Anda di halaman 1dari 2

CERITA BAYAN YANG DICABUT BULUNYA OLEH ISTRI SAUDAGAR

Dan bayan itupun bercerita, Pada suatu hari, ada seorang saudagar di negeri
Istambul yang sedang pergi berlayar. Beberapa lama setelah kepergiannya, istri saudagar
tersebut selingkuh dengan seorang pendeta Parsi. Saat itu, saudagar memelihara burung
bayan di rumahnya. Beberapa lama kemudian, saudagar itu kembali setelah sekian lama
berlayar. Saudagar itu mengetahui dengan mata kepalanya sendiri tentang perselingkuhan
istrinya. Sejak saat itu,saudagar tersebut sangat membenci istrinya dan mulai
mengacuhkannya. Melihat perubahan sikap suaminya, istri saudagar pun mengira bahwa
burung bayan itu yang telah memberitahukan aibnya kepada suaminya karena di rumah itu
tidak ada siapapun kecuali dia. Diam-diam istri saudagar itu menyimpan dendam terhadap
burung bayan peliharaan suaminya.
Suatu hari ketika saudagar pergi ke kedai, istri saudagar pun merencanakan sesuatu.
Melihat suaminya telah jauh dari rumah, ia pun segera menuju ke sangkar burung bayan dan
menangkapnya. Kemudian bulu burung itu dicabut hingga habis. Setelah bulunya habis, istri
saudagar itu kemudian meninggalkan burung malang tersebut. Burung bayan tersebut pun
pergi dan bersembunyi ke saluran pembuangan air pembasuh beras. Istri saudagar itu mengira
bahwa si burung bayan telah mati. Ketika suaminya datang, ia pun segera membukakan pintu
sambil menangis dan berkata bahwa burung peliharaan mereka telah mati dimakan kucing.
Sang saudagar pun segera menuju ke sangkar burung Bayan peliharaannya, ia tak
melihat bangkai burung di sana, hanya bulu-bulu yang berserakan di lantai yang dilihatnya. Ia
pun berpikir bahwa istrinya yang telah membunuh burung itu. Hal ini menambah
kemarahannya pada istrinya sehingga ia mengusir istrinya dari rumahnya. Istri saudagar
itupun pergi dari rumahnya dengan sedih hati. Kemudian ia pergi ke makam seorang syekh.
Di sana ia membersihkan makam itu dan meminta doa agar ia bisa kembali kepada suaminya
lagi. Hal ini ia lakukan setiap hari.
Sementara itu di saluran pembuangan, ternyata burung bayan belum mati. Beberapa
lama kemudian, akhirnya bulu burung itu tumbuh panjang kembali sehingga ia dapat terbang
lagi. Bayan pun keluar dari saluran itu dan kemudian terbang menuju ke makan syekh dimana
istri saudagar berada lalu bersembunyi di balik nisan.
Suatu hari, istri saudagar sedang berdoa. Bayan yang berada di balik nisan pun
menjawab doa-doa istri saudagar tersebut layaknya seorang syekh dan istri saudagar pun
mengira bahwa suara tadi adalah suara syekh. Bayan menyuruhnya untuk bertaubat,
kemudian ia menjalankan syarat itu. Bayan menyuruhnya untuk memotong rambutnya dan
salah satu alisnya, dan ia pun juga menurut akan perintah tersebut. Setelah selesai mencukur,
bayan keluar dari persembunyiaannya. Istri saudagar tersebut kaget melihatnya dan mengira
bahwa bayan tersebut ingin balas dendam. Namun ternyata dugaannya salah, justru bayan
tersebut datang ke tempat itu untuk mengembalikannya kepada suaminya. Bayan juga ingin
agar dirinya bertaubat.
Setelah bayan mengetahui bahwa istri saudagar itu benar-benar berubah, maka
terbanglah bayan itu ke rumah saudagar. Di rumah itu, saudagar kaget karena burung bayan
peliharaannya hidup kembali. Anehnya lagi, burung bayan itu dapat berbicara. Di rumah itu,
bayan menjelaskan bahwa dirinya benar-benar sudah mati dimakan kucing, dia bisa hidup
kembali dan bisa berbicara karena izin Allah SWT agar ia bisa menjelaskan bahwa istri
saudagar tidak bersalah. Demikianlah yang diucapkan burung bayan, meskipun ia berbohong
namun itu demi kebaikan. Saudagar pun menyesali perbuatannya tersebut, ia segera menuju
ke makam syekh untuk menghampiri istrinya. Kemudian hubungan mereka pun menjadi
harmonis kembali.
Setelah bercerita bayan pun berkata, Demikianlah cerita bayan dengan istri saudagar.
Sesungguhnya aku tak pernah mempunyai dendam terhadap majikanku meskipun dia telah
berbuat sejahat apapun kepadaku. Aku justru menginginkan kebahagiaan selalu ada dalam
keluarga majikanku. Sebaiknya Nyonya kembali ke rumah.
Malam yang kedua istri Khojah Maimun bersama dengan burung bayan lagi, unggas
yang dianggapnya paling bijaksana ketika ia hendak menghampiri kekasihnya. Kemudian
bayan menceritakan sebuah kisah lagi tentang hikayat Taifah ketika ia menunjukkan
kebaktiannya kepada raja Tabaristan tanpa sepengetahuan sang raja.


Tema : Kesetiaan seorang Istri
Alur : Menggunakan alur melingkar kaerna cerita bolak-balik ke masa lalu.
Setting/ Latar :
-Setting Tempat : Negeri Antah Berantah, rumah istri saudagar.
-Setting Suasana : tegang, mencekam dan Ketakutan, bahagia, menyedihkan,
Sudut Pandang Pengarang : orang ketiga serba tahu.
Amanat :
-seorang istri harus patuh pada suaminya
-kita harus setia pada satu pasangan
Harus tawakal dalam menghadapi cobaan.
-Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu hal.
Jangan gegabah dalam mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai