi belajar di luar negeri.
Ada beberapa negara besar yang bisa masuk pilihan, seperti Kerajaan Raja Naga dan Daratan
Suci Milis..
Namun, Ariel memilih utara.
Kota Sihir Sharia, yang terletak pada Kerajaan Ranoa adalah tujuannya.
Di sana ada Akademi Sihir yang begitu dibanggakan oleh Tiga Serangkai Sihir.
Di negara lain, jumlah sekutu yang akan berpihak padanya tidaklah begitu banyak, padahal dia
harus menyusun kekuatan untuk menyerang balik kerajaan sebesar Asura.
Tak seorang pun cukup bodoh untuk menentang suatu kerajaan yang sudah terkenal akan
kemakmurannya.
Namun, berbagai ras dari seluruh belahan dunia berkumpul di Akademi Sihir untuk belajar
sihir, jika Ariel berhasil menyatukan mereka untuk menjadi sekutunya, maka itu akan menjadi
pijakan untuk restorasi putri kedua.
Ariel belum menyerah.
Ariel masih hidup.
Dan jalan untuk menjadi raja masih terbuka.
Dia bukanlah bangsawan sembarangan.
Dia lahir dari keluarga inti Kerajaan Asura, dan dia mengerti untuk apa dia dilahirkan.
“Sylphy, aku minta maaf.”
Ariel menyadari bahwa Sylphy tidak lagi punya kewajiban untuk menemaninya di luar negeri.
Dia sudah percaya sepenuhnya pada Sylphy.
Sudah terdengar kabar bahwa seorang bernama Paul sedang berusaha mencari korban-korban
bencana metastasis, dan dia tergabung dalam suatu grup pencari wilayah Fedoa. Dia kehilangan
keluarganya, termasuk seorang bocah lelaki bernama Rudeus.

36
Atas fakta tersebut, maka benarlah semua keterangan yang pernah disampaikan oleh Sylphy.
Sauros pun sudah ditemukan, lantas dia dieksekusi atas alasan tidak bertanggung jawab pada
bencana yang terjadi di tanahnya. Philemon dan fraksi putri kedua yang masih tersisa adalah
dalang di balik tereksekusinya Sauros. Sehingga, dugaan bahwa Sauros adalah pengirim
Sylphy untuk memata-matai putri kedua, telah lenyap. Meskipun dugaan itu benar, toh Sauros
juga sudah mati, jadi semuanya sudah beres.
Namun sampai saat ini, keberadaan Philip dan Rudeus tidak diketahui.
Sebelum Sauros dieksekusi, dia termasuk sebagai salah seorang korban bencana metastasis,
dan dalam kondisi seperti itu, rasa-rasanya tidak mungkin dia mengendalikan Sylphy sebagai
mata-mata, karena dia sudah kehilangan semua kekuasaan dan hartanya. Sehingga, Sylphy pun
dinyatakan tak bersalah.
Dia hanyalah salah satu korban bencana metastasis, tidak lebih.
“... Ternyata semuanya berakhir seperti ini, maka kewajibanku sekarang adalah
melepaskanmu. Namun, kalau aku boleh mengajukan suatu permintaan yang egois, aku akan
berkata : ‘Kumohon lindungilah aku, sekarang tak ada seorang pun yang bisa kuandalkan selain
dirimu’”. Kekuatan putri kedua sudah jauh berkurang, sebenarnya dia sudah tak punya hak
memiliki Sylphy.
“Tapi, pedangku tidaklah setajam itu [9]. Lagipula, belum tentu aku bisa melindungi Ariel-sama
sendirian.” Ucap Luke.
Ariel dan Luke, menundukkan kepala mereka pada Sylphy, yang status sosialnya jauh lebih
rendah daripada mereka berdua.
Tujuan Sylphy sampai saat itu pun belum berubah, yaitu mencari keluarganya dan Rudeus.
Namun, dalam setahun terakhir ini, Sylphy mulai menganggap mereka sebagai teman akrab.
Dia berteman dengan seorang putri mesum maso dan pria playboy yang gemar mengoleksi
cewek. Tapi dia tidak pernah mempermasalahkan itu.
Sylphy merasa bahwa 'seorang teman adalah teman', tak peduli seberapa aneh kebiasaan
mereka.
Sylphy pun tak pernah punya teman semasa hidupnya. Jumlah teman yang diperolehnya sampai
saat ini bisa dihitung dengan jari tangan.
“Aku mengerti. Aku akan terus melindungi Ariel-sama.”
Sylphy, pada saat itu, mungkin menjadi pengawal putri dalam makna sebenar-benarnya. Dia
bukanlah anak bangsawan yang sengaja ditunjuk mengawal putri, kemudian mati untuk
meninggikan status kebangsawanan keluarganya. Dia hanyalah gadis kampung jatuh dari
langit, yang sekarang ingin melindungi sang putri tanpa maksud apapun.
Bagian 4
Mereka telah meninggalkan Kerajaan Asura dengan alasan belajar di luar negeri.
Selain menghindari para pembunuh, tujuan mereka adalah meninggalkan segala urusan istana
untuk melarikan diri sesegera mungkin.
Meskipun begitu, fakta tersebut tidak sepenuhnya benar.

37
Tak pelak, pangeran pertama telah mengirimkan kelompok pengejaran untuk membuntuti
mereka.
Dia menyadari bahayanya risiko jika Ariel dibiarkan hidup.
Karismanya memungkinkan dia untuk mendapatkan dukungan dari Guild Sihir.
Selain itu, ada juga anak-anak bangsawan Asura lainnya yang juga belajar di akademi sihir.
Beberapa bangsawan yang tidak sanggup mengemban tugas sebagai generasi berikutnya, atau
para bangsawan yang mudah terpengaruhi, bisa saja diberikan posisi kepala keluarga oleh
Ariel. Itu semua memungkinkan jika mereka membantu tuan putri untuk mencapai tujuannya.
Selain itu, ada juga banyak bangsawan dan keluarga kerajaan dari berbagai negara dan ras.
Jika Ariel, yang memiliki kharisma sangat tinggi, kembali ke Asura setelah mendapatkan
sekutu yang kuat dari negara-negara lain ......... maka posisi pangeran pertama akan kembali
tersudut.
Fraksi pangeran pertama pun mulai berpikir untuk melancarkan serangan besar-besaran.
Pengejaran fraksi putri kedua terus berlanjut, meskipun telah melewati perbatasan Kerajaan
Asura.
Ada 15 bangsawan yang mengikuti putri ke luar negeri. Dan setiap kali mereka sendirian,
nyawanya pun melayang oleh serangan mendadak.
Mereka sudah mempersiapkan serangan kejutan besar-besaran di Rahang Atas Naga Merah.
Sekitar sepuluh Swordsmen, seorang Penyihir untuk dukungan, dan juga Penyembuh... mereka
semua menunggu di sana untuk melancarkan serangan besar-besaran.
Serangan-serangan mendadak sebelumnya hanyalah persiapan untuk serangan besar ini.
Mereka yakin akan menuntaskan misinya kali ini… namun sayang, semuanya dibantai oleh
seorang Penyihir Pengawal yang bernama Sylphy.
Teknik tempur berdasarkan mantra tanpa suara yang Rudeus ajarkan sangatlah efektif di sini.
Meskipun umumnya seorang penyihir tidak menyerang secara fisik, namun Sylphy tidak
pernah lalai memperkuat tubuhnya.
Dan dia bahkan telah belajar bagaimana cara mengayunkan pedang yang baik dari Luke, dan
Luke pun bersedia meluangkan waktu untuk mengajar.
Meskipun hanya bisa meluapkan lapisan tipis, namun tubuhnya sudah terbungkus oleh
“semangat tempur”. [10]
Semua serangan itu berhenti ketika kelompok Ariel telah menyeberangi Rahang Atas Naga
Merah.
Jumlah pengawal Ariel habis, dan hanya tersisa dua orang selain Sylphy dan Luke.
Fraksi pangeran pertama tidak memiliki keberanian untuk mengirim pembunuh ke negara lain,
di mana mereka tidak bisa mengawasi pergerakannya.
Serangan besar-besaran itu telah gagal, dan mereka pun tidak yakin bisa membunuh musuh
yang tidak bisa mereka habisi di perbatasan. Setelah Ariel melewati perbatasan Asura, maka
peluang berhasilnya semakin tipis.
Ini adalah kesalahan fraksi pangeran pertama.

38
Jika serangan itu diulang dua atau tiga kali lagi, kemungkinan terbunuhnya Ariel mungkin
semakin tinggi.
Para pengawal Ariel rela menyerahkan nyawa untuk tuannya, itulah yang membuat misi ini
semakin sulit. Jika mereka tidak bersedia berkorban, maka belum tentu Sylphy bisa menangani
semuanya.
Namun, tidak diragukan lagi bahwa gagalnya rencana pangeran pertama karena betapa
hebatnya seorang gadis kampung bernama Sylphy yang kini telah menjadi pengawal unggulan.
Setelah halangan itu, akhirnya mereka sampai di Kerajaan Ranoa.
Kelima orang itu belum terbiasa bepergian ke luar negeri.
Hanya ada 2 pengawal yang bertahan hidup.
Elmore Bluewolf.
Kleene Elrond.
Keduanya adalah wanita muda.
Para pengawal senior yang sering melakukan perjalanan, sudah tewas semuanya.
Mereka mengalami kesulitian seperti: persiapan yang kurang matang, penundaan waktu
perjalanan, dan masalah arah mata angin.
Ancaman dari kelompok pembunuh, dan warga setempat yang kurang ramah, menjadi masalah
serius yang bisa menghambat perjalanan mereka kapanpun. Bahkan beberapa kali bisa
membuat mereka celaka.
Bagi para monster dan bandit, mungkin mereka terlihat seperti sepotong daging berjalan yang
siap disantap kapanpun.
Sepanjang jalan mereka diserang berkali-kali.
Namun setiap serangan berhasil ditangani oleh para pengawal yang tersisa.
Lebih banyak kesulitan telah menanti mereka.
Ketika sampai di Kota Sihir Sharia, dan menemui lebih banyak hambatan, mereka pun merasa
bahwa ikatan di antara mereka semakin kuat.
Mereka adalah rekan.
Bagian 5
Sylphy telah memasuki Akademi Sihir.
Baik Akademi Sihir maupun Guild Sihir sama-sama menyambut Keluarga Kerajaan Asura,
dan berjanji untuk memperlakukan mereka sebagai “Siswa Khusus”.
Namun, Ariel menolak.
Dia ingin diperlakukan sebagai siswa biasa, sehingga bisa berbaur dengan pelajar-pelajar
lainnya sampai lulus. Dia sengaja melakukan ini supaya bisa berinteraksi dengan semua lapisan
hierarki siswa pada Akademi Sihir.
Ariel sudah memperhitungkan semuanya.
Bagaimana dia bisa memperoleh kekuasaan di tempat baru ini?

39
Jikalau dia hanya mengandalkan nama besarnya sebagai keluarga kerajaan Asura, maka orang-
orang tidak akan mempercayainya begitu saja sebagai sosok pemimpin yang hebat.
Seperti permainan catur, dia harus menggunakan pionnya secara efektif.
Pertama-tama, dia harus menunjukkan betapa kuat kedudukannya dengan memiliki seorang
pengawal kelas atas, yaitu Sylphy.
Luke juga seorang pengawal, meskipun dia tidak menunjukkan kekuatannya, dia bisa
ditempatkan pada posisi yang lebih mengutamakan keramahan dan kelembutan.
Bagaimanapun juga, Ariel harus menunjukkan betapa menarik pesonanya sebagai pemimpin.
Seperti itulah skemanya, Sylphy digunakan sebagai simbol kekuatan, sedangkan Luke
digunakan sebagai simbol pesona.
Ariel sendiri akan mengambil posisi sebagai “Simbol Kekaguman.”
Lantas dia memutuskan bahwa dua pengawalnya yang tersisa, yaitu Kleene dan Elmore akan
mendukung segala sesuatu dari balik layar.
Sylphy akan tetap menyamar sebagai pria bernama Fitts.
Ketika menjaga Ariel secara pribadi, dia boleh saja berpakaian layaknya wanita pada
umumnya.
Namun, cara terbaik untuk mengukuhkan “Kekuatan” adalah dengan menunjukkan betapa
“Misterius” orang tersebut.
Wajah yang tak terlihat, pribadi yang pendiam, dan gender yang tidak jelas. Apakah dia pria
atau wanita? Tak seorang pun tahu.
Yang jelas adalah, dia seorang pengawal kuat yang bisa menggunakan mantra tanpa suara.
Fakta bahwa orang semisterius itu menjaga sang putri, akan menciutkan nyali lawan-lawannya.
Itu membuat eksistensi sang putri semakin disegani.
Jika kau tidak tahu sifat asli lawanmu, maka lebih baik kau tidak berurusan dengannya.
Tugas utama kedua pengawal ini adalah mengumpulkan infromasi.
Berbaur dengan pelajar biasa, mengumpulkan rumor secara mendetail, dan memanipulasi
informasi.
Pekerjaan itu benar-benar bagian dari operasi rahasia.
Gadis-gadis yang ngefans pada Luke akan dimanfaatkan sebagai penyambung lidah untuk
menyebar-luaskan rumor yang mereka buat. Bagaimanapun juga, para gadis punya kelebihan
dalam bergosip.
Informasi umum, termasuk berbagai hal tentang grup pencarian Fedoa, informasi pribadi
tentang siswa yang terdaftar pada Akademi, situasi terkini pada Kerajaan Asura, dan informasi
tentang petualang-petualang hebat. Semua itu yang mereka cari.
Luke berperan sebagai murid biasa yang menerima informasi apa adanya.
Wajahnya cukup cakep, sehingga dia mudah mendapatkan kenalan sebagai orang yang supel.
Luke adalah tipikal playboy, jadi dia tidak perlu banyak bergerilya untuk mencari informasi.
Yang dia perlukan hanyalah mengumpulkan cewek-cewek yang hobi ngegosip.

40
Di tempat baru yang sama sekali belum pernah mereka singgahi, mereka berhasil mendirikan
suatu sistem di atas orang-orang dari berbagai ras dan budaya, untuk membangun kekuatan
politik mereka sendiri.
Tidak boleh ada kegagalan di sini.
Bagian 6
Perlahan-lahan, Ariel mulai letih.
Situasi menuntutnya tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apapun, sehingga dia jarang
beristirahat. Dia dituntut untuk terus-terusan menjadi simbol kekaguman dengan segenap
karismanya.
Tanpa adanya waktu istirahat yang cukup, semangatnya perlahan-lahan mulai memudar.
Namun, entah bagaimana, dia berhasil bertahan selama beberapa bulan pertama.
Sylphy yang merupakan tangan kanan Ariel, membantu sang putri untuk melepaskan kelelahan
yang menumpuk.
Namun, suatu informasi tertentu telah tiba.
Daftar kematian terbaru dari Wilayah Fedoa ...
Dengan kata lain, informasi tentang kematian orang tua Sylphy telah tiba.
Setelah mendengar kabar duka itu, tentu saja semnagat Sylphy langsung jatuh, bahkan dia
mulai menutup diri.
Sylphy yang sudah berjuang sampai sejauh ini, langsung terkulai lemas setelah mendengar
kabar kematian orang tuanya.
Salah satu harapannya sudah lenyap dalam sekejap.
Dia mulai merenung, menyendiri, dan putus asa.
Ariel semakin letih.
Sedangkan Syphy masih berduka.
Bahkan kedua pengawal Ariel belum terbiasa dengan tugas baru mereka di sekolahan ini.
Fraksi Putri Kedua sedang mengalami masa-masa suram.
Hanya Luke yang tampaknya baik-baik saja.
Karena dia memiliki karakter optimis khas keluarga Greyrat. Ekspresi wajahnya seakan tak
berubah dalam keadaan suka maupun duka.
Mungkin saja, mentalnya yang stabil dipengaruhi oleh keceriaan para gadis. Dengan kata lain,
selama ada gadis-gadis di dekatnya, dunia kiamat pun tidaklah masalah.
Luke bertanya-tanya, apakah tidak ada cara untuk mengatasi masalah ini.
Namun, sepengetahuannya, jika seorang wanita mengalami depresi, satu-satunya solusi adalah
menghiburnya dengan pelukan.
Namun, Luke sama sekali tidak bernafsu merangkul Ariel ataupun Sylphy. Kalau Kleene dan
Elmore, dia masih mau.
Bagi Luke, dua gadis ini tidak bisa membuatnya merasakan cinta. Luke menganggap keduanya
sebagai wanita spesial yang perlu dihormati, tidak lebih.
41
Dia kebingungan.
Dia bertanya-tanya, apakah ada sesuatu yang bisa dilakukan.
Lalu ia tiba-tiba teringat.
Ada suatu kisah yang menceritakan bocah jenius yang memberikan pelajaran pada gadis gorila
brutal dari keluarga Boreas. Bocah jenius itu berhasil menjinakkan si gorila brutal dengan cara:
“memberikan liburan pada hari ketujuh atau kesepuluh setiap minggunya.”
Bahkan untuk seorang laki-laki dengan kebiasaan pesta pora, dia masihlah memerlukan jeda
sebentar untuk bernafas.
Setiap sepuluh hari sekali, dia mengijinkannya bersenang-senang sesuka hati.
Dia pun meniru si bocah jenius dengan memberikan liburan pada kedua gadis tersebut.
Ariel, meskipun dia masih saja mengkhawatirkan kinerja fraksinya, dia menyetujui ide
tersebut.
Sylphy, yang belakangan ini lebih suka menyendiri, akhirnya juga setuju dengannya.
Namun ada satu hal yang perlu diperhatikan.
Eksistensi Ariel harus tetap menjadi simbol kekaguman.
Dengan status seperti itu, jika dia liburan dan bersenang-senang selepas mungkin di kota,
apakah orang-orang masih menaruh hormat padanya?
Ariel harus tetap menjadi simbol kekaguman bahkan ketika berlibur.
Dia tidak boleh tampil seperti gadis pada umumnya.
Semua kerja keras yang selama ini telah diupayakan untuk membangun citra putri kedua, tidak
boleh hancur begitu saja hanya karena liburan.
Tapi ternyata, masalah itu bisa dipecahkan dengan suatu solusi sederhana.
Ada suatu alat sihir yang bisa merubah wujud seseorang menjadi orang lain.
Alat sihir ini berbentuk cincin ganda, yang satu berwarna merah, satunya lagi hijau.
Orang yang memakai cincin hijau bisa merubah penampilannya, sehingga identik dengan orang
yang mengenakan cincin merah.
Alat sihir ini diturunkan secara rahasia dari generasi ke generasi keluarga kerajaan Asura.
Alat sihir ini sengaja digunakan untuk memalsukan identitas paduka raja. Ketika terjadi
pembunuhan, bisa saja yang mati bukanlah sang paduka.
Alat ini akan digunakan untuk menyamarkan penampilan Ariel selama liburan, sehingga para
pembunuh pun akan tertipu.
Dengan menggunakan cincin tersebut, tinggi badan, postur tubuh, suara, bahkan warna mata…
semuanya berubah.
Kalau diamati dengan seksama, terutama diamati oleh orang yang sudah terbiasa
berkomunikasi dengannya, maka penyamaran itu bisa digagalkan dengan mudah. Karena
bagaimanapun juga, alat itu tidak bisa menyamarkan tingkah laku dan kebiasaan seseorang.
Namun itu cukup berguna.

42
Dengan menggunakan cincin itu, Ariel pun merubah dirinya menjadi Sylphy.
Sylphy selalu berpenampilan dengan mengenakan kacamata hitam, dan dia jarang ngomong.
Maka, Ariel tidak akan kesulitan meniru tingkah laku Sylphy, selama dia tidak banyak bicara.
Dan juga, karena Sylphy adalah pengguna mantra tanpa suara, maka Ariel tak perlu repot-repot
menghafal mantra..
Tinggi Ariel dan Sylphy pun tidak terpaut jauh.
Itu benar-benar cocok.
Ariel pun memulai penyamarannya menjadi “Fitts”.
Dengan berpenampilan seperti Fitts, Ariel bisa pergi ke manapun di kota ini.
Ketika Ariel jalan-jalan, Sylphy hanya perlu menyendiri di tempat yang sepi.
Dia pun memilih berdiam diri di perpustakaan yang tenang.
Dia berencana untuk meneliti peristiwa yang telah membunuh orang tuanya.
Dan beginilah keseharian Sylphy beserta rekan-rekannya di Akademi Sihir.

43
Bab 4
Hari Pertama Sekolah – Bab Tambahan

Bagian 1
Beberapa tahun terakhir kulalui tanpa masalah semenjak pertama kali aku bersekolah di sini.
Yang kumaksud masalah adalah bencana yang beresiko merenggut nyawaku.
Duel melawan Rinia dan Pursena, Ariel-sama jalan-jalan ke kota sebagai diriku, kemudian
dikerumuni oleh para preman. Tidak berarti semuanya berjalan lancar-lancar saja, namun kami
berhasil menanganinya tanpa mengorbankan apapun.
Masalah-masalah kecil seperti itulah yang terjadi, tapi… sekali lagi kubilang bahwa tidak ada
yang mengancam nyawa kami.
Semuanya berjalan sesuai yang Ariel-sama inginkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pengikut Ariel-sama juga telah meningkat.
Namun, setelah memasuki tahun ketiga ...
Kami memperoleh informasi tertentu.
Informasi ini tentang seseorang yang disebut "Rudeus sang Quagmire".
Rudeus.
Jadi, aku akhirnya menemukan beberapa informasi tentang Rudi.
Pada usia muda ia sudah menjadi seorang petualang kelas A, dan hanya dalam beberapa tahun,
namanya sudah terdengar sampai ke “Tiga Serangkai Sihir”.
Spesialisasinya adalah sihir bumi.
Tingkat kekuatannya tidak diketahui, tapi dia bisa membuat rawa besar dengan mantra tanpa
suara.
Ketika aku mendengar tentang sihir rawa, aku yakin bahwa itu adalah Rudi.
Kalau diingat-ingat lagi, pertama kali kami bertemu, dia pun menciptakan lumpur dengan
sihirnya.
Kurasa tidaklah aneh jika dia memanfaatkan fenomena air, karena sejak kecil Rudi adalah
seorang penyihir air, namun kini dia terkenal dengan menciptakan lumpur, sepertinya dia telah
menguasai sihir yang berbeda.
Aku berbicara dengan Ariel-sama tentang hal ini.
"Rudeus sang Quagmire" adalah orang yang mengajariku bagaimana menggunakan sihir, dan
dia adalah orang yang telah hilang untuk waktu yang lama.
“Jika dia adalah Rudeus yang asli, aku sungguh ingin meminjam kekuatannya ...”
Aku berpikir bahwa Ariel-sama meragukan sosok Rudi yang belakangan ini terkenal.
Karena informasi tentang "Rudeus sang Quagmire" memang meragukan.

44
Rudeus Greyrat.
Dia berasal dari Kerajaan Asura, Daerah Fedoa, tepatnya Desa Buena.
Pada usia 3 tahun ia menjadi murid Penyihir Air Kelas Raja (kala itu masih kelas Saint) Roxy
Migurudia.
Pada usia 5 tahun ia menjadi Penyihir Air Kelas Saint.
Pada usia 7 tahun ia menjadi guru privat putri seorang penguasa Fedoa, yang bernama Eris
Boreas Greyrat.
Kabarnya, putri bangsawan yang brutal dan suka membuat masalah itu berhasil didisiplinkan
dan diajari banyak hal olehnya.
Pada saat itu, ketika insiden metastasis terjadi, dia pun hilang ...
Di masa lalu, meskipun aku mendengar kabar ini, aku tidak menganggapnya sebagai hal yang
pasti.
Tapi sekarang, aku sudah pernah hidup di Istana Kerajaan Asura, dan kini sedang belajar di
Akademi Sihir Ranoa, jadi aku yakin betul akan kabar ini.
Jika aku tak mengenalnya, maka aku tidak akan mempercayai adanya pria sejenius itu.
Tapi kenal betul dia.
Rudi menghormati Roxy-sensei sebagai shisho-nya.
Meskipun aku sendiri tidak pernah melihat Roxy.
Tapi, aku tahu bahwa Roxy-san pernah tinggal di Desa Buina.
Dan, Roxy-san pernah memberikan Rudi tongkat.
Kami berpisah saat Rudi menginjak umur 7 tahun, lantas dia dipekerjakan di rumah seorang
bangsawan, fakta itu pun cocok dengan kabar yang beredar.
"Tak salah lagi, itu pasti Rudi."
"Sylphy, jika kau mengatakan begitu, aku ingin mempercayainya ......"
"Namun, karena itu hanyalah rumor, sebenarnya ... masih ada sedikit keraguan di benakku."
Luke dan Ariel-sama-sama ragu.
Namun untuk saat ini, setidaknya mereka berusaha mempercayainya, dan aku pun tidak bisa
berbuat apa-apa untuk meyakinkan mereka.
Bahkan aku yang mengenal Rudi sejak kecil, masih ada sedikit keraguan di benakku.
“Namun, tidak peduli dia Rudeus yang asli atau bukan, dia masihlah seorang penyihir kuat
yang bisa membantu kita, bukankah dia anggota keluarga Boreas?”
Jujur, aku tidak paham dengan percaturan politik di Kerajaan Asura.
Aku hanya berpengalaman setahun dalam hal politik.
Namun, sehubungan dengan Greyrat, aku juga pernah mendengar kabar tentang keluarga itu.
Boreas bersekutu dengan fraksi pangeran pertama.
Eurus dan Zephyrus bersekutu dengan fraksi pangeran kedua.

45
Notus adalah sekutu kami, tapi sekarang mereka berpura-pura membelot ke fraksi pangeran
pertama.
Dengan kata lain, Boreas adalah musuh.
Dan, meskipun Rudi hanya menjadi guru privat putri semata wayang keluarga Boreas, ada
kemungkinan dia menjadi musuh kami.
Namun, harusnya Boreas dan Rudi sudah putus hubungan semenjak insiden metastasis terjadi.
Buktinya, selama ini dia menjadi petualang di utara.
“Jika aku bertanya padanya, aku yakin ...”
Meskipun aku mengatakan itu, aku sendiri tidak yakin.
Luke mulai tertawa mendengar kata-kataku yang kurang percaya diri.
"Dengan dadamu yang hanya segitu, tak mungkin pria dari keluarga Notus bersujud padamu."
Aku menutupi payudaraku sembari tersipu malu ….. ketika Luke mengatakan itu.
Luke selalu seperti ini.
Selalu berbicara tentang payudara.
Payudara wanita.
Wanita tanpa payudara yang menonjol bukanlah wanita.
Dia selalu bilang bahwa dia tidak merasakan pesona seorang wanita dariku.
Mau bagaimana lagi; payudara kecil adalah ciri khas kami, bangsa Elf bertelinga panjang.
Tapi, yang dikatakan Luke bukanlah bualan semata.
Pada akhirnya, dia selalu mengatakan ini:
Karena kau tidak kuanggap sebagai seorang wanita, maka aku bersedia jadi temanmu.
Itu cukup membuatku senang, tapi mengetahui bahwa aku tidak punya pesona sebagai wanita,
itu juga membuatku resah.
Yah, tentu saja bila dibandingkan dengan Ariel-sama, payudaraku jauh lebih sederhana ...
“Aku tidak bermaksud merayunya….”
"Lalu bagaimana caranya, jangan bilang kau akan mengungkapkan identitasmu padanya?"
"Oh, aku mengerti..."
Aku adalah Fitts, “Fitts si Pendiam.”
Dan aku tidak bisa membiarkan dia tahu identitasku yang sebenarnya.
Apa yang harus aku lakukan?
“Bukankah ini bagus, Sylphy? Pria yang sudah lama kau cari akhirnya ketemu juga.”
Tiba-tiba, Ariel-sama mengatakan itu sambil tersenyum.
Ariel-sama selalu baik hati.

46
Kadang-kadang dia keras, ada juga kalanya dia melakukan hal-hal yang buruk, tapi itu semua
tidak merubah fakta bahwa dia adalah orang baik.
Sesuatu yang sangat mengejutkan keluar dari mulut Ariel-sama.
"Khusus untuk Rudeus-san, kau boleh mengungkapkan identitas aslimu padanya."
"Apa?"
Mengungkapkan identitasku yang sebenarnya.
"Tapi ... bagaimana jika rencana kita gagal setelah kulakukan itu?"
Aku sangat paham akan peran yang kuemban saat ini.
Aku adalah misteri.
Aku adalah "simbol kekuatan" yang penuh misteri.
Dalam beberapa tahun terakhir, aku menyandang gelar sebagai penyihir yang tak terkalahkan,
ini semua berkat latihan yang pernah Rudi berikan padaku.
Aku tahu bahwa kemampuanku belum sedikit pun mencapai kelas Raja atau bahkan Dewa, tapi
setidaknya kemampuan sihirku saat ini setara dengan kelas Saint.
Aku belum bisa mencapai kelas Raja, yang lebih pantas mendampingi tuan putri.
Tapi, aku sadar bahwa diriku adalah sekutu terkuat dalam fraksi putri kedua saat ini.
"Aku selalu menyuruh Sylphy melakukan yang terbaik sampai saat ini, maka setidaknya, aku
harus mengijinkan kalian bereuni, kan..."
"Tapi."
"Dan jika rencana kita gagal karena hal itu, maka kita akan susun rencana baru."
Setelah mengatakan itu, Ariel-sama menepukkan tangannya sembari menyatakan…
"Bagaimanapun juga, ikatan masa kecil kalian pasti bisa membuatnya bergabung dengan fraksi
kita, kan?"
"...... Terima kasih banyak, Ariel-sama."
Aku mengucapkan terima kasih dengan setulus mungkin.
Aku tahu bahwa dia sedang merencanakan sesuatu, tapi memang begitulah seharusnya.
Bagaimanapun juga, sekarang Ariel-sama berada dalam posisi sulit yang mengharuskan dia
memanfaatkan peluang sekecil apapun.
Setelah melihat pertumbuhanku, apa ya yang akan Rudi katakan?
Aku tak sabar menantinya.
Bagian 2
Rencana untuk mendatangkan Rudi ke sekolah berjalan lancar.
Dengan membocorkan informasi kepada Wakil Kepala Sekolah Jinas, dia pun tidak ragu untuk
memberinya surat rekomendasi agar bersekolah di Akademi Sihir.
Beberapa bulan kemudian, hari yang kunanti-nanti akhirnya datang juga.

47
Ketika aku berlatih di lapangan pertandingan, Wakil Kepala Sekolah Jinas sendiri lah yang
membawa Rudi padaku.
Aku hampir bersorak penuh sukacita.
Rudi.
Ini Rudi beneran!
Tidak ada keraguan lagi tentang hal itu.
Dia terlihat berbeda dari sebelumnya, ia terlihat sedikit suram, tapi aku yakin sekali bahwa dia
lah Rudi yang kukenal.
Tidak mungkin aku salah orang.
'Apa yang harus kulakukan, dia telah tumbuh menjadi seorang pria yang begitu keren.'
Meskipun masih ada sisa-sisa memori Rudi kecil di ingatanku, tapi kini dia benar-benar telah
berubah menjadi pria sejati.
Sikapnya tegas, ia telah melatih tubuhnya dengan baik, hanya itu yang bisa kusimpulkan ketika
melihat gerak-geriknya.
Jubahnya terlihat usang, tapi itu adalah bukti seberapa keras ia telah berusaha.
Meskipun hanya melihatnya dari kejauhan, aku tahu bahwa dia sudah lama menggunakan
tongkat yang dipegangnya itu.
Sama seperti dulu, dia selalu berjalan dengan penuh waspada akan apapun yang ada di
sekelilingnya.
(Ya Tuhan, ... kuharap aku bisa menikahinya.)
Ketika aku berpikir tentang itu, entah kenapa suhu tubuhku mulai memuncak.
"Rud ...?"
Aku begitu emosional ketika melihat Rudi, sampai-sampai aku hampir meneriakkan namanya.
Segera setelah itu, aku pun membeku.
Dari balik Rudi, munculah wanita yang sangat cantik layaknya bidadari khayangan.
(Ara ... apakah dia istri Rudi?)
Wanita itu juga berasal dari ras Elf Bertelinga Panjang sama sepertiku.
Entah kenapa, aku merasakan aura ayahku pada wanita tersebut.
Tindakannya yang begitu bermartabat memberikan kesan bahwa dia adalah seorang
bangsawan.
Dan, wanita itu terus saja menempel pada Rudi.
Sepertinya dia sedang menggoda Rudi, tapi Rudi sama sekali tak terganggu.
(... ara? ... ara?)
Sementara aku kebingungan, aku kehilangan kesempatan untuk mendekati Rudi.
Setelah itu, aku dipanggil untuk menjadi penguji Rudi.

48
Itu adalah tes untuk mengetahui apakah Rudi dapat menggunakan mantra tanpa suara ataukah
tidak.
Pada saat itu, entah bagaimana, aku bisa menjaga ketenanganku.
Kalau Rudi sekeren itu, tidaklah aneh jika para gadis terkesima melihatnya, itulah yang
kupikirkan.
Ya.
Apakah dia sudah menikah atau belum, tidak masalah.
Karena kami berteman.
Tidak ada masalah sama sekali.
Kalau memang Rudi lebih menyukai wanita itu, aku pun ikhlas.
Yahh, tapi pertama-tama, aku bersyukur bahwa kami berdua masih hidup tanpa kekurangan
apapun.
Sembari kuyakinkan itu pada diriku sendiri, aku mendengar Rudi berbicara ...
"Senang bertemu denganmu, aku adalah Rudeus Greyrat."
"........................"
Pertemuan pertama?
Apa?
...... Eh.
ara ... ara?
Ini bohong.
Hei tunggu ....
.................. jadi kau benar-benar lupa ya?
“Jika kau tidak keberatan, aku akan menjadi kouhai-mu mulai tahun depan. Jika aku melakukan
suatu kesalahan, harap segera menegur dan membenarkanku.”
" .....EH? Ah, Y-, ya?"
Ketika aku benar-benar bingung, aku baru sadar bahwa aku selalu memakai kacamata hitam,
warna rambutku pun telah berubah menjadi putih, dan aku berpakaian layaknya seorang lelaki.
Aku bahkan tak menyadarinya, kami pun sudah berpisah 8 tahun lamanya.
Aku telah tumbuh dan begitu banyak berubah, tentu saja tidaklah aneh jika dia tidak
mengenaliku saat ini.
Aku terlalu egois.
Aku berpikir bahwa, jika aku mengenalinya, seharusnya dia juga langsung mengenaliku.
Aku terlalu terburu-buru.
Maka, aku hanya perlu melepaskan kacamataku dan memperkenalkan diri.
Aku telah memperoleh izin dari tuan putri Ariel.

49
Tapi aku tidak akan melakukannya di tempat seperti ini, nanti akan kupanggil dia ke suatu
tempat yang sepi, kemudian akan kuperkenalkan diriku sekali lagi.
Namun, tiba-tiba aku berpikir.
Apakah benar semuanya akan berjalan selancar itu.
(Bagaimana jika Rudi sudah melupakanku…)
Prasangka buruk itu sudah cukup membuatku ragu melepas kacamata hitamku.
Melepaskan kacamataku, dan memperkenalkan diri, kemudian dia akan berkata: 'Maaf, siapa
ya?'.
Ketika aku memikirkan situasi terburuk itu, aku semakin ragu.
"Itu ... Oh, ya"
Aku sudah mempersiapkan percakapan ketika kami bertemu, namun sekarang aku melupakan
semuanya.
Aku tidak tahu harus berkata apa lagi.
Sembari aku terus berpikir, ujian pun dimulai.
Aku kalah.
Aku benar-benar dikalahkan. Sihirnya Rudi terlalu tak terduga. Aku tidak pernah tahu ada sihir
penyegel sihir lain seperti itu, dan ketika aku kebingungan, peluru batu yang begitu kuat
menyayat pipiku.
Namun aku tahu benar…..
…..bahwa dia masih tidak serius menghadapiku.
Dia sudah berada pada suatu tingkat yang tidak mungkin bisa kulampaui.
Rudi sudah berada jauh di atasku.
"B-b-baru saja.... bagaimana bisa kau lakukan itu...?"
Aku hampir kehabisan kata.
"Itu adalah sihir yang disebut 「Ran Ma」. Apa kamu pernah mengenalnya?"
Aku tidak tahu
Aku bahkan tak pernah mendengarnya.
Mungkin, itu adalah sihir yang hanya bisa digunakan oleh ras tertentu.
Meskipun kau bertanya pada seluruh pelajar si Akademi Sihir, aku jamin tak seorang pun tahu.
(Rudi sungguh hebat)
Sekali lagi, berpikir begitu.
Rasa kagumku padanya semakin dalam.
Sudah kuduga, dia tumbuh dengan pesat.
Aku tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengannya.
Sembari aku berpikir semua itu, aku pun membungkuk.

50
"Terima kasih banyak Senpai! Kau membiarkan siswa baru sepertiku memenangkan
pertandingan ini!”
"Eh?"
Aku bingung.
Aku tidak mengerti apa yang dimaksudkannya.
Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Rudi harusnya tahu betul akan hal itu.
Membiarkannya menang katanya?
Masih dalam keadaan bingung, aku meraih tangan Rudi yang dia ulurkan padaku.
Itu bukan tangan seorang penyihir.
Itu lebih mirip tangan seorang Swordsmen.
Itu adalah tangan seorang pekerja keras.
Itu adalah tangan seseorang yang mengayunkan pedang lebih lama daripada Luke.
Tapi dia bahkan bukanlah seorang Swordsmen.
Meskipun aku masih bingung, ketika aku memegang tangannya, hatiku mulai doki-doki.
Kehangatan Rudi tersalurkan pada tanganku, aku merasa sedikit senang ketika itu terjadi.
Namun, perkataan Rudi selanjutnya semakin membuatku bingung.
"Mohon berilah aku kesempatan untuk membalas budi baik ini pada suatu saat nanti."
Aku semakin penasaran, mengapa dia ingin membalas budi baikku? Apa sih yang barusan aku
lakukan?
Aku sama sekali tidak paham.
Sungguh tidak paham.
Satu-satunya yang kupahami adalah, kita akan bertemu lagi nanti.
Merasa wajahku semakin merah, aku pun hanya bisa mengangguk setuju.
Dan ketika Rudi pergi, aku mengingat kembali suatu memori yang begitu ingin kulupakan, dan
saat itu pun aku menangis.
--- Sudut Pandang Ariel ---
Ketika aku kembali ke ruang dewan siswa, Sylphy sedang menangis.
"...... apakah kau sudah menyapanya dengan baik?"
Pada awalnya, kupikir dia cemburu pada wanita Elf yang selalu berada di dekat Rudeus itu.
Ngomong-ngomong, wanita itu sudah mendapatkan gelar petualang ranking S pada
kelompoknya sebelumnya, lho.
Aku pikir dia memiliki hubungan yang mendalam dengan Rudeus.
Namun, hati Sylphy tampaknya sedang buram.
Tapi, sepertinya bukan itu masalahnya.

51
"Rudi ... tidak mungkin dia mengingatku lagi….."
"Sylphy ......"
Aku bingung.
Baru pertama kali ini terjadi padanya.
Gadis bernama Sylphyiette seharusnya jauh lebih tabah daripada gadis yang sekarang sedang
berada di hadapanku ini.
Selalu penasaran, fokus, dan spontan…. Seharusnya tipe gadis seperti itulah Sylphy yang
kukenal.
Namun saat ini, gadis itu sedang menangis tersedu-sedu di pangkuanku.
Gadis yang bahkan tidak menangis ketika dia tahu bahwa orang tuanya meninggal pasca
insiden metastasis, kini sedang menangis seakan tanpa daya.
Dia jadi seperti ini hanya karena khawatir bahwa pria berjubah lusuh itu tidak lagi
mengenalinya.
Ketika aku melihat dia seperti ini, hatiku yang sadis jadi merasa sakit. [11]
Tidak boleh.
Aku tidak ingin dibenci oleh Sylphyette.
Aku ingin kita berteman.
Namun, pria itu.
Rudeus Greyrat.
Harusnya usia pria itu sama seperti Sylphy, apakah dia benar-benar sudah dewasa?
Berdasarkan apa yang selalu Sylphy ceritakan padaku, sejujurnya kesanku sedikit berbeda
begitu melihat Rudeus yang asli.
Kesan pertamaku adalah "pria lusuh".
Harusnya dia mampu beli jubah murahan, daripada pakai jubah lusuh seperti itu.
Sikap rendah hatinya sudah masuk tingkatan tidak wajar, dia terlihat mencurigakan, dan tidak
punya kepercayaan diri.
Pokoknya, aku tidak merasakan pesona dari pria macam dia.
Meskipun kutampar dia jika dia menggodaku, aku sama sekali tidak akan merasa puas.
Jika dibandingkan dengannya, Luke jauh lebih baik.
Luke memanglah seorang playboy yang kikuk, tapi dia jauh lebih mempesona daripada
Rudeus.
Karena hubungan kami adalah pengawal dan tuan, maka kami tak pernah saling sentuh.
Namun, pria itu.
Rudeus Greyrat.
Dia tidak menarik.

52
Orang seperti itu berani membuat Sylphy-ku menangis…..
Itu adalah suatu hal yang tidak bisa kumaafkan...
“Apakah dia benar-benar lupa? Apakah kau sudah menunjukkan wajahmu dan
memberitahukan namamu padanya?”
Itulah tanggapan Luke…..
Adapun bagi Rudeus, tampaknya dia juga punya alasan.
"Kalau aku melakukan itu, bagaimana jika dia tetap tidak mengenaliku?"
"Kalau memang itu yang akan terjadi… ya apa boleh buat."
“Jangan bilang ‘apa boleh buat’ padaku!”
Sylphy mengatakan itu dengan suara yanng menyedihkan.
Luke mendesah sembari berkata “Yare-Yare….” [12]
Luke adalah seorang Swordmen sejati, tetapi skill-nya biasa-biasa saja.
Namun, dia berusaha yang terbaik untuk mengemban tugasnya sebagai pengawal.
Dia juga payah.
Tapi setidaknya, dia selalu bilang bahwa seorang pria harus berani berkorban apapun demi
wanita.
Inilah kejantanan keluarga Greyrat.
Dia juga punya kelebihan lain…..
…..yaitu, mengamati dan membaca isi hati wanita.
Dari berbagai informasi yang didapatnya, dia bisa melihat isi hati seseorang.
Tampaknya, seluruh pria yang berasal dari keluarga Greyrat memiliki mata yang bisa
membedakan kebaikan dan keburukan pada seorang wanita.
Seperti itulah keluarga mereka.
Meskipun dia playboy, dia punya rasa hormat yang mendalam pada Sylphy.
Bukan sebagai wanita, namun sebagai rekan seperjuangan.
Dialah anak yang hilang dari keluarga Notus-Greyrat.
Mereka adalah orang-orang yang percaya bahwa kau boleh melakukan apapun pada wanita
yang kau suka.
Oleh karena itu, dia hanya melihat Sylphy sebagai rekan karena dia tidak menaruh rasa cinta
padanya. Sekali dia mendapatkan rekan, dia bisa berubah menjadi orang yang sangat bisa
diandalkan.
Hanya sebatas itulah perasaannya pada Sylphy.
Aku juga tahu itu.
Ketika melawan para pengejar dan pembunuh, aku juga sangat menghargai kerja keras Sylphy,
yang telah menyelamatkan kami dari bahaya.

53
Dia adalah seorang gadis pekerja keras.
Beberapa saat yang lalu, aku sempat mendengar pendapat Luke tentang Rudeus.
Luke mengatakan bahwa Rudeus tidak bisa dipercaya.
Tampaknya dia berpendapat begitu karena simpang-siurnya rumor tentang Rudeus.
Kami hanya mendengar kabar tentang Rudeus dari rumor yang beredar di masyarakat,
selebihnya dari cerita Sylphy.
Menurut rumor, meskipun ia begitu kuat, ia tidak pernah marah dan tidak pernah memulai
keributan.
Tidak ada rumor buruk tentang dia sama sekali.
Ketika aku mendengar ini, aku menganggapnya sebagai suatu tokoh dari negeri dongeng.
Menurut teori Luke, seorang pria yang hanya memiliki rumor baik, justru merupakan pria
terburuk di dunia ini.
Luke menduga bahwa ia mampu memanipulasi rumor mengenai dirinya sendiri.
Sebagai contoh, ada rumor yang pernah mengatakan bahwa "Rudeus sang Quagmire pernah
membunuh seekor Stray Dragon sendirian."
Membunuh Stray Dragon sendirian.
Tidak mungkin kau bisa melakukan itu.
Luke mengatakan, "Ini hanyalah rumor, dan tak seorang pun bisa membuktikan
kebenarannya".
Kalau pun dia berhasil mengalahkan Stray Dragon, logikanya dia dibantu oleh sekelompok
orang.
Jika itu benar, maka dia mengklaim telah melakukannya sendiri tanpa menyebutkan jasa
teman-temannya ...
Tentu saja, dia akan terlihat kuat dengan adanya rumor seperti itu.
Mungkin dia menggunakan bantuan semacam benda sihir untuk mengalahkan Sylphy.
Fakta bahwa dia telah mengalahkan Sylphy berarti dia memang lebih kuat dari para penyihir
pada umumnya.
Atau, mungkin saja rumor tentang Stray Dragon itu benar adanya.
Namun, tetap saja ada yang aneh.
Hanya dalam waktu 2 tahun, dia berhasil menyebarkan nama besarnya sampai ke Tiga
Serangkai Sihir, ini tidaklah mungkin terjadi kecuali dia melakukannya dengan sengaja.
Sengaja memanipulasi informasi dan hanya menyebarkan rumor baik saja.
Betapa licik pria ini.
Itulah komentar Luke tentang Rudeus.
Kita tidak akan tahu kapan orang seperti itu mengkhianati kita, sehingga ia tidak bisa dipercaya.
"Aku menentang bergabungnya dia dengan fraksi kita, Ariel-sama."

54
"Yah, aku pikir juga begitu. Mekipun sudah jelas bahwa dia adalah seorang penyihir yang kuat
..."
Sylphy bingung dengan keputusan ini.
"Eee?"
Dia membela Rudeus.
Sylphy berpendapat bahwa masalah pribadinya tidak ada sangkut pautnya dengan kebutuhan
fraksi untuk mendapatkan sekutu yang kuat.
Rudeus telah tumbuh menjadi seorang pria yang kuat.
Dia bahkan sudah menguasai sihir aneh bernama Ran Ma.
Jelas-jelas itu adalah sihir yang hanya dikuasai oleh ras tertentu.
Dengan menggunakan itu, semua penyihir tidak akan mampu mengaktifkan sihirnya.
Tentu saja orang seperti itu akan menjadi sekutu yang kuat.
Namun, bukan itu masalahnya.
Aku pun berpikir bahwa Rudeus adalah pria yang licik.
Rupanya, Sylphy sudah dibutakan oleh reuni dengan teman masa kecilnya...
Dia sengaja melakukan ini untuk mencuri hati Sylphy, dan tentu saja Sylphy akan membelanya
sampai mati.
Apakah mungkin seseorang melupakan teman masa kecilnya yang begitu berharga?
Dalam beberapa bulan terakhir, bukankah Sylphy sudah menanti-nantikan datangnya hari ini?
Aku mengharapkan reuni yang lebih menyentuh bagi mereka berdua.
Setelah dipisahkan begitu lama oleh insiden metastasis, aku mengharapkan akhir yang bahagia.
Apa ini, benar-benar ...
Tentu saja Sylphy sekarang sedang menyamar sebagai pria, tapi bukankah gadis Elf bertelinga
panjang dan berambut putih begitu mudah dikenali? [13]
Belum lagi sikap rendah hatinya yang terlalu berlebihan ketika mengalahkan Sylphy.
Apakah dia menyamakan Sylphy-ku yang berharga dengan penyihir-penyihir murahan
lainnya?
Itulah yang kupikirkan.
Adapun Sylphy….
Mengapa dia terlihat begitu gembira ketika Rudeus menjabat tangannya tadi?
Aku merasa sangat cemburu. [14]
"Sekarang, aku merasa sangat marah pada pria bernama Rudeus itu."
"Aku juga. Tak peduli apakah dia sudah melupakan Sylphy atau tidak, hanya karena dia kuat,
bukan berarti aku sudi berteman dengan orang yang bisa mengkhianati kita kapanpun."
Luke juga menegaskan perkataan yang senada denganku.

55
Dan, Sylphy berkata….
“... Apa-apa’an ini… mengapa kalian berdua sama-sama menghina Rudi.”
Sylphy tampaknya masih tidak yakin, tapi strategi untuk merekrut Rudeus telah dihentikan
sementara.
Jadi kami memutuskan untuk menunggu dan melihat untuk sementara waktu.
Tidak boleh terlalu mendekatinya.
Namun, Sylphy masih boleh berhubungan dengannya.
Meskipun dia adalah pria yang licik, dia masihlah teman masa kecil Sylphy.
Sylphy, terlepas dari apapun yang terjadi, dia masihlah tampak bahagia.
Namun, tentu saja ada kemungkinan bahwa semua yang dikatakan rumor itu adalah kebenaran,
meskipun kesan pertama kami terhadapnya sudah terlanjur buruk.
Untuk saat ini, kita tetap akan berhubungan dengannya sampai batas tertentu.
"Tentu saja, jika kau ingin mengungkapkan identitasmu yang sebenarnya pada Rudeus, aku
tidak keberatan."
Ada risiko dia mengetahui identitas Sylphy yang sebenarnya.
Tapi, selama itu bisa membuktikan kebenaran rumor yang beredar tentangnya, kurasa tidaklah
masalah.
--- Sudut Pandang Sylphy ---
Sebulan kemudian.
Aku melihat Rudi pada upacara masuk.
Jika dibandingkan dengan ketika dia mengikuti ujian masuk, penampilannya jauh lebih baik,
sekarang dia tampak berseri-seri dengan seragam barunya.
Tatapan mata kami bertemu, aku sangat gugup.
Posisinya menunjukkan bahwa dia adalah siswa khusus.
Kurasa, kesempatan bertemu dengannya dan menghabiskan waktu bersamanya tidaklah begitu
banyak.
Ketika rapat kemaren, kami sepakat untuk tidak berhubungan terlalu banyak dengan Rudi.
Setelah itu banyak hal yang kami bahas, tetapi tampaknya mereka berdua tidak terlalu
menyukai Rudi.
Aku tidak tahu mengapa mereka seperti itu.
Mungkin akulah yang aneh.
Tapi mereka memperbolehkan aku untuk tetap berteman dengannya.
Kontak yang berlebihan tidak baik, tapi hubungan sebatas teman tidak masalah.
Tapi, sampai sejauh manakah hubungan kami, aku pun tidak bisa menduganya.
Aku sudah bersyukur bisa bersekolah di tempat yang sama dengan Rudi, ini semua berkat
kebaikan tuan putri Ariel.

56
Itu sudah cukup baik bagiku.
Bisa berbicara saja dengan Rudi sudah cukup bagiku.
Tapi ...... Aku penasaran, topik macam apa yang akan kami bicarakan ya.
Dan, sementara aku berpikir tentang hal-hal seperti, Ariel-sama menghadiri kelas.
Karena Ariel-sama harus menjadi sosok yang karismatik, dia perlu menjaga nilai akademisnya.
Dia mengambil kelas sihir kombinasi, dengan pelajaran yang begitu berbeda dengan apa yang
diajarkan para guru padaku.
Rudi tampaknya telah belajar itu dari Roxy-san, tapi meskipun mereka mengajarkan hal yang
sama, pelajaran di akademi ini masihlah sangat sulit.
Berkat metode mengajar Rudi lah, aku bisa memahaminya dengan cepat.
Tapi, Luke dan putri Ariel kesulitan mengikuti pelajarannya.
Sehingga, untuk menjaga nilai akademis Ariel-sama, aku mengajarinya berbagai hal yang
sudah kupahami.
Tapi, meskipun aku mengajar dengan menggunakan metode Rudi, tampaknya mereka tidak
bisa memahaminya dengan baik.
"Fitts, maukah kau membawakanku berkas-berkas untuk kelas berikutnya?"
Demi mematuhi perintah Ariel-sama, aku pun pergi ke perpustakaan.
Perpustakaan berada di luar gedung sekolah.
Kelas berikutnya akan segera dimulai.
Aku harus buru-buru.
Dan karena aku sudah di sini selama tiga tahun, aku tahu di manakah letak berkas-berkas yang
beliau minta.
Setelah berpikir beberapa saat, aku menemukan letaknya.
Aku mengambil berkas-berkas itu satu per satu.
Sepertinya aku bisa segera kembali ke kelas.
'Ah!'
Ketika aku melihat seorang pria di depan rak buku, aku menjeritkan itu tanpa sadar.
Rudi ada di sana.
Aku terkejut.
Aku sudah menduga bahwa kami akan sering bertemu, karena toh kami bersekolah di tempat
yang sama, tapi tidak kukira akan secepat ini pertemuan kami.
"............"
(A, ... apa yang harus kukatakan?)
Sementara aku panik, Rudi melihatku.
Sesaat berikutnya, Rudi membungkuk serendah-rendahnya.

57
“Aku minta maaf atas persoalan tempo hari. Tindakan cerobohku kemarin mungkin telah
menyebabkan senpai kehilangan muka. Aku benar-benar menyesal atas apa yang telah aku
lakukan. Aku sudah berniat untuk membeli sekotak kue sebagai ungkapan permohonan maafku
kepadamu, namun karena aku baru saja resmi terdaftar sebagai siswa khusus, maka aku
disibukkan oleh berbagai hal untuk sementara waktu, jadi aku belum sempat ....”
"UEA !? ... Tidak apa-apa kok, angkatlah kepalamu.”
Rupanya, Rudi berpikir bahwa ia telah menyinggung perasaanku.
Aku terkejut.
Jadi, ini lah maksud kata-katanya tempo hari.
Sekarang dia telah menyatakannya.
Kalau dipikir-pikir lagi, reputasiku memang bisa turun karena kekalahanku kemaren, terlebih
lagi, yang mengalahkanku adalah seorang murid baru.
Aku paham.
Tentu saja begitu.
Jadi itu yang dikhawatirkan Rudi.
Itulah sebabnya Ariel-sama dan Luke membenci Rudi, rupanya mereka khawatir akan posisiku
sebagai yang terkuat di sekolahan ini.
Toh sejak awal aku sudah tahu bahwa Rudi akan mengalahkanku dengan mudah.
Yahh, tapi aku tak menduga akan dikalahkan separah itu.
Tetapi, sepertinya mereka berdua tidak bisa menerima kekalahanku.
Ah, aku sih tidak masalah, mari kita kesampingkan dulu hal itu untuk sementara.
“Rud ... eh, Rudeus-kun? Kenapa kau berada di perpustakaan?”
“Melakukan sedikit penelitian.”
“Tentang apa?”
“Bencana sihir.”
Ketika Rudi mengatakan itu, kurasa kami memikirkan hal yang sama.
“Bencana sihir? Mengapa kau ingin meneliti insiden itu?”
“Aku juga pernah menjadi warga Wilayah Fedoa di Kerajaan Asura. Dan bencana itu
membuatku di-teleport ke benua iblis.”
“Benua iblis!?”
Aku bahkan lebih terkejut.
Aku pernah mendengar cerita tentang benua iblis.
Itu adalah dataran yang dipenuhi oleh makhluk berbahaya, dimana monster-monsternya
beranking C atau lebih tinggi.
Beberapa orang pergi ke sana untuk melakukan pelatihan sebagai prajurit, tetapi kebanyakan
mereka tidak pernah kembali.

58
Jadi, jika seseorang diteleport ke sana, kesempatan mereka untuk bertahan hidup hampir
mendekati nol.
Namun Rudi berhasil pulang dengan selamat.
“Ya, butuh waktu selama tiga tahun sampai aku berhasil kembali ke rumah. Selama waktu itu,
aku menjadi seorang petualang sembari mencari anggota keluargaku yang terpisah, juga akibat
insiden teleport itu. Tapi, masih ada seorang anggota keluarga yang belum kutemukan sih. Jika
ada kesempatan untuk menggali lebih dalam informasi tentang insiden tersebut, bukankah itu
bisa membantuku menemukan petunjuk di manakah letak keluargaku yang masih hilang?”
“... Apakah mungkin, demi mencari keluargamu, kau bersekolah di sini?”
“Betul.”
Ketika aku mendengar kata-kata itu, aku kembali mengagumi Rudi.
“Aku paham, kau adalah orang yang menakjubkan ....”
Meskipun berhasil kembali dari benua iblis dalam waktu 3 tahun, dia tidak beristirahat, dan
memutuskan untuk terus mencari keluarganya yang masih hilang.
Ketika sudah bersekolah di akademi sihir, itu tidak menyurutkan tekadnya untuk meneliti
insiden tersebut.
Kau tidak bisa menemukan orang seperti ini di tempat lain.
Kalau aku jadi dia, setelah bersusah payah keluar dari benua iblis selama 3 tahun, paling-paling
yang kulakukan hanyalah bersantai-santai di kamp pengungsian.
“Jadi, apa yang senpai lakukan di sini?”
Setelah mendengarkan pertanyaan itu, aku kembali teringat apa tujuanku mengunjungi
perpustakaan.
Aku sedang mencarikan berkas untuk Ariel-sama.
Ariel-sama sedang menungguku.
Aku ingin ngobrol lebih lama bersama Rudi, tapi aku tidak bisa membiarkan Ariel-sama
menunggu.
“Aaaaaah! Betul! Aku seharusnya membawa buku-buku ini ke suatu tempat. Aku harus
bergegas. Rudeus-kun, sampai nanti!”
“Ah, tentu saja, sampai nanti!”
Ketika aku bersiap hendak pergi, aku ingat perpustakaan ini begitu luas dan memiliki banyak
buku, tapi hanya sedikit referensi mengenai metastasis.
Bahkan orang sepintar Rudi sekalipun akan membutuhkan waktu lama untuk mencari referensi
seperti itu.
“Oh, benar juga .... Jika tentang Metastasis, maka buku tulisan Animas yang berjudul
‘Investigasi Catatan Dungeon Metastasis’ adalah cerita yang bagus. Kau harus membacanya,
buku itu begitu mudah dipahami.”
Aku memutuskan untuk merekomendasikan buku itu, karena buku itu juga yang membantuku
memahami metastasis.

59
Kalau aku saja dapat memahaminya, maka Rudi pasti juga bisa, karena tulisannya begitu
simpel sampai-sampai anak kecil pun tidak akan kesulitan membacanya.
Meskipun ada halaman yang hilang.
Aku merasa cukup puas ketika meninggalkan perpustakaan setelah memberikan Rudi petunjuk.
Bagian 3
Malam itu.
Aku sedang mencuci pakaian dalam.
Pakaian dalamnya Ariel-sama.
Mencuci pakaian Ariel-sama merupakan bagian dari tugasku.
Meskipun aku berkata demikian, sebenarnya ada alasan di baliknya.
Pakaian ariel-sama terbuat dari kain yang sangat mahal.
Selain itu, pakaian dalam bangsawan Asura memiliki nilai tambah.
Singkatnya, seseorang bisa menjualnya dengan harga yang cukup mahal.
Bahkan, ketika pertama kali Ariel-sama bersekolah, beliau sempat mencucikan pakaian
dalamnya pada sebuah binatu, namun ada seseorang yang mencuri kemudian menjualnya.
Ada empat setel yang mereka curi, dan tiga diantaranya dijual.
Yang satunya mungkin disimpan oleh si pelaku sebagai koleksi pribadi.
Para siswi tidak tahu cara menangani insiden pencurian seperti itu, mereka hanya bisa berkata
“Aku tidak percaya itu!!”.
Aku sih tidak begitu heran, karena aku sudah lama tinggal bersama Ariel-sama di Istana
Kerajaan Asura.
Bahkan di dalam istana pun ada lebih banyak orang aneh.
Tapi bagaimanapun juga, itu sungguh meresahkan.
Jadi, sejak saat itu, mencuci pakaian dalam Ariel-sama adalah tugasku.
Ariel-sama sedikit bingung ketika aku menyanggupi tugas itu, tapi aku sih gak masalah karena
aku bisa melakukannya sembari mencuci punyaku juga.
Ngomong-ngomong, untuk menyembunyikan identitasku, pakaian dalamku sengaja
dimiripkan dengan milik Ariel-sama, namun berbeda warna.
Jadi untuk menyembunyikannya, aku biasa mencuci di malam hari, kemudian kujemur
semuanya satu-per-satu dengan harapan pakaiannya bisa kering karena hembusan angin, toh
tidak ada cahaya matahari di malam hari ....
"Ara ...?"
Ketika melihat ke bawah beranda, aku pun terkejut.
Wow, meskipun jam malam sudah lewat, ternyata masih saja ada pria berjalan di bawah.
Berdasarkan aturan asrama wanita, siswa laki-laki tidak boleh lewat sekitar sini ketika jam
malam sudah lewat.

60
Pernah juga ada kasus maling jemuran… dan meskipun waktunya belum tiba, namun beberapa
bulan lagi musim kawin ras hewan akan segera datang.
Namun, mengapa lelaki itu .......
Meskipun memang lebih cepat lewat sini untuk sampai ke asrama cowok, para gadis yang
sedang piket pasti akan mengeroyoknya tak lama lagi.
Apakah lebih baik kulaporkan saja pada gadis-gadis yang sedang piket?
Siapapun yang memergoki adanya orang mencurigakan, punya kewajiban untuk memperingati
yang lainnya
Tidak, tapi aku ...... tidak boleh membiarkan mereka terlalu sering mendengarkan suaraku.
(Ara, ara, kebetulan ...)
Ternyata lelaki itu adalah Rudi.
(T-tapi, m-mengapa?)
Secara tidak sengaja, tanganku tergelincir.
Celana dalam yang sebelumnya kugenggam jatuh tepat menuju kepala Rudi.
Ketika Rudi menyadari ada benda yang akan menjatuhinya, dia menangkapnya dengan begitu
cepat.
(C-cepat sekali ...!)
Aku penasaran, apakah refleks sebaik itu dia peroleh setelah menjadi petualang yang terkenal.
Atau jangan-jangan, gerakan tangkas itu adalah hasil petualangannya di benua iblis.
Rudi tampaknya telah menyadari bahwa benda yang berada di genggamannya adalah celana
dalam.
Dia mendongak dan melihatku, dan dia pun tahu bahwa benda yang dipegangnya adalah celana
dalam yang kujatuhkan dari atas.
Berbeda dengan gerakan tangannya tadi, entah kenapa dia tampak senang.
(Ah, aku paham… dia barusan masuk, jadi dia tidak paham aturan yang berlaku di sekitar sini!)
Rudi adalah siswa khusus, itu berarti dia tidak punya teman sekamar.
Siswa khusus diperbolehkan tidak mengikuti penyuluhan norma-norma dasar asrama, jadi
pantas saja dia tidak mengetahuinya.
Aku harus memberitahu dia.
Jika kau berdiri di sana sambil memegang celana dalam di tanganmu, maka pastilah kau akan
dituduh sebagai maling jemuran.
"Kya ~ a ~ a ~ a ~ a!"
Kekhawatiranku segera menjadi kenyataan.
Tiba-tiba seorang siswi mulai berteriak.
Gadis-gadis piket yang berada di lantai pertama pun segera keluar.
Dalam waktu singkat, Rudi langsung dikepung.

61
(... Tapi, bukankah seharusnya Rudi bisa mengatasi mereka?)
Karena aku berpikir demikian, maka yang kulakukan saat ini hanyalah menonton dan
menunggu dengan optimis.
Aku ingin tahu apa yang akan dilakukan Rudi dalam situasi seperti ini.
Ketika hal serupa terjadi di Desa Buina dulu, bukankah dia akan mengalahkan mereka semua?
Atau dia akan kabur dengan mengucapkan sesuatu yang sopan.
Melawan mereka dengan menggunakan sihir, atau malah kabur.
............ tapi nyatanya, Rudi tidak melakukan apa pun
Tangannya ditangkap oleh Goriade-san, dan dia tampak kebingungan.
Dia terlihat seperti diriku ketika di-bully di desa dulu.
Tiba-tiba aku pun tersadar…..
(Apa sih yang sedang kulakukan?)
Aku melompat dari beranda, lantas bergegas menuju ke bawah.
Aku menuruni tangga, kemudian berlari sampai mencapai kerumunan.
“Hee ~, ada apa ini, apakah kau coba melawan? Padahal sudah jelas-jelas kau adalah pencuri
sempak yang tak tahu malu. Kau pikir bisa menang melawan orang sebanyak ini?”
Karena hari sudah gelap, maka jarak pandang pun begitu terbatas, tapi tampaknya tak seorang
pun menyadari bahwa Rudi menggunakan sihir bumi untuk menancapkan kakinya ke tanah.
Mengapa ia melakukan itu, aku tidak tahu, mengapa kaki Rudi begitu gemetar ...
Kebetulan, aku menyadarinya.
Aku menyadari.
Aku teringat masa lalu.
Kalau diingat-ingat lagi, kaki Rudi juga gemetaran ketika dia melawan Somal dan gengnya
dulu.
Ketika menghadapi anak perempuan, Rudi sedikit canggung.
Ketika dulu dia mengatakan “Akhir-akhir ini, perilaku Sylphy dingin sekali”, ia juga gemetar.
[15]

Aku paham, waktu itu Rudi berpikir bahwa aku membencinya, sehingga dia ketakutan.
Seperti anak normal lainnya.
(Ah ...)
Aku baru sadar.
Selama ini aku terlalu mengaggap Rudi sebagai pria yang spesial.
Itulah yang kurasakan ketika melihat orang yang lebih dewasa.
Tapi, sebenarnya usia Rudi sama denganku.
"Apa Sylphy ingin terus-terusan dilindungi olehnya selamanya?"

62
Saat itu juga, aku teringat kembali perkataan mendiang ayahku..
Setelah kuingat perkataan itu, aku pun bersumpah pada diriku sendiri, bahwa kali ini aku lah
yang akan menyelamatkan Rudi.
Aku akan menolongmu, Rudi.
Aku bersumpah begitu.
Meskipun akan terjadi sesuatu yang buruk, aku tetap akan menolongmu.
Aku bersumpah begitu.
Bukankah itulah alasan mengapa aku berusaha sampai sejauh ini.
Bagaimanapun juga, bukankah akulah penyebab masalah kali ini?
“Tunggu sebentar! Hentikan penangkapan itu, kumohon tunggu sebentar!”
Aku menyela di antara mereka.
Dan aku mati-matian membela Rudi.
Semenjak bersekolah di akademi ini, mungkin inilah pertama kalinya aku berbicara dengan
orang selain Ariel-sama.
Selama ini aku hanya diam.
Namun, siswi yang sedang mencengkram tangan Rudi sangatlah keras kepala.
Si keras kepala itu mencoba mengutuk Rudi.
Meskipun Rudi tidak melakukan kesalahan apapun.
“Hmph, karena Fitts-sama begitu teguh membelamu, maka mungkin saja kau benar. Namun,
kenyataannya kau tetap saja melanggar norma-norma asrama. Jadi, kau masih harus menerima
sanksi sebagai pelajaran.”
Sebagai pelajaran katanya.
Saat aku mendengar kata-kata itu, aku pun tersentak.
Seseorang yang tak berdosa akan dihukum supaya memberikan pelajaran bagi orang lain.
Itu bukan sesuatu yang bisa dimaafkan.
Tanpa kusadari, aku genggam tongkatku.
Aku bisa menembakkan sihirku setiap saat.
“Aku cukup yakin bahwa dia tidak bersalah. Dengar, lebih baik kau melepaskan cengkraman
tanganmu darinya ....”
“Fu ~ Fitts .... sama?”
“Atau mungkin, kalian semua ingin kukirim ke ruang kesehatan?”
Ancaman seperti ini kupelajari dari Luke ketika kami masih tinggal di istana.
Menurut Luke, terkadang kau perlu mengancam seseorang agar masalah lebih cepat selesai,
maka aku pun sebisa mungkin mencobanya.

63
Dalam perjalanan dari Asura menuju Ranoa, beberapa kali aku melayangkan ancaman pada
para pencuri maupun berandalan.
Luke selalu mengejekku bahwa ancamanku hanyalah seperti ancamannya anak kecil, tapi kali
ini tampaknya berfungsi dengan baik.
“Cih .... Baiklah, aku mengerti.”
Goriade pun melepas tangan Rudi.
Dan tanpa mengatakan apa-apa lagi, dia meninggalkan tempat itu.
Setelah dia pergi, gadis-gadis lainnya pun kembali ke asrama.
Akhirnya, aku mengambil napas lega.
“Fuu ~ ... Goriade-san memang jarang mau mendengarkan penjelasan orang terlebih dahulu...”
Aku ingat perkataan dan tindakannya tiap hari.
Tapi dia bukan orang jahat kok.
Dia adalah ras hewan, dan salah satu ciri khas ras hewan adalah melindungi daerah teritorialnya
dengan ketat.
Dia tidak main-main.
Sebelum mengatakan itu semua, lebih baik aku meminta maaf terlebih dahulu pada Rudi.
Ini semua terjadi karena kecerobohanku.
“Maaf, ini semua karena keteledoranku menjatuhkan celana dalam itu ...”
Jika tanganku tidak tergelincir, maka masalah ini tidak akan terjadi.
Bahkan Goriede tidak akan mengambil tindakan yang berlebihan.
Mungkin.
“Tidak, ini bukan salah Fitts-senpai ... Akulah yang harusnya berterimakasih karena telah
diselamatkan.”
Aku merasakan firasat buruk dari jawaban itu.
Entah kenapa, namun seakan-akan Rudi kesulitan bicara denganku.
Ketika aku melihat dia, tatapan matanya pun sudah berubah.
Aku paham sekarang.
(... Oh, jadi Rudi sedang berusaha menjaga jarak denganku.)
Dari awal, kupikir itu sudah aneh.
Membungkuk minta maaf .....
Huh, jadi begitu ya.
Kalau dipikir-pikir, aku adalah "Fitts si Pendiam".
Dengan julukan seperti itu, tentu saja dia enggan berteman akrab denganku, dan lebih memilih
jaga jarak.
Pantas saja Rudi ragu.

64
(Tapi entah kenapa, aku merasa cukup senang ......)
Karena barusan saja, Rudi tidak lagi sungkan padaku.
Meskipun aku membuat kesalahan, tapi itu tak masalah sebab aku selangkah lebih dekat
dengannya sekarang.
Kemudian, kujelaskan norma asrama cewek bahwa dikala hari sudah gelap, para cowok tidak
boleh lewat sekitar sini.
Bagaimanapun juga Rudi belum mengerti, dan dia terlihat lega setelah tahu penyebab dari
masalah ini
"Senpai, terima kasih banyak."
Kata Rudi sambil membungkuk sebagai salam perpisahan.
Ada perasaan aneh di hatiku.
Dulu, sewaktu masih kecil, posisi kami terbalik ketika menghadapi para pem-bully.
Pada saat itu, aku ...... aku penasaran, bagaimana aku mengucapkan terimakasih saat itu.
Ketika aku coba mengingatnya, entah kenapa aku hanya bisa tersenyum.
“Ahahaha .... Cara Rudeus-kun mengatakan terima kasih, membuatku merasa aneh.”
“Eh? Mengapa demikian?”
Tentu saja, karena tadinya ...
Aku ingin mengungkapkan identitasku yang sebenarnya, tapi aku masih ragu.
Sekali lagi, rasa cemasku meningkat.
Aku masih takut kalau dia mengucapkan, “Maaf, aku tidak mengingatmu ...”
Jujur saja, bahkan jika dia tidak mengingatku, bukankah itu bagus.
Bertemu dengannya sebagai diriku yang sebenarnya, dan menolongnya seperti ini.
Ah, lupakan saja masa lalu, dan bertemanlah dengannya sebagai seorang Fitts.
Lantas, aku berkata.
"Rahasia."
Rudi menunjukkan ekspresi bingung.
Aku pun kembali ke asrama.
Tentu saja, aku mengambil kembali celana dalam itu.
Rudi menangkapnya sebelum jatuh ke tanah, jadi celana dalam itu tidaklah kotor.
Bukannya aku mencurigai Rudi berpikiran kotor, tapi kurasa tidaklah baik jika celana dalam
seorang putri dipegang-pegang oleh pria lain.
"Haruskah kucuci ulang ...... ah, sebaiknya begitu ......"
Setelah menyalakan lampu... aku pun terkejut, karena ternyata itu adalah celana dalamku
sendiri.
Rudi barusan memegang-megang celana dalamku. Aku sungguh malu.

65
Bagian 4
Sebulan kemudian.
Aku seharusnya mulai membantu Rudi meneliti insiden metastasis, ketika tuan putri sedang
libuaran.
Bagaimana kalau dia menolak bantuanku? Tentu saja itu akan sangat melukai hatiku.
Tapi ternyata Rudi memberikan sambutan hangat padaku.
Mungkin karena insiden celana dalam itu, Rudi tidak lagi merasa sungkan berada di sisiku.
Itu membuatku senang, tapi kalau diingat-ingat lagi, peristiwa itu sungguh memalukan.
Hubungan kami selangkah lebih dekat. Dan itu adalah perkembangan yang sangat berarti
bagiku.
---
Tak banyak kesempatan kudapatkan untuk mengungkapkan identitasku yang sebenarnya.
Sembari menjalani kehidupan seperti ini, tak terasa setahun telah berlalu.

66
Bab 5
Peka dan Bebal

Bagian 1
Ini musim dingin.
Seluruh bagian Kota Sihir Sharia dan Kerajaan Ranoa tertutup salju
Meskipun akademi sihir sudah dibersihkan, namun semuanya masihlah berwarna putih.
Jalan-jalan antar gedung sudah bersih, namun tempat-tempat lain seperti belakang gedung
sekolah harus kau bersihkan sendiri.
Seperti itulah musim dingin di sini.
Pada saat itu, aku menerima surat.
Pengirim adalah “Soldat Heckler”.
Dia adalah seorang petualang peringkat S, sekaligus pemimpin kelompok bernama “Stepped
Ladder”.
Ketika aku menjadi petualang, aku pernah beberapa kali bergabung dengan kelompoknya.
Dia adalah seorang petualang yang cakap.
Kubaca isinya.
"Hmm."
Menurut surat itu, Soldat dan kelompoknya datang ke kota ini.
Tampaknya ada pertemuan antar klan. [16]
Sepertinya, klan “Thunderbolt”, tempat “Stepped Ladder” bernaung, berkumpul di kota ini
setiap beberapa tahun sekali.
Tujuan pertemuan tersebut adalah merencanakan program klan ke depannya.
Selama 2-3 bulan selama musim dingin, mereka memutuskan rencana ke depan, setelah
berdiskusi dengan hati-hati.
Klan sebesar itu memang perlu merencanakan program kerja secara sistematis.
Karena kelompok Soldat sudah berperingkat S, maka kedudukan mereka adalah eksekutif.
Dengan demikian, mereka diwajibkan hadir, dan dia harus datang jauh-jauh ke Ranoa.
Soldat dan pemimpin klan memiliki hubungan yang buruk, sejujurnya dia enggan datang.
Pertemuan rutin selama beberapa bulan ke depan ini akan sangat membosankan baginya.
Dia pun ingat bahwa aku sedang bersekolah di kota ini.
"Kalau dipikir-pikir, “Quagmire” kan juga berada di kota ini," pikirnya.
Kesempatan bagus.

67
Soldat memutuskan untuk mengambil kesempatan ini bertemu denganku untuk pertama
kalinya dalam beberapa tahun terakhir. Dia pun mengirimkan surat untuk mengajakku makan.
Tentu saja, aku cukup akrab dengan Soldat.
Namun, tidak seakrab teman lama, dengan kata lain, pasti dia punya maksud selain hanya
mengajakku bertemu dan makan-makan.
Aku selalu berusaha menjadi orang yang ramah dan supel, namun aku bukanlah tipe orang
yang mau berlama-lama bertemu dengan orang, kecuali jika ada keperluan yang benar-benar
penting.
Kalau aku boleh menduga, mungkin tujuan Soldat lainnya adalah ingin bertemu Elinalise-san.
[17]

Apa boleh buat, kalau begitu aku akan mengajak tante girang itu.
Kemudian, akan kutunjukkan kemesraan Elinalise dengan Cliff, supaya perasaan Soldat
campur aduk.
Maka, aku mengatakan kepada Nanahoshi bahwa aku akan absen sementara dari membantu
percobaannya pada hari libur bulan depan.
Aku coba mengajak Fitts-senpai juga, tapi dengan wajah sedih dia bilang bahwa dia punya
urusan lain pada hari itu.
"Yahh, hari itu aku harus pergi keluar di sore hari ... sebagai pengawal Ariel-sama."
Itulah sebagian dari pekerjaannya sebagai pengawal.
Bahkan ketika orang di seluruh dunia mendapatkan hari libur, belum tentu dia ikutan libut.
Sebaliknya, ketika semua orang libur, dia malah super sibuk.
Ini seperti budak perusahaan.
Oh, tunggu, tidaklah sopan kalau aku berkata begitu pada Fitts-senpai.
Baiklah, kukoreksi perkataanku barusan, Fitts-senpai adalah seorang ‘pekerja keras’.
Apapun itu, karena dia punya urusan lain, maka kami tidak bisa pergi bersama-sama.
Aku memutuskan untuk mengajak Cliff dan Elinalise, kemudian pergi ke Guild Petualang.
Bagian 2
Kami berjalan ke Guild Petualang.
Meskipun tumpukan salju sudah disekop, namun salju masih turun dari langit, dan mewarnai
semuanya dengan warna putih.
Karena tadi malam terjadi badai salju, maka tak peduli seberapa banyak kau menyekopnya,
seakan-akan tumpukan salju itu tidak pernah habis.
Menciptakan sistem drainase bawah tanah untuk menghilangkan salju dengan menggunakan
teknologi modern, akan menjadi bisnis yang sangat menguntungkan dalam situasi ini.
"Hei, Rudeus, kau dengar apa kataku?"
"Ya, ya, aku dengar."
Cliff sedang membicarakan pekerjaannya akhir-akhir ini.

68
Tampaknya, baru-baru ini dia memulai penelitian tentang kutukan.
Dia melakukan itu semua untuk melepas kutukan pada tubuh Elinalise.
Kutukan telah ada sejak zaman kuno, dan penelitian masih terus dilakukan sampai sekarang,
tapi itu bukan sesuatu yang bisa dilepas dengan mudah.
Tampaknya tidak ada kemajuan selama setengah tahun terakhir.
"Bukankah kau bilang belum ada hasil?"
"Aku adalah orang yang jenius, jadi aku yakin bisa menemukan sesuatu cepat atau lambat!"
Cliff mengatakan itu dengan penuh percaya diri.
Betapa hebat orang ini.
Aku adalah orang yang akan mengalami kegagalan tak peduli seberapa banyak aku telah
mencoba, oleh karena itu aku tidak pernah berusaha dengan begitu getol.
Namun, Cliff selalu memikirkan sesuatu pada hal-hal yang tidak mungkin, sifat seperti itu
memang ciri-ciri seorang jenius.
Aku tidak punya bakat seperti itu.
"Hei Rudeus, jika kau tahu sesuatu tentang kutukan, bisakah kau menceritakannya padaku?"
"Hmmm..."
Setelah ditanyai begitu, aku pun mulai berpikir.
Kutukan, ya?
Beberapa kali aku mendengar istilah itu ketika bertualang di benua iblis.
"Bentar….."
Mari kita ingat-ingat, dimanakah aku pernah mendengar kata itu?
Kutukan, kutukan.
Mencoba mengingat-ingat tentang kutukan menyebabkan aku merinding, mungkin karena
Orsted lah yang memilikinya.
Itulah yang aku dengar dari Hitogami.
... Kalau diingat-ingat kembali, ia juga mengatakan bahwa Laplace memiliki kutukan.
Dia menyalurkan kutukan itu pada tombak, dan menyebabkan bencana bagi Ras Supard.
"Laplace pernah sekali menempatkan kutukannya pada alat, kemudian menyalurkannya pada
suatu ras tertentu."
"Alat?"
"Ya, alat itu adalah tombak yang digunakan Ras Supard selama kampanye militer Laplace.
Berkat itu, para prajurit Supard jadi menggila, bahkan mereka membantai keluarganya sendiri
..."
Ketika aku mengatakan itu, Cliff menatapku dengan mata lebar.
"Ras Supard!? Apakah itu benar !?"

69
"Gak tau juga sih, aku hanya mendengarnya dari orang lain, jadi aku tidak tahu
kebenarannya…"
Siapa ya yang mengatakannya padaku?
Hitogami kah?
Yahh, kayaknya masih bisa dipercaya sih.
Bagaimanapun juga, tidak ada alasan baginya untuk berbohong tentang info itu.
"Tapi... ah aku paham ... jadi kutukan dapat ditempatkan pada benda ya?"
Setelah mendengar apa yang aku katakan, Cliff meletakkan tangannya di dagu dan mulai
berpikir.
"Tapi aku tidak tahu bagaimana bisa begitu."
"Tidak, mengetahuinya saja sudah merupakan kemajuan yang besar."
Apakah ada orang yang mencoba mentransferkan kutukan selain Laplace?
Yah, bagaimanapun juga dia adalah Dewa Iblis, jadi apapun yang dilakukannya pastilah
kejahatan.
Mungkin itu dianggap tabu?
Ah benar juga, kekuatan seorang Miko juga dianggap sebagai kutukan.
Akan sangat praktis bila kita bisa mentransferkan kekuatannya melalui satu alat, kemudian
menggunakannya… aku penasaran, mengapa tidak pernah ada orang yang mencobanya?
"Aku penasaran, mengapa tidak pernah ada orang yang berusaha mentransferkan kekuatan
Miko ..."
"Hm? Kenapa kau menyebutkan Miko?"
Cliff bingung.
Eh?
Apakah itu aneh menurutmu?
"Tidak, maksudku, bukankah itu sama saja? Miko memiliki aliran Mana aneh semenjak mereka
dilahirkan, dan mereka juga memiliki kemampuan yang unik. Permasalahannya adalah, apakah
kekuatan itu digunakan untuk hal yang positif atau negatif."
"..... Baru pertama kali aku mendengar ini."
Elinalise juga menatapku dengan wajah terkejut.
Tampaknya dia juga baru tahu.
Sungguh tak terduga, jadi mereka benar-benar baru tahu?
Tapi, aku cukup yakin bahwa seseorang pernah mengatakannya padaku dengan gamblang ...
Oh iya, Hitogami juga yang memberitahuku.
Semuanya dari dia.
Bajingan itu, ternyata dia mengatakan sesuatu yang tidak semua orang pahami.

70
"Tapi, aku paham ... Itu benar juga, alat ... Tentu saja ... Mungkin kalau aku ..."
Setelah mendengar infoku, Cliff mulai bergumam seakan ia menemukan petunjuk.
Kupikir, lebih baik dia tidak terlalu serius menanggapi info apapun yang diberikan Hitogami.
Namun, apakah kata "kutukan" memiliki hubungan dengan kata “Dewa”?
Dewa Manusia, Dewa Naga, Newa Iblis.
Dan juga Miko. [18]
Semuanya mungkin terhubung, tapi mungkin juga tidak.
"Terima kasih Rudeus-kun, kurasa aku menemukan sesuatu berkatmu."
Kata Cliff dengan wajah berseri-seri.
Ya, sama-sama, tapi aku juga punya ‘kutukan’ pada alat kelaminku yang belum sembuh juga
sampai sekarang.
Bagian 3
Soldat dan kelompoknya tersenyum berseri-seri saat mereka melihat wajahku.
Mereka lebih ramah daripada yang kuduga.
Aku penasaran, apakah mereka benar-benar menunggu kedatangan Elinalise.
Kami pergi ke resto terdekat, kemudian kami makan bersama.
Ketika mereka mendengar tentang hubungan Cliff dan Elinalise, sontak mereka terkejut.
Mereka saling bercanda dengan mengatakan, "Pelacur sepertimu menikah? Lelucon macam
apa ini?" dan Cliff pun naik pitam.
Ketika mereka menertawakan sikap Cliff, kemarahannya sudah melampaui titik didih, dan dia
hampir mengamuk.
Dia pasti akan menggila sebentar lagi.
Setidaknya itulah yang kuduga, tapi Elinalise menenangkannya dengan mudah, dan mengubah
topik percakapan.
Sudah kuduga, Elinalise memang jempolan dalam mengatur emosi pria.
Tidak peduli apapun situasinya, mengendalikan kebencian adalah keunggulannya.
Kalau diingat-ingat lagi, tak pernah sekalipun aku melihat Elinalise-san marah atau menangis.
Aku pernah melihatnya merasa kesal beberapa kali, tapi aku belum pernah melihatnya marah
besar.
Adapun satu-satunya hal yang pernah membuatnya sebal adalah, Paul ayahku.
Sebenarnya, apa sih yang ayahku telah perbuat?
Kemudian, kami pun beralih membahas pakaianku.
Hari ini, aku datang dengan mengenakan seragamku seperti biasa.
"Hei Quagmire, jika kau berpakaian seperti itu, orang-orang akan berpikir bahwa kau adalah
pemula, lho?"

