meninggal
Seorang ibu yang berjualan di sekolah dengan susah payah membesarkan
putri tunggalnya dari SD s/d SMA dan kemudian mendapat beasiswa di
Nanyang Technological University di Singapore.
Putri tungggal in pada waktu bayi mengalami masalah mata dan si ibu
karena saking sayangnya dengan anaknya mau berkorban dengan
mencangkokkan satu matanya ke putri sebatang wayangnya supaya dia bisa
hidup normal dan melihat. SI ibu akhirnya terpaksa hidup dengan sebelah
mata dan mata satunya adalah mata palsu.
Pada waktu anaknya mulai masuk sekolah SD s/dSMA , teman-teman
anaknya sering mengolok2 sang putri tunggal karena mamanya hanya
mepunyai sebelah mata,sehingga putrinya malu terhadap sang Ibu.
Setelah lulus SMA dan mendapat beasiswa di Singapore, si putri mulai
menghindari hubungan dengan ibunya dan tidak mau bertemu dengan
ibunya maunpun membalas surat yang dikirimkan ibunya sampai lulus
sarjana dan sukses dengan pekerjaan.
Akhirnya si putri tersebut menikah dengan seorang pria yang warga negara
Singapore serta mempunyai anak dan tinggal di suatu apartemen yang
mewah.
Karena kondisi ibu yang terus menerus menurun, si ibu ingin sekali bertemu
dengan putri tunggalnya sebelum menemukan ajalnya. Dia berusaha keras
mencari tahu alamat putrinya.
Setelah mengumpulin uang yang cukup untuk mendapatkan tiket pesawat,
berangkatlah si Ibu dengan suka cita dan penuh pengharapan bahwa
anaknya mau menerimanya. Dia membawa oleh-oleh untuk anak dan cucu
yang tidak pernah dia lihat .
Setiba di lobby apartmen, security menelpon ke putri tersebut dan putri itu
menjawab bahwa dia tidak mengenal ibu yang tua, jelek, loyo dan bermata
satu. Oleh-oleh yang dibawa si Ibu untuk orang yang dikasihi juga tidak
diijinkan untuk dititipkan ke security.
Ibu tua tersebut akhirnya pulang dengan sedih dan putus asa, akhirnya jatuh
sakit dan sebelum meninggal dia menitipkan sepucuk surat kepada kenalnya
dan mohon kepadanya untuk mengantar surat tersebut ke Putri Tunggal
yang dikasihnya dan juga meminta agar putri tunggalnya mau membaca di
depan pengantar surat tersebut.
Isu tersebut sebagai berikut:
Putri anakku sayang, sampai kapanpun Ibu tetap sayang dan bersamamu,
apakah putri tahu sebelah mata putri adalah mata ibu, diwaktu bayi sebelah
mata putri bermasalah sehingga mata ibu yg cocok utkmu putri supaya putri
melihat normal dan ibu sebelah mata tdk bisa lihat..,
Setelah membaca surat tersebut si putri baru sadar bahwa matanya yang
normal adalah hasil pengorbanan dari ibu tercintanya, dan walaupun ibunya
sering diejek oleh teman-temanya karena satu mata, si ibu tidak pernah
menceritakan pengorbanan tersebut.
Setelah selesai membaca, si Putri menangis sambil berteriak atas
penyesalannya dan dia merasa sangat berdosa telah menelantarkan si Ibu
yang begitu sayang dan penuh pengorbanan untuknya.
Cerita diatas hanyalah sebagian kecil dari keegoisan seorang anak hanya
karena malu sama teman dia mengorbankan orang tuanya dan bahkan telah
berbuat dosa dan tega tidak mau mengakui orang tuanya sendiri.
Pengorbanan orang tua itu tidak pernah bisa terbayarkan dan tergantikan,
teman hanyalah sesaat tetapi orang tua selamanya.
Semoga kisah ini ada manfaatnya bagi kita semua, janganlah jadi anak
durhaka kepada orang tua. Sebarkanlah cerita ini kepada semua temanmu
Setelah kita membaca kisah ini, kita jadi mengerti akan akibat dari
perbuatan durhaka. Oleh karena itu, barangsiapa yang ibunya msih hidup
maka hendaklah bersyukur kepada Allah lalu mencium kepalanya dan kedua
tangan. Karena Allah akan memuliakan seseorang dengan doa kedua orang
tuanya. Barangs siapa yang telah kehilangan kedua orang tuanya maka
hendaklah dia berdoa dan memohonkan ampunan bagi mereka agar Allahh
mengumpulkan mereka di tempat rahmat-Nya. Karena Dia Zat Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Demikian beberapa kisah nyata anak durhaka kepada kedua orang tuanya.
Semoga dapat menginspirasi agar kita tidak termasuk kedalam golongan
anak-anak yang durhaka kepada kedua orang tua kita. Kisah ini semata
untuk semakin meningkatkan semangat kita agar tetap berbakti kepada
orang tua kita. Semoga bermanfaat.