Anda di halaman 1dari 5

“The Book Of Knowledge Power”

( Kekuatan Pengetahuan )

Cerpen Oleh
M. Subhan Malik
Di sebuah daerah pinggiran kota terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, Putri, dan
Putra. Putri adalah kakak perempuan dari Putra, dan begitu juga sebaliknya. Putri dan Putra
melakukan tugas – tugas sehari hari, seperti membuat sarapan dan mencuci pakaian. Ayah dan
Ibu juga melakukan pekerjaan dirumah, seperti memperbaiki mesin mobil dan membuat kue.
Perilaku Putra sangat berbeda jauh dibandingkan Putri. Putri yang cantik jelita dan sikapnya
yang ramah terhadap orang orang diluar sana dan dirinya selalu diberi apapun yang dia mau oleh
orang tuanya. sedangkan, Putra sulit untuk berkomunikasi dengan orang diluar sana sebab dia
kurang percaya diri karena dirinya salalu dibully dan dihina oleh teman teman disekolahannya.

Putra bukanlah murid yang pintar disekolahnya. Meskipun dia selalu dibully oleh teman
temannya, tetapi selalu ada Putri yang menolong sebagai saudaranya. Putri yang mengetahui
semuanya kalau Putra selalu dibully teman temannya, ia ingin pergi langsung memberitahukan
semuanya kepada Ayah dan Ibu mereka tentang Putra. Tetapi disaat itu juga Putra pergi
menemui Putri dan meminta agar Putri tetap menyimpan semua rahasia yang baru saja dia
ketahui. Putra tidak ingin masalahnya semangkin jauh dan tidak ingin Ayah dan Ibunya khawatir
terhadapnya. Putri yang tadinya tidak sabar atas perlakuan teman temannya Putra, kini ia merasa
apa yang dikatakan Putra itu benar. Semua masalahnya akan semakin besar nantinya jika Ayah
dan Ibu mereka mengetahui semuanya.

Keesokan harinya Putra dan teman temannya melaksanakan ulangan. Putra sudah belajar
semalaman hanya untuk persiapan ulangan hari ini. Disaat ulangan putra hanya tinggal
mengingat apa yang ia pelajari semalaman dan menjawabnya. Seketika setelah ulangan selesai,
nilai hasil ulangan itu langsung dibacakan oleh gurunya. Disaat itu teman temannya terkejut,
“Ha, kok bisa Putra dapat nilai tinggi bu?”. Teman temannya tidak percaya kalau hasil ulangan
itu adalah hasil usahanya sendiri. Bahkan mereka memfitnah Putra kalau dia menggunakan alat
contekan.

Pada saat jam istirahat, teman temannya pergi mencari Putra untuk diberikan pelajaran karena
mereka mengira Putra menggunakan alat contekan. Mereka bertanya kepada siswa siswa lain,
“Apa kalian melihat Putra yang bodoh itu?”. Putra berusaha mencari tempat untuk bersembunyi
dari teman temannya. Disaat itu keberadaan Putra diketahui oleh temannya bahkan dia sudah
dikepung oleh teman temannya. Untungnya disaat kejadian itu ada guru disiplin yang melihat
semua kejadian dan apa yang dialami oleh Putra. Teman temannya langsung dibawa keruangan
disiplin dan diberikan hukuman yang setimpal atas perlakuan mereka kepada Putra. Tetapi, Putra
tidak tega melihat teman temannya dihukum dan meminta guru disiplin untuk menghukum dia
sebagai gantinya dan dia tidak ingin teman temannya terluka meskipun dia sudah banyak terluka
karena teman temannya.

Putra yang mengharapkan teman temannya untuk menjadi teman dekat dirinya, justru sebaliknya
teman temannya malah semakin benci kepadanya. Putri yang tidak tahan melihat perlakuan
teman teman Putra kepada saudaranya, langsung berteriak dan marah kepada mereka “Dasar
kalian teman tidak tau diri, sudah dibaikin malah dinjak injak. Sebenarnya apa sih yang kalian
mau, coba sekali saja baikin adik aku”. Salah satu dari mereka langsung menjawabnya dengan
lancang, “Kan sudah kami baikin barusan, lagipula siapa sih yang mau dekat dengan orang yang
seperti dia. Dahlah lusuh, lemah baru diginikan aja udah mau nangis”. Putri menjawabnya
dengan amarah, “Dasar manusia gak punya hati nurani, liat aja ya suatu saat semuanya akan
berbalik kearah kalian, kalian nantinya juga akan tau apa itu karma”. Setelah semuanya berakhir,
Putri menghadap kebelakang dirinya ternyata Putra sang adiknya sudah tidak ada ditempat itu.

Putri yang khawatir akan keadaan adiknya, dia pun langsung pergi mencari adiknya itu.
Ternyata adiknya berada disebuah taman yang ada disekolah dan sedang menulis sebuah buku
yang berisi kisah kehidupannya sambil menangis. Putri yang tidak tega melihat adiknya
menangis, dia langsung mendatangi adiknya untuk menenangkannya dan memberikan semangat
kepada adiknya itu untuk tidak menyerah begitu saja.