71
Tampaknya, ada beberapa siswa di Akademi Sihir yang mengenakan jubah membalut seragam
mereka, kemudian mereka datang ke Guild sebagai petualang.
Mereka umumnya berperingkat F atau E, dan tampaknya mereka tidak berurusan dengan Soldat
dan kelompoknya, tetapi terkadang ada orang yang meminta bergabung dengan Thunderbolt.
"Kalau begitu, bagaimana jika aku benar-benar bertingkah layaknya pemula dengan membawa
barang-barang lagi?"
"Kemudian kau akan menyelamatkan kami lagi? Yang benar saja."
Ketika aku pertama kali bertemu Soldat, dia benar-benar meremehkanku dan menyuruhku
membawa barang-barang.
Kangen juga masa-masa itu.
Kemudian topik beralih tetang cerita-cerita ketika bertualang.
Meskipun Cliff masih marah, ketika mendengar kisah-kisah petualang, matanya pun berbinar-
binar.
Aku pun ingat, Cliff pernah mengatakan kepadaku bahwa dia pernah punya cita-cita untuk
menjadi petualang.
Dia bukanlah pria yang sopan, tapi itulah cita-citanya di umur semuda ini.
Kami selesai makan dan mulai mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya, ketika
seorang utusan dari klan datang untuk menemui Soldat.
"Soldat-san, ada pertemuan lain yang harus kita hadiri."
"Ah! Tadi pagi kan sudah!!"
"Mau bagaimana lagi, kali ini ketua kelihatannya sedang semangat."
Rupanya, ada suatu pertemuan darurat bagi para pemimpin partai.
"Kupikir aku bisa menghabiskan hari ini bersamamu, Quagmire, tapi apa boleh buat. Quagmire
...... maaf, tapi aku harus pergi."
"Ya, lain kali kita ngumpul lagi."
Soldat pun pergi dengan mengangguk lebay.
Nah, apa yang harus kami lakukan sekarang.
Karena sang pengundang sudah undur diri, kurasa saatnya kami pergi.
Masih jam 2 siang, kalau pulang pun, masih banyak waktu tersisa sebelum gelap.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Mari kita lihat ...... tadinya aku berniat mengajari Cliff tentang dasar-dasar menjadi seorang
petualang."
"Aku paham."
Setelah bercakap-cakap dengan Soldat tadi, Elinalise ingin menunjukkan skill petualang
miliknya pada Cliff.
"Oh, itu ide yang baik... mengajar pemula."
"Apakah kami juga boleh ikut?"
72
Para anggota Stepped Ladder yang sudah hampir meninggalkan resto tampaknya masih
mendengar perkataan Elinalise, dan mereka pun tertarik ikut.
Tampaknya Cliff semakin dekat menjadi seorang petualang.
Rencananya, mereka berniat mengambil quest kelas A, sembari mengajari Cliff cara
menyelesaikan misi.
Cliff masih kesal karena mereka meremehkannya, namun dia tampaknya semakin
bersemangat.
"Apa yang akan kau lakukan, Rudeus?"
"Aku akan ...... ah maaf, kali ini aku nggak ikutan."
Aku lebih suka mengajari Cliff tentang sihir bersama beberapa penyihir lain, tapi tentu saja
Cliff tidak akan mau diajari juniornya.
Dia lebih suka mendengarkan instruksi orang-orang yang lebih senior darinya.
Kau memerlukan beberapa hari untuk menyelesaikan Quest kelas A, sedangkan aku hanya ijin
sehari libur pada Nanahoshi.
Jika aku tidak meninggalkan pesan apapun, aku yakin Nanahoshi akan marah.
Mungkin dia pernah menjalani hidup sebagai Hikikomori, tapi dia seakan merindukan
kebersamaan dengan teman-teman, dan mood-nya pasti akan memburuk jika aku melewatkan
praktik Mana bersamanya.
Jika kau berkomitmen melakukan Hikikomori, maka harusnya kau bangga tidak mempunyai
teman.
Yah, sepertinya dia sangat merindukan Jepang, jadi aku sangat mengerti betapa dia ingin
berbicara bahasa Jepang dengan seseorang.
Namun aku adalah orang yang sudah memutuskan untuk menetap di dunia ini, maka
kupersilahkan dia kembali ke Jepang sendirian.
"Yah, baiklah kita akan ambil quest, tapi beritahu yang lain bahwa kita berhalangan hadir."
"Kau juga, Elinalise-san ... kau bersama seorang pemula, jadi janganlah menuju tempat-tempat
yang terlalu berbahaya."
"Kami tidak sepertimu, dan kami tidak akan menantang Naga Merah ataupun Raja Iblis
legendaris."
Aku tak pernah menantang mereka, lho.
Ah, terserahlah.
Bagian 4
Aku berpisah dengan yang lainnya, lantas aku pun pulang.
Aku meninggalkan ditrik petualang, kemudian menuju alun-alun di tengah-tengah kota.
Ketika aku sampai di sana, aroma daging panggang melayang-layang di atasku.
Ketika aku menoleh, aku melihat beberapa pedagang telah memasang kios meskipun salju
masih menumpuk.
Pasti sulit, bekerja dalam cuaca dingin seperti ini.
73
Namun, aku punya waktu luang.
Meskipun aku pulang, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali belajar, berlatih, atau membuat
figur.
Harusnya aku pergi saja bersama Cliff dan yang lainnya.
"Karena sudah terlanjur sampai sini, kuteruskan saja dengan berjalan-jalan mengelilingi kota
sebentar."
Aku menuju distrik perniagaan sembari bergumam sendiri.
Aku tidak berniat belanja, melainkan hanya ingin mencari sesuatu yang menarik.
Dan juga, setelah berdiskusi dengan Cliff, aku tertarik pada benda sihir dan peralatan sihir.
Tombak terkutuk buatan Laplace juga merupakan salah satu contoh peralatan sihir.
Sampai sejauh ini, aku hanya menemukan peralatan sihir yang harganya mahal-mahal, dan
kurasa aku tidak begitu membutuhkannya.
Tapi Fitts-senpai juga menggunakan benda sihir.
Nanahoshi tampaknya memiliki beberapa benda yang berguna juga.
Karena markas besar Guild Sihir berada di kota ini, mungkin aku akan menemukan sesuatu
yang menarik.
Tapi kurasa aku tidak ingin membeli apapun ...
Setidaknya, aku akan melihat-lihat saja.
Ngomong-ngomong, pertamanya aku juga kebingungan ketika mendengar istilah benda sihir
dan peralatan sihir.
Sebenarnya, keduanya adalah hal yang sungguh berbeda.
Perbedaan antara keduanya adalah sebagai berikut:
Peralatan sihir:
Adalah benda yang memiliki lingkaran sihir pada suatu sisi, dan ketika penggunanya
merapalkan mantra, Mana-nya akan mengalir pada benda tersebut, kemudian mengaktifkan
sihir. Selama penggunanya memiliki Mana yang masih tersisa, peralatan sihir bisa
dipergunakan berkali-kali. Biasanya peralatan sihir adalah benda buatan manusia.
Benda sihir:
Benda yang telah diresapi Mana, sehingga memiliki kemampuan tertentu. Kau harus
melakukan langkah yang benar untuk mengaktifkan efeknya. Benda ini hanya bisa digunakan
beberapa kali per hari, tapi Mana yang terkandung pada benda sihir bisa dipulihkan berkali-
kali.
Kira-kira begitulah perbedaannya,
Benda sihir hanya bisa digunakan beberapa kali sehari, tapi tidak menghisap Mana pemiliknya,
dan tidak memerlukan mantra untuk mengaktifkannya. Dengan adanya 2 keuntungan itu, maka
benda sihir dikatakan lebih berguna.
Namun, kebanyakan benda sihir didapatkan dari Dungeon, sehingga efeknya begitu beragam.

74
Akibatnya, barang-barang sihir yang efeknya terbilang berguna, dihargai sangat mahal di
pasaran.
Sepatu yang Fitts-senpai kenakan mungkin harganya lebih mahal daripada seluruh tabunganku.
Ngomong-ngomong, meskipun pedang iblis dibuat oleh manusia, namun terdapat ciri-ciri
benda sihir padanya.
Namun bagiku, karena aku memiliki sejumlah besar Mana, maka tidak masalah jika aku harus
menggunakan peralatan sihir.
Aku bahkan bisa menggunakan peralatan sihir yang mengonsumsi begitu banyak Mana,
asalkan itu berguna.
Kau bahkan bisa menemukan peralatan sihir rusak di Kota Sihir Sharia, wilayah Guild Sihir.
"Hn?"
Tiba-tiba aku melihat wajah-wajah yang sudah familiar.
Itu Luke dan Fitts-senpai.
Mereka sedang bercakap-cakap dengan riang di depan suatu toko pakaian.
Fitts-senpai melihat etalase toko itu dengan ekspresi gembira di wajahnya.
Luke hanya menunjukkan senyum kecut.
Di tangannya, dia membawa suatu tas yang besar.
Seolah-olah mereka sedang berkencan.
Aku mendengar Fitts-senpai sedang bertugas mengawal tuan putri.
Tetapi, tidak masalah nih, kalau mereka pergi berduaan seperti itu?
Bagaimana dengan tanggung jawab mengawal sang putri ...
Yahh, kupikir setidaknya aku harus menyapa.
"Selamat siang! Kebetulan kita bertemu di tempat seperti ini ya."
"Kamu...!"
Ketika ia mendengar suaraku, wajah Luke mengaku.
Seperti biasa, sepertinya dia tidak menyukai aku.
Aku sudah coba membantunya menyelamatkan muka, tapi ...
Nah, baru-baru ini aku juga semakin terkenal sih.
Mungkin dia tidak senang dengan kepopuleranku.
Yahh, selama ada Fitts-senpai di sini, kurasa tidak masalah.
"Oh ...?"
Anehnya, aku merasakan aura yang berbeda dari Fitts-senpai hari ini.
Aku bertanya-tanya, mengapa bisa begitu.
Mungkin karena ia berpakaian sedikit berbeda?

75
Tidak, aku merasakan seolah-olah dia bukanlah Fitts-senpai yang kukenal ...
"Hei, Fitts-senpai, kau tampak sedikit berbeda hari ini."
Ketika aku mengatakan itu, Fitts-senpai menatapku dengan kaget.
Hmm.
Apanya ya yang berbeda?
Mungkin sikapnya?
Ketika aku melihat Fitts-senpai, ia memalingkan wajahnya dariku.
Pada saat yang sama, Luke melangkah di depannya.
"Rudeus, ada apa.... apa yang kau lakukan di sini?"
Dia berdiri seakan-akan ingin menyembunyikan Fitts-senpai di balik tubuhnya.
Nada bicaranya tenang.
Tatapan matanya cukup kuat, namun bukannya dia memelototiku.
Namun, suaranya kaku.
Mungkin, ini bukanlah tempat yang tepat untuk bertemu mereka berdua?
Jangan bilang mereka benar-benar sedang berkencan?
Mungkin rayuan gombal Luke juga bisa mempengaruhi lelaki, dan dia ingin memanfaatkan
Fitts-senpai yang naif.
Bagaimanapun juga, mereka berdua adalah pengawal kerajaan yang terhormat, jika skandal
homoseksnya terungkap ke publik, maka itu akan menjadi aib.
Meskipun aku hanya bercanda, tapi itu cukup membuatku syok jika menjadi kenyataan.
Mengapa begitu?
"Tidak, tidak ada apa-apa kok, aku hanya kebetulan melihat kalian, jadi kurasa setidaknya aku
harus menyapa .......... Fitts-senpai?"
Sejak awal, Fitts-senpai selalu berusaha untuk menghindari tatapan mataku.
... Eh?
Apakah dia menghindariku?
Mengapa?
Apakah aku telah melakukan sesuatu yang menyakiti perasaannya?
"Terima kasih telah menyapa kami. Tapi Fitts tidak berbicara ketika dia sedang bekerja sebagai
pengawal, jadi tolong mengertilah."
Sepertinya Luke sedang mencoba untuk menyuruhku pergi.
... Sepertinya aku datang pada saat yang kurang tepat.
Tapi dia bahkan tidak mengatakan sepatah kata pun? Sebenarnya ada apa sih?
"………..."

76
Fitts-senpai masih saja memalingkan wajahnya dariku.
Ah tidak juga, sebenarnya dia berusaha melihatku, tapi dia mengerutkan alisnya dengan
perasaan negatif.
'Pergilah sekarang juga', kalimat itulah yang kurasakan darinya.
Itu terlihat dengan begitu jelas.
Kalau sampai begitu, maka aku pun paham.
Aku tidak diinginkan di sini.
"Apa ada masalah?"
"Tidak, tidak apa-apa. Maaf telah mengganggumu."
Aku pun meninggalkan tempat.
Kurasa aku menanggapinya dengan cukup tenang, setidaknya terlihat begitu.
Namun, di dalam hati, aku cukup syok, sampai-sampai pikiranku kosong.
Aku tidak lagi ingin berkeliling kota untuk melihat barang-barang.
Aku hanya ingin pulang sekarang.
Jalan putih yang sedikit kotor terhampar di hadapanku.
Salju mulai turun lagi.
Dingin.
Bagian 5
Aku kembali ke akademi sihir.
Mengapa Fitts-senpai menghindari aku?
Aku tidak tahu.
Aku tidak tahu bahkan setelah kupikir lagi dan lagi.
Aku tidak ingat melakukan sesuatu yang membuatnya benci padaku.
Mungkin aku harus berkonsultasi dengan seseorang mengenai perasaanku saat ini ...
Ah tidak, lebih tepatnya, aku hanya ingin mengeluh kepada seseorang.
Kalau tidak salah, Zanoba pergi ke Guild Sihir untuk penelitian tentang Miko.
Julie mungkin pergi bersamanya.
Rinia dan Pursena ... sepertinya mereka tidak akan mendengarkan curhatku dengan serius.
Mereka mungkin hanya akan mengejekku.
Elinalise baru saja pergi bersama Cliff.
Badigadi juga tampaknya tidak berada di sekolah hari ini.
Nanahoshi ... sangat sibuk, aku pun ragu dia mau mendengar ceritaku.
Sepertinya tak ada lagi orang yang bisa kuajak curhat.

77
Aku tidak memiliki banyak teman. [19]
Maka, aku pun hanya bisa pergi ke perpustakaan.
Pada saat seperti ini, yang terbaik adalah menghabiskan waktu dengan tenang membaca buku
apapun yang kutemukan.
Aku penasaran, apakah ada buku yang bisa memperbaiki mood-ku?
Mungkin suatu buku epik, atau cerita pahlawan.
Aku penasaran, apakah ada buku tentang Badigadi atau Kishirika.
Jika ada cerita tentang mereka, mungkin aku bisa tertawa terbahak-bahak seperti yang selalu
mereka lakukan.
Sambil berpikir tentang hal-hal seperti itu, aku masuk ke perpustakaan.
Aku menyapa penjaga hanya dengan meliriknya.
Kami tidak pernah berbicara satu sama lain, tapi ia mulai hafal wajahku karena aku sering
mengunjungi perpus.
Salju menjatuhiku saat aku mau lewat pintu masuk, maka kukeringkan tubuhku dengan mantra
tanpa suara.
Aku masuk dan menuju bangku yang biasanya kududuki.
Hari ini, perpustakaan juga kosong.
Tidak banyak siswa di dunia ini yang mau menghabiskan liburan mereka di dalam
perpustakaan.
Di dunia ini, juga masih banyak orang yang buta huruf.
"... Hah???"
Aku sungguh terkejut ketika tahu bahwa Fitts-senpai ada di sini.
Dia membaca buku dan tampak benar-benar bosan.
Dia duduk di kursi yang biasanya kami gunakan bersama.
"Oh, Rudeus-kun."
Ketika melihatku berdiri di dekatnya, dia pun menunjukkan senyum malu-malunya seperti
biasa.
"Selamat datang kembali... kok cepat sekali? Apakah kau sudah bertemu dengan temanmu?"
"Y-Ya"
Aku duduk di depannya, dan menatap wajahnya dengan serius.
Inilah Fitts-senpai yang kukenal.
Inilah pakaian yang biasa dia kenakan, dan inilah aura yang biasanya kurasakan.
Ada sesuatu yang salah.
Setelah bertemu dengan Fitts-senpai di depan toko tadi, aku pulang dengan melalui rute
terpendek.

78
Namun dia sudah ada di sini ketika aku tiba.
Ini aneh.
"Ada apa? Apakah ada yang aneh di wajahku?"
Fitts-senpai mengatakan itu sembari menyentuh wajahnya sendiri.
Namun, suasana ini.
Aku penasaran, apakah ini karena penolakan yang kuterima sebelumnya.
Namun saat ini, aku merasa bahwa Fitts-senpai benar-benar senang bertemu denganku.
Tidak ada kecurigaan sama sekali.
Ini berbeda dari sebelumnya.
Benar-benar berbeda.
"Mengapa tadi kau seakan tidak sudi melihatku?"
Ketika aku mengatakan itu, senyum Fitts-senpai langsung membeku.
Kemudian, ia menunjukkan ekspresi paling serius di wajahnya.
"Sebenarnya, ketika aku mengawal Ariel-sama, aku tidak berbicara pada siapapun.
Bagaimanapun juga, aku adalah Fitts sang Pendiam. Kau sendiri kan tahu bahwa suaraku
seperti anak kecil. Aku khawatir jika orang lain meremehkanku, jadi ketika aku berada di depan
umum ... terutama ketika aku mengawal Ariel-sama, aku tidak mengatakan sepatah kata pun."
"Aku paham, tapi tadi aku sama sekali tidak melihat Ariel-sama."
"Dia berada di toko sebelahnya, yaitu toko kepercayaan kami. Kami bukan satu-satunya orang
yang mengawalnya. Para penjaga lain juga mengawalnya dengan mengamati dari kejauhan,
dan kami menggunakan semacam formasi. Oh iya, jangan bilang pada siapapun ya."
Fitts-senpai menjelaskan itu semua dengan begitu lancar layaknya robot.
Seakan-akan, dia telah menyiapkan jawaban itu terlebih dahulu.
Ya, dia pasti telah mempersiapkan jawaban itu sebelumnya.
"Jadi begitu ya, maaf karena telah menyapamu pada saat seperti itu."
"Tidak, tidak apa-apa. Aku juga minta maaf karena tidak bisa meladenimu berbicara."
Sepertinya aku sudah menyadarinya.
Mungkin saja………...
Aku tidak yakin, tapi Ariel-sama mungkin saja menggunakan suatu cara untuk menyamarkan
dirinya sebagai Fitts-senpai.
Mungkin dia menggunakan semacam alat sihir, atau benda sihir.
Dia harus diam karena suaranya tidak bisa berubah.
Mungkin, dia juga tidak bisa merubah warna mata.
Itu sebabnya Fitts-senpai selalu memalingkan pandangan dariku. Dia melakukan itu semua
untuk mengurangi kemungkinan terbongkarnya penyamaran tersebut ...

79
Ketika aku berpikir seperti itu, semuanya masuk akal.
Alasan mengapa dia menghindariku barusan adalah, karena berhubungan denganku tanpa
persiapan akan membuat penyamarannya terbongkar.
Bukan karena Fitts-senpai membenciku.
Ya, aku yakin itu.
Aku tidak pernah melakukan apa pun yang membuatnya membenciku.
Anggap saja seperti itu.
"Oh, jadi begitu ya…. aku sempat berpikir bahwa Fitts-senpai membenciku, aku pun jadi
galau."
"Ahaha ... Mana mungkin aku membencimu ..."
Fitts-senpai menggaruk bagian belakang telinganya.
Dia memang biasa melakukannya, tapi entah kenapa belakangan ini ketika melihat Fitts-senpai
melakukan itu, hatiku berdegup dengan kencang..
Mengapa seorang lelaki bisa semanis ini?
... Benarkah dia laki-laki?
Itu menggangguku.
Kenapa kau bisa membuatku galau, Fitts-senpai….

80
Bab 6
Terlalu Banyak Berpikir

Bagian 1
Aku tertarik pada Fitts-senpai.
Seperti biasa, aku selalu menemuinya setiap 10 hari sekali.
Bukan berarti ada hal khusus yang akan dibicarakan.
Dia selalu menarik perhatianku.
Gerakannya yang kasual juga menarik perhatianku.
Aku suka gerakan-gerakannya seperti ketika dia menggaruk belakang telinganya, atau ketika
dia meregangkan tubuh setelah selesai mengerjakan sesuatu.
Aku bahkan suka mencium aroma tubuhnya ketika dia lewat di depanku.
Ah iya… senyumnya juga kusuka.
Senyum yang selalu mengusikku, seperti yang kulihat sebelumnya.
Ketika berada dalam sekumpulan orang, tanpa sadar aku selalu berusaha menemukan Fitts-
senpai.
Bahkan, aku selalu menemukannya di antara kerumunan orang, seakan-akan dia begitu
mencolok.
Dia dan Ariel-hime, sama-sama terkenal di sekolah ini.
Selain menjadi bagian dari dewan siswa, ia juga menyandang gelar sebagai siswa terbaik.
Fitts-senpai adalah salah satu orang yang paling dihormati di sekolah ini.
Ia dijuluki “Fitts si Pendiam” karena dia jarang berbicara.
Sebagai pendamping sang putri, dia memiliki kemampuan kelas atas bahkan akademi sihir ini.
Itulah fakta yang akan membuat orang menghormatinya.
Mataku seakan tidak bisa luput darinya.
Aku bahkan tidak bisa mendefinisikan perasaanku saat ini padanya.
Jika inilah yang disebut cinta…..
Maka, aku telah jatuh cinta pada seorang pria.
Ah tidak, aku pun penasaran apakah dia benar-benar seorang pria.
Itu dia.
Itulah pertanyaannya.
Apakah Fitts-senpai seorang pria atau wanita?
Berdasarkan pertanyaan itu, maka aku bisa tahu apakah aku seorang homo atau pria normal.

81
Asalkan penyakitku sembuh, jadi homo pun aku rela.
Pria atau wanita sama saja, yang penting ngaceng. Tapi kalau aku boleh memilih, tentu saja
aku lebih suka wanita.
Bagian 2
Maka, aku pun mulai mengumpulkan informasi.
Cara tercepat adalah dengan bertanya pada orangnya sendiri.
Tapi, itu adalah cara terakhir, karena aku takut menyinggung perasaannya.
Pertama-tama, aku pergi ke ruang staf.
Pasti sekolah ini memiliki data semua murid secara terperinci.
Kebenarannya mungkin tertulis pada data tersebut.
Meskipun mereka tidak dapat memberikan informasi pribadi siswa, mungkin mereka bisa
memberitahuku gendernya.
Dengan pemikiran seperti itu, aku pun menuju ke gedung fakultas.
Pada daftar guru, aku menemukan seseorang yang mengajar di kelasnya Fitts-senpai.
"Aku ingin bertanya tentang gendernya Fitts-senpai."
"Aku tidak boleh bicara banyak tentangnya."
"Apakah tidak ada cara lain untuk mengetahuinya ..."
Guru itu terlihat gugup.
Ternyata, aku masih ditakuti.
Kupikir hanya para murid yang takut padaku, ternyata guru juga takut.
Ah, sebenarnya keadaan ini justru mempermudahku.
"Jika kau tidak bicara, bokongmu akan kusumpali dengan peluru batuku yang tebal.”
"Ah ...! Kenapa ... kau……."
"Atau kau ingin dikerjai oleh preman-preman sekolahan ini… atau kau ingin kejahilan yang
lebih lucu dengan sihir airku?”
".... Kumohon, aku minta maaf!"
Guru ini sangat keras kepala.
Dia tidak menyerah bahkan setelah kuancam.
"Aku hanya bercanda!"
Aku menyerah bertanya padanya, kemudian aku temui Wakil Kepala Sekolah Jinas.
Kalau bawahannya tidak mau bicara, maka tanyalah pada bosnya.
Kantornya berada pada ujung gedung fakultas.
Di sana, Jinas sedang tenggelam dalam dokumen.
Bagaimanapun juga, sekolah ini sangatlah besar, sehingga urusan administrasi begitu banyak.

82
Wakil Kepala Sekolah pun mendapatkan jatah pekerjaan administrasi yang begitu banyak.
Tidaklah sopan jika kuganggu dia saat ini, maka akan kucoba untuk menyelesaikannya dengan
cepat.
"Jinas-sensei."
"Rudeus-san ..."
"Tampaknya kau benar-benar sedang sibuk."
"Tidak, tidak, berkat Rudeus-san menangani para pembuat masalah, maka pekerjaanku pun
semakin berkurang."
Pembuat masalah?
Siapa yang dia maksud dengan pembuat masalah?
Mungkin Badigadi?
Atau Zanoba?
Tak peduli dilihat dari mana pun, menurutku mereka bukanlah pembuat masalah.
"Apa yang bisa kubantu?"
"Ya, sebenarnya aku ingin mendengar tentang Fitts-senpai."
Ketika kukatakan itu, alis Jinas tiba-tiba melonjak.
"Aku minta maaf, para petinggi pun menuntutku untuk tidak bicara banyak tentang seniormu
itu ..."
"Begitu ya."
Lupakan saja para petinggi, dan jawab pertanyaanku, sialan.
Aku ingin mengatakan itu, tapi setelah melihat wajahnya, kuputuskan untuk menelan dalam-
dalam umpatan itu.
Ada para petinggi yang mengatur semua hal di sekolahan ini, tak terkecuali wakil kepala
sekolah.
Sepertinya mereka mendapatkan sokongan dana dari Putri Kedua, maka tentu saja mereka
sangat melindungi informasi mengenai putri kedua beserta fraksinya....
"Paling tidak, bisakah kau memberitahuku gendernya?"
"He-eh ...... maksudmu ......"
Jinas membuat senyum pahit.
Seperti biasa, ia adalah seorang pria dengan senyuman begitu pahit.
Dia menunggu selama satu menit.
Tidak melakukan apa-apa selama satu menit membuat waktu seakan berlalu begitu lama.
"Dia laki-laki............"
Akhirnya Jinas pun menjawabnya.

83
Bagian 3
Pada akhirnya, aku tidak bisa mengungkap apakah Fitts-senpai pria atau wanta.
Jinas mengatakan bahwa dia adalah "laki-laki”, tetapi ia berada di bawah tekanan dan ia ragu-
ragu ketika mengatakan itu, sehingga ada kemungkinan ia berbohong.
Namun, Jinas menyebutnya setara dengan “Karera”, tetapi jika kita mengasumsi bahwa Ariel-
hime dan Fitts-senpai adalah perempuan, sedangkan Luke satu-satunya pria, harusnya Jinas-
sensei memanggil mereka “Kanojora”. [20]
Ah tidak, ini hanyalah permainan kata, jangan dianggap serius.
"Huff."
Aku sekarang sedang berada di perpustakaan.
Aku duduk di kursi yang biasanya kutempati sembari meneliti beberapa dokumen.
"Hah......"
Apakah aku takut mencari tahu gendernya?
Jika dia seorang wanita, apakah aku berani menembaknya?
Menyatakan cinta?
Mengatakan “Aku mencintaimu”?
Aku?
Kurasa itu penting ... tapi.
Aku merasa ada sesuatu yang tidak benar.
Kurasa bukan itu masalahnya.
Meskipun aku telah menyatakan cinta padanya, lalu terusnya apa?
Dengan penyakitku yang masih belum sembuh, apakah kami bisa berpacaran dengan baik?
Kalau gajahku belum juga perkasa, maka aku tidak bisa menyemprotkan jus lelaki. [21]
Kepalaku penuh dengan nafsu duniawi, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, akhirnya aku pun
akan mencapai batasku, dan itu sungguh menyakitkan.
Ya.
Aku tidak akan menipu diri sendiri dengan kata-kata yang tidak jelas seperti cinta dan suka.
Aku ingin melakukan itu terhadap Fitts-senpai.
Aku tidak akan melakukan ini-dan-itu [22]. Itu tidak baik.
"...... selama gajahku tidak bangkit."
Dan, pada waktu itu.
Bahuku dipukul dengan suara “pluk”.
Aku berbalik, dan kutemukan Fitts-senpai di sana.
"Kamu sedang apa?"

84
Fitts-senpai melihatku, kemudian menempel padaku begitu saja.
"Uo?"
Aku berdiri kaget, lantas kursi pun terjepit di antara selangkanganku.
"Whoa, itu berbahaya!"
Fitts-senpai mengulurkan tangannya untuk membantuku.
Aku meraih tangannya, tapi dengan kekuatan Fitts-senpai, ia tidak dapat menopang berat
badanku.
"Wow!"
Kami pun saling tindih, kemudian jatuh bersama kursi dan meja.
Saat aku sadar, kami telah terjatuh, dan Fitts-senpai menindihku di atas. Aku terjatuh dalam
keadaan memeluknya
"......"
"......"
Wajahku sangat dekat dengan Fitts-senpai, namun ia memakai kacamata hitam, jadi aku tidak
tahu ekspresi wajahnya, tapi aku bisa melihat bibir mungilnya.
Dia begitu berkilau layaknya cahaya
Dan aku mulai merasakan kehangatan tubuhnya.
Suatu wewangian lembut dan merangsang memasuki hidungku.
Ini adalah aroma Fitts-senpai, yaitu aroma yang begitu ingin kucium hari ini.
Tanganku berpindah ke pinggang dan pinggul Fitts-senpai.
Pinggang yang ramping.
Aku tidak percaya itu adalah pinggang pria.
Pantatnya sedikit tepos untuk seukuran wanita, tapi sangat empuk.
Aku tidak bisa memikirkan dia sebagai seorang pria.
Hanya dengan menyentuhnya, gajahku mulai meraung-raung.
Oh.
"Oh, m-maaf-"
Fitts-senpai berdiri dengan wajah merah sambil meminta maaf.
"Aku ...... jadi Fitts-senpai adalah cewek ya ......"
Fitts-senpai menunjukkan ekspresi terperangah pada wajahnya.
Dan mulutnya tergagap tanpa suara.
Pada akhirnya, ia menggelengkan kepala.
"Kau salah ...... aku laki-laki!"
Fitts-senpai bangkit, berbalik, kemudian berlari, ia pergi begitu saja seperti hembusan angin.

85
"............"
Di samping meja, beberapa buku telah jatuh, tadinya ia mungkin hendak mengambil beberapa
buku untuk bahan pelajaran di kelasnya.
Fitts-senpai adalah seorang wanita, ia pasti wanita, itu adalah fakta yang penting, tetapi yang
paling penting adalah……
“Akhirnya ngaceng juga ......”
Setelah 3 tahun tidak aktif, ubiku akhirnya berdiri.
Hanya dengan satu sentuhan, gajahku yang telah tertidur selama 3 tahun, akhirnya meraung
kembali.
Untuk mengetesnya, aku menyentuhnya dengan tangan kananku dan benar sekali ... rasa itu
telah kembali.
"Aku paham............"
Pada saat ini, aku akhirnya mengerti apa yang dimaksud Hitogami.
Yahh, tentu saja, melakukan penelitian di perpustakaan.
“Tapi Fitts-senpai menyembunyikan gendernya.
Sejak awal aku sudah tahu bahwa dia menyembunyikan sesuatu.
Dia berdandan layaknya pria, dan mengemban tugas sebagai penjaga putri.
Dia pasti menyembunyikan sesuatu.
Mungkin ada alasan penting di balik fakta ini.
Tapi aku tidak bisa memaksanya untuk mengungkapkan alasan itu, atau dia akan marah
padaku.
Aku tahu tidaklah gampang berpura-pura menjadi pria seperti itu ... dan jika fakta itu terungkap
karena kecerobohanku, dia pasti akan kerepotan.
Aku suka Fitts-senpai.
Aku pun suka bagaimana dia menyembunyikan identitasnya.
Haruskah aku mengungkapkan identitas Fitts-senpai hanya karena nafsu duniawiku yang telah
terkekang selama beberapa tahun terakhir akhirnya meledak? Ahh, apa yang harus aku lakukan
adalah melindungi rahasia Fitts-senpai, dan tidak mengungkapkannya.
Aku harus menjaga rahasianya.
Aku perlu membaca mood-nya.
Sialan, jika aku tidak melakukan itu, mungkin aku akan mengatakan hal-hal seperti, “Akan
kujaga rahasiamu, tapi nanti malam datanglah ke kamarku”.
Tak mungkin aku mengatakan hal itu pada Fitts-senpai yang sudah banyak membantuku
sampai saat ini.
Tapi, kalau aku membayangkan Fitts-senpai melepas pakaiannya di hadapanku, sambil
mengatakan, “Ternyata kau adalah orang semacam ini ...”, hanya membayangkan dia
mengenakan pakaian dalam saja, sudah membuatku………...

86
Aku penasaran, apakah warnanya putih?
Tidak tidak Tidak.
Ini tidak baik, tidak baik.
Ini tidak baik.
Bukankah aku sudah berkali-kali diselamatkan olehnya…….
Melakukan hal seperti itu pada orang sebaik Fitts-senpai, sungguh tindakan yang tidak bisa
dimaafkan.
Aku pun bukan orang sehina itu.
Aku adalah seorang pria sejati.
Baiklah, sebisa mungkin akan kuperlakukan dia layaknya pria pada umumnya.
Dan jika rahasianya terungkap ke publik, aku akan berusaha keras untuk menutup-nutupinya.
Ya, seperti ketika dia menyelamatkanku pada insiden sempak terbang.
Bahkan waktu itu pun sangat berbahaya.
Dia membahayakan dirinya sendiri dengan membelaku di depan gadis-gadis dan juga mbak
gorila.
Dia mengabaikan norma asrama untuk membantuku.
Aku tidak tahu mengapa, tapi dia selalu saja membantuku.
Sekarang tibalah giliranku untuk menolongnya.
Aku akan membantumu, Fitts-senpai.
“Tunggu sebentar, kalau dia memang perempuan ......”
Setelah berpikir sejauh itu.
Tiba-tiba, aku ingat.
Selama ini, aku sering sekali menunjukkan hal-hal mesum di hadapan Fitts-senpai.
Misalnya, komentarku yang mesum di pasar budak.
Misalnya, pelecehan seksual yang kulakukan pada Rinia dan Pursena.
Misalnya, perkataanku yang mesum ketika aku memegang tongkat sihirku.
Aku malu sekali .....
Bagian 4
Setelah aku berhenti membayangkan Fitts-senpai, ubiku pun kembali ke mode Hikikomori.
Aku mencoba menggosok-gosoknya, tapi tak juga mau berdiri.
Sudah 2-3 tahun terakhir ubiku sama sekali tidak menunjukkan reaksi terhadap apapun, namun
dia barusan ngaceng, dan itu adalah suatu kemajuan besar.
Rupanya, masih jauh dari kesembuhan total.
Itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

87
Mari kita kembali ke kamarku, dan pikirkan semuanya dengan tenang.
Ya, mari kita mulai dengan mengingat lagi sensasi yang kurasakan ketika meraba-raba
tubuhnya Fitts-senpai.
--- Sudut Pandang Ariel ---
Lagi-lagi, Sylphy kembali sambil menangis.
“Aku sudah bilang bahwa aku ini laki-laki, ughuhuhuhu ... meskipun ini adalah
kesempatanku… meskipun Rudi sendiri yang bertanya duluan padaku ...tapi kan… tapi
kan…..”
"............ Itu tidak sopan."
Yahh, aku sudah lupa berapa kali aku bilang begitu untuk menenangkannya.
Setiap kali terjadi sesuatu, Sylphy selalu datang kepadaku sambil menangis.
Tapi bagiku, itu seperti dia membual tentang kekasihnya.
Satu waktu, dia pernah pergi ke pasar budak bersama Rudi, dan ia menunjukkan pada Sylphy
kejantanannya, itu adalah pertama kalinya dia melihat seorang pria benar-benar telanjang, dia
bahkan bergaul dengan Zanoba-ouji dari Kerajaan Shirone.
Dia juga pernah melaporkan kasus dimana Rudi marah pada Pursena dan Rinia, yang telah
merusak barang berharganya ...
Lain waktu, dia mengatakan bahwa Rudi memintanya untuk membantu suatu penelitian sambil
mendesah.
Ada juga, ketika Rudi bertanya padanya tentang permasalahan cinta, Sylphy pun khawatir jika
Rudi jatuh cinta pada gadis lain, kemudian dia pun mengucapkan sesuatu dengan sinis.
Pernah juga Sylphy diizinkan untuk melihat tongkat sihir Rudi, yang terdapat batu sihir begitu
besar, dan harganya pastilah mahal.
Sylphy pun dimintai tolong untuk membawakan tongkat tersebut pada Rudi, dan dia
melakukannya dengan senang hati.
Pernah juga dia menceritakan betapa kerennya Rudi ketika bertarung melawan Badi-sama.
Dia juga pernah mengatakan dengan cemberut bahwa Rudi sedang melakukan penelitian
bersama Silent-san.
Dan hari ini, dia datang sambil menangis karena telah berbohong kepada Rudi tentang
gendernya, lantas dia melarikan diri begitu saja darinya.
(Huff ... Aku harap sia segera menyatakan identitasnya yang sebenarnya pada pria itu.)
Saat ini, aku pun punya kesan pada pria bernama Rudeus itu. Pada awalnya, kupikir dia
hanyalah pria pengecut, tapi sekarang…. hanya dengan berhadapan dengannya saja, aku berani
bilang bahwa dia adalah pria yang sungguh kuat.
Dia bahkan menjadikan Miko dari Kerajaan Shirone sebagai anak buahnya ...
Dia berhasil menjinakkan 2 putri bangsawan ras hewan, Rinia dan Pursena ...
Serta berteman dengan Cliff, yang sejatinya merupakan cucu Paus dari Kerajaan Milis...

88
Dia berteman akrab dengan raja iblis legendari abadi, yang tak lain adalah Badigadi… bahkan
Badigadi pun mengakui kehebatannya. Terlebih lagi, dia bisa bekerjasama dengan pelajar
misterius bernama Silent, yang bahkan menolak ajakanku untuk bersekutu.
Aku berencana mengajak semua siswa khusus itu untuk bergabung dengan fraksiku, namun
tidaklah semudah itu karena mereka punya ego masing-masing… namun dengan mudahnya
Rudeus berteman dengan mereka semua.
Jika dia adalah seorang pengecut, dia tidak akan mampu melakukan itu semua.
Luke pernah bilang bahwa pria yang bersih dari rumor negatif adalah pria terlicik di dunia ini,
namun sekarang aku mulai berpikir bahwa semua rumor positif mengenai dirinya memang
benar adanya ...
Sihirnya meledakkan tubuh Raja Iblis Badigadi yang sekuat baja .... Semuanya berhamburan!
Jikalau aku menghadapi raja iblis itu, aku hanya bisa berdiri ketakutan tanpa bisa melakukan
apapun…. Namun dia menghancurkannya hanya dengan sekali serang.
Dia terlalu kuat.
Yahh, setelah melihat semua fakta itu, tampaknya tidaklah mustahil bila dia berhasil
membunuh seekor atau dua ekor Naga Merah sendirian.
Meskipun ia memiliki kekuatan seperti itu, ia sangat baik hati.
Bahkan ketika ia diancam oleh para siswi atas tuduhan pencuri pakaian dalam, dia tidaklah
marah.
Sejak ia datang ke sekolah ini, satu-satunya hal yang membuatnya begitu marah adalah
tindakan Rinia dan Pursena yang merusak barang berharga miliknya.
Kudengar bahwa Rudeus berduel dengan mereka, mengalahkannya, menawan mereka selama
sehari di kamarnya, dan akhirnya mencorat-coret tubuh kedua ras hewan itu.
Namun, bahkan siswi sebengal Rinia dan Pursena, benar-benar ketakutan dan akhirnya menjadi
penurut.
Tentunya, dia tidak terlalu mengumbar kemarahannya.
Kemarahan seseorang yang mengalahkan Raja Iblis dengan sekali serang.
Tentu saja, bahkan mereka tidak menyebarkan rumor buruk tentang Rudeus.
Maksudku, mereka begitu takut sampai-sampai mereka tidak akan menyebarkan rumor buruk
tentang Rudeus.
Rudeus selalu berhati-hati untuk tidak membuat kesalahan, dan selalu menyembunyikan
kekuatannya yang sebenarnya.
Meskipun ia memiliki kekuatan sebesar itu, dan dia bisa melakukan apa saja yang dia suka.
aku tidak tahu mengapa ia hidup seperti itu. Tak peduli seberapa banyak aku berpikir, aku tetap
saja berprasangka bahwa pria itu merencanakan hal yang buruk terhadap Sylphy.
Tapi, menurut Sylphy, dia bukan orang jahat.
Aku bertemu dengannya untuk pertama kali ketika berduel melawan Fitts, dan aku merasa dia
adalah pria yang hangat.
Meskipun penampilannya mencurigakan, ia adalah orang yang ramah.

89
Setelah dikalahkan hanya dengan satu serangan, Sylphy sedikit waspada padanya, tetapi setelah
itu aku lihat mereka cukup akrab.
Jadi kurasa, lebih baik kami berhubungan dengannya, yang berarti kami juga mendapat koneksi
semua siswa khusus.
Mungkin sudah waktunya untuk menundukkan kepala dan meminta dia untuk bekerjasama.
Tapi ....... aku harus mengakuinya.
Aku takut padanya.
Aku takut.
Aku penasaran, apakah Sylphy begitu kuat sehingga dia sama sekali tidak takut pada pria itu.
Atau mungkin karena dia tahu sifat Rudeus yang sebenarnya? Setelah melihat wajah bahagia
Sylphy, aku merasa tidak enak jika menjadikan Rudeus sebagai target obsesiku untuk
membangun fraksi yang kuat.
Aku ingin Sylphy bahagia.
Rasanya tidak mungkin bagiku untuk dapat memahami kebahagiaan itu, tapi dia hanya gadis
yang secara tidak sengaja terlibat dalam perjuanganku memperebutkan kekuasaan.
Dia tidak memiliki tanggung jawab sebagai bangsawan, atau seperti Luke yang telah
bersumpah setia kepadaku.
Dia hanya membantuku atas dasar persahabatan.
Dia tidak perlu mengorbankan darahnya untuk membantuku mencapai tujuan.
Lebih baik dia menjalani hidup yang bahagia sebagai seorang gadis normal.
Sylphy mungkin tidak menerimanya.
Dia, menyadari posisinya sebagai sekutuku, dia pun melakukan yang terbaik, tapi cintanya
pada Rudeus mungkin bisa menjadi kesempatan yang baik.
Aku melakukan ini mungkin hanya karena Rudeus bisa menjadi sekutu yang kuat bagi fraksiku.
Lebih baik aku harus menyerahkan kehidupan teman baikku Sylphy padanya.
Mungkin Rudeus masih belum menyadari siapakah Sylphy sebenarnya, namun itu tidak
masalah selama mereka saling mencintai.
Nah, masalahnya adalah cinta Sylphy, aku tidak tahu betapa Sylphy mencintainya. Tapi aku
sungguh jengkel ketika melihat tidak adanya perkembangan dalam hubungan mereka.
Bahkan setelah menghabiskan waktu selama setahun penuh bersama-sama, hubungan mereka
sama sekali tidak berkembang. Percintaan seperti itu sungguh bermasalah. Oke, barusan
Rudeus menyadari bahwa Fitts mungkin adalah seorang wanita, kau boleh menganggapnya
suatu kemajuan dalam hubungan mereka. Tapi Sylphy pun menolaknya mentah-mentah,
sehingga hubungan mereka tidak akan beranjak ke level selanjutnya.
Rudeus adalah tipe pria yang bebal, sedangkan Sylphy tidak percaya diri.
Aku semakin frustasi melihat mereka berdua.
Sylphy adalah gadis yang begitu penyabar, dia membiarkan Rudeus melakukan apapun tanpa
membatasinya. Namun dia juga jengkel ketika Rudeus melirik wanita lain. Itu sungguh konyol,

90
pria setampan dan sepopuler Rudeus bisa mendapatkan gadis manapun yang dia inginkan. Jika
kau benar-benar mencintainya, maka miliki dia dan batasi dia.
Misalnya, Pursena dan Rinia.
Sepertinya saat ini mereka tidak tertarik pada Rudeus, namun 1-2 tahun lagi, apakah kau yakin
hubungan mereka tidak berkembang?
Ada juga gadis misterius bernama “Silent”.
Rudeus membantu penelitian gadis bertopeng itu hampir setiap hari.
Berdasarkan cerita Sylphy, saat ini mereka tidak punya hubungan spesial, tetapi lama-
kelamaan, apakah kau yakin tidak ada benih-benih cinta yang akan tumbuh pada kedua insan
yang hampir tiap hari bertemu.
Sementara Sylphy membuang-buang waktu, Rudeus mungkin akan diambil oleh gadis lain ...
Itu pasti.
Bahkan Rudeus masih bingung apakah Fitts benar-benar seorang wanita. Itu memang
merupakan sebuah peluang, namun itu tak berarti apapun.
Hmm.
Yahh, setidaknya dia mulai menyadari bahwa Fitts adalah wanita.
Kupikir dia adalah pria yang bebal, namun dengan begini, mungkin dia cukup berperasaan tapi
dia sembunyikan itu.
Sepertinya dia sudah mengetahui fakta ini, namun dia tetap merahasiakannya agar tidak terjadi
keributan.
Kalau begitu, apakah aku yang salah?
Apakah aku justru menjadi penghalang cinta Sylphy?
(Baiklah, aku harus ... berhenti menghalangi mereka.)
Lalu, aku harus dukung cintanya.

91
Bab 7
Rahasia Yang Terlindungi

Bagian 1
Sehari setelah aku mendapati bahwa Fitts-senpai adalah seorang gadis, aku hanya
menghabiskan hariku tiduran di kamar dengan badan lelah.
Semalaman, aku terus menemani gajahku setelah dia tidur dalam waktu yang begitu lama.
Tapi gajahku seakan tidak pernah mempedulikanku.
Kepalaku hanya memikirkan Fitts-senpai, tapi gajahku tidak mau tahu.
Aku sudah tahu apa yang sebenarnya terjadi, kupikir gajahku sudah sembuh total, namun
ternyata mood-nya masihlah jelek.
Atau mungkin, imajinasiku tidak cukup liar.
Mungkin aku memerlukan aroma tubuh Fitts-senpai, belaian tangannya, atau bahkan
mendengarkan suara merdunya.
Aku yakin bahwa Fitts-senpai adalah kunci untuk menyembuhkan impotensiku.
Kali ini Hitogami benar.
Hanya saja, aku tidak menyadari bahwa obat penyakitku sudah kutemukan bahkan sejak hari
pertama masuk sekolah.
Aku pun bingung, perawatan macam apa yang harus kuberikan pada gajahku setelah
kutemukan obatnya.
Aku tidak ingin mengungkapkan identitas Fitts-senpai.
Aku juga tidak ingin merusak rencana besar Fitts-senpai, karena tentu saja itu akan
membuatnya membenciku.
Pengobatan syahwat atau kepercayaan Fitts-senpai?
Andaikan saja aku tahu bahwa Fitts-senpai adalah solusi impotensiku sejak awal, mungkin aku
sudah menyuruhnya mengobati gajahku tanpa mempertimbangkan apapun.
Namun sekarang, perasaan cintaku padanya sudah tumbuh begitu besar.
Sekarang, inilah yang tengah kuhadapi, dan tentu saja aku akan sebisa mungkin menghindari
dikendalikan oleh nafsu birahiku seperti yang pernah terjadi pada Eris. Aku tak mau
dicampakkan lagi oleh gadis yang kusayangi.
Tentu, itulah yang kupikir.
"...... Apa yang terjadi akan terjadi."
Seorang pengawal putri kerajaan yang menyamar sebagai lelaki, mencoba menolongku
menyembuhkan impotensi.
Sungguh cerita yang konyol.
Terima kasih atas twist-nya, Hitogami.

92
Aku hanya bisa tertawa kosong, kemudian aku beranjak dari tempat tidurku.
Setelah meregangkan badan, aku menguap, sepertinya inilah yang akan terjadi jika kau
kekurangan tidur.
"Hoaaaaamm......"
Aku menuju wastafel berisikan air panas untuk mencuci mukaku, dan di sana aku melihat
bayangan seorang pria berprestasi yang kini kembali menemukan kepercayaan dirinya.
Kalau dibandingkan dengan wajah rata-rata orang di duniaku sebelumnya, paras ini cenderung
tampan.
Wajah Paul yang seperti preman nakal, berpadu dengan wajah Zenith yang begitu anggun.
Meskipun wajah ini gak jelek-jelek amat, namun untuk ukuran dunia ini, wajahku termasuk
biasa-biasa saja. Orang di dunia ini tampan-tampan dan cantik-cantik.
Tak peduli berapa kali pun kulihat, aku tidak bisa menerima wajahku ini, tapi sekarang aku
sudah mulai terbiasa.
Aku sudah cukup puas bahwa wajahku tidaklah seburuk wajahku di kehidupan sebelumnya.
Tapi, aku penasaran, apakah wajah ini disukai oleh Fitts-senpai?
Ah…. hentikan itu. Meskipun mengetahui jawabannya, aku tak bisa berbuat apa-apa.
Jika dia benar-benar pria, maka habislah semuanya.
Itulah yang kupikirkan.
Aku mencuci wajahku, lantas kulihat sesuatu di sekitar daguku yang sebelumnya tidak ada di
sana.
Aku mencoba menyentuhnya dengan jari-jariku.
Aku mencoba menyentuhnya, kemudian menariknya, dan kulitku pun ikut tertarik. Itu adalah
jenggot.
Sehelai rambut jenggot, seperti lanugo [23] pada bayi yang baru lahir.
"...... aku sudah menua, ha?"
Karakteristik pertumbuhan sekunder di dunia ini tidak begitu berbeda dengan di duniaku
sebelumnya.
Mungkin jenggotku tidak tumbuh lebat karena Paul pun tidak memilikinya.
Aku tidak tahu bagaimana pertumbuhan jenggot pada ras lainnya, dan aku juga penasaran
bagaimana pertumbuhan jenggot milik Fitts-senpai.
Aku pernah mendengar bahwa proses pertumbuhan ras Elf bertelinga panjang lebih lambat
daripada manusia pada umumnya.
Aku ingin tahu, apakah dia sudah tumbuh rambut di bawah sana. Yahh, mengenai pertumbuhan
ras Elf bertelinga panjang, mungkin aku bisa bertanya banyak pada Elinalise.
N ...... a-ra?
Ada sesuatu yang aneh.
Aku pikir aku teringat sesuatu.

93
"Apa itu ............ a-ra?"
Sesuatu. Aku telah melupakan sesuatu.
Namun, aku tidak ingat.
Sementara aku masih tidak bisa mengingatnya, aku pun mencukur jenggotku.
Bagian 2
Dua hari penuh telah berlalu.
Aku sama sekali tidak berjumpa Fitts-senpai selama 2 hari terakhir.
Aku juga tidak ingin melakukan hal yang mencurigakan, seperti mencarinya.
Aku hanya menjalani hidupku seperti biasa, tanpa melakukan hal-hal yang aneh.
Pada pagi hari ketiga.
Di lorong asrama bocah cowok, Luke sedang menunggu.
Aku tidak panik.
Mungkin ini terkait terbongkarnya identitas gender Fitts-senpai.
"Selamat pagi Luke-senpai, tumben di sini."
Aku menyapanya dengan ekspresi seriang mungkin, tapi dia tetap memasang muka masam.
"Aku ingin berbicara denganmu tentang Fitts."
Sudah kuduga.
Namun, sehubungan dengan hal ini, aku juga sudah menyiapkan beberapa jawaban.
"Aku tidak tahu apa-apa."
"Ha ~~ h, apanya yang tidak tahu?"
Berdasarkan nada bicara Luke, jelas dia ingin berbicara tentang apa yang terjadi pada Fitts-
senpai beberapa hari yang lalu.
Mungkin dia ingin mengonfirmasi apakah aku benar-benar tahu gender Fitts-senpai, ataukah
tidak.
Setelah menyentuh tubuh Fitts-senpai, aku tahu bahwa dia adalah perempuan, namun dia masih
tidak mengakuinya.
Bukannya aku pernah menyentil payudaranya atau semacamnya.
Kupikir, dia masih berusaha menyembunyikan identitasnya yang sesungguhnya.
Aku pun tidak keberatan jika memang itu yang terjadi.
Namun, aku penasaran…. Apakah mengetahui rahasia Fitts-senpai adalah hal yang buruk.
Yah, mungkin itu ada hubungannya dengan keluarga Greyrat.
Tapi, aku sudah memutuskan hubunganku dengan keluarga Boreas ketika aku dicampakkan
oleh Eris.
Ah tidak juga, mungkin ini ada hubungannya dengan Paul?

94
Apapun itu, aku harus mengatakan dengan jelas sekarang.
“Luke-senpai, aku tidak punya niat untuk menjadi musuh kalian. Untuk identitas Fitts-senpai,
aku akan tetap merahasiakannya.”
“... Jadi kau akan berpura-pura tidak tahu?”
"Ya, aku pun telah memutuskan hubungan dengan keluarga Boreas dan Notos."
Wajah tampan Luke tampak terkejut.
Apakah aku mengatakan sesuatu yang buruk?
Mengatakan aku tidak lagi punya hubungan dengan Boreas dan Notos, bukanlah hal yang
buruk, kan?
"Jadi begitu ya."
"Maaf telah mengganggumu..."
Aku pergi setelah mengatakan itu pada Luke.
Bagian 3
Hari itu.
Setelah kelas selesai, aku menuju ruang penelitian Nanahoshi untuk membantu eksperimennya.
"Oh, Rudeus-kun ......"
Di depan kamar Nanahoshi, Fitts-senpai sedang menunggu.
Kalau tidak salah ingat, Fitts-senpai pernah menyanggupi untuk membantu eksperimen 4 hari
setelah sekarang.
Bahkan hari ini bukanlah hari libur.
Namun, Fitts-senpai ada di sini.
Dia tidak melakukan pekerjaannya sebagai pengawal putri.
Jadi, ia datang untuk membantu eksperimen?
Atau mungkin dia ingin mengatakan sesuatu tentang kejadian beberapa hari lalu?
Kontak fisik dengan Fitts-senpai, serta pertemuanku dengan Luke-senpai.
Tentu saja, aku bilang bahwa aku tidak berniat menjadi musuh Fitts-senpai ataupun Ariel-hime.
Namun, mereka tidak punya alasan untuk percaya.
Sebaliknya, mereka bisa saja menganggapku sebagai musuh bila aku mengetahui suatu rahasia
yang seharusnya tak seorang pun tahu.
Kalau begitu, Fitts-senpai berada di sini untuk mengawasiku?
Atau, mungkin dia ingin mengetahui pembicaraanku dengan Luke-senpai.
Fu-, entah kenapa, hari ini aku sangat peka.
"......"
"......"

95
"Ada apa ini? Apakah kalian sedang bertengkar?"
Tanya Nanahoshi, karena dia melihat aku dan Fitts-senpai hanya diam tanpa suara.
"Bukan, kami tidak bertengkar kok!"
Fitts-senpai mengatakan itu dnegan gestur yang terlalu mencurigakan.
Fitts-senpai yang sedang panik lucu juga.
Tapi, seperti yang sudah kuduga, mereka mencurigaiku.
Dalam situasi ini, apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan kepercayaan mereka?
Jika aku harus mempersembahkan sesuatu pada Ariel-hime, apa yang harus kuberikan?
Mungkin aku harus membawakan beberapa potong kue padanya? Tapi itu mungkin menjadi
bumerang, karena sepertinya mereka benar-benar waspada padaku.
"Ah terserahlah, pokoknya aku gak ikut-ikut."
Nanahoshi begitu apatis, dia jelas-jelas membenci dunia ini, sehingga lebih memilih untuk
tidak ikut campur masalah orang lain.
Dia tidak ingin terlibat masalahku dengan Fitts-senpai, terlebih lagi karena senpai punya
hubungan erat dengan Kerajaan Asura.
Namun, dengan sikap seapatis itu, dia mungkin tidak akan memiliki hubungan baik dengan
orang lain....
Kalau dipikir-pikir, dia pun tidak pernah berbicara pada orang selain diriku.
Yahh, kalau kau tidak ingin berhubungan dengan dunia ini, tidak masalah sih.
Aku pun tidak ingin terlalu memikirkanmu.
Aku tidak ingin mengganggu seseorang yang sudah memiliki tujuan yang jelas, dan berusaha
keras mencapainya.
Namun, karena pekerjaan Nanahoshi tiap hari hanyalah menggambar lingkaran sihir, maka
kemampuan komunikasinya dengan orang lain sungguh kurang.
"......"
"......"
"Cih ......"
Kami bertiga melakukan eksperimen teleportasi seperti biasanya hari ini, dan tak ada seorang
pun yang berbicara untuk mencairkan suasana.
Aku hanya bisa mendengarkan decakan lidah Nanahoshi yang kesal karena percobaannya
gagal.
Eksperimen hari ini pun selesai dengan suasana yang kaku.
"Kerja bagus............"
Suara lelah Nanahoshi menandai bahwa percobaan hari ini telah selesai.
Hari ini juga, tidak ada hasil yang memuaskan.

96
Bagian 4
Seperti yang sudah kuduga, selama percobaan berlangsung, aku dan Fitts-senpai sama sekali
tak bertukar kata.
Aku ingin memulai percakapan seperti biasa, tapi topik apa yang akan kubahas?
Pikiranku begitu jorok, sampai-sampai aku merasa bahwa jika kubuka mulutku di hadapan
Fitts-senpai, kata-kata hinaan seperti, “Biarkan aku melihat dadamu.” akan keluar tanpa
sengaja.
Masih tanpa berbicara sedikit pun, kami pun tiba di asrama cewek.
"......"
Ketika kami berdua semakin dekat, sepertinya ada gangguan.
Aku melihat kerumunan di depan pintu masuk.
"Apakah terjadi sesuatu?"
"............... Tu, ... tunggu sebentar ..., aku harus memeriksanya ..."
Fitts-senpai mengatakan itu, kemudian dia lari secepat mungkin dengan gelisah.
Dia mungkin merasa tidak nyaman.
Aku menunggu di tempat yang sama.
Setelah beberapa saat, Fitts-senpai kembali, dengan setengah berlari.
"Ada apa?"
“Tampaknya telah terjadi perkelahian, un ..., dan mereka bertarung dengan menggunakan sihir,
u ..., ada beberapa lubang di lorong dan langit-langit, sehingga kamar di lantai atas tidak dapat
digunakan.”
Sayangnya, kejadian seperti ini acap kali terjadi.
Sepertinya perkelahian ini melibatkan Ariel.
Tapi dia tidak terlihat seperti gadis yang suka cari gara-gara, mungkin telah terjadi sesuatu.
“Aku paham ... itu sangat merepotkan.”
"Yeah, sehingga…. Kau pun tahu, tampaknya kamar Ariel-sama tidak dapat digunakan. Aku
adalah pengawalnya, jadi aku biasa tidur di sana. Emmm ..."
"Ho ...?"
Penjelasan ini berbau amis.
"Ariel-sama pun terpaksa tinggal pada rumah salah satu bangsawan di kota untuk malam ini,
tapi karena bangsawan itu membenci ras Elf bertelinga panjang, maka aku tidak bisa
menemaninya malam ini, emmm ... "
"Ho ...?"
Akting Fitts-senpai sangat payah.
Suaranya terdengar begitu monoton dan dibuat-buat, aku pun penasaran, niat apa yang dia
sembunyikan. Tidak…. tunggu dulu… dia bilang tidak punya kamar untuk tidur malam ini?

97
“Tampaknya, orang yang ditugasi untuk membetulkannya baru datang esok hari, jadi hari ini
aku tak punya tempat untuk bermalam.”
“Oh, itu tidak baik, haruskah aku memperbaikinya? Kalau hanya lubang sih, aku punya cukup
pengalaman untuk membetulkan kerusakan seperti itu.”
Aku mencoba untuk mengusulkan seperti itu.
Sewaktu menjadi petualang, aku pernah disuruh membetulkan atap dan dinding, jadi aku
memiliki cukup pengalaman untuk memperbaiki kerusakan seperti itu.
Aku hanya perlu membuat bata dengan menggunakan sihir bumi, kemudian melekatkannya
dengan menggunakan semen.
Karena aku tahu bagaimana melakukannya, aku setidaknya bisa memperbaiki ruang Fitts-
senpai dalam satu jam atau lebih. Aku pun tidak punya motif tersembunyi, seperti mengintip
bagian dalam kamar Fitts-senpai.
"Ue ~ e ...?"
Wajah Fitts-senpai tampak kecewa.
“Gini lho, un ..., maksudku ..., lantai tiga perlu diperbaiki dengan menggunakan bata anti-sihir,
dan materialnya baru tiba besok, jadi tak mungkin malam ini bisa diselesaikan.”
"Begitukah?"
Apakah dia ... hanya membuat-buat alasan?
Ya.
Aneh sekali bata anti-sihir bisa dijebol dengan sihir.
Kedengarannya seperti suatu lelucon.
Kalau aku menanyakannya, mungkin saja dia menjawabnya dengan, “Bata anti-sihir bisa
melemah karena rembesan air hujan”.
Aku terlalu peka hari ini.
"Lagipula, mereka tidak akan mengijinkan seorang lelaki masuk ke dalam asrama perempuan,
kan?"
"Itu benar."
Aku tak tahu harus bagaimana, tapi untuk saat ini, anggaplah itu yang terjadi.
Anggaplah aku tidak boleh masuk ke asrama wanita, meskipun niatku hanyalah membetulkan
dinding dan langit-langit.
"Nah, la-lagian ..., Ru ..., Rudeus-kun tinggal di kamar sendiri, kan?"
"Ya."
Suatu tatapan yang penuh rasa ingin tahu.
Jawaban apa yang harus kuberikan atas pertanyaan itu?
“Kalau sudah begini, apa boleh buat… maukah kau bermalam di kamarku hari ini? Tempat
tidur di atasku selalu kosong sih.”

98
Karena kita berpura-pura Fitts-senpai adalah lelaki, maka aku akan memperlakukannya sebagai
lelaki.
Maka, aku pun menawarinya bermalam di kamarku.
Seorang junior yang mempersilahkan seniornya bermalam di kamarnya. Hanya sebatas itu.
Tidak ada motif tersembunyi apapun.
Seperti menyerang dia saat tidur… tidak ada niatan mesum seperti itu.
Namun, kalau mengendus aroma Fitts-senpai pada selimut yang digunakannya semalam,
kurasa tidak apa-apa kan.
Tapi, aku yakin Fitts-senpai akan menolak. Tak peduli dilihat dari manapun, seorang wanita
yang bermalam di kamar pria adalah hal buruk, itu pun kalau dia benar-benar wanita.
Yahh, cara terbaik adalah meminjamkan kamarku pada Fitts-senpai, kemudian aku tidur
bersama Zanoba.
Aroma tubuhnya masih tetap tertinggal di kamarku kan.
"Gak papa nih!? Sungguh ...? Kalau begitu, mohon bantuannya untuk malam ini!"
Bertentangan dengan dugaanku, Fitts-senpai malah menyetujuinya dengan wajah gembira.
Hah?
Aku bingung.
Tak lama kemudian, aku pun menyadarinya.
Dia berniat mengawasiku.
Malam ini, Fitts-senpai akan mengawasiku.
Kemungkinan besar, terjadi sesuatu kemaren, selain insiden yang melibatkan Ariel-hime, dan
aku pun ditetapkan sebagai tersangka.
Jadi, untuk menghentikanku melakukan sesuatu, mereka menyuruh Fitts-senpai mengawasiku.
Mungkin semacam itulah keadaannya.
Kalau dipikir-pikir lagi, hari ini dia membantu penelitian Nanahoshi, padahal seharusnya dia
punya kesibukan lain, pasti alasannya juga sama.
Jika aku berpikir seperti itu.
Meskipun aku tidak tahu apa yang terjadi pada Ariel-hime, aku toh tak masalah jika malam ini
Fitts-senpai ditugasi mengawasiku.
"Yah, lebih baik aku mengambil baju ganti dan bantal."
Setelah mengatakan itu, Fitts-senpai kembali ke asrama.
............ Kamarku, tidak berantakan, kan?
Bagian 5
Aku membawa Fitts-senpai ke asrama cowok.
Fitts-senpai memasuki ruanganku dengan penuh ketegangan.

99
"Silakan, minum teh."
"Oh, te-te-terima kasih ...... ya."
Fitts-senpai mengatakan itu dengan wajah merah.
"Aku pergi sebentar untuk mengajarkan sihir pada Zanoba dan Julie .... Apakah kau ingin ikut
denganku?"
"Aku ..., tidak ..., aku tinggal di kamar saja. Aku tidak ingin mengganggumu."
"Begitu ya. Tapi ... kalau Fitts-senpai ikut, kurasa Zanoba tidak akan keberatan."
Bukankah dia di sini untuk mengawasiku?
Yahh, mungkin dia ingin mengamati ruanganku sebentar.
Aku tidak keberatan sih dia mengamati kamarku, toh aku tidak memiliki benda-benda
berbahaya yang bisa membuat masalah.
Beberapa pakaian kotor memang menumpuk, tapi itu bukan sesuatu yang merepotkan.
"Kalau begitu, aku pergi dulu."
Aku pun menuju ke kamar Zanoba.
Saat mengajar sihir bumi pada Julie dan membentuk patung Naga Merah bersama Zanoba, aku
mulai bertanya-tanya.
Aku masih saja memikirkan Fitts-senpai.
Artinya, aku sangat senang bahwa gadis yang kusayangi malam ini akan tidur di kamarku.
Tapi, tapi peduli seberapa liar imajinasiku, faktanya adalah aku masih tak tahu dengan pasti
apakah gender Fitts-senpai itu.
Dengan kata lain, yang seharusnya kubayangkan saat ini adalah, seorang pria yang akan
bermalam di kamarku.
Dan tujuan pria ini adalah mengawasiku.
Dia begitu waspada.
Aku mengatakan kepada Luke bahwa aku tidak berniat memusuhi mereka, tapi ia mungkin
hanya menganggapnya bualan.
Dan sepertinya, keberadaanku telah merusak keseimbangan peta kekuatan di sekolah ini.
Aku sudah menghadapi orang-orang seperti Rinia, Pursena, Badigadi, bahkan Nanahoshi,
mereka semua kuat dan begitu berpengaruh.
Kalau dilihat secara kasat mata, aku seolah-olah memiliki kelompok yang bahkan lebih kuat
daripada fraksi putri kedua.
Nah, mungkin saja Ariel-sama menganggap bahwa aku mengontrol orang-orang kuat dan
berpengaruh. Sehingga, bukannya tidak mungkin dia melihatku sebagai suatu ancaman.
Itu hanyalah kecurigaanku ... terutama saat pertemuan dengan Ariel-hime di kota, yang tengah
menyamar sebagai Fitts-senpai.
Pantas saja dia mencurigaiku.

100
Kalau aku sih, gak mau repot-repot membentuk fraksi baru berisikan orang-orang hebat di
sekolah ini, aku pun tidak berniat mengungguli fraksi putri kedua.
Dan cara termudah untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah adalah, tidak melakukan hal-
hal yang mencurigakan di depan Fitts-senpai.
Mari kita bertindak apa adanya. Aku tidak akan membuat kesalahan malam ini.
Misalnya, mengintip Fitts-senpai bersalin, dan membuatnya seakan-akan suatu kecelakaan
yang tidak disengaja.
Meskipun benar-benar tidak sengaja, mungkin dia menganggapnya sebagai suatu kejadian
yang disengaja.
Bisa saja terjadi adegan rom-com malam ini, tapi sebisa mungkin aku akan menghindarinya.
Hal lain yang mungkin terjadi adalah……… oh, adegan toilet dan kamar mandi.
Aku punya kunci kamar mandi, jadi aku hanya perlu menguncinya ketika menggunakan toilet.
Kalau mau mandi gimana? Nunut saja ke kamarnya Zanoba.
Kalau air panas untuk mandi, aku bisa mendapatkannya dari lantai pertama, atau bahkan
menciptakannya dengan sihirku.
Fitts-senpai pun bisa melakukannya sendiri.
Aku juga perlu menyiapkan beberapa handuk untuknya agar dia tidak curiga.
Ada kemungkinan ketika aku kembali ke kamar, dia sedang ganti baju.
Aku lupa mengetuk pintu, kemudian nyelonong begitu saja, kemudian kulihat Fitts-senpai
dalam keadaan telanjang bulat.
Aku yakin dia akan berteriak “kyaa ~ a” dan mencoba menyembunyikan payudaranya.
Itu adalah peluang emas, kalau sudah terlanjur begitu, maka aku pun akan mengatakan,
“Bagaimana kalau aku gosok punggungmu sekalian?”
Kemudian aku mengatakan “Ah, tanganku tergelincir”, lalu kuremas-remas Oppainya.
Dan sekali lagi, aku akan berpura-pura tidak melihat seraya mengatakan, “Senpai, dadamu
sungguh berotot”, dan terus meremasnya.
Aku yakin gajahku akan terus tegang dengan rangsangan ero sebanyak itu.
Tidak.
Itu tidak baik.
Aku tidak boleh melakukan sesuatu seperti itu.
Tapi ketika kembali ke kamar, kemungkinan besar aku akan melihatnya sedang berganti
pakaian.
Setidaknya, itulah yang ditulis pada LN bergenre rom-com yang kubaca sebelum mati dulu.
Oleh karena itu, akan kupastikan mengetok pintu sebelum masuk ke kamar.
Sebetulnya itu tidak perlu dilakukan ketika kau hendak memasuki kamarmu sendiri, tapi
berhubung ada tamu di dalamnya, maka kurasa itu perlu dilakukan.

101
Ini sama pentingnya dengan pemain bisbol yang menjalani latihan melelahkan sebelum
bertanding di perlombaan nasional.
Aku akan mengetuk 100 kali, kemudian memukul pintunya, dan terus memukulnya. [24]
Malam ini, aku tidak boleh membuat kesalahan.
Aku tidak boleh kalah dari keinginanku menelanjangi Fitts-senpai, atau menyerangnya saat
sedang tidur. Tidak boleh kalah.
Aku bahkan tidak boleh membayangkannya.
Fitts-senpai akan menghabiskan malam yang nyaman.
---Sudut Pandang Sylphy ---
Sejak Rudi meninggalkan ruangan, beberapa saat telah berlalu.
Memang, dia biasa memberikan pelajaran pada Zanoba dan Julie-chan tentang cara membuat
patung. Dia biasa melakukannya mulai senja sampai malam tiba.
Aku iri pada mereka berdua.
Di masa lalu, aku menghabiskan sepanjang hari belajar sihir dari Rudi.
Kangen juga saat-saat itu.
Andaikan aku bisa, aku ingin kembali ke masa-masa itu.
Apa sih yang sedang kubayangkan dalam keadaan hanya pakai pakaian dalam seperti ini?
Celana dalam wanita dan korset kulit ketat yang seksi.
Ariel-sama malah memberikan pakaian dalam yang seksi padaku.
Meskipun bagian dadanya sedikit longgar, tapi Ariel-sama mengatakan bahwa daleman ini
"sempurna.'
Aku tidak mengerti.
Aku juga tidak memakai kacamata hitamku. Tanpa itu, aku tidak tahu apakah Ariel-sama
sedang dalam masalah atau tidak, yahh mau bagaimana lagi.
Mari kita percayakan semuanya pada Luke untuk saat ini. Hari ini, kedua pengawal pribadi
tuan putri juga sedang siaga, lagipula serangan di dalam sekolah jarang terjadi sih ...
Ngomong-ngomong, ketika aku bertanya mengapa aku harus berpakaian seperti ini, mereka
mengatakan karena ini bagian dari strategi.
Begitulah kata Ariel-sama.
“Dengar baik-baik, Sylphy. Rudeus-kun tahu bahwa kau adalah seorang gadis, dan ia
tampaknya tertarik padamu. Jadi, pada dasarnya, “itu”-nya berdiri ketika melihatmu, apakah
kau paham maksudku?”
Meskipun kau mengatakan itu, aku masih sulit mempercayainya. Bahkan sampai sekarang pun,
aku masih tidak yakin Rudi tertarik pada penampilanku.
Kurasa, cintaku ini hanyalah cinta yang bertepuk sebelah tangan.
“Kalau dia suka pada seorang gadis, maka dia pasti akan mengundangnya ke kamarnya, iya
kan Luke?”

102
“Tidak diragukan lagi, andaikan aku jadi Rudeus, aku pasti akan melakukannya.”
Luke mengangguk dengan mantab, karena pengalamannya yang banyak.
Aku pun mempercayai perkataan itu, dan kuturuti semuanya begitu saja. Sampai sejauh ini,
rencananya berjalan lancar.
"Yahh, kalau rencana ini berjalan lancar, dia akan membawamu ke kamarnya, dan kalian bisa
mengukuhkan cinta kalian bersama selamanya."
Pengukuhan cintaku dan Rudi malam ini.
Memikirkannya saja sudah membuat wajahku merah dari ujung telinga kiri sampai kanan.
Tapi aku tahu bahwa apapun yang dikatakan Ariel-sama belum tentu terjadi.
Aku masih percaya dengan apa yang pernah dikatakan Lilia-san padaku dulu. Bahwa
pengalaman malam pertama akan terasa menyakitkan, panas, dan membosankan.
"Tapi, Rudeus berpura-pura tidak menyadarinya, iya kan Luke?"
“Tidak salah lagi, dia mengatakan itu dengan jelas.”
Bagaimanapun juga, ketika dia menyentuh pantatku, dia tahu bahwa aku adalah seorang
wanita.
Tapi, tampaknya Rudi sedang mencoba untuk menyembunyikannya.
“Ia sungguh tidak berguna! Aku yakin pria seperti itu bahkan tidak berani menyentuhmu,
meskipun kau tidur bersamanya dalam satu ranjang! Itulah kenapa kau harus menantangnya”
“Dia tidak berani menyentuhku?”
“Tapi kalau rencana ini berhasil, kalian pasti akan bersenang-senang semalaman suntuk.
Katakan padanya bahwa kau adalah seorang wanita, dan itu akan menjadi rahasia hanya
untuk kalian berdua, benar kan Luke?”
Luke setuju dengan Ariel-sama.
"Ok, jadi lanjutkan saja rencananya."
Itulah yang kuyakini.
Jika Luke yang sudah berpengalaman mengatakan itu, maka tidak ada keraguan.
“Dengar baik-baik, Sylphy. Rudeus adalah seorang cowok yang bebal dan tidak berguna. Jadi,
jangan lewatkan kesempatan ini. Kalau dia merasa kau enggan melakukannya, maka dia tidak
akan pernah menyentuhmu. Dan kau akan butuh 6 – 12 bulan lagi untuk mendapatkan
kesempatan ini. Pokoknya, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup bagimu.”
Aku cukup jengkel ketika mendengar Ariel-sama mengatakan bahwa Rudi adalah pria bebal
dan tidak berguna.
Tapi, bagaimanapun juga, Rudi adalah seorang pria sejati yang santun. Dia tidak akan
menyerangku meskipun peluangnya terbuka lebar. Ketika aku berpikir demikian, kemarahanku
pun sedikit berkurang.
"Nah, Sylphy, kau harus ambil kesempatan 1:1000000 ini dengan tanganmu sendiri."
"Begitukah?"

103
"Ya. Alasan Rudeus tidak menyerangmu adalah: ‘Aku akan melindungi rahasia Fitts-
senpai’…. Jadi kesimpulannya, jika kau membeberkan rahasiamu padanya, maka itu sama
artinya dengan: ‘sekarang sudah boleh kok, seranglah diriku sepuasmu’."
Namun, Ariel-sama meneruskan perkataannya.
“Aku tidak tahu kenapa, tapi sepertinya dia tidak ingin berurusan dengan kami. Meskipun kau
membeberkan rahasiamu, mungkin saja dia akan mengatakan, ‘Tenang saja, aku akan
berpura-pura tidak mendengar ini’."
Dan Luke menyetujuinya dengan anggukan yang mantab.
Jika Luke yang berpengalaman menyetujuinya, maka tidak salah lagi.
"Nah, apa yang harus aku lakukan?"
Ketika aku bertanya, Ariel-sama mengangguk.
"Pertama, kau harus memberikan bukti-bukti padanya."
"Bukti?"
"Ya, bukti. Ketika dia pergi ke toilet atau semacamnya, kau harus melepas bajumu, dan
berpura-puralah kau tidak sengaja sedang berganti baju ... "
Inilah rencana Ariel-sama dan Luke.
Pertama-tama, dengan menunjukkan celana dalamku padanya, tak peduli seberapa bebalnya
Rudi, tidak mungkin dia mengabaikannya begitu saja.
Lalu, dalam keadaan hanya pakai sempak saja, aku akan memberitahunya bahwa identitasku
yang sebenarnya adalah Sylphiette dari Desa Buina.
Dia sangat suka gadis bersempak, ditambah lagi aku adalah teman masa kecilnya. Dengan
memanfaatkan momentum tersebut, aku akan mengungkapkan perasaanku padanya. Dia pasti
tidak akan menolakku, kemudian kita akan tidur bersama.
Aku sudah banyak mendengar cerita malam pertama dari Lilia-san, tapi karena ini adalah yang
pertama bagiku, maka aku tak begitu percaya diri.
Aku pun tahu bahwa itu akan berbeda dari apa yang Ariel-sama katakan.
Ketika Luke menyadari diriku yang tidak percaya diri, dia mengatakan ini.
"Ikuti saja alurnya. Sisanya serahkan pada lelaki itu. Dalam situasi seperti itu, seorang gadis
tidak akan mampu menolak ajakan lelaki, dan dia hanya bisa berkata, 'tidak apa-apa kok, aku
juga mencintaimu, rasanya nikmat'. Apapun itu, sama saja.”
"Luke ...... itu sedikit ......"
Setelah mendengarkan penjelasan Luke, Ariel-sama menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya.
Sejauh yang aku tahu, Ariel-sama memiliki pengalaman lebih banyak bersama lelaki.
Untuk sementara, mari kita percayai apa kata Luke, tapi kalau ternyata Rudi melakukan hal
yang persis seperti Luke katakan, entah kenapa aku sedikit kecewa.
Maksudku, menurut Luke gadis yang sempurna adalah gadis yang begitu penurut layaknya
boneka. Rudi pun sepertinya menyukai tipe gadis seperti itu, tapi ... um.

104
Itu berarti, aku tidak punya pilihan selain mempercayainya, maka aku pun akan mengikuti
rencana itu.
Setelah Rudi meninggalkan ruangan, aku menggunakan air di kamar mandi untuk membasahi
tubuhku, kemudian akan kuganti bajuku.
Aku memeriksa di cermin untuk melihat apakah semuanya terlihat baik-baik saja atau tidak.
Namun, kulihat begitu banyak tumpukan pakaian kotor di kamar mandinya Rudi, maka aku
gunakan air hangat untuk mencucinya.
Huh… meninggalkan pakaian kotor sebanyak ini, ah… bagaimanapun juga Rudi adalah bocah
laki-laki.
Setelah membersihkan semuanya, aku duduk di kasur hanya dengan memakai celana dalam,
sekarang semuanya sudah siap.
Ariel-sama bertanya “Bukankah lebih baik telanjang bulat?”, tapi Luke menolaknya dengan
alasan ‘kurang seru’.
Aku tidak mengerti sama sekali. Kenapa seorang gadis yang hanya mengenakan celana dalam,
mereka bilang ‘seru’.
"Hachoo ...!"
Aku menunggu sampai bersin-bersin, aku menunggu dengan sabar, dengan kepala tertunduk.
Ada altar sesembahan di kamar Rudi yang tidak boleh dilihat oleh siapapun, termasuk aku.
Yahh, sepertinya aku akan mengetahui isinya, cepat atau lambat. Tapi, kalau aku
memeriksanya sekarang, aku takut Rudi akan marah.
Jadi, sembari coba menghindarinya, aku menatap lantai dan membayangkan apa yang akan
terjadi berikutnya.
Ketika Rudi kembali, dia pasti akan terkejut ketika melihatku dalam posisi seperti ini.
Lalu, aku akan mengungkapkan identitasku sebagai Sylphiette ... jika aku memperkenalkan diri
sebagai Sylphiette ... apakah dia akan kecewa?
Semuanya akan baik-baik saja.
Rupanya, Rudi mencintai Fitts.
Cinta adalah perasaan saling mengasihi, jadi kedua insan harus merasakan hal yang sama,
harusnya semuanya berjalan dengan baik-baik saja.
Tidak apa-apa, kok. Yakinlah.
(Ayah, ibu. Malam ini, aku akan menjadi dewasa)
Dok, dok .....
"Tsu ...!"
Dan pada saat itu, terdengar suara ketokan pintu.
Suatu ketokan pintu.
Ketokan pintu.
Tak seorang pun mau mengetok pintu kamarnya sendiri.

105
Aku lupa, dalam setahun belakangan Rudi menambah banyak sekali teman.
Jangan-jangan salah satu dari mereka ingin menemui Rudi saat ini?
Dengan panik, aku kenakan kembali seluruh pakaianku.
Aku hanya akan menunjukkan sempakku pada Rudi seorang. Setelah semua aksesorisku
lengkap, termasuk kacamata hitam, orang itu pun masuk.
"Maafkan aku, Rudeus-kun ............ Rudeus-kun sedang keluar ... Eh?"
"Aku kembali."
Itu Rudi.
Ternyata dia yang berada di balik pintu.
"Eh? Kenapa kau mengetuk?"
"Sebelum memasuki ruangan yang berpenghuni, ada baiknya mengetok pintu."
Itu benar, itu benar.
Tapi, itu, tapi ... Rudi .... Auuu ....... [25]
Aku mengacaukan rencanaku sendiri.
Strategi kami, sudah gagal.
Bagian 6
Malam itu, aku terus-terusan galau.
Tempat tidur Rudi adalah ranjang bertingkat dua, dan aku pun tidur di atas.
Aku merasa tubuhku memanas hanya karena Rudi tidur di bawahku.
Aku masih berusaha menunjukkan celana dalamku pada Rudi, namun semuanya sia-sia.
Kurasa, dia semakin waspada, karena aku tak menemukan sedikit pun celah pada
pertahanannya, sehingga aku tidak bisa menemukan saat yang tepat untuk mengungkapkan
identitasku yang sebenarnya.
Dalam keadaan seperti ini, aku tidak tahu apakah Rudi bebal atau peka.
Dari tindakannya, aku merasa bahwa dia berusaha membuatku nyaman.
Ugh ....
Yahh.
Strategi pertama gagal.
Tapi, aku punya strategi kedua!
Luke lah yang mengusulkannya, sebagai upaya terakhir.
"Jika strategi pertama gagal, pakailah strategi cadangan."
“Strategi cadangan?”
Luke mengangguk dalam-dalan, kemudian berkata…..
"Rangkakan malam hari."

