Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANDRIANA SAPUTRA

KELAS : XII IPA

MANUSIA BODOH

Cerpen Karangan: Sofia Nuris

Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Remaja

Aku Shita Diga Persada. Sekarang aku duduk di kelas 12 SMA atau kelas 3. Aku ingin

menceritakan kisah cintaku yang pernah aku alami saat sekolah. Cerita ini tentang perasaan

seorang wanita yang menyukai seorang lelaki yang telah dipendamnya selama 4 tahun. Dari

kelas 2 SMP sampai 3 SMA. Berikut kisahnya…

Saat SMP…

Hari demi hari kulalui seperti biasa. Belajar, bermain dan yang lainnya. Di sekolah, aku

memiliki sepupu laki laki yang bisa menjadi pelindungku namanya Dewa. Aku bukan

termasuk siswa yang pintar, tapi aku menempati kelas unggul di sekolah itu. Tapi itu yang

membuatku tidak memiliki teman di kelas lainnya. Di kelas aku pun orangnya pada egois

semua dan gak asik diajak main. Akhirnya aku memilih untuk pergi ke kelas Dewa.

“Dewaaa…” Teriakku. “Apa mbak??” Balas Dewa. Yaa Dewa memanggilku seperti itu

karena ibunya adik ayahku. “Gak ada, boring aja di kelas” jawabku. “Sinilah main kita…

Weee ini ada anak lokal unggul mau main ke sini… hahah” ledek Dewa. “Apaan sih luu”

kesalku. “Becanda doang kaliii” balas Dewa. Sambil mengusap-usap rambutku. Saat itu aku

main bareng aja sama temen-temen Dewa. Dan gak ada yang aneh pikirku.

Hari-hari berikutnya aku sering bermain ke kelas Dewa. Tanpa sadar aku melihat salah satu

temen Dewa. Aku tidak tahu namanya. Akhirnya kutanya pada Dewa. “Wa, itu sapa sih

namanya?” Tanyaku. “Ohh itu, namanya Junot. Ngapa?” Balas Dewa. “Gak ada” kataku.

Hari berikutnya, ternyata si Junot itu menegurku.

“Oiii” sapa dia. “Hmmm ngapa?” Balasku. “Gak ada” kata dia. “Gak jelas” kataku.
Percakapan itu berakhir seperti itu di hari pertama. Seiring main ke kelas Dewa, aku lebih

sering main sama Junot daripada sama Dewa. Dan Dewa pun biasa aja menanggapinya.

Namun dia hanya titip ke Junot “woii hati hati sama Mbakku, jangan buat dia nangis” kata

Dewa. Si Junot senyum senyum aja nanggapinya. Dari situ aku mulai menaruh rasa padanya.

Tanpa sadar aku menjadi Secret Admirernya. Dia sangat peduli padaku. Saat itu kami

dibilang pacaran, gak pernah jadian. Dibilang temenan, kayak pacaran. Mungkin HTS-an

yang lebih cocok. Yang penting aku bahagia ngelakuin itu.

Tapi, saat kami lagi dekat-dekatnya. Tiba-tiba aku dilabrak sama kakak kelas yang juga

temen aku dari kecil. Dia tanya kenapa aku deket sama Junot, apa aku pacaran sama Junot

dan lain lain. Dan kujawab aku gak pacaran sama si Junot. Kejadian itu tidak pernah aku

ceritakan ke Junot. Namun tanpa sengaja ternyata dia tahu dari temennya sendiri. Dan dia

bicara sama aku

“Iya shita dilabrak sama lyra?” Tanya dia.

“Gak kok” elakku. Tiba tiba databg temennya yang ngasih tahu sama dia “iyaa deng, udahlah

shita bilang aja.” Desak dia. “Shita… Iyaa??” Tanyanya kembali padaku. “Gak cuma

ditanyain aja tentang Junot, selow aja kaliii gak papa kok” jawabku. “Kok gak bilang sama

aku? Kan bisa dikasih tahu langsung ke dia gak usah gangguin Shita.” Kesalnya. “Udahlah

gak papa kok” kataku.

Saat di rumah aku membuka twitterku. Dan kulihat ada DM masuk dan kubaca ternyata dari

dia(junot) yang isinya.

“Maafin Junot yaa Shita, gara gara Junot dekat-dekat sama Shita, shita jadi dilabrak. Maaf

yaa” kata dia.

“Iya gak papa, udah biasa tu nyoo” jawabku.

Saat aku membaca itu, aku berasa seneng dan ketawa ketawa sendiri aja. Ternyata dia peduli

sama aku.

Hari hari berlalu, saat akhir kelas 2 SMP

Gak ada tanda-tanda yang membingungkan yang kulalui bersamanya. Namun hari itu dia
sama sekali tidak menyapaku seperti biasa. Aku diam saja seperti tidak ada yang terjadi.

Ternyata aku mendapat berita kalau dia udah jadian sama anak sekolah lain. Aku habya bisa

menangis. Hanya PHP yang aku terima dari dia. 3 bulan dia berpacaran sama cewek itu,

segitu juga dia diamin aku.

Namun setelah putus, dia kembali seperti semula.

“Sombong” tegur dia. “Mana ada shita sombong” balasku.

Kejadian itu terus berulang, saar dia pacaran dia mendiamkan aku. Setelah putus baru dia

menegurku. Ada 3 bulan 7 bulan dan ada juga hampir setahun. Keadaan seperti itu terus aku

jalani. Namun sampai detik ini aku tidak bisa menghilangkan perasaan itu kepadanya. Aku

masih menunggu dia ntah sampai kapan.

Anda mungkin juga menyukai