Pada saat jam pulang sekolah, Ayah menjemput mereka seperti biasanya, Putri sudah keluar dan
bertemu dengan ayahnya diparkiran. Berbeda dengan Putra yang sama sekali tidak terlihat
keluar dari sekolah. Ayah yang khawatir dengan Putra, langsung mengajak Putri untuk pergi
mencari Putra. Tetapi tidak ditemukan jejak apapun tentang posisi Putra sekarang meskipun
mereka sudah bertanya kepada para guru. Setelah Ayah dan Putri mencari Putra selama 3 jam
tidak ketemu, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan melanjutkannya
pada sore hari. Seketika mereka ingin pergi untuk mencari Putra, disaat itu dia pulang dengan
senyuman palsu. Ayah dan Ibu yang melihat Putra sudah kembali, lantas mereka memeluk dia.

Tetapi Ayah memarahi Putra karena dia sudah membuat mereka semua khawatir akan keadaan
Putra. Putri tau bahwasannya senyuman Putra adalah senyuman palsu. Karena dia melihat
keadaan dari pakaian dan muka Putra terlihat jelas bahwa telah terjadi sesuatu kepada adiknya
itu. Putri yang melihat adiknya itu dimarahin Ayah, dia pun langsung berusaha menenangkan
amarah dari Ayah.

Setelah Ayah berhenti memarahinya, dia langsung pergi kedalam kamarnya. Dikamarlah tempat
sehari harinya dipenuhi rasa strees, kehilangan percaya diri, takut, dan bahkan trauma yang
dialaminya. Dia terus menangis dan memikirkan semuanya hingga dirinya tidak bisa tidur
semalaman. Putri sebagai kakaknya menyadari semua keadaan dan perasaan yang dialami oleh
adiknya itu. Bahkan dia tau bahwa adiknya sempat ingin bunuh diri dan untungnya ada dirinya
yang menahan adiknya untuk melakukan bunuh diri.

Pagi harinya, Putri teringat bahwa dia memiliki buku yang terdapat kisah seseorang yang
berhasil bangkit dari kehidupan suram. Disaat itu juga dia pergi kekamar adiknya itu dengan
membawa buku“The Book Of Knowledge Power”. Buku itu terdapat cerita kehidupan seseorang
yang mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Putra. Buku ini menceritakan
kehidupan suram yang berakhir dengan bahagia yang memegang teguh kepaada prinsip nya
sendiri “Pengetahuan yaitu Kekuatan”. Dengan dirinya memberi buku itu kepada adiknya, dia
berharap bahwa adiknya bisa bangkit dari keadaan apapun seperti cerita dibuku itu.

Tidak berselang waktu lama Putri memberikan buku itu kepada adiknya, dirinya melihat
kebangkitan adiknya dari masa suramnya secara perlahan lahan. Meskipun Putra masih sering
diganggu teman temannya, sekarang dia bukan lagi merasa takut atau tidak percaya diri. Justru
sebaliknya, dia menganggap semua itu adalah sebagai lelucon teman temannya.Bahkan
terkadang dia memberi pelajaran jika ada teman temannya yang sudah bersikap yang tidak
sepantasnya dan pantas diberi hukuman. Dengan melihat kondisi adiknya yang sudah bangkit
dari masa suramnya dan bahkan berani memberi pelajaran teman temannya, dirinya merasa
senang dan bangga. Karena ntah sudah berapa tahun adiknya berada diposisi masa suramnya dan
akhirnya bisa bangkit sesuai dengan harapannya.

Putra tak henti membaca buku pemberian kakak nya itu secara berulang ulang, ntah sudah
berapa kali ia menamatkan membaca buku itu “The Book Of Knowledge Power”. Buku itu tidak
hanya menceritakan kisah kehidupan seseorang saja, melainkan banyak kalimat motivasi
didalam buku itu yang membuat Putra membacanya berulang ulang. Karena buku itu, Putra
dapat memegang teguh atas prinsipnya yang telah dia pilih. Keesokannya teman temannya yang
sering membully dirinya, datang ke Putra dan meminta maaf atas perlakuan mereka semua ke
Putra. Mereka akhirnya mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan ke Putra selama ini sangat
berbahaya untuk masa depan Putra.

Putri yang melihat teman temannya putra meminta maaf kepada Putra, merasa senang dan
dirinya tenang karena sudah tidak ada lagi yang mengganggu atau menghina adiknya itu.
Dengan begitu Putri tidak perlu memikirkan atau menjaga adik kesayangannya itu. Bahkan
Ayah dan Ibu mereka yang baru mengetahui apa yang telah terjadi kepada Putra selama ini,
meminta maaf kepada Putra atas perlakuan kasar mereka kepada Putra, bukan hanya Putra saja
melainkan kepada Putri juga.

Next Day kehidupan keluarga mereka kembali Harmonis….

-TAMAT-

Biodata Penulis:

Saya M. Subhan Malik, saya lahir tanggal 23 November 2007 Tanjungpinang. Saya berasal dari
sekolah SMK NEGERI 3 TANJUNGPINANG, Jurusan Keahlian saya di XI Desain Pemodelan
Informasi Bangunan ( DPIB ). Saya membuat cerita ini karena saya terinspirasi dari anak anak
yang sering menjadi korban bullying dan menerima banyak tekanan dari setiap sisinya.

Penutup:

Sekian Terimakasih atas kontribusinya sebagai pembaca, saya harap pembaca senang dengan cerpen
yang saya buat.

Anda mungkin juga menyukai