106
Luke mengatakan bahwa, rangkakan malam hari, adalah etiket dari benua selatan.
Seorang wanita menyelinap ke tempat tidur pria yang disukainya, kemudian mereka berakhir
dengan bersenggama bersama.
Ketika aku bertanya mengapa mereka melakukan hal seperti itu, ia menjawab 'Aku juga gak
tahu tuh’.
Tapi, dia menambahkan bahwa inilah etiket yang baik untuk menunjukkan betapa kuat
perasaan seorang wanita pada pria yang dicintainya.
“Untuk menunjukkan seberapa besar cinta seseorang, ini adalah etiket yang sangat baik.”
“Jika dengan melakukan itu ia berpikir bahwa aku adalah gadis yang tak tahu malu, lalu apa
yang harus kulakukan?”
Aku mempelajari cara yang jauh lebih sederhana dari Lilia-san.
Misalnya, memamerkan paha, atau mengaitkan jari kelingking.
Di hari yang panas, membuka kancing dadamu hanya akan membuat pria-pria menyerangmu.
Oleh karena itu, pikirkan cara-cara godaan yang membuat lawanmu berpikir bahwa kau
bukanlah gadis mesum. Itulah yang Lilia-san katakan.
“Memangnya kenapa kalau dia menganggapmu sebagai gadis yang tak tahu malu?”
“Aku tidak ingin begitu. Setidaknya tidak untuk kesan pertama.”
"Dibandingkan dengan kesan pertama, lebih baik kau berpikir bagaimana kesan terakhirnya
tentang dirimu."
Aku tidak ingin begitu.
Maka aku pun menolaknya.
Aku menolaknya dengan lugas.
Aku tidak ingin Rudi menganggapku gadis cabul murahan.
Tapi, aku bimbang sekarang.
Aku baru saja kehilangan kesempatanku.
"Gampang saja… lucuti semua pakaianmu, menyelinaplah ke kasurnya, gosokkan dadamu
padanya, kemudian bisikkan ‘makan aku’ tepat di telinganya."
Bagaimana bisa semudah itu.
Apa yang akan kulakukan jika dia enggan memelukku?
Itu terlalu menyedihkan.
Lagian, dadaku tidak cukup besar untuk digosok-gosokkan pada tubuh lelaki.
“Mungkin kau akan merasa sengsara, tapi jika tidak melakukannya, hubungan kalian tidak
akan ada perkembangan.”
Luke berpikir terlalu positif.
Aku tahu.

107
Meskipun Luke selalu bermain-main dengan perempuan, namun ada kalanya dia tidak bisa
merayu seorang gadis pun.
Atau lebih tepatnya, para gadis memperlakukan dia seperti ular.
Bagaimana jika ... bagaimana jika aku dibenci oleh Rudi?
“Karena sikapmu lah, hubungan kalian tidak mengalami perkembangan yang signifikan dalam
setahun terkahir. Kau tidak bisa merubah ‘suka’ menjadi ‘cinta’, tanpa mengambil resiko
‘dibenci’.”
Itu kutipan yang sangat menarik.
Aku penasaran, apakah itu adalah moto keluarga Greyrat.
Lagian, aku sangat bimbang. Masih dalam keragu-raguan, aku melepas piyamaku.
Karena hawanya terlalu panas.
Ya, sangat panas di sini.
Meskipun sedang musim dingin, ruangan ini cukup hangat.
Mungkin Rudi sengaja menghangatkan ruangan ini, tapi aku bertanya-tanya, bagaimana
caramu menjaga suhu ruangan tetap hangat sampai pagi?
Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku tidur saja? Atau, haruskah aku mengakhiri drama
ini? Oh aku tahu, bagaimana kalau menunggu sampai pagi hanya dengan memakai celana
dalam?
Ayo lakukan itu.
Baiklah.
Artinya, aku juga tak perlu melakukan rangkakan malam hati, seperti yang disarankan Luke.
Ayo kita tunggu sampai pagi.
Kalau pun Rudi terbangun di tengah malam, itu juga bagus....
Sementara berpikir seperti itu, malam semakin larut.
--- Sudut Pandang Rudeus ---
Pada pagi hari, aku terbangun.
Fitts-senpai banyak bergerak tadi malam, dia turun-naik tempat tidur, entah apa yang
dilakukannya.
Aku juga sempat merasakan dia berdiri di samping ranjangku, sembari menatapku yang sedang
tertidur.
Namun, aku hanya menghadap dinding, dan berpura-pura terlelap tadi malam.
Aku harus waspada, misi Fitts-senpai mungkin berubah menjadi menghabisiku di tengah
malam.
Tapi, aku masih mempercayainya.
"......"
Karena aku tidak menggerakkan tubuhku sembari terjaga sepanjang malam, sekarang aku
merasa begitu lelah.
108
Aku penasaran, berapa lama aku tidur. Sepertinya gak sampai 2 jam.
Dengan rasa nyeri di sekujur tubuh, aku melihat ke tengah ruangan, dan di sana aku mendapati
Fitts-senpai sedang berdiri.
"Selamat pagi"
"Oh, Rudeus-kun, selamat pagi, kau bangun cukup pagi."
"Kita berdua bangun lebih awal."
Fitts-senpai ada di sana, mengenakan seragamnya, dan seperti biasa, dia juga memakai
kacamata hitamnya.
Aku tidak bisa mengetahui ekspresi wajahnya, tapi aku yakin dia lelah.
Mungkin dia tidak tidur sedetik pun. Usaha yang bagus. Mungkin aku harus menyeduhkan teh
untuknya?
Seperti biasa, aku cuci muka dan mulai berlatih.
"Sekarang, biasanya aku memulai latihan rutinku di pagi hari."
"Kalau begitu, aku akan kembali ke Ariel-sama."
Dengan demikian, aku pun berpisah dengan Fitts-senpai.
---
Ketika Ariel tahu bahwa rencananya gagal total, dia pun berpikir, “Sylphy yang begitu
pemberani ketika menghadapi musuh, mengapa dia sangat tidak berguna ketika menghadapi
seorang lelaki?”, lantas dia pun mulai memikirkan rencana selanjutnya.

109
Bab 8
Hutan Hujan - Bagian Pertama

Bagian 1
Malam hari.
Di ruang dewan siswa, Ariel diam-diam memikirkan strategi.
Menurutnya, pengorbanan yang besar perlu dilakukan, sehingga dia pun merusak asrama
perempuan sebagai alasan agar Fitts bisa tidur di kamar Rudeus malam itu, namun semua
pengorbanan itu berakhir dengan kegagalan.
Sylphy sedang menunggu kata-kata Ariel dengan ekspresi lembut di wajahnya.
"Jadi kau tidak mencoba Rangkakan Malam?" [26]
"Tidak mungkin aku bisa melakukan itu!!"
Sylphy menanggapi pertanyaan Luke dengan bentakan.
Itu adalah jurus rahasia yang membuatnya ragu setengah mati, sehingga akhirnya dia urung
melakukannya.
Setelah dibentak, Luke mengangkat bahunya sambil menghela napas.
Tampaknya ia tahu bahwa semuanya akan berakhir seperti ini.
".... Luke, bagaimana menurutmu?"
"Apanya?"
"Tindakan Rudeus itu."
Ariel sedang berpikir.
Semua persiapan seharusnya sudah oke.
Namun, mereka gagal.
"Kupikir ini bukan kebetulan."
"Memang."
Meskipun mereka sudah merencanakan insiden asrama itu dengan mulus, namun seakan-akan
Rudeus sudah mengantisipasi semuanya.
Sebagiannya memang kesalahan Sylphy karena dia terlalu takut, namun bukan itu saja
masalahnya.
Mereka bisa merasakan kesengajaan di balik tindakannya.
Rudeus hanya tidur tanpa gerak meskipun Fitts bangun semalaman, dan dia bahkan naik-turun
tempat tidur. Tidak mungkin petualang sehebat Rudi bisa mengabaikan gerakan-gerakan
sejelas itu.
Mengapa dia tidak merespon sama sekali.
(Apakah aku telah melakukan suatu kesalahan?)

110
Pikir Ariel.
Rudeus menyatakan bahwa ia tidak ingin ada permusuhan antara Ariel dan dirinya.
Tapi tidak jelas alasan di balik pernyataan itu ...
Bisa jadi di matanya, Ariel terlihat begitu kuat.
Sedangkan Ariel juga berada di posisi yang sama. Tuan putri begitu berhati-hati menghadapi
Rudi, jangan sampai pecah perselisihan di antara mereka berdua.
“Aku juga tidak punya niat memusuhi Rudeus Greyrat. Bukankah itu berarti kami saling
mencintai.”
Setelah membuat lelucon yang garing, Ariel hanya mendesah.
"Bagaimanapun juga, nampaknya satu-satunya metode yang ampuh untuk menggaet Rudeus
adalah menunjukkan identitas Sylphiette yang sebenarnya."
".... Tapi kalo keadaannya begini, aku jadi tak yakin kalau dia masih mengingat teman masa
kecilnya itu."
Setelah mendengar kata-kata Luke, Ariel kembali tenggelam dalam pemikirannya.
Tentu saja, kemungkinan bahwa dia telah melupakan Sylphy cukup tinggi.
Sudah delapan tahun berlalu semenjak mereka berpisah.
Dalam kurun waktu 8 tahun tersebut, sangatlah mungkin seseorang melupakan teman masa
kecilnya.
Setidaknya, setahun belakangan ini Fitts tidak pernah mendengar kata Sylphy keluar dari mulut
Rudeus.
Jika itu yang terjadi, maka kemungkinan besar dia telah melupakan gadis kampung bernama
Sylphy.
Bagaimana caranya membuat dia kembali mengingat Sylphy.
Ariel berpikir keras untuk mendapatkan solusi yang sama menguntungkan.
Ariel pun sudah lupa nama-nama Maid yang membantunya 8 tahun yang lalu.
Namun, ada beberapa yang dia ingat.
Misalnya, Lilia.
Dia sudah meninggalkan istana ketika Ariel cukup dewasa, namun dia benar-benar pernah
melindunginya dari mara bahaya.
"Sylphy, apakah kau memiliki semacam kenangan dengan Rudeus?"
"Kenangan?"
"Benar, seseorang dapat mengingat teman lamanya melalui suatu kenangan. Itulah mengapa,
para bangsawan suka menggelar pesta untuk memperkenalkan orang-orangnya. Mereka saling
memuji, dan saling berdansa meskipun gerakannya tidak luwes. Semua itu mereka lekukan
untuk setidaknya meninggalkan sedikit kenangan ... Karena jumlah keluarga bangsawan begitu
banyak, maka kau akan cepat melupakannya jika hanya bertemu beberapa kali."
Sebenarnya, kemampuan Sylphy mudah diingat.

111
Dia adalah salah satu dari hanya segelintir penyihir yang bisa menggunakan mantra tanpa
suara.
Penyihir yang dapat menggunakannya seusia Sylphy dan Rudeus hampir tidak ada.
Namun, dengan fakta sejelas itu pun Rudeus masihlah tidak mengingatnya.
Mengapa, itu sungguh aneh.
Ariel tidak pernah bisa menemukan jawabannya.
Sebetulnya ini terjadi karena Rudeus pernah mengalami kehidupan sebagai pecundang.
Itu membuatnya berpikir bahwa apapun yang bisa dia lakukan, orang lain juga pasti bisa
melakukannya, karena Rudeus tidak pernah terbiasa hidup sebagai suatu pribadi yang spesial.
Alasan lainnya adalah keberadaan Ruijerd, Kishirika, Orsted, dan Badigadi.
Setelah bertemu makhluk-makhluk gila seperti itu, dia semakin sadar bahwa orang yang lebih
kuat darinya di dunia ini sangatlah banyak. Padahal mereka memanglah bukan makhluk biasa
yang bisa dijumpai setiap hari.
Dia menyimpulkan bahwa wajar jika ada banyak pengguna mantra tanpa suara di dunia ini.
Dan alasan terakhir adalah keberadaan Ariel.
Dia tidak pernah mencurigai Fitts, karena menurutnya sudahlah biasa bila seorang pengawal
putri kerajaan punya teknik setinggi mantra tanpa suara.
Asumsi-asumsi seperti itu membuatnya sampai pada kesimpulan yang salah.
Pengawal putri memang seharusnya sehebat itu. Itulah pemikiran Rudeus saat ini.
"Kenangan ...? Umm, aku pernah menceritakan saat-saat ketika aku di-bully oleh anak-anak
desa, kan."
"Ya, aku pernah dengan bagaimana kau di-bully karena warna rambutmu."
Kebetulan.
Sylphy tidak pernah memberitahu mereka bahwa warna rambutnya yang sebenarnya adalah
hijau.
Dia pikir, jika Ariel dan Luke tahu bahwa warna rambutnya yang asli adalah hijau, mereka
akan memandang sinis padanya.
Bukannya Sylphy tidak mempercayai mereka.
Hanya saja, ia takut. Dia masih trauma.
Oleh karena itu, Sylphy selalu mengaku bahwa dia berambut putih semenjak lahir.
Dia terus mengatakan seperti itu.
Sulit mengungkap suatu fakta bila kau sudah berbohong sejak awal. Untungnya, warna rambut
Sylphy yang memutih tidak pernah kembali lagi menjadi hijau.
"Aku bertemu dengan Rudi pada saat ia menyelamatkanku, itulah kenangan yang tak akan
pernah kulupakan."
"....Aku rasa begitu."
Ariel juga memikirkan hal yang sama.
112
Sekelompok anak nakal mem-bully Sylphy, dan Rudeus datang untuk menyelamatkannya bak
seorang jagoan.
Itu dia strategi barunya.
Luke yang biasanya tidak mau ikut campur urusan orang lian, kali ini dia cukup penasaran.
Namun demikian, ada suatu masalah yang tersisa.
Saat ini, Sylphy sedang menyamar sebagai Fitts, yaitu seorang penyihir yang cukup kuat.
Sekarang kondisinya memang mengkhawatirkan, namun ketika bertempur melawan musuh,
instingnya tajam dan akurat.
Mungkin saja kalau anak-anak nakal itu masih di sini, mereka akan dihabisi oleh Sylphy tanpa
sisa.
Harusnya Rudeus menyadari sesuatu ketika melihat kekuatan Fitts.
Atau mungkin mereka memerlukan orang suruhan yang kuat, lantas mereka pura-pura
menyudutkan Fitts sehingga Rudeus datang membantu.
Apakah ada orang yang lebih kuat dari Fitts.
...Ada.
Sekarang, ada sekelompok klan petualang hebat yang sedang mengadakan pertemuan di kota
ini, mereka disebut “Thunderbolt”.
Jika kau memberikan uang yang cukup banyak pada mereka, mungkin mereka mau
melaksanakan tugas dan skema yang kau berikan.
Namun, sudah terdengar rumor bahwa beberapa dari mereka berteman akrab dengan Rudeus.
Rumornya mengatakan bahwa “Rudeus sang Quagmire” dan “Electric Precursor Soldat dari
Stepped Leader” bersama-sama minum teh di café.
Rumor itu juga mengatakan bahwa “Elinalise Dragonroad” dan “Cliff Grimoire” berada di
sana.
Oleh karena itu, ide untuk menyewa klan “Thunderbolt” batal dilaksanakan.
Kalaupun mereka menyewa petualang yang tidak terkait sama sekali dengan Thunderbolt,
Ariel yakin bahwa nama besar Rudeus sang Quagmire sudah mereka dengar, dan itu akan
mengacaukan rencananya.
Lagipula, petualang yang tidak jelas asalnya cenderung beresiko mengundang bahaya bagi
Putri Ariel sendiri, karena koneksi mereka mungkin saja berhubungan dengan lawan-lawan
politik Ariel.
Resikonya terlalu besar. Bahkan, bisa saja jatuh korban jiwa.
Ariel tidak berniat menimbulkan korban.
Atau mungkin ada preman pengangguran yang biasa nongkrong di pasar, kemudian mereka
menyewanya untuk berpura-pura menyerang Fitts. Itu relatif aman, karena preman pasar
bukanlah petualang yang koneksinya tidak jelas.
Tapi, kalau lawannya terlalu lemah, dan Fiits pura-pura terpojok, mungkin Rudeus akan
kecewa pada kekuatan Fitts saat ini.

113
Tidak masalah kalau Rudeus menanggapi drama ini secara positif, dan dia melindungi Fitts
sembari mengatakan “Aku akan menyelamatkanmu!!”. Tapi Rudeus selalu melihat Fitts
sebagai senior yang bisa diandalkan, sehingga ada kemungkinan dia akan kecewa pada Fitts.
Ariel juga harus mempertimbangkan citra Fitts sebagai simbol kekuatan utama yang
melindungi putri kerajaan.
Mari kita pikirkan sekali lagi dengan bijak.
Ide menyuruh preman pasar menyerang Fiits, sudah ditolak.
"Gak ada kenangan lain, nih?"
"Umm ... ada satu lagi."
Seraya mengingat kenangan itu, wajah Sylphy pun memerah.
"Pada awalnya, Rudi berpikir bahwa aku adalah anak laki-laki, tapi ketika kami berlatih sihir,
tiba-tiba turun hujan. Kami basah kuyup, sehingga aku harus mandi di rumah Rudi, tapi... umm,
dia pun bercanda dengan melucuti pakaianku tanpa peringatan sedikit pun .."
Setelah menceritakan itu, Sylphy memandang ke arah Luke.
Setelah menerima tatapan itu, Luke tetap terdiam sambil menutupi telinganya.
Dia sungguh tidak bisa membaca mood orang.
"K-Kemudian… d-dia melucuti celanaku begitu saja…. a-akhirnya dia menyadari bahwa aku
adalah seorang perempuan… d-dia pun sudah melihat semuanya."
Setelah itu Rudeus depresi untuk beberapa saat, sampai akhirnya Sylphy berbicara dengannya.
Kebetulan, Ariel sudah pernah mendengar kelanjutan cerita itu.
Lantas, Ariel mengangguk dengan ekspresi: ‘aku paham sekarang’.
Ariel yakin, alasan mengapa Rudeus tidak berusaha keras mengungkap identitas Fitts, karena
dia punya pengalaman masa lalu seburuk itu.
Meskipun dia sudah melupakan Sylphy, dia telah mendapat pelajaran penting bahwa
mengungkap identitas seseorang secara paksa adalah hal yang tidak baik, dan dia ingat betul
pelajaran itu sampai hari ini.
Sepertinya tidak ada cara selain ini.
Mereka akan berusaha membuat suatu keadaan, di mana Rudeus akan melucuti baju Fitts
dengan tangannya sendiri.
"Aku mengerti. Kalau begitu, ayo pakai cara itu."
Perintah raja lebih tinggi dari sumpah setia siapapun juga. [27]
"Luke, hentikan menutup telingamu, sekarang kita akan membicarakan strategi berikutnya."
Namun, tiba-tiba Ariel mengingat sesuatu.
Sylphy adalah seorang pengecut ketika berhadapan dengan Rudeus.
Bagaimana bisa Sylphy mempersilahkan Rudeus memelorotkan celananya sendiri. Kalau
masalah ini tidak diatasi, hasilnya akan sama saja dengan strategi malam pertama yang sudah
gagal sebelumnya.

114
"Sebelum itu aku ingin menegaskan satu hal."
"Wa, ya?"
"Sylphy, apakah kau benar-benar ingin pacaran dengan Rudeus?"
Setelah mendengar pertanyaan itu, Sylphy mulai berpikir.
Apakah dia benar-benar ingin menjalin kasih dengan Rudeus.
Kalau sudah berpacaran, selanjutnya apa?
Selama ini, dia hanya ingin bersama Rudeus.
Dia memang mencintainya.
Dia selalu menyukainya.
Dia selalu membayangkan Rudeus setiap kali menghayal.
Tapi, apakah dia siap untuk jenjang yang lebih tinggi.
Misalnya, menikah dengan Rudi.
Dia hanya bisa membayangkan rumah seperti tempat tinggal Rudi sewaktu masih menetap di
desa Buina.
Mereka tinggal di suatu rumah yang mirip dengan itu.
Mereka tidur di ranjang yang sama.
Ketika dia bangun di pagi hari, Rudi tidur di sampingnya.
Rudi mengatakan selamat pagi dan memberinya ciuman.
Rudi segera bersalin, kemudian memulai latihan paginya yang rutin.
Sedangkan Sylphy memasak sarapan di lantai pertama.
Tugas istri adalah memasak sarapan.
Tidak masalah jika masakannya tidak mewah.
Namun, karena Rudi adalah orang yang makan dengan rutin, maka lebih baik memasak
hidangan yang penuh nutrisi.
Setelah sarapan selesai dimasak, Rudi pun pulang ke rumah.
Kemudian, mereka makan sarapan dan Rudi pun mengatakan bahwa menu sarapan pagi ini
sungguh lezat ... atau mungkin tidak.
Rudi memakannya dengan lahap, dan Sylphy melihatnya dengan bahagia.
Ketika Rudi meminta tambah, Sylphy pun akan mengambilkannya dengan senang hati.
Setelah sarapan selesai Rudi akan pergi bekerja.
Dia melihat suaminya pergi setelah memberinya bento.
Sylphy juga pergi kerja ke tempat putri Ariel.
Kedua kerja, mirip dengan orang tua Rudi.

115
Dalam khayalannya itu, Sylphy tidak mendefinisikan pekerjaan macam apa yang Rudi miliki,
namun dalam dunia khayalan, itu hanyalah sedikit eror.
Setelah pekerjaan Sylphy berakhir, dia pulang ke rumah dan berencana mengejutkan Rudi
dengan bersembunyi di halaman.
Namun Rudi bisa menemukan Sylphy, sehingga mereka berdua pun tertawa bahagia layaknya
anak kecil yang main petak umpet. Sylphy menyeka salju yang tertumpuk di pundak Rudi,
kemudian mereka saling peluk.
Kemudian keduanya masuk ke dalam rumah, lantas menyalakan perapian.
Sylphy mempersiapkan bak mandi berisikan air hangat.
Setelah membersihkan tubuhnya, ia mempersiapkan makan malam.
Selama persiapan, Rudi berada di depan perapian, sambil menciptakan patung.
Mereka makan malam bersama.
Berbeda ketika sarapan pagi tadi, kali ini Rudi bicara banyak ketika makan.
Dia menceritakan segala sesuatu yang terjadi di tempat kerja hari ini.
Semua itu adalah sesuatu yang menakjubkan di luar apa yang Sylphy bisa bayangkan, dengan
jujur Sylphy pun memuji kerjaan suaminya, dan mereka kembali cekikikan bersama.
Setelah makan malam berakhir, mereka duduk di sofa yang nyaman, di depan perapian.
Sylphy menempel erat pada tubuh Rudi, sedangkan lengan Rudi juga merangkulnya dengan
mesra.
Ada saat-saat di mana mereka saling ngobrol, namun juga ada saat di mana mereka diam tanpa
kata.
Sekarang, tatapan mata mereka saling bertemu.
Wajah mereka saling mendekat sedikit demi sedikit.
Dan kemudian, kalian bisa membayangkan apa yang akan terjadi.
Rudi memadamkan api di perapian, kemudian menggendong istrinya ke tempat tidur.
(Terkadang Rudi menanyakan hal-hal berbau ecchi seperti, "enaknya bikin berapa anak ya?"
Lalu, Sylphy pun menjawabnya dengan centil, "Oh Rudi ~ itu tergantung berapa kali kau
sanggup melakukannya?" Rudi terkekeh kemudian menjawab, "Sepertinya aku ingin buat anak
sebanyak-banyaknya", sambil Sylphy melepas pakaiannya ... dia juga tertawa dan menjawab,
"kalau begitu, ayo kita lakukan sebanyak-banyaknya" ……… MANA MUNGKIN ITU
TERJADIIII!)
"... MANA MUNGKIN ITU TERJADIIIIIIIIIIII!"
"“Uhuk-uhuk”."
"Ha!!"
Setelah batuk, Ariel kembali sadar dari imajinasinya.
Sylphy menyembunyikan wajahnya yang merona, sembari dia memainkan telinganya yang
panjang.
Setelah Ariel melihat wajah itu, dia dengan tenang mengatakan.
116
"Khayalan itu ... coba gantikan peranmu dengan wanita lain, kemudian bayangkan sekali lagi."
Kemudian, peran istri pun diganti menjadi Nanahoshi.
Sylphy sekarang menjadi tetangga sebelah rumah yang hobinya mengintip orang bermesraan.
Rudi dan Nanahoshi menyadari bahwa Sylphy sedang mengintip, tiba-tiba mereka tertawa
kemudian menutup tirai.
"Kau tidak menyukainya, kan?"
"A ... aku tidak menyukainya!"
"Bagus sekali."
Ariel serius dengan mantab sambil mengatakan itu.
"Sylphy, strategi ini tergantung pada seberapa keras usahamu."
"I-iya!"
Ariel tahu bahwa ini semua belum cukup.
Kemudian dia mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan.
"Kegagalan seorang pengecut seperti tadi malam tidak akan diampuni. Jika kau mengulangi
kesalahan yang sama, maka kami tidak akan pernah membantumu lagi. Tidak, itu masih belum
cukup. Dengan namaku sebagai Putri Kedua Kerajaan Asura, Ariel Anemoi Asura, aku
menegaskan kalau rencana ini masih gagal, maka akan kularang kau berhubungan dengan
Rudeus Greyrat selamanya!!"
Tentu saja itu hanya sebatas ancaman.
Namun kalimat itu sudah cukup membuat Sylphy menelan ludah dalam-dalam.
Setelah Ariel menegaskan itu, ia menambahkan sebaris kalimat lagi.
"Lakukan dengan serius."
"I-iya."
"Bagus sekali."
Ariel mengangguk dengan serius sekali lagi.
Kemudian, dia menyampaikan garis besar strateginya.
--- Sudut Pandang Sylphy ---
Kami melaksanakan rapat strategi.
Sekarang, sudah waktunya istirahat makan siang.
Lantai pertama kantin.
Ada banyak pelajar dari berbagai kasta, mulai dari petualang sampai ras iblis, semuanya
berjumbal di sana.
Orang-orang kelas atas melihat mereka bagaikan bangsa bodoh.
Kebanyakan bangsawan berprasangka buruk pada mereka.
Namun Ariel-sama bukanlah salah satu dari mereka.

117
Kalau bicara sejarah, 400 tahun yang lalu, ras apakah yang dipandang rendah oleh bangsa
bodoh itu?
Meskipun Ariel-sama masih sinis terhadap Rudi, tapi bukan berarti dia rasis.
Sekarang Rudi sedang makan di meja terjauh pada lantai pertama.
Beberapa orang terlihat ngobrol bersamanya.
Rudi, Zanoba-kun, dan Badi-sama.
Julie-chan juga ada di sana, dia memegang cangkir dengan tangan kecilnya, dan meresap
minuman yang ada di dalam cangkir tersebut sambil melihat ketiga orang itu dengan penasaran.
"Dengan kata lain…. menurut Badi-sama, persyaratan apakah yang penting untuk patung?"
"Patung terbaik adalah patung yang bahkan lebih indah daripada model aslinya, terlebih lagi
patung Ero yang bisa mempesona siapapun yang melihatnya!"
"Ero! Sudah kuduga, wawasan Badi-sama memang luas. Kalau begitu, tambah secangkir lagi."
Sekarang kulit Badi-sama terlihat berwarna coklat gelap, itu karena dia minum alkohol cukup
banyak.
Rudi dan Zanoba-kun hanya menyeringai sambil tertawa, mereka pun juga minum alkohol.
Aneh, harusnya sih tidak ada alkohol di menu kantin.
Kecuali mereka pergi ke luar untuk membelinya. Harusnya para petugas kantin tidak menjual
minuman seperti itu.
"Ngomong-ngomong Badi-sama, kalau aku berniat membuat patung Kishirika-sama,
bagaimana menurutmu? Aku akan membuatnya se-ero mungkin."
"Patung tunanganku ya? Namun, aku tak yakin kau tahu bagaimana bentuk tubuh sempurna
Kishirika."
"Itulah sebabnya. Kalau dia mencapai bentuk tubuh sempurna, dia tidak akan kembali lagi
menjadi bocah, kan? Oleh karena itu, kita perlu mengabadikan bentuk tubuh Kishirika ketika
masih bocah."
"Masuk akal juga. Namun dia begitu bodoh, jadi dia bisa mati kapan saja. Kurasa tidak masalah
jika kau tidak mengabadikan bentuk tubuh bocahnya itu, karena kalau dia mati, dia akan
dibangkitkan kembali sebagai bocah, jadi kau akan sering melihatnya sebagai seorang bocah."
"Jika kita bisa mengabadikan setiap wujud Kishirika-sama di berbagai usia yang berbeda, maka
istana Kaisar Iblis pasti akan semakin indah, aku yakin akan hal itu."
"Ras kalian adalah manusia, tidak mungkin kalian bisa melihat wujud Kishirika di berbagai
usia."
"Perkataanmu ada benarnya juga. Untuk mengabadikan wujud Kishirika-sama di berbagai usia,
aku harus menurunkan teknik mematungku pada generasi berikutnya, bahkan aku perlu
bekerjasama dengan Badi-sama, gehehehe."
"Fuhahahahaha! Meskipun kau punya Mana yang banyak, tapi caramu menjilat itu seperti
pedagang yang lucu! Aku semakin tertarik padamu! Luar biasa, luar biasa, nyatakan
keinginanmu, apakah kau mau uang, atau bawahan?"
"Tidak-tidak, tapi… bolehkah aku mendapatkan bantuanmu ketika aku membutuhkan nanti??"

118
Rudi membuat senyum yang licik sambil tertawa.
Itu adalah ekspresi wajah yang begitu menjijikkan.
Dulu dia tidak tertawa sesering ini, namun ketika dia sangat bahagia, aku tak menyangka dia
bisa juga membuat senyum seburuk itu.
Dia benar-benar sudah banyak berubah.
Di istana kerajaan juga banyak orang yang tertawa seburuk itu.
Kalau tidak salah, salah satu di antaranya adalah Menteri Tinggi Darius.
Dia lah orang yang memojokkan fraksi kami.
Dia adalah lawan yang tidak bisa kami maafkan.
Namun, aku sudah tidak mempermasalahkan senyuman busuk itu, karena ternyata Rudi juga
melakukannya.
Kurasa, itu adalah salah satu ciri-ciri orang cerdas.
Aku mendengar bahwa Rudi dan Zanoba-kun meminta izin pada pihak sekolahan untuk
mengembangkan keterampilan membuat patung.
Aku tidak paham seberapa bagus kah ciptaan mereka, namun aku percaya bahwa levelnya
sudah begitu tinggi.
Saat mereka menunjukkan patung Naga Merah yang masih belum jadi, jujur aku pun takjub.
Mereka memberikan ilmu kesenian yang berharga pada Dwarf yang sebelumnya hanyalah
seorang budak, dan mereka bahkan mendapatkan dukungan dari raja iblis legendaris.
Tampaknya mereka serius ingin mengembangkan kesenian itu.
Sebagai sesama pengguna mantra tanpa suara, aku juga ingin masuk ke circle mereka, tapi
karena aku sudah punya tanggung jawab besar mengawal Ariel-sama, kurasa itu tidak
mungkin.
"Rudeus-kun."
"Ah, Fitts-senpai."
Setelah kupanggil namanya, wajah Rudi langsung menunjukkan kegembiraan.
Belakangan ini, meskipun aku menunjukkan sikap yang aneh, sepertinya dia sudah tidak
mempermasalahkannya.
Bagaimanapun juga, Rudi adalah seorang pria yang bebal.
Namun, bukankah itu berarti dia sudah mempercayaiku sepenuhnya?
"Ada apa ini?"
"Umm."
Tatapan tajam Zanoba-kun dan Tuan Raja Iblis menusukku dengan telak.
Hmmn ...
"Aku ingin ngomong sebentar, bisakah kita cari lokasi lain?"
"Aku mengerti. Zanoba…. Kau lanjutkan pembahasan tentang patung bersama Badi-sama."

119
"Ha ... serahkan itu padaku."
Rudi dan Zanoba-kun begitu akrab.
Aku jadi cemburu.
Tapi, di masa lalu aku pernah merasakan keakraban itu.
Tapi aku masihlah cemburu ketika melihat Rudi akrab dengan orang lain...
Sementara memikirkan itu, aku mengajak Rudi keluar kantin.
Aku mengajaknya ke tempat yang sepi, kemudian kumulai suatu topik pembicaraan langsung
pada intinya.
"Ada apa, senpai?"
Wajah Rudi menjadi serius.
Tatapan matanya pun menajam.
... Oh, sungguh keren.
"Umm, langsung saja… sebenarnya aku ingin kau membantuku."
"Aku mengerti. Serahkan saja padaku, kau bisa mengandalkanku dalam hal apapun."
Sebelum aku mengatakan detailnya, Rudi sudah menepuk dadanya dan menerima permintaan
itu begitu saja.
"Tunggu sebentar, aku belum mengatakan detailnya."
"Aku tidak akan menolaknya selama masih bisa kusanggupi."
Sungguh bisa diandalkan orang ini ...
Itu membuatku merasa bersalah karena sebenarnya aku berencana menipu Rudi.
Aku pun masih sedih karena tidak mampu mengungkapkan identitasku yang sebenarnya
padanya...
"Kemaren aku bilang bahwa Ariel-sama tinggal di rumah bangsawan besar di kota ini, kan.
Tampaknya orang tersebut telah menyewa pengawal yang sungguh kuat."
"Kau ingin aku mengalahkan pengawal itu? Buat apa?"
"B-Bukan begitu!"
"Aku paham. Itu bagus. Lagian aku tidak ingin cari gara-gara dengan siapapun."
Ingin menjalani hidup dengan damai, meskipun kau sekuat itu ...... sungguh pilihan yang bijak.
Apakah Rudi sedang berusaha menghiburku?
Apakah sebaiknya aku tertawa sedikit?
Tidak-tidak, sekarang aku harus terus berbicara.
"Tampaknya, Ariel-sama terbawa suasana, sehingga dia membual bahwa, ‘Fitts-ku jauh lebih
baik daripada pengawal milikmu’."
"Ho, lalu……….."

120
"Kemudian, bangsawan itu pun menimpali dengan ‘Pengawalku bisa memasuki Hutan Hujan
hanya bersama kelompok beranggotakan empat pria, kemudian dia berhasil membawa bunga
yang hanya tumbuh di sana’, tapi….. .."
Setelah itu, tiba-tiba Rudi meletakkan tangannya di dagu, dan dia pun mulai berpikir.
"Kalau kita bicara mengenai bunga yang hanya tumbuh di dalam Hutan Hujan, bunga itu
pastilah “Freeze Fringed”, kan. Kelopaknya berguna sebagai obat yang kuat, tetapi bunga itu
hanya mekar di tengah-tengah musim dingin."
Oh, sudah kuduga, Rudi pasti mengetahuinya.
Dia tahu banyak hal.
Aku senang bahwa kami akan mencari sesuatu yang benar-benar ada.
"Hutan Hujan sangat berbahaya di kala musim dingin, tapi jika ada sekelompok orang
beranggotakan 4 petualang berperingkat A atau lebih, mungkin saja mereka bisa bertahan di
hutan tersebut. Jika kau menjelajahi hutan yang dengan hati-hati, menemukan bunganya,
kemudian memetiknya dan segera kembali pulang, maka semuanya akan baik-baik saja."
Setelah mengatakan itu, Rudi melanjutkan analisisnya dengan menyebutkan nama-nama
monster yang mungkin dijumpai pada hutan itu.
Snow Hornet, White Cougar, Mustard Treant ...
Dia menyebutkan semuanya dengan lancar.
Aku penasaran, apakah dia memang menghafalnya.
"Umm, sayangnya Ariel-sama termakan emosi, kemudian dia dengan sombongnya
mengatakan, ‘Fitts bahkan bisa mendapatkannya dengan kelompok yang lebih kecil!!’."
"Aku paham sekarang, jadi begitu ya….."
Rudi mengangguk, tampaknya dia sudah memahami semuanya.
"Kalau begitu, akan kupanggil para petualang kenalanku. Kita pasti dapat diskon kok. Lalu kita
kumpulkan orang yang banyak untuk menjelajah hutan. Setelah kita dapatkan bunganya, maka
senpai tinggal mengklaim bahwa itulah hasil kerja kerasmu. Mereka pasti percaya deh."
Tak kusangka dia mengatakan itu.
"T-tunggu dulu!! Rudeus-kun, itu tidak baik! Bukankah seharusnya aku sendiri yang mencari
bunga itu!? Aku harus menunjukkan kekuatanku di sini!!"
"Kekuatan banyak bentuknya, senpai. Koneksi antara petualang juga bisa disebut kekuatan.
Itulah yang disebut Kekuatan Koneksi. Fitts-senpai mengenalku dengan baik, sedangkan aku
kenal banyak petualang kelas atas. Itu sama saja artinya dengan menjalin koneksi yang kuat
antar petualang. Cara terbaik untuk memamerkan kekuatanmu adalah dengan menunjukkan
seberapa banyak orang yang bersedia kau suruh."
I-i-itu pendapat yang menyesatkan!!!
Kenapa tiba-tiba dia berubah menjadi begitu licik??
"Itu tidak baik. Kalau kebohongan ini terungkap, mau ditaruh di mana muka Ariel-sama??"
"Aku paham. Yahh, kalau begitu, bagaimana kalau kita saja yang mencarinya?"
Tiba-tiba pendapatnya benar lagi. Ampun deh orang ini.

121
Tapi, meskipun dia menawarkan bantuan untuk menjelajahi hutan, entah kenapa dia terkesan
tidak antusias sama sekali.
Sudah kuduga.
Sembari aku masih memikirkan itu, perkataan Rudi selanjutnya membuatku kaku.
"Aku akan mengumpulkan beberapa kenalan petualang yang lagi tidak sibuk, jadi mohon
tunggu sekitar tiga hari. Aku yakin 10 orang akan cukup. Saat ini, para anggota “Stepped
Leader” berada di kota ini, jadi aku dapat mengumpulkan mereka dengan cepat."
Tidak, tunggu dulu…..
Ini aneh. Kenapa pendapatnya gak jelas lagi…. Padahal tadi sudah benar!?
"Tidak, tidak, tunggu sebentar Rudeus-kun! Bukankah Ariel-sama bilang “kelompok yang
lebih kecil”!? Lantas, kenapa kau malah mengumpulkan 10 orang!?"
"Tenang saja. Orang-orang itu menjelajahi hutan dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang
melaksanakan quest pembasmian monster, ada yang ingin mendapatkan material-material dari
hutan. Kita akan menjelajahi hutan bersama orang-orang itu. Mereka akan meringankan beban
kita dengan membersihkan monster-monster. Aku yakin tak seorang pun dari mereka berniat
memetik bunga itu. Hanya Fitts-senpai seorang yang akan mendapatkannya."
Uwuuu ~~ nn.
Aku penasaran, apakah ini yang disebut kebijaksanaan petualang.
Tidak, Rudi telah menjadi petualang selama beberapa tahun, pastinya dia tahu betapa
menakutkannya hutan itu.
Dia pasti mencemaskan amatiran sepertiku yang memaksa ingin menjelajahi hutan itu.
Ya, itu sudah pasti.
"M….meskipun tanpa para petualang itu, aku yakin bisa menjelajahi hutan jika bersama
Rudeus, bukankah begitu?"
".... Mungkinkah, Fitts-senpai ingin agar aku menemanimu menjelajahi Hutan Hujan?"
Bukankah memang itu yang kumaksud sejak awal... atau aku belum mengatakannya ya.
"Ya! Benar, itu saja. Aku hanya mengandalkan Rudeus-kun."
Setelah mengatakan itu, Rudi membisikkan satu kata, yaitu "Hmm", kemudian meletakkan
tangannya di dagu.
Setelah beberapa saat berpikir, dia pun mengangguk.
"Selama ini aku selalu saja merepotkan Fitts-senpai. Kau boleh saja mengandalkanku, dan aku
akan menerima pekerjaan ini dengan rendah hati."
"T-terimakasih Rudeus-kun! Aku tidak percaya diri menjelajahi hutan sendirian!"
Ada banyak tempat berbahaya yang siap mempersulit kami, namun setidaknya aku sudah
melewati rintangan pertama, yaitu berhasil membujuk Rudeus untuk mendampingiku.
Namun, aku heran dia bisa memikirkan begitu banyak cara yang licik seperti itu.
Sudah kuduga, Rudeus memang menakjubkan, baik sebagai orang jujur ataupun licik.

122
Bagian 2
Strategi berlanjut ke tahap kedua.
Rudi dan aku memasuki Hutan Hujan.
Hutan Hujan berlokasi di sebelah utara Kota Sihir Sharia, kau memerlukan waktu sekitar 3 hari
perjalanan untuk tiba di sana.
Ujung Hutan Hujan berbatasan dengan negara Basherant.
Aku hanya berpakaian biasa, sedangkan Rudi memperlengkapi dirinya dengan berbagai
peralatan.
Dia membawa suatu ransel besar, tampaknya ransel itu berisi makanan pokok dan peralatan
darurat lainnya.
Padahal tadinya aku berpikir bahwa Rudi tidak akan membawa perbekalan sebanyak itu.
“Kau tidak boleh meremehkan hutan. Ada monster yang dapat menghindari peluru batuku
dengan mudah”, itulah yang dikatakan oleh Rudi sebagai alasannya.
Tampaknya, Rudi begitu waspada karena pengalamannya berpetualang di Benua Iblis, di sana
terdapat banyak sekali monster berbahaya yang akan membuat para penyihir tidak berdaya.
Aku pikir itu hanyalah lelucon, tapi sorot mata Rudi menunjukkan keseriusan.
Di Hutan Hujan, kebanyakan dihuni oleh monster berperingkat B.
Kalau hanya itu, aku pun bisa menangani mereka.
Itulah yang kupikirkan, tapi ...
"Maaf. Sepertinya aku merepotkanmu dengan semua persiapan ini."
"Tidak-tidak, ini wajar dilakukan oleh seorang pemandu."
Kalau begitu, apakah dia akan meminta komisi sebagai petualang?
"Umm, bukankah seharusnya aku memberimu semacam komisi?"
"Tidak perlu. Aku ikhlas melakukan ini, jadi jangan repot-repot memberiku upah."
Rudi sangat menekankan bagian di mana dia mengatakan "ikhlas".
"Bukannya aku tidak punya uang untuk membayarmu, lho."
Meskipun jumlahnya tak seberapa, aku mendapatkan gaji dari Ariel-sama.
Karena aku tak pernah memakainya, maka uang tersebut selalu kutabung.
Pasti jumlahnya sekarang cukup untuk membayar petualang sekelas Rudi.
Ah, tapi Rudi sudah setara dengan penyihir kelas Raja, a-aku jadi ragu apakah uangku cukup
ya?
"Fu fu fu..Hargaku mahal, lho."
"M-mahal katamu, j-jadi begitu ya??"
Setelah mendengar kata ”hargaku mahal”, aku tidak berpikir tentang uang, tapi aku teringat
pasar budak.

123
Aku membayangkan Rudi telanjang naik ke atas podium untuk dijajakan.
Membeli ... Rudi dengan uang ...
Suhu tubuhku semakin memanas, dan aku sadar wajahku mulai merona.
"P-Pokoknya, ayo kita bergegas pergi!"
"Ya."
Kami memasuki Hutan Hujan.
Sekilas, Hutan Hujan mungkin terlihat sama seperti hutan pada umumnya.
Berbagai pohon besar yang tertutup salju, sama seperti hutan yang bisa kau dapati di manapun.
Ketika musim dingin tiba, hujan es terjadi beberapa kali di hutan ini.
Di hutan ini pun ada banyak fenomena yang tak biasa.
Di hutan ini, ketika kau melangkahkan kaki di tanah yang tertutup es, maka akan terdengar
suara gemerincing.
"Bunga itu biasanya mekar di tebing. Kita akan langsung menuju ke sana sembari melelehkan
es, jadi perhatikan apapun di sekelilingmu."
Sambil melelehkan salju…..
Rudi melakukannya dengan begitu mudah, dan dia terus melaju.
Aku ingin mencobanya juga, tapi tidak sebaik Rudi.
Kalau hanya melelehkan salju, aku bisa menggunakan sihir berelemen api, namun untuk
melelehkan es sampai membentuk jalur yang bisa dilewati, itu tidaklah mudah.
Bukannya aku tidak bisa melakukannya, tapi ini membutuhkan Mana yang lebih banyak.
Cara Rudi menggunakan Mana-nya sungguh boros.
Aku terus menyusuri jalur yang dibuat Rudi, meskipun salju di pundakku mulai meleleh.
Mungkin monster akan menemukan kami karena uap panas yang kami pancarkan, namun
anehnya Rudi bisa melelehkan es tanpa membuat begitu banyak uap.
Setelah aku bertanya bagaimana ia melakukannya, ia mengatakan jika kau menyesuaikan suhu
dengan tepat, maka kau bisa melelehkan es tanpa melepaskan banyak uap.
Aku penasaran, berapa banyak kau berlatih untuk mendapatkan teknik seperti itu.
(Daripada memikirkan itu, lebih baik aku mulai menjalankan rencana tersebut.)
Maka, aku pun mengambil napas dalam-dalam, kemudian kutunjuk tongkat yang dipegang
Rudi.
"Aku pernah memegang tongkatmu, dan itu sungguh menakjubkan. Aku hanya pernah melihat
batu sihir berwarna seperti itu di istana kerajaan."
"Waktu ulang tahunku yang ke-10, aku menerima ini dari Ojou-sama di tempatku bekerja
sebagai guru privat."
Setelah mengatakan itu, entah kenapa ekspresi wajah Rudi menjadi murung.
Kalau dipikir-pikir itu, dia tidak banyak bercerita tentang sosok Ojou-sama itu.

124
Seakan-akan ada pengalaman pahit antara Rudi dan Ojou-sama itu.
Menurut informasi, gadis itu sungguh kejam dan kasar ...
Aku penasaran, kenangan buruk macam apa yang pernah terjadi di antara mereka.
"Tongkatmu itu, bolehkan aku memegangnya sebentar? Aku hanya punya tongkat sihir untuk
pemula, aku selalu menginginkan tongkat keren seperti itu."
"Begitukah? Kau juga punya seorang Ojou-sama kan… mintalah tongkat baru padanya, aku
yakin kau akan mendapatkan yang lebih bagus daripada punyaku."
"Ah, Ojou-sama ku pelit, lagian aku seorang pengguna mantra tanpa suara, jadi aku tidak begitu
butuh tongkat sih."
Tentu saja, aku tidak berpikir bahwa Ariel-sama pelit.
Lagipula, tongkat ini adalah pemberian Rudi, jadi aku akan merawatnya sebaik mungkin.
Karena tongkat kayu ini terlihat begitu umum, maka Rudi tidak menyadari bahwa inilah
tongkat yang dia berikan pada satu-satunya teman masa kecilnya.
"Okelah, peganglah dan coba gunakan. Bagaimana ketebalannya, manteb kan?"
Rudi mengatakan itu sembari tersenyum mesum.
Aku penasaran, apakah ada yang membuatnya bahagia?
Apanya yang lucu?
Dengan ragu-ragu, aku pun memegang erat tongkat itu.
Karena tanganku cukup kecil, aku merasa kesulitan menggenggamnya.
"Ini tebal juga, tidak heran kau perlu menggunakan dua tangan untuk memegangnya."
"... Aku yakin mereka membuat tongkat ini setelah memperhitungkan pertumbuhan ukuran
tanganku."
"Hnn."
Sambil tersenyum, Rudi terus membuat jalur dengan mencairkan salju.
Aku mengikuti setelahnya, sambil masih memegang tongkat itu.
Baiklah, untuk saat ini rencana tersebut telah berhasil.
Dan selanjutnya adalah ...
Aku mengambil cincin dari jari kelingkingku, kemudian mendekatkannya pada mulutku.
Kemudian, aku menyatakan kata kuncinya dengan nada lirih.
"Menara Merah."
Setelah itu, permata di cincin berubah warna dari biru menjadi merah.
Cincin ini merupakan salah satu alat sihir yang Ariel-sama selalu pakai.
Jika kau menyebutkan kata kuncinya, maka akan terjadi perubahan warna.
Secara bersamaan, cincin lain nan jauh di sana juga akan mengalami perubahan warna.
Ini adalah alat sihir yang hanya bisa melakukan itu.

125
Tapi, efeknya tidak akan bekerja jika kedua cincin terpisah terlalu jauh.
Sekarang, cincin lainnya sedang dibawa oleh seseorang yang kami tempatkan di luar hutan.
(Aku penasaran, apakah ini akan baik-baik saja ..)
Aku menunggu sebentar, sembari menatap langit.
Tampaknya keragu-raguanku tidak terbukti, dan tiba-tiba langit pun mulai mendung.
Baiklah.
Semuanya berjalan lancar.
"Hnn?"
Rudi dengan cepat menyadari itu.
Setelah melihat ke langit, dia membisikkan sesuatu…..
"... awan hujan ya. Aneh sekali."
Pada musim dingin, hampir tidak pernah terjadi hujan di dataran utara.
Karena alasan itulah, Rudi hampir tidak punya peralatan yang bisa digunakan untuk
mengantisipasi hujan.
Bulu Snow Hedgehog yang kami kenakan sebagai perlindungan terhadap dingin tidak benar-
benar melelehkan salju, tetapi bisa menyekanya.
Peralatan anti-dingin sangatlah berguna di lingkungan seperti ini, namun sayangnya mudah
sekali menyerap air.
Kalau air merembes ke dalam peralatan kami, kemudian angin dingin menerpanya, maka
semuanya akan mengeras bersamaan.
"Fitts-senpai, sepertinya akan hujan."
Kalau semisal hujan turun di tengah musim dingin, kau bisa membuat atap dari material di
sekelilingmu untuk menahannya, atau berlindung di gua terdekat.
Daripada membuat perlindungan dengan sihir, kurasa akan lebih mudah bila kita mencari gua
untuk berteduh.
Meskipun sihir bumi adalah spesialisasi Rudi, aku yakin dia akan kerepotan jika terus-terusan
mengaktifkan sihirnya sampai hujan berhenti.
Itu sebabnya, aku memberikan suatu saran padanya.
"Ah, kebetulan, menurut peta ini ... di sekitar sini ada……"
Karena di dekat sini ada gua, maka itulah pilihan terbaik untuk berteduh.
Ketika aku hendak menyelesaikan kalimatku, Rudi menggelengkan kepalanya.
"Tidak, karena aku bisa membuyarkan hujannya dengan mudah."
Setelah mengatakan itu, ia mengangkat tangannya.
(Ini gawat!)
Dalam sekejap, aku menyadari suatu kesalahan yang sangat mendasar.

126
Rudi sudah menjadi penyihir air kelas Saint sejak dia kecil.
Memanipulasi cuaca adalah keahliannya.
Aku mendengar bahwa Ariel-sama menyewa dua penyihir air tingkat lanjut untuk membuat
hujan, tetapi Rudi bisa membuyarkan awannya dalam sekejap.
Apa yang harus aku lakukan, apa yang harus aku lakukan, apa yang harus aku lakukan……….
Kalau hujan tidak turun, maka semua rencananya akan percuma
Aku mulai memusatkan Mana pada tongkatku dengan kedua tangan.
Aku bisa merasakan kekuatan yang luar biasa.
H-Harusnya sihir ini bisa mengatasinya.
"Hnnn?"
Rudi memiringkan kepalanya sambil mengangkat tangan.
Kemungkinan besar, dia kebingungan karena awan mendung tidak kunjung menyebar seperti
yang dia harapkan.
Tentu saja, karena aku sedang berusaha mengganggu sihir Rudi.
Alasan mengapa Rudi tidak serius, mungkin karena dia tidak memegang tongkat andalannya.
Kemampuanku untuk mengendalikan cuaca pasti bisa menyaingi Rudi.
Keunggulanku ini, sebagian disebabkan oleh para penyihir kelas lanjut yang Ariel-sama
siapkan di luar hutan.
Aku terus memusatkan Mana-ku pada tongkat sembari berdoa agar semuanya berjalan lancar.
Awan hujan yang berkumpul di langit terus meluas.
Sama seperti yang diajarkan oleh Rudi.
Kumpulkan kelembaban, buat awan, turunkan suhu, kemudan jatuhkanlah!
"Hnmu ??"
Alis Rudi turun.
Detik berikutnya, hujan yang dingin mulai turun.
"... Maafkan aku Fitts-senpai, tampaknya saat ini kondisiku sedikit buruk."
Rudi mengatakan itu dengan wajah sedikit kaget.
"T-Tidak masalah, mungkin ini karena kau tidak memegang tongkatmu."
"Bahkan tanpa tongkatku, biasanya aku bisa membuyarkan awan hujan sebesar itu. Belakangan
ini aku jarang menggunakan sihir pengendali cuaca, apakah aku sudah melemah…. Atau ada
alasan lain?"
Rudi melihat telapak tanganku sambil menggumamkan sesuatu.
Tampaknya ia menyadari bahwa awan hujan itu adalah sesuatu yang sengaja dibuat.
Namun, aku yakin dia tidak menyadari bahwa aku mengganggunya ketika berusaha
membuyarkan awan hujan tersebut.

127
"Yah, kalau hujannya sudah mulai jatuh, aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Kalau tidak
salah, di dekat sini ada gua, ayo kita berteduh di sana."
"B-Benar juga!"
Setelah memberikan anggukan yang mantab pada ajakan Rudi, aku pun terus bergerak.
Bulu Snow Hedgehog mulai basah, dan tak lama lagi tubuhku akan membeku bersama bulu
ini.
Seperti yang direncanakan.
"Itu guanya."
Akhirnya kami tiba di dalam gua dengan keadaan basah kuyup.
Ini adalah gua kecil yang dalamnya sekitar 10 meter.
Inilah tempat tujuan kami.

128
Bab 9
Hutan Hujan – Bagian Kedua

Bagian 1
Aku berpikir bahwa sesuatu sedang terjadi.
Fitts-senpai yang menyewaku bertingkah aneh.
Ada juga perubahan cuaca yang tidak normal.
Aku merasa bahwa pergerakan awan terlalu cepat, dan hujan turun terlalu awal.
Hujan hampir tidak pernah jatuh di musim dingin.
Ada kemungkinan bahwa seseorang menggunakan sihir untuk memanipulasinya.
Ah mungkin tidak, tapi apa yang mereka lakukan dengan membuat hujan?
Mungkin untuk menjadi hambatan.
Menghambat siapa?
Apakah ini ulah si bangsawan yang berdebat dengan Putri Ariel?
Untuk apa dia bertindak sampai sejauh itu?
Apakah mereka berniat untuk membunuh Ariel?
Demi mewujudkan itu, mungkin mereka berpikir Fitts-senpai adalah halangan.
Ah tidak juga, jika itu yang terjadi maka mereka tidak akan membuat hujan. Mereka akan
membuat hujan yang bahkan lebih buruk lagi… hujan tombak mungkin.
Aku penasaran, apakah Fitts-senpai sudah menyadarinya.
Sepertinya dia tidak menyadari itu, tapi anehnya dia tenang-tenang saja.
Kurasa, dia tenang-tenang saja karena rintangan ini masih dalam batas wajar.
Ah tidak juga, kalau memang ada rintangan, pasti dia sudah memperingatkanku sejak awal.
Atau mungkin dia ingin membunuhku.
Ah konyol sekali… kalau dia memang berniat menghabisiku, harusnya aku sudah mati ketika
dia menginap di kamarku tempo hari.
Aku penasaran apa yang terjadi.
Meskipun masih khawatir, aku menyiapkan perapian untuk mengeringkan pakaian kami lebih
cepat.
Aku sudah menduga bahwa hal seperti ini mungkin saja terjadi, jadi aku sudah mempersiapkan
peralatan untuk membuat api unggun.
Aku bisa saja menggunakan sihir api, namun akan lebih nyaman bila kita gunakan kayu bakar.
Mungkin saja ada monster yang menyerang ketika kami berteduh, jadi akan merepotkan bila
kami harus menyalakan api berulang-ulang.

129
Pada malam hari, api juga harus dimatikan.
Aku menempatkan beberapa potong kayu bakar, kemudian mulai menyalakan api unggun.
Setelah kustabilkan apinya, aku pun melepas pakaian musim dinginku.
Pakaian musim dingin itu sudah basah kuyup, dan bagian luarnya sudah membeku.
Aku mengenakan jubah abu-abuku yang biasa di balik balutan pakaian musim dingin, tapi
jubah itu juga sudah basah.
Kulitku terasa begitu lembab, aku yakin air sudah merembes sampai pakaian dalamku.
Untuk saat ini, itu bukanlah masalah karena aku membawa pakaian ganti, tapi aku harus
mengeringkan jubah dan pakaian musim dingin terlebih dahulu.
Aku menggunakan sihir angin dan air untuk menguapkannya dalam sekejap.
Kalau kau menghilangkan semua kelembapan pada pakaian basah, maka kainnya juga ikut
rusak, jadi pakaian tersebut masih dingin karena ada sisa-sisa air yang merembes.
Aku membuat rak pengeringan dengan sihir bumi dan menggantungkannya di sana supaya sisa-
sisa airnya mengering secara alami.
Hal yang sama juga kulakukan pada pakaian di balik jubahku.
Sekarang tinggal celana dalamku, lantas aku menuju ke perapian untuk menghangatkan tubuh.
Masih terasa dingin.
Aku menggunakan sihir bumi untuk membuat dinding dan menutup pintu masuk gua.
Kalau aku menutup semua lubang, maka kami akan kehabisan oksigen, jadi aku membuat
lubang baru di langit-langit gua.
Sekarang, apa yang harus aku lakukan pada sempakku.
Aku tidak bisa melepasnya begitu saja di hadapan Fitts-senpai.
Kemudian, tiba-tiba aku menatapnya.
"Wuu .."
Fitts-senpai gemetaran sambil memeluk bahunya sendiri.
Dia telah melepas pakaian musim dinginnya, tapi dia masih mengenakan mantel dan beberapa
lembar pakaian lain di bawahnya.
Kalau terus seperti itu dia akan masuk angin.
"Keringkan?"
Bukankah lebih baik kau melepasnya, kemudian mengeringkannya?
Itulah yang ingin kutanyakan, namun kutelan suaraku.
Fitts-senpai adalah wanita yang terlihat seperti laki-laki.
Belum lagi, dia menyembunyikan identitasnya.
Dia tidak bisa melepas pakaiannya begitu saja di hadapanku.
Namun, terus seperti ini tidak baik.

130
Aku penasaran, apa yang bisa dia lakukan.
Hmm.
"Fitts-senpai."
"A…….Ada apa!?"
Dia menjawab dengan suara agak keras.
Tampaknya Fitts-senpai telah menyadari betapa krusialnya situasi ini.
Dia tidak memiliki pilihan selain melucuti pakaian, tapi dia tidak bisa…. situasi ini serba salah.
Oleh karena itu, dia sebisa mungkin tidak melepas pakaiannya selembar pun.
Ini tidak baik.
Aku harus membaca suasana hati senpai.
"Dulu, seorang gadis pernah memberitahuku bahwa ras lain melihat Elf telanjang adalah hal
yang tabu. Kalau begitu, aku akan menutup mataku, sehingga kau bisa mengeringkan bajumu
dengan sihir."
"Eh !!?"
Fitts-senpai mengeluarkan suara terkejut.
Aku yakin, dia belum pernah mendengar cerita tabu seperti itu.
Kalau memang ada hal tabu seperti itu, maka Elinalise-san pastilah masih perawan saat ini.
Namun, meskipun aku hanya mengada-ngada, Fitts-senpai bisa memanfaatkan itu untuk
bersalin.
Aku perlahan-lahan membalikkan badan, kemudian memejamkan mata.
Tapi aku bisa mendengarkan semuanya, karena gua ini begitu senyap.
Setidaknya, aku ingin membayangkan Fitts-senpai sedang bersalin di belakangku, dan akan
kunikmati suara-suara itu.
"...."
"..."
Namun, tidak ada suara sama sekali.
Harusnya ada sedikit suara ketika dia melepas pakaiannya, kemudian menggunakan mantra
tanpa suara untuk mengeringkan bajunya.
Aneh.
Mungkinkah, Fitts-senpai bisa berganti pakaian tanpa membuat suara apapun?
Kalau diingat-ingat, sewaktu aku masih SD, ada siswi yang bisa bersalin menjadi pakaian
renang tanpa melepas seragamnya. Mereka jago banget.
Tapi sewaktu aku masih SD, aku tidak tertarik melihat mereka bersalin.
Baik pria maupun wanita bersalin di ruangan yang sama.
Kalau dipikir-pikir lagi, itu adalah masa-masa yang indah.

131
Setelah internet semakin menjamur, akhirnya aku tahu bagaimana cara mereka bersalin tanpa
menanggalkan seragamnya.
Aku pun tertarik dengan metode bersalin seperti itu.
Cara yang aneh.
Tapi, ini kan bagian dari belajar.
Aku harus mengetahuinya untuk menambah wawasanku.
Ini benar-benar bukan pelajaran…. erotis.
Kalau Fitts-senpai tetap tidak melepas pakaiannya, maka dia akan membeku.
Setelah memikirkan itu, aku pun perlahan-lahan berbalik.
Tatapan mataku benar-benar bertemu dengan Fitts-senpai.
Meskipun dia mengenakan kacamata hitam, entah kenapa aku masih merasakan sorot matanya.
Aku tidak bisa memalingkan mataku.
Itu karena tubuh Fitts-senpai mulai membiru.
"Fitts-senpai!"
Dengan wajah membiru, dia tetap memeluk pundaknya gemetaran.
Dilihat sekilas saja, aku tahu bahwa suhu tubuh Fitts-senpai sudah menurun drastis.
Suhu atmosfer di hutan musim dingin dataran utara kemungkinan besar berada di bawah titik
beku.
Jika kau berjalan-jalan di sekitar sini, maka suhu tubuhmu akan menurun secara drastis.
Bahkan aku pun kedinginan.
Suhu gua cukup hangat karena aku telah menyalakan api unggun, namun baju Fitts-senpai
basah kuyup, itu seperti diselumuti air dingin.
Dia lebih dari sekedar kedinginan.
"Kumohon bergantilah. Kalau begitu, bagaimana kalau kubuatkan ruang ganti? Ah, kenapa
baru terpikirkan sekarang…. biarkan kubuatkan ruang ganti dengan sihir bumiku."
"Tunggu."
Ketika aku hendak membuatnya, Fitts-senpai menahanku.
Dia terus menatapku sambil gemetaran.
Sembari terus gemetar, dia perlahan-lahan berjalan di depanku.
Dia menatapku dengan seksama.
"...."
"..."
Dengan seksama, sembari terus gemetaran.
Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu.

132
Apa itu.
Apa yang Fitts-senpai ingin ungkapkan?
Tidak, lebih tepatnya… apa yang dia ingin lakukan?
"K-kalau begini terus… k-kau akan masuk angin??"
"Ya. Itu benar."
Dia menjawab pertanyaanku dengan suara gemetar.
Aku bingung.
Aku tidak bisa membaca pikiran Fitts-senpai.
"Jika kau tak segera melepas pakaian basahmu, itu akan berbahaya. Kalau suhu tubuhmu terus
menurun, kau bisa mati tau?"
"Ya ... aku akan mati, jika terus seperti ini .."
Sementara mengatakan itu, Fitts-senpai tak juga melepas bajunya selembar pun.
Ah tidak, dia akan mendapat masalah jika bersalin di hadapanku.
Aku tidak tahu…. Fitts-senpai selalu berusaha terlihat seperti lelaki.
Tapi kuyakin dia adalah seorang wanita, itulah masalahnya.
Jika aku tidak menutup mataku.
"Aku tidak bisa melepas pakaianku sendiri, tolong bantulah aku melepasnya."
.......
......
...
Apa yang barusan dia katakan……..
" ... kalau begitu……. Apa boleh buat……."
... Itulah yang aku katakan.
Ah, gawat.
Tanganku bergerak ke kancing pakaian Fitts-senpai dengan sendirinya.
Pertama-tama, aku menyentuh bahunya.
Dingin.
Dan ramping.
Tidak diragukan lagi, itu adalah bahu perempuan.
Bahu yang begitu ramping, seakan-akan bisa patah kapanpun.
Dan aku adalah seorang pria.
Pria dan wanita.
Adalah suatu norma umum di dunia ini, bahwa kau tidak boleh sembarangan menunjukkan
tubuhmu.

133
"Ju…… jujur, aku tak pernah menyangka bahwa Fitts-senpai adalah seorang wanita."
"Ya. Tapi jika kau tidak menanggalkan pakaianku, aku akan mati."
"Ye..yeah."
Apa artinya ini.
Aku tidak bisa membaca jalan pikirannya.
Apa rencana Fitts-senpai.
Mungkinkah, ini adalah skema pemerasan.
Misalnya, setelah aku melucuti dia, beberapa orang yang menakutkan akan keluar dari suatu
tempat, dan tiba-tiba mereka mengatakan, “Kalau telah membongkar rahasia Kerajaan Asura
yang paling penting!” kemudian mereka mencuriku, lalu membedah tubuhku sebagai kelinci
percobaan.
Oke, saat ini pun aku hampir membedah Fitts-senpai.
Tanganku bergerak sendiri, aku melepas mantel Fitts-senpai.
Setelah melepaskan mantel yang terbuat dari bahan tebal, terlihat kemeja putih yang basah
kuyup.
Kemeja putih.
Karena basah, kemeja itu transparan.
Aku bisa melihat dengan jelas pakaian dalam Fitts-senpai.
Yang membungkus dadanya bukanlah BH.
Itu adalah sejenis pakaian dalam yang menutupi bagian dadanya sampai pusar.
Apa sih namanya, aku lupa.
Tak kusangka, dia sungguh dewasa.
Tapi, ukuran Oppai senpai tidaklah sedewasa itu.
Meskipun ukurannya tidak besar, masihlah terlihat bagian yang menonjol di sana… ya, benar-
benar ada bagian yang menonjol di sana.
Itulah gundukan yang selalu menjadi favorit setiap pria… itulah Oppainya.
"Fitts-senpai?"
"Ada apa, Rudi?"
Rudi, mengapa dia tahu nama kecilku.
Rasanya ada sesuatu yang bangkit di dalam diriku.
Aku merasa pernah merasakan sensasi ini sebelumnya.
"Ku…..kumohon."
"Ya."
Wajah Fitts-senpai meroba merah cerah.
Sampai ke ujung telinganya.

134
Sepertinya aku pernah melihat telinga yang memerah seperti itu sebelumnya.
Setelah melepas kemeja putih itu, tersingkaplah kulit putih bersih.
Bahu ramping yang seakan-akan bisa hancur kapanpun.
Tidak ada otot, lemak atau apapun di bahunya, dan tengkuknya pun begitu mulus.
Aku mengamati semuanya dari dekat, kemudian aku menyentuhnya.
Belakangan ini gajahku lesu, namun kali ini, dia meraung-raung dengan begitu berapi-api.
Fitts-senpai memiliki sesuatu………….
…….sesuatu yang bisa membuatku begitu bergairah.
Sesuatu yang aku tidak tahu apa.
Namun, sekarang aku merasa begitu bersemangat, sampai-sampai ingin kuterjang dia.
"Ha ha.."
Sembari kutahan semangatku yang menggebu-gebu, kutempatkan tanganku di sabuk Fitts-
senpai.
Aku melonggarkan sabuknya, lalu kulepas dengan suara “klik”, lalu kutempatkan tanganku di
manset celananya.
Tiba-tiba, aku teringat sesuatu.
Kalau diingat-ingat, ini pernah terjadi.
Sesuatu yang pernah terjadi saat aku berumur 5 atau 6 tahun.
Hal semacam ini pernah terjadi.
Setelah menarik celana yang basah, terlihatlah sempak yang putih bersih.
Perbedaanya, waktu itu aku melepas celana dalamnya juga.
Namun, sempak Fitts-senpai pun terlihat transparan karena air merembes sampai ke pakaian
dalam, sehingga aku bisa melihat isinya.
Tidak ada menara di sana, kan?
"……..GLEK."
Fitts-senpai melepas celana dalamnya, kemudian dia duduk di depanku.
Itu adalah gaya duduk seorang gadis.
Aku pun juga duduk dalam posisi seiza.
Tanah di gua ini cukup kasar, sehingga kakiku yang tertekuk terasa sakit.
"Rudi."
Aku bisa mengerti mengapa Fitts-senpai terus menundukkan kepalanya.
"Masih ada satu yang tersisa."
Katanya.
Aku mengerti bahwa maksudnya bukanlah celana dalamnya.

135
Aku tahu apa yang dia maksudkan.
Aku meletakkan tanganku di kacamata hitamnya.
"?"
Kemudian kulepas.
Itu dia.
Wajah yang begitu kuingat.
Wajah yang pernah kuyakini akan tumbuh menjadi bishounen.
Itu adalah wajah yang cantik, kapan pun aku ingat wajah itu, aku tidak akan merasa kesepian.
Ini adalah wajah yang jauh lebih cantik daripada yang pernah kubayangkan.
Masih ada sisa-sisa wajah masa kecilnya di sana. Jika aku harus mendeskripsikan wajah ini,
“cantik” adalah satu-satunya kata yang paling sesuai.
Dengan mata sayu, hidung mancung, bibir mungil.
Inilah keindahan gen Elf.
Dia juga terlihat mirip dengan Elinalise, tapi terkesan lebih ramah.
"Umm, Fitts-senpai."
"Ada apa, Rudi?"
Wajahnya merona, dan caranya menyandarkan kepala masih sama seperti yang dulu.
Aku bertanya-tanya, mengapa selama ini aku tidak pernah menyadarinya.
Rambut…. Ah benar juga, itulah yang membedakannya
Karena warna rambutnya berbeda.
Warna rambutnya seharusnya hijau.
Sekarang putih bersih.
Namun, kau bisa merubah-rubah warna rambutmu sesuka hati.
Mewarnai rambut tidaklah sulit di dunia ini.
"Mungkinkah, nama asli Fitts-senpai adalah….. Sylphiette mungkin?"
".....Ya."
Fitts-senpai, tidak, Sylphy ...
Mengangguk malu-malu dan tersenyum.
"Yeah..Yeah .."
Senyum itu langusng berubah menjadi isakan penuh air mata.
Sebelum air matanya pecah, dia langsung merangkulku.
"Akhirnya, kau ingat juga ..."
Setelah membisikkan itu, yang kurasakan hanyalah dinginnya kulit Sylphy.

136
Bagian 2
Beberapa saat berlalu.
Aku tidak bisa menyembunyikan kebingunganku, tapi akhirnya aku meyakininya.
"Uu ... hiks ..."
Sylphy terisak-isak sembari memelukku.
Mirip dengan saat itu.
Seperti biasa, dia sungguh cengeng.
Dan juga lembut.
Tubuhnya kini begitu ramping, sampai-sampai aku tidak merasakan segumpal lemak pun,
namun ketika kau peluk erat dirinya, rasanya begitu lembut.
Mungkin dia menggunakan suatu obat pelunak?
"A-a-aku selalu menunggumu. Di Desa Buina. Aku pun selalu berusaha yang terbaik."
Paul juga pernah bilang bahwa Sylphy berusaha keras untuk menjadi lebih baik ketika aku
bekerja sebagai guru privat di rumah Eris.
Aku diam-diam membelai kepalanya.
Kemudian Sylphy semakin memperketat pelukannya padaku.
Lalu dia mengangkat wajahnya.
Wajahnya penuh dengan air mata dan hidungnya pun berair.
Aku tidak tahu harus mengatakan apa setelah melihat wajah sedih itu.
"?"
Hanya saja, Sylphy sekarang berbeda.
Setelah dia melihatku, dia membuka mulutnya.
"Aku selalu menyukaimu sejak dulu ..."
Ekpresi dan pikiranku kosong setelah kudengar itu.
"Aku menyukai Rudi. Sekarang bahkan aku semakin mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan
aku lagi. Aku ingin bersamamu selamanya."
Pikiranku kosong sekosong-kosongnya.
Aku terkejut setelah Sylphy menyatakan cintanya padaku.
Sylphy selalu bersamaku sejak kecil.
Aku pun berusaha sebaik mungkin agar dia menyukaiku.
Namun, sekarang semuanya berbeda.
Setidaknya tahun lalu.
Aku telah bertemu Fitts-senpai.
Aku pun memandangnya sebagai orang yang kuhormati.

137
Setidaknya, Fitts-senpai berdiri sebagai orang yang mandiri.
Apakah dia masih bisa menjadi orang yang mandiri setelah menyatakan cintanya padaku?
Namun, setidaknya, aku selalu bergantung pada Fitts-senpai.
Dia memiliki wawasan yang luas, dia selalu melakukan apapun untuk membantuku.
Berbicara tentang "Fitts si Pendiam", dia adalah orang yang Ariel sangat percayai.
Sekarang.
Orang seperti itu menyatakan cintanya padaku.
Dadaku menjadi panas.
Aku masih tidak bisa menerima bahwa Fitts-senpai adalah Sylphy.
Sebenarnya aku begitu bahagia, sampai-sampai aku ingin menari selepas mungkin.
Namun, pada saat ini juga, aku tiba-tiba teringat Eris.
Apakah aku pernah bilang pada Fitts-senpai bahwa aku mencintai Eris?
Aku bilang, bahwa aku bisa saja menjadi keluarganya.
Namun, itu hanyalah perjodohan.
Aku penasaran, apakah aku pernah curhat padanya tentang Eris.
Apa yang kupikirkan tentang Fitts-senpai…. Tidak, maksudku Sylphy.
Tidak baik jika aku tidak memikirkannya.
Namun, jika aku tidak mengatakannya sekarang juga.
Dia mungkin akan menghilang lagi.
"Aku juga menyukaimu."
Dan.
Aku meraih bahu Sylphy, kemudian memisahkan kami.
Aku pikir dia akan menolak, tapi dia begitu lemah.
Wajah Sylphy terlihat begitu kacau dengan air mata dan ingus di mana-mana.
Aku dengan lembut membelai kepalanya dan mengangkat wajahnya.
"Nn .."
Bibir Sylphy begitu lembut.
Kucium dia, dan Sylphy pun berhenti menangis.
Ada sedikit ingus di sana, tapi bukan itu masalahnya.
Dia menatapku dengan wajah merona dan ekspresi kosong.
"?"
Aku kehilangan kata-kata.
Atau mungkin kami sudah tidak memerlukan kata-kata.

138
Aku akan memastikan dengan cinta.
Berikutnya adalah…..
Kalau sudah diawali dengan Love, maka berikutnya adalah Ecchi. [28]
Kurasa, aku cukup tenang, tapi segala sesuatu yang terpendam selama dua tahun terkahir
hampir meledak.
Sylphy juga tidak menolaknya.
Di balik celanaku, si gajah sudah mulai berontak.
Kudirikan tenda yang sudah kubawa, lantas kami berdua pun memasukinya.
Bisa jadi, Sylphy juga menginginkan ini sejak awal.
Mungkin dia sudah merencanakan semua ini untuk mengungkapkan identitas yang sebenarnya,
tanpa ada siapapun di sekitar.
Ah tidak, jangan pikirkan yang tidak-tidak.
Apapun itu, aku tidak boleh mengulangi kesalahan sebelumnya.
"... Sylphy, ini pertama kalinya bagimu, kan?"
"Eh? Ah, ya. Ya. Inilah yang pertama ... apakah tidak nyaman?"
"Bukannya tidak nyaman."
Malahan, nyaman sekali.
Tapi, bagaimanapun juga………...
Kalau aku membuat kesalahan kali ini, maka hal itu akan terulang lagi.
Aku membiarkan semuanya terjadi begitu saja, seperti ketika bersama Eris.
Aku tidak boleh gagal kali ini.
Aku tidak boleh gagal.
Dengan hati-hati, kuulurkan tanganku pada Sylphy.
"...."
"... Umm, Rudi?"
Ternyata tendaku roboh.
Bagian 3
Sekitar satu jam berlalu.
Hujan sudah berhenti.
Karena kami terus berpelukan, tubuh kami pun menghangat.
Pakaian kami sepertinya akan segera kering, tapi aku hampir menangis.
Aku begitu payah di saat-saat yang krusial.
Ini begitu parah, tak peduli berapa kali aku mengalaminya.

139
Kali ini, aku tidak berhadapan dengan lonthe sembarangan yang kudapatkan dari pelacuran
atau gadis yang kebetulan kukenal.
Ini adalah kejutan yang sangat keras.
Tampaknya Sylphy juga merasakannya.
Meski begitu, tampaknya Sylphy tidak merasakan kejutan separah yang kurasakan.
Sembari bercanda dengan senyum pahit, dia menjual seluruh tubuhnya padaku.
"Ini bukan salah Rudi….. bagaimanapun juga, dadaku kecil…. Dan aku tidak begitu
mempesona."
"Tidak, tubuh Sylphy begitu menggoda. Aku mohon maaf, aku sangat menyesal. Sejak 3 tahun
lalu, aku memang selalu begini."
"Ru..Rudi?"
Aku mulai menceritakan kisahku.
Aku berbicara tentang segala sesuatu.
Aku punya pengalaman pahit 3 tahun yang lalu, dan sejak saat itu, aku punya masalah dengan
kejantanan.
Kemudian, demi mencari cara untuk menyembuhkannya, aku pun datang ke Akademi Sihir.
Tapi aku tak mendapat apa yang kucari sampai hari ini.
"Aku sudah menyebabkan Sylphy merasa malu. Aku sangat menyesal."
Aku bersujud padanya untuk minta maaf.
Ini tidak ada hubungannya dengan tubuh Sylphy.
Malahan, itu adalah rangsangan yang hebat.
Tentu saja dadanya kecil, tapi dengan kaki dan pinggul yang ramping, itu cukup membuat
gajahku menggila.
Proporsi tubuhnya juga tidak buruk.
Rasanya seperti memberi makan gajahku sayuran yang lezat.
Semenjak 3 tahun terakhir, hanya Sylphy lah yang bisa membuat si gajah meraung.
Mana mungkin aku tidak puas.
Hanya saja, aku pengecut.
"Ru..Rudi, tidak mengatakan sesuatu seperti itu. Itu bukanlah sesuatu yang harus kau sesali.
Kembalilah ceria seperti sedia kala."
Sylphy mengatakannya dengan suara yang menyedihkan.
Aku pun merasa suram.
"Aku juga ingin kembali ceria, tapi aku tidak bisa melakukan apapun untuk mengatasi masalah
ini."
"Bukan itu…. yang kumaksud adalah nada bicaramu… berhentilah berbicara formal seperti
ketika menghadapi seniormu."

140
Air mata Sylphy mulai mengalir lagi.
Aku panik, kemudian kuseka air matanya.
"Maaf. Aku hanya sedikit kesal."
Aku terus-terusan minta maaf.
Aku sudah terbiasa berbicara sopan ketika berhadapan dengan Fitts-senpai, tentu saja aku tidak
bisa menghilangkan kebiasaan itu begitu saja.
Itu sebabnya, aku sering termakan suasana.
"... Tapi, aku selalu menggunakan bahasa formal ketika berbicara padamu, apakah kau benar-
benar membencinya?"
"Tidak sebenci itu sih, tapi ... nada bicara formal seakan-akan hanya memperlebar jarak di
antara kita."
Begitukah?
Ini pertama kalinya aku mendengar itu.
Mungkinkah, Eris dan Ruijerd juga merasakan hal yang sama?
Mungkin Zanoba juga ... kalau dipikir-pikir itu, cara bicara orang itu tidaklah begitu formal.
"Mulai sekarang, bicaralah dengan biasa."
"Ya."
"Ah, kau belum merubahnya."
"Aku tidak bisa langsung merubah kebiasaanku, kan?"
"Fufu..Aku rasa begitu."
Dengan percakapan ini, entah kenapa suasananya membaik.
Namun, sudah lama aku tidak berbicara dengan gaya formal.
Kalau diingat-ingat lagi, aku selalu menggunakannya sejak datang ke dunia ini.
Kamudian, kami kehabisan topik pembicaraan, dan hanya meringkuk membelakangi satu sama
lain.
Sembari mendengar derak kayu yang terbakar di api unggun…. Dan hanya mengenakan
daleman.
Kalau aku menoleh, aku dapat melihat tulang selangka Sylphy.
Kalau aku melihat pakaian dalamnya yang sedikit basah, di sana ada sepasang benda berwarna
pink yang gemerlapan oleh cahaya.
Pada posisi itu.
Tiba-tiba aku membuka mulutku.
Ada sesuatu yang perlu kutanyakan.
"Kalau dipikir-pikir, mengapa Sylphy harus berpakaian seperti laki-laki ... Ah bukan, lebih
tepatnya…. Apa yang terjadi setelah insiden teleportasi?"

141
Alasan mengapa ia mengemban tugas sebagai penjaga Ariel.
Alasan mengapa rambutnya memutih.
Alasan mengapa dia menyembunyikan identitasnya.
Aku tidak tahu, apakah dia keberatan menjawab pertanyaanku ini.
Setidaknya, aku perlu mengonfirmasikannya agar aku yakin.
"Ya, umm, aku bingung harus mulai bercerita dari mana ..."
Sylphy mulai menceritakan kisahnya sedikit demi sedikit.
Mulai dari latihan yang dia lakukan di Desa Buina.
Bagaimana dia mencaritahu tempatku bekerja dengan menanyai Zenith dan Lilia, namun malah
berakhir dengan belajar sihir penyembuhan dan etiket.
Bagaimana dia membuat liontin demi aku.
"Itu berarti, liontin ini adalah buatan tangan Sylphy?"
"Liontin itu!! Bagaimana kau bisa memilikinya!?"
Liontin itu tersembunyi di dalam pakaianku.
Aku tidak suka bagaimana Elinalise menggodaku bahwa kami terlihat cocok.
Karena kami saling melepas pakaian sekarang, maka liontin itu pun ketahuan.
"Lilia selalu menjaga benda ini. Aku mendapatkan ini darinya setelah menyelamatkannya di
Kerajaan Shirone. Tapi, dia tidak pernah mengatakan apa-apa tentang Sylphy."
"Aku yakin dia berpikir bahwa aku sudah mati, jadi dia tidak mengatakan apapun."
"Aku paham sekarang."
Itulah kenapa Lilia menjaga omongannya.
Setelah mendengar laporan orang meninggal, tak peduli itu kabar baik atau buruk, kau sudah
membuat keputusan.
"Umm, bisakah aku lanjutkan ceritanya?"
"Maaf-maaf, silakan……..."
Dia banyak mengalami manis-pahitnya perjuangan setelah itu.
Diteleport ke langit, jatuh, dan kemudian monster sudah menunggunya di sana.
Kebetulan dia menyelamatkan Oujo-sama, kemudian diangkat menjadi pengawal.
Sebelum tahu apa yang terjadi, ternyata rambutnya sudah memutih sepenuhnya.
Dia melanjutkan hidup yang menyakitkan di tempat yang sangat disiplin akan norma dan
aturan.
Menjadi target pembunuhan, berada di tengah-tengah konflik politik, dan dikejar-kejar oleh
kaki-tangan pangeran yang haus kekuasaan.
Dia pun memulai perjalanan dengan kelompok yang sama sekali tak terbiasa berpetualang,
sering kali mereka ditipu, dan mengalami masa-masa sulit.

142
Kemudian, di tengah-tengah upaya mengembalikan kekuatan Putri Kedua di Akademi Sihir…..
Aku pun muncul.
"Apa boleh buat… waktu itu aku sedang menyamar. Tapi ketika kau mengatakan ‘senang
bertemu denganmu’, itu sungguh mengejutkan, lho."
"Maafkan aku Sylphy, tapi jika saat itu juga kau mengungkapkan identitasmu yang sebenarnya,
pastilah aku akan langsung mengenalimu."
"A-ah, b-benar juga ya…. M-maaf…. A-aku tidak sanggup mengatakannya…. A-aku s-
sungguh minta maaf"
Lagi-lagi Sylphy menitihkan air matanya.
Aku yakin saat itu dia mempertimbangkan banyak hal.
Aku mengerti dari pembicaraan tadi bahwa dia sama sekali tidak punya niatan jahat meskipun
tidak mengungkap identitasnya.
Aku pun tidak bisa menyalahkannya.
"Aku juga salah. Sudah setahun kita bersama dan begitu dekat, namun aku sama sekali tidak
menyadarinya."
Nah, menurut ceritanya, salah satu alasan mengapa dia terus menyembunyikan identitas adalah
karena dia takut aku sudah melupakannya.
Jika ada jaminan aku masih mengingatnya, maka dia akan mengungkapkan identitasnya saat
itu juga.
Lagipula aku terikat dengan keluarga Boreas, jadi ada kemungkinan aku adalah musuhnya.
Tapi itulah yang terbaik bagi kami.
Dalam setahun terakhir, aku juga tidak menunjukkan keinginanku mencari keberadaan Sylphy.
Kalau aku tidak menunjukkan kekhawatiran pada Sylphy, maka pantas saja dia tidak kunjung
mengungkapkan identitasnya. Bagaimanapun juga, dia berpikir bahwa aku telah
melupakannya.
Yah, apa boleh dikata.
Berbagai halangan terus menunda pengakuan yang dia nyatakan hari ini.
Pada akhirnya, dia pun mengungkapkan siapakah dirinya, jadi kurasa semuanya terbayarkan.
Aku memeluk bahunya.
Sylphy menyandarkan kepalanya di bahuku.
Bahunya dingin, maka kupeluk dia lebih erat untuk menghangatkannya.
"Kemudian, aku tidak pernah sanggup mengumpulkan keberanianku, dan hati kecilku berkata
bahwa tidak masalah jika kita lanjutkan hubungan seperti ini."
"Yah, bagaimanapun juga, hubungan senpai – kouhai bukanlah hal yang buruk."
Belakangan ini, tampaknya kesabarannya semakin menipis.
Banyak gadis cantik di sekitarku, mulai dari duo ras hewan, sampai Nanahoshi.

143
Tampaknya dia berpikir, jika dia tidak melakukan apa-apa, aku mungkin akan diambil gadis
lain.
Itu tidak akan terjadi kok, karena aku masih impoten.
Ah tidak juga, semisal Nanahoshi menemukan obat penyembuh impotensi, dan jika dia
menyatakan ketertarikannya padaku, maka aku akan menerimanya dengan senang hati.
Kemudian, Sylphy menyusun berbagai strategi.
Tampaknya, drama malam hari itu jugalah salah satu dari rencananya.
Tapi sepertinya itu semua berakhir dengan kegagalan karena aku sangat bebal.
"Rudi benar-benar bebal."
"Kalo urusan itu, aku tidak bisa menyanggahnya."
Meskipun begitu, setidaknya di masa lalu aku pernah bersumpah untuk tidak menjadi pria yang
bebal.
Aku tidak bisa tertawa jika aku menjadi seorang protagonis yang bebal.
Ketika berhadapan dengan cinta dan berbagai hal lain, entah kenapa aku sulit menyadarinya.
Tapi, kalau aku tidak terjangkit penyakit kelamin ini, mungkin aku bisa lebih tajam dalam hal
cinta ...
Sayangnya, protagonis yang sudah bebal ini ditambah lagi dengan penyakit impotensi.
Sungguh combo yang mematikan.
"Kalau begitu, rencanamu hari ini berjalan dengan lancar dong…..."
"Ma-maafkan aku…. Aku terpaksa merencanakan semua tipu daya ini."
"Tidak, aku yakin ini semua adalah buah jeri payahmu, bagaimanapun juga kau sudah berusaha
begitu keras."
Kalau rencana hari ini gagal, mungkin aku akan selamanya menganggap bahwa Fitts-senpai
adalah pria.
Sejak awal, Fitts-senpai memang sangat mencurigakan, meskipun aku tidak pernah menduga
bahwa dia adalah Sylphy.
"Apakah Tuan Putri Ariel tahu akan hal ini?"
"Tentu saja dia tahu, malahan dia lah yang merencanakan semua ini."
"Aku paham."
Jadi kekhawatiranku tidak berdasar ya. Selama ini aku khawatir bahwa hubunganku dengan
Ariel akan memburuk karena masalah Fitts, namun ternyata dia sendiri lah mak comblangnya.
Semisal Sylphy merencanakan semua ini sendirian, kupikir akan lebih baik jika Ariel tidak
tahu.
Meskipun aku mengatakan itu, kurasa akan lebih baik bila sosok bernama Fitts akan tetap
menjadi Fitts yang selama ini kukenal.
"Tapi, Ariel-sama cukup khawatir, dia bilang, ‘Aku tidak bisa memahami tujuan Rudeus
Greyrat. Aku penasaran, apa sih yang orang ini pikirkan.’ Seperti itu katanya. Dia pun tidak
pernah menyangka bahwa kau bersekolah di sini untuk menyembuhkan penyakit seperti itu."
144
Banyak rumor yang beredar, tapi sepertinya dia tidak mempercayainya.
Realitas lebih aneh dari fiksi.
"Karena semuanya sudah berakhir begini, bukankah lebih baik aku bergabung dengan fraksi
kalian?"
Meskipun begitu, sebisa mungkin aku tidak ingin terlibat dalam persaingan politik sih.
Namun, jika aku diminta meminjamkan kekuatanku untuk Sylphy, tidak peduli seberapa payah
kemampuanku, akan kuberikan semuanya.
"Aku pribadi berharap Rudi mau meminjamkan kekuatannya pada kami, tapi Rudi tidak ingin
terlibat terlalu jauh dalam urusan politik Kerajaan Asura, kan? Kalau begitu, kau jangan terlalu
memaksakan diri."
Sylphy mengatakan itu sambil tersenyum malu.
Ketika kaca mata hitamnya dilepas, keimutan gadis ini naik jadi 100 kali lipat.
Celanaku jadi terasa ketat lagi.
Aku gak tahan lagi, lantas kujilat telinganya.
"Hi ... ah !?
"Ah, maaf."
Dia mendesah dengan begitu manis, sehingga gajahku semakin ganas.
Entah kenapa, sekali gajahku bangkit, aku tidak bisa mengendalikannya.
Ah, apapun itu, aku lega karena ternyata gajahku masih perkasa.
Aku tahu bahwa inilah langkah awal menuju kesembuhan.
Ini berkat Sylphy.
"Terima kasih, Sylphy."
"Eh? Untuk apa ……?"
Lagi-lagi Sylphy menyandarkan kepalanya.
Aku tidak bisa menghajarnya sampai KO, tapi tidaklah masalah untuk sementara ini.
Kurasa begitu.

145
Bab 10
Dorongan Terakhir

Bagian 1
---Sudut Pandang Sylphy ---
Siang hari, tiga hari setelah kami kembali ke Kota Sihir Sharia.
Selama tiga hari, aku berbicara dengan Rudi tentang berbagai hal.
Sebagian besar, tentang hal-hal yang Rudi telah lakukan sampai sekarang.
Karena Rudi dicampakkan oleh Ojou-sama bernama Eris, tampaknya dia menanggung luka di
hatinya.
Sejak saat itu, keadaan mentalnya terganggu, dan itu berimbas pada kejantanannya.
Aku pernah mendengar sedikit tentang orang bernama Eris Boreas Greyrat di istana kerajaan.
Tampaknya dia adalah gadis yang sulit dikendalikan, kasar, dan sembrono, sampai-sampai kau
akan mengira bahwa dia anak setan.
Setelah mendengar tentang dia dari Rudi, kesanku terhadapnya sedikit membaik ...
Tapi, setelah dia berhasil melewati Benua Iblis untuk pulang ke Kerajaan Asura dengan
dilindungi oleh Rudi, kemudian dia mengatakan "Kita tidak sepadan", kesanku pun kembali
memburuk.
Kalau aku bertemu dengannya, aku punya ribuan komplain untuknya.
Setelah aku mengatakan itu, dengan wajah pucat Rudi menyarankan agar aku tidak
menemuinya.
Tampaknya Eris benar-benar seorang gadis yang kuat.
Tapi aku kurang respek padanya.
Tapi...
Berkat dia lah aku bisa bertemu kembali dengan Rudi.
Tidak sepenuhnya buruk.
...Hah?
Bukankah Rudi pernah mengatakan bahwa ia datang ke sini untuk menyelidiki insiden
teleport?
.... Yah, sepertinya dia punya tujuan selain masalah kejantanan.
Kami tiba di gerbang Akademi Sihir.
Aku pun kembali menjadi Fitts yang biasa.
"Umm, sekarang aku akan pergi ke tempatnya Ariel-sama untuk memberikan laporan."
"Ya. Ummm ... mulai saat ini, kumohon kerjasamanya."

146
Rudi menunduk sembari menunjukkan senyum pahit di wajahnya.
Setelah mendengar kata-kata "kumohon kerjasamanya"….
Aku memikirkan tentang makna di balik kalimat itu.
Aku pun kembali merona.
Wajahku terasa panas.
"Ah ya… a-a-aku juga… m-mohon kerjasamanya juga ya."
Dengan ini, kami resmi pacaran.
... tidak apa-apa kan kalau aku bilang begitu.
Aku senang.
Hatiku terasa ringan.
Jiwaku seakan melayang-layang.
Karena aku harus melapor pada Ariel-sama, aku menuju ke ruang dewan siswa.
Sekarang adalah jadwal makan siang, Ariel-sama pasti sedang berada di ruang dewan siswa.
Sembari berjalan, aku memikirkan banyak hal.
Ada banyak hal yang ingin kulakukan bersama Rudi setelah kami resmi pacaran.
Misalnya, pergi ke kota bersama-sama untuk berbelanja.
Ah, tetapi aku harus tetap berperan sebagai laki-laki, sehingga mungkin banyak orang akan
melihat kami dengan aneh.
T-Tapi itu tidak ada hubungannya sama sekali kan.
Ya, selama kau memiliki cinta.
Namun, menurut pria, cinta berarti memberikan badanmu kan.
Itu benar, Luke lah yang mengatakannya.
Kalau kau tidak memberikan tubuhmu, suatu hari hati kalian akan terpisah.
Tapi, sepertinya tubuhku tidak cukup memuaskan Rudi ...
A-Apa yang harus aku lakukan……..
Bagian 2
Setelah melihat Sylphy yang kembali dengan wajah kaku, Ariel mendesah.
(Sepertinya belum cukup ya.)
Bagaimanapun juga, aku kira kami sudah berlebihan kali ini, tapi sepertinya Ariel-sama
berpikir lain.
Ketika aku memikirkannya, kurasa rencana tersebut sudah sempurna, dan aku mengerjakannya
dengan begitu baik, sampai sekarang pun aku tidak percaya bahwa aku telah berhasil.
Kedinginan sampai hampir mati, kemudian memaksa Rudi melucuti bajuku, kurasa itu semua
sudah lebih dari cukup.

147
Nah, selanjutnya apa……...
Ariel-sama mengancamku untuk tidak berhubungan lagi dengan Rudi kalau rencana kali ini
gagal.
Tapi sepertinya itu hanya ancaman untuk memotivasiku.
Pasti ada cara lain, tapi apa…..
"Sylphy, sekarang tenanglah, dan laporkan semuanya."
Luke menyela untuk membantu Ariel-sama yang masih terlihat ragu mau mengatakan apa.
Pertama, mereka perlu mendengarkan semuanya.
"Ah, ya. Faktanya, rencana yang Ariel-sama buat kali ini berjalan dengan lancar."
Ariel terkejut mendengar kata-kataku.
Namun, itu hanya terlihat pada ekspresi wajahnya, sedangkan dia belum bicara sepatah kata
pun.
Sebagai seorang bangsawan, dia sudah berlatih untuk tidak meledak-ledakkan emosinya.
"Aku paham. Tapi sepertinya ekspresi wajahmu tidak terlihat seperti orang yang berhasil
menjalankan rencananya?"
"Ya, kurang – lebih begitu."
"Maaf menyela lagi, tapi kita akan mendengar alasannya setelah dia melaporkan semuanya."
"Ah iya."
Ariel dengan tenang mendengarkan laporan dariku.
Bagaimana aku melakukan segala sesuatu sesuai rencana.
Kami berdua memasuki gua, dan semuanya berjalan sesuai skema.
Kami pun saling menyatakan cinta di depan api unggun.
Meskipun aku terlihat begitu bahagia, Ariel-sama masih saja terlihat bingung.
Lalu, apanya yang kurang?
Namun kebingungan Ariel-sama berakhir setelah kuceritakan semuanya sampai selesai.
"Ternyata Rudi menderita semacam masalah kejantanan. Tampaknya, dia datang ke akademi
ini untuk menyembuhkan penyakitnya itu."
"Apa katamu!?"
"Eh? Tidak, itu sebabnya, umm, jadi dia bersekolah di sini untuk menyembuhkan penyakit
impotensi??"
"Tidak, maaf aku sedikit kehilangan kendali."
Ariel terkejut.
Dia sengaja mengeraskan suaranya.
Dia pernah mendengar bahwa ada rumor seperti di luar sana.
Namun, dia tidak pernah bisa membayangkan bahwa itu benar-benar terjadi.

148
Dia pikir, apakah dengan bersekolah di Akademi Sihir, kau bisa menyembuhkan penyakit
seperti itu?
Ini adalah tempat orang belajar sihir, bukannya tempat dokter kelamin.
"Aku paham. Apapun itu, ternyata dugaan kita sudah salah. Sepertinya aku sedikit
mmeremehkan pria bernama Rudeus ini. Aku pikir dia bebal, tapi aku tidak pernah menduga
bahwa dia adalah pria yang akan memangsa seorang wanita untuk mengembalikan
kejantanannya."
Kata Ariel untuk mengembalikan ketenangannya.
Itu bukan niatnya yang sebenarnya.
Aku jadi merasa tersinggung.
Dia meminta maaf untuk menenangkanku, dan untuk menjagaku tetap stabil.
Tapi kata-katanya keterlaluan.
"Ariel-sama, jangan berkata seperti itu."
Luke yang sejak tadi diam, tiba-tiba mengatakan itu dengan nada jengkel.
"Terkadang, pria punya masalah yang tidak bisa dia pecahkan seorang diri. Yaah, aku tidak
bilang bahwa Rudeus memeluk Sylphy hanya karena dia ingin menyembuhkan penyakitnya
itu. Menurutku, akhirnya aku bisa memahami mengapa dia begitu pendiam sampai saat ini."
Luke adalah pria yang selalu berada di balik bayang-bayang Ariel, namun dia tidak pernah
sembrono dalam berkomentar terhadap tuannya itu.
Terkadang, ada saatnya dia memberikan saran yang bagus, namun dia bukanlah tipe orang yang
berusaha menghentikan apapun yang sedang berlangsung.
Sebagai playboy kelas bangsawan, dia adalah pria yang selalu bermulut manis pada gadis
manapun.
Namun kali ini dia menegur Ariel dengan nada yang tinggi, ini sungguh belum pernah terjadi
sebelumnya.
Ariel pun merasa terpukul oleh teguran Luke.
"Lu…...Luke ???"
"Sylphy, tunggu sebentar, ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu, Ariel-sama, aku mohon
diri sebentar."
Setelah Luke mengatakan itu, ia meninggalkan ruang dewan siswa dengan gerakan yang cepat.
Ariel mengangkat alisnya sembari melihat Luke pergi menjauh.
"Aku minta maaf, sepertinya aku sudah salah berkata-kata."
"Tidak, tidak apa-apa. Tapi, aku pun kaget Luke menegurmu seperti itu, ini sungguh tidak
biasa."
Aku juga terkejut dengan tindakan Luke.
Bagaimanapun juga, ada banyak hal yang telah terjadi dalam hubungan mereka.
"Tapi, kalau memang itu tujuan Rudeus, itu sangat membingungkan."

149
"Ya. Apa yang harus aku lakukan Ariel-sama?"
Ariel sedikit salah paham dalam menilai kasus ini.
Masalah seks dengan Rudi adalah masalah pribadiku, aku lebih khawatir hubunganku dengan
Tuan Putri meregang karena hal ini
Namun, Ariel berpikir tentang hal seperti ini.
(Sylphy, jadi kau begitu ingin melakukan itu dengan Rudeus?)
Kalau Tuan Putri benar-benar memahami perasaanku……
….maka seharusnya dia tidak mengatakan hal seperti itu.
Namun, tampaknya pemikiran Tuan Putri mengarah pada hal yang sedikit berbeda.
Apakah dia mencoba mengingat obat apa yang biasa digunakan oleh para bangsawan Asura
untuk menyembuhkan impotensinya?
Dalam keluarga bangsawan, ketika kau menikah dengan seseorang, maka kau diharuskan
mempunyai anak dari hasil pernikahan tersebut.
Sehingga, mereka punya cara untuk mengatasi kemandulan agar cepat punya anak.
Tapi Ariel mempelajarinya ketika dia masih kecil, jadi dia tidak begitu mengingat cara itu
dengan rinci. Meskipun begitu, masih tersisa sedikit memori di kepalanya jika dia ingat-ingat
lagi.
"Bagaimana kalau memintanya minum alkohol."
Dorongan alkohol.
Kemudian aku mengingat saat ketika Rudi makan siang di kantin.
Saat itu Rudi sedang minum-minum bersama Zanoba dan Badi-sama.
Waktu itu, Rudi belum minum, tapi Badigadi sudah mengajaknya bercanda.
"Aku mengerti, kalau begitu…. Kita akan coba cara itu."
Dua wanita tanpa pengalaman.
Kami pun membuat rencana untuk mendorong hasrat seksual Rudi dengan menggunakan
alkohol.
Bagian 3
Tahap ketiga, ah bukan, rencana tahap keempat.
Rencananya adalah membuat Rudeus mabuk, sehingga dia semakin terangsang.
Seperti biasa, ini adalah rencana yang ngawur. Bagaimanapun juga, ide ini berdasarkan
pemikiran Tuan Putri maso yang mengingat-ingat informasi mesum yang pernah diajarkan
padanya ketika kecil.
"... Kemudian, katakan bahwa udaranya semakin panas, lalu buka sedikit bahumu."
"Apakah itu akan berguna?"
"Aku yakin akan baik-baik saja. Sylphy adalah gadis yang manis. Selama kau merangsangnya,
maka dia akan termakan umpanmu, terlebih lagi jika kau katakan hal-hal yang bisa menggugah
nafsunya."
150
Pada saat Luke kembali, dia mendapati para gadis sedang merencanakan hal mesum lainnya.
Selama beberapa detik, dia hanya terdiam sembari mendengarkan rencana konyol dari kedua
rekannya yang sok paham keinginan lelaki.
Kedua wanita idiot itu mengatakan bahwa musim dingin akan terasa panas ketika kau mabuk,
kemudian kau akan membuka baju karena kepanasa. Luke penasaran, darimana pemikiran itu
berasal, tapi dia hanya diam tanpa protes.
Akhirnya Luke membuka mulutnya, dan mengomentari kesalahan paling mendasar.
"Dengan tubuh Sylphy yang seperti itu, tak mungkin kau bisa merayunya."
"Uuu ..."
Sylphy kehilangan kata-kata.
Ariel mengirimkan tatapan mata penuh ancaman pada Luke.
"Kenapa kau bicara seperti itu Luke, lihat… dia jadi kehilangan kepercayaan diri."
" ... Ariel-sama, semua keturunan keluarga Notos punya kegemaran pada wanita berdada
montok, dan itu sudah diturunkan dari generasi ke generasi. Aku pun tidak bisa merasakan
sedikit pun nafsu pada wanita kerempeng seperti Sylphy."
Notos Greyrat suka payudara besar.
Kau boleh bilang bahwa ini sudah menjadi rahasia umum di kalangan bangsawan Kerajaan
Asura.
Ada juga rahasia umum lainnya bahwa, "Boreas lebih menyukai ras hewan".
Siapapun sudah mengetahuinya.
"K-Kalau begitu, tidak ada gunanya aku merayu Rudi?"
"Ya, itu sia-sia saja."
Setelah dibilang sia-sia, tentu saja Sylphy merasa depresi.
Kalau Luke mengatakan itu di kesempatan lain, mungkin Sylphy akan baik-baik saja, namun
sekarang adalah saat di mana dia kehilangan kepercayaandirinya atas pesona sebagai wanita.
"Namun…."
Kemudian Luke memberikan botol kecil di tangannya pada Sylphy.
Itu adalah botol kecil yang pas pada genggaman tangan.
"Kalau kau berhasil membuatnya minum ini, maka semuanya akan baik-baik saja."
Sylphy menunjukkan ekspresi bingung di wajahnya sembari menatap botol itu dengan penuh
tanda tanya.
Ariel juga mengintip apa yang ada di dalam botol tersebut.
"Luke, apa ini?"
"Afrodisiak."
"Maksudmu, zat perangsang nafsu berahi!?"
Luke mengangguk dengan mantab.

151
"Itu adalah obat yang pernah dibuat di wilayah Fedoa. Itu terbuat dari kelopak bunga Batirusu,
namun walikota Roa telah memonopoli metode pemurniannya. Saat ini, obat ini tidak
diproduksi masal karena resepnya rahasia, artinya obat ini sangatlah langka. Biaya dikatakan,
harganya melebihi 100 koin emas."
Kebetulan, Luke membelinya sewaktu harganya masih 15 Koin Emas Asura.
Dia membeli 5 botol, dan dia telah menggunakan 2 di saat kondisinya begitu buruk.
Efeknya terjamin.
"Aku berencana menggunakan obat ini kalau waktunya tiba, tapi Sylphy, akan kuberikan
hartaku yang berharga ini padamu."
"Luke, bukankah ini sangat mahal ... apakah tidak masalah bagimu?"
"Tentu saja."
Luke mengangguk, kemudian dia menyampaikan pada Sylphy beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat menggunakan obat tersebut.
Jika kau menggunakannya, maka sang pria tidak bisa membedakan apapun.
Kalau kau kewalahan dengan pasanganmu, maka minumlah obat itu juga untuk
mengimbanginya..
Kemungkinan besar, kau akan mengalami hal yang memuaskan, seperti yang kau bayangkan.
"Luke…. Terimakasih banyak."
"Tidak masalah. Bagaimanapun juga, kau pernah menyelamatkan hidupku."
Sylphy dan Luke.
Ada persahabatan yang aneh di antara mereka.
Kemudian, ada seseorang yang ingin menyela di antara mereka.
"Persahabatan kalian sungguh mengharukan, kalau begitu… aku juga ikut ya."
Sembari membuat senyum yang begitu manis layaknya Malaikat Cinta, Ariel memberikan
sejumlah uang pada Sylphy.
Itu adalah koin emas Asura.
Hanya 2 keping koin, tapi itu sudah cukup untuk membeli banyak hal di kota ini.
"I-Ini adalah uang pribadi Ariel-sama, kan?"
"Itu benar. Ini adalah jatahku untuk bulan ini."
Semenjak bersekolah di Akademi Sihir, jumlah tabungan mereka stabil karena harga di kota
ini lebih murah jika dibandingkan Asura, maka uang mereka cukup banyak.
Tapi, itu adalah modal untuk kegiatan selanjutnya.
Uang untuk kebutuhan pribadi dianggarkan secara terpisah.
Ariel menyadari bahwa dirinya dan Luke cukup boros dalam menggunakan uang, mungkin itu
karena kebiasaan mereka sebagai bangsawan, maka dia pun membatasinya sekarang.
"Karena kita sudah sampai sejauh ini, maka inilah yang bisa kuberikan padamu untuk
menjamin keberhasilan rencana kita."
152
"Tidak, aku tidak bisa menerima ini……… ini terlalu berlebihan, Ariel-sama."
"Fu ... sudah kuduga, Ariel-sama memang hebat."
Tiga orang yang sedang dimabuk persahabatan.
Solidaritas khas anak muda.
Dan, musuh mereka hanyalah seorang…..
……Rudeus Greyrat.
"Kalau begitu, aku akan melaksanakannya dengan sebaik mungkin."
Sylphy meninggalkan ruang dewan siswa dengan wajah penuh semangat.
Dia menuju distrik perniagaan kota…….
…….. tepatnya, toko minuman keras.
"Kalau begitu, kami juga ikut ya?"
"Boleh."
Mereka pun meninggalkan ruangan dewan siswa.
Padahal, jam istirahat siang sudah lama berlalu.
--- Sudut Pandang Sylphy ---
Hari beranjak petang.
Aku membeli dua botol miras yang dipercaya sebagai yang terbaik di negara ini.
Aku tidak bisa membedakan mana alkohol yang lebih baik.
Aku tidak pernah minum setetes pun.
Aku pun tidak tahu selera Rudi.
Namun, aku yakin bahwa semakin mahal harganya, maka semakin baik rasanya.
Aku juga mengambil kesempatan ini untuk membeli beberapa pakaian dalam.
Semuanya merek baru.
Tapi, aku masihlah tidak tahu selera Rudi.
Kali ini aku tidak membeli yang termahal, tapi kupilih pakaian dalam yang menurutku imut.
Ini sedikit berbeda dari pilihan Ariel-sama, tapi aku menyukainya.
Si penjual pun tercengang.
Bukan karena seseorang berpenampilan pria yang memberli pakaian dalam wanita, namun
karena modelnya yang berbeda dari biasanya.
Bagaimanapun juga, Ariel-sama sebagai Fitts sudah pernah datang kemari untuk membeli
pakaian dalam wanita, sehingga penjualnya tidak kaget. Namun, “Fitts” yang satu ini membeli
model yang berbeda.
Oleh karena itu, model yang kupilih bukanlah "Pakaian Dalam dari Ulat Penghasil Benang
Baja."

153
Kemudian, di dalam saku seragamku, aku menyimpan afrodisiak.
"Baiklah."
Sempurna.
"Su ~ ... Wa ~ ..."
Kutarik napas dalam-dalam.
(Ibu dan Ayah di surga, akhirnya hari ini Sylphiette akan menjadi orang dewasa.)
Setelah membulatkan tekadku, aku mengetuk pintu.
Harusnya sekarang Rudi sedang berada di tempatnya Zanoba untuk mengajar teknik
mematung.
Ah tidak… kalau tidak salah, hari ini dia tidak mengajar karena ingin beristirahat total.
Sepertinya dia masih lelah setelah perjalanan ke hutan kemaren.
Baiklah, baiklah.
"Oh, Sylphy….. bukan…... maksudku, Fitts-senpai. Silahkan, masuk ke dalam."
Rudi membuka pintu, dan setelah melihat wajahku, ia terkejut.
Setelah aku dipersilahkan masuk ke kamar Rudi……..
….aku pun menutup pintu di belakangku, kemudian menguncinya.
"Ada apa?"
Setelah memasuki ruangan, Rudi bertanya padaku dengan nada lembut.
Dia masih kelihatan lelah, sehingga tingkahnya terlihat santai, menurutku itu normal sih.
"Umm, aku datang untuk menginap malam ini."
".... Ah, y-ya. Silahkan duduk dulu."
Sepertinya Rudi ingin mengatakan sesuatu, tapi ia menelan kata-katanya, dia pun
mempersilahkan aku duduk.
Dia terlihat cukup lesu, dengan ekspresi kecewa di wajahnya.
Aku penasaran, apakah aku mengganggu istirahatnya?
Ini tidak masalah, kan?
Aku duduk di kursi, kemudian kulepaskan kacamataku.
Setelah itu, aku mengambil dua botol alkohol dari tas, dan menempatkannya di atas meja.
Untuk makanan ringannya, aku membawa beberapa hidangan sederhana yang telah kumasak
sebelumnya.
Yaitu gorengan beberapa jenis kacang yang telah dibumbui dengan garam.
Untuk jaga-jaga kalau Rudi tidak menyukainya, aku juga membawa hidangan lain berupa
daging asap.
"Apa ini?"

154
"Umm, gini lho…. Umm… kurasa kita perlu mengadakan perayaan kecil-kecilan karena kita
kembali bertemu."
"..Ah, aku paham. Itu memang perlu ..."
Rudi menggaruk pipinya dan duduk di kursi lainnya.
Kemudian, aku baru sadar bahwa tidak ada cangkir di ruangan ini.
Oh tidak!
Tidak mungkin kami meminumnya langsung dari botol, karena kami bukanlah pemabuk
handal.
Apa yang harus aku lakukan, aku harus kembali untuk mendapatkan beberapa cangkir ...
"Tidak apa-apa, aku punya benda lain yang bisa dipergunakan sebagai cangkir kok."
Tampaknya, kepanikanku terlihat jelas di wajah.
Rudi menunjukkan senyum pahit, kemudian dia mengambil beberapa tempat minum mirip
cagkir di rak.
Warnanya abu-abu dan permukaannya halus.
Sepertinya terbuat dari batu. Tapi sedikit lebih berat.
Itu bukanlah benda yang aneh, dan para bangsawan Asura pun tidak akan menolak minum dari
wadah seperti itu, yahh tapi memang lebih berat.
"Apakah cangkir ini mahal?"
"Ini adalah cangkir buatanku sendiri. Aku menggunakan sihir bumi untuk membuatnya, jadi
harganya gratis.”
"Ah, jadi begitu ya… kau sungguh menakjubkan, Rudi."
Jadi, inilah hasil karya Rudi, aku mengerti sekarang.
Sembari memikirkan itu, aku melepaskan tutup para botol miras, kemudian menuangkan
isinya.
Cairan yang berwarna cukup kuning mengisi cangkir.
Rudi menyipitkan matanya saat melihat itu.
"Kelihatannya seperti alkohol yang cukup kuat."
"Ya. Jujur, aku tidak tahu banyak soal alkohol, tapi harganya cukup mahal, harusnya sih
kualitasnya bagus."
"Gak papa nih?"
"Hn? Tentu saja. Karena bagaimanapun juga, ini adalah perayaan."
Aku yakin dia mengkhawatirkan harganya.
Aku tidak akan buka mulut soal uangnya Ariel-sama.
Rudi selalu memperhatikan hal-hal kecil semacam ini.
Setelah menuangkan alkohol, aku menyiapkan makanan ringan sebagai pelengkap.

155
Baiklah, ini sempurna.
Umm, menurut rencananya, obat akan diberikan sebentar lagi, kan?
"Kalau begitu, sekarang, mari kita bersulang. Untuk pertemuan kita semenjak berpisah di Desa
Buina, wilayah Fedoa."
"…..dan juga untuk Sylphy dan masa depanku."
"Ber……bersulaaaaang!"
Awuu.
Masa depan katanya.
Sesekali Rudi mengatakan hal yang sungguh memalukan ...
Uuu ...
Aku merasa wajahku mulai panas karena kuteguk alkohol itu dari cangkir.
"..!! Uhuk, uhuk!!"
Aku tersedak.
A-Apa ini!!
Minuman ini menyakitkan!! Bagian dalam mulutku sakit!
"Apakah kau baik-baik saja? Bukanka lebih baik diencerkan?"
"Diencerkan?"
"Kalau minum alkohol yang keras, kau boleh saja mengencerkannya dalam air panas atau
dingin."
Begitu ya, aku tak pernah tahu.
Rudi menunjukkan senyum pahit di wajahnya, seakan-akan dia berkata "apa boleh buat".
"Mau bagaimana lagi, aku tidak pernah minum alkohol sampai hari ini."
"Tidak, aku tidak menyalahkanmu, tunggu sebentar ya."
Sembari mengatakan itu, Rudi menuangkan sebagian alkohol dari cangkirku ke cangkir
miliknya, kemudian dia menuangkan air hangat ke cangkirku.
Dia menciptakan air hangat dengan menggunakan mantra tanpa suara.
Dari cangkirku, melambunglah uap hangat ke udara.
"Silakan mencobanya."
Dengan ragu, aku mencoba minuman hangat yang telah Rudi racik.
Kemudian, aroma terlalu kuat yang tertinggal di mulutku lenyap dalam sesaat.
Lantas, aroma yang lembut tercium di hidungku.
Ah, mungkin inilah yang disebut kelezatan alkohol.
"Kalau diingat-ingat lagi, pertama kalinya aku ingin belajar sihir darimu karena air hangat itu,
kan."

156
"Begitukah?"
"Ya ampun, kau sudah lupa? Ingatlah, kau menggunakan sihir kombinasi dengan mantra tanpa
suara untuk menciptakan air hangat, kemudian kau membasuh tubuhku yang kotor karena
lemparan lumpur dari anak-anak nakal. Setelah itu, kau mengatakan sesuatu yang konyol."
Betapa nostalgia.
Rudi menggunakan mantra tanpa suara untuk mengaktifkan sihir kombinasi, dan dia
melakukannya dengan begitu mudah, namun sampai sekarang pun aku belum bisa menirunya.
Meskipun dengan latihan yang lama aku bisa menyamainya…..
….namun Rudi memang berbakat.
"Ya, kangen juga sama saat-saat seperti itu."
"Ya."
Setelah itu, kami ngobrol tentang kisah-kisah masa lalu dengan riang.
Sebenarnya, kenanganku dari Desa Buina sudah semakin kabur.
Namun, ketika kau ngobrol bersama temanmu tentang kisah-kisah di masa lalu, kenangan itu
pun kembali teringat dengan jelas.
Hari-hari itu sudah tidak mungkin kembali lagi.
Desa Buina telah menghilang.
Bukit di mana kami biasa bermain masih ada, namun pohon-pohonnya telah hilang.
Saat-saat yang penuh kenangan.
Tanpa berpikir tentang apa pun, kami bermain sembari berlatih sihir.
Aku sangat senang hari-hari masa kecilku berlangsung dengan baik setelah kenal Rudi.
Bahkan sampai sekarang pun aku masih merasa begitu, namun tujuan belajar sihir kini sudah
berbeda, yaitu untuk menjadi lebih kuat agar bisa mengalahkan musuh di pertarungan nyata.
Sembari terus ngobrol, kepalaku terasa semakin pusing.
Aku penasaran, apakah ini yang dinamakan efek alkohol.
"Oh, ini tidak baik, sebelum aku lupa…….."
Setelah mengatakannya, aku mengambil botol kecil dari kantongku.
Aku perlahan-lahan menempatkannya di atas meja.
Rudi memiringkan kepalanya.
"Apa itu?"
"Umm, ini adalah obat yang akan sangat berguna untuk kejantananmu."
Aku bingung bagaimana caranya meminumkan afrodisiak ini pada Rudi.
Aku sempat berpikir untuk mencampurnya dengan alkohol, namun aku urung melakukannya
karena itu sama saja dengan menipu Rudi.
Meskipun aku sudah menyiapkan afrodisiak, aku akan merasa bersalah jika Rudi tertipu.

157
Itu sebabnya, aku menggunakan kata “obat” untuk memberitahu Rudi.
Bagaimanapun juga, Afrodisiak adalah obat, jadi aku tidak menipunya.
"Begitukah ... sepertinya aku pernah melihat itu di suatu tempat sebelumnya."
"Ye..yeah. Aku ingin kau coba meminumnya."
Setelah aku mengatakan itu, Rudi tertawa dengan hampa.
Senyum Rudi seakan berkata, ‘Aku sudah banyak coba yang seperti itu, tapi sia-sia saja’..
Namun, ia meminumnya tanpa berkata apa-apa.
Sekilas, obat ini terlihat seperti cairan beracun berwarna pink, aku penasaran, apakah Rudi
tetap akan meminumnya jika ini beracun.
Itu berarti Rudi sangat mempercayaiku, kan?
Rudi minum sekitar sepertiga dari isi botol sekaligus.
Aku lupa mengatakan berapa banyak takaran yang boleh dikonsumsi.
"Gak papa nih kalau kuminum bersama alkohol?"
"Umm, katanya sih gak papa kalau dicampur. Ah, sepertinya efeknya akan segera terlihat."
Sementara aku mengatakan itu, aku melepas mantel.
Dengan begini, yang tersisa hanyalah kemeja dan sempak.
Ini dingin sedikit.
Menurut Luke, bahkan tanpa menunjukkan bahuku, si korban akan terangsang.
"K-kalau k-kau sudah merasakan efeknya……. J-jangan ditahan lagi lho."
Alis Rudi bergerak sedikit sebagai respon dari pernyataanku.
Aku sadar betul bahwa tatapan mata Rudi terfokus pada tengkuk dan dadaku.
Dia menatapku.
Aku malu.
Sekarang, aku sungguh menggoda, iya kan Rudi.
Uwuu..dia tidak menganggapku cewek nakal, kan?
Semuanya akan baik-baik saja, kan?
Entah kenapa, justru aku yang mulai merasa gugup.
Padahal aku juga sudah minum alkohol.
Padahal, seharusnya aku lah yang memanfaatkan saat-saat ketika dia mabuk.
Aku penasaran, apakah ini belum cukup untuk membangkitkan gairahnya.
..Ba….baiklah kalau begitu.
Aku memutuskan untuk meraih botol kecil itu.
"Sylphy, kau juga akan meminumnya?"

158
Tanya Rudi dengan bingung.
Aku meneguk cairan merah muda di dalam botol kecil itu.
Cairan itu kental dan sedikit pahit.
Rasa pahit itu, seolah-olah menyapu semua rasa alkohol yang tersisa di mulutku, dan aku terus
minum.
Aku merasakan sesuatu yang semakin memanas di perutku.
Aku berusaha meredakan rasa itu dengan mengambil beberapa keping kacang.
Setelah mengunyah sekitar tiga keping kacang, aku meneruskannya dengan minum alkohol
lagi.
Setelah kuhabiskan secangkir miras, mataku mulai berkunang-kunang.
"Jika kau minum terlalu cepat, kau akan merasa mual."
"Ya, tapi entah kenapa, aku merasa agak tegang."
"Aku paham. Yah, bagaimanapun juga ini pertama kalinya kau minum alkohol."
Sementara mengatakan itu, Rudi sedikit meneguk isi cangkirnya.
Karena alkoholnya tidak diencerkan, dia tidak bisa meneguknya dalam jumlah banyak.
Rudi mengambil botol alkohol di tangannya, kemudian menuangkannya pada cangkirku.
Lalu ia mengencerkannya dengan air panas sekali lagi.
"..."
"..."
Beberapa saat setelah itu, kami berdua sama-sama makan dan minum tanpa mengucapkan
sepatah kata pun.
Daging asap buatanku sangatlah asin, jadi rasanya tidak enak, tapi entah kenapa tanganku tak
bisa berhenti mengambilnya, lalu terus memasukkannya ke mulutku.
Setelah beberapa saat, tubuhku mulai terasa panas.
Daerah antara pahaku gatal karena sesuatu.
Obatnya bekerja.
Aku penasaran, bagaimana dengan Rudi.
Dia terlihat biasa-biasa saja.
Dia menarik seperti biasanya.
Bahkan, lebih menarik daripada biasanya.
Mataku tertuju pada tempat yang biasanya tidak kulirik.
Yaitu leher dan bibirnya.
Kenapa aku mendadak mesum?
Wajah Rudi tampak memerah sedikit.

159
Tatapan mata kami bertemu.
Rudi terlebih dahulu menatapku beberapa menit yang lalu.
"...."
Dia menatapku.
Aku sedang diawasi.
Kami terus-terusan saling tatap.
Hanya perasaanku saja, atau napas Rudi benar-benar semakin berat?
"Fu .... Ha ..."
Oh tidak, ternyata itu adalah nafasku sendiri.
Betapa memalukan.
Tapi, apa boleh buat, karena aku sudah minum afrodisiak.
Sejak beberapa saat lalu, kepalaku terus pusing.
Apa boleh buat, ya…. aku tak bisa melakukan apa-apa lagi.
Tubuhku panas.
Aku membuka kancing atas kemejaku, sehingga dadaku terbuka.
Harusnya sih hawanya dingin, tapi terasa begitu panas.
Aku menyadari bahwa tatapan Rudi tertuju pada tanganku.
Aku sudah tidak malu lagi.
Aku menyeruput lagi minuman di cangkirku.
Aku merasakan kehangatan alkohol menyebar di dalam tubuhku.
Setelah cangkir kedua, pandanganku semakin kabur.
Aku mengulurkan tangan pada botol alkohol.
Tapi seseorang menghentikannya.
"..Ah."
Rudi memegang tanganku.
Aku merasa Rudi tidak akan melepaskan tangannya sampai aku mengurungkan niat untuk
menambah minumanku.
Tentu saja, aku pun tidak punya niat untuk melawannya.
"..Sylphy."
Rudi melihatku dengan tatapan mata yang tajam.
Rudi berdiri.
Dengan tanganku masih dipegang, ia mengelilingi meja, kemudian dia berhenti tepat di
sampingku.
Kemudian, dengan sedikit menahan diri, ia menarik tanganku.

160
Aku pun mengikutinya tanpa protes sedikit pun.
Kemudian, aku bertanya……...
"K-Kau tidak tahan lagi, kan?"
"..."
Rudi mengangguk tanpa kata.
Dia meletakkan tangannya di sekitar pinggulku, dan mulai menggosok area di atas pantatku.
Dia memelukku erat-erat.
Aku merasakan benda semacam batang yang keras menusuk tubuhku.
R-Rencananya berhasil.
Baiklah. Sekaranglah saatnya.
Aku mengatakan rayuan maut yang Ariel-sama sudah rencanakan sebelumnya.
"K-Kalau b-begitu…. Makanlah aku sepenuhnya."
Seketika aku mengatakan itu………..
Aku dilemparkan di atas tempat tidur dan didorong ke bawah.
Lalu...
---Sudut Pandang Rudeus ---
Aku membuka mataku.
Aku bisa melihat langit-langit di atas tempat tidurku.
Aku ingat betul apa yang terjadi semalam.
Sepertinya kami sedang minum alkohol, kemudian tiba-tiba nafsuku memuncak tanpa bisa
kutahan lagi, dan aku pun menyerang Sylphy dengan beringas
Aku yakin bahwa itu disebabkan obat yang Sylphy bawa.
Aku tak menyangka ada obat dengan efek sedahsyat itu...
Namun, aku yakin pernah melihatnya di suatu tempat ...
…..Ah, akhirnya aku ingat di mana pernah melihat obat itu.
Itu adalah afrodisiak yang dijual oleh pedagang di Kota Roa.
Efeknya sungguh menakjubkan, seolah-olah itu adalah obat dewa, gajahku meraung-raung
dengan begitu binal, aku pun merasa kehilangan kendali.
Obat seharga 100 koin emas memang bukan sembarangan.
Namun.
Aku tidak berani melihat ke sampingku.
Yang kurasakan hanyalah birahi, namun aku masih ingat benar apa yang telah terjadi pada
kami.
Sylphy berusaha mati-matian untuk melayaniku, dia terlihat begitu menderita.

161
Ini adalah pertama kalinya baginya.
Namun, Sylphy melayaniku dengan begitu berani.
Meskipun jelas-jelas dia sudah kewalahan, dia terus mengulangi perkataan ini padaku, "Aku
baik-baik saja", 'Aku mencintaimu', 'Nyaman sekali.'
Tidak seperti biasanya, hari ini aku begitu liar.
Aku tidak bisa memperlakukan Sylphy dengan lembut tadi malam.
Bisikan suara Sylphy di telingaku semakin membakar gairahku, aku pun melepaskan semua
nafsu padanya tanpa mampu menahan diri.
Inilah yang kedua kalinya dalam hidupku di dunia ini.
Aku benar-benar tidak percaya bahwa aku bisa melakukannya dengan baik untuk yang kedua
kalinya.
Bahkan ini lebih mengerikan daripada yang pertama.
Ya…. ini lebih parah daripada yang pertama kalinya.
Waktu itu, ketika aku bangun, Eris sudah tidak berada di sampingku.
".."
Aku perlahan-lahan melirik ke samping dengan harapan dia masih di sana.
Lalu.
Tatapan mata kami bertemu.
"Selamat pagi, Rudi."
Sylphy masih di sana, dia menatapku dengan malu-malu.
Aku perlahan-lahan mengulurkan tanganku.
Aku sedang memeriksa, apakah ini bukan mimpi.
Aku mencoba membelai kepalanya.
Sylphy menutup matanya, sepertinya dia begitu nyaman dibelai.
Rambutnya pendek, tapi begitu halus.
Kuelus dia dari tengkuk sampai bahu.
Bahunya ramping.
Seakan-akan bisa patah kapanpun.
Kemudian, tanganku bergerak lebih jauh dari sana.
Aku meraba-raba dadanya.
"Hi..ah! T-tunggu, Rudi ??"
Sylphy terkejut, seakan ingin memprotes.
Namun, dia tidak menolak, dia menerimanya dengan wajah merona.

162
Dada Sylphy yang datar adalah simbol kesederhanaan. Terus terang, aku tidak bisa meremas
apapun pada dada Sylphy.
Namun, aku masih bisa merasakan lembutnya payudara Sylphy.
Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terkahir, si pak tua botak muncul dengan
mengacungkan jempolnya padaku, seraya berkata, "Dada montok dan datar, sama-sama
mantap kan?"
Terima kasih, oppai-sennin. Sudah lama tak melihatmu.
Sylphy masih di sana.
Kusentuh kelembutan dadanya lebih dalam, dan gajahku pun semakin meraung.
Belalainya berdiri tegak.
Sangat tegak.
Sekarang aku yakin.
"Aku sudah sembuh."
Karena sudah tak tahan lagi, aku pun memeluk Sylphy.
Memeluknya seerat mungkin.
Tanpa sadar, aku menitihkan air mata
"Umm, Rudi ... anu….. tubuhku tidak aneh, kan?"
Tanya Sylphy dengan bingung.
Aksi semalam begitu dahsyat, jadi kau tidak pelu mengkhawatirkan hal semacam itu.
"Terima kasih."
Aku hanya mengatakan ucapan terima kasih.
Tak ada hal lain yang bisa kukatakan selain ucapan terimakasih.
Aku mulai merasa malu, sangat malu, sampai-sampai aku bisa mengatakan hal yang aneh.
Misalnya, terima kasih atas hidangannya yang lezat.
Misalnya, kau benar-benar manis hari ini.
Misalnya, pertandingan semalam seru sekali.
Tapi aku tidak ingin mengatakan hal vulgar seperti itu.
Aku hanya diam memeluknya seraya mengucapkan terimakasih.
---
Dengan begini, perjuanganku melawan kemandulan, berakhir sudah.
Dan juga, aku mendapatkan kekasih yang menggemaskan.

163
Bab 11
Dukungan

Bagian 1
Aku akan melindungi kehormatan Sylphy.
Itulah yang kupikirkan sambil melihat noda merah yang tersisa pada seprei. [29]
Sylphy memberikan sesuatu yang sangat penting bagiku, dan dia menyelamatkanku.
Aku ingin memberikan dia semua yang dia ingin.
Itulah yang kupikirkan saat menggunakan pisau untuk memotong bagian seprei yang terdapat
noda merah permanen.
Namun, setelah kuingat lagi, Sylphy belum mengatakan kepadaku apa yang dia mengharapkan
untuk masa depan.
Kalau aku tidak begitu bebal, mungkin keinginannya untuk selalu bersamaku sudah
tersampaikan sejak lama.
Namun, dia tidak pernah mengungkapkannya dalam kata-kata.
Bisa jadi, dia juga mempertimbangkan posisinya sebagai pengawal kerajaan.
Sepertinya, dia perlu melaporkan segala sesuatu pada Ariel, dan itulah yang membatasinya.
Kupotong seprei itu, kemudian potongannya kutempatkan di suatu kotak kecil yang kubuat dari
sihir bumi, lalu kuletakkan di dekat altar.
Kuhimpitkan telapak tanganku, kemudian aku mulai berdoa.
Akhirnya, aku merasa kembali menjadi pria seutuhnya.
Bagian 2
Aku menunjukkan batang hidungku di kelas khusus sekali sebulan untuk mengikuti
Homeroom.
Sama seperti biasa, Nanahoshi adalah tidak terlihat.
"Selamat pagi, Shisho."
"Selamat pagi, Master."
Zanoba dan Julie menyapaku secara bergantian.
Sudah lama aku menduganya, dan Julie memang tumbuh menjadi gadis yang manis.
Kurasa dia sekarang berumur 7 tahun.
Dia masih jauh dari kedewasaan, tapi rambut oranye yang tergerai itu sungguh manis.
Aku pun mengusap kepalanya.
Julie menatapku terkejut, lalu dengan cepat ia memalingkan tatapannya ke bawah, dan
tubuhnya pun gemetaran.

164
Sepertinya dia masih takut.
Aku sih tidak punya pikiran menyantap bocah sekecil ini.
"Selamat pagi, Zanoba, Julie."
Setelah aku menyapa mereka, Zanoba memiringkan kepalanya dan berkata, "Oh?"
"Shisho, apakah ada kabar gembira?"
"Ha?"
Jadi ia menyadari bahwa aku sedang bahagia.
Bagaimanapun juga, kekhawatiran Zanoba adalah sesuatu yang lumrah.
Sebetulnya aku ingin bilang bahwa impotensiku sudah sembuh, namun aku cukup bingung
bagaimana mengatakannya.
Aku juga tidak bisa mengungkap identitas Sylphy.
Kalau aku bilang Fitts-senpai lah yang membantuku menyembuhkannya, maka itu lebih aneh
lagi.
Sementara aku berpikir, aku menuju tempat dudukku.
"Oh, bos, selamat pagi Nya."
"Selamat pagi-nano, mogumogu."
Rinia dan Pursena duduk bersama seperti biasa.
Rini duduk dengan mengangkat kaki mulusnya ke meja, sedangkan Pursena mengenakan
seragam ketat karena dadanya terlalu besar, dan dia sedang mengunyah daging kering seperti
biasa.
Kalau diingat-ingat lagi, aku pernah menyekap kedua berandalan manis ini dalam kamarku,
melepas sempaknya, dan mengecap tubuhnya dengan berbagai tulisan. Entah kenapa, sekarang
mereka terlihat begitu mempesona
"Nya!?"
"Fakku-nano ??"
Ketika aku mendekati mereka, tiba-tiba mereka memegangi hidungnya yang seakan
mengendus bau tajam, lantas mereka pun menjauh dariku.
Ini sedikit mengejutkan.
Apakah mereka mencium aroma terangsang dariku?
Yahh, bagaimanapun juga, gajahku sudah kembali sembuh.
Ini sungguh menyegarkan, seperti mengenakan sempak baru setelah 3 tahun lamanya tidak
ganti sempak.
Tentu saja, aroma terangsangku cukup intens.
"Apa yang harus kita lakukan-Nano. Bos akhirnya gak bisa ngempet lagi."
"Bukankah bos sedang menderita penyakit kelamin?"
"Ini karena daya tarikku-nano, aku sungguh wanita yang berdosa-nano."

165
"K-kalau begitu, Pursena harus dikorbankan, Nya. Sudah, serahkan saja urusan kampung
halaman kepadaku, kau ikut saja sama bos sana Nya."
"Tidak…. mungkin saja dia terangsang karena Rinia."
"K-kalau kau jadi wanitanya bos, mungkin kalian bisa menguasai dunia, Nya. Dan kau bisa
makan daging sepuasmu setiap hari Nya."
"K-kalau begitu, apa boleh buat, ini semua untuk melindungi Rinia, Nano."
Tampaknya setelah mereka selesai berdiskusi, Pursena datang padaku setelah mengumpulkan
segenap keberaniannya.
Kemudian, ia mengedipkan matanya dengan centil, dan membusungkan dadanya ke arahku
dengan lebay.
"Uffun-nano, mohon rawatlah aku dengan lembut ... ah Aduh !!"
Kuketok kepalanya.
Jujur, aku merasa seperti sedang diolok-olok.
Apa maksudmu dengan “Uffun”.
"Duduk sana, aku tidak akan menelanmu bulat-bulat"
Setelah kukatakan itu, Pursena menggulung ekor sambil memegang kepalanya, lantas dia
duduk di sebelahku.
Tapi dia duduk cukup jauh sampai-sampai tanganku tidak bisa meraihnya…. Tumben sekali.
Rinia pun melakukan hal serupa dengan duduk cukup jauh dariku, sehingga jangkauan
tanganku tidak bisa meraihnya.
Tumben sekali mereka berhati-hati padaku.
Aneh sekali hari ini.
"Rudeus, apa yang terjadi? Kamu terlihat berbeda dari biasanya."
Cliff juga bertanya padaku sembari memiringkan kepalanya.
Kurasa dia akan bertingkah seperti biasanya, namun ternyata juga berbeda, aku penasaran ada
apa sih sebenarnya.
Aku memang barusan mencukur jenggotku yang mulai tumbuh, namun kurasa penampilanku
tidaklah begitu berbeda dari biasanya.
"Apa yang berbeda dariku?"
"Entah kenapa ... tapi kurasa, kau penuh percaya diri hari ini ... itu sih menurutku."
Setelah bertukar pandang dengan Zanoba, dia pun mengangguk.
Percaya diri.
Setelah mendengar kata-kata seperti itu, aku teringat nasehat Dewa Manusia, Hitogami.
Kau akan memulihkan kepercayaan dirimu sebagai seorang pria.
Jadi seperti ini hah.

166
Aku tidak bisa benar-benar merasakan perbedaan, tapi sepertiya itu cukup terasa ketika orang
lain melihatmu.
"Semuanya, terima kasih banyak atas bantuan kalian sampai sekarang. Aku tidak bisa
menceritakannya dengan detail, tetapi aku sudah sembuh tempo hari."
Setelah menyatakan itu, semuanya mengatakan "Ohhhh." dengan terperangah.
Zanoba mengangguk seakan ia yakin hal itu, dan Cliff pun menepuk bahuku.
Rinia dan Pursena saling bertukar pandang, Julie memiringkan kepalanya dengan wajah penuh
tanda tanya.
"Apapun itu… selamat ya."
"Benar. Selamat ya, Shisho."
"Selamat-nano."
"Selamat Nya."
Entah kenapa aku menerima applause dari mereka.
Ini memang hal yang menyenangkan bagiku, tapi entah kenapa juga memalukan.
Ini hampir seperti akhir cerita.
Sebelum aku mati, aku selalu ingin merasakan sorakan ucapan selamat dan tepuk tangan yang
ditujukan padaku.
"Tapi, kalau bos benar-benar sudah sembuh, maka semua siswi berada dalam bahaya, Nya."
Rinia mengatakan hal yang kurang sopan.
"Itu tidak sopan. Begini-begini, aku adalah pria sejati, lho."
Aku tidak akan menyentuh wanita selain Sylphy.
Dan aku pun sekali lagi menyatakan tekadku itu.
Bagian 3
Setelah Homeroom berakhir, aku pergi ke ruang guru.
Aku harus mendaftar untuk pelajaran tambahan karena aku melewatkan banyak kelas ketika
menjelajahi Hutan Hujan.
Setelah aku pergi ke ruangan guru, suasana tiba-tiba jadi tegang.
Bagaimanapun juga, mereka menyadari bahwa ada sesuatu yang berubah pada diriku.
Ini sedikit memalukan, karena seolah-olah seisi sekolahan tahu bahwa aku telah melakukannya
bersama Sylphy.
Saat aku berpikir seperti itu, Wakil Kepala Sekolah Jinas memanggilku.
"Rudeus-san, apakah terjadi sesuatu?"
"Aku hanya menyelesaikan permasalahan yang menghantuiku selama 3 tahun belakangan, dan
itulah yang membuatku merasa lebih segar hari ini."
"Aku paham…. baguslah."

167
Wakil Kepala Sekolah Jinas mengangguk.
Kemudian, dia menunjukkan senyum pahit di wajahnya.
"Kalau begitu, apakah kau berniat meninggalkan sekolahan ini?"
"Eh?"
Aku memiringkan kepalaku setelah mendengar perkataan Wakil Kepala Sekolah Jinas.
Namun, setelah kupikir lagi apa maksudnya…...
Mungkin dia benar, karena aku sudah mencapai tujuanku di sekolahan ini.
Bagaimanapun juga, aku datang ke sini karena urusan kelamin.
Sekarang aku telah menyelesaikan masalah itu, dan untuk menemukan anggota keluargaku
yang terkahir, sebaiknya aku segera menuju ke Begaritto ...
Namun, dalam setahun terakhir ini, berbagai hal lain telah terjadi.
Aku bereuni dengan Zanoba,
Menemukan dan membeli Julie,
Berselisih kemudian berteman dengan Rinia dan Pursena,
Menjadi perantara Cliff dan Elinalise-san.
Kemudian, menemukan satu-satunya orang yang berasal dari Jepang, yaitu Nanahoshi.
Aku merasakan suatu makna yang dalam di balik pertemuanku dengan mereka semua.
Aku merasa bahwa Hitogami memintaku datang ke sini untuk bertemu dengan orang-orang itu.
Dan berkat dia juga, aku bertemu kembali dengan salah seorang korban bencana teleportasi
yang paling ingin kutemukan, yaitu Sylphy.
Namun, yang paling penting bagiku adalah Sylphy.
Setelah tahu dia di sini, aku tidak bisa pergi begitu saja dari tempat ini.
Aku ingin berada di sini untuk melindunginya, jika siapapun datang untuk mengusiknya.
Dia adalah pengawal putri kerajaan, jadi besar kemungkinannya dia menghadapi berbagai
macam bahaya.
Bahkan dengan kemampuanku sepayah ini, aku masih percaya diri untuk menjadi
pelindungnya.
Namun, kalau tidak salah, Tuan Putri Ariel adalah siswi tahun kelima di akademi ini.
Aku penasaran, apa yang akan dia lakukan setelah lulus.
Yah, aku yakin dia akan tetap di sini sampai lulus.
Sampai sekarang pun, aku masih mengirimkan surat pada Paul dan yang lainnya secara rutin.
Namun, aku tidak pernah tahu apakah anggota keluargaku yang lain sudah saling bertemu ...
Sudah setahun sejak saat itu.
Kalau aku mulai bergerak sekarang, ada kemungkinan takdir yang berbeda sedang menantiku.

168
Ini bagaikan seorang amatiran yang merubah rencananya dengan cepat, padahal belum tentu
ada hasil yang signifikan.
... Banyak peluang terbuka di hadapanku, ini seperti seorang Salary-man yang mendapatkan
30 kontrak baru pada hari yang sama.
Saat ini, lebih baik aku hanya menunggu.
"Yahh, aku tidak bisa menjamin tetap berada di akademi ini sampai lulus sih, tapi kurasa aku
tidak akan pergi sampai beberapa tahun kemudian."
"Aku paham… bagus sekali itu."
Wakil Kepala Sekolah menunjukkan senyum pahit di wajahnya.
Aku penasaran, apakah dia senang atau tidak.
Itu adalah senyum pahit yang sama sekali tidak bisa kutebak maksudnya.
Bagian 4
Nanahoshi sama seperti biasanya.
Mungkin sejak awal dia tidak pernah menganggapku sebagai orang yang penting, selain
sumber Mana berjalan.
Kami tidak banyak bicara meskipun bertemu secara rutin.
Ketika aku berbicara dengannya, aku selalu merasakan suatu kesenjangan di antara kami,
seakan-akan kami berasal dari dua generasi yang berbeda.
Suatu saat, aku pernah menceritakan tentang seorang gadis SMA yang berubah dengan
kekuatan bulan untuk membasmi kejahatan [30]. Namun dia hanya membalasnya dengan, “Apa
itu?” sembari memiringkan kepalanya.
Tampaknya anak muda jaman sekarang tidak tahu betapa heroiknya gadis-gadis bulan.
Di jamanku, meskipun kau tidak pernah menontonnya, setidaknya kau tahu namanya.
Tapi, kalau Nanahoshi bukanlah seorang Otaku, ya mau bagaimana lagi.
Dia bukanlah Otaku kelas berat sepertiku, namun dia masihlah sesekali baca Manga dan Light
Novel.
Jadi, ketika gadis-gadis bulan tayang, dia masih kecil, dan karena dia bukan Otaku kelas berat,
maka dia tidak pernah mendengarnya.
Kalau begitu, jangan-jangan dia juga tidak tahu kisah seorang anak pemberani yang
mengumpulkan 7 bola naga yang bisa mengabulkan segala keinginan. [31]
Ketika aku masih hidup di duniaku sebelumnya, Nanahoshi berusia sekitar 17 tahun, sedangkan
aku 34 tahun.
Ada perbedaan di antara kami, dan perbedaan itu semakin melebar.
Apa boleh buat.
Inilah yang disebut kesenjangan antar generasi.
Kalau bicara soal waktu penayangan, kurasa normal-normal saja dia tidak menontonnya, tapi
ketika aku membahasnya lebih dalam, dia hanya semakin bingung.

169
Seperti itulah Nanahoshi.
Kemudian, aku tidak bisa menahan untuk mengatakan ini.
"Nanahoshi-san, jika kau berpacaran dengan seseorang, apakah harapanmu pada pria
tersebut?"
Tangan Nanahoshi tergelincir saat ia sedang menulis.
Kemudian dia meremas kertas tempatnya menulis, memadatkannya menjadi bola, kemudian
membuangnya jauh-jauh.
"Kok tiba-tiba ngomong gitu? Mau membahas masalah cinta?"
"Yahh, semacamnya lah….."
"Kau tahu, aku ingin segera kembali ke Jepang. Jadi, bisakah kau membantu penelitian ini
dengan serius? Kau selalu, selalu, selalu, dan selalu saja ngomong gak jelas, kalau kau tutup
mulut dan lebih banyak bekerja, penelitian ini akan lebih efisien, kau tahu!!?"
Dia langsung saja memarahiku, tapi aku yakin sebenarnya dia tidak begitu membenci obrolan
santai macam itu.
Sebenarnya, ketika kami bekerja, sesekali dia membahas berbagai hal yang tidak terkait dengan
penelitian ini, dan dia pun beberapa kali mengeluhkan masalah yang tengah dihadapinya.
Jadi…. kalau dia tiba-tiba marah ketika aku membahas percintaan….itu berati…….
"Nanahoshi-san ... rupanya kau sama sekali tidak berpengalaman pacaran ya?"
"..Cheh !!"
Dia mendecakkan lidahnya padaku dengan keras.
"Aku pernah punya seseorang yang kusuka, tapi kami bertengkar ……"
Kalau kuingat-ingat, Nanahoshi terlempar ke dunia lain saat dia sedang bertengkar dengan
pacarnya.
Waktu itu ada 3 orang, aku tak tahu apakah mereka memperebutkan Nanahoshi, atau justru
Nanahoshi yang bingung menentukan pilihan di antara dua pria tersebut.
Tak peduli apakah dia akan melanjutkan hubungan atau putus, yang pasti dia harus kembali ke
Jepang terlebih dahulu.
Kalau dipikir-pikir lagi, ada kemungkinan bahwa kedua pria itu juga terpanggil ke dunia ini.
Karena aku tidak mendengar informasi apapun dari Nanahoshi tentang kedua pria itu, maka
ada kemungkinan juga mereka tidak terlempar ke dunia ini.
Kalau pun mereka benar-benar diteleport ke dunia ini, agaknya sulit untuk bertahan hidup tanpa
dianugrahi Mana sedikit pun ...
Tidak, aku tidak boleh mengatakan hal sesuram itu padanya.
Mungkin, Nanahoshi sudah mempertimbangkan hal seperti itu.
Satu-satunya alasan Nanahoshi bisa bertahan sampai saat ini adalah, peruntungannya cukup
baik.
Kalau begitu, apa yang akan terjadi kalau dia sedang apes?

170
Nanahoshi membengkokkan mulutnya menjadi bentuk へ kemudian menanggapiku.
"Seseorang yang kusuka adalah….. seseorang yang bisa membuatku merasa bahagia hanya
dengan bersamanya."
Kenapa jadi mellow begini.
Lebih baik aku tidak bertanya.
Bagian 5
Sekarang adalah jam istirahat makan siang.
Aku tidak pergi ke kantin.
Hari ini aku ada urusan di tempat lain.
Yaitu, di ruang dewan siswa.
Jika hubunganku dengan Sylphy semakin serius, maka aku tidak bisa membiarkan mereka
bedua begitu saja.
Bahkan mereka berdua repot-repot membuat rencana untuk mempersatukan aku dan Sylphy.
Dengan kata lain, restu mereka sudah ada di genggamanku.
Tapi, ini juga perlu dilakukan secara formal.
Dewan siswa teletak di lantai teratas gedung sekolah.
Pada bagian terdalam di ruangan dewan siswa.
Di sana ada pintu mewah bertuliskan “DEWAN SISWA” yang terpahat.
Setelah mengetuk beberapa kali………..
"Siapa itu!!?"
Itu suara Luke.
"Aku Rudeus Greyrat. Aku datang untuk membicarakan beberapa hal."
Setelah kutanggapi seperti itu, mereka terdiam untuk beberapa saat; setelah itu aku mendengar
suara semacam orang yang sedang berbenah.
Yahh, bagaimanapun juga aku datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu, maka pantas saja
mereka belum bersiap.
Aku mungkin telah melakukan sesuatu yang buruk.
"Ma….masuklah!!"
Itu suara Luke lagi.
Aku membuka pintu dan memasuki ruangan.
Putri Ariel duduk di kursi yang terlihat mahal.
Wanita itu memiliki rambut pirang yang cantik.
Aku bisa merasakan kebajikan yang terpancar dari sosoknya.
Namun, tubuhnya biasa seperti gadis pada umumnya.

171
Otot-ototnya tidak berbeda dengan kebanyakan gadis seusianya, Oppai-nya pun tidak bisa
dibilang besar, tidak juga kecil.
Di kedua sisinya, berdiri tegak Luke dengan pedangnya dan Sylphy dengan kacamata
hitamnya.
Ketika berperan sebagai pengawal kerajaan, Sylphy terlihat begitu bermartabat.
Dia berpakaian rapih dan elegan, aku juga memancarkan aura layaknya seorang pengawal yang
terpercaya.
Sylphy yang cengeng seakan hilang ditelan bumi.
Aku juga sama sekali tidak melihat kesan kekanak-kanakan yang biasa kurasakan darinya.
Yang terpancar saat ini hanyalah auranya yang elegan dan dingin.
Aku paham sekarang, untuk mempertahankan citranya, Sylphy sengaja tidak mengatakan
sepatah kata pun
"Aku sangat terhormat bisa bertemu dengan kalian. Akulah yang mereka sebut dengan nama
Rudeus Greyrat." [32]
Sembari mengungkapkan rasa hormatku dengan sikap ala bangsawan, aku berlutut di hadapan
Ariel dan menundukkan pandanganku.
Aku tidak benar-benar mempelajari etiket ketika bertemu putri kerajaan, namun kurang-lebih
beginilah.
"Ini bukan istana kerajaan. Kau dan aku sama-sama pelajar di sekolahan ini. Jadi, angakatlah
kepalamu."
Aku mengangkat kepalaku sesuai perkataan Tuan Putri Ariel.
Namun, aku tetap berlutut.
Bagaimanapun juga, aku tidak bisa membuat Sylphy malu.
Aku harus berlaku sopan di depan bosnya pacarku.
"Lantas, apakah yang membawa Rudeus-dono yang terkenal seantero sekolahan ke ruang
dewan siswa ini?"
Ketika kau mendengarkan perkataan Ariel, seakan-akan otakmu bergetar.
Itu adalah sensasi yang luar biasa.
Kurasa, inilah yang disebut efek bicara orang yang berkarisma tinggi.
Mungkin orang ini termasuk Miko.
Mungkin dia punya semacam sihir pada suaranya.
Tidaklah aneh bagi seorang Miko untuk mempersona orang lain dengan menggunakan
suaranya.
"Aku yakin kau telah mendengar banyak hal dari Sylphy ... maksudku Sylphiette, tapi ... Aku
datang ke sini untuk berbicara sedikit-banyak mengenai hal itu."
Ariel memasang sedikit ekspresi serius di wajahnya.
Aku sedikit mendengar harapan sang putri dari Sylphy.

172
Bahkan setelah dia dipaksa melarikan diri dari istana, sepertinya dia masih belum merelakan
tahta.
Demi mendapatkan kembali kehormatan dan tahtanya, dia bersekolah di akademi ini untuk
menghimpun sejumlah sekutu dari berbagai ras.
"Sylphy telah menyembuhkan penyakitku. Dan aku pun sudah mendengar bahwa Tuan Putri
ikut ambil andil dalam upaya tersebut. Oleh karena itu, jika ada kesempatan dimana aku bisa
meminjamkan kekuatanku padamu, panggilah aku kapanpun."
Ariel perlahan mendengarkan kata-kataku.
Kemudian dia bertukar pandang dengan Luke.
Luke mengangguk dengan mantab, kemudian membuka mulutnya.
"Bukannya kau ingin sebisa mungkin menghindar dari permasalahan politik Kerajaan Asura?"
Setelah ditanyai begitu, aku menjawabnya dengan cepat.
"Tentu saja, aku tidak ingin terlibat apapun dalam perselisihan politik di Kerajaan Asura. Orang
sepertiku hanya akan diremukkan bagaikan serangga tak berguna. Tapi, jika orang yang
kusayangi terlibat di dalamnya, maka lain ceritanya."
Sembari mengatakan itu, aku melihat Sylphy.
Wajahnya merona merah terang.
"Aku bukanlah orang yang bisa hidup dengan damai, sedangkan kekasihku mempertaruhkan
nyawanya dalam bahaya."
"Heee ~ ??"
Ariel menunjukkan ekspresi terkejut di wajahnya.
Luke juga.
Aku penasaran, apakah aku mengatakan sesuatu yang aneh.
Luke membuka mulutnya.
"Apakah kau tidak menyimpan dendam terhadap keluarga Greyrat? Paman ... maksudku Paul,
pernah memutuskan hubungan dengan keluarga Notos, dan kau juga terikat erat dengan
keluarga Boreas yang merupakan lawan politik kami.."
"Aku memang sedikit kecewa setelah tahu bahwa Sauros-sama dihukum mati atas apa yang
menurutku bukan tanggung jawabnya, tapi aku sama sekali tidak memiliki dendam
tersembunyi atas kematiannya."
Hn?
Entah kenapa, sekarang percakapan kami jadi sedikit tegang.
Aku pun mulai menata cara bicaraku.
"Aku heran mengapa Luke-senpai begitu curiga padaku…. Atau, jangan-jangan Luke-senpai
sudah membenciku sejak awal?"
Setelah mengatakan itu, Luke mengangkat alisnya dan mengatakan……
"Itu karena kau bajingan bebal yang tidak memahami perasaan seorang wanita."

173
"Aku tidak menyangkal itu."
Bagaimanapun juga, aku bahkan tidak menyadari gender Sylphy selama satu tahun.
Maka, kau boleh saja memanggilku bebal.
Awalnya, aku pun tidak berusaha mencari tahu gender Fitts-senpai, jadi aku tidak bisa membela
diri sekarang.
Aku memang pernah merasa bahwa Fitts-senpai adalah orang yang manis, tapi aku tidak pernah
kepikiran bahwa dia benar-benar seorang wanita.
"Sedangkan Luke adalah bajingan tengik yang suka mempermainkan perasaan wanita."
Orang membisikkan itu dengan nada datar adalah Sylphy.
Tanpa diduga, dia mengatakan beberapa hal yang ekstrim.
Aku tak mengira bahwa Sylphy bisa mengatakan sindiran setajam itu, aku pun penasaran,
apakah selama ini dia pura-pura bertingkah polos di hadapanku ... mungkin saja begitu.
Namun, meskipun begitu, Sylphy dan Luke telah menjadi rekan yang solid selama 6 tahun
terakhir.
Luke menghabiskan waktu bersama Sylphy jauh lebih lama daripada diriku.
Oleh karena itu, Sylphy cukup blak-blakan ketika mengomentari perilaku Luke.
Entah kenapa, aku mulai merasa cemburu pada Luke.
"Apa-apa’an ini….? Bagaimana bisa seorang wanita yang sama sekali tidak punya daya tarik,
menghinaku seperti itu…"
"Aku punya daya tarik kok, tanya saja pada Rudi!!"
Setelah mengatakan itu, Sylphy menatapku untuk mendapatkan dukungan.
Yah, sepertinya aku terjebak di dalam perdebatan konyol antara dua sahabat akrab ... aku bisa
saja memberikan jawaban yang jujur sih…… tapi….
Tapi aku sungkan mengatakan hal pribadi macam itu di hadapan Tuan Putri Ariel.
Sembari memikirkan itu, aku melirik pada Ariel, lantas dia membuka mulutnya tanpa kata.
Tiba-tiba, aku menyadari bahwa ada remah-remah roti di mulut Ariel.
Ternyata mereka sedang makan siang ketika aku datang.
"Kedua tolong diam sebentar."
Sylphy dan Luke langsung menutup mulut mereka.
Sepertinya, beginilah obrolan mereka sehari-hari.
Aku bisa merasakan kedekatan di antara mereka.
"Rudeus Greyrat. Jika aku harus meminjam kekuatanmu, maka itu akan menjadi salah satu
bantuan terbaik bagi kami."
"Terima kasih banyak."
"Namun..."

174
Ariel melirik Sylphy.
Setelah seolah-olah memutuskan sesuatu, dia pun melanjutkan kalimatnya.
"Aku tidak memerlukan kekuatanmu."
"A-a-a-apa-apa’an ini!! Ariel-sama!"
Yang pertama protes adalah Sylphy.
Ariel meneruskan kalimatnya seakan tidak menghiraukan komplain Sylphy.
"Aku takut kau salah paham atas semua rencana ini. Tapi, dengan ini kupertegas bahwa semua
upaya kami mempersatukan kau dan Sylphy, sama sekali tidak didasari dengan maksud
mendapatkan kekuatanmu."
"Ya, aku pikir juga begitu."
Tapi, aku pun sempat mengira bahwa Sylphy punya maksud tersembunyi ketika mendekatiku
...
Tidak apa-apa, inilah alasan mengapa aku harus mendengarkan konfirmasi Ariel secara
langsung.
"Aku hanya menginginkan satu hal darimu…. Tolong bahagiakan Sylphy, satu-satunya teman
wanitaku."
Aku mengangguk dalam-dalam.
Itu adalah sesuatu yang bahkan tidak perlu dikatakan.
"Iya, tentu saja."
"Kau boleh menyatakan apapun keinginanmu…. Namun, pertama-tama apakah yang akan kau
lakukan?"
"...."
Apa yang akan kulakukan… Ariel menyanyakan itu dengan nada yang begitu kuat.
Aku masih menutup mulutku.
Apa ya yang ingin aku lakukan setelah ini, aku datang ke sini justru karena tidak tahu tujuanku
selanjutnya.
Tidak, jangan sampai aku bilang tidak tahu.
Di dunia manapun, seorang pria harus bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.
Itu benar, bukankah Paul juga pernah mengatakan hal seperti itu.
Untuk bertanggung jawab karena telah menggagahi Sylphy, aku harus mempersiapkan rumah
di Asura, dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Kupikir, aku akan menikahinya."
Setelah aku mengatakan itu, Sylphy menutupi mulutnya dengan tangan.
Luke yang sebelumnya berdiri setegak tugu, kini terhuyung-huyung dengan wajah penuh
kejutan, seakan tidak percaya atas apa yang barusan kunyatakan.
"Aku paham. Luar biasa. Inilah yang kuharapkan dari seorang pria yang selalu disanjung-
sanjung Sylphy, baiklah, Tuan Rudeus."
175
Ariel mengangguk puas dan menatap Sylphy.
"Sylphiette Greyrat."
"Ha !!? Eh !? Greyrat, eh !?"
Sylphiette Greyrat.
Setelah nama itu dinyatakan, Sylphy sungguh kebingungan,
"Kalau kau akan menjadi istrinya Rudeus, maka mulai sekarang tidak ada lagi kewajiban
bagimu untuk berperan sebagai lelaki. Jadilah lebih feminin."
"Eh, t-t-tapi…. k-k-k-kalau aku tidak menyamar…. B-b-bagaimana dengan Ariel-sama??"
"Sebagai gantinya, Rudeus. Aku ingin memanfaatkan nama besarmu. Sekarang, di sekolahan
ini, tak ada seorang pun yang tidak mengenalmu. Kalau orang sepertimu akan mendapatkan
kepercayaan untuk menjadi pasangan hidup sahabat karibku, Sylphy, mungkin akan banyak
orang yang salah paham."
Aku paham sekarang.
Jika aku mempersunting Sylphy, maka hubungan antara aku dan fraksi Ariel akan terbentuk,
dan orang-orang pun akan salah paham bila kami tidak memberikan klarifikasi.
Dia tidak akan meminjam kekuatanku, tapi dia akan meminjam reputasiku.
"Aku tidak keberatan ... dan aku juga bersedia menjadi pengikut fraksimu."
"Aku tidak membutuhkanmu sebagai pengikut, kekuatanmu terlalu besar, sehingga aku tidak
akan bisa mengendalikannya."
Aku masih ragu apakah kekuatanku memang sebesar itu.
Meskipun dia bilang bahwa aku bukanlah pengikutnya, tapi tetap saja posisi Ariel berada jauh
di atasku. Bagaimanapun juga, Ariel adalah bosnya istriku, jadi posisi kami tidaklah sejajar.
Mulai sekarang, sepertinya akan banyak hal merepotkan yang dibebankan padaku, mulai dari
mengawal Tuan Putri, sampai menjalankan berbagai misi kerajaan.
Aku hanya perlu melaksanakan semuanya dengan baik dan benar.
"Tentu saja, ketika kau membutuhkannya, aku akan mengizinkanmu untuk menggunakan
namaku. Fraksiku tidaklah sekuat yang dulu, namun gelar Putri Kedua Kerajaan Asura
masihlah disegani di beberapa tempat."
"Dengan senang hati, Tuan Putri."
Memiliki dukungan dari orang penting, tentu saja itu merupakan hal yang baik.
Namun, ini benar-benar menguntungkan bagiku.
Aku mendapatkan Sylphy, dan tidak masalah jika aku tidak melakukan apapun.
Sebaliknya, jika muncul suatu masalah, aku bisa memanfaatkan nama Ariel sebagai
pendukungku.
Karena aku yang sering menyebabkan masalah, maka dukungan Ariel tentunya sangat
berharga.
Namun, aku penasaran, apakah semua ini baik-baik saja.

176
Apakah dia tidak akan menuntut sesuatu nanti?
Konon katanya, hal yang baik selalu memiliki sisi buruk ...
Ah tidak, kalaupun dia meminta sesuatu nantinya, aku tidak keberatan untuk balas budi kok.
"Kalau begitu, Sylphiette. Bagaimana rencanamu ke depannya?"
"Wa, Ya! A ... aku, umm, selama ini kerjaku hanyalah melayani Ariel-sama. T-t-tapi s-s-
sebagai istrinya Rudi, a-a-a-aku akan berusaha sebaik mungkin!!”
".... Aku paham, bahagia lah kalian berdua."
Ariel dan Sylphy pun berpelukan sebentar, kemudian Ariel melepaskannya dengan suara
“Pon”.
Lantas Sylphy berjalan ke arahku.
Dia menggaruk belakang telinganya dengan malu-malu.
Manisnya. Aku jadi ingin menjilatinya.
Tidak, aku harus menahannya, bagaimanapun juga kami sedang berada di hadapan Tuan Putri.
"A-a-a-a-nuuu… R-r-r-r-rudi, m-m-m-mulai sekarang….. m-m-m-m-mohon kerjasamanya."
"Ah, ya. Aku juga mohon kerjasamanya."
Kami menundukkan kepala dengan canggung.
Sylphy terlibat begitu gelisah beberapa saat, kemudian tiba-tiba dia memalingkan wajahnya ke
belakang.
Pada saat itu, tatapan mata Sylphy dan Ariel saling bertemu.
"A ... Ariel-sama, Luke, terima kasih untuk semuanya selama ini."
Setelah melepas kacamata hitamnya, Sylphy mengatakan itu dan menunduk.
Aku pun juga ikut menundukkan kepalaku.
Dengan demikian, aku mendapatkan koneksi dengan fraksi Ariel.
Dan akhirnya aku pun menikahi Sylphy.

177
KETERANGAN

1. Yaitu ketika seorang pria sudah memutuskan keluar rumah untuk menantang hidup.
2. Bentuk seperti angka 9.
3. Baca lagi kasus penculikan Eris di jilid 2.
4. Hobi Rudeus saat itu adalah membuat patung untuk mendapatkan uang. Bagi bangsawan
besar, hobi seperti itu dianggap payah karena mereka lebih suka menghambur-hamburkan
uang.
5. Fedoa juga bisa dibaca Fittoa.
6. Sindrom Marie Antoinette adalah pemutihan rambut yang terjadi secara tiba-tiba. Sindrom
ini dinamakan demikian berdasarkan pengamatan bahwa rambut Ratu Marie Antoinette dari
Perancis berubah sangat putih setelah dia ditangkap dalam pelarian ke Varennes ketika
Revolusi perancis pecah. Banyak saksi menduga bahwa rambut Antoinette berubah tiba-tiba
menjadi putih dalam tiga kondisi terpisah. Kasus pertama yang tercatat dalam sejarah ditulis
dalam kitab Talmud mengisahkan seorang pelajar Yahudi , yang pada usia 17 tahun
rambutnya sudah memutih akibat kerja berlebihan. Disamping itu, kasus-kasus yang sama
telah banyak dilaporkan, seperti yang terjadi pada korban di perang dunia kedua , atau dalam
kasus yang baru dilaporkan belakangan ini. Sindrom ini dianggap sebagai varian dari
alopecia areata atau kerontokan rambut autoimmune yang mempengaruhi kemampuan
menjaga pigmen rambut, sehingga hanya warna putih yang tersisa. Pemicu aktifnya
mekanisme otoimun menjadi tertunda, selain kesedihan dan ketakutan, juga karena
kemarahan, kadar stres yang ekstrem, rasa tidak disukai, menerima berita tak terduga.
Dikutip dari Wikipedia Bahasa Indonesia tanpa perubahan.
7. ”Boku” adalah perkataan seorang pria ketika mengatakan “aku”, sedangkan cewek pakai
“atashi”.
8. Perlu kalian tahu bahwa Lord adalah bangsawan yang memimpin suatu wilayah. Mereka
mirip seperti Tuan Tanah, namun bergelar bangsawan.
9. Ini merupakan suatu kiasan yang artinya, dia belum begitu dewasa dan tidaklah terampil.
Kurang lebih begitu.
10. Baca jilid sebelumnya tentang teknik semangat tempur, atau yang biasa disebut Touki.
11. Sepertinya dia mulai merencanakan sesuatu yang jahat.
12. Yare-yare dekat maknanya dengan ‘Aduh, duh….’, tapi tak sepenuhnya mewakili.
13. Ya, tentu saja tuan putri tidak tahu bagaimana penampilan Sylphy sebelumnya. Dan Sylphy
pun merahasiakannya.
14. Ingatlah bahwa putri Ariel ini punya fetish pada orang kuat, tak peduli wanita atau pria.
Tentu saja kecemburuannya ini seperti seseorang yang pacarnya di-NTR.
15. Baca lagi jilid 1.
16. Klan adalah organisasi yang terdiri dari beberapa kelompok petualang. Biasanya, klan
menjalankan misi yang lebih sulit dan membutuhkan banyak orang.
17. Ingat, Soldat ini juga pernah ngesex sama Elinalise, jadi sepertinya dia ketagihan.
18. Kanji Miko adalah : 神子, yang secara literal dibaca Anak Dewa.
19. Pada versi Jepangnya, Rudeus mengatakan “Boku Wa Tomodachi Ga Suku Nai” pada
kalimat ini, yang merupakan parodi suatu judul LN. Mudah-mudahan kalian sudah nonton
animenya. Ciu juga pernah nerjemahin LN itu lho, cari deh, ~ kyun.
20. Karera adalah sebutan bagi sekelompok orang yang lebih banyak pria, sedangkan Kanojora
adalah sebaliknya.
21. Tebak saja maknanya, dan selamat bagi kalian yang sudah terbiasa berpikir kotor :v.
22. Sebenarnya kalimat ini bermakna kotor jika diterjemahkan dari bahasa Jepang.

178
23. Lanugo adalah rambut halus dan tipis yang muncul pada kulit janin dan menghilang dalam
beberapa waktu setelah kelahiran. Bayi prematur sering memiliki banyak rambut halus ini.
Dikutip dari : http://kamuskesehatan.com/arti/lanugo/
24. Ini adalah parodi Koushien Kyuuji, yaitu pemain bisbol yang bertanding di ajang
perlombaan nasional. Sering dikatakan bahwa pemain yang hendak bertanding di kejuaraan
itu perlu melatih dirinya dengan begitu keras. Dan ungkapan penyemangat setelah berlatih
adalah, ‘Akan kupukul bolanya 100 kali sekalipun, dan terus kupukul, kupukul’, yaa dari
sanalah lawakan Rudeus ini.
25. Di Jepang, “Auuuu” adalah ekspresi yang digunakan untuk menunjukkan kekecewaan
seseorang karena kenyataan berbeda dengan herapannya.
26. http://www.japanfortheuninvited.com/articles/yobai-night-crawling.html
27. Ini adalah semacam pepatah kuno Jepang.
28. Mungkin ini bisa membantu http://www.youtube.com/watch?v=ZpLZ0i_sWR4
29. Noda merah apakah itu? Yang belum 18 tahun gak perlu tahu ya.
30. Tebak anime apa ini? Kalau jawaban kalian adalah Sailor Moon, maka mungkin kalian
berasal dari generasi 90-an, nampaknya Rudi pun juga berasal dari generasi 90-an,
sedangkan Nanahoshi jauh lebih muda (mungkin angkatan 2010-an), sehingga dia tidak
paham anime-anime lawas.
31. Drgaon Ball lah
32. Nada bicaranya sangat formal.

179
STAFF

Penerjemah : Ciu-ciu  https://www.facebook.com/ciusecond

Like & share fanpage kami via fb  https://www.facebook.com/bakatsukiupdateindo/

180

Anda mungkin juga menyukai